Вы находитесь на странице: 1из 9

Ny.

S (43 tahun) masuk ke RSMM tanggal 24 Mei 2013 dengan diagnosis medik
Appendiksistis kronik. Klien mengeluhkan nyeri pada perut bagian kanan bawah kurang lebih
sudah 3 bulan yang lalu. Sebelum masuk rumah sakit klien mengeluhkan mual, muntah
terjadi namun tidak sering, demam ada namun hilang timbul, dan tidak ada diare. Nyeri yang
ada di perut bagian kanan bawah hilang timbul dan menjalar sampai ke bagian kiri hingga ulu
hati. Jika sudah mengalami nyeri seperti ini, klien lebih sering tiduran sambil sesekali
mengkompres hangat area yang nyeri dengan menggunakan botol kaca yang diisi air hangat.
Klien memiliki riwayat hipertensi sejak 6 tahun n yang lalu ketika beliau memeriksakan ke
bidan dan berencana untuk melepaskan IUD yang dipasangnya. Pada saat itu diketahui bahwa
klien memiliki darah tinggi. Tekanan darah pada saat itu mencapai hingga 220/130 mmHg.
Saat dilakukan pengkajian klien mengatakan kedua orang tuanya tidak memiliki hipertensi,
namun saat ini kakak perempuan klien ada hipertensi. Klien mengatakan dirinya memang
suka mengkonsumsi makanan asin terutama ikan asin. Dalam memasak makanan klien sering
menambahkan MSG (Monosodium Glutamat) maupun garam dalam jumlah banyak karena
bagi klien jika garamnya sedikit makanan akan terasa hambar dan kurang nikmat. Klien
mengatakan juga sering memakan gorengan, namun klien lebih sering memakan gorengan
yang dimasaknya sendiri daripada membeli di luar. Gorengan selalu disajikan setiap hari di
meja makan. Klien menyukai 18 Universitas Indonesia rumahnya, mereka sering
mengadakan makan bersama dengan ikan asin dan sambal. Riwayat gastritis, diabetes
mellitus, dan penyakit jantung disangkal oleh klien. Klien hanya mengeluhkan saat ini usus
buntu. Klien adalah ibu rumah tangga dengan dikaruniai 4 orang anak laki-laki. Saat ini klien
tinggal bersama dengan ketiga anak laki-laki dan suaminya. Salah satu anaknya tinggal
bersama dengan neneknya. Klien beragama Islam dan taat menjalankan ibadahnya.
Pendidikan klien hanya sampai sekolah dasar saja. Keseharian klien dihabiskan untuk
merawat anak-anak dan suaminya. Berdasarkan hasil wawancara, klien mengatakan
komunikasi dengan suaminya kurang. Suaminya lebih banyak diam dan jarang mengobrol
jika mereka berkumpul di rumah. Suami Ny. S bekerja sebagai karyawan swasta. Ny. S
mengatakan suaminya memang orang yang sedikit bicara, hanya berbicara jika memang ada
perlunya, dan terkesan cuek dengan keadaan Ny. S dan anakanaknya. Karena hal inilah Ny. S
mengeluhkan sering jengkel dan tak tahu harus bagaimana menghadapi suaminya.
Kejengkelan Ny. S ini bertambah ketika Ny. S meminta untuk berobat ke puskesmas, dan
pada akhirnya dokter mendiagnosis Ny. S menderita appendiksitis kronik dan harus segera
dioperasi. Ny. S meminta suaminya untuk mengizinkan operasi dan mengantarkannya ke
rumah sakit. Namun suami Ny. S menolaknya dan menyarankan untuk berobat jalan saja
karena tidak ada biaya operasi. Akhirnya Ny. S menjelaskan kepada suaminya agar tidak
perlu khawatir dalam masalah biaya karena Ny. S sudah memiliki Jamkesda. Suami Ny. S
pun akhirnya menyetujui dan mengizinkan. Ketika berada di rumah sakit, suami Ny. S juga
masih terkesan cuek. Ny. S mengatakan kepada perawat saat ini pikirannya banyak sekali
mulai dari anakanaknya yang ada di rumah yang selalu menelepon Ny. S dan mengatakan
tidak mau makan kalau tidak dimasakin oleh ibunya. Ny. S lalu menjelaskan kepada anaak-
anaknya bahwab saat ini beliau sedang berada di rumah sakit dan hal itu tidak mungkin bisa
beliau lakukan saat ini. Ny. S meminta anak-anaknya untuk lebih mengerti keadaan ibunya.
