Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Disusun Oleh:
Evangeline T W 0318101008
Elisabeth 0318101012
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS WIDYATAMA
BANDUNG
2019
KATA PENGANTAR
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................................... ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam suatu negara untuk menjalankan fungsinya pemerintah atau penguasa setempat
memerlukan dana atau modal. Modal yang diperlukan itu salah satunya bersumber dari
pungutan berupa pajak dari rakyatnya. Pajak juga merupakan gejala sosial dan hanya terdapat
dalam suatu masyarakat, tanpa ada masyarakat, tidak mungkin ada suatu pajak.
Karena itu, jelaslah bagi kita untuk membiayai seluruh kepentingan umum, salah satu
yang dibutuhkan dan terpenting adalah suatu peran aktif dari warganya untuk ikut memberikan
iuran kepada negaranya dalam bentuk pajak, sehingga segala keperluan pembangunan dapat
dibiayai. Dana selebihnya merupakan tabungan kesejahteraan bagi masyarakat dan negara
demi keadilan yang merata.
Bagi Wajib Pajak, khususnya para pengusaha, kewajiban dan hak perpajakan
merupakan suatu hal yang sulit untuk dapat dihindari. Sebab setiap langkah untuk menjadi
penguasha formal, seperti izin Pemda, izin Departemen Perdagangan mempersyaratkan
pemenuhan salah satu kewajiban Perpajakan, yakni kewajiban mendaftarkan di Kantor
Pelayanan Pajak untuk mendapatkan NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak). Selanjutnya selama
kegiatan bisnis berlangsung timbul berbagai kewajiban perpajakan di satu pihak dan hak
perpajakan di lain pihak.
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 NOMOR POKOK WAJIB PAJAK
Nomor Pokok Wajib Pajak adalah nomor yang diberikan kepada Wajib Pajak sebagai
sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri
atau identitas Wajib Pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya.
Wajib Pajak (WP) adalah orang pribadi atau badan meliputi pembayar pajak,
pemotong
pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
Orang Pribadi yang wajib memiliki NPWP :
1. Orang Pribadi yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas
2. Orang Pribadi yang tidak menjalankan usaha atau pekerjaan bebas, yang memperoleh
5
2.4 PENDAFTARAN NPWP
Cukup hanya mengisi formulir pendaftaran dan menunjukkan Kartu Tanda Penduduk
(KTP), atau paspor bagi orang asing (khusus WP Orang Pribadi)Pembuatan NPWP dan
semua pelayanan di Kantor Pelayanan Pajak tanpa dipungut biaya atau gratis.
Pendaftaran NPWP :
Pendaftaran secara online dapat dilakukan dengan membuka situs Direktorat Jenderal Pajak
langkah-langkahnya adalah :
Pendaftaran NPWP juga dapat dilakukan dengan cara langsung mendatangi Kantor
Pelayanan Pajak (KPP) atau Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan
(KP2KP) yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal dari Wajib Pajak serta mendatangi
6
2.5 MANFAAT MEMILIKI NPWP
1. Kemudahan Pengurusan Administrasi, dalam:
a. Pengajuan Kredit Bank.
b. Pembuatan Rekening Koran di Bank.
c. Pengajuan SIUP/TDP.
d. Pembayaran Pajak Final (PPh Final, PPN dan BPHTB, dll).
e. Pembuatan Paspor.
f. Mengikuti lelang di instansi Pemerintah, BUMN dan BUMD.
2. Kemudahan pelayanan perpajakan :
a. Pengembalian pajak.
b. Pengurangan pembayaran pajak.
c. Penyetoran dan pelaporan pajak
Penghapusan NPWP dilakukan dalam hal diajukan permohonan penghapusan NPWP oleh
:
7
bahwa BUT tersebut tidak memenuhi syarat lagi untuk dapat digolongkan sebagai
WP.
Setiap orang yang dengan sengaja tidak mendaftarkan diri untuk memiliki NPWP dan
atas perbuatannya tersebut menimbulkan kerugian pada pendapatan negara, dipidana dengan
pidana penjara paling singkat 6 (enam) bulan dan paling lama 6 (enam) tahun dan denda
paling sedikit 2 (dua) kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar dan paling
banyak 4 (empat) kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar.
1. Pengertian PKP
PKP atau Pengusaha Kena Pajak adalah pengusaha / bisnis / perusahaan yang melakukan
penyerahan Barang Kena Pajak (BKP) dan/atau penyerahan Jasa Kena Pajak (JKP) yang
dikenai Pajak Pertambahan Nilai (PPN) berdasarkan Undang-undang Pajak Pertambahan
Nilai (UU PPN) 1984 dan perubahannya. Sebelum mendapat pengukuhan PKP atau
Pengusaha Kena Pajak, seorang pengusaha atau wajib pajak badan harus memenuhi syarat
pengajuan PKP dan lolos dari survey yang dilakukan KPP atau KP2KP.
a. Memiliki pendapatan bruto (omzet) dalam 1 tahun buku mencapai Rp 4,8 miliar.
