Вы находитесь на странице: 1из 4

Negeri 5 Menara (film)

Bandung, hingga London. Film ini dirilis


pada 1 Maret 2012.

Sinopsis

Alif (Gazza Zubizareta) adalah seorang anak


sederhana yang baru saja lulus SMP di
Maninjau. Bersama sahabatnya Randai
(Sakurta Ginting), Alif ingin melanjutkan
SMA di kota Bandung dan kemudian masuk
ke Kampus idamannya, ITB. Namun mimpi
tinggal mimpi ketika Amaknya (Lulu
Tobing) menginginkan Alif untuk masuk ke
Pondok Madani, sebuah pesantren di sudut
Ponorogo, jawa Timur. Walau pada awalnya
Alif tidak mau, akhirnya Alif memenuhi
Negeri 5 Menara adalah sebuah film garapan
pinta orang tuanya, walau dengan setengah
Kompas Gramedia production bersama
hati.
Million Pictures yang merupakan adaptasi
dari novel karya Ahmad Fuadi berjudul
Saat Alif tiba di Pondok Madani bersama
Negeri 5 Menara. Skenario ditulis oleh
Ayah (David Chalik), hatinya makin remuk.
Salman Aristo yang juga penulis naskah film
Tempat itu benar-benar makin ‘kampungan’
Ayat-Ayat Cinta, Laskar Pelangi, Sang
dan mirip penjara di matanya. Ditambah lagi
Penari . Disutradarai oleh Affandi Abdul
dengan keharusan mundur setahun untuk
Rachman film ini mengambil lokasi syuting
kelas adaptasi. Alif menguatkan hati untuk
di Pondok Modern Darussalam Gontor
mencoba menjalankan setidaknya tahun
Ponorogo Jawa Timur, Sumatera Barat,
pertama di Pondok Madani ini.
Awalnya, Alif lebih sering menyendiri.
Namun, seiring berjalannya waktu, Alif
mulai bersahabat dengan teman-teman satu
kamarnya, yaitu Baso (Billy Sandy) dari
Gowa, Atang (Rizky Ramdani) dari
Bandung, Said (Ernest Samudera) dari
Surabaya, Raja (Jiofani Lubis) dari Medan,
dan Dulmajid (Aris Putra) dari Madura.
Mereka berenam selalu berkumpul di
menara masjid dan menamakan diri mereka
Sahibul Menara alias para pemilik menara.

Suasana kian menghangat di kelas pertama,


saat Alif disentak oleh teriakan penuh
semangat dari Ustad Salman (Donny
Alamsyah): Man Jadda Wajada! Artinya,
Siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan
berhasil. “Mantra” ini lah yang menambah
semangat dan kegigihan keenam anak itu.

Para sahibul menara selalu berpikir visioner


dan bercita-cita besar. Mereka masing-
masing memiliki ambisi untuk menaklukan
dunia. Dari tanah Indonesia, Amerika,
Eropa, Asia hingga Afrika. Dibawah menara
Madani, mereka berjanji dan bertekad untuk
bisa menaklukan dunia dan mencapai cita-
cita; Dan menjadi orang besar yang bisa
bermanfaat bagi banyak orang.

Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Negeri_5_Menara_(film)
Herjunot Ali, Reza Rahadian, dan Randy
Tenggelamnya Kapal Danistha.
Van der Wijck (film)
Dengan biaya produksi yang tinggi,
Tenggelamnya Kapal Van der Wijck
menjadi film termahal yang pernah
diproduksi oleh Soraya Intercine Films.[6]
Proses produksinya sendiri menghabiskan
waktu selama lima tahun, dan penulisan
skenarionya dilakukan selama dua tahun[7].
Film ini dirilis pada tanggal 19 Desember
2013.

Sinopsis

Berlatar tahun 1930-an, dari tanah


kelahirannya Makassar, Zainuddin (Herjunot
Ali) berlayar menuju kampung halaman
ayahnya di Batipuh, Padang Panjang. Di
sana, ia bertemu dengan Hayati (Pevita

Tenggelamnya Kapal Van der Wijck adalah Pearce), seorang gadis cantik jelita yang

film drama romantis Indonesia tahun 2013 menjadi bunga di persukuannya. Kedua

yang disutradarai oleh Sunil Soraya dan muda-mudi itu jatuh cinta. Namun, adat dan

diproduseri oleh Ram Soraya. Film ini istiadat yang kuat meruntuhkan cinta mereka

diadaptasi dari novel berjudul sama berdua. Zainuddin hanya seorang melarat

karangan Buya Hamka. Tenggelamnya yang tak bersuku; karena ibunya berdarah

Kapal Van der Wijck mengisahkan tentang Bugis dan ayah berdarah Minang, statusnya

perbedaan latar belakang sosial yang dalam masyarakat Minang yang

menghalangi hubungan cinta sepasang bernasabkan garis keturunan ibu tidak

kekasih hingga berakhir dengan kematian. diakui. Oleh sebab itu, ia dianggap tidak

Diproduksi oleh Soraya Intercine Films, film memiliki pertalian darah lagi dengan

ini antara lain dibintangi oleh Pevita Pearce, keluarganya di Minangkabau. Sedangkan
Hayati adalah perempuan Minang santun
keturunan bangsawan.

Pada akhirnya, lamaran Zainuddin ditolak


keluarga Hayati. Hayati dipaksa menikah
dengan Aziz (Reza Rahadian), laki-laki kaya
terpandang yang lebih disukai keluarga
Hayati daripada Zainuddin. Kecewa,
Zainuddin pun memutuskan untuk berjuang,
pergi dari ranah Minang dan merantau ke
tanah Jawa demi bangkit melawan
keterpurukan cintanya. Zainudin bekerja
keras membuka lembaran baru hidupnya.
Sampai akhirnya ia menjadi penulis terkenal
dengan karya-karya masyhur dan diterima
masyarakat seluruh Nusantara.

Tetapi sebuah peristiwa tak diduga kembali


menghampiri Zainuddin. Di tengah
gelimang harta dan kemasyhurannya, dalam
sebuah pertunjukan opera, Zainuddin
kembali bertemu Hayati, kali ini bersama
Aziz, suaminya. Pada akhirnya, kisah cinta
Zainuddin dan Hayati menemui ujian
terberatnya; Hayati pulang ke kampung
halamannya dengan menaiki kapal Van der
Wijck. Di tengah-tengah perjalanan, kapal
yang dinaiki Hayati tenggelam. Sebelum
kapal tenggelam, Zainuddin mengetahui
bahwa Hayati sebetulnya masih
mencintainya.

Вам также может понравиться