Hal ini membuat Ny. S sempat marah karena Asuhan keperawatan ..., Ollyvia Freeska, FIK
UI, 2013 19 Universitas Indonesia anak-anaknya susah untuk dinasehati. Akhirnya Ny. S
meminta bantuan suaminya untuk menasehati anak-anaknya yang ada di rumah. Hal ini
membuat Ny. S semakin bertambah beban pikirannya sehingga saat di lakukan pengukuran
tekanan darah, hasilnya mengalami peningkatan yaitu mencapai 140/90 mmHg. Jika ada
masalah, klien mengatakan dirinya lebih banyak untuk memendamnya sendiri daripada
membicarakan dengan keluarga. Klien merasa suaminya cuek jadi buat apa membicarakan
masalah yang ada. Seperti ketika klien memiliki masalah dengan anak-anaknya. Klien
mengatakan anaknya sangat susah untuk dinasehati. Klien sampai jengkel untuk menasehati
anaknya. Klien tahu ini adalah masalah yang terjadi di keluarga namun klien mengurungkan
niat untuk membicarakan hal ini dengan suaminya. Jika memang ada beberapa masalah yang
sangat penting, baru klien memberanikan diri untuk membicarakannya dengan suaminya.
Operasi appendiktomi ini merupakan operasi pertama yang akan beliau jalani. Sebelumnya
klien tidak pernah melakukan operasi. Klien mengatakan tegang dan takut akan operasi yang
akan dijalankannya. Hal ini selalu beliau pikirkan dan sempat mengganggu beliau. Tidur
klien berkurang selama berada di rumah sakit karena klien merasa khawatir dan pikirannya
tercampur aduk memikirkan anakanaknya di rumah dan suaminya yang cuek terhadap
dirinya. Menurut klien, jika memang operasi ini jalan yang terbaik untuk sembuh, klien
sanggup untuk menghadapinya. Ny. S berharap ingin segera pulang dan sembuh dari sakit
usus buntunya ini. Klien sering merasa jantungnya berdebar-debar ketika dokter atau perawat
datang untuk memeriksanya. Klien takut dan didalam pikirannya bertanya-tanya mau
diapakan aku ini. Klien tampak terlihat gemuk, namun klien merasa biasa saja dengan
tubuhnya. Bagi klien bertubuh gemuk itu lumrah bagi ibu-ibu yang sudah memiliki anak.
klien tidak merasa terganggu dengan bentuk tubuhnya sekarang. Sebelum di rawat klien
adalah ibu rumah tangga yang kesehariannya berada di rumah untuk merawat anak-anak dan
suaminya. Klien merasa senang dengan kegiatan Asuhan keperawatan ..., Ollyvia Freeska,
FIK UI, 2013 20 Universitas Indonesia kesehariannya sebagai ibu rumah tangga. Klien
mengatakan puas dilahirkan sebagai seorang wanita dan bisa menjadi ibu serta seorang istri.
Harapan klien saat ini adalah ingin sembuh dan ingin keluarganya yaitu anak-anak dan
suaminya untuk lebih mengerti akan kondisi dirinya saat ini. Klien ingin segera kembali ke
rumah untuk melaksanakan tugas kesehariannya sebagai seorang ibu dan seorang istri. Hasil
observasi menunjukkan bahwa klien memiliki kontak mata positif, klien mau menatap
perawat ketika mengobrol, dan klien kooperatif ketika berinteraksi dengan perawat.
Penampilan klien tampak rapi, baju yang dipakai sesuai. Klien berbicara secara normal, tidak
tampak klien berbicara melambat atau terlalu keras. Klien terlihat lesu dan tak bergairah.
