Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
A. PENDAHULUAN
Pengharaman khamr adalah salah satu upaya syari’at Islam dalam memelihara akal
manusia (hifdz al-‘aql). Pemeliharaan akal ini bukan sekedar untuk keselamatan manusia secara
perseorangan namun untuk keseluruhannya. Sebab dan akibat dari pelanggaran tersebut tidak
saja berdampak kepada dirinya, melainkan jutga berdampak kepada yang lainnya, seperti
munculnya kebencian atau perumusan yang mengakibatkan timbulnya kejahatan-kejahatan
lainya.
Khamr adalah materi yang mengandung suatu zat yang menjadikan penyantapnya mabuk
atau tertutup akalnya. Bangsa Arab dahulu, dimasa Jahiliyah sangat suka dengan khamr, bahkan
membanggakannya. Karena hal ini telah mendarah daging dalam istiadat mereka maka
pengharaman Islam terhadap khamr butuh proses panjang dan bertahap. Dimulai dengan
menyinggung kemudhoratan yang terkandung dari khamr sehingga pada akhirnya ditetapkan
secara permanen pengharamannya.
Pada pembahasan ini penyusun memilih kata kunci (keyword) “muskir, kahmr dan lam
yasrabha fil akhirah”. Dari kata kunci inilah nantinya akan disajikan pada pembahasan ini
redaksi hadis yang dipilih, dalil pendukung, takhrij hadis, I’tibar sanad, status hadis, penjelasan
kata kunci serta permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan masalah-masalah fiqh dari
hadis tersebut.
B. TEKS HADIS
1. Imam Muslim
قققال: حدثنا أبو الربيع العتكي وأبو كامل قال حدثنا حماد بن زيققد حققدثنا أيقوب عقن نققافع عقن ابقن عمققر قققال
رسول ا صلى ا عليه و سلم " كل مسكر خمر وكل مسكر حرام ومن شرب الخمر فققي الققدنيا فمققات وهققو
" يدمنها لم يتب لم يشربها في الخرة
Artinya :Telah menceritakan kepada kami Abu Rabi’ al-‘Ataki dan Aby Kamil mereka berdua
berkata, menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid, menceritakan kepada kami Ayyub dari
Nafi’ dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah SAW bersabda : ” Setiap yang memabukkan itu adalah
khamr dan setiap yang memabukkan itu adalah haram, dan barang siapa yang meminum khamr
kemudian mati dalam keadaan candu sedang ia tidak bertaubat maka ia tidak akan
meminumnya di akhirat”1
C. I’ TIBAR SANAD
1. Jalur Sanad
1 . Muslim bin al-Hajjaj al-Naisaburi, Shahih Muslim, ( Beirut :Dar Ihya’ al-Turas al-Arabi) juz 3 H.1587
1
Rasulullah
Ibnu Umar
Nafi’
Ayyub
Muslim
2. Biografi Sanad
2
Abu Abdullah Nafi’ Hammad bin Tsiqoh (Imam al-
Hasan al-Bashri Zaid Nasa’i
Ayyub al-Sakhtiyani 131 H Mujahid bin Jabr Sofyan al- Tsiqoh (Ibnu Hajar
3 Mujahid Shaduq (Ibnu
Tsauri
Qatadah Malik bin Anas Sirin)
- Takharij al-Hadis
Agar lebih leluasa dalam menganalisa hadis utama yang tercantum dalam pembahasan ini,
maka penyusun melakukan takhrij al-Hadis. Pertama-tama penyusun menggunakan al-Mu’jam
al-Mufahras li Alfadz al-Hadits al-Nabawi2, maka terdapat 5 Imam dari Kutub al-Tis’ah yang
