Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BAB IV
tahapan. Kegiatan awal di mulai sejak tanggal 14 Mei 2013. Pada jam 10 WIB
meminta izin penelitian dan memberikan informasi mengenai pelaksanaan dan tujuan
penelitian yang dilakukan. Pada hari yang sama juga peneliti mengadakan pertemuan
dengan guru Kelas V SD Sihoum Kecamatan Indrapuri Aceh Besar. Pertemuan ini
4.1.1. Siklus I
a. Perencanaan
27
26
6. Memberikan lembar observasi kegiatan kepada pengamat yaitu salah satu Guru
yang bertugas di SD Sihoum Kec Indrapuri Aceh Besar dan meminta berbagai
pendapat.
b. Pelaksanaan Tindakan
Mei 2013. Pada awal masuk kelas, Guru memulai menyampaikan tujuan
Setelah itu guru mulai menjelaskan dan menyampaikan materi bangun ruang.
Materi yang disampaikan berkenaan dengan macam-macam bangun ruang dan sifat-
sifatnya. Namun terlihat bahwa kegiatan ini kurang mendapat respon dari siswa.
sehingga untuk meningkatkan respon dan peran aktif siswa, guru mulai menggunakan
media kongkrit.
Media yang digunakan adalah bangunan mesjid yang telah dipersiapkan. Dengan media
satu dua orang yang termotivasi untuk bertanya, sebaliknya guru mulai mengajukan
27
pertanyaan kepada siswa dan hanya sedikit dari jumlah siswa yang berkeinginan
Untuk meningkatkan peran aktif siswa, guru mendorong siswa untuk bekerja sama
dalam kelompok dan membangun pengetahuan siswa secara konstektual. Dengan format
bangun ruang yang ada disekitar lingkungan rumah atau sekolah dan memaparkan
tentang pengalaman mereka kepada teman-teman lain tentang benda-benda yang dapat
Setelah kegiatan kelompok selesai, guru kembali membuka sesi pertanyaan namun
hanya satu dua orang yang termotivasi untuk bertanya, sebaliknya guru mulai
mengajukan topik masalah dengan bertanya kepada siswa dan hanya sedikit dari jumlah
siswa yang berkeinginan untuk menjawab pertanyaan tersebut. Setelah itu guru
melakukan penguatan tentang bangun ruang yang terlihat pada bangunan mesjid miniatur
semua siswa mengerjakan soal dan memecahkan masalah yang ada dalam LKS.
Setelah LKS dikerjakan, guru memberikan soal tes kepada siswa sehingga diketahui
hasil belajar siswa. Adapun soal yang diberikan kepada siswa sebanyak 5 buah soal
dengan waktu penyelesaiaan soal tersebut adalah 15 menit. Hasil belajar siswa pada
Frekwensi Persentase
No Keterangan
(n) (%)
1 Tuntas 2 8,0
2 Tidak tuntas 23 92,0
Total 25 100,0
Sumber : Data Primer (diolah), 2013
(92,0%) dari jumlah siswa Kelas V SD Sihoum belum mencapai ketuntasan dalam
belajar materi bangun ruang pada Siklus I dengan nilai rata-rata dibawah KKM yang
ditetapkan yaitu 65. Hanya sebanyak 2 orang (8,0%) dari jumlah siswa yang sudah
mencapai ketuntasan dalam belajar materi bangun ruang dengan nilai di atas KKM.
Kegiatan akhir dari proses pembelajaran materi bangun ruang dengan penerapan
(CTL) adalah penutup. Pada kegiatan akhir ini guru menegaskan hal-hal yang penting
atau inti sari yang berkaitan dengan pembelajaran, memberikan PR dan menutup
pelajaran.
c. Observasi
dilakukan oleh Guru Wali Kelas V SD Sihoum Kec Indrapuri Aceh Besar.
