Вы находитесь на странице: 1из 16

MANAJEMEN RESIKO

Analisis SWOT Pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)

Dosen Pengampu :
Ella Silvana Ginting, S.E., M.si.

Disusun Oleh: Kelompok 4


Redi Situngkir 167110954
Inda Luvitha 167110237
Suzatnico 167110377
Nolydia 167110270
Cynthia 167110521
Fitriani Manalu 167111003

MANAJEMEN BISNIS
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MIKROSKIL
2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang PT Bank Rakyat Indonesia


PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Merupakan bank komersial tertua di
Indonesia, berdiri sejak 16 desember 1895 di Purwokerto, Jawa Tengah. Pemerintah
Republik Indonesia merupakan pemilik mayorotas saham BRI, yaitu 56,75% dan
sisanya sebesar 43,25% dimiliki oleh pemegang saham publik.
BRI selama 7 tahun berturut-turut mampu mempertahankan prestasinya
sebagai bank dengan laba terbesar dan berhasil menduduki peringkat kedua dalam hal
aset di antara industri perbankan Indonesia. Selain tetap fokus pada segmen UMKM,
BRI terus mengembangkan berbagai ragam produk consumer banking dan layanan
institusional yang diperuntukkan bagi masyarakat perkotaan. Sehingga sampai saat ini
BRI memiliki jumlah unit kerja, yaitu lebih dari 7.900 unit kerja, yang seluruhnya
terhubung secara real time online. Selain unit kerja konvensional, BRI juga
mengembangkan layanan e-banking yanng dapat diakses masyarkat melalui internet,
telepon, pesan singkat (Short Message Service/SMS), maupun melalui layanan e-
channel lainnya seperti Automatic Teller Machine (ATM), Cash deposit Machine
(CDM), Electronic Data Capture (EDC), dan Kiosk.
Selain memperkuat infrastruktur jaringan kerja dan teknologo e-banking, BRI
juga berupaya untuk merambah layanan perbankan kepada pengusaha skala kecil yang
berada di dalam pasar-pasar tradisionalyang sering disebut Teras BRI yang
diluncurkan sejak akhir tahun 2009. Yang diharapkan mampu menjangkau pedagang
di pasar tradisional yang sebelumnya belum tersentuh oleh layanan perbankan secara
optimal.
1.2 Visi dan Misi Bank Rakyat Indonesia (BRI)
a. Visi
“Menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan
nasabah”
b. Misi
 Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan pelayanan
kepada usaha mikro, kecil dan menengah untuk menunjang peningkatan
ekonomi masyarakat.
 Memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan kerja yang
tersebar luas dan didukung oleh sumber daya manusia yang profesional dan
teknologi informasi yang handal dengan melaksanakan manajemen risiko serta
praktek Good Corporate Governance (GCG) yang sangat baik.
 Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada pihak-pihak yang
berkepentingan (stakeholders).

1
1.3 Produk dan Layanan Perbankan
A. Produk Simpanan
1. Tabungan Britama
Tabungan BRI BritAma dilengkapi fasilitas e-banking yang akan
memudahkan nasabah untuk bertransaksi kapanpun dan dimanapun, serta
fasilitas perlindungan asuransi kecelakaan diri (personal accident) cuma-
cuma. Tabungan BRI BritAma memiliki berbagai jenis varian yaitu
BritAma Bisnis, BritAma Rencana, BritAmaX,serta BritAma Valas
dengan pilihan mata uang USD, SGD, AUD, EUR, CNY, AED, HKD,
GBP, JPY dan SAR.
2. Tabungan BRI Junio &Junio Rencana
Tabungan BRI Junio diperuntukkan bagi anakanak dengan tujuan untuk
mendorong budaya menabung serta memperkenalkan produk dan layanan
Bank sejak dini. Tabungan BRI Junio dilengkapi dengan fasilitas e-
banking, fitur perencanaan keuangan (Junio Rencana), asuransi kecelakaan
diri bagi anak serta Kartu Debit desain khusus yang menarik.
3. Simpedes
Tabungan SIMPEDES merupakan produk tabungan BRI yang dirancang
untuk masyarakat pedesaan, namun dilengkapi dengan fiturfitur modern
seperti kartu ATM yang dapat digunakan pada jaringan bank lain dalam
negeri, serta didukung oleh layanan 24 jam dari Internet Banking dan
Mobile Banking. Tersedia juga varian dari Simpedes seperti Simpedes TKI,
Simpedes Umum, Simpedes Impian dan Simpedes Kredit Pangan.
4. Tabunganku
5. SimPel (Simpanan Pelajar)
6. Tabungan Haji
7. Deposito BRI (Rupiah dan Valas)
8. Giro BRI (Rupiah dan Valas)
B. Produk Pinjaman
1. Kredit Mikro
 Kupedes
KUPEDES merupakan kredit usaha dan kredit konsumtif untuk badan
usaha mikro maupun perorangan yang memenuhi persyaratan, dengan
plafon sampai dengan Rp200 juta.
 KUR Mikro
KUR Mikro merupakan fasilitas pembiayaan bagi para pengusaha
mikro pemula dengan plafon sampai dengan 25 juta rupiah.
2. Kredit Konsumer
 Kredit kepemilikan Rumah (KPR)
Kredit yang ditjukan agar nasabah dapat memiliki Rumah tinggal,
apartemen, condotel, ruko atau rukan. Berlaku untuk pembelian baru,
bekas, refinancing, top up, pembangunan, renovasi, dan take over/take
over top up dari bank lain. Down Payment atau uang muka mulai dari
10% pembayaran dapat dilakukan dengan Automatic Fund Transfer
(AFT)/Automatic Grab Fund (AGF). Dengan jangka waktu tenor
sampai dengan 20 tahun.
 Kredit Kendaraan Bermotor (KKB)
 Kartu Kredit

