Вы находитесь на странице: 1из 12

JURNAL

CUTTING EMOTIONAL RHYTHM DALAM SEBUAH


FILM PENDEK DENGAN JUDUL
" WHISPER FROM THE INSIDE "

IFRAH YA HABIBI

06202012

PROGRAM STUDI TELEVISI DAN FILM


FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN
INSTITUT SENI INDONESIA PADANGPANJANG
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2019

1
LEMBAR PENGESAHAN JURNAL

1. Judul Karya Seni : Cutting Emotional Rhythm Dalam Film


Fiksi " Whisper From The Inside ".
2. Data Pengkarya
a. Nama Lengkap : Ifrah Ya Habibi
b. NIM : 06202012
c. Jenis Kelamin : Laki - Laki
d. Program Studi : Televisi dan Film
3. Alamat Pengkarya : Guguak Malintang, Padangpanjang.

Padangpanjang, 6 Februari 2019

Mengetahui
Ketua Program Studi Tv dan Film Pengkarya

Dr. Rosta Minawati, S.Sn., M.Si Ifrah Ya Habibi


NIP. 19721209 201012 2 001 06202012

Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing II

Hery Sasongko, S.Sn.,M.Sn Choiru Pradhono, S.Sn.,M.Sn


NIP. 19780630 200812 1 004 NIP. 19761014 200812 1 002

ABSTRACK

Responsibility for Fiction Film Editing Artwork WHISPER FROM THE


INSIDE By Applying Cutting Emotional Rhythm This figure aims to (1) Apply
Cutting Emotional Rhythm to the main character, and (2) Identify the
application of the type of Cutting Emotional Rhythm. The object of the
creation of this work is a story of a child who has SKIZOFERNIA.

The aesthetic concept of the creation of works of art comes from


pieces of pictures based on the duration of the shot that form a pattern called

2
rhythm. Image cutting is done based on cutting points, timings, and phrasing
trajectory. These three elements build a cutting rhythm to show the emotions
experienced by the character.

To achieve cutting emotional rhythm, acting is needed in accordance


with the scene. All elements of cutting emotional rhythms such as pacing,
timing and phrasing trajectory cannot be maximally formed if the actor's
acting is too flat. In addition to the need for shot, cutting emotional rhythm is
also influenced by player acting.

Keywords: fiction, cutting emotional rhythm, character.

ABSTRAK

Pertanggung jawaban Karya Seni Penyuntingan Film Fiksi


WHISPER FROM THE INSIDE Dengan Menerapkan Cutting emotional
Rhythm Pada Tokoh ini bertujuan untuk (1) Menerapkan Cutting
emotional Rhythm pada tokoh utama, dan (2) Mengidentifikasi
penerapan jenis Cutting emotional Rhythm. Objek penciptaan karya seni
ini merupakan kisah seorng anak yang mengidap penyakit
SKIZOFERNIA.

3
Konsep estetik penciptaan karya seni ini berasal dari potongan-
potongan gambar berdasarkan durasi shot yang membentuk sebuah
pola yang disebut rhythm. Pemotongan gambar dilakukan berdasarkan
cutting point, timing, dan trajectory phrasing. Ketiga unsur tersebut
membangun cutting rhythm untuk menunjukan emosi yang dialami
tokoh.

Untuk tercapainya cutting emotional rhythm, dibutuhkan akting


yang sesuai dengan adegan. Seluruh unsur dari cutting emotional
rhythm seperti pacing, timing dan trajectory phrasing tidak dapat
dibentuk secara maksimal jika akting aktor terlalu datar. Selain
kebutuhan shot, cutting emotional rhythm juga dipengaruhi oleh
akting pemain.

Kata kunci: Film fiksi, cutting emotional rhythm, tokoh.

A. Latar Belakang Masalah

Film adalah media komunikasi yang bersifat audio visual untuk

menyampaikan suatu pesan kepada sekelompok orang yang

berkumpul di suatu tempat tertentu. Pesan pada film dapat berbentuk

apa saja tergantung dari isi film tersebut. Akan tetapi, umumnya

sebuah film dapat mencakup berbagai pesan, baik itu pesan

pendidikan, hiburan dan informasi. Film sebagai karya seni budaya

dan sinematografi dapat di pertunjukan dengan atau tanpa suara.

4
Pada proses editing, penulis sebagai editor memiliki cara dan

konsep tersendiri dalam mengerjakan materi film. Berbagai macam

aspek dipertimbangkan untuk menghasilkan film yang baik. Salah satu

aspek editing adalah aspek rhythm. Rhythm pada film dibentuk

sebagai upaya untuk membangun emosi penonton berdasarkan

keadaan dalam sebuah scene. Dalam editing, rhythm dapat dibangun

dengan mengunakan musik, potongan gambar, dan durasi shot atau

pacing. Rhythm yang dibangun menggunakan potongan gambar dan

durasi shot dinamakan potongan rhythm atau cutting rhythm.

