Вы находитесь на странице: 1из 4

BAB IV

IDENTIFIKASI DAMPAK

Pada tahap ini, kegiatan pelingkupan dimaksudkan untuk mengidentifikasi seluruh dampak
lingkungan hidup primer, sekunder, dan secara potensial diperkirakan akan timbul akibat
rencana pembangunan Ruko di Jl. Raden Rahmat, Gemurung kecamatan gedangan, sidoarjo
dan fasilitas penunjangnya.
Pada proses identifikasi dampak potensial ini, hanya diinventarisasi dampak potensial
yag diperkirakan akan timbul, tanpa memperhatikan besar/kecilnya dampak maupun
pentingya dampak. Jadi pada tahap proses identifikasi dampak potensial ini, belum ada upaya
untuk menilai apakah dampak potensial tersebut merupakan dampak penting. Identifikasi
dampak potensial pada studi AMDAL ini diperoleh dari serangkaian hasil konsultasi dan
diskusi dari tim ahli, pemrakarsa, serta tokoh-tokoh masyarakat yang berkepentingan yang
dilengkapi dengan hasil pengamatan langsung (observasi).
1.1 Tahap Pra Konstruksi
 Kegiatan perijinan
Dampak potensial yang diprakirakan timbul dari kegiatan periinan adalah
tidak ada, sehingga tidak termasuk dampak penting hipotetik.
 Kegiatan sosialisasi
Pada kegiatan ini, dampak potensial yang diprakirakan timbul dari kegiatan
sosialisasi ini yaitu :
 Gangguan persepsi masyarakat
Penyampaian informasi dari pemrakarsa kepada masyarakat dapat
menimbulkan persepsi negatif bagi masyarakat, yaitu berupa
perbedaan pendapat antara pemrakarsa dengan masyarakat tentang
timbulnya dampak maupaun manfaat dari adanya rencana
pembangunan sutu proyek dan/atau kegiatan.

1.2 Tahap Konstruksi


 Pemagaran proyek, pembangunan, dan pengoperasian basecamp
Pada kegiatan ini, dampak potensial yang diprakirakan timbul dari kegiatan
pemagaran, pembangunan dan pengoperasian basecamp ini yaitu :
 Penurunan kualitas air permukaan
Kegiatan yang berlangsung pada basecamp meliputi kegiatan
sehari-hari para pekerja seperti : mandi, mencuci, memasak,dll yang
menghasilkan limbah cair domestik sehingga mencemari
lingkungan yang dapat menurunkan kualitas air permukaan.
 Peningkatan timbulan sampah
Pembangunan basecamp menimbulkan penumpukan material sisa
pembangunan basecamp seperti : triplek, kayu, dll serta
meningkatnya limbah padat domestik dari hasil kegiatan para
pekerja proyek sehari-hari.

 Mobilisasi tenaga kerja konstruksi


Dampak potensial yang diprakirakan muncul dari kegiatan mobilisasi
tenaga kerja proyek yaitu :
 Terciptanya kesempatan kerja
Kebutuhan tenaga kerja untuk proyek dapat memberikan
kesempatan kerja, yang mana sebagian pekerja diambil dari
penduduk sekitar proyek sehingga meningkatkan pendapatan
masyarakat sekitar.
 Peningkatan jumlah penduduk.
Adanya tenaga kerja proyek yang sebagian berasal dari derah lain
kemudian tinggal sementara di daerah sekitar proyek menyebabkan
peningkatan jumlah penduduk sekitar lokasi proyek.
 Bertambahnya pedagang kaki lima.
Adanya pembangunan proyek juga memungkinkan adanya
pedagang kaki lima di sekitar lokasi proyek sehingga meningkatkan
jumlah pedagang kaki lima yang ada.

 Mobilisasi peralatan dan material


Dampak potensial yang diprakirakan muncul dari kegiatan mobilisasi
peralatan dan material yaitu :
 Terjadi penurunan kulitas udara ambient
Proses pengangkutan peralatan dan material untuk keluar masuknya
menggunakan kendaraan pengangkut akan menimbulkan debu
sehingga dapat mencemari udara ambient.
 Kerusakan jalan
Proses pengangkutan peralatan dan material dengan kendaraan berat
yang melebihi kapasitas dapat menyebabkan kerusakan pada jalan
akses menuju lokasi proyek, seperti jalan berlubang, dll.
 Tercecernya material
Proses pengangkutan material pada kendaraan yg tanpa penutup
dapat menyebabkan tercecernya material baik di jalan
menuju/keluar proyek.
 Penyiapan lahan
 Komponen flora dan fauna berkurang
Penyiapan lahan untuk rencana pembangunan proyek dilakukan
dengan penebangan pohon, pengurukan serta perataan tanah
sehingga menyebabkan flora dan fauna berkurang.
 Berkurangnya area resapan
Pembangunan suatu proyek dan/atau kegiatan usaha lainnya
menyebabkan berkurangnya area resapan disebabkan tidak ada lagi
lahan/tanah resapan.

 Pembangunan struktur bangunan


 Peningkatan kebisingan
Kebisingan disebabkan penggunaan peralatan kerja yang meliputi
mesin gergaji, proses penancapan paku bumi, dan sebagainya.
 Peningkatan buangan material
Kegiatan konstruksi menggunakan beberapa jenis material, dimana
pada proses pemanfaatannya dimungkinkan adanya sisa material
yang merupakan limbah padat

 Pembangunan fasilitas penunjang


 Penurunan kualitas udara

 Demobilisasi peralatan
 Kemacetan lalu lintas
 Kerusakan jalan

 Demobilisasi tenaga kerja


 Tercipta lapangan pekerjaan
 Penurunan kualitas udara ambient

1.3 Tahap Operasi


 Mobilisasi tenaga kerja operasi
 Tercipta lapangan pekerjaan
 Peningkatan kebisingan
 Kerusakan jalan
 Peningkatan limbah padat domestik
 Terjadinya banjir

Pengoperasian Ruko di Gemurung kecamatan gedangan, sidoarjo



 Peningkatan kebisingan
 Gangguan proses sosial

 Pemeliharaan dan perawatan

Вам также может понравиться