Вы находитесь на странице: 1из 16

TEKNOLOGI PENGOLAHAN PATI GARUT DAN DIVERSIFIKASI

PRODUK OLAHANNYA DALAM RANGKA PENINGKATAN


KETAHANAN PANGAN

Oleh: Nani Ratnaningsih, Mutiara Nugraheni,


Titin Hera Widi Handayani, dan Ichda Chayati
FT Universitas Negeri Yogyakarta (e-mail: nratnaningsih@yahoo.com)

Abstract
The objectives of community development activity are: 1) give
alternative of processing technology of arrowroot for group of farmer KSM
Mekar Sari di Desa Gegunung, Kel. Sendangsari, Kec. Pengasih, Kulon
Progo, Yogyakarta, so that can yield arrowroot starch that fulfills standard
quality with appropriate packaging and labeling; 2) know extraction
technology efficiency of arrowroot starch with mechanically hydraulic
press; 3) give alternative of food product to consumer in the form of
arrowroot starch-based cookies that high nutrition and fulfills standard
quality; and 4) give an opportunity for home industry with exploiting of
arrowroot so can be empowered and increases public prosperity, especially
farmer arrowroot.
The community development activity was done from July up to
November 2009 and divided to become some phases, that is preparation,
implementation and evaluation. At preparation phase was done by designing
of extraction arrowroot starch machine, making of hydraulic press machine
for arrowroot starch extraction, making of arrowroot starch-based cookies,
design of packaging and labeling, making of training matter and evaluation
sheet. Implementation phase was done with discourse method, discussion,
demonstration, practice of processing technology of arrowroot starch with
hydraulic press machine, and practice of making of arrowroot starch-based
cookies for general and diabetic consumer. Discourse matter contains about
arrowroot characteristics and damage cause, processing technology of
arrowroot, packaging and labeling, sanitary and hygiene, food safety, and
economic analysis in the form of determination of production cost, selling
price and BEP. Evaluation phase covered evaluation of input, process,
product, and satisfaction of activity participant.
Based on result and discussion can concluded that: 1) Community
development activity have been done on 1 and 15 November 2009 followed
by 21 members of group of farmer KSM Mekar Sari; 2) Extraction
technology of arrowroot starch with hydraulic press machine can yield
arrowroot starch closing standard quality of arrowroot starch according to
SNI with appropriate packaging and labeling; 3) Extraction technology of

192
193

arrowroot starch with hydraulic press machine more efficiently is compared


to separation technique applied before all; 4) Alternative of food product in
the form of arrowroot starch-bases cookies to general and diabetic consumer
that high nutrition and fulfills standard quality; and 5) Processing
technology and diversification of arrowroot starch product can open an
opportunity for home industry that can be powered and increases resilience
of food on local food material-based.

Keywords: arrowroot starch, processing technology, resilience of food

A. PENDAHULUAN 2004). Tanaman garut telah lama di-


Indonesia merupakan negara kenal oleh masyarakat pedesaan se-
yang sangat kaya dengan keragaman bagai sumber karbohidrat selain ta-
plasma nutfah, termasuk umbi- naman umbi-umbian yang lain. Dulu,
umbian. Ada lebih dari 30 jenis tanaman ini banyak dikonsumsi se-
umbi-umbian yang biasa ditanam bagai makanan tambahan yang di-
dan dikonsumsi rakyat Indonesia, di olah dalam bentuk bubur (Jawa:
antaranya adalah umbi garut. Ta- jenang).
naman garut secara internasional di- Sejak tahun 1998, pemerintah
sebut arrowroot, artinya tumbuhan telah mencanangkan tanaman garut
yang mempunyai akar rimpang sebagai salah satu komoditas bahan
(umbi) berbentuk seperti busur pa- pangan yang mendapatkan prioritas
nah (Rukmana, 2000). untuk dikembangkan karena memi-
Tanaman garut merupakan liki potensi sebagai pengganti te-
tanaman umbi-umbian yang sudah pung terigu. Tanaman garut dapat
dibudidayakan di pedesaan sejak da- dijumpai di hampir seluruh wilayah
hulu dan dapat dimanfaatkan seba- Indonesia, dapat tumbuh dengan
gai sumber karbohidrat alternatif. baik pada lahan ternaungi sehingga
Tanaman yang memiliki nama latin mudah dibudidayakan dan dipeli-
Maranta arundinacea Linn ini hara. Daerah budidaya tanaman ga-
tumbuh tersebar di beberapa wila- rut tersebar di Tasikmalaya dan Ci-
yah di Indonesia dan dikenal dengan amis (Jawa Barat), Wangla, Ajiba-
nama lokal, misalnya sagu betawi, rang, Purwokerto, Sampang, Suka-
sagu belanda, ubi sagu, arerut atau raja, Banyumas, Buntu, Sragen, Bo-
arirut (Melayu); angkrik, arus, irut, yolali, dan Pemalang (Jawa Te-
jelarut, larut, erut (Jawa); larut atau ngah), Malang, Blitar, dan Kepanjen
patat sagu (Sunda); arut, selarut (Jawa Timur) (Rukmana, 2000).
atau laru (Madura); labia walanta Bahkan, pemerintah Sragen berke-
(Gorontalo); huda sula (Ternate), inginan besar untuk membuat pro-
peda sula (Halmahera); dan sebagai- duk garut menjadi ciri khas daerah,
nya (Rukmana, 2000; Suswadi, baik sebagi produk lokal ataupun

