Вы находитесь на странице: 1из 17

BAB I

PEBDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Didalam sistem organisasi kesehatan diberbagai negara, puskesmas merupakan local
health unit yang perannya sebagai pelaksana dalam pelayanan kesehatan secara langsung
kepada masyarakat. Sebagai unit pelaksana terdepan dari lembaga kesehatan di suatu
negara kehadirannya ditengah masyarakat tidak hanya berlaku sebagai pusat pelayanan
bagi kesehatan masyarakat, namun lebih daripada itu juga dapat merupakan sebagai pusat
komunikasi masyarakat atau komuniti senter. Tugas kedua ini justru lebih dirasakan di
negara-negara yang sedang berkembang. Karena pada negara-negara yang sedang
berkembang yang latar belakang masyarakat pada umumnya masih tergolong rendah, maka
kehadiran puskesmas disuatu daerah digunakan pula bagi usaha-usaha pembaharuan. Tidak
saja dibidang kesehatan melainkan juga kenyataan bagi usaha modernisasi kehidupan
masyarakat desa sekitarnya.
Didalam tata pandangan masyarakat secara sosiologis kuntjaningrat menyatakan bahwa
aspek kesehatan bagi masyarakat traditional, masih merupakan sesuatu hal yang relatif
kehadirannya sudah diterima lama di tengah-tengah masyarakat untuk berbagai jenis
kesehatan. Kebutuhan kesehatan sebagai kebutuhan fisik minimum sejak lama diakui oleh
masyarakat traditional sebagaimana yang pernah kita rasakan terhadap peranan ibu bidan
atau pak mantri. Oleh karena itu kami membuat makalah tentang puskesmas untuk lebih
memahami tentang konsep tentang puskesmas.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu Defenisi Puskesmas ?
2. Apa Tujuan Puskesmas ?
3. Apa Fungsi Puskesmas ?
4. Apa Peran Puskesmas ?
5. Apa Visi Puskesmas ?
6. Apa Misi Puskesmas ?
7. Apa saja Kegiatan Pokok Puskesmas ?

1
8. Bagaimana Wilayah Kerja Puskesmas ?
9. Seperti apa Kedudukan Puskesmas ?
10. Bagaimana Struktur Organisasi Puskesmas ?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui apa itu defenisi puskesmas
2. Untuk mengetahui tujuan puskesmas
3. Untuk mengetahui fungsi puskesmas
4. Untuk mengetahui peran puskesmas
5. Untuk mengetahui visi puskesmas
6. Untuk mengetahui visi puskesmas
7. Untuk mengetahui apa saja kegiatan pokok puskesmas
8. Untuk mengetahui bagaimana wilayah kerja puskesmas
9. Untuk mengetahahui seperti apa kedudukan puskesmas
10. Untuk mengetahui bagaimana struktur organisasi puskesmas

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Puskesmas


Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.
Pengertian puskesmas yang akan diketengahkan disini menunjukkan adanya perubahan
yang disesuaikan dengan perkembangan dan tuntutan pelayanan kesehatan, diantaranya :
a. Dr. Azrul Azwar, MPH (1980)
Pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) adalah suatu kesatuan organisasi
fungsional yang langsung memberikan pelayanan secara menyeluruh kepada
masyarakat dalam suatu wilayah kerja tertentu dalam bentuk usaha-usaha kesehatan
pokok.
b. Departemen Kesehatan RI (1981)
Pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) adalah suatu kesatuan organisasi
kesehatan yang langsung memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan
terintegrasi kepada masyarakat di wilayah kerja tertentu dalam usaha-usaha kesehatan
pokok.
c. Departemen Kesehatan RI (1987)
1. Puskesmas adalah sebagai pusat pembangunan kesehatan yang berfungsi
mengembangkan dan membina kesehatan masyarakat serta menyelenggarakan
pelayanan kesehatan terdepan dan terdekat dengan masyrakat dalam bentuk
kegiatan pokok yang menyeluruh dan terpadu di wilayah kerjanya.
2. Puskesmas adalah suatu unit organisasi yang secara profesional melakukan upaya
pelayanan kesehatan pokok yang menggunakan peran serta masyarakat secara aktif
untuk dapat memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada
masyarakat di wilayah kerjanya.
d. Departemen Kesehatan RI (1991)
Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang
merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta

3
masyarakat disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada
masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.

