Вы находитесь на странице: 1из 6

RANGKUAM LIPID,KARBOHIDRAT DAN VITAMIN

NAMA : Intan tane


NPM : 85AK16009
PRODI :DIII-ANALIS KESEHATAN

A. Protein
Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti “yang paling
utama”) adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang
merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu
sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen,
oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting
dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus (Aditia, 2013).
Istilah protein pertama kali dikemukakan oleh Mulder (ahli kimia belanda)
pada tahun 1830-an. Protein adalah suatu polipeptida yang mempunyai bobot
molekul yang bervariasi, dari 5000 hingga lebih dari satu juta. Protein ada yang
bersifat mudah larut dalam air (putih telur) dan ada yang bersifat sukar larut
dalam air (rambut dan kuku) (Aldwin, 2014).
Protein merupakan polimer L-α-amino. Suatu asam amino adalah senyawa
yang mengandung gugus amino dan gugus karboksil. Pada asam amino α-amino,
kedua gugus ini terikat pada atom karbon yang sama, yang dinamakan sebagai
karbon-α. Karbon-α setiap asam amino juga berikatan dengan atom H dan
berbagai pengganti, dinamakan gugus R atau rantai samping (Fakhrunnisa, 2011)
Protein adalah salah satu bio-makromolekul yang penting peranannya dalam
makhluk hidup. Fungsi dari protein itu sendiri secara garis besar dapat dibagi ke
dalam dua kelompok besar, yaitu sebagai bahan struktural dan sebagai mesin
yang bekerja pada tingkat molekular. Apabila tulang dan kitin adalah beton,
maka protein struktural adalah dinding batu batanya. Beberapa protein struktural,
fibrous protein, berfungsi sebagai pelindung, sebagai contoh keratin yang
terdapat pada kulit, rambut, dan kuku. Sedangkan protein struktural lain ada juga
yang berfungsi sebagai perekat, seperti kolagen (Maharani, 2010).
B. Lipid

Lipid ialah sekelompok senyawa heterogen, meliputi lemak minyak, steroid,


malam (wax), dan senyawa terkait, yang berkaitan lebih karena sifat fisiknya
daripada sifat kimianya (Buku Biokimia Harper : hal 128). Lipid bersifat
amfifilik, yaitu lipid mampu membentuk struktur seperti vesikel, liposom, atau
membran lain dalam lingkungan basah.
Lipid biologis seluruhnya atau sebagiannya berasal dari dua jenis sub satuan
atau blok bangunan biokimia yaitu, gugus ketoasil dan gugus isoprena. Lipid
mengacu pada golongan senyawa hidrokarbon alifatik nonpolar dan hidrofobik.
Karena nonpolar, lipid tidak larut dalam pelarut seperti polar seperti air, tetapi
larut dalam pelarut non polar, seperti alkohol, eter, atau kloroform.
Senyawa ini merupakan konstituen makanan yang penting tdak saja karena
nilai energinya yang tinggi, tetapi juga karena vitamin larut lemak dan asam
lemak essensial yang terkandung di dalam lemak makanan alami. Lemak
disimpan di jaringan adiposa, tempat senyawa ini juga berfungsi sebagai
insulator panas di jaringan subkutan dan disekitar organ tertentu. Lipid non polar
berfungsi sebagai insulator listrik dan memungkinkan penjalaran gelombang
depolarisasi di sepanjang saraf bermielin. Kombinasi lipid dan protein
(lipoprotein) adalah konstituen sel yang penting, yang terdapat baik di membran
sel maupun di mitokondria, dan juga berfungsi sebagai alat pengangkut lipid
dalam darah.
Meskipun istilah lipid kadang-kadang digunakan sebagai sinonim dari lemak.
Lipid juga meliputi molekul-molekul seperti asam lemak dan turunan-
turunannya (termasuk tri- di- dan monogliserida dan fosfolipid, juga metabolit
yang mengandung sterol, seperti kolestrol. Meskipun manusia dan mamalia
memiliki metabolisme untuk memecah dan membentuk lipid, beberapa lipid
tidak dapat dihasilkan melalui cara ini dan harus diperoleh melalui makanan.
Macam – macam fungsi lipid ialah :
1. Menyimpan energi dan transport, sebagai fungsi utama triasilgliserol yang
ditemukan dalam jaringan adiposa.
2. Sebagai struktur membrane
3. Kulit pelindung dari komponen dinding sel
4. Penyampai kimia
5. Insulasi Barier, untuk menghindari panas, tekanan listrik dan fisik
6. Kofaktor/prekursor enzim, untuk aktivitas enzim seperti fosfolipid dalam
darah, koenzim A, dan sebagainya.
7. Hormon dan vitamin, prostaglandin: asam arakidonat adalah prekursor
untuk biosintesis prostaglandin, hormon steroid, dan lain-lain.
Senyawa-senyawa yang termasuk lipid dapat dibagi dalam beberapa
golongan. Ada beberapa cara penggolongan yang dikenal. Bloor membagi
lipid dalam tiga golongan besar, yaitu:
1. Lipid sederhana, yaitu ester asam lemak dengan berbagai alkohol, contohnya
lemak atau gliserida dan lilin (waxes).
2. Lipid gabungan yaitu ester asam lemak yang mempunyai gugus tambahan,
contohnya fosfolipid, serebrosida.
3. Derivate lipid, yaitu senyawa yang dihasilkan oleh proses hidrolisis lipid,
contohnya asam lemak, gliserol dan sterol.
Di samping itu berdasarkan sifat kimianya yang penting, lipid dapat dibagi
dalam dua golongan besar, yaitu lipid yang dapat disabunkan, yakni yang dapat
dihidrolisis dengan basa, contohnya lemak, dan lipid yang tidak dapat
disabunkan, contohnya steroid.
Lipid dibagi dalam beberapa golongan berdasarkan kemiripan struktur
kimianya, yaitu asam lemak, lemak,lilin,fosfolipid,sfingolipid,terpen,steroid,lipid
kompleks.
C. Karbohidrat