Inotek, Volume 14, Nomor 2, Agustus 2010


194

oleh-oleh khas daerah Sragen derita diabetes atau penyakit ken-


(www.sragen.go.id). Di Propinsi cing manis (Marsono, 2002). Kele-
Daerah Istimewa Yogyakarta, sentra bihan umbi garut yang lain adalah
tanaman garut terdapat di Kabu- kandungan kalsium dan besi yang
paten Sleman, Kulon Progo, dan lebih tinggi, yaitu sebesar 28,0 mg
Gunungkidul. dan 1,7 mg tiap 100 g, dibandingkan
Hasil utama tanaman garut dengan tepung terigu sehingga sa-
berupa umbi garut yang mempunyai ngat baik untuk pertumbuhan tulang
banyak kegunaan, antara lain dan gigi bagi anak-anak dan usia
mengandung pati yang sangat halus lanjut (Direktorat Gizi Depkes,
dan mudah dicerna sehingga pati 1989).
garut banyak dipakai dalam industri Umbi garut segar dapat meng-
makanan bayi dan makanan khusus hasilkan pati dengan rendemen 15%
orang-orang sakit; sebagai obat tra- - 20%. Selain itu, umbi garut juga
disional yang berkhasiat menyem- dapat diolah menjadi tepung garut.
buhkan mencret, eksem, memper- Tepung atau pati garut dapat diman-
banyak air susu ibu (ASI), dan me- faatkan sebagai bahan baku produk
nurunkan suhu badan yang terjang- pangan seperti roti, kue kering
kit demam; sebagai bahan pembuat- (cookies), cake, mie, makanan ri-
an kosmetika, lem, dan minuman ngan, dan aneka makanan tradisio-
beralkohol; air perasan umbi garut nal. Tepung garut dapat digunakan
digunakan sebagai penawar racun sebagai campuran tepung terigu pa-
lebah, racun ular, dan obat luka. da industri makanan, misalnya pada
Berdasarkan hasil penelitian di pembuatan roti tawar dengan pro-
Amerika, sisa hasil (limbah) olahan porsi tepung garut 10% - 20%, pada
umbi garut dapat digunakan dalam mie sebesar 15% - 20%, bahkan
industri kertas tahan sobek dan pada kue kering sampai 100%
bahan bakar (Rukmana, 2000). (Rukmana, 2000).
Umbi garut segar mengan- Kelompok Swadaya Man-
dung nutrisi yang cukup tinggi se- diri (KSM) Mekar Sari merupakan
bagai bahan pangan, yaitu 19,4% - salah satu kelompok masyarakat tani
21,7% pati, 1,0% - 2,2% protein, yang membudidayakan umbi-umbi-
69,0% - 72,0% air, 0,6% - 1,3% an lokal termasuk tanaman garut.
serat, 1,3% - 1,4% kadar abu, serta KSM Mekar Sari berdiri sejak tahun
sedikit gula (Rukmana, 2000). Umbi 2000 dan terletak di Desa Gegu-
tanaman garut adalah sumber karbo- nung, Kelurahan Sendangsari, Keca-
hidrat yang memiliki kandungan matan Pengasih, Kabupaten Kulon
indeks glisemik rendah (GI= 14) Progo. Salah satu produk KSM Me-
dibanding jenis umbi-umbian yang kar Sari adalah pati garut. Berdasar-
lain, sehingga sangat bermanfaat ba- kan survey dan wawancara dengan
gi kesehatan terutama untuk pen- Ketua KSM Mekar Sari diperoleh

Teknologi Pengolahan Pati Garut dan Diversifikasi Produk Olahannya


195

permasalahan dalam pengolahan an pangan berbasis umbi-umbian


pati garut dan produk olahannya. lokal menjadi produk pangan yang
Permasalahan dalam pengolahan bermutu, bergizi tinggi, bernilai
pati garut adalah pada proses pe- ekonomi dan diterima pasar se-
misahan pati garut dengan air yang hingga diharapkan akan mengurangi
masih dilakukan secara manual, permasalahan produksi pati garut
yaitu larutan pati garut diletakkan yang bermutu tinggi sekaligus me-
pada kain saring dan diperas dengan ngembangkan home industry yang
tangan sehingga kualitas dan kuan- berbasis bahan pangan lokal.
titas pati garut yang dihasilkan men-
jadi tidak maksimal. Apabila proses B. METODE PELAKSANAAN
pemisahan pati ini tidak maksimal, Kegiatan PPM ini dilakukan
maka dapat menurunkan rendemen pada bulan Mei sampai dengan No-
pati yang dihasilkan dan kadar air vember 2009 dan dibagi menjadi be-
yang masih tinggi sehingga mem- berapa tahap, yaitu tahap persiapan,
butuhkan waktu pengeringan yang pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan
lebih lama. Hal ini akan mem- PPM. Pada tahap persiapan dilaku-
pengaruhi mutu dan kandungan gizi kan perancangan mesin pemisah pati
pati garut. garut, pembuatan mesin press hidro-
Permasalahan lain adalah lik, pembuatan produk cookies pati
pada produk olahan pati garut. KSM garut, perancangan kemasan dan la-
Mekar Sari juga memproduksi kue beling, penyusunan materi pelatihan
kering dan bolu dengan mengguna- dan lembar evaluasi kegiatan. Tahap
kan pati garut yang dilakukan setiap pelaksanaan kegiatan PPM dilaku-
menjelang hari raya atau bila ada kan dengan metode ceramah, tanya
pesanan. Permasalahan yang dihada- jawab, diskusi, demonstrasi, dan
pi pada produksi kue kering dan praktek teknologi pemisahan pati
bolu adalah peralatan produksi ma- garut dengan mesin press hidrolik
sih sangat terbatas seperti mixer dan serta praktek pembuatan cookies
oven, diversifikasi produk masih ter- pati garut bagi konsumen umum dan
batas, pengendalian mutu belum penderita diabetes. Materi ceramah
maksimal, kemasan dan labeling berisi tentang karakteristik umbi ga-
masih sangat sederhana, dan belum rut dan penyebab kerusakan, pe-
mempunyai izin P-IRT. nanganan pasca panen umbi garut,
Berdasarkan permasalahan pengolahan pati garut, diversifikasi
tersebut, perlu dilakukan pengabdi- produk cookies dari pati garut, pe-
an pada masyarakat unggulan be- ngemasan dan labelling, keamanan
rupa penerapan Ipteks, khususnya pangan, pemasaran dan analisis eko-
teknologi tepat guna pada pengolah- nomi berupa penentuan biaya pro-
an pati garut dan produk olahannya duksi, harga jual dan BEP. Tahap
sebagai upaya peningkatan ketahan- evaluasi kegiatan PPM meliputi

