Вы находитесь на странице: 1из 29

Daniar Firdauzy

ANALISA STRATEGIK PT PARAGON TECHNOLOGY AND


INNOVATION (Wardah Cosmetic)
daniar firdauzy

2 years ago
Advertisements

SEJARAH
PT Paragon Techonology and Innovation (PTI) berdiri pada tanggal 28 Februari 1985.
Awal pendiriannya perusahaan ini bernama PT Pusaka Tradisi Ibu. Dan beralih nama
menjadi PT Paragon Techonology and Innovatin pada tahun 2011. Perusahaan ini
didirikan oleh pasangan suami istri Drs. H. Subakat Hadi, M.Sc dan Dra. Hj. Nurhayati
Subakat, Apt. Pada masa itu masih terbuka peluang yang lebar di bidang produk
kecantikan. PTI pada masa itu hanya memproduksi produk perawatan rambut dengan
merk Ega yang dipasarkan di salon-salon. Kemudian, PTI memproduksi produk baru
lagi dengan merk Putri yang sampai sekarang masih diproduksi.

Tahun 1985-1990, PTI mengalami perkembangan yang cukup pesat. Mulai dari
Jabotabek, produknya mulai menyebar dan mampu bersaing dengan produk yang telah
ada. Survey CIC (2002) menyatakan bahwa Hair Tonic Putri adalah produk perawatan
rambut yang paling banyak digunakan di Indonesia. Seiring dalam perkembangannya,
pada tahun 1990, PTI mendirikan pabrik produksi di Kawasan Industri Cibodas,
Tangerang dengan tujuan untuk menambah kapasitas produksi yang terus meningkat.

Pada tahun 1995, PTI mulai mengembangkan Wardah (arti : bunga mawar) dengan
kosmetik kecantikan berlabel halal. Produk ini dikembangkan karena kekhawatiran
pemilik perusahaan terkait dengan produk kosmetik yang mengandung bahan-bahan
yang tidak sesuai dengan syariat Islam. Namun sayangnya, masih belum bisa berjalan
dengan baik karena ketidakefektifan manajemen pada saat itu. PTI kembali mencoba
mengembangkan Wardah pada tahun 1996 dan sejak saat itu penjualannya mulai
meningkat. Maka dari itu, PTI resmi memasuki pasar tata rias dekoratif.

Krisis ekonomi 1998 menjadi tahun yang cukup suram bagi rakyat Indonesia. Daya beli
masyarakat anjlok dan kenaikan harga berkali-kali lipat. Akibatnya, banyak perusahaan
sejenis yang tutup karena tidak cukup mengantisipasi krisis ekonomi pada masa itu. PTI
dengan reaksi cepat menyikapi krisis tersebut di saat para pesaingnya tidak beroperasi.
Dan hasilnya, PTI berhasil mengembangkan pasarnya setelah melewati krisis ekonomi.
Pada tahun 1999-2003, PTI mengalami perkembangan yang kedua. Penjualan Wardah
pada saat itu melonjak pesat. Pabrik lain yang berlokasi di Kawasan Industri Jatake
Tangerang didirikan dan mulai bisa beroperasi pada tahun 2001. PTI mulai
memodernisasi perusahaan pada tahun 2002-2003. Pada tahun tersebut, PTI mulai
masuk ke pasar umum yang memerlukan perubahan dalam segi internal, program
promosi, dan membina tim promosi.

Pada tahun 2005, PTI sudah menerapkan Good Manufacturing Practice


(GMP) dan Cara Pembuatan Kosmetika yang Baik (CPKB). Di Indonesia, baru 80
dari 760 pabrik yang sudah menerapkan CPKB. PTI juga menjadi perusahaan
percontohan pelaksanaan CPKB untuk industri kosmetik lainnya. Sampai sekarang PTI
sudah memiliki 26 Distribution Centre (DC) hampir di seluruh wilayah Indonesia, dan
DC di Malaysia. Perusahaan ini telah mendapatkan sertifikat GMP (Good
Manufacturing Practice) dengan kapasitas produksi yang besar dan formulasi
kosmetik yang unggul.