Dalam satu scene, juxtapose shot akan membangun sebuah

rhythm. Penempatan sebuah shot dan durasi yang diberikan akan

menjadi tolak ukur sebuah rhythm. Disamping itu, rhythm di dalam

proses penyuntingan bertujuan agar penonton dapat menikmati

sebuah film secara maksimal dan dapat membangun emosi

penontonnya.

Skizofrenia (/ˌskɪtsoʊˈfrɛniə/ atau /ˌskɪtsoʊˈfriːniə/) adalah gangguan

mental yang ditandai dengan gangguan proses berpikir dan tanggapan emosi

yang lemah. Keadaan ini pada umumnya dimanifestasikan dalam bentuk

halusinasi pendengaran, paranoia atau pemahaaman yang ganjil, atau cara

berbicara dan berpikir yang kacau , dan disertai dengan disfungsi sosial dan

pekerjaan yang signifikan. Gejala awal biasanya muncul pada saat dewasa

muda, dengan prevalensi semasa hidup secara global sekitar 0,3% – 0,7%.

5
Diagnosis didasarkan atas pengamatan perilaku dan pengalaman penderita

yang dilaporkan.

Faktor penyumbang penting yaitu genetik, lingkungan awal,

neurobiologi, serta kondisi psikologis dan proses sosial, beberapa jenis obat

resep dan rekreasional sepertinya dapat menjadi penyebab atau kondisi yang

memperburuk gejala. Penelitian saat ini difokuskan pada peranan

neurobiologi, walaupun tidak ada satupun penyebab organik khusus yang

ditemukan. Berbagai kombinasi gejala yang mungkin terjadi telah memicu

debat apakah suatu diagnosis mewakili satu kelainan atau beberapa gejala

yang berbeda.

Pengobatan andalan adalah pengobatan dengan antipsikotik yang pada

umumnya menekan aktivitas dopamin dan kadang-kadang serotonin.

Psikoterapi dan rehabilitasi vokasional sosial merupakan perawatan yang juga

penting. Pada kasus yang lebih serius yang melibatkan risiko untuk dirinya

dan orang lain, maka perlu dilakukan perawatan di rumah sakit secara paksa,

walaupun lama perawatan di rumah sakit sekarang ini lebih singkat dan tidak

sesering waktu sebelumnya.

apakah yang sebenarnya terjadi di dalam cerita. Disini penulis menjadi

seorang editor dalam penggarapannya. Setelah memahami tema, maka

penggarapan editing yang dipilih terhadap karya ini adalah teknik Continuity

editing, dan akan diangkat ke dalam sebuah film.

6
Peran seorang editor sangat berpengaruh dalam sebuah rangkaian tim

kerja kolektif pada produksi film. Karena, segala bentuk hal yang berkaitan

dengan proses produksi sebuah film akan difinalkan oleh seorang editor, Jadi

bentuk akhir dari sebuah film bertumpu pada proses editing yang

dipertanggung jawabkan oleh editor.

penulis tertarik untuk menerapkan teknik Cutting Emotional Rhythm

pada film fiksi WHISPER FROM THE INSIDE dengan tema Thriller. Pilihan

teknik Cutting Emotional Rhythm juga dikarenakan ketertarikan penulis

terhadap kebanyakan film-film yang menggunakan teknik tersebut.

B. Tinjauan Pustaka

Tinjauan karya merupakan langkah awal yang dilakukan seorang

penulis yang bertujuan agar tidak terjadi persamaan topik atau judul yang

sama. film Black Swan (2010) film yang di sutradarai oleh Darren Aronofsky

yang menceritakan tentang seorang penari ballet bernama Nina yang memiliki

gangguan psikis setelah menerima untuk memainkan peran sebagai Black

Swan. Nina mulai mengalami kejadian kejadian aneh seperti melihat sisi lain

dirinya. film Black Swan ini adalah Film bergenre horror-thrill.

Film ini banyak menggunakan Cutting Rhythm seperti pada adegan

pada saat Nina berada di diskotik. Rhythm yang dibentuk adalah emotional

rhythm yang disesuaikan dengan kondisi Nina. Pada awalnya rhythm

potongan gambar sangat cepat lalu tiba tiba melambat. Hal ini menunjukan

kondisi emosi Nina pada saat itu. Hal ini yang akan penulis hadirkan di dalam

7
film WHISPER FROM THE INSIDE dengan memberikan fokus pada tokoh

utama.

Rhythm yang di terapkan di film ini bertujuan untuk meningkatkan

ketegangan pada adegan. Rhythm dibangun secara konstan tanpa ada pacing

pada potongan gambar. Unsur rhythm yang diterapkan pada adegan ini

adalah physical rhythm dan event rhythm. Penonton dapat merasakan gerakan

yang mengalir dan pembangunan rhythm serta tension yang dibangun. Tetapi

pada film WHISPER FROM THE INSIDE, pacing yang dibangun memiliki

variasi yang menjadi berbeda dengan film Black Swan yang memiliki genre

Horror - Thrill yang Sama .

