Вы находитесь на странице: 1из 7

BAB II

PEMBAHASAN

KERANGKA ANALISIS LAPORAN KEUANGAN, KONSEP AKRUAL DAN ARUS


KAS

2.1 KERANGKA ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

Analisis laporan keuangan (financial statement analysis) merupakan aplikasi dari alat
dan teknik analitis untuk laporan keuangan bertujuan umum dan data-data yang berkaitan untuk
menghasilkan estimasi dan kesimpulan yang bermanfaat dalam analisis bisnis. Sedangkan
analisis bisnis sendiri adalah analisis atas prospek dan risiko perusahaan untuk kepentingan
pengambilan keputusan bisnis. Analisis bisnis berguna untuk membantu pengambilan
keputusan dengan menstrukturkan tugas analisis atas lingkungan bisnis perusahaan,
strateginya, serta posisi dan kinerja keuangann

Kenapa kita butuh analisis laporan keuangan ?

 Dalam dunia yang ideal, pengguna laporan keuangan hanya dapat fokus pada garis
bawah pelaporan keuangan: laba bersih dan ekuitas pemegang saham.
 Sistem pelaporan keuangan tidak sempurna.
 Kejadian ekonomi & entri akuntansi tidak sesuai secara tepat; mereka berbeda di
dimensi waktu, pengakuan & pengukuran. Peristiwa ekonomi dan pengakuan akuntansi
atas peristiwa tersebut sering terjadi pada waktu yang berbeda. Aset berumur panjang
ditulis, sebagian besar, pada Periode Fiskal pilihan manajemen
 Prinsip Akuntansi yang Diterima Secara Umum (GAAP) mengizinkan peristiwa
ekonomi yang memang menerima pengakuan akuntansi untuk diakui dengan cara yang
berbeda oleh berbagai laporan keuangan yang berbeda.
 Catatan atas laporan keuangan merupakan data pelengkap meskipun tidak termasuk
dalam laporan itu sendiri, membantu pengguna laporan keuangan untuk
menginterpretasikan laporan atau menyesuaikan ukuran kinerja perusahaan agar lebih
dapat dibandingkan.
 Informasi dari luar proses pelaporan keuangan dapat digunakan untuk membuat data
keuangan lebih bermanfaat.
Dalam mengevaluasi lingkungan bisnis dan strategi perusahaan, di mulai dengan
mempelajari aktivitas bisnis perusahaan. Kemudian demi meningkatkan keputusan bisnis
banyak individu dan perusahaan menggunakan laporan keuangan untuk menyediakan sumber
informasi yang kaya dan dapat diandalkan untuk analisis tersebut.

Manfaat Analisis Laporan Keuangan

Menurut Harahap (2009:195), kegunaan analisis laporan keuangan ini dapat


dikemukakan sebagai berikut:

1. Dapat memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam daripada yang terdapat dari
laporan keuangan biasa.
2. Dapat menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata (explicit) dari suatu
laporan keuangan atau yang berada di balik laporan keuangan (implicit).
3. Dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan keuangan.
4. Dapat membongkar hal-hal yang bersifat tidak konsisten dalam hubungannya dengan
suatu laporan keuangan baik dikaitkan dengan komponen intern maupun kaitannya
dengan informasi yang diperoleh dari luar perusahaan.
5. Mengetahui sifat-sifat hubungan yang akhirnya dapat melahirkan model-model dan
teori-teori yang terdapat di lapangan seperti untuk prediksi, peningkatan.
6. Dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh para pengambil keputusan. Dengan
perkataan lain yang dimaksudkan dari suatu laporan keuangan merupakan tujuan
analisis laporan keuangan juga antara lain:
a. Dapat menilai prestasi perusahaan
b. Dapat memproyeksi laporan perusahaan
c. Dapat menilai kondisi keuangan masa lalu dan masa sekarang dari aspek waktu
tertentu:
i. Posisi keuangan (Aset, Neraca, dan Ekuitas)
ii. Hasil Usaha Perusahaan (Hasil atau Beban)
iii. Likuiditas
iv. Solvabilitas
v. Aktivitas
vi. Rentabilitas atau Profitabilitas
vii. Indikator Pasar Modal
d. Menilai perkembangan dari waktu ke waktu
e. Menilai komposisi struktur keuangan, arus dana
7. Dapat menentukan peringkat (rating) perusahaan menurut kriteria tertentu yang sudah
dikenal dalam dunia bisnis.

2.1.1 Tujuan Analisis Laporan Keuangan

Menurut Kasmir (2011:68), tujuan dari analisis laporan keuangan adalah:

1. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode tertentu, baik aset,
kewajiban, ekuitas, maupun hasil usaha yang telah dicapai untuk beberapa periode.
2. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi kekurangan
perusahaan.
3. Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki.
4. Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu dilakukan ke depan
berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan saat ini.
5. Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan apakah perlu penyegaran atau
tidak karena sudah dianggap berhasil atau gagal.
6. Dapat juga digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis tentang hasil
yang mereka capai.