2
3. BRIGuna
Kredit multiguna yang ditujukan kepada segmen berpenghasilan tetap.
BRIGuna menyediakan 3 jenis produk pilihan, yaitu BRIGuna Karya,
untuk karyawan aktif yang masih memiliki penghasilan tetap, kemudian
BRIGuna Umum, yaitu kredit yang diberikan sejak pegawai tetap hingga
masa pensiun, sedangkan BRIGuna Purna, yaitu kredit yang diperuntukkan
bagi pensiunan.
4. Kredit Ritel Komersial
 Kredit agunan Kas
Fasilitas kredit dengan angunan fully cash collateral yaitu seluruh
agunannya berupa Giro maupun Deposito atau setara kas lainnya.
Agunan dapat berupa kas atau setara kas seperti Sertifikat Bank
Indonesia (SBI) dan atau Surat Utang Negara (SUN) termasuk ORI
dan SUKUK, Jaminan Pemerintah Indonesia sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, dan Standby Letter of Credit. Limit
kredit sesuai dengan kas atau setara kas yang diagunkan.
 Kredit Investasi
Fasilitas kredit untuk membiayai operasional usaha termasuk
kebutuhan untuk pengadaan bahan baku, proses produksi, piutang dan
persediaan. Batas Kredit dari Rp. 100 Juta.- hingga Rp. 40 Miliar.
 Kredit Modal Kerja (KMK)
 KMK Ekspor
 KMK Konstruksi
 KMK Konstruksi BO-I
 Kredit Waralaba
 Kredit SPBU
 Kredit Resi Gudang
 Kredit Pemilikan Gudang
 KMK Talangan SPBU
 Kredit PPTKIS dan TKI
 Kredit Pre-Financing
 Kredit Post-Financing
 Distributor Financing
5. Kredit Program
 Kredit Koperasi Primer untuk Anggota (KPPA)
 Resi Gudang (Subsidi & Komersial)
 KUPS (Kredit Usaha Pembibitan Sapi)
 KUR Ritel BRI
 KUR TKI BRI
 KUR Tanaman Keras
6. Kredit Menengah/ Korporasi
 Kredit Modal Kerja (KMK)
 Kredit Modal Kerja Ekspor (KMK-E)
 Kredit Modal Kerja Impor (KMK-I)
 Kredit Modal Kerja Konstruksi (KMK-K)
 Kredit Investasi (KI)
 Kredit Sindikasi
C. Jasa

3
1.4 Entitas Anak Perusahaan BRI
1. PT Bank BRISyariah (BRI Syariah)
PT Bank BRISyariah (BRI Syariah) merupakan entitas anak BRI yang
bergerak di bidang perbankan syariah, dengan kepemilikan saham mayoritas
oleh BRI sebesar 99,99%. Dengan fokus pada segmen ritel menengah ke
bawah, BRI Syariah memiliki visi untuk menjadi bank ritel modern terkemuka
yang menawarkan ragam produk dan layanan perbankan berbasis syariah. BRI
Syariah menawarkan rangkaian produk dan layanan perbankan syariah yang
lengkap meliputi produk pembiayaan (untuk segmen mikro, komersial kecil
dan menengah serta segmen konsumer) dan produk simpanan (tabungan,
tabungan haji, deposito dan giro). BRI Syariah juga merupakan bank syariah
pertama di Indonesia yang menawarkan layanan inklusi keuangan Laku Pandai
melalui layanan Brissmart.

2. PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (BRI Agro)


PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (BRI Agro) adalah entitas anak
BRI yang bergerak di bidang perbankan. Sampai dengan posisi Desember
2016, PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (BRI Agro) merupakan
entitas anak BRI dengan kepemilikan saham mayoritas oleh BRI sebesar
87,23%. Sementara 7,08% dimiliki oleh Dana Pensiun Perkebunan dan 5,69%
dimiliki oleh publik.

3. (BRI Remittance) BRI Remittance Company Ltd


BRI Remittance Company Ltd (BRI Remittance) merupakan entitas anak BRI
yang bergerak di bidang jasa remittance, dengan kepemilikan saham penuh
oleh BRI sebesar 100%. BRI Remittance adalah layanan BRI untuk melayani
pengiriman uang ke luar negeri maupun penerimaan uang dari luar negeri ke
Indonesia. Layanan Remittance BRI meliputi fitur outgoing remittance ke 144
currency di seluruh dunia, fitur incoming remittance credit to BRI account
(kiriman masuk ke rekening BRI) dan credit to other bank account (kiriman
masuk ditujukan ke rekening bank lain), serta fitur incoming remittance cash
pick-up (kiriman masuk tanpa rekening diambil tunai) yang dapat dicairkan di
± 10.000 unit kerja BRI serta ± 60.000 agen BRIlink BRI di seluruh Indonesia
secara real time online.