Dengan pengalaman lebih dari 28 tahun, PTI telah membawa Wardah sebagai brand
lokal terbesar di Matahari Departement Store. PTI juga terus mengembangkan brand-
brand unggulan lainnya seperti Make Over, Putri, IX, Vivre, Hair Addict, Nusilk.
Selama 4 tahun terakhir, PTI telah tumbuh lebih dari 80% per tahun, dengan 30 daerah
operasional dan lebih dari 4500 karyawan di seluruh Indonesia.
STRUKTUR ORGANISASI

VISI DAN MISI PERUSAHAAN

1. Visi

Menjadi perusahaan yang bermanfaat bagi masyarakat dan terus berkembang di berbagai
bidang dengan menjadikan hari ini lebih baik dari hari kemarin.

2. Misi

 Mengembangkan karyawan yang kompeten dengan menciptakan lingkungan kerja yang baik
untuk mendukung tercapainya kepuasan pelanggan.
 Secara berkesinambungan menyediakan produk dan jasa yang berkualitas tinggi serta
memenuhi kebutuhan pelanggan melalui program pemasaran yang baik.
 Mengembangkan operasi perusahaan yang sehat dalam segala aspek.
 Terus berinovasi, menguasai ilmu, menerapkan teknologi baru, dan berinovasi demi
kepuasan pelanggan.
 Mengembangkan berbagai unit usaha secara lateral.

TUJUAN PERUSAHAAN
Seperti yang dituturkan oleh Nurhayati Subakat yang dilansir Sindonews.com, beliau
menginginkan PTI menjadi perusahaan yang bermanfaat bagi orang lain. Dengan
filosofi yang sudah lama mendasari bisnis PTI, produk Wardah tidak hanya akan
menjadi sebuah brand skin care dan kosmetik terkemuka di Indonesia. Lebih dari itu,
Wardah memiliki komitmen untuk memaknai kehadirannya di tengah masyarakat
melalui kepedulian, semangat untuk berbagi, dan berbagai kontribusinya dengan
melakukan upaya-upaya mewujudkan kesejahteraan sosial.

Nurhayati juga mengatakan bahwa Wardah mengusung 3 prinsip, yaitu :

1. Pure and safe

Produk Wardah mengandung bahan baku yang aman dan halal, diciptakan untuk
kenyamanan dan ketenangan wanita yang menggunakannya. Meskipun berlabel halal,
Wardah tidak diperuntukkan bagi muslimah saja tapi juga non-Muslim. Nurhayati
menuturkan kulit wanita Asia berbeda dengan kulit wanita Eropa dan Amerika. Lapisan
dermis kulit wanita Asia cenderung lebih tipis, sehingga lebih sensitif dan rentan
terhadap unsur-unsur yang ada dalam kosmetik.

2. Beauty Expert

Citra awal Wardah sebagai produk halal yang ditujukan untuk muslimah kini telah
berkembang menjadi produk yang lebih bisa dinikmati oleh kalangan yang lebih luas.
Pengalaman belasan tahun Wardah dalam bidang kosmetik menjadikan produk ini
pilihan banyak wanita Indonesia. Selain itu, dalam perkembangannya Wardah semakin
inovatif dan berkreasi menjawab setiap kebutuhan kosmetik wanita tanpa meninggalkan
unsur kehalalannya.

3. Inspiring Beauty

Sejak 1995 hingga kini, Wardah mempunyai keyakinan bahwa tiap wanita memiliki
kecantikan yang menginspirasi. Wanita Indonesia telah berkembang dan juga telah
banyak mengadopsi dinamika kemajuan dunia. Namun, mereka tak pernah
meninggalkan nilai budaya Timur yang santun. Dimana dalam hal ini, kosmetik bukan
hanya untuk kecantikan tubuh tapi juga kecantikan dalam jiwa.