Klien lebih banyak menghabiskan aktivitasnya di tempat tidur. Sesekali terlihat klien
melamun dan terdiam. Afek klien sesuai dengan stimulus. Pembicaran sesuai antara apa yang
ditanyakan perawat dengan jawaban klien. Klien memiliki kemampuan yang kurang dalam
mengingat nama orang baru disekitarnya. Jika ditanyakan nama perawat, klien masih sering
lupa dan perlu untuk diingatkan kembali. Skor ansietas menurut Hamilton Anxiety Rating
Scale didapatkan hasil skor 26 dimana masuk ke dalam kategori ansietas sedang.

Ibu S (44 tahun) datang ke RSMM dengan keluhan nyeri perut bagian kanan bawah yang sudah
terjadi sejak ± 3 bulan yang lalu. Nyeri hilang timbul dan menjalar sampai keseluruh bagian perut
dan ulu hati. Sebelum masuk rumah sakit klien mengalami demam, mual, dan muntah. Klien tidak
mengalami masalah dalam gangguan eliminasi baik BAB maupun BAK. Diagnosis medis klien adalah
appendiksitis dan direncanakan untuk dilakukan operasi. Selain appendiksitis klien juga memiliki
riwayat hipertensi yang tidak terkontrol. Tekanan darah klien ini diketahui tinggi sejak 6 tahun yang
lalu, setelah itu klien tidak mengkonsumsi obat anti hipertensi. Pola makan klien adalah menyukai
makanan asin, mengkonsumsi ikan asin, dan gorengan. Klien mengatakan banyak sekali hal yang
dicemaskan mulai dari operasi yang akan dilakukan karena ini merupakan operasi pertamanya,
masalah anakanaknya yang saat ini berada di rumah, dan komunikasi yang kurang terjalin dengan
baik antara klien dengan suaminya.

RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEPERAWATAN ANSIETAS Diagnosis Keperawatan Rencana Tindakan


keperawatan Rasional Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Ansietas sedang-berat TUM : Setelah
dilakukan tindakan keperawatan, klien mampu mengatasi masalah ansietas yang dialaminya. TUK : 1.
Klien dapat menjalin dan mempertahankan hubungan saling percaya Klien menunjukkan tanda-
tanda percaya terhadap perawat  Wajah cerah, tersenyum  Mau berkenalan  Ada kontak mata 
Bersedia menceritakan perasaannya Bina hubungan saling percaya : 1.1. Beri salam setiap interaksi
1.2. Perkenalkan nama, nama panggilan perawat dan tujuan perawat berkenalan 1.3. Tanyakan dan
panggil nama kesukaan klien 1.4. Tunjukkan sikap jujur dan menepati janji setiap berinteraksi
dengan klien 1.5. Tanyakan perasaan klien dan masalah yang dihadapi klien 1.6. Buat kontrak
interaksi yang jelas 1.7. Dengarkan dengan penuh perhatian ekspresi perasaan klien 1.8. Penuhi
kebutuhan dasar klien Hubungan saling percaya merupakan dasar dari terjadinya komunikasi
teraupetik sehingga akan memfasilitasi dalam pengungkapan perasaan, em 2. Klien dapat mengenal
ansietasnya 3. Klien dapat menggunakan teknik Klien mengungkapkan perasaan ansietas, penyebab
ansietas, dan perilaku akibat ansietas Klien mampu mendemonstrasikan cara mengatasi ansietas 2.1.
Jadilah pendengar yang hangat dan responsif 2.2. Beri waktu yang cukup pada klien untuk berespons
2.3. diskusikan tentang perasaan klien saat sedang menghadapi masalah atau tekanan. 2.4. Beri
dukungan pada klien untuk mengekspresikan perasaannya 2.5. Identifikasi situasi yang membuat
klien ansietas 2.6. Bersama klien identifikasi penyebab ansietas 2.7. Bersama klien identifikasi
perilaku akibat ansietas 2.8. Beri reinforcement positif 2.9. Bantu klien untuk mengidentifikasi dan
menguraikan perasaannya. 3.1. Ajarkan klien teknik relaksasi : pengalihan situasi 3.2. Ajarkan Klien
teknik relaksasi untuk Dengan mengenal ansietasnya, klien akan lebih kooperatif terhadap tindakan
keperawatan. Menyamakan persepsi bahwa ansietas terjadi pada klien. Di dapatkannya cara lain
yang sehat yang akan membantu klien untuk mencari cara yang adaptif Asuhan keperawatan ...,
Ollyvia Freeska, FIK UI, 2013 mengurangi ansietas secara positif 4. Klien dapat dukungan keluarga
untuk mengatasi ansietas yang dialaminya. secara positif Keluarga mampu merawat anggota
keluarga dengan ansietas dengan latihan relaksasi. meningkatkan kontrol dan rasa percaya diri 3.2.