Inotek, Volume 14, Nomor 2, Agustus 2010


196

evaluasi input, proses, produk, dan direncanakan berasal dari semua


kepuasan peserta kegiatan PPM. anggota KSM Mekar Sari sebanyak
25 orang, namun karena kegiatan
C. HASIL DAN PEMBAHASAN bersamaan dengan kegiatan lain, pe-
1. Hasil Pelaksanaan PPM serta yang hadir menjadi 18 orang.
Kegiatan PPM Unggulan su- Peserta kegiatan PPM dipilih ibu-
dah dilaksanakan pada tanggal 1 dan ibu dengan pertimbangan untuk
15 November 2009, yang meliputi pemberdayaan wanita pedesaan. Se-
teori dan praktek. Pelaksanaan ke- lain itu, juga diikuti oleh tiga orang
giatan berlangsung di rumah Ketua bapak-bapak. Hasil pelaksanaan ke-
KSM Mekar Sari, Desa Gegunung, giatan PPM dengan metode ceramah
Kelurahan Sendangsari, Kecamatan teori dan praktek dapat dilihat pada
Pengasih, Kabupaten Kulon Progo, Tabel 1.
Yogyakarta. Jumlah peserta semula

Tabel 1. Hasil Pelaksanaan Kegiatan PPM


Indikator Uraian Rencana/Target Realisasi
Sasaran Jumlah peserta kegiatan 25 orang 21 orang
(Goal)
Asal peserta kegiatan Anggota KSM Mekar Semua anggota KSM
Sari Mekar Sari
Jenis kelamin peserta 20 ibu 18 ibu
kegiatan 5 bapak 3 bapak
Uraian Rencana/Target Realisasi
Keluaran Mesin pemeras pati garut Mesin pemeras pati Mesin pemeras pati
(output) dengan efisiensi tinggi. garut dengan efisiensi garut dengan efisiensi
tinggi. tinggi.
Pati garut yang memenuhi Pati garut yang meme- Pati garut yang meme-
SNI dengan pengemasan nuhi SNI dengan penge- nuhi SNI dengan pe-
dan labeling yang tepat masan dan labeling ngemasan dan labeling
dan menarik konsumen. yang tepat dan menarik yang tepat dan menarik
konsumen. konsumen.
Produk cookies dari pati Produk cookies dari pati Produk cookies dari pa-
garut yang aman, ber- garut yang aman, ber- ti garut yang aman,
mutu, dan bergizi tinggi. mutu, dan bergizi tinggi. bermutu, dan bergizi
tinggi.
Hasil Uraian Rencana/Target Realisasi
(Outcome) Berkembangnya home in- Adanya respon dan ke- Adanya respon dan
dustry berbasis pati garut inginan untuk mening- keinginan untuk
yang sudah menggunakan katkan kualitas dan meningkatkan kualitas
teknologi tepat guna. kuantitas pati garut dan kuantitas pati
berbekal teori dan garut.
praktek yang telah
diberikan

Teknologi Pengolahan Pati Garut dan Diversifikasi Produk Olahannya


197

Dihasilkannya pati garut


Pembuatan pati garut Pembuatan pati garut
yang memenuhi standar dengan mesin pemeras dengan mesin pemeras
SNI dengan kemasan dan mekanis yang mekanis yang
labeling yang tepat. memenuhi standar SNI memenuhi standar SNI
dengan kemasan dan dengan kemasan dan
labeling yang tepat. labeling yang tepat.
Adanya peluang bisnis Produk cookies bagi Produk cookies bagi
cookies dari pati garut penderita diabetes penderita diabetes,
yang berpotensi sebagai yaitu arrowroot cheese
makanan fungsional, baik cookies dan arrowroot
bagi penderita diabetes chocolate ship cookies.
maupun anak-anak, wani-
ta hamil dan menyusui.
Uraian Rencana/Target Realisasi
Jumlah peserta 25 orang 18 ibu-ibu dan 3 bapak
Indikator Transfer IPTEKS khusus- Peserta mampu mema- Seluruh peserta dapat
Keberhasilan nya teknologi pengolahan hami teknologi peng- mempraktekkan tekno-
pati garut dan produk olahan pati garut dan logi pengolahan pati
cookies dari pati garut. produk cookies dari pati garut dan produk
garut. cookies dari pati garut.
Mesin pemeras pati garut Mesin pemeras pati Mesin pemeras pati
garut yang efisien. garut yang efisien.

