Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
- Pertemuan 2 :
Pada permen no.21 tahun 2016 membahas tentang standart isi dan pendidikan
sekolah dasar dan menengah dimana pada pasal 1 terdiri dari 9 ayat dan pada pasal 1
ayat 7 dan 8 membahas tentang, ayat 7 membahas tentang sikap spiritual yang dinilai
pada matapelajaran pendidikan agama dan pada ayat 8 terdapat sikap sosial yang
terdapat matapelajaran PPKN.
Pada pasal 2 berbunyi satuan pendidikan dasar dan menegah wajib
menyesuaikan dengan peraturan mentri paling lambat 3 tahun untuk semua tingkat.
Pasal 3 standart isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah, dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku dan pasal 4 memerintahkan pengundangan persatuan mentri
dengan penempatannya dalam berita Negara republic Indonesia .
Permen no.64 tahun 2018 terdapat 8 bagian dan pada permen no.21 tahun 2016
terdapat 4 bagian. Permen ini membahas tentang standart isi yang seharusnya lebih
keabad 21 dan pengetahuan yang harus komperhensif yang artinya pengetahuan harus
diperbaruhi.
Lampiran permen no.21 tahun 2016 memiliki ranah yang sama yakni standart isi
sisesuaikan dengan subtansi tujuan pendidikan nasional dalam domain sikap spiritual
dan sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan. Oleh karena itu standart isi
dikembangkan untuk menentukan kriteria ruang lingkup dan tingkat kompetensi yang
sesuai dengan kompetensi lulusan yang dirumuskan dalam pada stndart kompetensi
lulusan yakni sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Tingkatan jenjang pendidikan dasar sampai menengah hamper sama tetapi pasa
tingkat menengah ditambah dengan kawasan yang internasioanl. Pada SD hanya
sampai kawasan berbangsa sedangkan SMP sampai kawasan internasional.
Kompetensi inti sikap spiritual dari berbagai jenjang sama menerima,
menjalankan dan menghargai ajaran agamanya yang dianutnya. Contoh
implementasinya dimana kita sebagai orang muslim dengan adanya perintah allah kita
harus menjalankan kewajiban kita seperti sholat, mengaji, kegiatan apapun dibuka
dengan adanya salam itu termasuk implementasian dari sikap spiritual.
Begitu pula dengan sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan diberbagai
jenjang sama tetapi yang membedahkan hanya kawasannya saja.
Contoh implementasian dari beberapa sikap sosial, pengetahuan, dan
keterampilan.
1. Sikap sosial
Seharusnya guru disemua matapelajaran harus mengajarkan atau
menanamkan sikap jujur, bertanggung jawab, santun. Seperti jujur, kita kita
mengambil barang milik orang lain itu suatu implementasian dari sikap jujur.
Dimanapun kita berada diluar maupun dalam negeri kita harus bertanggung
jawab dengan tidak membuang sampah sembarangan dan kita harus
membuang sampah pada tempatnya.
2. Pengetahuan
Pada pengetahuan ini kompetensi mengharapkan siswa mampu untuk
memiliki ilmu pengetahuan, tenologi, seni, budaya , dan humaniora. Seperti
kita harus mengetahui budaya orang luar negeri seperti menerapkan budaya
jalan kaki, kita harus menyesuaikan dengan daerahnya kalau bisa dibawa
dinegara sendiri supaya mengurangi polusi dan humanioranya bisa sehat dan
terbebas dari penyakit.
3. Keterampilan
Menunjukkan keterampilan seperti efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri,
kolaboratif, dan komunikatif. Seperti kita ingin mengetahui tentang
permasalahan dalam bidang kesehatan kita harus bisa berkolaboratif dengan
ahlinya seperti dokter.
B. Relevansi Pokok Pikiran Dengan Hasil Eksplorasi
Berikut ini merupakan relevansi hasil eksplorasi saya dalam mengikuti perkuliahan .
No Pemahaman Sebelum Pemahaman Sesudah
1. Sebelumnya pada permen 21 Setelah diberikan contoh oleh dosen, saya
tahun 2016 saya belum mengerti mulai memahami implementasian dimensi
cara implementasian terkait sikap seperti berperilaku jujur tidak
dimensi sikap,pengetahuan dan mengambil barang milik orang lain.
keterampilan Dimensi keterampilan seperti kita dapat
berkolaborasi dengan orang lain yang
memiliki keahlian dibidang tertentu.
Dimensi pengetahuan seperti menciptakan
teknologi baru untuk menangani becana
alam seperti banjir
2. Sebelumnya saya belum Setelah diadakan adanya sesi pertanyaan
mengetahui penilaian dari dan diskusi saya baru mengetahui bahwa
tingkat kompetensi pada standart tingkat kompetensi dikembangkan sesuai
isi pendidikan dengan kriteria seperti : tingkat
perkembangan peserta didik, kualifikasi
kompetensi Indonesia, penguasaan
kompetensi yang berjenjang.
3. Sebelumnya saya masih kurang Dari penjelasan yang disampaikan oleh
memahami tentang perbedaan beliau saya menangkap dan memahami
taksonomi bloom dan taksonomi dengan artian bahwa taksonomi bloom
solo terdiri dari 3 ranah sikap, pengetahuan,
dan keterampilan sedangkan taksonomi
solo terdiri dari 5 tahapan pre-struktural,
uni-struktural, multi-struktural, relasional
dan abstrak yang diperluas.
C. Permasalahan dan Solusi Masalah
1. Mengapa pada permen no.20 tahun 2016 mengharuskanya adanya metakognitif?
Jawab :
Karena pada permen ini digunakan sebagai acuan dan adanya metakognitif digunakan
untuk kemampuan mengontrol ranah/aspek kognitif siswa.
2. Mengapa pengetahuan harus komperhensif?
Jawab :
Karena pengetahuan harus disesuaikan dengan perkembangan zaman yang ada.
Dengan adanya pembaruhan segala sesuatu yang bersifat luas dan lengkap, meliputi
seluruh aspek atau meliputi ruang lungkup yang luas.
3. Bagaimana implementasian sikap terhadap dunia nyata?
Jawab :
Seperti semua guru matapelajaran diharapkan menanamkan sikap terhadap muridnya.
Seperti tidak mengambil barang yang bukan miliknya, berperilaku jujur, bertanggung
4. Bagaimana implementasian dimensi pengetahuan terhadap dunia nyata?
Jawab :
Pengetahuan terhadap teknologi seperti adanya proses bayi tabung, tidak hanya
diindonesia tetapi diluar negeri sudah banyak pengetahuan teknologi ini. Selain itu
tentang lingkungan seperti keadaan banjir yang terjadi dijepang, dengan adanya banjir
kita harap dapat menciptakan teknologi seperti bangunan anti banjir.
5. Bagaimana implementasian dimensi keterampilan dalam kehidupan sehari-hari?
Jawab :
Dimensi sikap bisa seperti kolaborasi, komunikasi dan yang lainnya. Seperti
contohnya dalam dunia nyata, kita harus bisa berkolaborasi dengan orang lain, dan
orang lain itu seperti sesesorang yang ahli dalam bidangnya. Contoh kita ingin
mengetahui masalah kesehatan kita harus bisa berkolaborasi dengan orang ahlinya
seperti dokter.
IV. Sistematika
8 Jurnal terorganisasi dengan baik dan lengkap 10
V. Lain-lain
9 Ketepatan dalam mengumpulkan jurnal 10