Dorong klien untuk menggunakan relaksasi dalam menurunkan tingkat ansietas. 4.1. Diskusikan
masalah yang dihadapi keluarga 4.2. Jelaskan proses tejadi, tanda gejala, penyebab ansietas pada
anggota keluarga 4.3. Ajarkan cara merawat anggota keluarga dengan latihan relaksasi 4.4.
Diskusikan tanda-tanda anggota keluarga harus dirujuk 4.5. Beri reinforcement positif dalam
mengurangi atau menghilangkan ansietasnya Dukungan keluarga, mendukung proses perubahan
perilaku ansietas klien. Untuk meningkatkan motivasi klien dalam menghilangkan ansietasnya. Untuk
memberikan pengetahuan kepada keluarga sehingga keluarga dapat memahami cara yang tepat
dalam menangani klien dan pentingnya perhatian keluarga. Agar keluarga dapat merawat klien di
rumah secara mandiri. Asuhan keperawatan ..., Ollyvia Freeska, FIK UI, 2013 Lampiran 3 CATATAN
PERKEMBANGAN Hari / Tanggal Implementasi Evaluasi Senin/ 27 Mei 2013 Kondisi Klien Ny. S (44
tahun) datang ke RSMM dengan keluhan nyeri perut bagian bawah kanan yang sudah terjadi sejak 3
bulan yang lalu. Nyeri hilang timbul, demam (+), mual (+), muntah (+), diare (-). Diagnosis medis klien
mengalami appendiksitis. Klien memiliki riwayat hipertensi sejak 6 tahun yang lalu. Klien suka
mengkonsumsi makanan yang asin dan gorengan. Klien mengatakan banyak sekali hal yang
dicemaskan mulai dari operasi yang akan dilakukan karena ini merupakan operasi pertamanya,
masalah anak-anaknya yang saat ini berada di rumah, dan komunikasi yang kurang terjalin dengan
baik antara klien dengan suaminya. Pengkajian: DS :  Klien mengatakan nyeri masih ada dan hilang
timbul  Klien mengatakan banyak sekali hal yang dicemaskan mulai dari operasi yang akan
dilakukan karena ini merupakan operasi pertamanya, masalah anak-anaknya S :  klien mengatakan
senang setelah mengobrol/ berdiskusi dengan perawat dan setelah berlatih teknik relaksasi tarik
napas dalam bersama.  Klien mengatakan pikirannya sekarang sudah mulai tenang  Klien
mengatakan nyeri masih ada. O :  Kontak mata (+), klien kooperatif  Keadaan umum sedang,
kesadaran: compos mentis.  TD 140/90 mmHg, N 88 x/menit, S 36,5˚C, RR 20 x/menit  Mukosa
mulut tampak kering  Skor tingkat kecemasan (Hamilton Anxiety Rating Scale) adalah 26 (ansietas
sedang) A :  Nyeri belum teratasi  Ansietas teratasi sebagian. Asuhan keperawatan ..., Ollyvia
Freeska, FIK UI, 2013 yang saat ini berada di rumah, dan komunikasi yang kurang terjalin dengan baik
antara klien dengan suaminya.  Klien mengatakan jika ada masalah jarang dikomunikasikan
bersama suami. DO:  Nyeri skala 6, hilang timbul, menyebar di daerah perut, nyeri tak tertahankan.
 TD 140/90 mmHg, N 88 x/menit, S 36,5˚C, RR 20 x/menit  Mukosa mulut tampak kering Masalah
Keperawatan a. Nyeri b. Ansietas Implementasi : a. Membina hubungan saling percaya b.