Syarat mutu pati garut Pati garut sesuai dengan Pati garut belum sesuai
SNI dengan SNI karena be-
lum ada uji lab.
Labeling pati garut dan Labeling pati garut Labeling pati garut su-
produk cookies sudah sesuai ketentuan dah sesuai ketentuan,
sedangkan pada
cookies belum karena
belum ada uji lab.
Teori harga jual & BEP Peserta dapat menentu- Peserta sudah dapat
kan harga jual & BEP. menentukan harga jual
& BEP.
Penentuan waktu Peserta dapat Peserta sudah dapat
kadaluwarsa menentukan waktu menentukan waktu
kadaluwarsa secara kadaluwarsa secara
sensoris. sensoris, yaitu pati
garut selama 7 bulan
dan cookies 4 bulan.

Berdasarkan Tabel 1 dapat Hal ini disebabkan karena pada saat


diketahui bahwa ada beberapa per- kegiatan PPM berlangsung bersama-
ubahan rencana kegiatan PPM, an- an dengan kegiatan lain, seperti per-
tara lain jumlah peserta, syarat mutu nikahan. Syarat mutu pati garut be-
pati garut yang belum terpenuhi, dan lum terpenuhi karena analisis labo-
labeling produk cookies pati garut. ratorium membutuhkan biaya yang

Inotek, Volume 14, Nomor 2, Agustus 2010


198

mahal dan waktu yang lama. Tim ningkatkan kualitas dan kuantitas
Pengabdi sudah melakukan analisis pati garut dan produk cookies pati
proksimat pada pati garut yang di- garut.
gunakan untuk mengetahui kan- Peserta pelatihan mempunyai
dungan air, abu, protein, lemak, se- motivasi yang tinggi untuk me-
rat kasar, dan karbohidrat (by differ- ngembangkan home industry peng-
rence). Demikian juga informasi ni- olahan pati garut yang sudah ada
lai gizi pada produk cookies pati ga- sehingga dapat meningkatkan nilai
rut belum dapat dicantumkan karena guna dan nilai ekonomi umbi-um-
dana PPM yang terbatas. bian lokal. Selama ini, peserta pe-
latihan belum pernah menggunakan
2. Pembahasan Hasil PPM bahan pemutih berupa natrium bi-
a. Pemberian Materi Teori sulfit dalam pembuatan pati garut
Pemberian materi dilakukan sehingga kadang-kadang warna pati
dengan ceramah dan tanya jawab garut menjadi kecoklatan dan tidak
yang meliputi karakteristik umbi memenuhi standar mutu. Dengan
garut dan penyebab kerusakan, pe- adanya kegiatan PPM ini, peserta
nanganan pasca panen umbi garut, sangat antusias untuk menerapkan
pengolahan pati garut, diversifikasi teknologi pengolahan pati garut de-
produk cookies dari pati garut, pe- ngan mesin press hidrolik sehingga
ngemasan dan labelling, keamanan dapat menekan biaya produksi. Bah-
pangan, pemasaran dan analisis eko- kan, peserta juga berharap agar ke-
nomi berupa penentuan biaya pro- giatan pelatihan ini ditindaklanjuti
duksi, harga jual dan BEP. Pada ke- dengan pengadaan peralatan produk-
giatan ini peserta sangat antusias de- si pati garut yang lain seperti mesin
ngan materi yang diberikan. Ini di- pengering dan peralatan pembuatan
tunjukkan dengan tanya jawab yang cookies. Untuk memotivasi dan me-
cukup lama, terutama berkaitan de- rintis home industry berbasis pati
ngan teknologi pengolahan pati ga- garut, tim pengabdi memberikan hi-
rut, diversifikasi produk cookies dari bah peralatan mesin press hidrolik
pati garut, pengemasan dan labell- yang digunakan sebagai alat peme-
ing, dan analisis ekonomi. Selama ras pati garut. Di samping itu, peserta
ini peserta pelatihan belum pernah juga menginginkan kegiatan lain,
memperoleh pelatihan teknologi pe- misalnya pemasaran produk ke
ngolahan pati garut dari dinas/ daerah yang lebih luas.
instansi lain. Setelah kegiatan pem-
berian materi selesai, peserta dapat b. Pelatihan Teknologi Pemisah-
lebih memahami teknologi peng- an Pati Garut dengan Meng-
olahan pati garut dengan penerapan gunakan Mesin Press Hidrolik
teknologi tepat guna yang mudah Untuk memperoleh pati ga-
dan sederhana sehingga dapat me- rut dengan hasil yang maksimal,

Teknologi Pengolahan Pati Garut dan Diversifikasi Produk Olahannya


199

KSM Mekar Sari selama ini hanya dicuci dengan air bersih yang
dilakukan secara manual. Hal ini mengalir.
tentunya sangat mempengaruhi kua-
litas dan kuantitas pati garut. Tim
pengabdi menawarkan alternatif tek-
nologi pengolahan pati garut dengan
menggunakan mesin pemeras. Mu-
la-mula tim pengabdi merencanakan
mesin pemeras otomatis yang ber-
dasarkan prinsip sentrifugal dengan
bahan stainless steel dan kapasitas 5
kg bahan basah. Namun karena me-
sin pemeras tersebut membutuhkan
daya listrik 1300 Watt, padahal daya
listrik yang tersedia di rumah ketua
KSM Mekar Sari hanya 450 Watt,
maka tim pengabdi menawarkan al-
ternatif lain mesin press hidrolik
yang dilakukan secara manual. Gambar 1. Mesin Press Hidrolik
Spesifikasi mesin press hi- 2) Pemarutan dan Pemisahan Pati
drolik adalah bahan stainless steel, Umbi garut diparut hingga men-
dimensi 40x30x80 cm, kapasitas 5-7 jadi bubur kasar, kemudian ditam-
kg bahan basah, daya tekan 10-15 bahkan air bersih sambil diaduk-
ton, ukuran material plandes 20 cm, aduk atau diremas-remas agar ke-
dan besi poros 1,25 inch. Prinsip luar patinya. Bubur kasar ini
kerja mesin press hidrolik adalah dapat ditambahkan dengan larutan
pemberian tekanan dengan meng- Na-bisulfit 200-500 ppm (0,2-0,5
gunakan lempengan besi yang dapat mg/liter air) agar pati garut men-
diulir sehingga terjadi pemisahan jadi lebih putih. Selanjutnya, bu-
antara cairan dan padatan. Mesin bur tersebut disaring dengan kain
press hidrolik dapat dilihat pada untuk memisahkan pati dari serat-
Gambar 1. nya menggunakan mesin press
Proses pemisahan pati garut hidrolik sehingga cairan dapat
menggunakan mesin press hidrolik terpisah dengan padatannya. Pa-
dilakukan dengan cara sebagai beri- datan atau ampas yang terdapat
kut. pada kain saring merupakan pati
1) Pemilihan dan Pembersihan garut yang siap dikeringkan.
Umbi 3) Pengeringan
Umbi garut dipilih yang segar, Endapan pati garut dijemur hing-
kemudian dibersihkan dari kotor- ga kering, kemudian digiling men-
an (tanah) dan sisik-sisiknya terus jadi pati halus.