4. PT Asuransi Bringin Jiwa Sejahtera (BRI Life)


PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dengan kepemilikan saham
sebanyak 91,001% dan Yayasan Kesejahteraan Pekerja BRI (YKP BRI)
dengan kepemilikan saham sebanyak 8,999%. BRI Life dibentuk untuk
memenuhi kebutuhan serta melengkapi pelayanan kepada nasabah BRI,
khususnya nasabah kredit kecil melalui perlindungan Asuransi Jiwa Kredit
(AJK). Dalam perkembangannya, setelah melihat besarnya peluang bisnis
perasuransian seperti: Asuransi Jiwa, Kesehatan, Program Dana Pensiun,
Kecelakaan Diri, Anuitas dan Program Kesejahteraan Hari Tua, BRI Life
mulai meluaskan pelayanan dan menambah pasar di luar BRI dengan
menawarkan layanan asuransi kepada masyarakat luas, baik individu maupun
kumpulan.

4
5. PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance)
Kepemilikan saham Perusahaan resmi dimiliki PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk sebesar 99% dan Yayasan Kesejahteraan Pekerja Bank Rakyat
Indonesia sebesar 1%. BRI Finance memfokuskan bisnis di bidang
pembiayaan investasi dengan skema sewa guna usaha. Dari sisi geografi BRI
Finance melakukan bisnis secara menyeluruh dan mencakup seluruh wilayah
Indonesia dengan tidak terpaku pada merek, tipe, area atau industri tertentu.
BRI Finance memfokuskan bisnis di bidang pembiayaan investasi dengan
skema sewa guna usaha. Dari sisi geografi, BRI Finance melakukan bisnis
secara menyeluruh dan mencakup seluruh wilayah Indonesia dengan tidak
terpaku pada merek, tipe, area atau industri tertentu.

1.5 Strategi BRI


Rencana Jangka Panjang BRI akan diimplemetasikan dalam 3 waves of
transformation sebagai berikut:
1. Strengthen foundation and defend corebusiness
2. Achieve top tier status in indonesia across segments
3. Sustain top tier position and make BRI most valuable bank in south East Asia
Strategi dalam Rencana Jangka Panjang Tahun 2018-2022 ersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut:
 Menjaga competitive advantage untuk segmen Mikro, Kecil dan
Menengah
Sejak awal berdirinya, BRI memiliki peran yang strategis dalam pembangunan
ekonomi Indonesia, dengan total pembiayaan kepada lebih dari 8 juta nasabah
Mikro. Mengikuti perkembangan ekonomi domestik, BRI bertekad untuk tetap
menjadikan segmen UMKM dan Konsumer sebagai anchor dari srategi bisnis
jangka panjang. Beberapa hal yang akan dilakukan untuk mempertahankan
dominasi BRI di segmen MKM pada bisnis Mikro terutama adalah melakukan
digitalisasi untuk proses bisnis, meningkatkan monitoring, collection dan
underwriting capability.
 Menjawab Tantangan Bisnis Simpanan dengan Pengembangan layanan
Wholesale Transaction Banking dan Retail Payment
Untuk menjawab tantangan perubahan teknologi dan menggarap potensi dari
kelas menengah yang semakin meningkat, BRI memperkuat kemampuan
dalam hal retail payment dan transaction banking. Retail payment akan fokus
menyasar potensi nasabah segmen individu. Beberapa hal yang akan dilakukan
adalah memperkuat penetrasi dan produktivitas Agen BRILink BRI yang
diperkenalkan di tahun 2014. Selain itu, BRI juga fokus memperbaiki layanan
dalam pengelolaan merchant yang dapat menjadi driver dalam penghimpunan
Simpanan. Untuk pengembangan wholesale transaction banking, BRI akan
fokus menyasar institusi baik BUMN maupun swasta. Upaya ini telah dimulai
pada tahun 2016 melalui pembentukan bidang Commercial Transaction
Banking di bawah koordinasi Divisi Transaction Banking.
 Meningkatkan Produktivitas SDM serta Kualitas Layanan Teknologi
Informasi
Untuk mempersiapkan ekseskusi strategi jangka panjang, dari sisi support,
BRI akan memperkuat kapabilitas teknologi informasi dalam mendukung
bisnis dan operasional, pengelolaan risiko yang lebih efisien, membangun
kapasitas data analytics, membangun performance-driven culture serta
memperkuat leadership capability.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Identifikasi Faktor Internal Bank Rakyat Indonesia


1) Strenght
 Merupakan BUMN atau bank milik pemerintah.
Karena BRI adalah suatu BUMN sehingga modal yang digunakan adalah modal
yang diberi oleh pemerintah. BRI tidak perlu mengeluarkan banyak biaya dalam
menjalankan kegiatannya, tidak seperti bank swasta yang harus mengeluarkan
banyak biaya sebagai modalnya. Selain itu kepercayaan masyarakat semakin
besar, karena kemungkinan untuk pailit sangat kecil.