Mendiskusikan bersama klien tentang perasaannya c. Mendiskusikan bersama pasien situasi yang
menimbulkan ansietas. d. Membantu pasien mengenal penyebab ansietasnya e. Membantu pasien
menyadari perilaku akibat ansietas. f. Mengajarkan pasien berlatih teknik relaksasi tarik napas
dalam. P :  Berlatih teknik relaksasi tarik napas dalam secara mandiri  Mengisi jadwal latihan tarik
napas dalam secara teratur. Asuhan keperawatan ..., Ollyvia Freeska, FIK UI, 2013 g. Mengkaji tingkat
ansietas pasien dengan menggunakan kuesioner Hamilton Anxiety Rating Scale. Rencana Tindak
Lanjut : - Evaluasi kemampuan klien dalam melakukan teknik relaksasi tarik napas dalam - Motivasi
klien untuk latihan tarik napas dalam secara mandiri dan teratur - Motivasi makan dan minum secara
adekuat - Ajarkan distraksi - Rencana operasi tanggal 29 Mei 2013, puasakan 6 jam sebelum operasi,
terapi pre op: ceftriaxone 2 gr, ranitidine 1 ampul, ketorolac 1 ampul, metronidazole 500 mg drip.
Selasa/ 28 Mei 2013 Kondisi Klien Klien mengatakan masih terasa nyeri di perut kanan
bawahnya.terutama tadi setelah dilakukan pemeriksaan dengan ditekuk kakinya. Saat ini nyeri
terasasakit sekali. Klien terlihat berlatih tarik napas dalam secara mandiri untuk mengurangi nyeri
yang terjadi. Klien tampak meringis dan menangis, mukosa bibir kering. Klien mengatkan cemas akan
operasi yang akan dilakukannya. Jika ada masalah, klien mengatakan lebih banyak memendam
masalah itu sendirian daripada berbagi dengan suaminya. S: - Klien mengatkan perasaan cemas dan
was-wasnya sudah mulai berkurang setelah berdiskusi dan berlatih bersama perawat. - Klien
mengatakan sudah mempraktekkan teknik relaksasi tarik napas dalam secara mandiri. - Klien
mengatakn nyeri mulai berkurang O: - Keadaan umum sedang, kesadaran compos mentis. - TD
130/100 mmHg, N 90 x/menit, S 36˚C, RR 21 Asuhan keperawatan ..., Ollyvia Freeska, FIK UI, 2013
Pengkajian: DS :  Klien mengatakan nyeri sekali pada perut kanan bawahnya.  Klien mengatakan
jika ada masalah jarang dikomunikasikan bersama suami.  Klien mengatakan latihan tarik napas
dalam sudah dipraktekkan secara mandiri.  Klien mengatakn cemas akan operasinya. DO:  Wajah
meringis, tampak menahan sakit  TD 130/100 mmHg, N 90 x/menit, S 36˚C, RR 21 x/menit 
Mukosa mulut tampak kering  Makan hanya dihabiskan setengah porsi  TND sudah mampu
dilakukan dengan baik. Masalah Keperawatan a. Ansietas b. Koping individu tidak efektif c. Nyeri
Implementasi : a. Mengkaji strategi koping yang digunakan oleh klien x/menit - Kontak mata (+),
klien kooperatif - Makan dan minum mulai dihabiskan - TND dan distraksi mampu dilakukan dengan
baik. A: - Nyeri berkurang - Ansietas teratasi sebagian - Koping individu tidak efektif teratasi sebagian
P: - Berlatih teknik relaksasi tarik napas dalam secara mandiri - Mengisi jadwal latihan tarik napas
dalam secara teratur. - Mempraktekkan distraksi: mengobrol dengan orang lain. - Belajar melakukan
alternatif koping yang konstruktif Asuhan keperawatan ..., Ollyvia Freeska, FIK UI, 2013 b. Memberi
dukungan jika klien mengungkapkan perasaannya. c. Motivasi untuk melakukan evaluasi dari