Inotek, Volume 14, Nomor 2, Agustus 2010


200

4) Pengemasan dan Penyimpanan ruhi pertimbangan konsumen pada


Pati garut yang sudah kering di- saat pemilihan produk.
timbang dan dikemas mengguna-
kan kemasan primer dan sekunder c. Pelatihan Diversifikasi Produk
kantong plastik PP 0,8 dengan Cookies dari Pati Garut
plastic sealer. Labeling pada ke- Praktek pembuatan produk
masan sekunder berisi nama pro- cookies dari pati garut dilakukan se-
duk, merk produk, berat bersih, cara berkelompok, masing-masing
izin Depkes, alamat produksi, dan kelompok terdiri dari 5 peserta. Ada
komposisi gizi. 2 jenis cookies pati garut yang di-
Bila dibandingkan dengan praktekkan, yaitu cookies garut keju
pemisahan pati garut secara manual, (arrowroot cheese cookies) dan
yaitu dengan memeras mengguna- arrowroot chocolate chip cookies.
kan kain saring, maka mesin press Kedua jenis cookies tersebut dibuat
hidrolik ini sangat efisien. Pemisah- dengan menggunakan jenis gula dan
an pati garut secara manual mem- lemak yang berbeda. Hal ini ber-
butuhkan waktu yang lama dan te- tujuan untuk diversifikasi produk
naga yang besar dengan rendemen cookies pati garut dengan sasaran
dan mutu pati garut yang tidak mak- konsumen umum dan penderita dia-
simal. Mesin press hidrolik, meski- betes.
pun tidak menggunakan listrik, da- Formula cookies garut keju
pat mengurangi waktu dan tenaga (arrowroot cheese cookies) bagi
sehingga dapat menghasilkan pati konsumen umum dapat dilihat pada
garut dengan rendemen dan mutu Tabel 2.
yang lebih baik. Dengan demikian Tabel 2. Formula Cookies Garut
penggunaan mesin press hidrolik Keju (Arrowroot Cheese Cookies)
untuk memisahkan pati garut lebih bagi Konsumen Umum
efisien dibandingkan dengan teknik No Bahan Jumlah
pemisahan yang digunakan sebe- 1 Pati garut 180 g
lumnya. 2 Susu bubuk 30 g
Teknologi pemisahan pati 3 Mentega 25 g
garut menggunakan mesin press hi- 4 Margarin 100 g
drolik diharapkan dapat menekan 5 Gula halus 75 g
biaya produksi dan harga jual pati 6 Kuning telur 1 butir
garut. Selama ini harga jual pati ga- 7 Keju parut 150 g
rut relatif lebih mahal dibandingkan 8 Vanili 1 sdt
dengan tepung terigu, yaitu Rp
10.000 tiap 500 gram atau Rp Formula cookies garut keju
20.000 tiap kg, sedangkan harga te- (arrowroot cheese cookies) bagi
pung terigu hanya Rp 9.000 tiap kg. konsumen penderita diabetes dapat
Hal ini tentunya dapat mempenga- dilihat pada Tabel 3.

Teknologi Pengolahan Pati Garut dan Diversifikasi Produk Olahannya


201

Tabel 3. Formula Cookies Garut Tabel 4. Formula Chocolate Chip


Keju (Arrowroot Cheese Cookies) Cookies dari Pati Garut bagi
bagi Konsumen Penderita Konsumen Umum
Diabetes No Bahan Jumlah
No Bahan Jumlah 1 Pati garut 225 g
1 Pati garut 180 g 2 Cokelat bubuk 25 g
2 Susu bubuk 30 g 3 Maizena 2 sdm
3 Margarin rendah 125 g 4 Gula halus 100 g
lemak (Forvita) 5 Margarin 150 g
4 Sorbitol 75 g 6 Baking powder ¼ sdt
5 Kuning telur 1 butir 7 Kuning telur 2 butir
6 Keju parut 150 g 8 Susu bubuk 1 sdm
7 Vanili 1 sdt 9 Chocolate chip 50 –
100 g
Proses pembuatan cookies 10 Garam halus ¼ sdt
garut keju adalah kocok campuran
margarin, gula halus atau sorbitol
dan telur sampai bentuknya menye- Tabel 5. Formula Chocolate Chip
rupai krim, tambahkan sedikit demi Cookies dari Pati Garut bagi
sedikit keju parut dan pati garut, Konsumen Penderita Diabetes
aduk merata sampai adonan siap di- No Bahan Jumlah
bentuk. Panaskan oven pada suhu 1 Pati garut 225 g
150oC. Sambil menunggu oven 2 Cokelat bubuk 25 g
panas, semprotkan adonan pada lo- 3 Maizena 2 sdm
yang yang telah dialasi kertas roti 4 Sorbitol 100 g
atau silikon, panggang hingga ma- 5 Margarin rendah 150 g
tang selama +20menit. Formula cho- lemak (Forvita)
colate chip cookies dari pati garut 6 Baking powder ¼ sdt
bagi konsumen umum dapat dilihat 7 Kuning telur 2 butir
pada Tabel 4. 8 Susu bubuk 1 sdm
Formula chocolate chip 9 Chocolate chip 50 –
cookies dari pati garut bagi kon- 100 g
sumen penderita diabetes dapat 10 Garam halus ¼ sdt
dilihat pada Tabel 5.
Proses pembuatan chocolate
chip cookies dari pati garut adalah :
1) Campur pati garut, susu bubuk,
baking powder, garam halus dan
tepung maizena. Aduk rata/ayak.