 Program CSR (Corporate Social Responsibility) yang diadakan oleh perusahaan


Corporate Social Responsibility yang dilakukan oleh BRI diantaranya,
memberikan beasiswa dan bantuan tenaga pengajar di bidang perbankan di
beberapa universitas besar, pendirian Yayasan Baitul Maal BRI sehingga dapat
menambah nilai BRI dimata masyarakat.
Kebijakan-kebijakan Tanggung Jawab Lingkungan BRI dalam Operasional
Perusahaan:
 Paperless System
Secara khusus, penerapan kebijakan paperless dan teknologi informasi sangat
relevan dengan kondisi Industri perbankan saat ini, termasuk BRI. BRI
berkomitmen meningkatkan efisiensi operasional melalui penghematan
pemakaian kertas tentunya dengan dukungan sistem teknologi yang selalu
dikembangkan oleh BRI. Sistem Informasi yang terintegrasi secara baik untuk
kepentingan internal BRI dan Nasabah dengan ditunjang dengan aplikasi-
aplikasi yang secara implementasi sangat menunjang efisiensi operasional
 Konsumsi Energi Listrik
BRI menyadari akan besarnya penggunaan energi dalam bidang operasional
Bank, dan berkomitmen menjaga fasilitas energi dalam keadaan stabil. Dalam
hal ini, BRI mengeluarkan kebijakan penghematan konsumsi listrik melalui
pemakaian lampu hemat energi serta setting suhu udara yang wajar, dengan
tetap menjaga kualitas near zero downtime. Selanjutnya, dalam hal
penambahan unit kerja, penambahahan server yang terintegrasi dengan
teknologi dilakukan, sehingga pengelolaan data menjadi terpusat.
 Penggunaan Kendaraan Operasional
Komitmen BRI dalam menjaga lingkungan yang bersih juga diwujudkan
dengan penggunaan Pertamax sebagai bahan bakar minyak (BBM) untuk
kendaraan operasional perusahaan
 Pengelolaan Dampak Lingkungan
Bentuk kepedulian BRI untuk mengurangi dampak lingkungan lain juga
dilakukan dengan berbagai kegiatan,antara lain:Pengelolaan limbah padat
bekerja sama dengan perusahaan berizin;Pemakaian alat pemadam api ringan
(APAR) berbahan yang ramah lingkungan; Mengganti freon mengandung
chlorofluocarbon (CFC), dengan freon jenis halotron.
 Indonesia Lestari
BRI turut mendukung dan terlibat banyak dalam upaya konservasi dan
menjaga lingkungan. Peran serta tersebut diwujudkan dengan melaksanakan

6
program tanggung jawab sosial perusahaan terhadap lingkungan dinamakan
BRI Peduli Indonesia Lestari.
 Mengutamakan pelayanan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) mengutamakan pelayanan yang prima untuk
usaha mikro, kecil, dan menengah dan bertujuan untuk memperbanyak
ketertarikan masyarakat yang terjun dalam UMKM. Program kerja yang
disediakan perusahaan yaitu Terus mengikuti dinamika bisnis UMKM agar tetap
dapat menjadi market leader di segmennya dimana perusahaan mampu bersaing
dengan perbankan lainnya.
.
 Memiliki cabang hingga ke pelosok Indonesia.
Dengan tersebarnya cabang BRI hingga ke pelosok Indonesia, BRI dapat
menjangkau masyarakat di berbagai wilayah Indonesia. Hal tersebut dapat
memberikan kenyamanan bagi nasabah BRI yang berada di pelosok Indonesia.

 Nama yang sudah sangat dikenal (strong brand recoqnition)


Karena BRI merupakan bank tertua di Indonesia, sehingga masyarakat Indonesia
sudah lama mengenal BRI. Selain itu, BRI juga memiliki banyak cabang sehingga
mudah ditemui dikalangan masyarakat.

 Pengalaman BRI yang telah lama di dunia perbankan Indonesia


Dengan pengalaman BRI yang telah lama di dunia perbankan Indonesia
dibandingkan bank lainnya, masyarakat lebih percaya untuk menggunakan
produk dan fasilitas jasa BRI. Yang dapat dilihat dari keberadaan BRI sejak tahun
1895 sampai saat ini masih bertahan. Meskipun sudah melewati masa-masa krisis
di Indonesia, baik pada saat masa penjajahan maupun saat krisis moneter tahun
1998.

 Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada pihak-pihak


berkepentingan (stakeholders)
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) memberikan keuntungan bagi pihak-pihak
yang berkepentingan seperti pedagang-pedagang ritel yang membutuhkan
pinjaman dan disitulah ada hubungan kerja sama. Kerja sama tersebut dapat
digambarkan dengan adanya fasilitas pembayaran tunai yang disediakan BRI pada
Indomaret. Program kerja dalam hal ini yaitu memperhitungkan implikasi cost &
benefit terhadap semua stakeholders.