selama proses pembelajaran berlangsung pada Siklu I telah sesuai dengan rencana
pembelajaran yang telah disusun sebelumnya. Hasil pengamatan dapat dilihat pada
Skor
No Kegiatan Kriteria
1 2 3 4 5
A Pendahuluan
Mengkomunikasikan langkah-
√ Cukup 3
1 langkah dan tujuan pembelajaran
Mengaitkan materi dengan kehidupan
√ Kurang Baik 2
2 sehari-hari
B Kegiatan Inti
Menjelaskan materi/masalah
pembelajaran dengan cara √ Cukup 3
1 berceramah
Kemampuan mengorganisasikan
√ Kurang Baik 2
2 siswa dalam kelompok belajar
3 Kemampuan menggunakan media √ Kurang baik 2
Kemampuan melibatkan siswa dalam
4 kegiatan kontestual
√ Kurang baik 2
Kemampuan meningkatkan interaksi
5 siswa dalam bertanya
√ Cukup 3
Mendorong siswa untuk
mengeluarkan pendapat atau
√ Cukup 3
menjawab dari pertanyaan yang
6 diberikan.
C Penutup
Menegaskan hal-hal penting/intisari
√ Baik 4
1 yang berkaitan dengan pembelajaran
Memberikan PR dan menutup
√ Baik 4
2 pelajaran
Jumlah 8 12 8 28
Rata-rata 2,8
Hasil pengamatan pada Tabel 4.2. dapat dijelaskan bahwa kegiatan guru
pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) pada Siklus I dapat dikatakan
belum efektif karena masih banyak aspek yang diamati mendapat nilai <3,5 atau
dengan nilai rata-rata masuk dalam kategori cukup atau 2,92 dan bahkan ada 4
31
(empat) aktivitas yang masih belum baik dengan nilai kategori 2. Dengan demikian
hanya ada 2 (dua) aspek dari aktivitas guru yang sudah optimal dengan nilai
bahwa aktivitas siswa selama proses pembelajaran pada siklus I rata-rata masih
berada di bawah nilai 4 (empat) atau cukup. Hasil pengamatan dapat dilihat pada
Tabel 4.4.
Kegiatan Siswa
No Nama Siswa Jumlah
A B C D E F
1 HH 2 4 3 3 2 4
2 YA 3 3 3 3 4 3
3 ABF 3 3 3 2 3 4
4 NN 4 2 2 2 3 4
5 MN 2 2 2 3 3 3
6 RU 3 2 3 3 3 4
7 QI 3 3 3 4 4 4
8 TH 3 2 3 3 4 3
9 YK 3 3 3 4 4 3
10 B 3 4 4 3 3 4
11 RK 2 2 3 3 3 3
12 YR 2 2 3 2 3 3
13 SN 3 2 3 2 4 4
14 PR 3 2 4 3 4 4
15 FA 4 4 4 4 4 4
16 RH 3 3 2 3 3 4
17 NF 3 2 3 3 2 3
18 B 3 2 3 3 2 3
32
19 KR 3 3 3 3 3 4
20 FA 3 3 3 3 3 4
21 RU 3 3 3 3 4 4
22 MDM 3 3 3 3 3 4
23 SA 3 3 4 3 4 3
24 ANI 3 3 3 2 2 4
25 M 2 3 3 3 3 3
Jumlah 72 68 76 73 80 90 91.8
Rata-rata 2.9 2.7 3.0 2.9 3.2 3.6 18,36
Skor Ideal 24 24 24 24 24 24
Persentase (%) 12.1 11.3 12.5 12.1 13.3 15.0 76,25
Keterangan
A= Mendengar dan memperhatikan penjelasan guru
B= Berinteraksi dalam kelompok kontekstual
C= Mengaitkan materi dengan hal-hal yang nyata
D= Bertanya dan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru
E= Membaca dan memahami masalah di LKS
F= Mengerjakan dan menyelesaikan kegiatan LKS
4 = Sangat Baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
Hasil pengamatan pada Tabel 4.3. dapat diketahui bahwa kegiatan siswa dalam
pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) pada Siklus I masih belum dapat
dikatakan efektif karena dari 6 (enam) aspek yang diamati sebahagian atau sebanyak 5
(lima) aktivitas masih mendapat hasil pengamatan cukup dengan nilai mendekati 3.
