Вы находитесь на странице: 1из 6

SEMINAR NASIONAL TEKNIK KIMIA INDONESIA 2003 ISBN 979-97893-0-3

Yogyakarta, 16-17 September 2003


bersamaan dengan Seminar Nasional
Soehadi Reksowardojo 2003 (ITB) dan Fundamental & Aplikasi Teknik Kimia 2003 (ITS)

PEMBUATAN MEMBRAN POLIVINIL ALKOHOL DENGAN


PENGISI ZEOLIT DAN CROSSLINKING AGENT ASAM MALEAT
UNTUK PEMISAHAN ETANOL-AIR

Achmad Baktir, Ikhtiarini Masiswanti, Siti Fatimah


Jurusan Teknik Kimia, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Kampus ITS Sukolilo-Surabaya 60111
Telp.(031) 5946240, Fax (031) 599282, E-mail ririn_ima@plasa.com

ABSTRAK

Dengan berkembangnya teknologi membran, proses pemisahan menjadi lebih mudah dan efisien.
Polivinil alcohol (PVA) dapat digunakan sebagai membran untuk memisahkan etanol-air dengan
proses pervaporasi. Proses pervaporasi memiliki keuntungan : faktor separasi tinggi, mudah di
scale up di industri, energi rendah, kerusakan bahan karena pemanasan dapat dihindari.Tujuan
penelitian ini adalah membuat membran PVA dengan pengisi zeolit dan crosslinking agent asam
maleat untuk kemudian mengaplikasikannya dengan proses pervaporasi untuk memisahkan
etanol-air dan mengetahui pengaruh perubahan komposisi terhadap karakteristik dan kinerja
membran. Bahan yang digunakan adalah PVA, zeolit ZSM 5, aquades, asam maleat, H2SO4,dan
etanol. Variabel penelitian yang digunakan adalah : konsentrasi asam maleat komposisi zeolit,
dan konsentrasi etanol. Pervaporasi dilakukan pada suhu 70oC, tekanan up stream 760 mmHg
(Pup stream=1,01325x105Pa) dan tekanan down stream 160 mmHg (Pdown stream=0,2133x105Pa).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa membran PVA dengan pengisi zeolit dan crosslinking agent
asam maleat memberikan fluks dan selektivitas yang tinggi. Fluks yang dihasilkan sebesar 0,66-
0,82 kg/m2.jam sedangkan selektivitasnya 500-1198. Adanya crosslinking antara PVA dan asam
maleat dapat membentuk jaringan tiga dimensi yang dapat memperkuat ikatan pada rantai
polimer sehingga menambah selektivitas dan ketahanan terhadap air sedangkan zeolit memiliki
kemampuan adsorbsi yang dapat meningkatkan laju permeasi.

Kata kunci : PVA, asam maleat, crosslinking, azeotrop, zeolit, pervaporasi

1. PENDAHULUAN
Proses pemisahan menjadi kendala utama dalam industri-industri kimia, salah satunya pada
industri etanol. Pemisahan etanol dengan distilasi konvensional tidak dapat dihasilkan etanol dengan
kemurnian tinggi, karena etanol memiliki titik azeotrop, sedangkan pemisahan dengan distilasi ekstraktif
membutuhkan biaya tinggi.
Dengan berkembangnya teknologi membran, pemisahan larutan yang memiliki titik azeorop dapat
dilakukan dengan mudah. Membran PVA dapat digunakan untuk memisahkan etanol-air secara
pervaporasi. Membran PVA merupakan membran polimer berkinerja tinggi, sifat kimia dan sifat mekanik
baik, afinitas terhadap air baik, serta permeabilitas tinggi. Untuk menambah selektivitas membran dapat
dilakukan beberapa proses, antara lain : crosslinking, blending, dan grafting. Proses crosslinking PVA
dapat dilakukan dengan penambahan crosslinking agent, seperti formaldehid, glutaraldehid, asam oksalat,
asam maleat, dianhidrid, dan sebagainya. (Moerniati, 1991). Pengaruh crosslinking memiliki dua aspek,
yaitu :
Pembentukan struktur tiga dimensi yang berpengaruh pada swelling dan mobility selectivity.
Perubahan struktur kimia yang berhubungan dengan solubility selectivity.