2.2 Tujuan Puskesmas


Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah
mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional, yakni meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal
di wilayah kerja Puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dalam
rangka mewujudkan “Indonesia sehat 2010”

2.3 Fungsi Puskesmas


Ada 3 fungsi puskesmas, yaitu :

1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan puskesmas selalu berupaya


menggerakkan dan memantau penyelenggaraan pembangunan lintas sektor termasuk
masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya.
2. Pusat pemberdayaan masyarakat. Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama
pemuka masyarakat, keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki
kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup
sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk sumber
pembiayaan, serta ikut menetapkan, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan
program kesehatan.
3. Pusat pelayanan kesehatan pertama. Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan
pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan
berkesinambungan. Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menjadi tanggung jawab
puskesmas adalah :
a. Pelayanan kesehatan perorangan
Pelayananan kesehatan perorangan adalah pelayanan kesehatan yang bersifat
pribadi dengan tujuan umum menyembuhkan penyakit dan pemulihan kesehatan
perorangan, tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan penegahan penyakit.

4
b. Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan kesehatan yang bersifat public
dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah
penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.

2.4 Peran Puskesmas


Jika ditinjau dari sistem pelayanan kesehatan di Indonesia, maka peranan dan
kedudukan puskesmas di Indonesia adalah amat unik. Sebagai sarana pelayanan kesehatan
terdepan di Indonesia, maka puskesmas bertanggungjawab dalam menyelenggarakan
pelayanan kesehatan masyarakat, juga bertanggungjawab dalam menyelenggarakan
pelayanan kedokteran.

2.5 Visi Puskesmas


Visi Puskesmas adalah mewujudkan “Kecamatan Sehat” menuju terwujudnya “Indonesia
Sehat” adalah gambaran masyarakat kecamatan masa depan yang ingin dicapai melalui
pembangunan kesehatan, yakni masyarakat yang hidup dalam lingkungan dan perilaku
yang sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu
secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Indikator utama “Kecamatan Sehat” adalah sebagai berikut:
a. Lingkungan sehat
b. Perilaku sehat
c. Cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu
d. Derajat kesehatan yang optimal bagi penduduk kecamatan

2.6 Misi Puskesmas


Misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan puskesmas adalah mendukung
tercapainya misi pembangunan kesehatan nasional. Empat misi Puskesmas adalah sebagai
berikut:
a. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan diwilayah kerjanya.
Puskesmas akan selalu menggerakkan pembangunan di wilayah lain yang
diselenggarakan di wilayah kerjanya agar memerhatikan aspek kesehatan, yaitu
pembangunan yang tidak menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan, setidaknya

5
terhadap lingkungan dan perilaku masyarakat. Pengembangan perumahan untuk
keluarga yang dilaksanakan oleh pengembang atau individu sebaiknya melibatkan
tenaga kesehatan. Tenaga kesehatan akan memberikan masukan berkaitan dengan
terciptanya rumah yang sehat sehingga keluarga yang tinggal di rumah tersebut sehat.
b. Mendorong kemandirian untuk hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah
kerjanya.
Puskesmas akan selalu berupaya agar setiap keluarga dan masyarakat yang
bertempat tinggal di wilayah kerjanya mempunyai kemampuan di bidang kesehatan,
melalui peningkatan pengetahuan dan kemampuan menuju kemandirian untuk hidup
sehat.
c. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan, dan keterjangkauan pelayanan
kesehatan yang memenuhi standar dan memuaskan masyarakat.
Mengupayakan pemerataan pelayanan kesehatan serta meningkatkan ketepatan
pengelolaan dana sehingga dapat dijangkau oleh seluruh lapisan keluarga. Sebagai pilar
utama terciptanya pemerataan pelayanan kesehatan yang bermutu, pelayanan kesehatan
tidak dipandang sebagai pelayanan yang terjangkau oleh seluruh lapisan keluarga.
d. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga, dan masyarakat serta
lingkungannya.
Puskesmas akan selalu berupaya memelihara dan meningkatkan kesehatan,
mencegah dan menyembuhkan penyakit, serta memulihkan kesehatan perorangan,
keluarga, dan masyarakat yang berkunjung dan bertempat tinggal di wilayah kerjanya,
tanpa diskriminasi dengan menerapkan kemajuan ilmu dan teknologi kesehatan yang
sesuai. Upaya pemeliharaan kesehatan, individu, keluarga, masyarakat dan
lingkungannya memerlukan asuhan keperawatan keluarga secara terus-menerus dan
bekesinambungan yang dilakukan perawat keluarga. Perawat keluarga sebagai pilar
utama terlaksananya asuhan keperawatan keluarga di wilayah kerja Puskesmas
merupakan ujung tombak memandirikan keluarga di bidang kesehatan sehingga tercipta
sehat sebagai gaya hidup.