Hanya ada satu aktivitas siswa yang sudah optimal yaitu dalam hal mengerjakan dan
menyelesaikan LKS dengan nilai pengataman mendekati 4 atau masuk kategori baik.
d. Refleksi
33
Berdasarkan hasil pengamatan aktivitas guru dan siswa serta tes hasil belajar
siswa selama pembelajaran pada Siklus I maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
Learning (CTL) yang diterapkan guru pada materi geometri dan pengukuran
rata-rata aktivitas yang diamati masih belum optimal atau berada dalam nilai
kategori cukup dengan nilai pengamatan 3 dan nilai kategori kurang baik dengan
4. Masih belum efektifnya akivitas guru juga berdampak terhadap tidak optimalnya
kegiatan siswa. Siswa kurang antusias dalam belajar walaupun ada beberapa cara
yang realita telah dilakukan untuk mempermudah siswa. Hanya ada dua aktivitas
siswa yang diamati sudah menunjukkan hasil yang baik, sementara yang lainnya
5. Belum optimalnya kegiatan siswa ternyata membuat hasil belajar siswa relative
rendah. Dari evaluasi tes hasil belajar siswa setelah pelaksanaan tindakan pada
Teaching and Learning (CTL), menunjukkan jumlah siswa yang telah tuntas
34
belajar materi bangun ruang di kelas V SD Sihoum masih sebahagian kecil atau
sebesar 8%.
terdapat kekurangan, aktivitas guru selama pembelajaran belum optimal dan membuat
aktivitas siswa juga belum optimal. Kondisi ini menyebabkan hasil belajar siswa
dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) masih rendah. Dengan
melibatkan siswa dalam kegiatan kontestual. Guru harus banyak belajar tentang
(CTL).
4.1.2 Siklus II
a. Perencanaan
direncanakan pada siklus I. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perecanaan pada
siklus II ini juga tidak berbeda jauh dengan kegiatan perencanaan yang dilakukan
35
pada Siklus I hanya saja materi yang diberikan berkaitan dengan sifat-sifat bangun
ruang. Adapun rencana yang dilakukan pada siklus II adalah sebagai berikut:
6. Memberikan lembar observasi kegiatan kepada pengamat yaitu salah satu Guru
yang bertugas di SD Sihoum Kec Indrapuri Aceh Besar dan meminta berbagai
pendapat.
b. Pelaksanaan Tindakan
Mei 2013. Pada awal masuk kelas, Guru mulai menyampaikan tujuan
tentang sifat-sifat bangun. Namun terlihat bahwa kegiatan ini kurang mendapat
respon dari siswa. Ceramah membuat siswa kurang antusias memperhatikan materi
yang disampaikan, sehingga untuk meningkatkan respon dan peran aktif siswa, guru
Media yang digunakan adalah bangunan mesjid yang telah dipersiapkan. Dengan media
tersebut Guru mulai menjelaskan dan menyampaikan tentang sifat-sifat bangun ruang
satu dua orang yang termotivasi untuk bertanya, sebaliknya guru mulai mengajukan
pertanyaan kepada siswa dan hanya sedikit dari jumlah siswa yang berkeinginan
Untuk meningkatkan peran aktif siswa, guru mendorong siswa untuk bekerja sama
dalam kelompok dan membangun pengetahuan siswa secara konstektual. Dengan format
bangun ruang yang ada disekitar lingkungan rumah atau sekolah dan memaparkan
tentang pengalaman mereka kepada teman-teman lain tentang bentu-bentuk benda yang
dapat dijabarkan sebagai sifat-sifat bangun ruang yang dilihat dan dialaminya sehari-hari.
namun terlihat siswa mulai termotivasi untuk bertanya, sebaliknya guru mulai
mengajukan topik masalah dengan bertanya kepada siswa dan terlihat hanya ada
beberapa siswa yang berkeinginan untuk menjawab pertanyaan tersebut. Setelah itu
guru melakukan penguatan atas sifat-sifat bangun ruang yang terlihat pada bangunan
mesjid miniatur.
semua siswa mengerjakan soal dan memecahkan masalah yang ada dalam LKS.