meriwayatkan hadis yang serupa :
1. Imam Muslim Kitab al-Asyrabah No 73
2. Imam Abu Dawud Kitab al-Asyrabah No 5
3. Imam al-Tirmidzi Kitab al-Asyrabah No 1
4. Imam Ibnu Majah Kitab al-Asyrabah No 9
5. Imam Ahmad bin Hanbal Kitab al-Asyrabah Jld 2, No 16 29 31 105 134 137
Kemudian penyusun mencari teks hadis tersebut dengan memakai Maktabah Syamilah dan
ditemukan hadis-hadis yang diriwayatkan oleh 5 Imam di atas :
2 . A.J. Wensinck, al-Mu’jam al-Mufahras li Alfadz al-Hadits al-Nabawi, Jild II (Leiden, E.J. Brill, 1965 M)
h. 79
3
1. Imam Muslim 3
ب رعبن رنافنعع رعنن اببنن لعرمرر رقارل قرققارل ررلسققولل رحددثررنا أرلبو الدرنبينع ابلرعترنكيَى روأرلبو ركانمعل رقالر رحددثررنا رحدمالد ببلن رزبيعد رحددثررنا أريَيو ل
ب ابلرخبمرر نفى اليَدبنريا فررما ر
ت روهلققرو يلققبدنمنلرها » لكيَل لمبسنكعر رخبممر رولكيَل لمبسنكعر رحررامم رورمبن رشنر ر-صلى ا عليه وسلم- ان د
« ب لربم يربشررببرها نفى النخررنة
لربم يرتل ب
Artinya :Telah menceritakan kepada kami Abu Rabi’ al-‘Ataki dan Aby Kamil mereka berdua
berkata, menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid, menceritakan kepada kami Ayyub dari
Nafi’ dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah SAW bersabda : ” Setiap yang memabukkan itu adalah
khamr dan setiap yang memabukkan itu adalah haram, dan barang siapa yang meminum khamr
kemudian mati dalam keadaan candu sedang ia tidak bertaubat maka ia tidak akan
meminumnya di akhirat”
ب رعبن رنافنعع رعبن أريَيو ر- يربعننى اببرن رزبيعد- رقاللوا رحددثررنا رحدمامد- نفى آرخنريرن- رحددثررنا لسلربيرمالن ببلن ردالورد رولمرحدملد ببلن نعيرسى
ت روهلرو » لكيَل لمبسنكعر رخبممر رولكيَل لمبسنكعر رحررامم رورمبن رما ر-صلى ا عليه وسلم- ان رعنن اببنن لعرمرر رقارل رقارل ررلسولل د
« ب ابلرخبمرر يلبدنمنلرها لربم يربشررببرها نفى النخررنة
يربشرر ل
Artinya : Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Dawud dan Muhammad bin Isa pada
yang lain, mereka berkata, telah menceritakan kepada kami Hammad yakni Ibn Zaid dari Ayyub
dari Nafi’ dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah SAW bersabda : ” Setiap yang memabukkan itu
adalah khamr dan setiap yang memabukkan itu adalah haram, dan barang siapa yang meminum
khamr dan mati dan dia dalam keadaan candu maka ia tidak akan meminumnya diakhirat
3. Imam al-Tirmidzi5
3 . Muslim bin Hajjaj al-Naisaburi, Shahih Muslim,( Beirut : Dar al-Ihya’ al-Turats al-‘Arabi) Juz 3 h. 1587
4 . Sulaiman bin al-Asy’ats Abu Dawud al-Sajsatani, Sunan Abu Dawud, (Beirut : Dar al-Fikr) Juz 2, h.352
5 . Muhammad bin ‘Isa al-Tirmidzi, Sunan al-Tirmidzi, (Beirut : Dar al-Ihya’ al-Turats al-Arabi) Juz 4, h. 290
4
memabukkan itu adalah haram, dan barang siapa yang meminum khamr dan mati dan dia
dalam keadaan candu maka ia tidak akan meminumnya diakhirat
ث ببلن نمبسنكيعن قنررارءةة رعلربينه روأررنا أربسرملع رعنن اببنن ابلرقانسنم أربخبرررننى رمالن م