MB01-1
Penambahan zat aditif seperti zeolit sebagai filler dapat memperbaiki karakteristik dan
meningkatkan kinerja membran. Zeolit merupakan kristal mikroporous yang mengandung SiO2 dan Al2O3
yang lebih dikenal dengan aluminosilikat. Hennepe et.al meneliti bahwa membran polimer yang diisi
silika dapat mencapai fluks dan selektivitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan membran polimer
sendiri dalam pervaporasi pemisahan alkohol dan air. (Liu, 1996)
Untuk proses pervaporasi, membran pengisi zeolit mempunyai dua area nyata, yaitu : fase
membran dan fase zeolit. Molekul terlarut berada pada fase membran dan proses sorpsi mengikuti hukum
Henry. Fase zeolit memberikan bagian adsorpsi dari difusi molekul. (Netke, 1995)
Berdasarkan data permeasi gas menggambarkan bahwa lapisan zeolit sintesis merupakan dense
dan bebas rongga. ZSM-5 merupakan zeolit sintesis yang bersifat hidrofilik dengan selektivitas terhadap
air dan fluks yang tinggi. Hal ini terjadi karena adanya pengaruh atom Al dalam struktur kristal zeolit.
Penambahan zeolit akan meningkatkan ketahanan termal dan ketahanan terhadap pelarut. (Li, 2002)
Karakteristik membran dapat ditentukan dari swelling ratio dan penentuan morfologi membran
dengan menggunakan SEM (Scanning Electrone Microscope). Sedangkan untuk mengetahui kinerja
membran dapat dilakukan pervaporasi untuk mengetahui permeabilitas dan selektivitas membran.
Permeabilitas dapat diwakili dengan fluks sedangkan selektivitas dapat diketahui dari derajat pemisahan
(separation factor). Mekanisme perpindahan massa pada pervaporasi meliputi : sorpsi, difusi, dan
desorpsi.
( Mulder, 1996).
Gugus hidroksil dari PVA akan berinteraksi dengan molekul air membentuk ikatan hidrogen
sehingga air terserap ke permukaan membran, kemudian molekul-molekul air berdifusi ke dalam
membran karena adanya driving force yang berupa perbedaan tekanan. Pada sisi permeat tekanan pada
sisi down stream labih rendah daripada sisi up stream, hal ini menyebabkan tekanan partial menjadi lebih
rendah daripada tekanan uap jenuhnya sehingga terjadi perubahan fase dari fase cair ke fase uap
kemudian molekul-molekul uap akan lepas dari membran dan dikondensasi menjadi permeat. Terjadinya
interaksi antara membran dengan molekul air ditandai dengan terjadinya swelling.
Dengan pertimbangan diatas maka dilakukan pembuatan membran PVA dengan pengisi zeolit dan
crosslinking agent asam maleat untuk pemisahan etanol air. Pada penelitian ini diharapkan dapat
diperoleh membran dengan karakteristik dan kinerja yang baik.

2. METODOLOGI
2.1 Material
PVA BM 72000 dari Merck , ZSM-5 dari Tricat Zeolit GmbH Jerman, dan asam maleat dari Merck.

2.2 Persiapan Membran


PVA dilarutkan dalam aquades pada suhu 40oC sampai terbentuk larutan 10 % PVA. Agar proses
pelarutan sempurna maka dilakukan refluk pada 80oC selama 2jam. Zeolit disebarkan pada larutan dan
diaduk dengan stirrer serta refluk dilanjutkan selama 5 jam. 2 jam sebelum refluk dihentikan, dilakukan
penambahan crosslinking agent asam maleat. Gel dicetak dalam cetakan serta dikeringkan dalam udara
terbuka selama ± 7 hari kemudian dioven pada suhu 100oC selama 1 jam. Membran didinginkan dan
dicuci kemudian dikeringkan di udara.

2.3 Pervaporasi
Pervaporasi dilakukan pada suhu 70oC, tekanan up stream 760 mmHg, tekanan down stream 160 mmHg.
Konsentrasi umpan etanol-air 75-95 % w/w.