SASARAN PRODUK
Pada awal produksinya, Wardah disasarkan untuk muslimah yang ingin tetap cantik
dengan kosmetik tanpa perlu khawatir kandungan dalam kosmetik yang mereka pakai
karena Wardah sudah pasti halalnya. Namun, dalam perkembangannya PTI mulai
menyadari bahwa bukan para muslimah saja yang peduli dengan kosmetik halal, namun
juga setiap wanita baik itu muslim maupun non-muslim. Produk Wardah makin
berkembang dan berinovatif memenuhi setiap kebutuhan para wanita seperti basic
series, acne series, decorative, lightening series, exclusive series, white secret series,
dan Hajj & Umrah series.
Analisis SMART
SIMPLE

Smart merupakan poin analisis dimana tujuan harus dirumuskan dalam suatu yang
sederhana dan mudah dipahami oleh semua anggota perusahaan. Menurut saya, PTI
mempunyai visi yang sudah dijalankan dengan baik terbukti dari setiap
perkembangannya PTI mampu membuktikan dirinya mampu bermanfaat bagi
masyarakat. PTI terus berkembang dan berinovasi demi memenuhi kebutuhan pasar
kosmetik tanpa meninggalkan unsur halal yang diusung sejak Wardah pertama kali
diproduksi. Ini artinya, setiap karyawan paham mengenai visi yang dianut oleh
perusahaan.

MEASURABLE

Measurable merupakan indikator kejelasan, kongkrit, dan terukur serta mampu menjadi
motivasi bagi karyawan. Dalam perkembangannya, Wardah sudah memperoleh omzet di
atas Rp. 1 miliar per bulan pada tahun 2014. Direktur Pemasaran Wardah juga
mengungkapkan tahun 2014 Wardah berhasil meraih market share sebesar 30%. Untuk
tahun 2016, pihak Wardah sendiri belum menentukan target market sharenya. Yang
pasti Wardah tidak akan berhenti berkembang sampai disini saja. Awal tahun 2016,
Wardah meluncurkan kampanye bertajuk #HalaldariAwal untuk menarik minat lebih
banyak wanita agar tersentuh dengan produk halal yang diusung Wardah. Ini
membuktikan Wardah cukup konsisten dan tahu seberapa jauh produknya mampu
meraih market share seluas-luasnya.

APLIKABLE

Label ‘Halal’ yang diusung Wardah cukup membuat para pengamat kosmetik skeptis.
Pasalnya, dalam produk kecantikan pastilah mengutamakan hasil yang bagus, yaitu kulit
yang putih, halus, dan cerah. Untuk mencapai hasil seperti itu kosmetik membutuhkan
suatu zat yang mungkin tidak halal bagi muslimah yang memakainya. Namun, Wardah
hadir dan meng-klaim produknya adalah halal. Pada masa awal produksinya, Wardah
tidak langsung mengalami penjualan yang memuaskan. Tapi, seiring berjalannya waktu
Wardah mampu bertahan ditengah persaingan industri kosmetika di Indonesia dan mulai
mendapat tempat tersendiri di masyarakat. Ini membuktikan Wardah cukup mampu
mencapai visi dan misinya ke depan meskipun nantinya akan ada pendatang-pendatang
baru yang mengusung produk sejenis.

RELIABEL

Jika dilihat dari sejarah panjangnya, PTI memang selalu mengikuti perkembangan
zaman dan berusaha menemukan ceruk peluang di dalamnya. Pencetusan ide
memproduksi kosmetik halal menurut saya sangat tepat mengingat begitu maraknya
kosmetik-kosmetik yang kandungannya diragukan kehalalannya. Hampir semua produk
yang dikeluarkan Wardah tidak hanya mengikuti perkembangan zaman namun juga
menjawab setiap kebutuhan wanita akan kosmetik yang mereka harapkan. Misalnya,
pada Hajj & Umrah series yang disasarkan untuk wanita yang menjalankan ibadah haji
dan umrah mengingat ilklim dan cuaca di Tanah Suci berbeda dengan Indonesia yang
beriklim tropis.

