Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
“PREEKLAMPSIA BERAT”
Disusun Oleh:
SEMARANG
2019
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha
penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat - Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah – Nya kepada kami, sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah Askep kegawatdaruratan yang berjudul “Asuhan
Keperawatan pada pasien Pre-eklampsia Berat”
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari itu semua, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasannya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah
ini dapat menjadi manfaat untuk semua.
b. Tujuan Khusus
1. Mengenali gejala dan tanda hipertensi karena kehamilan dan
menentukan diagnosa yang paling mungkin dalam hubungan dengan
hipertensi yang dipicu oleh kehamilan dan hipertensi pada ibu hamil.
2. Mengetahui Asuhan Keperawatan pada pasien pre-eklampsia berat
3. Melakukan penatalaksanaan pre-eklampsia dan eklampsia dan
hipertensi pada ibu hamil.
4. Mengetahui rujukan pasien Pre-eklampsia berat
C. Manfaat
1. Menambah pengetahuan mengenai kegawatdaruratan yaitu pre-eklampsia
dan eklampsi dan hipertensi dalam kehamilan
2. Mengetahui penanganan kegawatdaruratan pre-eklampsia dan eklampsi
dan hipertensi dalam kehamilan
BAB II
KONSEP TEORI
A. Definisi
Preeklampsia merupakan suatu sindroma spesifik pada
kehamilan berupa berkurangnya perfusi plasenta akibat vasospasme
dan aktivasi endotel yang akhirnya dapat mempengaruhi seluruh sistem
organ ditandai dengan hipertensi dan proteinuria pada pertengahan
akhir kehamilan atau diatas 20 minggu kehamilan (baxter,2007;magee
et al.,2001,xia and kellems ,2009,cunningham et la,2010.trogstad et al
,2011).
Preeklampsia adalah kelainan multi sistemik yang terjadi pada
kehamilan yang ditendai dengan adanya hipertensi dan edema,serta
dapat disertai proteinuria,biasanya terjadi pada usia kehamilan 20
minggu keatas atau dalam triwulan dari kehamilan, tersering pada
kehamilan 37 minggu, ataupun dapat terjadi segera sesudah persalinan.
Penderita PEB yang menunjukan gejala maupun tanda ke arah kejang
(tanda prodromal akan terjadi kejang) disebut impending eklamsia atau
imminent eklamsia atau PEB dengan ancaman eklamsia (Ramadhani
Herlambang, 2018).
B. Patofisiologi
Banyak teori yang menyatakan tentang terjadinya hipertensi dalam
kehamilan diantaranya: (Ramadhani Herlambang, 2018)
1. Teori kelainan vaskularisasi plasenta
Pada kehamilan normal,uterus dan plasenta akan
mendapatkan perfusi dari cabang arteri uterine dan arteri
ovarika,yang masuk menembus miometrium dan selanjutnya
menjadi arteri arkuata kemudian bercabang menjadi arteri radialis.
Yang akan menembus endometrium menjadi arteri basalis yang
selanjutnya bercabang menjadi arteri spiralis.
Kemudian pada kehamilan normal dengan sebab yang belum
jelas terjadi invasi trofoblas kedalam lapisan otot arteria spiralis
yang selanjutnya akan menimbulkan degenerasi lapisan
otot,sehingga terjadi distensi dan vasodilatasi luman arteri,spiralis
sehingga terjadi perubahan jaringan matriks dan memudahkan
lumen arteri spiralis mengalami distensi dan dilatasi.distensi dan
vasodilatasi luman arteri spilaris memberi dampak penurunan
tekanan darah,penurunan resistensi vaskular dan peningkatan
aliran darah pada utero plasenta. Yang akan mengakibatkan aliran
darah ke janin cukup banyak.
Pada pre-eklampsia terjadi kegagalan proses remodelling
arteri spiralis yang berkaitan dengan perubahan arteri spiralis
menjadi kaku dan keras,tidak bisa mengalami distensi lagi, serta
tidak bisa mengalami vasodilatasi. Yang akan mengakibatkan
aliran darah uteroplasenta berkurang sehingga terjadi hipoksia
selanjutnya menjadi iskemia plasenta.