6
2.7 Kegiatan Pokok Puskesmas
Kegiatan-kegiatan pokok yang diselenggarakan oleh puskesmas sejak berdirinya
semakin berkembang , mulai dari 7 usaha pokok kesehatan, 12 usaha pokok kesehatan, 13
usaha pokok kesehatan dan sekarang meningkat menjadi 20 usaha pokok kesehatan yang
dapat dilaksanakan oleh puskesmas sesuai dengan kemampuan yang ada dari tiap-tiap
puskesmas baik dari segi tenaga, fasilitas, dan biaya atau anggaran yang tersedia
Berdasarkan buku pedoman kerja puskesmas yang terbaru ada 20 usaha pokok
kesehatan yang dapat dilakukan oleh puskesmas, itu pun sangat tergantung kepada faktor
tenaga, sarana, dan prasarana serta biaya yang tersedia berikut kemampuan manajemen dari
tiap-tiap puskesmas. Dua puluh kegiatan pokok puskesmas adalah :

1. Upaya kesehatan ibu dan anak


a. Pemeliharaan kesehatan ibu hamil , melahirkan dan menyusui serta bayi anak
balita dan anak prasekolah
b. Memberikan nasehat tentang makanan guna mencegah gizi buruk
c. Pemberian nasehat tentang perkembangan anak dan cara stimulasinya.
d. Imunisasi tetanus toksoid dua kali pada ibu hamil dan BCG, DPT 3 kali, polio 3
kali dan campak 1 kali pada bayi
e. Penyuluhan kesehatan dalam mencapai program KIA
f. Pelayanan keluarga berencana
g. Pengobatan bagi ibu, bayi anak balita dan anak prasekolah untuk macam-macam
penyakit ringan
h. Kunjungan rumah untuk mencari ibu dan anak yang memerlukan pemeliharaan ,
memberikan penerangan dan pendidikan tentang kesehatan
i. Pengawasan dan bimbingan kepada taman kanak-kanak dan para dukun bayi

7
2. Upaya keluarga berencana
a. Mengadakan kursus keluarga berencana unutk para ibu dan calon ibu yang
mengunjungi KIA
b. Mengadakan kursus keluarga berencana kepada dukun yang kemudian akan
bekerja sebagai penggerak calon peserta keluarga berencana
c. Mengadakan pembicaraan –pembicaraan tentang keluarga berencana kapan saja
ada kesempatan
d. Memasang IUD, cara – cara penggunaan pil , kondom, dan cara-cara lain denngan
memberi sarananya.
e. Melanjutkan mengamati mereka yang menggunakan sarana pencegahan
kehamilan

3. Upaya peningkatan gizi


a. Mengenali penderita-penderita kekurangan gizi dan mengobati mereka
b. Mempelajari keadaan gizi masyarakat dan mengembangkan program perbaikan
gizi
c. Memberikan pendidikan gizi kepada masyarakat terutama dalam rangka program
KIA
d. Melaksanakan program-program : Program perbaikan gizi keluarga melalui
posyandu
e. Memberikan makanan tambahan yang mengandung protein dan kalori kepada
balita dan ibu menyusui
f. Memberikan vitamin A kepada balita umur dibawah 5 tahun

4. Upaya kesehatan lingkungan


Kegiatan – kegiatan utamam kesehatan lingkungan yang dilakukan staf puskesmas
adalah :
a. Penyehatan air bersih
b. Penyehatan pembuangan kotoran
c. Penyehatan lingkungan perumahan
d. Penyehatan limbah

8
e. Pengawasan sanitasi tempat umum
f. Penyehatan makanan dan minuman
g. Pelaksanaan peraturan perundang-undangan

5. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular


a. Mengumpulkan dan menganalisa data penyakit
b. Melaporkan kasus penyakit menular
c. Menyelidiki di lapangan untuk melihat benar atau tidaknya laporan yang masuk,
untuk menemukan kasus-kasus baru dan untuk mengetahui sumber penularan.
d. Tindakan permulaan untuk menahan penularan penyakit
e. Menyembuhkan penderita, hingga ia tidak lagi menjadi sumber infeksi
f. Pemberian imunisasi
g. Pendidikan kesehatan kepada masyarakat