Tujuan analisis laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk
memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai
perusahaan yang bersangkutan. Data keuangan tersebut akan lebih berarti bagi pihak-pihak
yang berkepentingan apabila data tersebut diperbandingkan untuk dua periode atau lebih, dan
dianalisa lebih lanjut sehingga akan dapat diperoleh data yang akan dapat mendukung
keputusan yang akan diambil.

2.1.2 Fokus Pada Keputusan Investasi


a. Informasi Berguna dalam Keputusan Investasi dan Kredit
Pelaporan keuangan harus memberikan informasi yang berguna untuk calon investor
dan kreditor dan pengguna lain dalam membuat investasi rasional, kredit dan keputusan
serupa .
Penekanan utama adalah pada laporan keuangan perusahaan yang efeknya
diperdagangkan secara publik. Karakteristik umum dari pengguna eksternal adalah
kurangnya otoritas mereka untuk memahami informasi yang mereka inginkan dari suatu
perusahaan. Mereka bergantung pada laporan keuangan eksternal yang disediakan oleh
manajemen.
b. Kelas Pengguna
Pengguna eksternal dari informasi keuangan mencakup berbagai kepentingan tetapi
dapat diklasifikasikan ke dalam tiga kelompok umum:

1. Pengguna Primer – Investor Modal dan Kreditor


2. Pemerintah (eksekutif dan legislatif), badan pengawas & otoritas pajak.
3. Masyarakat Umum dan khusus, kepentingan kelompok serikat buruh dan kelompok
konsumen.

Investor Modal - tertarik pada kekuatan penghasilan jangka panjang perusahaan,


kemampuannya untuk tumbuh, dan akhirnya kemampuannya untuk membayar dividen dan
peningkatan nilai. Mereka menanggung risiko residual dan karenanya memerlukan analisis
komprehensif yang mencakup teknik yang digunakan oleh semua pengguna eksternal
lainnya.
Kreditor jangka pendek - menekankan pada likuiditas langsung dari bisnis karena
mereka mencari pengembalian investasi awal.
Investor jangka panjang dalam obligasi, seperti perusahaan asuransi dan dana
pensiun - kekhawatiran dengan posisi aset jangka panjang dan daya penghasilan perusahaan.
Mereka mencari jaminan pembayaran bunga dan kemampuan pensiun atau mengembalikan
kewajiban pada saat jatuh tempo.
Analisis bisnis dan analisis laporan keuangan diperlukan dalam beberapa hal lain
sebagai berikut :

a. Manajer
Manajer berkepentingan atas kondisi keuangan, profitabilitas, dan prospek perusahaan
mereka, baik analisis bisnis maupun analisis laporan keuangan yang memuat perspektif
pihak luar terhadap perusahaan, sebagaimana kreditor dan investor memandangnya.
Kegunaan analisis laporan keuangan bagi manajer memberikan petunjuk tentang
perubahan strategis dalam kegiatan operasional, investasi dan pendanaan perusahaan.
Manajer juga menganalisis dan laporan keuangan perusahaan pesaing untuk
mengevaluasi profitabilitas dan risiko pesaing. Analisis tersebut juga memungkinkan
adanya perbandingan antar perusahaan (interfirm comparisons), baik untuk
mengevaluasi kekuatan dan kelemahan relatif terhadap kompetitor, maupun sebagai
tolok ukur (benchmark) kinerja.
b. Merger, Akuisisi, dan Divestasi
Analisis bisnis dilakukan setiap kali perusahaan merestrukturisasi operasinya, melalui
merger, akuisisi, divestasi, maupun spin-off. Bankir investasi perlu mengindentifikasi
target potensi dan menentukan nilainya. Analis efek perlu menentukan apakah akan ada
tambahan nilai, dan bila ada berapa nilainya, yang dihasilkan dari merger bagi
perusahaan pembeli maupun bagi perusahaan target.
c. Manajemen Keuangan
Manajer harus mengevaluasi dampak keputusan dan kebijakan dividen terhadap nilai
perusahaan. Analisis bisnis membantu manajer untuk menilai dampak keputusan
keuangan terhadap profitabilitas di masa mendatang maupun resikonya.
d. Direktur.
Sebagai wakil pemegang saham terpilih, direktur bertanggung jawab untuk melindungi
kepentingan pemegang saham dengan mengawasi secara hati-hati aktivitas perusahaan.
e. Regulator (Pembuat Peraturan).
Internal Revenue Service (IRS) menerapkan alat analisis laporan keuangan untuk
mengaudit laporan pajak dan memeriksa kewajaran jumlah yang dilaporkan.
f. Serikat kerja.
Teknik analisis laporan keuangan berguna bagi serikat kerja dalam negosiasi tawar-
menawar kolektif.
g. Pelanggan.
Teknik analisis digunakan untuk menentukan profitabilitas pemasok bersamaan dengan
estimasi keuntungan pemasok dari transaksi yang saling menguntungkan.

c. Informasi Keuangan dan Pasar Modal


Temuan, berkaitan dengan keterkaitan antara informasi akuntansi dan standar pelaporan
di pasar modal, sangat kritis terhadap proses penetapan standar akuntansi dan kegunaan analisis
keuangan. Temuan-temuan ini tidak meniadakan kegunaan analisis keuangan dari sekuritas
individual yang mungkin salah harga atau keputusan yang dibuat di luar pengaturan pasar
modal, misalnya keputusan kredit yang dibuat oleh bank atau pemberi pinjaman kelembagaan
lainnya. Data keuangan bermanfaat bagi investor hanya untuk prediksi karakteristik risiko
perusahaan. Alasan ini sejalan dengna literatur keuangan.

