Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Kelompok 3
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan limpahan rahmat-Nya penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Urgensi Integrasi Nasional Sebagai Salah
Satu Parameter Persatuan dan Kesatuan Bangsa” tepat pada waktunya. Shalawat dan
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran konstruktif dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini di kemudian hari. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Aamiin.
bangsa-bangsayang ada di dalamnya. Integrasi nasional merupakan salah satu tolak ukur
persatuan dankesatuan bangsa. Indonesia sebagai sebuah negara dalam realitasnya terpisah
padabeberapa bagian dan tingkatan, dari segi geografis dipisahkan oleh lautan dengan
beratusratuspulau besar dan beribu-ribu pulau kecil. Masih banyak pulau yang belum
diberinama, bahkan belakangan ini dua pulau yang berada di kawasan Kalimantan telah
BagianTimur dan Indonesia Bagian Barat atau kawasan perkotaan dan perdesaan.
satuanetnik. Menurut kajian Hildred Geetz (1963), terdapat 300 kelompok etnik dan 250
jenisbangsa yang setiap kelompok etnik itu memiliki identitas kebudayaan sendiri,
Saat ini pula bangsa Indonesia, masih mengalami krisis multidimensi yang menggoncang
kehidupan kita. Sebagai salah satu masalah utama dari krisis besar itu adalah ancaman
disintegrasi bangsa yang hingga saat ini masih belum merdeka. Oleh karena itu, pentinglah
kiranya kita untuk lebih memahami pentingnya integrasi nasional sebagai salah satu
1.3 Tujuan
Secara etimologis integrasi terdiri atas dua kata yaitu integrasi dan nasional.
mempersatukan atau mengabungkan dan kata nasional juga berasal dari bahasa inggris
“nation” yang berarti bangsa. Jadi sacara bahasa dapat dikatakan integrasi nasional adalah
penyatuan suatu bangsa sehingga menjadi satu kesatuan yang bulat dan utuh. Secara
yang berlaku sehingga mencapai satu kesatuaan fungsi dalam kehidupan masyarakat yang
bersangkutan. Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan bangsa yang sangat besar
baik dari kebudayaan ataupun wilayahnya. Di satu sisi hal ini membawa dampak positif
bagi bangsa karena kita bisa memanfaatkan kekayaan alam Indonesia secara bijak atau
menimbulkan sebuah keuntungan, hal ini juga akhirnya menimbulkan masalah yang baru.
Tentang pengertian integrasi ini, Myron Weiner dalam Ramlan Surbakti (2010) lebih
integrasi politik adalah penyatuan masyarakat dengan sistem politik. Integrasi politik
1) Integrasi Bangsa
Integrasi bangsa menunjuk pada proses penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial
dalam satu kesatuan wilayah dan dalam suatu pembentukan identitas nasional.Contohnya
yaitu, tanggal 15 Agustus 2005 melalui MoU (Memorandum of Understanding) di Vantaa,
Merdeka (GAM) untuk kembali bergabung dan setiamemegang teguh kedaulatan bersama
2) Integrasi Wilayah
nasional pusat di atas unit-unit sosial yang lebih kecil yang beranggotakan kelompok
Indonesia yakni lebar laut territorialseluas 12 mil diukur dari garis yang menghubungkan
titik-titik ujung yang terluar padapulau-pulau negara Indonesia. Dengan deklarasi ini maka
wilayah dan lauttidak lagi merupakan pemisah pulau, tetapi menjadi penghubung pulau-
pulau diIndonesia.
