Вы находитесь на странице: 1из 13

PRAKATA

Segala puji kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam pencipta dunia dan
seisinya atas segala rahmat, karunia dan hidayah-Nya sehingga kami mampu
menyelesaikan makalah guna memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Keperawatan
Dasar IA.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk menganalisis jurnal internasional
yang berjudul “The Effect of the Care Given Using Orem’s Self-Care Model om
the Postpartum Self-Evaluaation” yang didalamnya menerapkan teori keperawatan
Dorothea Elizabeth Orem.
Dalam penyusunan makalah ini tidak sedikit hambatan yang kami hadapi.
Namun kamu menyadari bahwa kelancaraan dalam penyusunan makalah ini tidak
lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan orangtua, sehingga kendala-kendala
yang kami hadapi teratasi.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan
menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya mahasiswa
Keperawatan Universitas Jember dan dapat dipergunakan layak sebagaimana
mestinya. Saran dan kritik yang membangun juga tetap kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Jember, 30 November 2015

Penyusun

Kelompok 1

DAFTAR ISI

1
HALAMAN JUDUL ....................................................................................
PRAKATA..................................................................................................... 1
DAFTAR ISI ................................................................................................ 2
BAB 1. PENDAHULUAN ........................................................................... 3

1.1 Latar Belakang ........................................................................... 3


1.2 Rumusan Masalah ....................................................................... 4
1.3 Tujuan .......................................................................................... 4
1.4 Manfaat......................................................................................... 5

BAB 2. PEMBAHASAN ............................................................................. 6


2.1 Isi Jurnal....................................................................................... 6
2.2 Analisis Jurnal.............................................................................. 9
BAB 3. PENUTUP ....................................................................................... 13
3.1 Kesimpulan................................................................................... 13
3.2 Saran............................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 14

2
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Asuhan keperawatan pada periode post partum sangat diperlukan untuk
meningkatkan status kesehatan ibu dan anak. Dengan selesainya proses persalinan
ini bukan berarti bahwa seorang wanita telah bebas dari bahaya komplikasi yang
juga bisa terjadi pada bayi. Komplikasi pada bayi baru lahir biasanya
berhubungan dengan infeksi, menurut Depkes RI tahun 2011 menjelaskan sekitar
30% kejadian mortalitas bayi preterm pada ibu yang mengalami ketuban pecah
dini adalah akibat infeksi, sedangkan prolaps tali pusat dan malpresentrasi akan
lebih memperburuk kondisi bayi. Komplikasi yang biasa terjadi pada wanita post-
partum adalah pendarahan dimana apabila tidak ditangani dengan segera dan tepat
dapat menyebabkan kematian.
Penyebab kematian tersebut sebenarnya dapat dialami wanita pada periode
manapun, namun menurut UNICEF (1999) kematian ibu terbanyak terjadi pada
periode immediate postpsrtum yaitu 24 jam pertama saat melahirkan (50%),
sedangkan (25%) periode kehamilan, (20 %) pada masa early postpartum, dan
(5%) pada periose late potpartum yaitu sekitar 2-6 minggu setelah kelahiran
(USAID, 2002). Banyak permasalahan yang muncul pada periode postpartum
seperti trombosis vena dalam, emboli paru, eklampsia.
Periode postpartum juga merupakan masa dimana seorang wanita
mengalami perubahan peran dalam dirinya, seorang wanita harus menyadari
bahwa dirinya telah menjadi seorang ibu dan sudah ada bayi di sampingnya,
dimana bayi ini membutuhkan perawatan yang baik dan benar. Proses ini tentu
tidak mudah, wanita harus mengalami adaptasi.
Sehingga jelas sangat dibutuhkan perawatan yang intensif pada ibu baik di
Rumah Sakit maupun ketika ibu sudah berada di rumah. Teori keperawatan yang
tepat bagi penyelesaian masalah ini adalah teori Self-Care dari Orem karena self-
care berarti tindakan dimana individumemulai dan membentuk kebiasaan mereka
sendiri untuk mempertahankan kehidupan, kesehatan, dan kesejahteraan.
Perawatan diri memberikan kontribusi efektif dengan cara yang spesifik terhadap
3
integritas struktural manusia, fungsi manusia dan perkembangan manusia.
Perawat disini bisa menggunakan lima metode bantuan pada pasien post partum
yaitu:
1. Melakukan tindakan untuk pasien
2. Memberi petunjuk pasien
3. Memberi dukungan pasien (fisik / psikologis)
4. Menyediakan lingkungan yang memungkinkan pengembangan personal
5. Mengajari pasien

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana penerapan teori Dorothea Orem dalam Jurnal “The Effect of


the Care Given Usıng Orem’s Self-Care Model on the Postpartum Self-
Evaluation” ?