ك رعققبن نرققافنعع رعققنن اببققنن لعرمققرر قرققارل لكققيَل رقارل ابلرحانر ل
لمبسنكعر رخبممر رولكيَل لمبسنكعر رحررامم
Artinya : Berkata Haris bin Miskin (membaca dengannya) dan aku mendengar dari Ibnu al-
Qasim, telah mengkhabarkan kepadaku Malik dari Nafi’ dari Ibnu Umar berkata : setiap yang
memabukkan adalah khamr dan setiap yang memabukkan itu haram
6 . Muhammad bin Yazid Abu Abdullah al-Qazwini, Sunan Ibnu Majah, (Beirut : Dar al-Fikr) Juz 2, h. 1124
7 . Ahmad bin Hanbal Abu Abdullah al-Syaibani, Musnad Ahmad bin Hanbal, (Cairo : Muassasah al-
Qurthubah) Juz 2, h.98
5
- Dalil Pendukung
1. Qs. al-Baqarah : 219
2. Qs. al-Nisa’ : 43
6
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendekati shalat padahal kamu sedang mabuk
sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan. [An-Nisaa' : 43]
Artinya : Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Mundzir al-Hizami, telah menceritakan
kepada kami Abu Yahya Zakariya bin Mandzhur dari Abu Hazim dari Abdullah bin Umar
berkata : Telah bersabda Rasulullah SAW :” Setiap yang memabukkan adalah haram, apapun
yang memabukkan sedikit atau banyaknya adalah haram”
ق رحددثررنا رخالنمد رعنن الدشبيرباننىى رعبن رسنعيند ببنن أرنبى بلبرردةر رعبن أرنبينه رعبن أرنبى لمورسى الربشرعنر ى
رضققى اقق- ى رحددثرننى إنبسرحا ل
فررسأ رلرهل رعبن أربشنربرعة تل ب، بررعثرهل إنرلى ابليررمنن- صلى ا عليه وسلم- ى
رقارل. « فررقارل » رورما نهرى، صنرلع بنرها أردن الندبن د- عنه
« فررقارل » لكيَل لمبسنكعر رحررامم. روابلنمبزلر نرنبيلذَ الدشنعينر، ت لرنبى بلبرردةر رما ابلبنبتلع رقارل نرنبيلذَ ابلرعرسنل
فرقلبل ل. ابلبنبتلع روابلنمبزلر
Artinya : Dari Abu Musa al-Asy’ari, Nabi pernah mengutus Abu Musa ke-Yaman. Ia bertanya
tentang suatu minuman yang pernah buatkan untuknya. Nabi bertanya : “Minuman apa?” Abu
Musa Menjawab : “al-bit’ dan al-bizr”. Maka aku bertanya kepada Abu Bardah “apakah al-bit’
itu?” kemudian dia menjawab “ al-bit’ adalah fermentasi madu, sedangkan al-mizr adalah
fermentasi gandum. Maka Nabi bersabda “ Setiap yang memabukkan adalah haram”
7
6. Hadis Riwayat Ahmad, Muslim, Abu Dawud, dan Tirmidzi
قرققالر رحققددثررنا لمرحدمققلد ببققلن رجبعفرققعر رحققددثررنا لشققبعبرةل رعققبن- رواللدبفظل نلببنن ابللمثردنى- رحددثررنا لمرحدملد ببلن ابللمثردنى رولمرحدملد ببلن بردشاعر
ى رسأ ررل الندبن د
صلى ا- ى ق ببرن لسروبيعد ابللجبعفن د ضررنمىى أردن ر
طانر ر ب رعبن رعبلقررمةر ببنن روائنعل رعبن أرنبينه روائنعل ابلرح ب
نسرمانك ببنن رحبر ع
« س بنردرواعء رولرنكندهل ردامء صنررعرها فررقارل إنندرما أر ب
صنرلعرها نللددروانء فررقارل » إنندهل لربي ر رعنن ابلرخبمنر فرنررها أربو ركنرهر أربن ير ب-عليه وسلم
Artinya : Dari Wail al-Hadhrami bahwa Thariq bin Suwaid al-Ju’fi bertanya kepada Nabi SAW
tentang pelarangan membuat khamr. Maka dia berkata “ sungguh aku membuat khamr hanya
untuk dijadikan sebagai obat. Kemudian Nabi bersabda “ Sesungguhnya ia bukanlah obat
melainkan penyakit”.