(https://id.scribd.com/doc/261148811/Pathway-Preeklampsia)
D. Manifestasi klinis
Gambaran klinik preeklampsi bervariasi luas dan sangat individual.
Kadang –kadang sukar untuk menentukan gejala preeklampsia mana
yang timbul lebih dahulu. Secara teoritik urutan-urutan gejala yang
timbul pada preeclampsia ialah edema, hipertensi dan terakhir
proteinuria. Sehingga bila gejala-gejala ini timbul tidak dalam urutan
diatas dapat dianggap bukan preeklampsia. Dari semua gejala tersebut,
timbulnya hipertensi dan proteinuria merupakan gejala yang paling
penting, namun penderita seringkali tidak merasakan perubahan ini.
Bila penderita sudah mengeluh adanya gangguan nyeri kepala,
gangguan penglihatan atau nyeri epigastrium, maka penyakit ini sudah
cukup lanjut.
Sedangkan eklampsia kasus akut pada penderita preeclampsia yang
disertai kejang dan koma, sama halnya dengan preeclampsia, eklampsia
dapat timbul pada ante, intra, dan postpartum. Eklampsia postpartum
umumnya hanya terjadi dalam waktu 24 jam pertama setelah
persalinan.
Dua gejala yang sangat penting diatas pada preklampsia yaitu
hipertensi dan proteinuria yang biasanya tidak di sadari oleh wanita
hamil, penyebab dari kedua masalah diatas adalah sebagai berikut :
1. Tekanan darah
Peningkatan tekanan darah merupakan tanda peningkatan
awal yang penting pada preeklampsia. Tekanan diastolik
merupakan tanda prognostik yang lebih andal dibandingkan
dengan tekanan sistolik. Tekanan sistolik sebesar 90 mmHg atau
lebih yang terjadi terus-menerus menunjukkan kedaan
abnormal.
Tekanan darah diastolik merupakan indikator dalam
penanganan hipertensi dalam kehamilan, oleh karena tekanan
diastolik mengukur tahanan perifer dan tidak tergantung pada
keadaan emosional pasien.
Diagnosis hipertensi dibuat jika tekanan darah
diastolik 90 mmHg pada 2 pengukuran berjarak 1 jam atau
lebih. Hipertensi dalam kehamilan dapat dibagi dalam:
a. Hipertensi karena kehamilan, jika hipertensi terjadi pertama
kali sesudah kehamilan 20 minggu, selama persalinan
dan/atau dalam 48 jam post partum
b. Hipertensi kronik, jika hipertensi terjadi sebelum kehamilan
20 minggu
2. Hipertensi Kronik
Hipertensi kronik adalah hipertensi yang dideteksi sebelum usia kehamilan
20 minggu atau yang pertama kali didiagnosis setelah umur kehamilan dan
menetap sampai 12 minggu pasca persalinan.
3. Superimposed preeclampsia
Superimposed preeclamsia dalah hipertensi kronik dan preeklampsia
adalah hipertensi kronik disertai tanda-tanda pre-eklampsia atau disertai
proteinuria.
F. Pemeriksaan Penunjang
1. Perawatan pre eklampsia
Perawatan dasar pre eklampsia yang utama ialah terapi suportif
untuk stabilisasi fungsi vital, yang harus selalu diingat Airway,
Breathing, Circulation (ABC), mengatasi dan mencegah kejang,
mengatasi hipoksemia dan asidemia mencegah trauma pada pasien pada
waktu kejang, mengendalikan tekanan darah, khususnya pada waktu
krisis hipertensi, melahirkan janin pada waktu yang tepat dan dengan
cara yang tepat.
