Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Ariyah?
2. Apa Landasan Hukum Ariyah?
3. Apa Saja Rukun dan Syarat Ariyah?
4. Bagaimana Hukum Ketetapan Ariyah?
5. Ihwal Ariyah, Tanggungan atau Amanat?
6. Apa Saja Yang Bisa Menggugurkan Ariyah dan Apa Saja Hikmahnya?
1|FIQIH MUAMALAH
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Ariyah
ِ ) ْال َعdiambil
Ariyah menurut bahasa, yang berasal dari bahasa Arab (ُاريَة
dari kata ( )عارyang berarti datang atau pergi. Menurut sebagian pendapat ariyah
berasal dari kata ( )التعاورyang artinya sama dengan ( )التناولُاوُالتناوبartinya saling
tukar menukar,yakni dalam tradisi pinjam-meminjam. Sedangkan menurut istilah
dapat dikatakan suatu kegiatan muamalah yang memberikan manfaat sesuatu yang
halal kepada orang lain untuk diambil manfaatnya, dengan tidak merusak zatnya
agar zatnyatetap bisa dikembalikan kepada pemiliknya, sedangkan dalam definisi
oleh para Ulama’ sebagai berikut :
Akad dalam ariyah berbeda dengan hibah, karena dalam Ariyah hanya
untuk diambil manfaatnya tanpa mengambil zatnya. Tetapi dalam Hibah dapat
diambil keduanya, baik dari zat dan juga manfaatnya.
2|FIQIH MUAMALAH
Dalam ketentuan kitab Undang-Undang Hukum Perdata Pasal 1754
dijumpai ketentuan yang berbunyi sebagai berikut : “ pinjam-meminjam adalah
suatu perjanjian dengan mana pihak yang satu memberikan kepada pihak yang
lain suatu jumlah tertentu barang-barang menghabis karena pemakaian, dengan
syarat bahwa pihak yang belakangan ini akan mengembalikan sejumlah yang
sama dari macam dan keadaan yang sama pula.
a) Al Qur’an
Dasar hukum ariyah adalah anjuran agama supaya manusia hidup tolong-
menolong serta saling bantu membantu dalam lapangan kebajikan. Pada surat al-
maidah ayat kedua allah berfirman :
Yang Artinya :
“ Dan saling tolong menolonglah kamu dalam kebajikan dan ketaqwaan dan
jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan.”
Yang Artinya:
3|FIQIH MUAMALAH
Sebab perbuatan yang seperti itu, bertentangan dengan ajaran Allah yang
mewajibkan seseorang yang menunaikan amanah seta dilarang berbuat khianat.
b) Al-Hadits
Artinya :
” dari sahabat ibnu mas’ud bahwa nabi Muhammad SAW bersabda: tidak ada
seorang muslim yang meminjami muslim lainnya dua kali kecuali yang satunya
seperti shodaqoh.”
ُقضي
ِ َارم َوالدَّينُُ َم َّ ُُو
ِ الز ِعيمُُغ ِ َاَ ْلع
َ اريَةُُم َؤدَّاة
Artinya: “Pinjaman wajib dikembalikan, dan orang yang menjamin sesuatu harus
membayar dan hutang itu wajib dibayar.”
“Dari Sofwan bin Ummayah berkata, sesungguhnya Nabi SAW. Telah meminjam
beberapa baju perang pada Sofwan pada waktu perang di Hunain. Sofwan
bertanya kepada Rasulullah, Sofwan bertanya, “paksaankah ya Muhammad?”,
jawab Rasulullah, “ bukan tapi pinjaman yang dijamin”. Kemudian baju itu
hilang sebagian , maka Rasulullah mengemukakan akan digantinya, Sofwan
berkata, “saya sekarang telah mendapat kepuasan dalam Islam”. (HR. Ahmad
dan An Nasai).
4|FIQIH MUAMALAH
C. Rukun Dan Syarat Ariyah
1. Rukun Ariyah
Secara umum, jumhur ulama’ fiqih menyatakan bahwa rukun ariyah ada
empat, yaitu : mu’ir (peminjam), musta’ir(yang meminjamkan), mu’ar(yang
dipinjamkan), sighot, yakni sesuatu yang menunjukan kebolehan untuk
mengambil manfaat, baik dengan ucapan maupun perbuatan.
2. Syarat ariyah
Dengan demikian, orang gila dan anak kecil yang tidak berakal tidak
dapat meminjamkan barang. Ulama hanafiyah tidak mensyaratkan sudah baligh,
sedangkan ulama’ lainnya menambahkan bahwa yang berhak meminjamkan
adalah orang yang dapat berbuat kebaikan sekehendaknya, tanpa dipaksa, bukan
anak kecil, bukan orang bodoh dan juga bangkrut.