 BRI mengembangkan bisnis microfinance


PT. Bank Rakyat Indonesia(Persero) mengembangkan bisnis
microfinance dengan menjalankan Microfinance Training and Study
Visit (MTS V), business captures, s e r t a technical assistance dibidang
microfinance. BRI sebagai bank dengan core business di sektor UMKM, terutama
segmen mikro tidak hanya berkomitmen menjadi pelaku bisnis semata, namun
Bank BRI secara aktif membangun disiplin ilmu terkait microfinance. Saat ini,
Bank BRI telah memiliki BRI International Institute for Microfinance &
Financial Inclusion (BRIIM) yang telah didatangi oleh 7.000 top level
management dari 50 negara di seluruh dunia.

7
 Memiliki kualitas pada GCG (Good Corporate Governance)
Berdasarkan dari hasil Self Assessment on Implementation of GCG menunjukkan
bahwa PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk termasuk dalam kategori bank yang sangat
baik dengan nilai komposit 1,29. Hal tersebut menunjukkan bahwa bank dalam
mengelola tata kelola perusahaan atau bisnisnya dilakukan dengan sangat baik.
Antara lain pengelolaan terhadap risiko yang dihadapi dalam rangka mencapai
tujuan perusahaan. CGPI(Corporate Governance Perception Index) menilai
kualitas penerapan GCG terhadap 13 aspek yaitu:
 Komitmen
 Kapabilitas
 Transparansi
 Strategi
 Akuntabilitas
 Risiko
 Responsibiltas
 Etika
 Independensi
 Budaya
 Keadilan
 Keberlanjutan
 Kepemimpinan

 Memiliki Rencana Marketing Bulanan (RMB) dan Rencana Marketing Tahunan


(RMT)
RMB dan RMT cukup penting dalam ruang pemasaran pada PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) karena rencana tersebutdapat memonitoring usaha yang
dimiliki para nasabah secara berkala sehingga terjadi pengembanganngan usaha
para nasabah dan memiliki kerjasama yang baik. Program kerja pada faktor ini
yaitu AO(Account Officer) membuat RMB dan RMT untuk memonitoring usaha
yang dimiliki oleh nasabah.

2) Weakness

 Koordinasi yang belum berjalan dengan baik dari kantor pusat hingga unit terkecil.
Dapat dilihat dari segi pelayanan yang berbeda antara kantor pusat BRI dengan
cabang/unit BRI. Hal ini terjadinya kurangnya pengawasan dari pimpinan cabg
terhadap karyawan unit.

 Minimnya sumber daya yang dapat memperbaiki permasalahan di bidang IT.


Dengan kurangnya sumber daya yang dapat memperbaiki berbagai permasalahan
di bidang IT menyebabkan terhambatnya kinerja perusahaan. Karena banyak
berbagai kegiatan di dalam perusahaan menggunakan IT sehingga juga
dibutuhkan sumber daya yang ahli dalam bidang tersebut.

 Minimnya biaya promosi yang dilakukan BRI.


Promosi sangat penting dilakukan agar masyarakat dapat mengetahui produk atau
jasa yang ditawarkan oleh perusahaan. Dengan minimnya biaya pengorbanan
(biaya promosi) yang dilakukan oleh BRI, produk atau jasa terbaru yang dimiliki
oleh BRI tidak dapat tersebar secara merata.

8
 Tingkat keterampilan karyawan yang rata-rata rendah
Keterampilan karyawan sangat dibutuhkan untuk kegiatan perusahaan. Jika
sewaktu-waktu karyawan diberi suatu permasalahan yang baru, karyawan tersebut
akan kebingungan dalam menyelesaikannya. Hal tersebut sangat mempengaruhi
kinerja perusahaan.

 Kurang selektif dalam memberikan kredit


Yang dapat dilihat dari banyaknya penunggakan dalam pencicilan kredit nasabah.
Pembenahan dalam kelemahan yaitu dengan menerapkan prinsip-prinsip
perkreditan yang sehat dalam menilai permohonan kredit sebagaimana semestinya.

 Pemberian fasilitas produk dan jasa yang terkait dengan fasilitas kredit masih
lemah.
Produk dan jasa yang disediakan masih lemah karena terdapat kredit bermasalah
pada nasabah. Selain itu, banyak produk dan jasa yang masih belum
diperkenalkan kepada masyarakat luas.

 Adanya keterlambatan jam kerja sehingga proses operasional terhambat


BRI kurang efektif dan efisien jika karyawan tidak disiplin dalam mengatur waktu
jam masuk kerja khususnya di daerah pelosok.

 Pinjaman mikro BRI tidak setinggi pertumbuhan tahun-tahun sebelumnya


Pinjaman mikro BRI pada tahun 2011 tidak setinggi tahun 2010 karena terdapat
kredit macet atau kredit bermasalah pada nasabah dan banyak bank lain juga yang
menyediakan pinjaman mikro.