TIME ABLE
Tahun 2014 lalu, Wardah menguasai market share sebanyak 30% untuk make up
dekoratif dan 10-15% untuk skin care. Tahun ini, Wardah mempertahankan posisi
tersebut dengan terus melancarkan promosi dan meningkatkan kualitas produknya. PTI
terus memperbaiki kelemahan mereka untuk bisa bersaing dengan pesaing-pesaing yang
mulai merambah produk kosmetik halal. Sejauh ini, Wardah berhasil meng-ekspor
produknya ke Malaysia.

ANALISIS SWOT
STRENGTH (KEKUATAN)

 Label Halal membuat pangsa pasar Wardah luas.


 Memiliki wangi yang lembut dan aman digunakan.
 Mudah ditemukan karena mempunyai sejumlah outlet dekat dengan pasar.
 Harga yang terjangkau namun tetap memiliki kualitas yang premium.
 Produk yang bervariatif sesuai dengan kebutuhan wanita masa kini.
 Memiliki peminat yang banyak mulai dari wanita muda dan wanita yang sudah berumur.

WEAKNESS (KELEMAHAN)

 Kemasan produk Wardah kurang menarik karena hampir semua produk Wardah memiliki
kemasan yang hampir mirip satu sama lain.
 Brand yang kurang dikenal.
 Sejauh ini Wardah hanya berorientasi pada segmen wanita, sehingga sulit untuk
mengembangkan lini produk pada segmen pria.
 Pertumbuhan penjualan produk Wardah lamban sehingga bisa dengan mudah tersingkir
oleh pesaing baru.

OPPORTUNITIES (PELUANG)

 Label Halal yang diusung Wardah mempunyai nilai lebih dibanding dengan kosmetik lainnya.
 Wardah sangat akrab dikalangan anak muda khususnya yang muslimah.

THREATS (ANCAMAN)

 Banyak kosmetik dengan harga yang terjangkau dan memiliki kualitas yang lebih bagus dari
Wardah.
 Masyarakat masih banyak yang meragukan kualitas Wardah.

DAYA SAING
Daya Saing strategis dapat dicapai apabila sebuah perusahaan dengan baik merumuskan
serta menerapkan strategi pencipta nilai.

1. Sumber Daya yang Dimiliki

1. Sumber Daya yang Berwujud

 Harganya terjangkau dan berkualitas premium


 Memiliki banyak outlet yang tersebar di beberapa daerah di Indonesia dan Malaysia
 Outlet yang nyaman dan mewah
 Kemasan produk yang praktis, tidak terlalu besar dan mudah dibawa kemana saja
 Variasi produk lengkap sesuai dengan kebutuhan kulit wanita Asia
 Mendapatkan sertifikat GMP (Good Manufacturing Practice) dengan kapasitas produksi yang
besar dan formulasi kosmetik yang unggul
 Label Halal
 Tiap produk sangat ringan di kulit dan wanginya pun soft sehingga nyaman dipakai sehari-
hari

2. Sumber Daya yang Tak Berwujud

 Memiliki brand yang terpercaya di kalangan muslimah


 Memiliki profesionalitas yang tinggi yang dimiliki tiap karyawan yang tergabung dalam PT
Paragon Technology and Innovation

2. Kemampuan

 Wardah mampu menggeser brand yang mulai terkenal di masyarakat dengan konsep
kosmetik halal
 Pelayanan yang profesional karena didukung oleh beauty advisor yang handal di bidangnya
 Tiap produk sangat ringan di kulit dan wanginya pun soft sehingga nyaman dipakai sehari-
hari
 Outlet yang nyaman dan mewah
 Memiliki harga produk yang terjangkau namun berkualitas premium sehingga produk
Wardah banyak diminati kalangan anak muda
 Memiliki karyawan yang handal di setiap bidangnya
 Outlet yang tersebar luas bahkan sudah sampai di luar negeri

3. Kemampuan Inti

 Memiliki label halal


 Gerai yang mewah dan nyaman

4. Keunggulan bersaing yang berkesinambungan


Keunggulan bersaing yang berkesinambungan dicapai pada saat perusahaan menerapkan
suatu pencipta nilai dan perusahaan pesaing tidak secara keseluruhan dapat
menerapkannya dan tidak dapat meniru keunggulan tersebut.