perilakunya sendiri d. Mengajarkan alternatif koping yang konstruktif seperti bicara dengan orang
lain. e. Mengevaluasi teknik relaksai tarik napas dalam yang sudah dilakukan. f. Berlatih dan
berdiskusi dengan klien tentang distraksi : mengobrol bersama orang lain. g. Memberikan
pendidikan kesehatan terkait persiapan operasi. Rencana Tindak Lanjut : - Evaluasi kemampuan klien
dalam melakukan teknik relaksasi tarik napas dalam dan distraksi - Motivasi klien untuk latihan tarik
napas dalam dan distraksi : mengobrol dengan orang lain secara mandiri dan teratur - Motivasi
makan dan minum secara adekuat - Motivasi klien melakukan alternatif koping yang konstruktif -
Persiapkan operasi besok - Evaluasi pengetahuan klien terkait persiapan operasi - Rencana operasi
tanggal 29 Mei 2013, puasakan 6 jam sebelum operasi, terapi pre op: ceftriaxone 2 gr, ranitidine 1
ampul, ketorolac 1 ampul, metronidazole 500 mg drip. Asuhan keperawatan ..., Ollyvia Freeska, FIK
UI, 2013 Rabu/ 29 Mei 2013 Kondisi Klien Keadaan pre operasi: klien mengatakan takut dan deg-
degan akan dioperasi. Nyeri masih terasa dan hilang timbul. Klien mengatakn tidurnya semalam
kurang nyenyak. Tampak wajah klien tegang, meringis menahan nyeri. Keadaan post operasi: klien
masih terlihat lemah. Klien mengatakan nyeri di luka operasi tidak ada, kaki baal. Tampak balutan
verban di luka post operasi. Pengkajian: DS :  Klien mengatakan deg-degan ketika akan dioperasi 
Klien mengatakan nyeri di luka operasi tidak ada, kaki baal. DO:  Wajah meringis, tampak menahan
sakit, wajah tegang  TD 130/80 mmHg, N 88 x/menit, S 36˚C, RR 20 x/menit  Mukosa mulut
tampak kering  Kaki baal terlihat lemah  Tampak balutan verban di luka bekas post operasi. 
TND sudah mampu dilakukan dengan baik. S: - Klien mengatkan perasaan cemas dan was-wasnya
sudah mulai berkurang setelah berdiskusi dan berlatih bersama perawat. - Klien mengatakan sudah
mempraktekkan teknik relaksasi tarik napas dalam secara mandiri. - Klien mengatakn nyeri setelah
operasi belum muncul. - Klien mengatkan saat ini sudah tidak mual dan muntah. O: - Keadaan umum
sedang, kesadaran compos mentis. - TD 130/80 mmHg, N 88 x/menit, S 36˚C, RR 20 x/menit - Kontak
mata (+), klien kooperatif - TND dan distraksi mampu dilakukan dengan baik. - Post op app, tampak
luka post operasi. - DC (+), produksi (+) A: - Nyeri belum teratasi - Ansietas teratasi sebagian - Koping
individu tidak efektif teratasi sebagian - Risiko infeksi belum teratasi. P: - Berlatih teknik relaksasi
tarik napas dalam secara Asuhan keperawatan ..., Ollyvia Freeska, FIK UI, 2013 Masalah
Keperawatan - Ansietas - Koping individu tidak efektif - Nyeri - Risiko tinggi infeksi Implementasi : a.
Mempertahankan rasa percaya klien b. Memberi dukungan jika klien mengungkapkan perasaannya.
c. Menevaluasi alternatif koping yang konstruktif seperti bicara dengan orang lain. d. Mengevaluasi
teknik relaksai tarik napas dalam yang sudah dilakukan. e. Mengevaluasi pengetahuan klien terkait
persiapan operasi. f. Menganjurkan klien untuk menjaga kebersihan di area luka post operasi.