6. Upaya pengobatan
a. Melaksanakan diagnosa sedini mungkin melalui:
1) Mendapatkan riwayat penyakit
2) Mengadaan pemeriksaan fisik
3) Mengadaan pemeriksaan labolatorium
4) Membuat diagnosa
b. Melaksanakan tindakan pengobatan
c. Melakukan upaya rujukan bila dipandang perlu, rujukan tersebut dapat berupa:
1) Rujukan diagnostik
2) Rujukan pengobatan/rehabilitasi
3) Rujukan lain

7. Upaya penyuluhan
a. Penyuluhan kesehatan masyarakat merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
tiap-tiap program puskesmas. Kegiatan penyuluhan kesehatan dilakukan pada
setiap kesempatan oleh petugas, apakah di klinik, rumah dan kelompok-kelompok
masyarakat.

9
b. Di tingkat puskesmas tidak ada penyuluhan tersendiri, tetapi ditingkat kabupaten
diadakan tenaga-tenaga koordinator penyuluhan kesehatan. Koordinator
membantu para petugas puskesmas dalam mengembangkan teknik dan materi
penyuluhan di Puskesmas.

8. Upaya kesehatan sekolah


a. Membina sarana keteladanan di sekolah, berupa sarana keteladanan gizi berupa
kantin dan sarana keteladanan kebersihan lingkungan.
b. Membina kebersihan perseorangan peserta didik
c. Mengembangkan kemampuasn peserta didik untuk berperan secara aktif dalam
pelayanan kesehatan melalui kegiatan dokter kecil
d. Penjaringan kesehatan peserta didik kelas I
e. Pemeriksaan kesehatan periodik sekali setahun untuk kelas II sampai IV dan guru
berupa pemeriksaan kesehatan sederhana
f. Pengawasan terhadap keadaan air
g. Pengobatan ringan pertolongan pertama
h. Rujukan medik
i. Penanganan kasus anemia gizi
j. Pembinaan teknis dan pengawasan di sekolah

9. Upaya kesehatan olah raga


a. Pemeriksaan kesehatan berkala
b. Penentuan takaran latihan
c. Pengobatan dengan teknik latihan dan rehabilitasi
d. Pengobatan akibat cidera latihan
e. Pengawasan selama pemusatan latihan

10. Upaya perawatan kesehatan masyarakat


a. Asuhan perawatan kepada individu di puskesmas maupun di rumah dengan
berbagai tingkat umur, kondisi kesehatan, tumbuh kembang dan jenis kelamin

10
b. Asuhan perawatan yang diarahkan kepada keluarga sebagai unit terkecil dari
masyarakat (keluarga binaan)
c. Pelayanan perawatan kepada kelompok khusus diantaranya : ibu hamil, anak
balita, usia lanjut dan sebagainya
d. Pelayanan keperawatan pada tingkat masyarakat

11. Upaya peningkatan kesehatan kerja


a. Identifikasi masalah, meliputi:
1) Pemeriksaan kesehatan dari awal dan berkala untuk para pekerja
2) Pemeriksaan kasus terhadap pekerja yang dating berobat ke puskesmas
3) Peninjauan tempat kerja untuk menentukan bahaya akibat kerja
b. Kegiatan peningkatan kesehatan tenaga kerja melalui peningkatan gizi pekerja,
lingkungan kerja, dan kegiatan peningkatan kesejahteraan
c. Kegiatan pencegahan kecelakaan akibat kerja, meliputi:
1) Penyuluhan kesehatan
2) Kegiatan ergonomik, yaitu kegiatan untuk mencapai kesesuaian antara alat
kerja agar tidak terjadi stres fisik terhadap pekerja
3) Kegiatan monitoring bahaya akibat kerja
4) Pemakaian alat pelindung
d. Kegiatan pengobatan kasus penyakit akibat kerja
e. Kegiatan pemulihan kesehatan bagi pekerja yang sakit
f. Kegiatan rujukan medik dan kesehatan terhadap pekerja yang sakit

12. Upaya kesehatan gigi dan mulut


a. Pembinaan/pengembangan kemampuan peran serta masyarakat dalam upaya
pemeliharaan diri dalam wadah program UKGM
b. Pelayanan asuhan pada kelompok rawan, meliputi : Anak sekolah, kelompok ibu
hamil, menyususi dan anak pra sekolah
c. Pelayanan medik dokter gigi dasar, meliputi:
1) Pengobatan gigi pada penderita yang berobat maupun yang dirujuk