Dari awal peluncurannya hingga sekarang, Wardah terus konsisten menciptakan


berbagai produk kosmetik halal. Wardah memiliki strategi yang kuat untuk
mendapatkan posisi tersendiri di mata pelanggan. Nilai kehalalannya yang saya maksud.
Konsep halal ini yang akan diingat terus oleh masyarakat mengenai Wardah. Dengan
adanya sebuah mindset halal yang ditanamkan Wardah pada konsumennya, membuat
konsumen lebih mempercayai Wardah sebagai kosmetik yang mereka pakai karena pasti
aman. Hal ini sulit untuk ditembus oleh pesaing lain yang ingin merebut pangsa pasar
Wardah. Meskipun banyak bermunculan produk-produk baru yang lebih bagus
kualitasnya atau bahkan produk yang dikeluarkan brand terkenal dari luar negeri,
Wardah akan tetap memenangkan persaingan. Bisa dikatakan Wardah termasukSuperior
in inovation.
5. Daya Saing
Wardah sudah dikenal masyarakat dengan label kosmetik halal. Meskipun awalnya tidak
mendapat respon yang baik, Wardah mampu bertahan hingga mendapat tempat
tersendiri seperti sekarang. Tidak hanya mengusung konsep halal, Wardah hadir
menjawab kebutuhan setiap kulit wanita, khususnya wanita Asia yang cenderung
memiliki dermis lebih tipis daripada kulit wanita eropa. Harga yang ditawarkan Wardah
cukup terjangkau mengingat kualitas produknya yang premium. Berkat meningkatnya
kebutuhan wanita akan make-up, Wardah berhasil membuka outlet di Malaysia. Hal ini
sebagai bukti perkembangan Wardah yang begitu drastis sejak pertama kali diluncurkan.

ANALISA VALUE CHAIN M. PORTER

VALUE CHAIN PT PARAGON TECHNOLOGY AND INNOVATION


ANALISIS IFAS DAN EFAS
Berdasarkan nilai bobot dan rating setiap unsur matrik di atas, maka diketahui bahwa
posisi perusahaan saat ini berada pada kuadran IV, yaitu kuadran combination yang
terletak pada titik koordinat (1.12;0.25).
1. Pada kuadran I (SO Strategi) strategi umum yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah
menggunakan kekuatan perusahaan untuk mengambil setiap keunggulan pada kesempatan
yang ada.
2. Pada kuadran II (ST Strategi) menjadikan setiap kekuatan untuk menghadapi setiap ancaman
dengan menciptakan diversifikasi untuk menciptakan peluang.
3. Pada kuadran III (WO Strategi) perusahaan dapat membuat keunggulan pada kesempatan
sebagai acuan untuk memfokuskan kegiatan dengan menghindari kelemahan.
4. Pada kuadran IV (WT Strategi) meminimumkan segala kelemahan untuk menghadapi setiap
ancaman.
MATRIKS SWOT

MATRIKS STRATEGI UMUM


Variasi Strategi
Strategi Bisnis Unit (Diferensiasi)

 Menciptakan produk lipstick yang berbahan baku halal sesuai keputusan MUI
 Strategi bisnis unit menciptakan diferensiasimelalui label halal.
 Strategi ini digunakan karena perusahaan memiliki:
o Ketrampilan dan Sumberdaya Umum yang di perlukan
 Jaringan DC (Distrbution Center) luas hingga mencapai Malaysia
 Mampu memproduksi lipstick yang mengandung bahan-bahan yang halal dan aman
dipakai
 Peralatan riset dan pengembangan modern untuk mengembangkan inovasi produk
lipstick
 Pembagian divisi kerja yang jelas untuk kemudahan koordinasi dan integritas.
o Persyaratan Organisasi Umum
 Koordinasi yang kuat antara fungsi-fungsi dalam riset dan pengembangan produk, dan
pemasaran.
 Pengukuran dan insentif yang subyektif.
 Kemampuan menarik tenaga yang kreatif.