Setelah LKS dikerjakan, guru memberikan soal tes kepada siswa sehingga diketahui
37
hasil belajar siswa. Adapun soal yang diberikan kepada siswa sebanyak 5 buah soal
dengan waktu penyelesaiaan soal tersebut adalah 15 menit. Hasil belajar siswa pada
Frekwensi Persentase
No Keterangan
(n) (%)
1 Tuntas 10 40,0
2 Tidak tuntas 15 60,0
Total 25 100,0
Sumber : Data Primer (diolah), 2013
(60,0%) dari jumlah siswa Kelas V SD Sihoum belum mencapai ketuntasan dalam
belajar materi bangun ruang pada Siklus II dengan nilai rata-rata dibawah KKM yang
ditetapkan yaitu 65. Hanya sebanyak 10 orang (40,0%) dari jumlah siswa yang sudah
mencapai ketuntasan dalam belajar materi bangun ruang dengan nilai di atas KKM.
Teaching and Learning (CTL) adalah penutup. Pada kegiatan akhir ini guru
menegaskan hal-hal yang penting atau inti sari yang berkaitan dengan pembelajaran,
c. Observasi
and Learning (CTL) dilakukan oleh Lisa Feyerni, A. Ma selaku Guru Kelas V SD
bahwa aktivitas guru (peneliti) selama proses pembelajaran pada Siklu II secara
39
umum telah berlangsung sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disusun
Skor
No Kegiatan Kriteria
1 2 3 4 5
A Pendahuluan
Mengkomunikasikan langkah-langkah
√ Sangat Baik 5
1 dan tujuan pembelajaran
Mengaitkan materi dengan kehidupan
√ Cukup 3
2 sehari-hari
B Kegiatan Inti
Menjelaskan materi/masalah
√ Baik 4
1 pembelajaran dengan cara berceramah
Kemampuan mengorganisasikan siswa
√ Cukup 3
2 dalam kelompok belajar
3 Kemampuan menggunakan media √ Cukup 3
Kemampuan melibatkan siswa dalam
√ Cukup 3
4 kegiatan kontestual
Kemampuan meningkatkan interaksi
√ Cukup 3
5 siswa dalam bertanya
Mendorong siswa untuk mengeluarkan
pendapat atau menjawab dari √ Baik 4
6 pertanyaan yang diberikan.
C Penutup
Menegaskan hal-hal penting/intisari
√ Baik 4
1 yang berkaitan dengan pembelajaran
Memberikan PR dan menutup Sangat
√ 5
2 pelajaran Baik
Jumlah 15 12 10 37
Rata-rata 3,7
Hasil pengamatan pada Tabel 4.7. dapat dijelaskan bahwa kegiatan guru
pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) pada Siklus II belum dapat
dikatakan efektif karena masih banyak aspek yang diamati berada dalam nilai
40
pengamatan 3 atau masuk dalam kategori cukup. Bahkan ada 2 (dua) dari aktivitas
guru yang diamati telah mendapat nilai pengamatan dengan kategori 5 (sangat baik).