- Status Hadis
1. Secara kualitas hadis ini bisa disimpulkan sebagai hadis shahih, karena seluruh sanad yang
terdapat di hadis ini bersambung (ittishal al-sanad). Kemudian juga ditinjau dari ke-tsiqoh-an
sanadnya Ulama jarh wa ta’dil menyebutkan hampir keseluruhan sanadnya bersetatus
tsiqoh .
2. Jika dilihat dari segi kuantitas hadis ini berstatuskan gharib ahad. Karena dari ke 5 Imam
yang meriwayatkan hadis ini hanya menyandarkan pada satu rawi (rawi tunggal) dari
thabaqot Tabi’in dan Shahabi yaitu Nafi’ dan Ibnu Umar. Maka dapat disimpulkan bahwa
hadis ini adalah hadis ahad
D. KEYWORD HADIS
a. Muskir
8
Kata muskir ( ) مسققكرadalah bentuk pelaku ( (فاعققل اسققمdari اسققكر –يسققكرyang berarti
memabukkan, kata tersebut pecahan dari kata ( سقكرsakr) yang berarti mabuk atau tidak
sadarkan diri. Jika kata tersebut berubah menjadi subjek maka menjadi ساكرatau سكرانyang
berarti Pemabuk8. Ulama fiqh berbeda pendapat dalam mendefenisikan kata س كران. Para
menganut Madzhab Hanafi mendefenisikan bahwa سقققكرانadalah mereka yang tidak
mengetahui ucapannya sedikit maupun banyak, tidak bisa membedakan mana bumi maupun
langit, tidak mengenal mana laki-laki maupun perempuan. Maka telah hilang sifat
pembedanya secara keseluruhan, posisi orang tersebut memang masih mengetahui seseorang
namun tidak bisa mendeskripsikannya. Sedangkan menurut pengikut Madzhab Maliki,
Syafi’I, Hanbali, serta sedikit dari penganut Madzhab Hanafi mereka berpendapat bahwa
سققكرانadalah : Orang-orang yang sedang berhalusinasi yang pembicaraanya tidak karu-
karuan dan serupa baginya antara baik dan buruk karena dia tidak sadarkan diri dalam
9
pengetahuan. Sebelum pengharaman khamr secara permanen, suatu ketika Sahabat
Rasulullah Abdurrahman bin ‘Auf pernah menjamu sekelompok Sahabat lainnya dengan
khamr kemudian mereka meminumnya sampai mabuk, kemudian sebagian mereka
mendirikan sholat, lalu membaca قل ياأيها الكافرون أعبد ما تعبدونsehingga turunlah ayat yang
melarang sholat saat mabuk “ ( ”ياأيها الذَين آمنوا ل تقربوا الصلة و أنتم سكارى حتى تعلموا ما تقولونal-
Nisa : 43). Dari ayat ini tampak sejalan dengan defenisi diatas bahwa orang yang mabuk
tidak sadar akan ucapannya. Dikisah lain yang menunjukkan bahwa keadaan mabuk itu tidak
bisa membedakan mana baik dan buruk adalah disaat Utsman bin ‘Affan pernah mengajak
sebagian kaum Anshar untuk meminum khamr, setelah mereka mabuk terjadilah perkelahian
sehingga mereka saling memukul. Maka Umar bin Khattab berdo’a kepada Allah untuk
memberikan penjelasan tentang khamr dengan penjelasan yang dapat memutuskan secara
pasti. Maka turun lah ayat al-Maidah ayat 91 tentang pengharaman khamr secara permanen.