Analisa Value Chain Diferensiasi


Adanya kesesuaian antara kemampuan perusahaan untuk menciptakan keunikan yg
sesuai dg permintaan para pelanggan.Ada empat tahap :

1. Menciptakan sebuah analisa rantai nilai


 Tingkat kebutuhan kulit tiap wanita berbeda
 Menyediakan produk yang sesuai dengan kebutuhan wanita berkualitas halal, aman, dan
nyaman.
 Dibuat rantai nilai yg terpisah utk setiap kelompok pelanggan
1. Menciptakan produk make-up estetika yang mengandung bahan halal.
2. Menciptakan produk perawatan kulit yang mengandung bahan halal

2. Identifikasi faktor penentu diferensiasi

VALUE CHAIN PT PARAGON TECHNOLOGY AND INNOVATION

Analisa value chain diatas :

Inbound Logistic:

 Penerimaan bahan baku : Bahan baku diterima oleh gudang. Bahan baku diberi kode, dan
diinput di database persediaan untuk memudahkan kontrol jumlah persediaan yang
tersedia, persediaan yang habis, dan persediaan yang baru ditambah.
 Pengendalian kualitas : Pengendalian kualitas dilakukan oleh departemen Quality Control
Materials. Departemen ini bertugas memastikan bahan baku yang masuk di gudang sudah
sesuai standar yang ditetapkan oleh perusahaan.

Operations
 Proses produksi : Dilakukan oleh tenaga produksi yang mengolah bahan baku sedemikian
rupa hingga menjadi produk jadi yang siap dipasarkan. Proses produksi ini meliputi beberapa
aktivitas seperti: penakaran, pencampuran, dan pengemasan. Setelah dikemas, jumlah
produk jadi tersebut diinput.
 Pengendalian produk : Pengendalian produk dilakukan oleh Departemen Quality Control
Product. Departemen ini bertugas memastikan bahwa produk yang diproduksi sudah sesuai
dengan standar kualitas yang sudah ditetapkan Wardah.

Outbond Logistic

 Packaging : Pengemasan produk dengan karton-karton dan siap untuk di distribusikan ke


pasar.
 Distributor : Barang yang sudah di packaging, siap didistribusikan ke berbagai DC
(Distribution Centre) yang tersebar.
 Branch Controller : Bagian ini memegang kendali pada tiap outlet yang tersebar di
wilayahnya. Ini mempermudah kontrol terhadap jumlah produk yang dipasarkan dan
memantau jumlah produk yang tersebar.
 Produk Display : Produk yang dipajang di tiap outlet. Produk display digunakan untuk
mendemonstrasikan produk secara langsung ke pelanggan. Biasanya tiap outlet Wardah
memberikan layanan ini kepada pelanggan yang tertarik membeli.

Marketing and Sales

Untuk mempromosikan produknya, Wardah sudah melakukan banyak cara seperti:


iklan, sponsor film, ambassador brand (Dewi Sandra, Dian Pelangi, Inneke
Koesherawati, beauty blogger dll), brand make-up partner fashion show (Jakarta
Fashion Week), website resmi, dan sosial media. Berbagai promosi ini dilakukan
Wardah untuk meyakinkan konsumen bahwa tiap produk Wardah memang halal, aman,
dan nyaman digunakan. Wardah terus melakukan berbagai upaya seperti mensponsori
amal, CSR, dan kampanye #HalaldariAwal untuk mempromosikan produknya.