MB01-2
Skema Pervaporasi
M

1 2

Keterangan Gambar :
4 5
1. Water Bath
2. Sel pervaporasi
3. Cold trap
4. Cold trap berisi silica gel
5. Cold trap berisi carbon aktif
6. Vacuum Pump
P = Pressure Gauge
M = Motor pengaduk

3. HASIL DAN DISKUSI


Dari gambar.1 dapat diketahui bahwa semakin besar konsentrasi asam maleat maka fluks semakin
rendah. Hal ini terjadi karena gugus hidroksil dari PVA akan bereaksi dengan asam maleat membentuk
crosslinking PVA-asam maleat. Reaksi crosslinking ini akan memperkuat ikatan rantai polimer sehingga
jarak antar rantai polimer semakin dekat dan rapat, serta terbentuk jaringan tiga dimensi .Hal ini akan
mengurangi kehidrofilikan membran dan absorbsi air yang berpengaruh pada turunnya fluks. Jika fluks
berkurang maka permeabilitas membran akan berkurang. Fluks dapat dihitung dari persamaan sebagai
berikut:
1 ∆V
J=
A ∆t
Reaksi crosslinking antara PVA dan asam maleat :
-CH-CH2-CH-CH2- + CH-COOH -CH-CH2-CH CH2-
OH OH CH-COOH O O
C=O C=O
CH CH
CH CH
COOH C=O
OH O
-CH-CH2-CH-CH2-

MB01-3
Pengaruh Konsentrasi Asam Maleat Terhadap Fluks

0.9

Fluks (kg/m2.jam)
0.8

0.7

0.6

0.5
0 5 10 15 20 25 30 35
Konsentrasi Asam Maleat (%w /w )
PVA murni PVA/Zeolit 9:1 PVA/Zeolit 8:2 PVA/Zeolit 7:3

Gambar 1. Grafik Pengaruh Konsentrasi Asam Maleat Terhadap Fluks

Pengaruh Komposisi PVA/Zeolit Terhadap Fluks


0.9
Fluks (kg/m2.jam)

0.8

0.7

0.6

0.5
0 1 2 3 4 5
Kom posisi PVA/Zeolit
ma 10% w /w ma 20% w /w ma 30%

Gambar 2. Grafik Pengaruh Komposisi PVA/Zeolit Terhadap Fluks


Komposisi PVA/Zeolit : 1=PVA murni, 2=PVA/Zeolit 9:1, 3=PVA/Zeolit 8:2, 4=PVA/Zeolit 7:3

Gambar.2 menunjukkan bahwa semakin besar komposisi zeolit maka fluks semakin tinggi. Hal ini
terjadi karena zeolit dalam hal ini ZSM-5 memiliki atom Al yang membuat zeolit bersifat hidrofilik dan
memiliki kemampuan untuk mengadsorbsi air sehingga dapat meningkatkan permeabilitas membran.
Semakin besar komposisi zeolit maka daya adsorpsi terhadap air semakin meningkat karena luas kontak
antara air dan zeolit semakin besar.
Pengaruh Konsentrasi Umpan Terhadap Fluks
1.6
Fluks (kg/m2.jam)

1.2

0.8

0.4

0
0 1 2 3 4 5
Kom posisi PVA/Zeolit

EtOH 75% w /w EtOH 85% w /w EtOH 95% w /w

Gambar 3. Pengaruh Komposisi Umpan Terhadap Fluks


Komposisi PVA/Zeolit : 1=PVA murni, 2=PVA/Zeolit 9:1, 3=PVA/Zeolit 8:2, 4=PVA/Zeolit 7:3

MB01-4
Dari gambar.3 dapat dilihat bahwa komposisi umpan mempengaruhi fluks. Semakin besar
komposisi umpan etanol maka fluks yang dihasilkan semakin kecil. Hal terjadi karena membran bersifat
hidrofilik sehingga lebih cenderung menolak etanol dan lebih menyerap air.

Pengaruh Konsentrasi Asam Maleat Terhadap


Separation Faktor
1400
Separation Faktor 1200
1000
800
600
400
200
0
0 5 10 15 20 25 30 35
Konsentrasi Asam Maleat (% w /w )
PVA murni PVA/Zeolit 9:1 PVA/Zeolit 8:2 PVA/Zeolit 7:3