10
b. Khamr
Khamr ( )خمرberasal dari kata رخرمررyang berarti ( )سترyaitu yang menutup, seperti
kalimat ( )المققرأة خمققارyaitu penutup wanita (semacam hijab). kata itu dinamakan khamr
dikarenakan ia menutup akal. Maksud khamr disini adalah air anggur,kurma, gandum, madu
8 . A.W Munawwir, Kamus al-Munawwir Arab-Indonesia, (Yogyakarta : Pustaka Progressif),1984, h.644
9 . Abdurrahman al-Jazairi, al-Fiqh ‘Ala Madzahib al-Arba’ah ( Kairo : al-Quds Press) cet. 1 2014, jild 5,
h. 16
10 . Ibid h. 21
9
yang sudah mendidih atau sudah dimasak kemudian di diamkan atau direndam selama
beberapa hari sehingga menjadi keras dan berbuih. Jadi khamr dapat dikatakan sebagai
fermentasi dari anggur dan gandum. Namun walaupun bukan berasal dari keduanya akan
tetapi setiap zat dapat yang menutupi akal (menghilangkan kesadaran) maka mayoritas
Ulama sepakat bahwa itu adalah tetap dikatakan khamr. 11 Hal ini sesuai dengan hadis utama
dalam pembahasan ini. Adapun pada mulanya penamaan khamr ini secara hakikat bahasa
adalah khusus untuk permentasi anggur. Sedangkan setiap hal yang memabukkan dari jenis
lainnya selain anggur dikatakan juga sebagai khamr adalah penamaan secara sayari’ah. 12
Pada permasalahan ketika seseorang yang meninggal dalam keadaan mabuk ia tidak
akan meminumnya di akhirat, maka Ulama berbeda pendapat tentang kalimat tersebut.
Sebagian mereka berpendapat bahwa si-Pemabuk tadi tidak akan meminumnya di surga
walaupun ia masuk surga, karena minuman kebanggaan ahli surga adalah khamr. Maka bagi
pelaku mabuk akan terhalang menikmati khamr diakibatkan perbuatan maksiatnya di dunia.
Sebagian lagi berpendapat bahwa pelaku mabuk ini dilupakan darinya akan syahwat
meminum khamr, karena segala sesuatu di surga itu men-syahwat-kan. Pelaku mabuk
tersebut dikurangi kenikmatan itu karena perbuatannya di dunia.
3. Fiqh al-Hadis
a. Keharaman khamr
11 . Muhammad bin Ahmad bin Abu Bakr bin farh al-Qurthubi, al-Jami’ul al-Ahkam al-Qur’an, jild III h.
50
12 . Ahmad bin Ali bin Hajar al-Atsqalani, Fathul Bari, (Beirut :Dar al-Ma’rifah) juz 10 h. 49
10
a. Keharaman Khamr
Tentang khamr para Ulama sepakat hukumnya haram, baik banyak maupun sedikit.
Diriwayatkan dari Abu Dawud dan al-Nasai Rasulullah bersabda : 13
ت رعبن لمرحدمند ببنن ابللمبنركندنر رعبن ردالورد ببنن بربكنر ببنن أرنبى ابلفلررا ن- يربعننى اببرن رجبعفرعر- رحددثررنا قلتربيبرةل رحددثررنا إنبسرمانعيلل
.« » رما أربسركرر ركنثيلرهل فرقرنليللهل رحررامم-صلى ا عليه وسلم- ان ان رقارل رقارل ررلسولل د رعبن رجابننر ببنن رعببند د
Artinya : Dari Jabir bin Abullah berkata : bersabda Rasulullah SAW : “Setiap yang
memabukkan sedikit atau banyaknya adalah haram”
Meminum khamr adalah bagian dari dosa besar yang diharamkam oleh syari’at
karena memberikan pengaruh buruk terhadap kehidupan manusia. Dan pada khamr itu
adalah pembuka dari dapa kejahatan dan kekejian.
14
Bagi peminum khamr, Mayoritas Ulama sepakat bahwa ia dikenakan Hadd .
Sedangkan menurut sebagian Ulama yang lain adalah sebagai bentuk Ta’zir15 (Teguran)
bukan hadd. Oleh sebab itu Ulama berbeda pendapat tentang kadar-kadar yang ditetapkan
terhadap pelaku dosa besar tersbut. Penganut Madzhab Maliki,Hanafi, Hanbali,
berpendapat 80 kali deraan, karena Umar bi Khattab menetapkan 80 kali deraan dan
disetujui oleh sahabat. Sedangkan penganut madzhab Syafi’I berpendapat 40 kali deraan.