Inotek, Volume 14, Nomor 2, Agustus 2010


202

2) Kocok dengan mixer; kuning te- ga dapat mencegah kenaikan gula


lur, margarin dan gula halus hing- darah.
ga lembut (2 menit). Perbedaaan jenis gula dan
3) Masukkan campuran tepung ke margarin mempengaruhi tingkat ke-
dalam adonan margarin, aduk de- manisan dan tekstur cookies.
ngan sendok kayu atau spatula Cookies dengan gula halus dan
plastrik hingga tercampur rata. margarin biasa mempunyai rasa
4) Ambil satu sendok makan adonan, yang lebih manis dan tekstur lebih
bentuk bulat. Letakan adonan da- rapuh dibandingkan dengan cookies
lam loyang beroles margarin, ben- yang menggunakan sorbitol dan
tuk dengan sendok hingga mem- margarin rendah lemak. Namun se-
bentuk adonan bulat pipih. Beri cara keseluruhan hal ini tidak
beberapa butir cocolate chips di mempengaruhi mutu cookies pati
atasnya. garut.
5) Panggang dalam oven bertempe- Analisis biaya produksi
ratur 160 derajat celcius selama cookies pati garut menunjukkan
25 menit atau hingga kue matang bahwa biaya produksi, harga jual
dan berwarna kuning kecokelatan. dan BEP cookies tiap bulan jauh
6) Angkat, dinginkan. Simpan dalam lebih tinggi dibandingkan cookies
stoples kedap udara. dari tepung terigu. Hal ini disebab-
Berdasarkan Tabel 2, Tabel kan karena harga pati garut yang
3, Tabel 4 dan Tabel 5 dapat diketa- dua kali lipat harga tepung terigu.
hui bahwa ada perbedaan jenis gula Untuk mengatasinya, maka perlu
dan margarin yang digunakan. Bagi menekan harga pati garut dengan
konsumen umum dapat mengguna- menggunakan mesin press hidrolik.
kan gula halus biasa yang mengan- Di samping itu, perlu promosi
dung sukrosa dan margarin dengan bahwa meskipun harga jual cookies
kadar lemak yang tinggi, sedangkan pati garut lebih tinggi dibandingkan
bagi konsumen penderita diabetes cookies dari tepung terigu, namun
tidak boleh menggunakan gula halus banyak manfaat yang dapat diper-
dan margarin biasa karena dapat oleh dengan mengkonsumsi cookies
menyebabkan kenaikan gula darah. pati garut seperti indeks glisemik
Untuk mencegah kenaikan gula da- yang rendah sehingga relatif aman
rah, maka gula halus diganti dengan bagi penderita diabetes, adanya kan-
sorbitol. Sorbitol merupakan gula dungan mineral seperti Fe dan Ca
dengan tingkat kemanisan di bawah yang sangat dibutuhkan bagi anak-
sukrosa sehingga lebih aman bagi anak, wanita hamil dan menyusui,
penderita diabetes. Margarin biasa dan penderita anemia. Dengan de-
juga diganti dengan margarin rendah mikian cookies pati garut sangat ber-
lemak seperti Forvita yang meng- potensi sebagai makanan fungsional
hasilkan kalori lebih sedikit sehing- yang bermanfaat bagi kesehatan.

Teknologi Pengolahan Pati Garut dan Diversifikasi Produk Olahannya


203

d. Pelatihan Cara Pengemasan tetap menggunakan kantong plastik


dan Labelling pada Pati Garut PP 0,8 karena kemasan tersebut su-
dan Produk Olahannya dah dapat melindungi produk dari
Pengemasan pati garut sela- udara dan mikroba. Labeling pati
ma ini sudah menggunakan kemasan garut diberikan dengan menyablon
primer dan sekunder dari kantong di bagian muka dan belakang kan-
plastik PP 0,8, namun labeling ma- tong plastik. Pada bagian muka ber-
sih sangat sederhana hanya meng- isi keterangan nama produk, merk
gunakan kertas yang berisi nama produk, izin Depkes, alamat pro-
produk, merk produk, alamat pro- duksi, dan berat bersih, sedangkan
duksi, izin Depkes, dan berat bersih. bagian belakang berisi keterangan
Untuk memperbaiki kemasan dan kandungan gizi dan waktu kadalu-
labeling, maka tim pengabdi meran- warsa. Tabel 6 menunjukkan kan-
cang kemasan sekunder dan labeling dungan gizi pati garut berdasarkan
pati garut yang sesuai dengan stan- analisis proksimat.
dar. Kemasan primer dan sekunder

