Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
b. Setiap pasien Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta diidentifikasi dengan foto
wajah.
c. Setiap pasien yang masuk rawat inap harus dipasangkan gelang identitas
pasien.
d. Pasien selalu diidentifikasi sebelum pemberian obat, pengambilan darah dan
specimen lain untuk pemeriksaan laboratorium dan pemberian pengobatan
medis atau tindakan lainnya.
9. Transfer atau perpindahan di dalam Rumah Sakit :
a. Transfer dilaksanakan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.
b. Pasien yang ditransfer harus dilakukan stabilisasi terlebih dahulu sebelum
dipindahkan.
10. Transfer ke luar rumah sakit atau rujukan :
a. Dilakukan stabilisasi terlebih dahulu sebelum dirujuk.
b. Rujukan ke rumah sakit ditujukan kepada individu secara spesifik.
c. Tindakan merujuk berdasarkan atas kondisi kesehatan dan kebutuhan akan
pelayanan berkelanjutan.
d. Rujukan menunjuk siapa yang bertanggung jawab selama proses rujukan
serta perbekalan dan peralatan apa yang dibutuhkan selama transportasi.
e. Kerja sama yang resmi atau tidak resmi dibuat dengan rumah sakit penerima.
f. Proses rujukan didokumentasikan di dalam rekam medis pasien.
g. Transfer pasien harus didampingi oleh petugas.
11. Penundaan Pelayanan :
a. Memperhatikan kebutuhan klinis pasien pada waktu menunggu atau
penundaan untuk pelayanan diagnostik dan pengobatan.
b. Memberikan informasi apabila akan terjadi penundaan pelayanan atau
pengobatan.
c. Memberi informasi alasan penundaan atau menunggu dan memberikan
informasi tentang alternatif yang tersedia sesuai dengan keperluan klinis
mereka.
12. Transportasi :
a. Transportasi milik rumah sakit harus sesuai dengan hukum dan peraturan
yang berlaku berkenaan dengan pengoperasian, kondisi dan pemeliharaan.
b. Transportasi disediakan atau diatur sesuai dengan kebutuhan dan kondisi
pasien.
c. Semua kendaraan yang dipergunakan untuk transportasi, dilengkapi dengan
peralatan yang memadai, perbekalan dan medika mentosa sesuai dengan
kebutuhan pasien yang dibawa.
13. Hak Pasien dan Keluarga :
a. Rumah Sakit memberikan informasi Hak Pasien dan Keluarga sesuai Undang-
Undang No. 44/2009 tentang Rumah Sakit, Pasal 32.
b. Rumah Sakit memberikan informasi tentang tata tertib dan peraturan yang
berlaku.
c. Rumah Sakit melindungi privasi pasien dan kerahasiaan penyakit yang diderita
termasuk data-data medisnya;
d. Rumah Sakit menjamin hak pasien untuk mendapatkan pelayanan
kerohanian sesuai agama dan kepercayaannya
e. Rumah Sakit menjamin hak pasien dalam menjalankan ibadah sesuai agama
atau kepercayaan yang dianutnya selama hal itu tidak mengganggu pasien
lainnya;
f. Rumah Sakit memfasilitasi pasien dan/atau keluarga pasien yang
menyampaikan keluhan dan saran atas pelayanan rumah sakit.
g. Rumah Sakit membantu mencari second opinion, baik di dalam maupun di
luar rumah sakit.
h. Rumah Sakit menjamin hak pasien untuk mendapat informasi yang meliputi
diagnosis dan tata cara tindakan medis, tujuan tindakan medis, alternatif
tindakan, risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi, dan prognosis terhadap
tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan;
i. Rumah Sakit menjamin keamanan dan keselamatan pasien selama dalam
perawatan di Rumah Sakit.