Karena berdalilkan dengan hadis Nabi yang di riwayatkan Muslim bahwa Nabi pernah
mencambuk pelaku minum khamr dengan pelepah kurma dan terompa sebanyak 40 kali.
Dan cukup ini menjadi hukuman bagi pelaku minum khamr walaupun ia mengulanginya
berkali-kali. Adapun yang dilakukan Umar bin Khattab adalah karena makin maraknya
pelaku minum khamr dari berbagai arah maka ditingkatkan hukuman itu sebagai bentuk
teguran dan pencegahan untuk pelaku minum khamr. 16
13 . Abu Bakr bin Muhammad al-Husaini al-Dimaysqi, Kifayah al-Akhyar, (Jakarta Timur : Dar al-Kutub al-
Islamiyah) 2004 , juz 2, h. 177
14 . Hadd adalah : Hukuman yang ditetapkan bagi pelaku kriminal, dilaksanakan untuk memenuhi hak Allah
akibat pelanggran yang dilakukannya. Yang bertugas sebagai pelaksana adalah seorang Hakim.
15 . Ta’zir adalah : pembentukan karakter (ta’dib) atau teguran bagi pelaku dosa yang tidak ada hadd
didalamnya, dan tidak pula berlaku kaffarah baginya.
16 . Abdurrahman al-Jazairi, al-Fiqh ‘Ala Madzahib al-Arba’ah ( Kairo : al-Quds Press) cet. 1 2014, jild 5, h. 12
11
Para Ulama sepakat boleh hukumnya tentang rendaman untuk keperluan minuman.
Yang menjadi perselisihan adalah bukan untuk keperluan minuman. Pendapat Imam
Malik yang dikutip oleh Ibnu Qasim meyatakan, makruh hukumnya merendam labu,
gala-gala. Namun yang selainnya tidak mengapa. Kata al-Tsauri makruh hukumnya
merendam labu, taker hijau, kayu-kayuan, dan gala-gala. Namum kata Imam Abu
Hanifah dan murid-muridnya, tidak apa merendam apa saja. Silang pendapat tersebut
karena beragamnya hadis nabi yang menjelaskan masalah ini. Ada riwayat hadis yang
bersumber dari Ibnu Abbas yang menerangkan tentang larangan merendam keempat
bahan minuman yang telah dikemukakan oleh al-Tsauri tersebut. Disebutkan dalam hadis
Jabir dari Nabi dengan jalur sanad Syarik dari Samma’ sesungguhnya beliau bersabda :
“ Aku pernah melarang kalian merendam labu, taker hijau, kayu-kayuan, dan gala-gala.
Tetapi sekarang rendamlah oleh kalian. Dan aku melarang dari kalian setiap minuman
yang memabukkan”
Juga disebutkan dalam hadis Sa’id al-Khudri yang diriwayatkan oleh Imam Malik
dalam Muwattha’ Nabi SAW bersabda :
“ Dahulu aku pernah melarang kalian membuat rendaman. Tetapi sekarang buatlah
rendaman. Dan setiap yang memabukkan itu adalah Haram.
Ulama yang berpendapat boleh merendam apa saja menganggap bahwa larangan
merendam telah dinasakh dan hanya berlaku pada waktu itu, selain itu mereka juga
berpedoman kepada hadis yang diriwayatkan Ibnu Umar. Namun pendapat sebaliknya
mereka menganggap larangan itu mutlak berlaku sampai sekarang, selain itu mereka juga
berpegang kepada hadis yang di riwayatkan Ibnu Abbas. 17
Nabi SAW tidak hanya mengharamkan minum khamr dalam jumlah banyak
maupun sedikit. Lebih dari itu beliau juga mengharamkan bisnis khamr, sekalipun dengan
17 . Ibnu Rusyd, Bidayatul Mujtahid, (Jakarta Timur : Akbar Media) 2013. Jild 2 h. 50
12
non muslim. Karena itu tidak dihalalkan bagi seorang muslim melakukan kegiatan
eskpor-impor khamr, memiliki kios untuk jual belinya, atau bekerja ditempat itu,. Untuk
itulah, sebuah riwayat menyebutkan. 18
“ Dari Anas bin Malik bahwa Nabi melaknat sepuluh pihak yang berhubungan dengan
khamr, yaitu yang memeras dan meminta diperaskan, yang meminum, yang membawakan
dan yang minta dibawakan, yang member minum dengannya, yang menjual dan yang
makan hasil penjualanya, yang membeli dan yang membelikan”.