5|FIQIH MUAMALAH
sebidang lahan tanah, pakaian, hewan ternak. Dalam musta’ar tidak diperbolehkan
meminjamkan barang yang satu kali guna atau mudah habis zatnya, misalnya
makanan.
d. Shighat
6|FIQIH MUAMALAH
Dalam Dalam hadist Rasulullah:
“Dari Sofwan bin Ummayah berkata, sesungguhnya Nabi SAW. Telah meminjam
beberapa baju perang pada Sofwan pada waktu perang di Hunain. Sofwan
bertanya kepada Rasulullah, Sofwan bertanya, “paksaankah ya Muhammad?”,
jawab Rasulullah, “ bukan tapi pinjaman yang dijamin”. Kemudian baju itu
hilang sebagian , maka Rasulullah mengemukakan akan digantinya, Sofwan
berkata, “saya sekarang telah mendapat kepuasan dalam Islam”. (HR. Ahmad
dan An Nasai)
Yang arti penjelasan dari hadist ini adanya unsur kerelaan antara Mustair dan
Muir atas musta’ar, sehingga ada keridhaan jika barang yang di pinjam
mengalami suatu kecacatan.
b) Secara Majazi
7|FIQIH MUAMALAH
oleh musta’ar bergantung pada jenis pinjaman, apakah muir meminjamkan secara
terikat atau secara mutlak.
1. Ariyah Mutlak
2. Ariyah Muqayyad
Adalah meminjamkan suatu barang yang dibatasi dari segi waktu dan
kemanfaatannya, baik disyaratkan pada keduanya maupun salah satunya.
Hukumnya, mustair harus sebisa mungkin untuk menjaga batasan tersebut.batasan
tersebut melingkupi,
8|FIQIH MUAMALAH
Sedangkan dari para kalangan Syafi’iyah, peminjam menaggung harga
barang bila terjadi kerusakan dan bila ia menggunakannya tidak sesuai izin yang
diberikan pemilik walaipun tanpa disengaja. Yhadist tersebut sesuai hadist tentang
sofwan yang telah dibahas sebelumnya. Adapun barang tersebut digunakan sesuai
dengan izin pemilik, peminjam tidak menanggungnya ketika terjadi kerusakan.
“Tangan (yang mengambil) adalah bertanggung jawab atas apa yang diambilnya
sehingga dipenuhi.” ( HR Ahmad )
Barang pinjaman adalah harta orang lain yang diambil manfaatnya. Ulama
hambaliyah menyatakan, jika barang-barang dipinjam adalah benda-benda wakaf,
seperti kitab-kitab ilmiah, dan suatu saat rusak, maka yang meminjamnya tidak
menanggung kerusakannya dikarenakan barang tersebut untuk maslahat.
a. Menghilangkan barang
b. Tidak menjaganya ketika menggunakan barang
c. Menggunakan barang pinjaman tidak sesuai dengan persyaratan
d. Menyalahi tata cara penjagaan yang seharusnya
e. Sedangkan untuk biaya pengembalian barang pinjaman itu ditanggung
oleh peminjam, sebab pengembaliannya barang merupakan kewajiban
peminjam yang telah mengambil manfaatnya.
9|FIQIH MUAMALAH
F. Gugurnya Ariyah
Jika salah satu dari mustair atau muir yang meninggal dunia maka
putus sudah, atau hilang sudah aakad ariyahnyam secara pasti
pihak pemilik ataupun peminjam dapat segera mengembalikan.
10 | F I Q I H M U A M A L A H
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
ِ ) ْال َعdiambil
Ariyah menurut bahasa, yang berasal dari bahasa Arab (ُار َية
dari kata ( )عارyang berarti datang atau pergi. Menurut sebagian pendapat ariyah
berasal dari kata ( )التعاورyang artinya sama dengan ( )التناولُاوُالتناوبartinya saling
tukar menukar,yakni dalam tradisi pinjam-meminjam. Sedangkan menurut istilah
dapat dikatakan suatu kegiatan muamalah yang memberikan manfaat sesuatu yang
halal kepada orang lain untuk diambil manfaatnya, dengan tidak merusak zatnya
agar zatnyatetap bisa dikembalikan kepada pemiliknya, sedangkan dalam definisi
oleh para Ulama’ sebagai berikut :
Dasar hukum ariyah adalah anjuran agama supaya manusia hidup tolong-
menolong serta saling bantu membantu dalam lapangan kebajikan. Pada surat al-
maidah ayat kedua allah berfirman :
Yang Artinya :
“ Dan saling tolong menolonglah kamu dalam kebajikan dan ketaqwaan dan
jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan.
11 | F I Q I H M U A M A L A H
B. Hikmah dan Fadhilah (‘Ariyah) Pinjam Meminjam
Hikmah dan fadhilah yang dapat diambil bagi orang yang menjalankan
ariyah antara lain sebagai berikut :
1. Dilapangkan rizkinya
2. Meningkatkan ketaqwaan
3. Mempererat tali silaturahmi
4. Diampuni dosa dan di masukkan ke dalam surge
12 | F I Q I H M U A M A L A H
DAFTAR PUSTAKA
1. www.Alqur’anonline.com
4. SoedewiMasychoenSofwan.Sri,(1924),HukumPerdata:Hukum
Kebendaan,Yogyakarta:Liberty Yogya
13 | F I Q I H M U A M A L A H