11
2) Merujuk kasus-kasus yang tidak dapat ditanggulangi kesasaran yang lebih
mampu
3) Memberikan penyuluhan secara individu atau kelompok
4) Memelihara kebersihan (hygiene klinik)
5) Memelihara atau merawat peralatan atau obat-obatan

13. Upaya kesehatan jiwa


a. Kegiatan kesehatan jiwa yang terpadu dengan kegiatan pokok puskesmas
b. Penanganan pasien dengan gangguan jiwa
c. Kegiatan dalam bentuk penyuluhan serta pembinaan peran serta masyarakat
d. Pengembangan upaya kesehatan jiwa di puskesmas melalui pengembangan peran
serta masyarakat dan pelayanan melalui kesehatan masyarakat

14. Upaya kesehatan mata


a. Upaya kesehatan mata, pencegahan kesehatan dasar yang terpadu dengan kegiatan
pokok lainnya
b. Upaya kesehatan mata:
1) Anamnesa
2) Pemeriksaan virus dan mata luar, tes buta warna, tes tekan bola mata, tes
saluran air mata, tes lapangan pandang, funduskopi dan pemeriksaan
labolatorium
3) Pengobatan dan pemberiaan kacamata
4) Operasi katarak dan glukoma akut yang dilakukan oleh tim rujukan rumah
sakit
5) Perawatan post operasi katarak dan glukoma akut
6) Merujuk kasus yang tak dapat diatasi
7) Pemberian protesa mata
c. Peningkatan peran serta masyarakat dalam bentuk penyuluhan kesehatan, serta
menciptakan kemandirian masyarakat dalam pemeliharaan kesehatan mata
mereka
d. Pengembangan kesehatan mata masyarakat

12
e. Pencatatan dan pelaporan

15. Labolatorium kesehatan


a. Di ruangan labolatorium
1) Penerimaan pasien
2) Pengambilan specimen
3) Penanganan specimen
4) Pelaksanaan specimen
5) Penanganan sisa specimen
6) Pencatatan hasil pemeriksaan
7) Pengecekan hasil pemeriksaan
8) Penyampaian hasil pemeriksaan
b. Terhadap spesimen yang akan dirujuk
1) Pengambilan specimen
2) Penanganan specimen
3) Pengemasan specimen
4) Pengiriman specimen
5) Pengambilan hasil pemeriksaan
6) Pencatatan hasil pemeriksaan
7) Penyampaian hasil pemeriksaan
c. Di ruang klinik dilakukan oleh perawat atau bidan, meliputi:
1) Persiapan pasien
2) Pengambilan specimen
3) Menyerahkan spesimen untuk diperiksa
d. Di luar gedung, meliputi:
1) Melakukan tes skrining Hb
2) Pengambilan spesimen untuk kemudian dikirim ke labolatorium puskesmas
3) Memberikan penyuluhan
4) Pencatatan dan pelaporan

13
16. Upaya pencatatan dan pelaporan
a. Dilakukan oleh semua puskesmas (pembina, pembantu dan keliling)
b. Pencatatan dan pelaporan mencakup:
1) Data umum dan demografi wilayah kerja puskesmas
2) Data ketenagaan di puskesmas
3) Data kegiatan pokok puskesmas yang dilakukan baik di dalam maupun di
luar gedung puskesmas
c. Laporan dilakukan secara periodik (bulan, triwulan enam bulan dan tahunan)

17. Upaya pembinaan peran serta masyarakat


Upaya pembinaan peran serta masyarakat dapat dilakukan melalui:
a. Penggalangan dukungan penentu kebijaksanaan, pimpinan wilayah, lintas sektoral
dan berbagai organisasi kesehatan, yang dilakukan melalui dialog, seminar, dalam
rangka komunikasi, informasi dan motivasi dengan memanfaatkan media masa
dan sistem informasi kesehatan
b. Persiapan petugas penyelenggaraan melalui latihan dibidang kesehatan
c. Persiapan masyarakat, melalui rangkaian kegiatan untuk meningkatkan
kemampuan masyarakat dalam mengenal dan memecahkan masalah kesehatan,
dengan mengenali dan menggerakkan sumber daya yang dimilikinya, melalui
rangkaian kegiatan:
1) Pendekatan kepada tokoh masyarakat
2) Survey mawas diri masyarakat untuk mengenali masalah kesehatannya
3) Musyawarah masyarakat desa untuk penentuan bersama rencana pemecahan
masalah kesehatan yang dihadapi
d. Pelaksanaan kegiatan kesehatan oleh dan untuk masyarakat melalui kader yang
terlatih
e. Pengembangan dan pelestarian kegiatan oleh masyarakat