Rencana Tindak Lanjut : - Anjurkan untuk melakukan bedrest sampai dengan besok jam 12.00 -
Anjurkan untuk berpuasa sampai flatus, BU (+) - Pantau tanda-tanda infeksi pada luka post operasi -
Lakukan pergantian balutan setiap hari - Evaluasi kemampuan klien dalam melakukan teknik
relaksasi mandiri - Mengisi jadwal latihan tarik napas dalam secara teratur. - Mempraktekkan
distraksi: mengobrol dengan orang lain. - Belajar melakukan alternatif koping yang konstruktif. -
Menganjurkan untuk bedrest sampai jam 12.00 esok hari. - Menganjurkan untuk berpuasa sampai
flatus. Asuhan keperawatan ..., Ollyvia Freeska, FIK UI, 2013 tarik napas dalam dan distraksi -
Motivasi klien untuk latihan tarik napas dalam dan distraksi : mengobrol dengan orang lain secara
mandiri dan teratur - Motivasi klien melakukan alternatif koping yang konstruktif - Anjurkan untuk
makan dan minum bertahap - Observasi adanya perdarahan - Ajarkan teknik relaksasi: hypnosis 5
jari. Kamis/ 30 Mei 2013 Kondisi Klien Klien mengatakan saat ini sudah mulai enakan. Semalam tidak
bisa tidur karena nyeri pada luka post operasinya. Saat ini nyeri sudah mulai berkurang. Ketika
ditawarkan untuk berlatih teknik relaksasi hypnosis 5 jari klien menolak. Klien tampak tenang,
kontak mata (+), mukosa bibir lembab. Pengkajian: DS :  Klien mengatakan saat ini sudah mulai
enakan, semalam tidak bisa tidur karena nyeri.  Klien mengatakan sudah berlatih teknik relaksasi
tarik napas dalam dan distraksi dengan mengobrol bersama orang lain.  Klien mengatakan saat ini
sudah mulai berkomunikasi dengan baik bersama suami dan anak-anaknya.  Klien mengatakan saat
ini perasaannya senang dan S: - Klien mengatakan sudah mempraktekkan teknik relaksasi tarik napas
dalam secara mandiri dan teratur. - Klien mengatakan nyeri di luka bekas operasi hilang timbul. -
Klien mengatakan sudah bisa untuk miring kanan dan miring kiri - Klien mengatakan tadi sudah
sempat untuk tidur selama 2 jam. O: - Keadaan umum sedang, kesadaran compos mentis. - TD
130/80 mmHg, N 84 x/menit, S 36,5˚C, RR 20 x/menit - Kontak mata (+), klien kooperatif - TND dan
distraksi mampu dilakukan dengan baik. - Post op app, tampak luka post operasi. - DC (+), produksi
(+) Asuhan keperawatan ..., Ollyvia Freeska, FIK UI, 2013 berkurang rasa cemasnya. DO:  Wajah
meringis, tampak menahan saki.  Mukosa bibir lembab.  Kontak mata (+), klien kooperatif. 
Tampak balutan verban di luka bekas post operasi.  TND sudah mampu dilakukan dengan baik.
Masalah Keperawatan - Nyeri - Risiko tinggi infeksi - Gangguan pola tidur Implementasi : a.
Mempertahankan rasa percaya klien b. Memberi dukungan jika klien mengungkapkan perasaannya.
c. Mengevaluasi alternatif koping yang konstruktif seperti bicara dengan orang lain. d. Mengevaluasi
teknik relaksasi tarik napas dalam yang sudah dilakukan. e. Menganjurkan untuk mobilisasi secara
bertahap f. Memberikan terapi injeksi. A: - Nyeri belum teratasi - Risiko infeksi belum teratasi. -
Gangguan pola tidur teratasi sebagian. P: - Berlatih teknik relaksasi tarik napas dalam secara mandiri
- Mengisi jadwal latihan tarik napas dalam secara teratur. - Mempraktekkan distraksi: mengobrol
dengan orang lain. - Belajar melakukan alternatif koping yang konstruktif. - Mobilisasi bertahap.
