Вы находитесь на странице: 1из 26

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pelayanan kebidanan komunitas merupakan upaya yang dilakukan bidan


sebagai pemecahan terhadap masalah kesehatan ibu dan anak dalam keluarga dan
masyarakat. Banyak masalah atau isu kebidanan yang terjadi di komunitas.
Masalah-masalah kebidanan komunitas yang masih terjadi hingga saat ini
termasuk di Indonesia adalah kematian ibu dan bayi, kehamilan remaja, unsafe
abortion, gangguan tingkat kesuburan, pertolongan persalinan oleh tenaga non
kesehatan serta perilaku sosial budaya yang berpengaruh pada pelayanan
kebidanan.

Berdasarkan data profil kesehatan, Indonesia masih memiliki banyak


permasalahan kesehatan terkait kebidanan di komunitas. Beberapa di antaranya
adalah kembali meningkatnya Angka Kematian Ibu (AKI) di tahun 2012 yaitu
sebesar 359 per 100.000 KH (kelahiran hidup) sekaligus menjadi yang tertinggi
ketiga di ASEAN. Selain itu, Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia sebesar
32 kematian /1000 KH dan angka tersebut masih jauh dari target MDGs yang
memiliki target sebesar 23 kematian /1000 KH. Pada tahun 2014 juga dilaporkan
terdapat 84 kasus tetanus neonatorum dengan jumlah meninggal sebanyak 54
kasus dan lebih dari setengahnya ditolong oleh dukun. Beberapa permasalahan
lainnya adalah meningkatnya kasus HIV/AIDS, tingginya kasus gizi buruk
termasuk stunting dan wasting yang 25% nya diindikasikan karena masalah gizi
saat kehamilan (Kemenkes, 2014).

Wilayah Sumatera Barat juga memiliki berbagai masalah kesehatan ibu


dan anak di komunitas yang tidak kalah besarnya. Masalah-masalah tersebut
diantaranya adalah masih belum tercapainya target MDGs dalam penurunan
(AKB) (27/ 1000 KH), Angka Kematian Balita (AKABA) (34/1000 KH) ,

1
rendahnya cakupan K4 (77, 79%), masih terdapat persalinan yang ditolong oleh
bukan tenaga kesehatan (21%) dan cakupan imunisasi yang masih belum
memenuhi target 100% WHO (Profi Kesehatan Sumatera Barat, 2013). Untuk
wilayah Kota Padang, ditemukan kematian bayi 0-12 bulan sebanyak 108 orang,
kematian ibu berjumlah 16 orang, kasus DBD sebanyak 666 kasus, campak
sebesar 14.948 kasus, serta 297 kasus BBLR. Pada tahun 2014 juga ditemukan
balita yang mengalami gizi buruk sebanyak 120 orang (Dinas Kesehatan Kota
Padang, 2014).

Salah satu cara untuk menekan permasalahan kesehatan ibu dan anak
tersebut adalah dengan menerapkan 4 pilar safe motherhood di pelayanan
kebidanan dasar serta di komunitasnya dengan tidak mengesampingkan isu gender
serta pemberdayaan wanita. Hal tersebut sesuai dengan tujuan kebidanan
komunitas yaitu untuk meningkatkan kemampuan masyarakat agar dapat
menjalankan fungsinya secara optimal untuk menanggulangi berbagai
permasalahan kesehatan yang dihadapinya (Syafrudin & Hamidah, 2009).

Pendekatan Safe Motherhood bertujuan untuk memastikan semua wanita


mendapatkan perawatan yang dibutuhkan sehingga selamat dan sehat selama
kehamilan dan persalinannya. Di Indonesia, pendekatan safe motherhood
ditindaklanjuti dengan adanya program Gerakan Sayang Ibu (GSI). Selain
pendekatan tersebut, strategi lain yang dilakukan oleh pemerintah dalam upaya
mengatasi masalah kesehatan ibu dan anak adalah penempatan bidan di komunitas
(Kemenkes, 2014).

Kebidanan komunitas merupakan bentuk pelayanan/asuhan langsung yang


berfokus pada kebutuhan dasar komunitas, yang berkaitan dengan kebiasaan atau
pola perilaku masyarakat yang tidak sehat, ketidakmampuan masyarakat untuk
berdaptasi dengan lingkungan internal dan eksternal. Intervensi yang dapat bidan
lakukan mencakup pendidikan kesehatan, mendemonstrasikan keterampilan dasar
yang dapat dilakukan di komunitas, memberdayakan sumber daya masyarakat
(termasuk kader kesehatan, TOMA, dan TOGA), intervensi kebidanan, kerja

2
sama lintas sektor dan lintas program serta melakukan rujukan kebidanan yang
terintegrasi (Syafrudin & Hamidah, 2009).

Salah satu upaya promosi kesehatan adalah dengan melakukan


pemberdayaan masyarakat sebagai sebuah strategi, sekarang telah sekarang telah
banyak diterima dan telah berkembang. Namun , upaya mewujudkannya dalam
praktik pembangunan tidak selalu berjalan mulus.

Sebagai proses, pemberdayaan adalah serangkaian kegiatan untuk


memperkuat atau dan mengoptimalkan keberdayaan (dalam arti kemampuaan dan
bersaing). Kelompok lemah dalam masyarakat, termasuk individu-individu yang
mengalami masalah kemiskinan. Sebagai proses pemberdayaan merujuk kepada
kemampuaan, untuk berpartisipasi memperoleh kesempatan atau mengakses
sumber daya dan layanan yang diperlukan guna memperbaiki mutu hidupnya
(baik secara individul, kelompok dan masyarakat dalam arti luas.

Pemberdayaan adalah upaya untuk membangun daya itu sendiri, dengan


mendorong, memotivasi dan membangkitkan kesadaran akan potensi yang
dimilikinya serta berupaya untuk mengembangkannya. Selanjutnya, upaya
tersebut diikuti dengan memperkuat potensi atau daya yang dimilikinya dan
berupaya untuk mengembangkannya.

Dalam hal ini penulis mengambil kasus pada RT2 RW1 di kelurahan
puhun pintu kabun sebanyak 4 KK sebagai bukti pelaksanaan praktek kebidanan
komunitas dan melaksanakan implementasi sesuai dengan prioritas masalah.

1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan Umum
Terbentuknya pemahaman yang utuh dalam diri mahasiswa tentang
pelayanan kesehatan reproduksi khususnya kesehatan ibu, bayi dan
anak di masyarakat yang berfokus pada upaya-upaya preventif dan
promotif melalui pengorganisasian dan pengembangan masyarakat

3
serta upaya safe motherhood di masyarakat sebagai upaya untuk
mengembangkan strategi dan langkah perencanaan pelayanaan
kebidanan partisipasif serta tanggap (responsif) gender, serta
mewujudkan kesetaraan dn keadilan gender.

1.2.2 Tujuan Khusus


1. Menjelaskan peran dan tanggung jawab bidan dalam pelayanan
kesehatan ibu, bayi, anak dimasyarakat
2. Mahasiswa mampu menganalisis data yang ada
3. Mahasiswa mampu merumuskan masalah
4. Mahasiswa mampu memprioritaskan masalah
5. Mahasiswa mampu mendiagnosa masalah
6. Mahasiswa mampu merencanakan tindakan dari permasalahan
yang ada dan mengimplementasikannya.

1.3 MANFAAT

Kegiatan Praktik Kebidanan Komunitas memberikan manfaat nyata bagi


semua bagian yang terlibat didalamnya, yaitu Mahasiswa, Institusi Program Studi
DIII Kebidanan Bukittinggi dan Institusi Tatanan Pelayanan Kesehatan di
Masyarakat.

1.3.1 Untuk Mahasiswa


1. Terpapar dengan berbagai permasalahan nyata di masyarakat
khususnya mengenai masalah kesehatan reproduksi wanita
2. Terpapar dengan berbagai permasalahan gender di masyarakat
3. Memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang
lebihaplikatifdalampelayanankesehatanibu dan anak di
masyarakat
4. Mendapatkan pengalaman bekerja dalam tim di masyarakat untuk
memecahkan masalah

4
5. Menggunakan metodologi yang relevan untuk menganalisis
situasi, mengidentifikasi masalah, menetapkan
alternatifpemecahanmasalah, merencanakan program intervensi,
menerapkankegiatanintervensi,
melakukanpemantauankegiatanintervensi dan menilai
keberhasilan intervensi.

1.3.2 Untuk Masyarakat


1. Mendapatkan kemampuan untuk mengenal, mengerti dan
menyadari masalah kesehatan dan mengetahui cara penyelesaian
masalah kesehatan yang ada di masyarakat.
2. Masyarakat mengetahui gambaran status kesehatannya dan
mempunyai upaya peningkatan status kesehatan tersebut.
3. Memperoleh masukan dna motivasi untuk meningkatkan
kegiatan/ pelaksanaan program yang ada.
4. Mendapatkan kesempatan seluas-luasnya untuk berperan aktif
dalam upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.
5. Bersama-sama dengan mahasiswa membantu kegiatan
manajemen pelayanan kesehatan reproduksi di masyarakat serta
membuat rekomendasi terpilih yang berhubungan dengan
kebijakan kesehatan ibu dan anak di masyarakat.

1.3.3 Untuk Pendidikan


1. Meningkatkan kualitas dan kapasitas pendidikan bidan dengan
dilibatkannya tenaga terampil dilapangan dalam kegiatan praktik
kebidanan komunitas
2. Diperolehnya berbagai bentuk, cara atau pola pendekatan pada
masyarakat yang diterapkan di lapangan sehingga dapat
digunakan oleh institusi untuk menyusun pengembangan
kurikulum.

5
3. Sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam pengembangan
model praktik kebidanan komunitas selanjutnya.

1.4 SASARAN

Sasaran kegiatan praktik Kebidanan Komunitas adalah individu, keluarga,


kelompok khusus ( ibu hamil, bersalin, menyusui, bayi, balita, anak sekolah,
remaja, lansia, pasangan usia subur) dan masyarakat RT2 RW1kelurahan puhun
pintu kabun.

1.5 RUANG LINGKUP

Ruang lingkup praktik kebidanan komunitas adalah upaya pemeliharaan


dan peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan (preventif), pengobatan
(kuratif), dan pengembalian serta memfungsikan kembali individu, keluarga, dan
kelompok masyarakat ke lingkungan sosial dan masyarakatnya resosialitatif.

6
BAB II

LAPORAN KELUARGA BINAAN

KK 1

2.1 IDENTITAS KELUARGA


Nama Kepala Keluarga : Riki Raka
Umur : 31 th
Agama : Islam
Suku/ Bangsa : Guci/Indonesia
Pendidikan Terakhir : SMA
Pekerjaan : Pedagang
Alamat : Lapau Kelok
RT 2 RW 1

a. Pengambil Keputusan dalam Keluarga


- Perencanaan kehamilan : Suami istri
- Perencanaan persalinan : Suami istri
- Penggunaan alat kontrasepsi : Suami istri
- Perencanaan kesehatan anak : Suami istri
- Perencanaan pendidikan anak : Suami istri
- Pengelola keuangan rumah tangga : Suami
- Pengasuhan anak : Istri
- Kegawatdaruratan : Suami
- Otonomi perempuaan : Istri

b. Status kesehatan keluarga 1 tahun terakhir

Gangguan Pengobatan
Hubungan Kondisi
kesehatan yang
No Nama Usia L/P Pendidikan Pekerjaan
yang
Keluarga dilakukan saat ini
diderita
1 Riki Raka 31 th L Suami SMA Pedagang - - Sehat
2 Weni 16 th P Istri SD IRT - - Sehat
3 Rahma 2 th P Anak - - - - Sehat

7
IBU HAMIL

1. KONDISI KEHAMILAN IBU


Data ibu hamil

Nama : Weni

Umur : 16 Th

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Pendidikan : Sekolah Dasar

1. Perencanaan dan penerimaan kehamilan : ya


2. Berapa usia kehamilan ibu saat ini :
1. HPHT : lupa
2. Jika Lupa, pernahkah test kehamilan / USG? Pernah. Kapan ? tgl
13 10 2016. Hasilnya : UK 36 minggu
3. Tidak tahu : Jika tidak pernah test kehamilan / USG
1. Pemeriksaan fisik :
TD : 120/70 mmHg N : 74 x/i RR : 28 Suhu : 36,3 °C

Lila : 25 cm

2. Apakah selama hamil ibu memeriksakan kehamilannya? pernah


1. Belum pernah (jika baru terlambat menstruasi dan
baru test kehamilan)
2. Tidak periksa, Alasan :
................................................................
Rencana persalinan:

1. Penolong : dokter
2. Tempat : RS
3. Pendamping persalinan : orang tua
4. Persiapan keuangan : ada.

8
5. Persiapan teknis (pakaian bayi, pakaian ibu dll) : ada
6. P4K : stiker, kartu amanat persalinan, gol darah, calon
pendonor, transportasi: tidak ada
7. Jika terjadi komplikasi / gawat darurat, siapa pengambil
keputusan : Suami

1. Periksa ke nakes
Dimana : Puskesmas

Frekuensi : 6 x (usia pertama kali periksa hamil : 3 bulan )

Dgn siapa : orang tua

Buku KIA : ada (saat ini buku di puskesmas)

1. Tidak ada : alasannya :


2. Ada, cek kolom dibawah ini :
Kelengkapan Catatan Hasil Obat-obatan Status Riw penyakit
ANC khusus Lab imunisasi / komplikasi
bidan (sebelum dan
saat ini)

Jenis:
.........................
.........................
.........................

Obat yang
diberikan
apakah
dikonsumsi /
tidak:

.........................

9
Alasan tdk
mengkonsumsi
:
.........................
.........................
.........................
.....

Apakah bidan memberikan penjelasan pada ibu ttg buku KIA :

............................................................................................................
................

Pengetahuan dan implementasi ibu tentang buku KIA

(beri ceklist pada item yang diketahui ibu)

Yang diketahui Ibu Implementasi

Tanda bahaya kehamilan Rencana ibu jika mengalami salah satu tanda :
mengunjungi tenaga kesehatan

Tanda – tanda persalinan Rencana ibu jika mengalami salah satu tanda : pergi ke
rumah sakit

Persiapan persalinan 1. Penolong : dokter


2. Tempat : RS
3. Pendamping persalinan: orang tua
4. Persiapan keuangan: ada
5. Persiapan teknis (pakaian bayi, pakaian ibu dll) :

10
ada
6. P4K : stiker, kartu amanat persalinan, gol darah,
calon pendonor, transportasi: tidak ada
7. Jika terjadi komplikasi / gadar, siapa pengambil
keputusan : suami

Nutrisi ibu hamil Jumlah / porsi yang dimakan : 3 x sehari

Jenis: Nasi, lauk, sayur dan buah

Perilaku sehat saat hamil Tidak ada kebiasaan yang merugikan kesehatan

1. Apa saja yang dilakukan nakes saat ANC : (lingkari yang dilakukan)
1. Penimbangan tinggi badan BB
2. Pengukuran Tekanan Darah
3. Pengukuran tinggi fundus uteri
4. Pemberian tablet Fe
5. Pemberian Imunisasi TT
6. Pemeriksaan Hb
7. Pemeriksaan VDRL
8. Perawatan payudara
9. Pemeliharaan kebugaran ibu hamil/ senam ibu hamil
10. Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan
11. Pemeriksaan protein urine atas indikasi
12. Pemeriksaan protein urine atas indikasi
13. Pemberian terapi kapsul yodium untuk daerah endemis
14. Pemberian terapi anti malaria untuk daerah endemis

11
1. Apakah keluhan yang dialami ibu selama hamil (jawaban boleh lebih
dari 1) :
1. Keluhan fisiologis sesuai usia kehamilan
2. Keluhan non fisiologis, jelaskan :
............................................................................................................
............................................................................................................
...............................

2. Perilaku
Perilaku terkait kesehatan kehamilan Ya Tidak
Minum jamu yg dapat membahayakan kehamilan Tidak
(pewawancara menanyakan jenisnya)
Konsumsi obat yg membahayakan (obat warung) Tidak
Konsumsi minuman / makanan yang mengandung alkohol Tidak
Merokok (ibu hamil, perokok pasif) Ya
Minum kopi > 4 gelas /hari Tidak
Pica (makan yang tdk lazim) Tidak
Kepercayaan yang membahayakan kehamilan Tidak
Jelaskan :
....................................................................................

3. Skrinning adaptasi psikologi masa hamil

NO PERTANYAAN

1 Dalam kehamilan saat ini, saya sangat senang, dapat tertawa dan melihat hal secara
lucu :

Ya, sama seperti biasa

2 Dalam kehamilan saat ini, saya dapat menantikan dan memandang masa depan
dengan baik :

Ya, sama seperti biasa

12
3 Dalam kehamilan saat ini, saya menyalahkan diri sendiri apabila terdapat masalah
timbul:

Tidak, sama sekali

4 Dalam kehamilan saat ini, saya resah dan bimbang tanpa sebab:

1. Tidak, sama sekali


5 Dalam kehamilan saat ini, saya merasa takut atau panik tanpa sebab:

Tidak, sama sekali

6 Dalam kehamilan saat ini, saya merasa terdesak karena ada masalah yang saya
hadapi:

Tidak, saya dapat menghadapi keadaan dengan sebaik mungkin

7 Dalam kehamilan saat ini, saya sangat sedih sehingga sulit tidur:

Tidak, sama sekali

8 Dalam kehamilan saat ini, saya merasa sangat sedih atau sengsara:

Tidak, sama sekali

9 Dalam kehamilan saat ini, saya merasa sangat sedih sehingga saya menangis:

Tidak pernah

10 Dalam kehamilan saat ini, saya terfikir ingin membahayakan diri sendiri:

Tidak pernah

13
1. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

Ha Riw Persalinan Riw Nifas Riw KB


mil
U J BB / Peno- Pen IM ASI Keluhan Jenis Keluhan Lama
ke
K K PB long yulit D eksklusif pemakaian

I At P 3300 dokte Tida Tida ada Tidak Suntik Tidak 5 bln


er r /50 r k k ada 1 bulan ada
m ada ada

BAYI DAN BALITA


1. Riwayat Kesehatan

Nama Rahma
Tanggal Lahir 16 Agust 2014
Usia Gestasi Aterm
BB Saat Lahir 3300 gr
IMD Tidak ada
Buku KIA Ada
Posisi Grafik BB Normal
Status Imunisasi Tidak lengkap

2. Balita ditimbang setiap bulan


3. Balita mendapat vit A

PUS (15-49 Tahun)


1. Usia ibu saat menikah < 20 tahun
2. Ibu menggunakan alat kontrasepsi yaitu suntik 1 bulan.

WUS (> 18 Tahun)


1. Usia menarche antara 11-16 tahun
2. Siklus haid antara 21-35 hari
3. Teratur
4. Tidak disminore

14
2.2 TAHAPAN PERKEMBANGAN KELUARGA
a. Pendapat Tentang Pelayanan Kesehatan
a) Pendapat kepala keluarga mengenai fasilitas kesehatan
1) Rumah sakit : Pelayanan baik
2) Posyandu : Pelayanan baik, orangnya ramah
3) Bidan Praktek Mandiri : Pelayanan baik

b) Kepemilikan Jaminan Kesehatan/Jaminan Sosial


Ada, BPJS

b. Pengetahuan tentang kesehatan umum, KIA dan Implementasi


- Cuci tangan : sebelum makan, sebelum dan setelah kegiatan
aktifitas
- Persalinan dengan nakes : iya
- Merokok dalam rumah : iya
- Penggunaan air bersih : PDAM
- ASI eksklusif : iya
- Menimbang bayi dan balita : iya
- Makan buah dan sayur setiap hari : jarang
- Memberantas jentik nyamuk : ada
- Ventilasi rumah : cukup
- Melakukan aktivitas fisik setiap hari : jalan pagi
- Lantai rumah : semen
- Pengelolaan limbah rumah tangga : buang ketempat pembuangan
sampah
- System pengelolaan air minum : dimasak
- Jarak kandang ternak dengan rumah : tidak ada

c. Ekonomi
1) Penghasilan tetap perbulan
< Rp. 1.350.000

2) Alokasi dana
a. Pendidikan : Rp 300.000
b. Kesehatan : Rp 20.000
c. Listrik : Rp 50.000
d. Air : Rp 50.000
e. Belanja dapur : Rp 200.000
f. Tabungan : Rp 150.000

15
d. Transportasi keluarga
Kendaraan dimiliki : Ada, sepeda motor

2.3 MASALAH DALAM KELUARGA & TUJUAN YANG INGIN DICAPAI

No Masalah Tujuan yang ingin dicapai


1. Anggota keluarga merokok Agar anggota keluarga mau
didalam rumah berhenti merokok supaya
kesehatan tubuhnya tetap terjaga.
2. Imunisasi balita tidak lengkap Agar ibu dan anggota keluarga
membawa balita ke posyandu
untuk imunisasi.

2.4 KEADAAN RUMAH & LINGKUNGAN SEKITARNYA


1. Ventilasi rumah : cukup
2. Lantai rumah : semen dan dialas dengan karpet
3. Pengelolaan limbah rumah tangga : dibuang ketempat pembuangan
sampah
4. Memberantas jentik nyamuk : ada, dengan cara memelihara ikan
di bak mandi dan gerakan 3M seminggu sekali.

2.5 UPAYA YANG SUDAH DILAKUKAN PADA PEMBINAAN


KELUARGA DAN DAMPAKNYA

No Upaya Evaluasi Tercapai / Tidak


1. Memberikan penkes Anggota keluarga Tercapai
kepada anggota keluarga mengerti dengan
tentang bahaya merokok, penjelasan yang
kerugian merokok dan diberikan dan bersedia

16
cara berhenti merokok. untuk mengurangi
merokok.
2. Menjelaskan kepada Anggota keluaraga akan Tercapai
anggota keluarga tentang membawa balita ke
pentingnya imunisasi. posyandu untuk
imunisasi

KK 2

2.1 IDENTITAS KELUARGA

Nama Kepala Keluarga : Abral


Umur : 45 th
Agama : Islam
Suku/ Bangsa : Sikumbang
Pendidikan Terakhir : SMA
Pekerjaan : pegawai swasta
Alamat : Lapau Kelok
RT 2 RW 1

a. Pengambil Keputusan dalam Keluarga


- Perencanaan kehamilan : Suami istri
- Perencanaan persalinan : Suami istri
- Penggunaan alat kontrasepsi : Suami istri
- Perencanaan kesehatan anak : Suami istri
- Perencanaan pendidikan anak : Suami istri
- Pengelola keuangan rumah tangga : Suami istri
- Pengasuhan anak : Suami istri
- Kegawatdaruratan : Suami istri
- Otonomi perempuaan : Suami istri

17
b. Status kesehatan keluarga 1 tahun terakhir

Gangguan Pengobatan
Hubungan Kondisi
kesehatan yang
No Nama Usia L/P Pendidikan Pekerjaan
yang
Keluarga dilakukan saat ini
diderita
45 Pegawai
1 Abral L Suami SMA - - Sehat
th swasta
43
2 Eva Novita P Istri SMA IRT - - Sehat
th
20
3 Regina P Anak SMA Mahasiswa - - Sehat
th
4 Alif 8 th L Anak SD Pelajar - - Sehat

REMAJA PUTRI (12-20 Tahun dan Belum Menikah)


1. Kegiatan terlarang pada remaja : tidak ada
2. Kegiatan sosial : osis / BEM
3. Pacaran : tidak
4. Yang dilakukan saat pacaran : tidak ada
5. Mendapatkan haid pertama : sudah
6. Usia menarche : antara 11-16 tahun
7. Siklus haid : antara 21-35 hari
8. Teratur
9. Tidak disminore
10. Pengetahuan tentang kesehatan reproduksi : kurang tau tentang IMS
11. Personal hygiene ada, seperti :
- Mandi 2x sehari
- Ganti pakaian dalam minimal 2x sehari
- Ganti pembalut 3-4 x sehari
- Membersihkan kemaluan dari arah depan kebelakang
- Mengganti pakaian setiap hari
- Pakaian yang sudah dicuci dan disetrika
- Pakaian dalam yang terbuat dari bahan yang menyerap keringat
12. Tidak pernah mengalami masalah kesehatan reproduksi
13. Rencana nikah usia 20-35 tahun
14. mengetahui tentang HIV/AIDS
15. Bersedia ikut serta dalam PKPR

18
PUS (15-49 Tahun)
1. Usia ibu saat menikah antara 20-35 tahun
2.Ibu menggunakan alat kontrasepsi kondom

WUS (> 18 Tahun)


1. Usia menarche antara 11-16 tahun
2. Siklus haid antara 21-35 hari
3. Teratur
4. Tidak disminore

2.2 TAHAPAN PERKEMBANGAN KELUARGA


a. Pendapat Tentang Pelayanan Kesehatan
a) Pendapat kepala keluarga mengenai fasilitas kesehatan
1. Rumah sakit : Pelayanan ribet
2. Puskesmas : Pelayanan baik
3. Posyandu : Pelayanan baik

b) Kepemilikan Jaminan Kesehatan/Jaminan Sosial


Ada, Jamkesmas

b. Pengetahuan tentang kesehatan umum, KIA dan Implementasi


- Cuci tangan : sebelum makan, sebelum dan setelah kegiatan
aktifitas
- Persalinan dengan nakes : nakes
- Merokok dalam rumah : tidak
- Penggunaan air bersih : tampung air hujan atau PDAM
- ASI eksklusif : iya
- Menimbang bayi dan balita : iya
- Makan buah dan sayur setiap hari : iya
- Memberantas jentik nyamuk : ada
- Ventilasi rumah : cukup
- Melakukan aktivitas fisik setiap hari : jalan pagi
- Lantai rumah : semen
- Pengelolaan limbah rumah tangga : dibuang ke tempat pembuangan
akhir
- System pengelolaan air minum : isi ulang
- Jarak kandang ternak dengan rumah : tidak ada