1.3 Tujuan

Berdasarkan latar belakang diatas terdapat beberapa tujuan yang ingin


dicapai atas pembuatan makalah ini, adapun tujuan tersebut sebagai berikut

1. Mampu memberikan pelayanan yang tepat bagi wanita pasien post-


partum.
2. Mampu membantu meningkatkan kesehatan pasien post-partum,baik
kesehatan fisiologi maupun psikologi.
3. Mampu membantu menciptakan respon adaptif pada pasien post-
partum yang harus mengalami perubahan peran.
4. Menurunkan angka kematian pada ibu dan bayi yang diakibatkan
kurangnya kemampuan Self-Care pada pasien post-partum.
5. Mampu memahami penerapan teori Self-Care Orem, dalam intervensi
keperawatan.

1.4 Manfaat

Mahasiswa mampu lebih memahami tentang pengaplikasian teori Self-Care


Orem terhadap pasien Pospartum.

4
BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Isi Jurnal


Kesehatan pada wanita sangat dipengaruhi oleh kesuburan. Setiap wanita
yang mengandung dan melahirkan dapat mengalami penurunan kesehatan, waktu
paska melahirkan merupakan waktu yang sulit untuk meningkatkan kesehatan
wanita karena organ-organ yang belum bekerja dengan sempurna. Banyak kasus
kematian wanita yang dikarenakan komplikasi kehamilan dan juga dikarenakan
ibu memaksakan untuk melahirkan.
Periode paska kelahiran dapat digambarkan 6 minggu setelah periode
kelahiran, saat perubahan anatomi, fisiologi, dan psikologi dihubungkan dengan
mulai kembalinya keadaan normal setelah melahirkan. Ini periode kritis untuk
kesehatan keibuan. Pada periode paska kelahiran orang tua harus belajar merawat
bayi, menentukan lingkungan aman untuk bayi, berkomunikasi dengan dia,