Asuhan keperawatan ..., Ollyvia Freeska, FIK UI, 2013 g. Menganjurkan klien untuk menjaga
kebersihan di area luka post operasi. Rencana Tindak Lanjut : - Pantau tanda-tanda infeksi pada luka
post operasi - Lakukan pergantian balutan setiap hari - Evaluasi kemampuan klien dalam melakukan
teknik relaksasi tarik napas dalam dan distraksi - Motivasi klien untuk latihan tarik napas dalam dan
distraksi : mengobrol dengan orang lain secara mandiri dan teratur - Motivasi klien melakukan
alternatif koping yang konstruktif - Anjurkan untuk makan dan minum bertahap - Observasi adanya
perdarahan - Ajarkan teknik relaksasi: hypnosis 5 jari. Jumat/ 31 Mei 2013 Kondisi Klien Klien
mengatakan saat ini sudah mulai enakan. Semalam klien sudah mampu untuk tidur. Nyeri di luka
sesekali datang dan tidak sering. Makan dan minum klien dihabiskan. Komunikasi klien dan keluarga
tampak lebih baik. Klien mengatakan sangat senang dan lega akhirnya diizinkan untuk pulang.
Pengkajian: DS :  Klien mengatakan saat ini sudah mulai enakan, dan S: - Klien mengatakan sudah
mempraktekkan teknik relaksasi tarik napas dalam secara mandiri dan teratur. - Klien mengatakan
nyeri di luka bekas operasi hilang timbul. - Klien mengatakan saat ini sudah mulai enakan, dan
semalam sudah bisa tidur. - Klien mengatakan sangat senang dan lega akhirnya diizinkan untuk
pulang. - Klien mengatakan komunikasi dengan keluarga mulai Asuhan keperawatan ..., Ollyvia
Freeska, FIK UI, 2013 semalam sudah bisa tidur.  Klien mengatakan nyeri di luka kadang-kadang. 
Klien mengatakan sangat senang dan lega akhirnya diizinkan untuk pulang.  Klien mengatakan
komunikasi dengan keluarga mulai lebih baik, suami mulai berkurang rasa cueknya. DO:  Makan
dan minum klien dihabiskan  Mukosa bibir lembab.  Kontak mata (+), klien kooperatif.  Tampak
balutan verban di luka bekas post operasi.  TND sudah mampu dilakukan dengan baik. Masalah
Keperawatan - Nyeri - Risiko tinggi infeksi - Risiko koping individu tidak efektif. Implementasi : a.
Mempertahankan rasa percaya klien b. Memberi dukungan jika klien mengungkapkan perasaannya.
c. Mengevaluasi alternatif koping yang konstruktif seperti bicara lebih baik, suami mulai berkurang
rasa cueknya. O: - Keadaan umum sedang, kesadaran compos mentis. - TD 110/70 mmHg, N 78
x/menit, S 36˚C, RR 20 x/menit - Kontak mata (+), klien kooperatif - TND dan distraksi mampu
dilakukan dengan baik. - Luka tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi (tidak ada kemerahan, pus,
dan jahitan terlihat bagus) - Skor tingkat kecemasan (Hamilton Anxiety Rating Scale) adalah 7
(ansietas ringan). A: - Nyeri teratasi - Risiko infeksi teratasi. - Ansietas teratasi. - Koping individu tidak
efektif teratasi. P: - Berlatih teknik relaksasi tarik napas dalam secara mandiri - Mempraktekkan
distraksi: mengobrol dengan orang lain secara mandiri di rumah. - Belajar melakukan alternatif
koping yang konstruktif di rumah. - Menjaga kebersihan area luka. Asuhan keperawatan ..., Ollyvia
Freeska, FIK UI, 2013 dengan orang lain. d. Mengevaluasi teknik relaksasi tarik napas dalam yang
sudah dilakukan. e. Menganjurkan untuk mobilisasi secara bertahap f. Memberikan terapi injeksi. g.
Menganjurkan klien untuk menjaga kebersihan di area luka post operasi. h. Memberikan pendidikan
kesehatan terkait persiapan pulang. Rencana Tindak Lanjut : - Pantau tanda-tanda infeksi pada luka
post operasi - Lakukan pergantian balutan saat kontrol ulang. - Evaluasi kemampuan klien dalam
melakukan teknik relaksasi tarik napas dalam dan distraksi - Motivasi klien untuk latihan tarik napas
dalam dan distraksi : mengobrol dengan orang lain secara mandiri dan teratur - Motivasi klien
melakukan alternatif koping yang konstruktif - Anjurkan untuk makan dan minum bertahap -
Observasi adanya perdarahan. - Kontrol hari senin, 3 Juni 2013.

Вам также может понравиться