Gambar 4. Grafik Pengaruh Konsentrasi Asam Maleat Terhadap Separation factor

Selektivitas merupakan kemampuan membran untuk melewatkan komponen tertentu dan menahan
komponen yang lain. Separation factor dapat digunakan untuk menggambarkan selektivitas membran.
Selektivitas dapat diperoleh dari persamaan :

y1 / y 2
α=
x1 / x2
Gambar.4 menunjukkan bahwa semakin besar konsentrasi asam maleat maka selektivitas
membran bertambah yang ditandai dengan meningkatnya separation factor. Hal ini terjadi karena
semakin kuatnya ikatan pada membran yang disebabkan adanya reaksi crosslinking. Bertambah kuatnya
ikatan pada membran menyebabkan jarak antara rantai polimer menjadi semakin rapat sehingga akan
mengurangi kesempatan molekul etanol lolos melalui membran.
Gambar.5 menunjukkan bahwa semakin besar komposisi zeolit maka separation factor
bertambah. Bertambahnya separation factor ini disebabkan karena zeolit dapat menambah ketahanan
termal dan ketahanan terhadap pelarut. Membran PVA yang memiliki sifat hidrofilik jika berinteraksi
dengan air akan menyebabkan swelling. Pada saat swelling ini, ikatan rantai pada polimer akan melemah
dan jaraknya semakin jauh sehingga kemungkinan lolosnya etanol semakin besar. Disini peran zeolit
semakin tampak baik dalam meningkatkan karakteristik membran maupun kinerjanya. Adanya
penambahan zeolit dan crosslinking agent dapat meningkatkan permeabilitas dan selektivitas membran.

Pengaruh Komposisi PVA/Zeolit Terhadap Separation


Factor
1400
1200
Separation Factor

1000
800
600
400
200
0
0 1 2 3 4 5
Kom posisi PVA/Zeolit
ma 10% w /w ma 20% w /w ma 30% w /w

Gambar 5. Grafik Pengaruh Komposisi PVA/Zeolit Terhadap Separation factor


Komposisi PVA/Zeolit : 1=PVA murni, 2=PVA/Zeolit 9:1, 3=PVA/Zeolit 8:2, 4=PVA/Zeolit 7:3

MB01-5
4. KESIMPULAN
Kinerja membran dapat dilihat dari permeabilitas dan selektivitas membran yang ditunjukkan oleh fluks
dan separation factor. Semakin besar konsentrasi crosslinking maka selektivitas meningkat tetapi
permeabilitas menurun. Untuk membran PVA dengan crosslinking agent asam maleat fluks yang
dihasilkan sebesar 0,64-0,73 kg/m2.jam dengan selektivitas 268-352, sedangkan untuk membran PVA
dengan pengisi zeolit dan crosslinking agent asam maleat menghasilkan fluks sebesar 0,66-0,82
kg/m2.jam dan selektivitasnya 500-1198. Bertambahnya komposisi zeolit dapat meningkatkan
permeabilitas dan selektivitas membran.

Notasi
P tekanan [Pa]
J fluks permeat [kg/m2.jam]
A luas permukaan efektif membran [m2]
∆V
flow rate permeat [kg/jam]
∆t
α separation factor
y1 komposisi air dalam permeat (fraksi berat)
y2 komposisi etanol dalam permeat (fraksi berat)
x1 komposisi etanol dalam retentat (fraksi berat)
x2 komposisi air dalam retentat (fraksi berat)

Ucapan Terima Kasih


Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS yang telah memberikan
bantuan dana untuk keikutsertaan dalam seminar Nasional Teknik Kimia Indonesia 2003 dan QUE
Project yang telah memberikan dana dan fasilitas yang kami pergunakan.

Daftar Pustaka
1. Fathanah, Umi and V.S.Praptowidodo, (2002), “Modification of Polyvinyl Alcohol Membrane to
Selective Ethanol-Water Separation”, The Proceeding of RSCE and 16th SOMChE, hal. 1133-1140.
2. Li, J. et al, (2002), “Preparation and Properties of ZSM-5 Zeolite Membrane Obtained by Low
Temperature Chemical Vapor Depodition”, Desalination 147, hal 321-326.
3. Liu, Q. et al, (1996), “Organics/Water Separation by Pervaporation with A Zeolite Membrane”,
Journal of Membrane Science 117,hal. 163-174.
4. Moeniati, Sri, (1991), “Separation of Aqueous Organic Solution Through Modified Polyvinyl
Alcohol Membranes”, Waterloo University, hal. 23.
5. Mulder,M. (1996), “Basic Principles of Membrane Technology, “Kluwer Academic Publisher,
Dordrecht.
6. Netke, S.A. et al, “Sorption and Permeation of Acetic Acid Through Zeolite Filled Membrane”,
Journal of Membrane Science 107, hal. 23-33.
7. Pingrui Meng, (2002), et al, “Crosslinking of PVA Pervaporation Membrane by Maleic Acid”,
Tsinghua Science an Technology ISSN 1007-0214, hal. 172-175.

MB01-6

Вам также может понравиться