 Image yang terbentuk dimasyarakat adalah bank yang diperuntukkan hanya untuk
masyarakat kecil
Karena Nama bank BRI yaitu Bank Rakyat Indonesia yang sifatnya merakyat,
sehingga masyarakat memiliki pemikiran BRI hanya untuk masyarakat kecil.
Selain itu munculnya bank pemerintah, swasta atau asing yang memiliki image
yang lebih baik dibanding BRI

 Butuh penyesuaian dan pelatihan bagi karyawan baru yang cukup lama
Poin ini sebagai weakness karena sebagian karyawan berpikir bahwa, karena
sudah bekerja cukup lama di perusahaan tersebut, maka tidak perlu lagi pelatihan.
Padahal seharusnya mereka butuh karena perusahaan mengeluarkan produk dan
jasa yang baru dan karyawan tersebut membutuhkan penyesuaian terhadap
keadaan yang baru tersebut.

2.1 Identifikasi Faktor Internal Bank Rakyat Indonesia

1) Oportunity
 Banyak masyarakat yang mulai menabung di desa-desa.
Hal ini dapat dimanfaatkan dengan banyaknya cabang BRI yang telah tersebar
di berbagai pelosok di Indonesia. Ini dapat menguntungkan bagi BRI karena tidak
semua bank memiliki cabang hingga di pelosok sehingga masyarakat di desa-desa
menggunakan BRI sebagai sarana menabung.

9
 Jaminan keamanan dalam hal perbankan oleh pemerintah.
Dengan adanya jamiman keamanan perbankan oleh pemerintah, akan lebih
banyak masyarakat yang menggunakan jasa perbankan. Hal tersebut dapat
menjadi peluang bagi BRI apalagi BRI merupakan bank milik pemerintah.

 Berkembangnya teknologi terkini untuk perbankan yang lebih aman dan efisien.
Perkembangan teknologi sangat bermanfaat bagi semua orang. Dengan
terus berkembangnya teknologi, BRI dapat mengambil peluang tersebut seperti
dengan adanya Digital Banking BRI. Masyarakat akan tertarik untuk
menggunakan Digital Banking BRI karena lebih mudah dan praktis.

 Masyarakat mulai “bank minded”


Dengan perilaku masyarakat yang telah banyak menggunakan kartu kredit dalam
kegiatan ekonomi, hal ini dapat dimanfaatkan oleh BRI sebagai perusahaan di
bidang perbankan untuk menawarkan berbagai produk dan jasa BRI.

 Banyaknya petani di daerah pelosok yang membutuhkan pinjaman


Faktor peluang tersebut menjelaskan bahwa keberadaan para petani akan menjadi
peluang besar bagi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) karena bank menyedakan
pinjaman program bagi petani yang membutuhkan.

 Munculnya UKM baru yang membutuhkan pinjaman untuk modal usaha


Banyaknya UKM baru menjadi peluang yang berpengaruh bagi perusahaan
dimana PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) memperkenalkan produk dan jasa
kepada UKM baru dan memberiakn pinjaman sesuaai dengan persyaratan kredit.

 Tersebarnya unit-unit BRI setiap daerah yang jauh dari perkotaan


Penyebaran unit-unit BRI untuk daerah yang jauh dari perkotaan dan pemograman
bagi pinjaman unit dengan nominal <100 juta dan dapat menjangkau masyarakat
kecil yang luas.

 Semakin banyak pelaku binis ritel


Di kota yang sedang mengalami pertumbahan ekonomi dan semakin banyaknya
pelaku bisnis ritel menjadi peluang bagi BRI untuk menyediakan pinjaman bagi
pelaku bisnis ritel yang disebut dengan Produk Bisnis Ritel dan Menengah.
Pinjaman tersebut memiliki nominal >100 jutadengan syarat-syarat yang sudah
ditentukan.
 Memiliki pekerja lapang yang handal dan memiliki cara komunikasi pemasaran
yang baik seperti Ao (Account Officer).
Menjadi peluang bagi bank untuk mendapatkan pengguna bank yang baik.

 Munculnya masyarakat yang akan melaksanakan ibadah haji setiap tahun


Hal tersebut mengindikasikan bahwa PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)
menyediakan Simpanan untuk masyarakat yang akan menunaikan ibadah haji.
Produk dan jasa yang disediakan tersebut menjadi peluang bagi bank yang sering
disebut “ Tabungan Haji”.

10
2) Threats
 Tingkat kepuasan nasabah BRI yang masih rendah.
Pelayanan terhadap nasabah sangat penting agar nasabah nyaman menggunakan
produk dan jasa yang diberikan BRI. Jika nasabah tidak nyaman dengan
pelayanan yang diberikan BRI, nasabah bisa saja tidak menggunakan produk dan
jasa BRI lagi.

 Munculnya pesaing-pesaing baru dalam dunia pebankan.


Munculnya bank-bank swasta,asing ataupun milik pemerintah yang dapat
membuat nasabah BRI untuk mencoba produk dan fasilitas jasa yang ditawarkan
oleh bank-bank swasta baru tersebut. Apalagi dengan tingkat kepuasan nasabah
BRI yang masih rendah.

 Banyaknya produk yang sama dari kompetitor


Dengan banyaknya produk dan jasa sejenis yang ditawarkan oleh kompetitor. Para
nasabah bisa saja berbelok menggunakan produk dan jasa tersebut jika produk dan
jasa yang ditawarkan oleh kompetitor lebih baik dari BRI. Disini BRI harus
menunjukkan apa yang membuat beda produk dan fasilitas jasanya dibandingkan
kompetitor.