Tentang penggunaan khmar sebagai obat, dahulu pernah seseorang yang bertanya
kepada Rasulullah tentang hal ini dan kemudia menerangkan “saya menggunakannya tak
lain adalah untuk obat”. Maka Rasulullah SAW bersabda,
“sesungguhnya Alllah menurunkan penyakit dan obat dan menjadikan untuk kalian
penyakit sebagai obat. Karena itu berobatlah, dan jangan berobat dengan yang haram”21
18 . Abu Isa al-Tirmidzi, Sunan al-Tirmidzi, (Beirut : Dar Ihya al-Turats al-Arabi) juz 3 , h. 589
19 . Dr. Yusuf al-Qardhawi, Halal Haram dalam Islam (Solo- Era Intermedia) 2003, h. 113
20 . HR. Ahmad,Muslim, Abu Dawud, dan al-Tirmidzi
21 . HR. Abu Dawud
13
Berkaitan dengan bahan yang memabukkan, Ibnu Mas’ud RA. mengatakan
“sesungguhnya Allah tidak menjadikan penyembuh kalian dari bahan-bahan yang
diharamkan kepada kalian”22.
“ Maka barang siapa yang terpaksa sedang ia tidak menginginkannya dan tidak pula
melampaui batas, maka sesungguhnya Tuhanmu maha pengampun lagi maha
penyayang.” (al-An’am : 145)24
E. KESIMPULAN
Pada pembahasan ini penyusun membuat kesimpulan bahwa khamr adalah suatu minuman
yang dapat membuat penyantapnya kehilangan akal. Hukum yang terkait dengan khamr adalah
haram dan peminumnya dalam syari’at dikenakan sanksi berupa deraan. Kadar deraannnya
dalam madzhab Syafi’I sebanyak 40 deraan. Dan dalam madzhab Maliki, Hanafi, Hanbali
sebanyak 80 deraan. Khamr adalah najis dan merupakan dosa besar bila diminum. Allah
menyandingkan khamr dengan berjudi didalam surat al-Baqorah, dan merupakan bagian dar
14
perbuatan Setan sebagai mana dijelaskan didalam surat al-Maidah ayat 91. Dan islam sangat
melarang apapun yang terkait dengan khamr dengan kecaman laknat.
F. KASUS TERKINI
15
Daftar Kepustakaan
Muslim bin al-Hajjaj al-Naisaburi, Shahih Muslim, ( Beirut :Dar Ihya’ al-Turas al-Arabi) juz 3
A.J. Wensinck, al-Mu’jam al-Mufahras li Alfadz al-Hadits al-Nabawi, Jild II (Leiden, E.J. Brill,
1965 M)
Sulaiman bin al-Asy’ats Abu Dawud al-Sajsatani, Sunan Abu Dawud, (Beirut : Dar al-Fikr) Juz 2
Muhammad bin ‘Isa al-Tirmidzi, Sunan al-Tirmidzi, (Beirut : Dar al-Ihya’ al-Turats al-Arabi) Juz
4
Muhammad bin Yazid Abu Abdullah al-Qazwini, Sunan Ibnu Majah, (Beirut : Dar al-Fikr) Juz 2
Ahmad bin Hanbal Abu Abdullah al-Syaibani, Musnad Ahmad bin Hanbal, (Cairo : Muassasah
al-Qurthubah) Juz 2
Abu Bakr bin Muhammad al-Husaini al-Dimaysqi, Kifayah al-Akhyar, (Jakarta Timur : Dar al-
Kutub al-Islamiyah) 2004
Ibnu Rusyd, Bidayatul Mujtahid, (Jakarta Timur : Akbar Media) 2013. Jild 2
Dr. Yusuf al-Qardhawi, Halal Haram dalam Islam (Solo- Era Intermedia) 2003
16
17