Tabel 6. Kandungan Gizi Pati Garut Berdasarkan Analisis Proksimat


Kadar pada ulangan
Kadar Rerata (%)
1 2
Air 14,5947 14,6736 14,63
Abu 0,6702 0,6715 0,67
Protein 3,7216 3,6827 3,70
Lemak 2,1094 2,2985 2,20
Serat kasar 0,759 0,7686 0,76
Pati 78,1451 78,0056 78,08

Berdasarkan Tabel 6 dapat minimal=95%, derajat asam dan re-


diketahui bahwa kadar air dan serat sidu SO2 belum diujikan karena ke-
kasar sudah memenuhi persyaratan terbatasan dana sehingga belum di-
mutu tepung garut, yaitu SNI 1- ketahui apakah sudah sesuai standar
6057-1999, yang ditunjukkan de- mutu atau belum. Selama ini kelom-
ngan kadar air di bawah 16% dan pok KSM Mekar Sari belum mem-
kadar serat kasar di bawah 1%. punyai alat penyaring 100 mesh
Syarat mutu tepung garut menurut sehingga kemungkinan besar belum
SNI 1-6057-1999 seperti syarat fisik sesuai dengan syarat mutu tepung
berupa berbentuk serbuk halus, tidak garut yang ditetapkan.
ada benda asing, serangga dan jenis Pengemasan dan labeling pa-
pati lain, lolos ayakan 100 mesh da cookies pati garut dilakukan

Inotek, Volume 14, Nomor 2, Agustus 2010


204

dengan menggunakan stoples plas- lama sehingga dapat dilakukan tan-


tik. Labeling yang diberikan adalah pa mengganggu kegiatan harian.
nama produk, merk produk, alamat Kendala yang dihadapi adalah keter-
produksi, berat bersih, izin Depkes, sediaan daya listrik hanya 450 watt,
dan waktu kadaluwarsa. Informasi keterbatasan peralatan produksi pati
gizi belum dapat dicantumkan ka- garut, cookies dan pengemasan pro-
rena keterbatasan dana sehingga tim duk seperti mixer, oven, kompor,
pengabdi tidak menganalisis kan- dan plastic sealer. Hal ini sudah ter-
dungan gizi produk cookies di la- atasi dengan adanya bantuan per-
boratorium. Berdasarkan pengamat- alatan mesin press hidrolik dari tim
an selama kegiatan PPM, nampak PPM, sehingga diharapkan dapat
bahwa peserta sangat antusias dan meningkatkan rendemen dan mutu
sangat berharap agar dapat dibina pati garut. Kendala lain adalah ja-
secara intensif dan berkelanjutan. ringan distribusi pemasaran yang
masih terbatas. Solusi dari tim
e. Evaluasi Kegiatan PPM pengabdi adalah KSM Mekar Sari
Pelaksanaan kegiatan PPM harus sering mengikuti kegiatan pro-
dievaluasi dari aspek input, proses, mosi dan pameran yang diseleng-
dan produk. Evaluasi kegiatan PPM garakan di Kulon Progo, Yogyakarta
dari aspek input adalah ketersediaan dan sekitarnya.
bahan baku berupa umbi-umbian lo- Evaluasi produk kegiatan
kal seperti umbi garut yang sangat PPM menunjukkan bahwa semua
melimpah sehingga mempunyai pros- peserta menyatakan bahwa mesin
pek bisnis. Di samping itu keterse- press hidrolik lebih efisien diban-
diaan sumber daya manusia yaitu dingkan dengan teknik pemisahan
ibu-ibu anggota KSM Mekar Sari pati garut sebelumnya. Pati garut
yang dapat memanfaatkan waktu yang dihasilkan juga lebih tinggi
senggang di sela-sela kegiatan rutin rendemen dan mutunya seperti war-
sehingga dapat meningkatkan pen- na yang lebih putih. Di samping itu,
dapatan dan kesejahteraan petani kemasan dan labeling pati garut su-
umbi-umbian lokal. dah lebih baik sehingga dapat me-
Evaluasi kegiatan PPM dari lindungi produk dan menarik kon-
aspek proses menunjukkan bahwa sumen. Produk cookies pati garut
teknologi pemisahan pati garut de- sudah sesuai dengan kriteria produk
ngan menggunakan mesin press hi- sejenis di pasaran. Bahkan produk
drolik yang diberikan merupakan cookies pati garut yang dihasilkan
teknologi tepat guna yang mudah, mempunyai keunggulan disbanding-
murah dan sederhana sehingga mu- kan dengan produk sejenis di pa-
dah diterapkan. Proses pembuatan saran, yaitu dapat dikonsumsi oleh
produk cookies pati garut membu- konsumen umum maupun penderita
tuhkan waktu yang tidak terlalu diabetes, mengandung Fe dan Ca

Teknologi Pengolahan Pati Garut dan Diversifikasi Produk Olahannya


205

yang lebih tinggi dibandingkan te- PPM dapat dimanfaatkan masyara-


pung terigu, dan mempunyai indeks kat sehingga dapat mendorong ke-
glisemik yang rendah. Dengan de- mandirian masyarakat. Keahlian, ko-
mikian, cookies pati garut berpotensi munikasi dan sikap tim PPM juga
sebagai makana fungsional. sudah sesuai dengan tujuan kegiat-
Evaluasi kepuasan peserta ke- an. Peserta pelatihan juga menya-
giatan PPM terhadap pelaksanaan rankan agar kegiatan PPM ini ditin-
kegiatan PPM dapat dilihat pada Ta- daklanjuti dengan pendampingan
bel 7. Pada Tabel 7 dapat diketahui produksi dan pemasaran sehingga
bahwa kegiatan pengabdian sudah benar-benar menjadi home industry
sesuai dengan kebutuhan masyara- yang dapat memberdayakan dan me-
kat dan dapat meningkatkan moti- ningkatkan kesejahteraan petani
vasi masyarakat untuk berkembang. umbi-umbian local seperti garut.
Di samping itu, juga hasil kegiatan