bahwa aktivitas siswa selama proses pembelajaran pada siklus II sudah optimal
dengan jumlah siswa yang mendapatkan pengataman baik dengan nilai 4 (Empat)
Kegiatan Siswa
No Nama Siswa Jumlah
A B C D E F
1 HH 4 3 4 4 3 4
2 YA 4 4 3 3 4 4
3 ABF 4 3 3 3 3 4
4 NN 3 3 3 3 3 4
5 MN 3 3 3 4 3 3
6 RU 4 3 3 2 3 4
7 QI 4 4 3 3 4 4
8 TH 4 3 3 2 4 3
9 YK 4 4 3 3 4 4
10 B 4 4 4 4 3 4
11 RK 3 3 3 4 3 3
12 YR 3 3 4 4 3 3
13 SN 4 3 3 4 3 4
14 PR 4 3 4 3 4 4
15 FA 4 4 4 4 4 4
16 RH 4 4 4 3 4 4
17 NF 4 3 4 4 4 3
18 B 4 3 4 4 4 3
19 KR 4 4 4 4 4 4
20 FA 4 4 3 3 4 4
Tabel 4.8. (Lanjutan)
41
21 RU 4 3 4 4 4 4
22 MDM 4 4 3 3 4 4
23 SA 4 3 4 4 4 3
24 ANI 4 3 3 3 4 4
25 M 4 4 4 4 3 3
Jumlah 96 85 87 86 90 92 89,3
Rata-rata 3.8 3.4 3.5 3.4 3.6 3.7 21,4
Skor Ideal 24 24 24 24 24 24
Persentase (%) 15.8 14.2 14.6 14.2 15.0 15.4 89.2
Keterangan
A= Mendengar dan memperhatikan penjelasan guru
B= Berinteraksi dalam kelompok kontekstual
C= Mengaitkan materi dengan hal-hal yang nyata
D= Bertanya dan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru
E= Membaca dan memahami masalah di LKS
F= Mengerjakan dan menyelesaikan kegiatan LKS
4 = Sangat Baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
Contextual Teaching and Learning (CTL) pada Siklus II juga belum dapat dikatakan
efektif karena masih ada 3 (tiga) aspek yang diamati berada dalam kategori cukup
dengan nilai mendekati 3 yaitu dalam hal berinteraksi dalam kelompok konterstual,
mengaitkan materi dengan hal-hal yang nyata serta bertanya dan menjawab
pertanyaan yang diajukan oleh guru. Dengan demikian ada 3 (tiga) aktivitas siswa
d. Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan guru dan siswa, serta evaluasi hasil belajar
Learning (CTL) yang diterapkan guru pada materi bangun ruang sudah
sebelumnya dan pengalaman guru dalam mengajar juga sedikit lebih baik
dibanding siklus I, sehingga banyak dari kegiatan guru yang telah optimal.
2. Sebahagian dari kegiatan guru yang diamati mendapat nilai 3 dan 4 atau masuk
dalam kategori penilaian cukup dan baik. Bahkan ada dua aktivitas yang telah
aktivitas siswa. Terlihat dari 5 (lima) aspek yang diamati, sebahagian atau
sebanyak 3 (tiga) aktivitas siswa yang diamati telah berada dalam nilai kategori
baik. Namun demikian masih ada tiga aktivitas siswa yang diamati belum optimal
yaitu dalam hal berinteraksi dalam kelompok dan bertanya dan menjawab
mereka. Dari evaluasi tes hasil belajar siswa setelah pembelajaran pada Siklus II
yaitu sebesar 40%. Dengan demikian pada siklus II adanya peningkatan 35%
dilakukan secara optimal dan sesuai dengan rencana, namun masih ada beberapa
aktivitas yang belum optimal terutama dalam hal menggunakan media dan
melibatkan siswa dalam kegiatan kontekstual Kondisi ini juga menyebabkan ada
beberapa aktivitas siswa yang belum optimal, sehingga masih terdapat jumlah siswa
yang belum tuntas mempelajari materi geometri dan pengukuran. Dengan demikian
untuk pelaksanaan pembelajaran pada Siklus ke III perlu ditingkatkan dan perlu
media konkrit.
a. Perencanaan
Sebagimana yang pernah dilakukan pada siklus I dan Sikus II, sebelum
dilakukan dalam tahap perecanaan pada siklus III tidak berbeda jauh dengan kegiatan
perencanaan yang dilakukan pada siklus-siklus sebelumnya hanya saja materi yang
6. Memberikan lembar observasi kegiatan kepada pengamat yaitu salah satu Guru
yang bertugas di SD Sihoum Kec Indrapuri Aceh Besar dan meminta berbagai
pendapat.
b. Pelaksanaan Tindakan
Penelitian tindakan kelas pada siklus ke III dilakukan pada hari Senin tanggal
Namun pada Siklus III terlihat siswa semakin antusias dalam memperhatikan materi
yang disampaikan guru. Namun untuk meningkatkan peran aktif siswa, guru mulai
Media yang digunakan adalah bangunan mesjid miniatur yang telah dipersiapkan.