3) Integrasi Elit-Massa
Integrasi elit massa menunjuk pada masalah penghubungan antara pemerintah dengan
kelompok elit dan massa.Misalnya kunjungan ke daerah, temukader PKK, dan kotak pos
presiden. Kegiatan yang sifatnya mendekatkan elit danmassa akan menguatkan dimensi
4) Integrasi Nilai
Integrasi nilai menunjuk pada adanya konsensus terhadap nilai yang minimun yang
pendidikan pancasila baik dengan maka kuliah di perguruan tinggi dan mata pelajaran di
sekolah. Melalui kurikulum 1975, mulai diberikannya mata pelajaran Pendidikan Moral
Pancasila (PMP) di sekolah. Saat ini, melalui kurikulum 2013 terdapat mata pelajaran
PPKn. Melalui pelajaran ini, pancasila sebagai nilai bersama dan sebagai dasar filsafat
birokrasi.Dengan lembaga dan birokrasi yang terbentuk maka orang-orang dapat bekerja
secaraterintegratif dalam suatu aturan dan pola kerja yang teratur, sistematis dan bertujuan.
sidang I PPKI tanggal 18 Agustus 1945 yakni memilih Presiden dan Wakil Presiden.
kementriaan.
Howard Wriggins dalam Muhaimin & Collin Max Andrews (1995) menyebut ada
integrasibangsa. Kelima pendekatan yang selanjutnya kita sebut sebagai faktor yang
menentukantingkat integrasi suatu negara adalah : 1) adanya ancaman dari luar, 2) gaya
1. Adanya ancaman dari luar dapat menciptakan integrasi masyarakt. Masyarakat akan
bersatu, meskipun berbeda suku, agama dan rasa ketika menghadapi musuh
saudarasendiri, suatu saat dapat berintergrasi ketika ada musuh negara yang datang
atauancaman bersama yang berasal dari luar negeri. Adanya anggapan musuh dari
2. Gaya politik kepemimpinan, gaya politik para pemimpin bangsa dapat menyatukan atau
rakyatnya dan memiliki jasa-jasa besar umumnya mampu menyatukan bangsanya yang
sebelumnya tercerai berai. Misal Nelson Mandela dari Afrika Selatan. Gaya politik
dapatmenjadi sarana pemersatu masyarakat bangsa. Birokrasi yang satu dan padu
dapatmenciptakan sistem pelayanan yang sama, baik dan diterima oleh masyarakat
disepakati.Ideologi juga memberian visi dan beberapa panduan bagaimana cara menuju
visi atautujuan itu. Jika suatu masyarakat meskipun berbeda-beda tetapi menerima satu
ideology yang sama maka memungkinkan masyarakt tersebut bersatu. Bagi bangsa
Pancasila.Pancasila merupakan nilai sosial bersama yang bisa diterima oleh seluruh
beberapa daerahdi Indonesia terdapat nilai-nilai bersama. Dengan nilai itu kelompok-
kelompokmasyarakat di daerah itu bersedia bersatu. Misal “Pela Gadong” sebagai nilai
kesenjanganatau ketimpangan. Orang-orang yang dirugikan dan miskin sulit untuk mau
bersatuatau merasa satu bangsa dengan mereka yang diuntungkan serta yang
Masyarakat yang terintegrasi dengan hak merupakan harapan bagi setiap negara.
masyarakatsuatu negara senantiasa diwarnai oleh pertentangan atau konflik, maka akan
banyakkerugian yang diderita, baik kerugian berupa fisik materiil seperti kerusakan sarana
yangberkepanjangan. Disisi lain banyak pula potensi sumber daya yang dimiliki oleh
Dengan demikiannegara yang senantiasa diwarnai konflik di dalamnya akan sulit untuk
mewujudkankemajuan.
masyarakat seperti perbedaan suku, perbedaan agama, perbedaan budaya dan perbedaan
tidak dikelola dan disikapi dengan cara dan sikap yang tepat. Namun apapun kondisi
kejayaan bangsa dan negara dan oleh karena itu perlu senantiasa diupayakan. Kegagalan
nasional, bahkan dapat mengancam kelangsungan hidup bangsa dan negara yang
bersangkutan.