5
mempelajari peran baru, dan menyelesaikan semua masalah yang berhubungan
dengan bayi.
Penelitian yang diadakan selama periode paska kelahiran telah
mendiskusikan secara luas tentang penyembuhan organ reproduksi. Diagnosa dari
proses penyembuhan pada periode paska kelahiran secara konvesional berfokus
pada penyembuhan organ reproduksi dan adaptasi fisiologi.
Selama periode paska kelahiran, penyembuhan psikologi dan sosial sangat
jarang, seorang ibu membutuhkan informasi yang berhubungan dengan perawatan
jasmani mereka, latihan, nutrisi, tidur, lochia, dan episiotomy. Aplikasi kebidanan
selama periode paska kelahiran sangat diperlukan oleh ibu,sebagian besar ibu
membutuhkan bantuan saat pendarahan, nyeri, epsiotomy, perawatan diri (self-
care) dan perawatan bayi (Infant-Care). Jasmani dan kesehatan mental ibu harus
diawasi terutama 6 minggu setelah kelahiran.
Bidan dan perawat mendampingi ibu pada kesehatan utamanya, baik
sebelum dan sesudah melahirkan. Masalah adaptasi setelah melahirkan biasanya
terjadi 4-6 minggu setelah mereka keluar dari lembaga kesehatan.
Orem mendeskripsikan bahwa terdapat tiga jenis kebutuhan self-care, yaitu
universal, perkembangan, dan deviasi kesehatan. Sementara kebutuhan universal
adalah kebutuhan yang berhubungan dengan pertahanan integritas dari struktur,
dan fungsi manusia, juga dengan kejadian hidup. Kebutuhan perkembangan
ditimbulkan dari perkembangan alami dalam siklus hidup atau terkait dengan
kejadian-kejadian tertentu. Deviasi kesehatan merupakan syarat obervasi pada
suatu kasus penyakit.
Terdapat studi yang dilakukan pada berbagai bidang menggunakan Model
Self-Care Orem, dimana studi ini dilakukan pada kelompok yang berbeda seperti
Dialisis, pasien rawat inap, pasien kanker, pasien dengan diabetes , dan lain
sebagainya. Studi ini menyatakan bahwa Model Self-Care Orem sangat berguna
untuk meningkatkan perawatan pada diri
Pada periode post partum untuk mengurangi atau mencegah masalah dan
juga untuk meningkatkan adaptasi pada ibu dibutuhkan penerapan teori self care
Orem ini. Dalam asuhan keperawatan yang diberikan pada wanita postpartum,
6
diagnosa keperawatan telah dibuat lebih dulu. Intervensi keperawatan primer
sesuai dengan identifikasi diagnosa keperawatan yang diaplikasikan dirumah,
dengan menggunakan bentuk rencana keperawatan yang telah dipersiapkan
sebelumnya dan terdiri dari diagnosa keperawatan. Proses keperawatan digunakan
dalam intervensi keperawatan dan pengumpulan data, yang dapat dijadikan
sebagai evaluasi hasil intervensi. Apabila tidak dilakukan evaluasi maka akan
terjadi masalah yang berkelanjutan dari masalah sebelumnya. Diagnosa saat ini
dan mungkin diagnosa baru dievaluasi dengan "Pengumpulan Data Form". Di
setiap kunjungan harus dievaluasi apakah diagnosis yang diidentifikasi pada
kunjungan sebelumnya telah pulih atau tidak. Intervensi yang diperlukan
dipertahankan untuk diagnosa yang sedang berlangsung. Intervensi keperawatan
yang diterapkan untuk diagnosis baru akan dievaluasi pada kunjungan berikutnya.
Perawatan yang diberikan kepada wanita melahirkan normal menggunakan
Model Perawatan Diri Orem, evaluasi diri pasca partum , telah dibahas dalam
literatur yang relevan . Evaluasi dari perawatan yang diberikan kepada wanita
selama periode postpartum meningkat positif . Hasil ini menunjukkan bahwa
perawatan rumah yang diberikan kepada perempuan sesuai dengan Model Self
Care untuk meningkatkan adaptasi postpartum mereka.
Diagnosa dari terganggunya Pola Tidur yang tidak bisa pulih, adalah karena
tingginya jumlah kunjungan dan wanita postpartum tidak menerima dukungan
atau bantuan yang cukup untuk pekerjaan rumah harian dan perawatan bayi.
Diagnosis kelelahan juga tidak bisa pulih karena kurangnya individu untuk
membantu wanita untuk melakukan tanggung jawab rumah tangga mereka dan
perawatan bayi. sebagian besar diagnosis secara statistik signifikan. Sebagian
besar diagnosa keperawatan proses pemulihan dalam hal perkembangan
kebutuhan perawatan diri menunjukkan efisiensi perawatan yang diberikan sesuai
dengan Model Self-Care Orem.
Beberapa hal dapat menyebabkan gagalnya proses penyembuhan atau
pemulihan yaitu situasi rendahnya penghargaan diri karena anggapan tidak akan
pulih karena fluktuasi hormonal, perubahan fisik dan sosial, kelelahan dan
kurangnya individu untuk membantu tanggung jawab domestik dan perawatan
7
bayi. Terganggunya body image juga dapat menjadi salah satu penghambat
terjadinya proses pemulihan karena alasan seperti tidak mampu kehilangan awal
bobot yang diperoleh selama kehamilan dan perubahan kepentingan suami dari
istri ke bayi. Peran pengasuh regangan dan gangguan pemeliharaan rumah tidak
memulihkan karena kurang membantu individu untuk tanggung jawab dan
merawat bayi. Perubahan Comfort-Pain (Perineum) tidak bisa pulih pada tiga
wanita saja. Ini mungkin terkait dengan fakta bahwa ini adalah persepsi rasa sakit
mereka berbeda. Alasan di balik mengapa Perubahan Comfort-Pain (Payudara)
tidak dapat dipulihkan adalah dianggap berasal dari pembengkakan dari payudara
wanita karena untuk koleksi susu menyebabkan stres dan sakit. Dalam sejajar
dengan hasil penelitian, masalah payudara juga dimasukkan dalam masalah fisik.
Dari perawatan yang diberikan kepada perempuan dalam periode
postpartum berdasarkan model perawatan diri Orem, ditentukan bahwa
perempuan postpasrtum memiliki kemampuan. Hasil ini menunjukkan bahwa
perawatan rumah yang sesuai denganMode Self-Care diberikan kepada para
wanita akan mengurangi atau mencegah masalah selama periode postpartum ".
Sebagai hasil dari pemberian perawatan menggunakan teori Model Self-
Care dari Orem selain untuk memulihkan keadaan pada periode postpartum.
Sebagian besar keputusan diagnosis dari periode postpartum dapat memulihkan,
dan meningkatkan adaptasi wanita yang berada pada periode postpartum. Data
dari penelitian ini membuktikan bahwa Model perawatan diri Orem adalah model
perawatan yang efisien untuk perempuan melahirkan normal. Sejalan dengan ini
hasil, memberikan perawatan dengan menggunakan perawatan diri Orem Model
dapat direkomendasikan untuk wanita terbatas melahirkan normal.