45
Dengan media tersebut Guru mulai menjelaskan dan menyampaikan tentang jarring-
pertanyaan kepada siswa dan banyak siswa yang ingin menjawab pertanyaan tersebut.
Untuk meningkatkan peran aktif siswa, guru mendorong siswa untuk bekerja sama
dalam kelompok dan membangun pengetahuan siswa secara konstektual. Dengan format
bangun ruang yang ada disekitar lingkungan rumah atau sekolah dan memaparkan
tentang pengalaman mereka kepada teman-teman lain tentang bentu-bentuk benda yang
dapat dijabarkan sebagai jarring-jaring bangun ruang yang dilihat dan dialaminya sehari-
hari.
namun terlihat siswa semakin antusias untuk bertanya, sebaliknya guru mulai
mengajukan topik masalah dengan bertanya kepada siswa dan semakin banyak
jumlah siswa yang berkeinginan untuk menjawab pertanyaan tersebut. Setelah itu guru
melakukan penguatan terhadap jaring-jaring bangun ruang dari bangunan mesjid yang
diperagakan.
semua siswa mengerjakan soal dan memecahkan masalah yang ada dalam LKS.
Setelah LKS dikerjakan, guru memberikan soal tes kepada siswa sehingga diketahui
hasil belajar siswa. Adapun soal yang diberikan kepada siswa sebanyak 5 buah soal
dengan waktu penyelesaiaan soal tersebut adalah 15 menit. Hasil belajar siswa pada
Frekwensi Persentase
No Keterangan
(n) (%)
1 Tuntas 0 0,0
2 Tidak tuntas 25 100,0
Total 25 100,0
Sumber : Data Primer (diolah), 2013
Tabel di atas menjelaskan seluruh atau 100% dari jumlah siswa Kelas V SD
Sihoum telah mencapai ketuntasan dalam belajar materi bangun ruang pada Siklus III
dengan nilai rata-rata di atas KKM yang ditetapkan yaitu 65. Sehingga pada siklus ini
Learning (CTL) adalah penutup. Pada kegiatan akhir ini guru menegaskan hal-hal
yang penting atau inti sari yang berkaitan dengan pembelajaran, memberikan PR dan
menutup pelajaran.
c. Observasi
Fiyerni, A.Ma selaku guru Kelas V SD Sihoum Kec Indrapuri Aceh Besar.
(peneliti) selama proses pembelajaran pada tindakan III secara umum telah
Skor
No Kegiatan Kriteria
1 2 3 4 5
A Pendahuluan
Mengkomunikasikan langkah-langkah
√ Sangat baik 5
1 dan tujuan pembelajaran
Mengaitkan materi dengan kehidupan
√ Baik 4
2 sehari-hari
B Kegiatan Inti
Menjelaskan materi/masalah
√ Sangat baik 5
1 pembelajaran dengan cara berceramah
Kemampuan mengorganisasikan siswa
√ Baik 4
2 dalam kelompok belajar
3 Kemampuan menggunakan media √ Cukup 3
Kemampuan melibatkan siswa dalam
√ Cukup 3
4 kegiatan kontestual
Kemampuan meningkatkan interaksi
√ Baik 4
5 siswa dalam bertanya
Mendorong siswa untuk mengeluarkan
pendapat atau menjawab dari √ Sangat baik 5
6 pertanyaan yang diberikan.
C Penutup
Menegaskan hal-hal penting/intisari
√ Sangat baik 5
1 yang berkaitan dengan pembelajaran
Memberikan PR dan menutup
√ Sangat baik 5
2 pelajaran
Jumlah 6 12 25 43
Rata-rata 4,3
Hasil pengamatan pada Tabel 4.11 dapat dijelaskan bahwa kegiatan guru
dalam pengelolaan pembelajaran pada Siklus III sudah dapat dikatakan efektif karena
sebahagian besar dari aspek kegiatan guru yang diamati berada dalam kategori baik
yang telah dipersiapkan. Hasil pengamatan dapat dikemukakan bahwa aktivitas siswa
49
selama proses pembelajaran pada siklus III rata-rata sudah berada dalam kategori
nilai 4 (empat) atau baik. Hasil pengamatan dapat dilihat pada Tabel 4.12.