Tabel 7. Hasil Evaluasi Kepuasan Peserta Kegiatan PPM


Kategori (%) Total
No Evaluasi Sangat
Cukup Baik
baik
1 Kesesuaian kegiatan pengabdian 44,44 55,56 - 100,00
dengan kebutuhan masyarakat
2 Kerja sama pengabdi dengan - 88,89 11,11 100,00
masyarakat
3 Memunculkan aspek 11,11 77,78 11,11 100,00
pemberdayaan masyarakat
4 Meningkatkan motivasi masyara- - - 100,00 100,00
kat untuk berkembang
5 Sikap/perilaku pengabdi di lokasi - 88,89 11,11 100,00
pengabdian
6 Komunikasi/koordinasi LPM de- - 100,00 - 100,00
ngan penanggung jawab lokasi
pengabdian
7 Kesesuaian waktu pelaksanaan - 100,00 - 100,00
dengan kegiatan masyarakat
8 Kesesuaian keahlian pengabdi - 33,33 66,67 100,00
dengan kegiatan pengabdian
9 Kemampuan mendorong keman- - 44,44 55,56 100,00
dirian/swadaya masyarakat
10 Hasil pengabdian dapat diman- - 33,33 66,67 100,00
faatkan masyarakat

Inotek, Volume 14, Nomor 2, Agustus 2010


206

D. KESIMPULAN DAN SARAN duksi pati garut dan produk olahan-


1. Kesimpulan nya. Labeling cookies pati garut per-
Berdasarkan hasil dan pem- lu mencantumkan informasi gizi se-
bahasan disimpulkan bahwa: 1) ke- hingga konsumen dapat mengetahui
giatan PPM sudah dilaksanakan pa- kelebihan cookies tersebut. Perlu
da tanggal 1 dan 15 November 2009 tindak lanjut kegiatan agar dapat
yang diikuti oleh 21 ibu-ibu anggota lebih memberdayakan petani umbi-
KSM Mekar Sari; 2) teknologi pe- umbian lokal. Promosi pati garut
misahan pati garut dengan mesin dan produk olahannya ke masya-
press hidrolik dapat menghasilkan rakat secara komprehensif dan kon-
pati garut yang mendekati standar tinyu sehingga dapat meningkatkan
mutu pati garut sesuai SNI dengan jaringan distirbusi pemasaran.
pengemasan dan labeling yang te-
pat; 3) teknologi pemisahan pati ga- DAFTAR PUSTAKA
rut dengan mesin press hidrolik le- BSN. 1992. Standar Mutu Cookies
bih efisien dibandingkan teknik pe- SNI 01-2973-1992.
misahan yang digunakan sebelum-
nya; 4) alternatif produk pangan be- BSN. 1999. Standar Mutu Tepung
rupa cookies pati garut kepada kon- Garut SNI 1-6057-1999.
sumen umum dan penderita diabetes
yang aman, bermutu dan bernilai Buckle, K.A. 1987. Ilmu Pangan. Ja-
gizi tinggi; dan 5) peluang home karta: UI Press.
industry berbasis umbi-umbian lo-
kal, khususnya pati garut, sangat Direktorat Gizi Depkes. 1989. Daftar
luas sehingga dapat meningkatkan Komposisi Bahan Makanan. Ja-
ketahanan pangan berbasis bahan karta: Bharata
pangan lokal.
Faridah, Anni, Kasmita S Pada,
Asmar Yulastri, dan Liswarti
2. Saran
Yusuf. 2008. Patiseri Jilid 3
Saran yang direkomendasi-
Untuk SMK. Direktorat Pem-
kan adalah penggunaan natrium bi-
binaan Sekolah Menengah Ke-
sulfit sebagai bahan pemutih pati
juruan, Direktorat Jenderal Ma-
garut sebaiknya tidak melebihi 500
najemen Pendidikan Dasar dan
ppm dan tidak terlalu lama karena
Menengah, Departemen Pen-
dapat menghasilkan residu SO2 yang
didikan Nasional.
tidak sesuai dengan syarat mutu pati
garut. KSM Mekar Sari perlu me- Marsono, Y. 2002. “Indeks Glisemik
ningkatkan daya listrik sehingga da- Umbi-umbian”. Agritech, Vol 22
pat menggunakan peralatan elektrik No. 1 Tahun 2002. Fakultas Tek-
yang membutuhkan daya listrik nologi Pertanian, Universitas Ga-
yang besar sebagai peralatan pro- djah Mada.

Teknologi Pengolahan Pati Garut dan Diversifikasi Produk Olahannya


207

Rukmana, Rahmat. 2000. Garut: Budi-


daya dan Pasca Panen. Yogya-
karta: Kanisius.

Soedibyo. 1995. Alam Sumber Kesehat-


an, Manfaat dan Kegunaan. Ja-
karta: Balai Pustaka.

Suswadi. 2004. ”Umbi Garut dan Usaha


Rumah Tangga”. Majalah Salam
No. 8 September 2004. Diakses
tgl 15 Mei 2009.

www.sragen.go.id. 2007. Garut, Pro-


duk Lokal Sehat dan Berkhasiat.
Diakses tgl 15 Mei 2009.

Inotek, Volume 14, Nomor 2, Agustus 2010

Вам также может понравиться