18. Upaya pembinaan pengobatan tradisional


a. Melestarikan bahan-bahan tanaman yang dapat digunakan untuk pengobatan
tradisional

14
b. Pengembangan dan pelestarian terhadap cara-cara pengobatan tradisional

19. Upaya kesehatan remaja

20. Dana sehat

2.8 Wilayah Kerja Puskesmas


Puskesmas harus bertanggung jawab untuk setiap masalah yang terjadi di wilayah
kerjanya, meskipun masalah tersebut lokasinya berkilo-kilo meter dari puskesmas. Dengan
asas inilah puskesmas dituntut untuk lebih mengutamakan tindakan pencegahan penyakit,
dan bukan tindakan untuk pengobatan penyakit. Dengan demikian puskesmas harus secara
aktif terjun ke masyarakat dan bukan menantikan masyarakat datang ke puskesmas.
Wilayah kerja puskesmas, bisa kecamatan, faktor kepadatan penduduk, luas daerah,
keadaan geografik dan keadaan infrastruktur lainnya merupakan bahan pertimbangan
dalam menentukan wilayah kerja puskesmas. Puskesmas merupakan perangkat
Pemerintah Daerah Tingkat II, sehingga pembagian wilayah kerja puskesmas ditetapkan
oleh bupati KDH, mendengar saran teknis di Kantor Wilayah Departemen Kesehatan
Provinsi.
Untuk kota besar wilayah kerja puskesmas bisa satu kelurahan, sedangkan puskesmas
di ibukota kecamatan merupakan puskesmas rujukan, yang berfungsi sebagai pusat
rujukan dari puskesmas kelurahan yang juga mempunyai fungsi koordinasi. Sasaran
penduduk yang dilaksanakan oleh sebuah puskesmas rata-rata 30.000 penduduk. Luas
wilayah yang masih efektif untuk sebuah puskesmas di daerah pedesaan adalah suatu area
dengan jari-jari 5 km, sedangkan luas wilayah kerja yang dipandang optimal adalah area
dengan jari-jari 3 km.

2.9 Kedudukan Puskesmas


a. Kedudukan dalam bidang administrasi
Puskesmas merupakan perangkat Pemerintah Daerah Tingkat II dan bertanggung
jawab langsung baik teknis maupun administratif kepada Kepala Dinas Kesehatan
Dati II.

15
b. Kedudukan dalam hirarki pelayanan kesehatan
Dalam urutan hirarki pelayanan kesehatan sesuai dengan Sistem Kesehatan Nasional
(SKN) maka puskesmas berkedudukan pada tingkat fasilitas kesehatan pertama.

2.10 Struktur Organisasi Puskesmas


a. Unsur pimpinan
Kepala puskesmas
b. Unsur tata usaha
1) Data informasi
2) Perencanaan dan penilaian
3) Keuangan
4) Kepegawaian
c. Unsur pelaksana teknis fungsional puskesmas
1) Upaya kesehatan masyarakat
2) Upaya kesehatan perorangan
d. Jaringan pelayanan puskesmas
1) Unit puskesmas pembantu
2) Puskesmas keliling
3) Bidan desa/komunitas

16
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Menurut Departemen Kesehatan RI (1991) Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi


kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang
juga membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan secara
menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan
pokok.
Fungsi Puskesmas ada tiga fungsi puskesmas yaitu :
a. Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat di wilayahnya
b. Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka meningkatkan
kemampuan untuk hidup sehat
c. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di
wilayah kerjanya.
Kegiatan pokok Puskesmas ada 20 pokok kegiatan puskesmas yang diselenggarakan
oleh puskesmas sejak pertama kali berdiri. Wilayah kerja puskesmas, bisa kecamatan,
faktor kepadatan penduduk, luas daerah, keadaan geografik dan keadaan infrastruktur
lainnya merupakan bahan pertimbangan dalam menentukan wilayah kerja puskesmas.

3.2 Penutup

Sebagai tenaga kesehatan seharusnya kita lebih mengahayati fungsi puskesmas, karena
puskesmas merupakan pelayanan kesehatan yang paling dekat dengan masyarakat.
Selayaknya kita sebagai tenaga kesehatan turut mengembangkan program-program yang
ada di Puskesmas. Sehingga kita dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada klien.

17

Вам также может понравиться