Perawatan medikamentosa dn perawatan suportif eklampsia,
merupakan perawatan yang sangat penting. Tujuan utama pengobatan
medikamentosa eklampsia adalah mencegah dan menghentikan kejang,
mencegah dan mengatasi penyulit, khususnya hipertensi kritis, mencapai
stabilisasi ibu seoptimal mungkin sehingga dapat melahirkan janin pada
saat dan dengan cara yang tepat.Penangananpreeklampsia berat dan
eklampsia
Oleh karena itu, monitoring input cairan (melalui oral ataupun infus)
dan output cairan (melalui urin) menjadi sangat penting. Artinya harus
dilakukan pengukuran secara tepat berapa jumlah cairan yang
dimasukkan dan dikeluarkan melalui urin.
MAGNESIUM SULFAT
ANTI HIPERTENSI
1. Obat pilihan adalah Nifedipin, yang diberikan 5-10 mg oral yang dapat
diulang sampai 8 kali/24 jam.
2. Jika respons tidak membaik setelah 10 menit, berikan tambahan 5 mg
Nifedipin sublingual.
3. Labetolol 10 mg oral. Jika respons tidak membaik setelah 10 menit,
berikan lagi Labetolol 20 mg oral.
PRE-EKLAMSIA BERAT
Pre-eklamsia berat pada kehamilan kurang dari 37 minggu.Jika janin
belum menunjukan tanda-tanda maturitas paru-paru dengan uji kocok dan
rasio L/S, maka penanganannya adalah sebagai berikut :
KONSEP ASKEP
A. Pengkajian
1. Pengkajian Primer
- Circulation dengan control perdarahan
Denyut nadi karotis
Tekanan darah
Warna kulit, kelembaban kulit
Tanda-tanda perdarahan eksternal dan internal
- Breathing dan ventilasi
Frekuensi nafas, usaha nafas dan pergerakan dinding dada
Suara pernafasan melalui hidung atau mulut
Udara yang dikeluarkan dari jalan nafas
- Airway (jalan nafas) dengan control serfikal
Bersihkan jalan nafas
Adanya/tidaknya sumbatan jalan nafas
Distress pernafasan
Tanda-tanda perdarahan di jalan nafas, muntahan, edema laring
2. Pengkajian Sekunder
Data Subjektif :
a. Umur biasanya sering terjadi pada primi gravida, <20 tahun atau >35
tahun
b. Riwayat kesehatan ibu sekarang: terjadi peningkatan tensi, oedema,
pusing, nyeri epigastrum, mual, muntah, penglihatan kabur
c. Riwayat kesehatan ibu sebelumnya: penyakit ginjal, anemia, vaskuler
esensial, hipertensi kronik, DM
d. Riwayat kehamilan: riwayat kehamilan ganda, mola hidatidosa,
hidramnion serta riwayat kehamilan dengan pre eklamsia atau eklamsia
sebelumnya
e. Pola nutrisi: jenis makanan yang dikonsumsi baik makanan pokok
maupun selingan
f. Psiko social spiritual: Emosi yang tidak stabil dapat menyebabkan
kecemasan, oleh karenanya perlu kesiapan moril untuk menghadapi
resiko nya.
Data Objektif :
a. Inspeksi: Edema yang tidak hilang dalam kurun waktu 24 jam
b. Palpasi: untuk mengetahui TFU, letak janin, lokasi edema
c. Auskultasi: mendengarkan DJJ untuk mengetahui adanya fetal distress
d. Perkusi: untuk mengetahui refleks patella sebagai syarat pemberian SM
(jika refleks +)
e. Pemeriksaan penunjang :
- Tanda vital yang diukur dalam posisi terbaring atau tidur, diukur 2
kali dengan interval 6 jam
- Laboratorium: protein uri dengan kateter atau midstream (biasanya
meningkat hingga 0,3 gr/lt atau +1 hingga +2 pada skala kualitatif),
kadar hematocrit menurun, BJ urine meningkat, serum kreatini
meningkat, uric acid biasanya >7 mg/100 ml
- Berat badan: penimgkatannya lebih dari 1 kg/minggu
- Tingkat kesadaran: penurunan GCS sebagai tanda adanya kelainan
pada otak
- USG: untuk mengetahui keadaan janin
- NST: untuk mengetahui kesejahteraan janin
B. Diagnosa Keperawatan
1. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan gangguan mekanisme
regulasi ditandai dengan Pasien mengeluh adanya pembengkakan pada
kaki (edema).
2. Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak berhubungan dengan
hipertensi ditandai dengan pasien mengatakan sering mengeluh sakit kepala
dan tengkuk bagian belakang tegang.
3. Resiko gangguan hubungan ibu-janin berhubungan dengan komplikasi
kehamilan
C. INTERVENSI
NO DIAGNOSA INTERVENSI IMPLEMENTASI
KEPERAWATAN
1. Kelebihan volume Setelah dilakukan tindakan 1. Manajemen cairan dengan
cairan keperawatan selama 3x24 jam di aktivitas:
berhubungan harapkan kelebihan volume a. Jaga intake/asupan yang
dengan gangguan cairan teratasi yang dibuktikan akurat dan catat output
mekanisme dengan kriteria hasil: b. Kaji lokasi dan luasnya
regulasi ditandai 1. Keseimbangan cairan: edema
dengan: b. Intake dan output c. Monitor hasil
seimbang laboratorium yang relevan
c. Turgor kulit elastic dengan retensi cairan
d. Berat badan stabil (pantau kadar protein
dalam urine)
2. Pengetahuan: manajemen
hipertensi 2. Manajemen Hipervolemia
a. Mengetahui efek dengan aktivitas:
terapeutik obat yang a. Timbang berat badan tiap
diberikan hari dengan waktu yang
b. Memiliki pengetahuan sama
tentang pemantauan b. Monitor edema perifer
tekanan darah
c. Pengetahuan tentang c. Reposisi pasien dengan
strategi mengelola stress edema dependen secara
Mengetahui pentingnya teratur
mematuhi pengobatan Tingkatkan integritas kulit
(mencegah gesekan, hindari
kelembaban yang berlebihan)
pada pasien edema dependen
D. Implementasi
Pelaksanaan disesuaikan dengan intervensi yang telah ditentukan
E. Evaluasi
Evaluasi disesuaikan dengan kriteria hasil yang telah ditentukan
BAB IV
JURNAL KEPERAWATAN
PENUTUP
A. Kesimpulan
Preeklampsia merupakan suatu sindroma spesifik pada kehamilan
berupa berkurangnya perfusi plasenta akibat vasospasme dan aktivasi
endotel yang akhirnya dapat mempengaruhi seluruh sistem organ ditandai
dengan hipertensi dan proteinuria pada pertengahan akhir kehamilan atau
diatas 20 minggu kehamilan.
Preeklampsia adalah kelainan multi sistemik yang terjadi pada
kehamilan yang ditendai dengan adanya hipertensi dan edema,serta dapat
disertai proteinuria,biasanya terjadi pada usia kehamilan 20 minggu keatas
atau dalam triwulan atau dapat terjadi segera sesudah persalinan yang dapat
berkembang dari ringan,sedang hingga berat yang dapat berlanjut menjadi
eklampsia.
Pre eklampsia berat didefinisikan sebagai preeklampsia dengan
hipertensi berat dengan tekanan darah diastolik > 110 mmHg, tekanan darah
sistolik >160 mmHg dan atau dengan gejalan dan atau kerusakan biokimia
dan atau hematologis.
B. Saran
Dengan besarnya pengaruh atau komplikasi dari preeklampsi
terhadap tingginya tingkat kematian ibu hamil dan janin, sudah selayaknya
dilakukan suatu upaya untuk mencegah dan menangani kasus preeklampsi.
Keperawatan ibu hamil dengan preeklampsi merupakan salah satu usaha
nyata yang dapat dilakukan untuk mencegah timbulnya komplikasi sebagai
akibat lanjut dari preeklampsi tersebut
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA