Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Disusun oleh :
Nama : CICA WIRAH WINDAH LIA
SMK KESEHATAN MEDIKA FARMA
DAFTAR ISI
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang senantiasa memberikan
rahmat dan hidayah-NYA sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul“Jenis-Jenis Manusia Purba di Trinil dan Sangiran” makalah ini berisikan tentang
jenis-jenis manusia purba yang telah ditemukan di Sangiran dan Trinil dengan disertai penemu
dari manusia tersebut.
Dalam penulisan makalah ini , penulis menyadari masih banyak kekurangan dan jauh
dari kesempurnaan . untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dan mendidik untuk perbaikan makalah kami selanjutnya. Walaupun demikian
penulis tetap berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi semua yang membacanya , Terima
Kasih.
Masalah yang akan ditulis pada makalah ini dirumuskan sebagai berikut:
1.2.1 Sejarah manusia purba di sangiran dan trinil
1.3 TujuanPenulisan
Jenis – Jenis Manusia Purba yang ditemukan di Indonesia terbagi menjadi tiga jenis, yaitu :
1. Meganthropus.
2. Pithecanthropus
3. Homo
Ciri-ciri manusia purba yang ditemukan di Indonesia.
1. Meganthropus
Jenis manusia purba ini terutama berdasarkan penelitian von Koenigswald di Sangiran
tahun 1936 dan 1941 yang menemukan fosil rahang manusia yang berukuran besar. Dari hasil
rekonstruksi ini kemudian para ahli menamakan jenis manusia ini dengan sebutan
Meganthropus paleojavanicus, artinya manusia raksasa dari Jawa. Jenis manusia purba ini
memiliki ciri rahang yang kuat dan badannya tegap. Diperkirakan makanan jenis manusia ini
adalah tumbuhtumbuhan. Masa hidupnya diperkirakan pada zaman Pleistosen Awal.salah satu
jenis meganthropus yaitu : Meganthropus Paleojavanicus
Ciri Meganthropus
Hidup antara 2 – 1 juta tahun yang lalu.
Memiliki perawakan yang teagap.
Memiliki tulang pipi yang tegap.
Hidup dengan cara mengumpulkan makanan.
Memiliki tulang pipi yang tebal.
Rahangnya kuat.
Tidak memiliki dagu dan tubuhnya kekar.
Memiliki tonjolan belakang yang tajam.
Memiliki tulang kening yang menonjol.
Ciri- ciri Meganthropus Paleojavanicus
· Memiliki tulang pipi yang tebal
· Memiliki otot kunyah yang kuat
· Memiliki tonjolan kening yang mencolok
· Memiliki tonjolan belakang yang tajam
· Tidak memiliki dagu
· Memiliki perawakan yang tegap
· Memakan jenis tumbuhan
2. Pithecanthropus
Jenis manusia ini didasarkan pada penelitian Eugene Dubois tahun 1890 di dekat Trinil,
sebuah desa di pinggiran Bengawan Solo, di wilayah Ngawi. Setelah direkonstruksi terbentuk
kerangka manusia, tetapi masih terlihat tanda- tanda kera. Oleh karena itu jenis ini dinamakan
Pithecanthropus erectus, artinya manusia kera yang berjalan tegak. Jenis ini juga ditemukan
di Mojokerto, sehingga disebut Pithecanthropus mojokertensis. Jenis manusia purba yang juga
terkenal sebagai rumpun Homo erectus ini paling banyak ditemukan di Indonesia.
Diperkirakan jenis manusia purba ini hidup dan berkembang sekitar zaman Pleistosen Tengah
salah satu jenisnya yaitu Pithecantropus Erectus
· Pithecantropus Erectus
Artinya: manusia kera yang berjalan tegak. Ditemukan oleh Eugene Dubois di Trinil pada
tahun 1891. Fosil yang ditemukan berupa tulang rahang bagian atas tengkorak, geraham dan
tulang kaki. Fosil ini ditemukan pada masa kala Pleistosen tengah.
Ciri-ciri Pithecanthropus
· Hidup antara 2 s/d 1 juta tahun yang lalu.
· Hidup berkelompok.
· Hidungnya lebar dengantulang pipi yang kuat dan menonjol.
· Hidup dengan mengumplkan makanan dan berburu.
· Makannya daging dan tumbuhan.
· Tidak berdagu.
· Perawakannya tegak dan memilik perlekatan otot tengkuk yang besar dan kuat.
· Tulang belakang menonjol dan tajam.
· Keningnya menonjol.
Ciri- ciri Pithecantropus Erectus.
Tinggi badan sekitar 165 – 180 cm
Volume otak berkisar antara 750 – 1350 cc
Bentuk tubuh & anggota badan tegap, tetapi tidak setegap meganthropus
Alat pengunyah dan alat tengkuk sangat kuat
Bentuk graham besar dengan rahang yang sangat kuat
Bentuk tonjolan kening tebal melintang di dahi dari sisi ke sisi
Bentuk hidung tebal
Bagian belakang kepala tampak menonjol menyerupai wanita berkonde
Muka menonjol ke depan, dahi miring ke belakang
3. Homo
Fosil jenis Homo ini pertama diteliti oleh von Reitschoten di Wajak. Penelitian dilanjutkan
oleh Eugene Dubois bersama kawan-kawan dan menyimpulkan sebagai jenis Homo:
· Homo sapiens
Homo sapiens artinya ‘manusia sempurna’ baik dari segi fisik, volume otak maupun postur
badannya yang secara umum tidak jauh berbeda dengan manusia modern. Kadang- kadang
Homo sapiens juga diartikan dengan ‘manusia bijak’ karena telah lebih maju dalam berfikir
dan menyiasati tantangan alam. Bagaimanakah mereka muncul ke bumi pertama kali dan
kemudian menyebar dengan cepat ke berbagai penjuru dunia hingga saat ini? Para ahli
paleoanthropologi dapat melukiskan perbedaan morfologis antara Homo sapiens dengan
pendahulunya, Homo erectus. Rangka Homo sapiens kurang kekar posturnya dibandingkan
Homo erectus. Salah satu alasannya karena tulang belulangnya tidak setebal dan sekompak
Homo erectus.
Ciri-ciri homo sapiens.
· Volume otak antara 1000-1200 cc
· Tinggi badan antara 130-210 cm
· Otak tengkum mengalami penyusutan
· Tulang rahangnya sudah terlalu kuat
· Keningnya tidak menonjol kedepan
· Berdiri tegak dan berjalan tegak
· Dagu dan tulang rahangnya biasanya kuat.
· Homo Soloensis
Salah satu jenis homo yaitu Fosil Homo soloensis ditemukan di Ngandong, Blora, di Sangiran
dan Sambung Macan, Sragen, oleh Ter Haar, Oppenoorth, dan Von Koenigswald pada tahun
1931—1933 dari lapisan Pleistosen Atas. Homo Soloensis diperkirakan hidup sekitar 900.000
sampai 300.000 tahun yang lalu. Volume otaknya mencapai 1300 cc.
Menurut Von Koenigswald makhluk ini lebih tinggi tingkatannya dibandingkan dengan
Pithecanthropus Erectus. Diperkirakan makhluk ini merupakan evolusi dan Pithecanthropus
Mojokertensis. Oleh sebagian ahli, Homo Soloensis digolongkan dengan Homo
Neanderthalensis yang merupakan manusia purba jenis Homo Sapiens dari Asia, Eropa, dan
Afrika berasal dari lapisan Pleistosen Atas.
Ciri-ciri Homo.
Hidup antara 25.000 s/d 40.000 tahun yang lalu.
Muka dan hidung lebar.
Dahi masih menonjol.
Tarap kehidupanya lebih maju di banding manusia sebelumnya .
Bermuka lebar.
Berat badan antara 30-150 kg.
Alatnya masih dari batu dan tulang.
Mulutnay masih menonjol.
Ciri- ciri Homo Soloensis.
Volume otaknya antara 1000 – 1200 cc
Tinggi badan antara 130 – 210 cm
Otot tengkuk mengalami penyusutan
Muka tidak menonjol ke depan
Berdiri tegak dan berjalan lebih sempurna
Jenis- jenis fosil manusia purba yang ditemukan :
1. Meganthropus Paleojavanicus, yang ditemukan di Sangiran.
2. Pithecanthropus Erectus(Homo Erectus) yang ditemukan di Trinil.
3. Pithecantropus Robustus, yang ditemukan di Trinil.
4. Pithecantropus Mojokertensis, yang ditemukan di Perning.
5. Homo javanesis, yang ditemukan di sambung macan
6. Homo Solensis, yang ditemukan di Ngandong, Solo.
7. Homo Sapiens Wajakensis, yang ditemukan di tulung agung.
BAB III
PENUTUP
Demikianlah makalah yang dapat kami buat. Apabila kurang sempurna dalam
pembuatan makalah ini kami mohon maaf sebesar-besarnya. Manusia tidak luput dari
kesalahan. Sekian dan terima kasih......
KESIMPULAN
Jadi dari makalah di atas kami dapat menyimpulkan bahwa jenis-jenis manusia purba
di Indonesia terbagi membagi tiga, yaitu meghatropus, pithecantropus, dan homo. Setiap jenis
maanusia memiliki ciri-ciri yang berda-beda .
Dalam sejarah dijelaskan bahwa sangiran dan trinil dapat dikatakan sebagai
laboratoriumnusia purba di Indonesia. Karena disana banyak ditemukan penemuan-penemuan
manusia purba. Dengan berbagai ukuran dan bentuk.
SARAN
Dalam kesempatan ini, kami sangat mengharapkan saran kritik atas kekurangan
maupun kesalahan baik dari segi bahasa maupun bahasanya maupun pembahasanya. Maka
dari itu penulis mengrapkan sekali kritik dan saran dari teman-teman maupun para pembaca
dalam penulisan makalah ini, agar kami dapat membuat makalah yang lebi baik lagi.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada teman-teman dan semua sumber yang telah
memberi informasiuntuk membatu pepbuatan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
taufik Abdullah dan A.B Lapian ed 2012. Indonesia Dalam Arus Sejarah jilid 1. Jakarta : PT
ichtiar Baru Van Hoeve.
Direktorat Geografi Sejarah. Atlas Prasejarah. Jakarta: Kementrian kebudayaan dan
pariwisata. 2009.
http://share.pdfonline.com/1d582840c2274053a38215b67b231b23/RPP%20ke-3.htm
http://solo.yogyes.com/id/see-and-do/museum-and-monument/museum-sangiran/photo-
gallery/8/
http://www.wego.co.id/berita/museum-sangiran/