 Promosi besar-besaran yang dilakukan oleh kompetitor


Promosi sangat penting dilakukan agar produk dan jasa suatu perusahaan dapat
dikenal oleh masyarakat. Dengan adanya promosi besar-besaran oleh kompetitor
dan minimnya promosi yang dilakukan oleh BRI, masyarakat akan lebih
mengenal produk dan fasilitas jasa yang ditawarkan oleh kompetitor dibanding
dengan milik BRI.

 Banyak bank komersil yang menyediakan produk dan jasa yang berkualitas tinggi
Faktor tersebut merupakan ancaman bagi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)
sehingga perusahaan harus selalu bertindak inovatif akan produk dan jasa.

 Serangan pasif terhadap jaringan komunikasi dan data


Serangan pasif ini dapat terjadi karena kegagalan sistem itu sendiri atau karena
atau karena kesalahan karyawan dalam memproses sistem sehingga menyebabkan
pengguna internet lain yang secara sengaja memasuki sitem itu, dapat memonitor
transaksi apa saja yang berlangsung pada waktu yang sama.

 Deregulasi perbankan
Deregulasi perbankan yaitu BI memberikan keleluasaan kepada bank-bank untuk
menetapkan suku bunga. Sehingga dengan adanya deregulasi perbankan maka
memudahkan persyaratan pendirikan bank yang dapat menjadikan competitor BRI.

 Tekanan dari Produk Keuangan Lainnya


Pola hidup masyarakat yang konsumtif memungkinkan kebutuhan masyarakat
akan sebuah kredit cukup tinggi, hal ini rupanya juga dilirik oleh perusahaan
pendanaan selain bank untuk mengembangkan perusahaan mereka. Saat ini akan
dengan mudah kita jumpai perusahaan leasing dengan cukup pesat dapat
berkembang dikarenakan berbagai kemudahan yang mereka tawarkan terhadap
nasabah dan masyarakat. Sedangkan kebutuhan masyarakat akan jasa
penyimpanan uang yang aman dengan memperoleh imbalan kompetitif

11
merupakan pangsa yang kini tidak hanya milik industri perbankan. Saat ini untuk
kebutuhan jasa tersebut telah banyak berdiri berbagai perusahaan sekuritas yang
menawarkan produk reksadana dan investasi pasar modal yang memberikan
keuntungan yang jauh lebih besar daripada deposito perbankan.

 Tekanan dari nasabah


Dalam dunia bisnis dikenal ada lima tingkatan konsumen yang dalam hal ini dapat
kita samakan dengan nasabah, yaitu Terorist customer, Transactional customer,
Relationship customer, Loyal customer, dan Advocator customer. Dari berbagai
macam konsumen atau nasabah tersebut BRI harus bersaing secara kompetitif
dengan banyaknya bank, perusahaan pendanaan /leasing, dan perusahaan asuransi.
Akan sangat menguntungkan jika BRI mendapat konsumen atau nasabah yang
masuk dalam kategori loyal customer dan advocator customer.

 Bank Pembangunan Daerah yang terus berkembang sejalan dengan otonomi


daerah yang memberikan kemudahan-kemudahan bagi usaha mikro dengan suku
bunga yang relative rendah

12
Tabel
Matriks SWOT
PT Bank Rakyat Indonesia ,Tbk.
Internal Strenght (S) Weakness (W)
1. Merupakan BUMN atau 1. Koordinasi yang belum
bank milik pemerintah. berjalan dengan baik dari
2. Program CSR (Corporate kantor pusat hingga unit
Social Responsibility) terkecil.
yang diadakan oleh 2. Minimnya sumber daya
perusahaan yang dapat memperbaiki
3. Mengutamakan pelayanan permasalahan di bidang IT
usaha mikro, kecil dan 3. Minimnya biaya promosi
menengah (UMKM yang dilakukan BRI.
4. Memiliki cabang hingga 4. Tingkat keterampilan
ke pelosok Indonesia karyawan yang rata-rata
5. strong brand recoqnition rendah
6. Pengalaman BRI yang 5. Kurang selektif dalam
telah lama di dunia memberikan kredit
perbankan Indonesia 6. Pemberian fasilitas produk
7. Memberikan keuntungan dan jasa yang terkait
dan manfaat yang optimal dengan fasilitas kredit
kepada pihak-pihak masih lemah
berkepentingan 7. Adanya keterlambatan
(stakeholders) jam kerja sehingga proses
8. BRI mengembangkan operasional terhambat
bisnis microfinance 8. Pinjaman mikro BRI tidak
9. Memiliki kualitas pada setinggi pertumbuhan
GCG (Good Corporate tahun-tahun sebelumnya
Governance) 9. Image yang terbentuk
10. Memiliki Rencana dimasyarakat adalah bank
Marketing Bulanan yang diperuntukkan hanya
(RMB) dan Rencana untuk masyarakat kecil
Marketing Tahunan 10. Butuh penyesuaian dan
(RMT) pelatihan bagi karyawan
baru yang cukup lama