2.1.3 Jenis-Jenis Analisis Laporan Keuangan


Analisis laporan keuangan merupakan bagian penting dan tak terpisahkan dari analisis
bisnis. Tujuan analisis bisnis adalah untuk meningkatkan pengambilan keputusan bisnis
dengan mengevaluasi informasi yang tersedia tentang situasi keuangan perusahaan,
manajemennya, rencana dan strateginya, serta lingkungan bisnisnya. Analisis bisnis diterapkan
dalam banyak bentuk dan merupakan suatu bagian penting dari keputusan analis efek,
penasehat investasi, manajer reksa dana (fund manager), bankir investasi (investment banker),
pemeringkat kredit (credit raters), bankir korporasi (corporate bankers), dan investor
individual. Jenis-jenis utama analisis bisnis adalah sebagai berikut.

a. Analisis Kredit

Kreditor (creditors) meminjamkan dana kepada sebuah perusahaan dan menerima janji
pembayaran kembali atas dana mereka dan bunganya. Pendanaan ini bersifat sementara,
kreditor meminjamkan dana dalam banyak bentuk dan untuk beragam tujuan. Jenis kreditor
terbagi dua (2) jenis, yaitu :

- Kreditor dagang (operating creditor) mengirimkan barang atau jasa kepada


perusahaan dan mengharapkan pembayaran dalam waktu yang
masuk akal, yang sering kali didasarkan pada norma industri, yaitu berkisar antara
30 sampai 60 hari dengan pemberian diskon tunai untuk pembayaran lebih awal.
- Kreditor non-dagang (nontrade creditors atau debtholder), menyediakan
pendanaan kepada perusahaan dan menerima janji, biasanya tertulis, atas
pembayaran dengan bunga (eksplisist atau implisist) pada tanggal tertentu di masa
depan. Jenis pendanaan ini biasanya bersifat jangka pendek atau jangka panjang serta
muncul dalam berbagai jenis transaksi.

Dalam pendanaan kredit murni, elemen pentingnya adalah keuntungan bagi kreditor
yang bersifat tetap. Kemungkinan keuntungan kreditor terbatas pada tingkat bunga atau kotrak
utang atau pada margin laba atas barang atau jasa yang diserahkan, kreditor menanggung resiko
tidak di bayar (risk of default) oleh pelanggan.

Analisis kredit merupakan evaluasi atas kelayakan perusahaan untuk mendapatkan


kredit. Sebuah perusahaan dapat mendapatkan kredit jika ia lulus dalam kelayakan kredit
(credit worthiness) yang di ukur dari tingkat laba, sedangkan credit worthiness adalah
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban kreditnya. Fokus utama analisis kredit
terletak pada risiko, bukan sisi baik potensi (profitabilitas). Hal ini meliputi analisis likuiditas
maupun solvabilitas. Likuiditas (liquidity) merupakan kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan kas dalam jangka pendek untuk memenuhi kewajibannya. Alat analisis kredit
dan kriteria likuiditas bergantung pada arus kas perusahaan dan komponen aktiva lancar dan
kewajiban lancarnya. Solvabilitas (solvency) merupakan kemungkinan dan kemampuan
jangan panjang perusahaan untuk melunasi kewajiban jangka panjang.Alat analisis kredit dan
kriteria solvabilitas meliputi penilaian obligasi, kreditor memerlukan analisis yang lebih rinci
dan berorientasi ke depan. Analisis kredit jangka panjang meliputi proyeksi arus kas dan
evaluasi profitabilitas yang berlanjut (disebut pula sustainable earning power).

b. Analisis Ekuitas

Investor ekuitas (equity investor) menyediakan dana kepada perusahaan sebagai


balasan atas risiko dan imbalan kepemilikan. Investor ekuitas merupakan penyedia terbesar
pendanaan perusahaan, atau disebut juga ekuitas atau modal saham yang menawarkan
pengamanan atau penjagaan untuk semua bentuk pendanaan. Hal ini berarti investor ekuitas
berhak atas distribusi aset perusahaan hanya setelah klaim dari pengklaim yang lebih utama
telah dipenuhi, termasuk bunga dan dividen preferen. Hal ini mengimplikasikan bahwa investor
ekuitas menjadi pihak pertama yang menyerap kerugian jika perusahaan terlikuidasi, meskipun
kerugian mereka terbatas pada jumlah yang diinvestasikan.

Вам также может понравиться