14. Informed Consent :
a. Informed Consent diperoleh pada saat awal pasien masuk.
b. Pernyataan persetujuan (Informed Consent) dari pasien didapat melalui suatu
proses yang ditetapkan rumah sakit dan dilaksanakan oleh staf yang terlatih,
dalam bahasa yang dipahami pasien.
15. Penolakan pelayanan dan pengobatan :
a. Memberitahukan hak pasien dan keluarga untuk menolak atau tidak
melanjutkan pengobatan.
b. Memberitahukan tentang konsekuensi, tanggung jawab berkaitan dengan
keputusan tersebut dan tersedianya alternatif pelayanan dan pengobatan.
16. Asesmen Pasien :
a. Asesmen Informasi dan informasi tersedia untuk pasien rawat inap
b. Asesmen Informasi dan informasi tersedia untuk pasien rawat jalan
c. Identifikasi tentang informasi didokumentasikan di rekam medik
d. Asesmen awal pasien rawat inap meliputi evaluasi faktor fisik, psikologis,
sosial dan ekonomi
e. Asesmen awal pasien rawat jalan meliputi evaluasi faktor fisik, psikologis,
sosial dan ekonomi
f. Semua pasien rawat inap dan rawat jalan mendapat asesmen awal termasuk
riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik.
g. Identifikasi pasien sesuai kebutuhan medis dan keperawatan secara
konsisten dalam semua bidang
h. Asesmen awal medis rawat inap dilaksanakan maksimal 3 kali 24 jam
pertama sejak rawat inap atau lebih cepat sesuai kondisi pasien
i. Asesmen awal keperawatan rawat inap dilaksanakan maksimal 3 kali 24 jam
pertama sejak rawat inap atau lebih cepat sesuai kondisi pasien
j. Asesmen medis gawat darurat dilaksanakan maksimal 1 kali 24 jam atau
lebih cepat sesuai kondisi pasien
k. Asesmen keperawatan gawat darurat dilaksanakan maksimal 1 kali 24 jam
atau lebih cepat sesuai kondisi pasien
l. Asesmen medis rawat jalan dilaksanakan maksimal 1 kali 24 jam atau lebih
cepat sesuai kondisi pasien
m.Asesmen kaperawatan rawat jalan dilaksanakan maksimal 1 kali 24 jam
atau lebih cepat sesuai kondisi pasien
n. Asesmen ulang medis pasien akut dilakukan minimal setiap hari sekali atau
setiap perubahan kondisi pasien yang signifikan, sejak asesmen dicatat
dalam rekam medis pasien pada saat masuk rawat inap
o. Asesmen ulang medis pasien non akut dilakukan seminggu 2 kali atau setiap
perubahan kondisi pasien yang signifikan, selama pasien di rawat inap
p. Asesmen ulang keperawatan dilakukan pada setiap shif jaga
q. Asesmen awal medis diperbaharui pada pasien yang akan rawat inap, atau
sebelum tindakan pasien rawat jalan setelah lebih dari 30 hari asesmen awal
medis dilakukan.
r. Asesmen awal dan asesmen ulang dilaksanakan oleh dokter, perawat dan staf
disiplin klinis yang berkompeten
s. Pasien di skrening untuk resiko nutrisional sebagai bagian dari asesmen awal
t. Semua pasien rawat inap dan rawat jalan di skrening resiko jatuh
u. Semua pasien rawat inap dan rawat jalan di skrening untuk rasa nyeri
v. Pasien yang akan meninggal dan tau keluarga dilakukan asesmen dan di
rujuk.
w. Pemulangan pasien jiwa dikategorikan kritikal / rumit
x. Rencana pemulangan pasien ( discharge ) dimulai setelah ditentukan
diagnose medis (1kali 24 jam) paling lambat pada saat pasien pulang oleh
case manager.
17. Pasien berisiko
a. Pasien Risiko Jatuh
1) Menerapkan assesmen awal risiko pasien jatuh dan melakukan assesmen
ulang terhadap pasien bila diidentifikasikan terjadi perubahan kondisi atau
pengobatan.