Karbohidrat adalah senyawa yang mengandung unsur-unsur: C, H dan O,


terutama terdapat didalam tumbuh-tumbuha n yaitu kira-kira 75%. Dinamakan
karbohidrat karena senyawa-senyawa ini sebagai hidrat dari karbon; dalam
senyawa tersebut perbandingan antara H dan O sering 2 berbanding 1 seperti air.
Jadi C6H12O6 dapat ditulis C6(H2O)6, C12H22O11 sebagai C12 (H2O)11dan
seterusnya, dan perumusan empiris ditulis sebagai CnH2nOn atau Cn (H2O)n.
(Zahro, N. 2013).
Keberadaan karbohidrat sangatlah penting bagi tubuh manusia, yaitu
sebagai sumber kalori. Karbohidrat memegang peranan penting dalam alam
karena merupakan sumber energi utama bagi umat manusia dan hewan yang
harganya relatif murah. Karbohidrat yang dihasilkan adalah karbohidrat
sederhana glukosa. Di samping itu dihasilkan oksigen (O2) yang lepas di udara.
Karbohidrat juga mempunyai fungsi biologi lainnya yang tak kalah penting
bagi beberapa makhluk hidup tingkat rendah, ragi misalnya, mengubah
karbohidrat (glukosa) menjadi alkohol dan karbon dioksida untuk menghasilkan
energi. Kita dapat mengenal berbagai jenis karbohidrat dalam kehidupan sehari
hari, baik yang berfungsi sebagai pembangun struktur maupun yang berperan
fungsional dalam proses metabolisme. Amilum atau pati, selulosa, glikogen, gula
atau sukrosa dan glukosa merupakan beberapa senyawa karbohidrat yang penting
dalam kehidupan manusia (Zahro, N. 2013).
Uji Kuantitatif bertujuan untuk menentukan gula pereduksi pada suatu
bahan yang mengandung karbohidrat .Untuk menentukan gula pereduksi pada
karbohidrat dapat dilakukan dengan berbagai pereaksi (Wulandari, S. 2017).
Secara umum, terdapat dua macam analisa karbohidrat, yaitu analisa
kualitatif dan analisa kuantitatif. Analisa kualitatif meliputi Uji Molisch, Uji
Barfoed, Uji Benedict, Uji Seliwanoff, dan Uji Iodin. Sedangkan analisa
kuantitatif terdiri dari Metode Luff Schoorl, Metode Nelson-Somogyi, Metode
Anthrone, Metode Folin, Metode Enzimatis, dan Metode Kromatografi. Namun
pada pelaksanaan uji karbohidrat dilakukan studi literatur karbohidrat secara
kuantitatif dengan metode konvensional dan spektrofotometri.
a. Prinsip
Prinsip dasar dari metode anthrone adalah senyawa anthrone akan
bereaksi secara spesifik dengan karbohidrat dalam asam sulfat pekat
menghasilkan warna biru kehijauan yang khas. Senyawa anthrone (9,10-
dihydro-9- oxanthracene) merupakan hasil reduksi anthraquinone.
b. Metode
Metode ini dapat digunakan untuk semua jenis bahan makanan.
Anthrone (9,10-dihydro-9oxsanthracene) merupakan hasil reduksi
anthraquinone. Anthrone bereaksi secara spesifik dengan karbohidrat dalam
asam sulfat pekat menghasilkan warna biru kehijauan yang khas.
Rumusnya dapat ditulis sebagai berikut.

𝐺𝑥𝐹𝑃
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑔𝑢𝑙𝑎 (%) = ( ) 𝑥100
𝑊

Dimana:

G = konsentrasi gula dari kurva standar (gram)

FP = faktor pengenceran

W = berat contoh (gram)


DAFTAR PUSTAKA

Aditia, Lasinrang. 2013. Makromolekul Protein. Universitas Islam Negeri Alauddin


Makassar. Sulawesi Selatan
Aldwin. 2014. Asam Amino dan Protein. Universitas Padjadjaran. Jawa Barat
Damayanti, E.T., Puji, K. 2017. Perbandingan Metode Penentuan Vitamin C Pada
Minuman Kemasan Menggunakan Metode Spektrofotometer UV-Vis Dan
Iodimetri. Universitas Islam Indonesia; Yogyakarta. Prosiding Seminar
Nasoinal Kimia dan Pembelajarannya 2017, Jurusan Kimia FMIPA UM.

Fakhrunnisa, Dera. 2011. Pemeriksaan Total Protein. Universitas Jenderal


Soedirman. Purwokerto
Maharani, Endah Fitria. 2010. Protein dan Asam Amino. Institut Pertanian Bogor.
Bogor.
Wulandari, S. 2017. Uji Kuantitatif Karbohidrat. Universitas Muhammadiyah
Jember.

Zahro, N. 2013. Analisa Mutu Pangan Dan Hasil Pertanian. Universitas Jember.
Jawa Timur.

Вам также может понравиться