C. Rumusan Masalah

Dalam perumusan masalah karya tulis jurnal ilmiah merumuskan

dalam suatu bentuk pertanyaan adalah:

1. Bagaimana penyakit SKIZOFRENIA dilihat dari sisi lain sebagai

pembelajaran untuk menemukan cara pengobatannya?


2. Apa upaya untuk menjaga seseorang yang memiliki penyakit

SKIZOFRENIA ini ?
D. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalh, maka tujuan dari penciptaan ini

adalah melakukan penyuntingan film fiksi WHISPER FROM THE

INSIDE dengan menerapkan cutting emoational rhythm untuk

memperlihatkan emosi secara keseluruhan pada tokoh utama.

8
E. Pembahasan

1. Pengertian Penyakit SKIZOFRENIA

Skizofrenia (/ˌskɪtsoʊˈfrɛniə/ atau /ˌskɪtsoʊˈfriːniə/) adalah gangguan

mental yang ditandai dengan gangguan proses berpikir dan tanggapan emosi

yang lemah. Keadaan ini pada umumnya dimanifestasikan dalam bentuk

halusinasi pendengaran, paranoia atau pemahaaman yang ganjil, atau cara

berbicara dan berpikir yang kacau , dan disertai dengan disfungsi sosial dan

pekerjaan yang signifikan. Gejala awal biasanya muncul pada saat dewasa

muda, dengan prevalensi semasa hidup secara global sekitar 0,3% – 0,7%.

Diagnosis didasarkan atas pengamatan perilaku dan pengalaman penderita

yang dilaporkan.

2. Penyebab Penyakit Skizofrenia

Faktor penyumbang penting yaitu genetik, lingkungan awal,

neurobiologi, serta kondisi psikologis dan proses sosial, beberapa jenis obat

resep dan rekreasional sepertinya dapat menjadi penyebab atau kondisi yang

memperburuk gejala. Penelitian saat ini difokuskan pada peranan

neurobiologi, walaupun tidak ada satupun penyebab organik khusus yang

ditemukan. Berbagai kombinasi gejala yang mungkin terjadi telah memicu

debat apakah suatu diagnosis mewakili satu kelainan atau beberapa gejala

yang berbeda.

9
3. Realisasi Pembuatan Film

Film Fiksi yang berjudul WHISPER FROM THE INSIDE,

merupakan cerita Thriller yang mengisahkan tentang, Diana seorang

wanita yang mengidap penyakit yang dinamakan Skizofrenia. Penulis

berkeinginan mewujudkan naskah cerita WHISPER FROM THE INSIDE

ini kedalam bentuk media audio visual sebagai tontonan dan informasi

kepada masyarakat, tentang penyakit Skizofrenia. Naskah film WHISPER

FROM THE INSIDE yang berdurasi sekitar 25 menit ini juga dapat di

tonton oleh semua masyarakat, baik itu kalangan anak-anak, remaja dan

orang dewasa.

Dalam mewujudkan teknik Cutting emotional rhythm untuk

memperlihatkan emosi keseluruhan pada tokoh, penulis memilih Skenario

film “WHISPER FROM THE INSIDE” sebagai objek penciptaan untuk

menciptakan karya film. Skenario film ini ditulis oleh Nindy & Ragil pada

tahun 2018. Alasan penulis memilih skenario tersebut, karena kecocokan

konsep yang penulis ajukan dengan cerita, pesan dan konflik yang dihadirkan

dalam skenario WHISPER FROM THE INSIDE . Film ini menceritakan kisah

seorang wanita yang mengalami penyakit Skizofrenia, yang mana kejadian

yang pernah dilakukannya di masa kecil terulang kembali saat dia sudah

dewasa. Tema yang penulis angkat dari skenario WHISPER FROM THE

INSIDE Terdiri Dari 29 Scene dan Berdurasi 25 Menit.

F. Penutup

10
1. Kesimpulan

Dari uraian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa penyakit

yang dinamakan SKIZOFRENIA ini adalah penyakit yang berbahaya yang

menyerang saraf manusia, sehingga orang yang terkena penyakitnya itu

sendiri bisa kehilangan akal yang tidak wajar.


2. Saran
Dengan adanya karya tulis ilmiah ini diharapkan pembaca dapat:
a. Mengetahui tentang penyakit SKIZOFRENIA tersebut.
b. Menjaga dan mencari tahu cara pengobatan orang - orang yang

terkena penyakit tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Anton Mabruri. Teori Dasar Editing Produksi Program Acara Televisi & Film.
Depok: Mind 8 Publishing House, 2013

Bordwel, David & Kristin Thompson. Film Art: an introduction. Boston:


McGrawHill, 1998

Joseph V. Mascelli, A.S.C The Five C's Of Cinematography: Motion Picture -


Elsevier, 2008

Pearlman, Karen. Cutting Rhythms Shaping the Film Edit. Focal Press -
Elsevier, 2009

Pratista, Himawan. Memahami Film. Yogyakarta: Homerian Pustaka, 2008

11
12

Вам также может понравиться