2.2 Analisis Jurnal


Dalam jurnal tersebut membahas mengenai keadaan ibu pasca melahirkan
baik dalam segi anatomi, fisiologi dan psikologinya. Pada penelitian yang
dilakukan dalam jurnal ini berfokus pada pemulihan keadaan ibu pasca
melahirkan. Dari data yang diperoleh, masih banyak ibu yang kurang
mendapatkan informasi mengenai perawatan jasmani mereka. Hal ini tentu sangat
8
memprihatinkan, dikarenakan pemulihan paska melahirkan tidak hanya sebatas
pada pemulihan anatomi dan fisiologi semata, lebih dari itu pemulihan psikologi
juga sangat berperan di dalamnya. Oleh karena itu, peran lingkungan sekitar dan
kerabat terdekat sangat memperngaruhi pemulihan psikologi seorang ibu yang
sedang dalam periode postpartum.

Kelebihan Jurnal
Jurnal ini membahas bahwa perawatan yang diberikan didasarkan pada
model teori self-care Dorothea Orem. Karena teori ini dianggap sesuai untuk
membantu pasien postpartum dalam pemulihan kesehatannya, sehingga pasien
tersebut dapat melakukan respon adaptif terhadap perubahan peran yang sedang
dialaminya.
Teori Dorothea Orem terdiri dari tiga teori umum yang saling berkaitan,
diantaranya yaitu self-care, self care deficit dan nursing system. Perawatan diri
(self-care) adalah pelaksanan aktivitas individu yang berkaitan dengan pemenuhan
kebutuhan dalam mempertahankan hidup, kesehatan dan kesejahteraan. Jika
perawatan diri dapat dilakukan dengan efektif, maka dapat membantu individu
dalam mengembangkan potensi dirinya. (Orem, 1991). Syarat perawatan diri
terdiri dari tiga kategori, yaitu:
1. Universal self-care requisites
Aspek universal ini berhubungan dengan proses hidup atau kebutuhan
dasar manusia, yaitu :
a. Pemeliharaan kebutuhan udara/oksigen
b. Pemeliharaan kebutuhan air
c. Pemeliharaan kebutuhan makanan
d. Perawatan proses eliminasi dan ekskresi
e. Pemeliharaan keseimbangan aktivitas dan istirahat
f. Pemeliharaan keseimbangan privasi dan interaksi sosial
g. Pencegahan resiko yang mengancam kehidupan, kesehatan dan
kesejahteraan
h. Peningkatan kesehatan dan pengembangan potensi dalam hubungan
sosial

2. Developmental self-care requisites


9
Berbeda dengan universal self-care requisites, developmental self-care
requisites terbentuk oleh adanya :
a. Perbekalan kondisi yang meningkatkan pengembangan
b. Keterlibatan dalam pengembangan diri
c. Pengembangan pencegahan dari efek yang mengancam kehidupan
d. Pengembangan aspek perawatan diri berhubungan dengan pola hidup
individu yang dipengaruhi oleh lingkungan tempat tinggalnya.

3. Health deviation self-care


Perawatan diri berkaitan dengan penyimpangan kesehatan. Timbul akibat
adanya gangguan kesehatan dan penyakit. Hal ini menyebabkan
perubahan kemampuan individu dalam proses perawatan diri.

Penerapan teori Orem di atas kepada pasien postpartum sangat bermanfaat


dalam pencegahan dan pemulihan kondisi pasien serta untuk meningkatkan
adaptasi pasien tersebut. Dalam diagnosa keperawatan pasien postpartum, terdapat
pula beberapa hambatan pemulihan kondisi pasien seperti kurangnya dukungan
sosial oleh keluarga dalam mengatasi perubahan peran, gangguan tidur yang
disebabkan oleh banyaknya tamu yang menjenguk serta kelelahan dari pasien
sendiri saat merawat bayi dan mengerjakan pekerjaan rumah. Dengan menerapkan
teori ini maka pasien dapat terlatih untuk melakukan perawatan diri (Self-Care)
dan juga perawatan bayi (Self-Infant). Disinilah seorang perawat berperan sebagai
educator dalam membimbing pasien untuk melakukan perawatan diri secara
mandiri. Selain itu, evaluasi dari perkembangan pasien dalam perawatan diri
dilakukan oleh perawat sebagai acuan untuk melakukan tindakan keperawatan
selanjutnya.