untukmembangun wawasan kebangsaan Indonesia yang “solid” dan integrasi yang mantap
serta kokoh. (1) kemampuan dan kesadaran bangsa dalam mengelola perbedaan-perbedaan
SARA dan keanekaragaman budaya dari adat istiadat yang tumbuh dan berkembang di
wilayah nusantara. Perbedaan-perbedaan itu bukanlah sebagai suatu hal yang harus
dipertentangkan, akan tetapi harus diartikan sebagai kekayaan dan potens bangsa. (2)
penyebaran globalisasi dalam berbagai aspeknya dunia memang selalu berubah seirama
datang dari dimensi horizontal dan vertikal. Dalam dimensi horizontal, tantangan yang
berakar pada perbedaan suku, agama, ras dan geografi. Sedangkan dalam dimensi vertikal,
tantangan yang ada adalah berupa celah perbedaan antara elite dan massa, dimana latar
vertical lebih sering muncul ke permukaan setelah berbaur dengan dimensi horizontal,
sehingga hal ini memberikan kesan bahwa dalam kasus Indonesia dimensi horizontal lebih
menonjol dari pada dimensi vertikalnya. Terkait dengan dimensi horisontal ini, salah satu
pusat goncangan primordial biasanya berkisar pada beberapa hal, yaitu masalah hubungan
darah (kesukuan), jenis bangsa (ras), bangsa, daerah, agama dan kebiasaan. Masih
menimbulkan berbagai rasa tidak puas dan keputusan di masalah SARA (Suku, Agama,
Ras dan Antar golongan), gerakan separatisme dan kedaerahan, demonstrasi dan unjuk
rasa. Hal ini bisa berpeluang mengancam intregasi horizontal di Indonesia. Terkait dengan
dimensi vertikal, tantangan yang ada adalah kesediaan para pemimpin untuk terus menerus
bersedia berhubungan dengan rakyatnya. Pemimpin mau mendengar keluhan rakyat, mau
Indonesiatersebut semakin tampak setelah memasuki erat reformasi tahun 1998. Konflik
pemerintahan di pusat. Kebebasan yang digulirkan pada era reformasi sebagai bagian dari
kebijakan pemerintah juga banyak terjadi, bahkan seringkali demontrasi itu diikuti oleh
aspirasi masyarakat, kebijakan pemerintah yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan
masyarakat, dukungan masyarakat terhadap pemerintah yang sah dan ketaatan warga
arti vertikal. Sebaliknya kebijakan demi kebijakan yang diambil oleh pemerintah yang
tidak / kurang sesuai dengan keinginan dan harapan masyarakat serta penolakan sebagian
intregasi vertikal. Memang tidak ada kebijakan pemerintah yang dapat melayani dan
hendaknya dapat melayani keinginan dan harapan sebagian besar warga masyarakat.
masyarakat, kesediaan untuk hidup berdampingan secara damai dan saling menghargai
3.1 KESIMPULAN
1. Integrasi nasional merupakan usaha atau proses menyatukan perbedaan yang ada
nasional.
3. Faktor yang mempengaruhi integrasi nasional yaitu: adanya ancaman dari luar,
membangun kejayaan bangsa dan negara dan oleh karena itu perlu senantiasa
3.2 SARAN
Dari penjelasan yang kami tuliskan diatas mengenai urgensi integrasi nasional
sebagai salah satu parameter persatuan dan kesatuan bangsa kami telah menarik
kesimpulan mengenai isi dari makalah ini. Isi dan kesimpulan yang kami tulis bisa saja
berubah apabila ditemukan data yang lebih akurat dari yang telah ada dalam makalah ini.
Karena itu jangan terlalu berpegang pada makalah ini yang tentunya masih memiliki
kekurangan, baik yang diketahui ataupun tidak diketahui, maka bacalah juga makalah,
buku, artikel ataupun bacaan lain yang berhubungan dengan materi yang kami bahas ini
https://repository.unikom.ac.id/52929/1/Integrasi%20Nasional.pdf
https://mediapembelajaranmatematikaberbasisictblog.wordpress.com/2017/04/11/urgensi-
integrasi-nasional-sebagai-salah-satu-parameter-persatuan-dan-kesatuan-bangsa/
Agus, A. A., “Integrasi Nasional Sebagai Slah Satu Parameter Persatuan dan Kesatuan