19
c. Ekonomi
1. Penghasilan tetap perbulan
>Rp. 1.350.000

2. Alokasi dana
a. Pendidikan : Rp 1.000.000
b. Kesehatan :-
c. Listrik : Rp 200.000
d. Air : Rp 50.000
e. Belanja dapur : Rp 1.500.000
f. Tabungan : Rp 200.000

d. Transportasi keluarga
Kendaraan dimiliki : Ada, sepeda motor dan mobil

2.3 MASALAH DALAM KELUARGA & TUJUAN YANG INGIN DICAPAI

No Masalah Tujuan yang ingin dicapai


1. PHBS Seluruh anggota keluarga
mengerti tentang 10 indikator
perilaku hidup bersih dan sehat.

2.4 KEADAAN RUMAH & LINGKUNGAN SEKITARNYA


1. Ventilasi rumah : cukup
2. Lantai rumah : semen dan dialas dengan karpet
3. Pengelolaan limbah rumah tangga : dibuang ke pembuangan akhir
4. Memberantas jentik nyamuk : ada, dengan cara memelihara ikan
di bak mandi

20
2.5 UPAYA YANG SUDAH DILAKUKAN PADA PEMBINAAN
KELUARGA DAN DAMPAKNYA

No Upaya Evaluasi Tercapai / Tidak


1. Memberikan penkes Anggota keluarga Tercapai
kepada keluarga tentang mengerti dengan PHBS
PHBS

KK 3

2.1 IDENTITAS KELUARGA

Nama Kepala Keluarga : Albetra


Umur : 50 th
Agama : Islam
Suku/ Bangsa : sikumbang
Pendidikan Terakhir : S1
Pekerjaan : pegawai swasta
Alamat : Lapau Kelok, Panorama Baru
RT 2 RW 1

a. Pengambil Keputusan dalam Keluarga


- Perencanaan kehamilan : Suami istri
- Perencanaan persalinan : Suami istri
- Penggunaan alat kontrasepsi : Istri
- Perencanaan kesehatan anak : istri
- Perencanaan pendidikan anak : istri
- Pengelola keuangan rumah tangga : Istri
- Pengasuhan anak : istri
- Kegawatdaruratan : istri
- Otonomi perempuaan : Istri

21
b. Status kesehatan keluarga 1 tahun terakhir

Gangguan Pengobatan
Hubungan Kondisi
kesehatan yang
No Nama Usia L/P Pendidikan Pekerjaan
yang
Keluarga dilakukan saat ini
diderita
50 Pegawai
1 Albetra L Suami S1 - - Sehat
th swasta
47
2 Petrimawati P Istri SD Pedagang - - Sehat
th
25 Belum
3 Paramitha P Anak S1 - - Sehat
th bekerja
Bayu 20 Kuli
4 L Anak SMA - - Sehat
Andika th bangunan
17
5 Velliya P Anak SMA siswa
th
11
6 Resti P Anak SD Pelajar - - Sehat
th
REMAJA PUTRI (12-20 Tahun dan Belum Menikah)
16. Kegiatan terlarang pada remaja : tidak ada
17. Kegiatan sosial : osis / BEM
18. Pacaran : iya
19. Yang dilakukan saat pacaran : hanya jalan-jalan saja
20. Mendapatkan haid pertama : sudah
21. Usia menarche : antara 11-16 tahun
22. Siklus haid : antara 21-35 hari
23. Teratur
24. Tidak disminore
25. Pengetahuan tentang kesehatan reproduksi : kurang tau tentang IMS
26. Personal hygiene ada, seperti :
- Mandi 2x sehari
- Ganti pakaian dalam minimal 2x sehari
- Ganti pembalut 3-4 x sehari
- Membersihkan kemaluan dari arah depan kebelakang
- Mengganti pakaian setiap hari
- Pakaian yang sudah dicuci dan disetrika
- Pakaian dalam yang terbuat dari bahan yang menyerap keringat
27. Tidak pernah mengalami masalah kesehatan reproduksi

22
28. Rencana nikah usia 20-35 tahun
29. Kurang mengetahui tentang HIV/AIDS
30. Tidak bersedia ikut serta dalam PKPR karena kuliah sambil bekeja.