Kekurangan jurnal
Jurnal ini hanya membahas tentang penerapan satu dari tiga teori Dorothea
Orem yakni self-care, sedangkan penerapan teori yang lainnya seperti self care
deficit dan nursing system tidak digunakan. Padahal ketiga teori tersebut saling
berkaitan, sehingga apabila ketiga teori tersebut tidak diterapkan secara
10
keseluruhan maka proses pemulihan pasien tidak tercapai dengan maksimal.
Sebagai contoh apabila teori Self care deficit tidak diterapkan maka akan
menghambat pemulihan pasien dikarenakan Self care deficit merupakan inti dari
teori keperawatan Dorothea Orem.
Teori Self care deficit mengambarkan kapan keperawatan dibutuhkan.
Keperawatan diperlukan ketika individu tidak mampu atau mengalami
keterbatasan dalam memenuhi syarat perawatan diri yang efektif. Keperawatan
diberikan jika “tingkat kemampuan perawatan diri lebih rendah dibandingkan
dengan kebutuhan perawatan diri atau kemampuan perawatan diri seimbang
dengan kebutuhan namun hubungan deficit dapat terjadi selanjutnya akibat
penurunan kemampuan, peningkatan kualitas dan kuantitas kebutuhan atau
keduanya”. Sedangkan Nursing system adalah bagian dari pertimbangan praktek
keperawatan yang dilakukan oleh perawat berdasarkan koordinasi untuk mencapai
kebutuhan perawatan diri (self-care demand) pasiennya dan untuk melindungi dan
mengontrol latihan/pengembangan dari kemampuan perawatan diri pasien (self-
care agency). (Orem, 2001).

11
BAB 3. PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Teori Dorothea Orem terdiri dari tiga teori umum yang saling berkaitan,
diantaranya yaitu self-care, self care deficit dan nursing system. Perawatan diri
(self-care) adalah pelaksanan aktivitas individu yang berkaitan dengan pemenuhan
kebutuhan dalam mempertahankan hidup, kesehatan dan kesejahteraan. Jika
perawatan diri dapat dilakukan dengan efektif, maka dapat membantu individu
dalam mengembangkan potensi dirinya. (Orem, 1991). Syarat perawatan diri
terdiri dari tiga kategori, yaitu:
1. Universal self-care requisites
2. Developmental self-care requisites
3. Health deviation self-care
Penerapan teori Orem di atas kepada pasien postpartum sangat bermanfaat dalam
pencegahan dan pemulihan kondisi pasien serta untuk meningkatkan adaptasi
pasien tersebut. Dalam diagnosa keperawatan pasien postpartum, terdapat pula
beberapa hambatan pemulihan kondisi pasien seperti kurangnya dukungan sosial
oleh keluarga dalam mengatasi perubahan peran, gangguan tidur yang disebabkan
oleh banyaknya tamu yang menjenguk serta kelelahan dari pasien sendiri saat
merawat bayi dan mengerjakan pekerjaan rumah. Dengan menerapkan teori ini
maka pasien dapat terlatih untuk melakukan perawatan diri (Self-Care) dan juga
perawatan bayi (Self-Infant).

2.2 Saran
Sebaiknya dalam melakukan tindakan perawatan ketiga teori Orem yaitu
self-care, self care deficit dan nursing system di aplikasikan terhadap pasien,
karena ketiga komponen tersebut saling berkaitan. Jika salah satu tidak di
aplikasikan maka tindakan perawatan kurang maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

12
Potter, Patricia A. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Edisi 4. Jakarta :
EGC.
Marriner Tomey, Ann ., Raile Alligood, Martha . 2002. Nursing Theorist and
Their Work. United State of America : Mosby Elsevier.
Goerge, B. Julia. 1995. Nursing Theories The base for Professional Nursing
Practice. Fourth Edition. United State of America : Appleton and Lange
Norwalk Connecticu.

13

Вам также может понравиться