Service

Tiap outlet Wardah didukung oleh beauty advisor yang sudah ahli di bidnagnya. Para
BA ini bisa memberikan konsultasi pada pelanggan mengenai produk apa yang cocok
untuk kulit mereka.

Dari analisa diatas, Wardah mampu menciptakan produk kosmetik halal, aman, dan
nyaman digunakan. Label halal ini yang menjadi faktor penentu diferensiasi produk
Wardah yang tidak dimiliki oleh produk lain.

3. Penentu faktor-faktor kunci

 Memiliki pabrik, sarana, dan prasarana dalam menciptakan produk kosmetik yang halal
 Memiliki tenaga ahli kosmetik yang handal di bidangnya
 Memiliki para karyawan yang loyal dan sejalan dengan visi, dan misi perusahaan

4. Keterkaitan antara value chain perusahaan dan pelanggan

Menciptakan nilai bagi pelanggan meliputi :


1. Pelanggan mendapatkan produk kosmetik yang halal, aman, dan nyaman.
2. Pelanggan mendapatkan produk berkualitas premium dengan harga yang relatif terjangkau.

Value Chain Berbasis Anggaran (Budgeting)


Catatan: Tiap angka dibawah ini hanyalah estimasi (perkiraan) dari saya.

1. Anggaran Penjualan

Untuk memudahkan, saya mengambil contoh produk dari Wardah Cosmetic yaitu
lipstick. Perhatikan bahwa anggaran penjualan berfluktuasi sejalan dengan trend.

2. Anggaran Produksi

 Anggaplah kebijakan perusahaan mensyaratkan 20% penjualan kuartal berikutnya harus


tersedia di persediaan akhir. Persediaan awal lipstick untuk kuartal pertama berjalan adalah
150 lipstick.
 Perusahaan menginginkan adanya 300 lipstick dalam persediaan akhir di akhir kuartal
pertama (20% x 1500 = 300)

3. Anggaran Pembelian Bahan Baku

 Anggap tiap lipstick memiliki berat 4gr mengandung parafin wax (seharga Rp. 5.000) dan
Minyak Squalane (seharga Rp. 8.000)
 Kebijakan perusahaan memiliki 10% dari kebutuhan produksi bulan berikutnya.
 Asumsikan pabrik memiliki 300 gr parafin wax dan 250 ml minyak squalane.
 Dalam satuan unit pabrik membutuhkan 2 gr parafin wax dan 3 ml minyak squalane.
4. Anggaran Tenaga Kerja Langsung

 Anggap saja suatu batch 100 lipstick membutuhkan 8 jam tenaga kerja langsung, maka watu
tenaga kerja langsung per lipstick adalah 0,8 jam (8/100 = 0,8)
 Untuk wilayah Surabaya anggap saja gaji UMR yang ditetapkan oleh pemerintah adalah Rp.
3.200.000 maka Rp. 3.200.000/30 = Rp. 106.667 (pembulatan)
 Rp. 106.667/8 jamkerja = Rp. 13.334 (pembulatan)
5. Anggaran Overhead

 Anggap saja kebijakan perusahaan menetapkan tarif overhead variabel adalah Rp. 5.000 per
jam.
 Tenaga kerja langsung dan overhead tetap dianggarkan Rp. 6.000.000 (Rp. 1.500.000 per
kuartal).

6. Anggaran Persediaan Akhir Barang Jadi


Bisnis Proses Wardah Cosmetic
Standar Operasional Prosedur (SOP) Produksi Wardah Cosmetic

klik untuk lebih jelas


Program Wardah Cosmetic
Analisa Persaingan Pesaing Utama
Competitive Advantage
Evaluasi Performance / KPI Program Kerja

Advertisements

Categories: Uncategorized

Leave a Comment

Daniar Firdauzy

Create a free website or blog at WordPress.com.


Back to top
Advertisements

Вам также может понравиться