Kegiatan Siswa
No Nama Siswa Jumlah
A B C D E F
1 HH 4 3 4 4 4 4
2 YA 4 3 3 4 4 4
3 ABF 4 4 3 3 4 4
4 NN 4 4 4 4 4 4
5 MN 4 3 3 4 4 4
6 RU 4 4 4 4 4 4
7 QI 4 4 3 3 4 4
8 TH 4 4 3 3 4 4
9 YK 4 4 4 4 4 4
10 B 4 3 4 4 4 4
11 RK 4 4 3 3 4 4
12 YR 4 4 4 4 3 3
13 SN 4 4 3 4 4 3
14 PR 4 4 4 4 4 3
15 FA 4 4 4 4 4 4
16 RH 4 4 4 4 4 4
17 NF 4 4 4 4 4 4
18 B 4 4 4 3 4 4
19 KR 4 4 4 4 4 4
20 FA 4 3 3 4 4 4
21 RU 4 4 4 4 4 4
22 MDM 4 4 3 4 4 4
23 SA 4 3 4 4 4 4
24 ANI 4 4 4 4 4 4
25 M 4 4 4 3 4 4
Jumlah 100 94 91 94 99 97 108,3
Rata-rata 4.0 3.8 3.6 3.8 4.0 3.9 23.1
Skor Ideal 24 24 24 24 24 24
Persentase (%) 16.7 15.7 15.2 15.7 16.5 16.2 95.8
50
Keterangan
A= Mendengar dan memperhatikan penjelasan guru
B= Berinteraksi dalam kelompok kontekstual
C= Mengaitkan materi dengan hal-hal yang nyata
D= Bertanya dan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru
E= Membaca dan memahami masalah di LKS
F= Mengerjakan dan menyelesaikan kegiatan LKS
4 = Sangat Baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
Teaching and Learning (CTL) pada Siklus III sudah dapat dikatakan efektif karena
seluruh aspek yang diamati dari siswa berada dalam kategori baik dengan nilai
pengamatan mendekati 4.
d. Refleksi
hasil belajar siswa selama pembelajaran pada tindakan III maka dapat direfleksikan
(CTL) yang diterapkan guru pada materi bangun ruang sudah dilaksanakan secara
2. Kegiatan guru yang diamati semuanya telah mendapat nilai 4 dan 5 atau masuk
dalam kategori baik dan sangat baik, atau meningkat dari Siklus II. Dengan
pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) pada Siklus III telah
3. Membaiknya aktivitas guru juga di ikuti oleh semakin optimalnya aktivitas siswa.
Terlihat semua aktivitas siswa yang diamati berada dalam kategori baik. Tidak
4. Semakin baiknya aktivitas siswa juga berdampak positif terhadap hasil belajar
mereka. Dari hasil analisis tes hasil belajar siswa setelah pelaksanaan tindakan
Teaching and Learning (CTL) juga semakin memberikan hasil yang maksimal
dimana seluruh siswa atau 100,0% dari jumlah siswa Kelas V SD Sihoum telah
4.2 Pembahasan
tidak disukai oleh umumnya siswa. Banyak anggapan yang berkembang dari siswa
membosankan dan tidak ada manfaatnya bagi kehidupan mereka. Untuk mengatasi
and Learning (CTL) telah meningkatkan aktivitas guru. Perbaikan dalam aktivitas
guru juga di ikuti oleh semakin optimalnya aktivitas siswa kemudian berdampak
positif terhadap hasil belajar. Dari hasil analisis tes hasil belajar siswa setelah
52
pelaksanaan tindakan pada RPP I masih banyak ditemukan jumlah siswa yang masih
mendapatkan nilai rendah yaitu dengan nilai antara 50-60, dan bahkan ada dari
jumlah siswa yang mendapat nilai buruk yaitu 30-40. Namun pada Siklus II sejalan
dengan meningkatnya aktivitas siswa dan guru, tingkat ketuntasan hasil belajar siswa
juga mengalami kenaikan dimana jumlah siswa yang mendapatkan hasil belajar
dengan kategori cukup antara 50-70 lebih dominan dan pada siklus III sebahagian
siswa telah mendapatkan hasil belajar dengan kategori baik yaitu berkisar antara 70-
80. Peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran materi bangun ruang dengan
Kelas V SD Sihoum Kec Indrapuri Aceh Besar. Pada siklus I hasil belajar yang siswa
rata-rata mencapai 54,0. Namun pada siklus II hasil belajar siswa mulai
menunjukkan peningkatan yaitu rata-rata 63,2. Pada Siklus III hasil belajar siswa
pembelajaran ini bersentuhan dengan realita dan banyak aktivitas yang harus dilakukan.