Tidak termasuk pengusaha / bisnis / perusahaan dengan pendapatan bruto kurang dari
8
Rp 4,8 miliar, kecuali pengusaha tersebut memilih dikukuhkan jadi Pengusaha Kena
Pajak.
b. Melewati proses survey yang dilakukan KPP atau KP2KP tempat pendaftaran
Permohonan menjadi Pengusaha Kena Pajak tersebut diajukan ke KPP atau KP2KP yang
wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal, tempat kedudukan, atau tempat kegiatan usaha
wajib pajak.
Selain harus memiliki omzet mencapai Rp 4,8 miliar dalam 1 tahun, pengusaha yang
wajib mendapatkan pengukuhan PKP adalah pengusaha yang melakukan penyerahan Barang
Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak di dalam daerah Pabean dan/atau melakukan ekspor
Barang Kena Pajak Berwujud, ekspor Jasa Kena Pajak dan/atau Barang Kena Pajak Tidak
Berwujud diwajibkan:
c. Menyetorkan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) yang masih harus dibayar dalam hal
Pajak Keluaran lebih besar dari pada Pajak Masukan yang dapat dikreditkan serta
menyetorkan Pajak Penjualan atas Barang Mewah yang terutang.
Selain formulir pendaftaran PKP, berikut ini dokumen-dokumen yang harus diajukan ke KPP
untuk memenuhi syarat pengajuan PKP dan mendapat pengukuhan PKP:
9
a. Wajib Pajak Orang Pribadi
Fotokopi akta pendirian atau dokumen pendirian atau perubahan bagi Wajib Pajak
Badan dalam negeri atau surat keterangan penunjukan dari kantor pusat bagi Bentuk
Usaha Tetap (BUT), yang dilegalisasi oleh pejabat yang berwenang.
Fotokopi Kartu NPWP salah satu pengurus atau fotokopi paspor dan surat keterangan
tempat tinggal dari pejabat pemerintah daerah sekurang-kurangnya lurah atau kepala
desa jika penanggung jawab perusahaan adalah WNA.
Dokumen izin usaha dan/atau kegiatan yang diterbitkan oleh instansi berwenang.
Surat keterangan tempat kegiatan usaha yang diterbitkan dari Pejabat Pemerintah
Daerah sekurang-kurangnya Lurah atau Kepala Desa.
Fotokopi Perjanjian Kerjasama / Akta Pendirian sebagai bentuk kerja sama operasi
(Joint Operation) yang dilegalisasi oleh pejabat yang berwenang.
Fotokopi kartu NPWP masing-masing anggota bentuk kerja sama operasi (joint
operation) yang diwajibkan untuk memiliki NPWP.
Fotokopi kartu NPWP orang pribadi salah satu pengurus perusahaan anggota bentuk
kerja sama operasi (joint operation) atau fotokopi paspor dalam hal penanggung
jawab adalah WNA.
10
Surat Keterangan tempat kegiatan usaha dari Pejabat Pemerintah Daerah sekurang-
kurangnya Lurah atau Kepala Desa bagi Wajib Pajak Badan dalam negeri maupun
Wajib Pajak Badan asing.
KTP bendahara.
Peta lokasi
Spesimen penanda tangan faktur (form disediakan KPP) & fotokopi penanda
tangan faktur.
Dalam jangka waktu 3-5 hari setelah semua persyaratan dilengkapi dan diajukan, petugas
verifikasi akan melakukan survey atau verifikasi. Bila disetujui, maka sekitar 1-2 hari sejak
survey, maka surat pengukuhan PKP dapat diambil di KPP tempat syarat pengajuan PKP
diberikan. Keputusan Permohonan Pengajuan PKP diterbitkan paling lambat 5 hingga 10 hari
kerja setelah Bukti Penerimaan Surat diterbitkan.
11
Tetapi ada kalanya, pengajuan PKP ditolak karena:
12
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) adalah nomor yang diberikan kepada Wajib Pajak
sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri
atau identitas Wajib Pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya.
Berdasarkan ketentuan, setiap badan (PT, CV, Yayasan, Koperasi dsb) wajib memiliki
NPWP. Sedangkan untuk orang pribadi, yang wajib memiliki NPWP adalah orang yang
penghasilannya dalam satu tahun melebihi jumlah tertentu yang disebut Penghasilan Tidak Kena
Pajak (PTKP).
Masing-masing orang atau badan berbeda-beda kewajibannya sesuai dengan kondisinya
masing-masing. Untuk badan misalnya, kewajiban pajak hampir meliputi semua jenis kewajiban
tersebut. Untuk orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha, kewajiban pajaknya biasanya
adalah PPh Pasal 25 bulanan, dan pelaporan SPT PPh Tahunan. Kalau dia punya karyawan,
kewajibannya juga meliputi PPh Pasal 21. Bagi orang pribadi yang statusnya hanya sebagai
karyawan, kewajibannya hanya menyampaikan SPT Tahunan setiap tahun.
13
DAFTAR PUSTAKA
Sumber : http://www.pajak.go.id/sites/default/files/BookletKUP.pdf
http://supiani.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/27853/npwp.pdf
https://www.online-pajak.com/daftar-npwp-online-wajib-pajak-orang-pribadi
xiv