Eksternal
Opportunities (O) Strategi SO Strategi WO
1. Banyak masyarakat yang 1. Ekspansi pinjaman dengan 1. Peningkatan kualitas
mulai menabung di desa- fokus pada pembiayaan layanan didukung oleh
desa. UMKM dengan perbaikan Sumber Daya Manusia
2. Jaminan keamanan dalam features produk dan yang profesional,
hal perbankan oleh kemudahan akses layanan teknologi informasi yang
pemerintah. kredit. handal dan jaringan kerja
3. Berkembangnya teknologi yang luas.
terkini untuk perbankan 2. Dengan perkembangan
yang lebih aman dan teknologi dan informasi 2. Peningkatan kompetensi
efisien mendorong bank untuk karyawan, melalui
4. Masyarakat mulai “bank meningkatkan fasilitas training, seminar,
minded” sehingga komunitas workshop sesuai dengan
5. Banyaknya petani di pebisnis dapat keperluan masing-masing
daerah pelosok yang menggunakan jaringan bagian.
membutuhkan pinjaman bank dalam bertransaksi

13
6. Munculnya UKM baru 3. Peningkatan kegiatan
yang membutuhkan 3. Memanfaatkan lokasi komunikasi pemasaran
pinjaman untuk modal kantor yang strategis untuk meningkatkan
usaha dalam meningkatkan product awareness dan
7. Tersebarnya unit-unit BRI customer baru dan pangsa membentuk Corporate
setiap daerah yang jauh pasar kredit Image di mata masyarakat
dari perkotaan
8. Semakin banyak pelaku 4. Menambah pejabat bank
binis ritel dan meningkatkan
9. Memiliki pekerja lapang konsistensi kemampuan
yang handal dan memiliki karyawan akan product
cara komunikasi knowledge sehingga dapat
pemasaran yang baik melakukan promosi dan
seperti Ao (Account cross selling yang akan
Officer) membantu dalam
10. Munculnya masyarakat memberikan solusi atas
yang akan melaksanakan kebutuhan nasabah
ibadah haji setiap tahun
Threats (T) Strategi ST Strategi WT
1. Tingkat kepuasan nasabah 1. Membuat produk yang 1. Menetapkan strategi
BRI yang masih rendah inovatif pemasaran yang efektif
2. Munculnya pesaing- 2. Menetapkan target dan efisien.
pesaing baru dalam dunia pemasaran 2. Menetapkan kebijakan
pebankan 3. Meningkatkan kualitas cabang
3. Banyaknya produk yang pelayanan 3. Meningkatkan
sama dari kompetitor 4. Memanfaatkan brand kemampuan karyawan
4. Promosi besar-besaran image yang telah dikenal dalam melakukan promosi
yang dilakukan oleh dan fasilitas yang lengkap sehingga tidak menjadi
kompetitor dalam mengantisipasi kendala lokasi kantor
5. Banyak bank komersil persaingan produk dari berdekatan dengan bank
yang menyediakan produk perbankan lain lain
dan jasa yang berkualitas
tinngi
6. Serangan pasif terhadap
jaringan komunikasi dan
data
7. Deregulasi perbankan
8. Tekanan dari Produk
Keuangan Lainnya
9. Tekanan dari nasabah
10. Bank Pembanguna Daerah
yang terus berkembang

14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan dan Saran
1. Di dalam analisis SWOT, PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) terletak pada strategi
agresif dengan strategi Pengembangan Pasar, Penetrasi Pasar, dan Pengembangan
Produk. Banyak bank pesaing, maka PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) harus
mampu melihat lingkungan internal sehingga lingkungan eksternal menjadi baik dan
selalu berkompetitif maupun inovatif dalam menjalankan tugas dan wewenang
sebagai perusahaan yang bergerak dibidang keuangan.
2. Semakin ketatnya persaingan didunia perbankan menuntut bank untuk terus dapat
membenahi berbagai persoalan seperti masalah teknologi, sumber daya manusia dan
strategi pemasaran. Sebaiknya dilakukan kerja sama dengan pihak lain atau intansi
swasta lainnya dalam meningkatkan promosi melalui berbagai cara pengenalan
produk dan fasilitas perbankan yang dimiliki bank Mandiri
3. Produk perbankan merupakan suatu produk intangible yang mana diperlukan suatu
pelayanan yang baik pada setiap proses transaksi dan sesudahnya sehingga hal
tersebut dapat menarik masyarakat dalam menyimpan dan menggunakan produk
perbankan.
4. Dalam menentukan strategi, PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk. harus memanfaatkan
kekuatan dan peluang yang dimiliki dengan tetap memandang faktor kelemahan dan
ancaman. Jangan sampai kekuatan dan peluang berubah menjadi ancaman besar bagi
bank sendiri.
5. Agar dapat bersaing di pasar persaingan yang semakin sengit dan kompetitif ini,
hendaknya PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk. mampu memanfaatkan peluang-peluang
yang ada dan selalu melakukan inovasi-inovasi produk supaya mempunyai nilai jual
tinggi dan diminati oleh para calon nasabah.

15

Вам также может понравиться