PUS (15-49 Tahun)


1. Usia ibu saat menikah antara 20-35 tahun
2.Ibu menggunakan alat kontrasepsi yaitu IUD

WUS (> 18 Tahun)


1. Usia menarche antara 11-16 tahun
2. Siklus haid antara 21-35 hari
3. Teratur
4. Tidak disminore

2.2 TAHAPAN PERKEMBANGAN KELUARGA


a. Pendapat Tentang Pelayanan Kesehatan
a) Pendapat kepala keluarga mengenai fasilitas kesehatan
1. Rumah sakit : Pelayanan kurang, sesuai tingkat pembayaran
2. Puskesmas : Pelayanan baik
3. Posyandu : Pelayanan baik, sikap kadernya ramah

b) Kepemilikan Jaminan Kesehatan/Jaminan Sosial


Ada, BPJS

b. Pengetahuan tentang kesehatan umum, KIA dan Implementasi


- Cuci tangan : sebelum makan, sebelum dan setelah kegiatan
aktifitas
- Persalinan dengan nakes : nakes
- Merokok dalam rumah : tidak
- Penggunaan air bersih : PDAM
- ASI eksklusif : iya
- Menimbang bayi dan balita : iya
- Makan buah dan sayur setiap hari : iya
- Memberantas jentik nyamuk : ada
- Ventilasi rumah : cukup
- Melakukan aktivitas fisik setiap hari : jalan pagi
- Lantai rumah : semen
- Pengelolaan limbah rumah tangga : dibuang ketempat pembuangan
sampah
- System pengelolaan air minum : dimasak

23
- Jarak kandang ternak dengan rumah : < 250 m

c. Ekonomi
1. Penghasilan tetap perbulan
> Rp. 1.350.000

2. Alokasi dana
a. Pendidikan : Rp 750.000
b. Kesehatan : Rp 127.500
c. Listrik : Rp 50.000
d. Air : Rp 180.000
e. Belanja dapur : Rp 900.000
f. Tabungan : Tidak menentu

d. Transportasi keluarga
Kendaraan dimiliki : Ada, sepeda motor

2.3 MASALAH DALAM KELUARGA & TUJUAN YANG INGIN DICAPAI

No Masalah Tujuan yang ingin dicapai


1. Suami ibu jarang pulang, istri Ibu sabar dan kuat menghadapi
menjadi kepala rumah tangga. masalah tersebut.
2. Ibu dan anak lak-laki merokok Ibu dan anak laki-laki mengurangi
didalam rumah atau berhenti merokok

2.4 KEADAAN RUMAH & LINGKUNGAN SEKITARNYA


1. Ventilasi rumah : cukup
2. Lantai rumah : semen dan dialas dengan karpet
3. Pengelolaan limbah rumah tangga : dibuang ketempat pembuangan
sampah
4. Memberantas jentik nyamuk : ada, dengan cara gerakan 3M
seminggu sekali.

24
2.5 UPAYA YANG SUDAH DILAKUKAN PADA PEMBINAAN
KELUARGA DAN DAMPAKNYA

No Upaya Evaluasi Tercapai / Tidak


1. Memberikan dukungan Ibu masih belum bisa Tidak
kepada ibu agar kuat dan sabar dan kuat dalam
sabar menghadapinya. menghadapi.

25
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 KESIMPULAN

Setelah melaksanakan asuhan kebidanan komunitas selama 2 minggu,

masalah yang paling banyak ditemukan adalah anggota keluarga merokok

didalam rumah. Setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang bahaya

merokok, anggota keluarga bersedia mengurangi jumlah merokok dalam

sehari. Namun demikian, masih banyak masalah-masalah lain yang belum

dapat terselesaikan.

3.2 SARAN

Untuk praktik kebidanan komunitas selanjutnya diharapkan waktunya

lebih lama dari praktik saat ini, sehingga lebih banyak lagi masalah yang

ditemukan dan diharapkan dapat terselesaikan dengan baik.

26

Вам также может понравиться