Namun hasilnya tidak hanya meningkatkan hasil belajar siswa, namun juga pada berbagai
aktivitas yang dilakukan oleh guru dan siswa. Hasil penelitian aktivitas guru pada
53
Siklus I terlihat rata-rata masih belum optimal atau masih ada sebahagian besar dari
diamati telah masuk dalam nilai pengamatan baik >3,5 dan sebahagian lainnya yang
diamati masih mendapat nilai cukup <3,5. Pada Siklus III aktivitas guru dalam
dimana semua aktivitas yang diamati telah mendapat nilai >3,5 atau masuk dalam
kategori penilaian baik (4). Lebih jelas peningkatan aktivitas Guru dapat dilihat pada
Grafik 4.1.
geografi dan pengukuran di Kelas V SD Sihoum Kec Indrapuri Aceh Besar dengan
Learning (CTL) terus mengalami peningkatan. Pada siklus I skor penilaian aktivitas
guru rata-rata adalah 2,8. Sementara pada Siklus II aktivitas Guru menunjukan
perbaikan dengan nilai pengamatan rata-rata 3,7. Pada siklus III aktivitas guru yang
54
kooperatif dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) telah dapat
aktivitas siswa secara bertahap mulai dari Siklus I hingga Siklus III. Pada Siklus I
aktivitas siswa belum terlaksana secara efektif karena dari 5 (lima) aspek yang
diamati sebahagian besar atau rata-rata masih berada dalam kategori cukup. Hanya
ada dua aktivitas siswa yang sudah optimal yaitu dalam hal mendengar dan
kegiatan LKS.
berada dalam kategori baik. Siswa semakin baik dalam bekerjasama dalam kelompok,
kegiatan LKS. Namun masih ada satu aktivitas siswa yang belum optimal yaitu dalam
hal berinteraksi dalam bertanya dan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru.
Kemudian pada Siklus III semua aktivitas siswa yang diamati, semuanya berada
dalam kategori baik. Tidak ada aktivitas siswa yang belum optimal. Lebih jelas
peningkatan. Pada siklus I skor penilaian aktivitas siswa masih berkisar antara 2,7-3,2
dengan nilai rata-rata 3,05. Namun pada siklus II aktivitas siswa semakin baik dan
terjadinya pergeseran nilai yang diamati menjadi 3,40-3,8 dengan nilai rata-rata 3,6.
Pada siklus III nilai aktivitas siswa yang diamati telah berubah seluruhnya menjadi
>3,5 yaitu antara 3.6 - 4 dengan nilai rata-rata 3,85. Dengan demikian penerapan
BAB V
5.1. Simpulan
bahwa:
Pada siklus I tingkat ketuntasan hasil belajar siswa baru mencapai 5%, namun
peningkatan hingga mencapai 40%. Pada Siklus III tingkat ketuntasan hasil
and Learning (CTL) telah dapat meningkatkan aktivitas guru. Aktivitas guru
(CTL) terus mengalami peningkatan. Pada siklus I skor penilaian aktivitas guru
perbaikan dengan nilai pengamatan sebahagian >3,5. Pada siklus III seluruh
aktivitas guru yang diamati sudah masuk kategori baik dengan nilai >3,5.
56
57
5.2. Saran
menyarankan :
kontekstual untuk meningkatkan pemahaman siswa yang lebih baik secara realita
dan guru harus banyak belajar tentang pembelajaran dengan konsep kontekstual.
DAFTAR PUSTAKA