Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Latar Belakang
Indonesia adalah negara yang memiliki kekayaan alam nomor satu di dunia, yang
sebenarnya memiliki potensi untuk menjadi negara maju. tapi sayangnya banyak hambatan-
hambatan yang menghalangi kemajuan tersebut. Salah satu faktornya adalah kondisi keuangan
yang sampai saat ini menjadi masalah yang sangat serius. Perbankan sendiri merupakan
perantara keuangan dari dua pihak, yakni pihak yang kelebihan dana dan pihak yang
kekurangan dana. Hal tersebut tercermin pada UU RI no. 10 tahun 1998, tanggal 10 November
1998 yang menjelaskan mengenai Perbankan. Menurut UU RI no. 10 tahun 1998 yang
dimaksud dengan BANK adalah “badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkan dana dari masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-
bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”. Seperti pada
pengertiannya, yang pada intinya perbankan merupakan badan usaha yang menghimpun dana
dari masyarakat dan menyalurkannya kembali ke masyarakat.
Dari pengertian di atas dapat terlihat sekilas mengenai peranan perbankan yang
diharapkan dapat memajukan perekonomian di Indonesia. Dua hal tersebut merupakan tugas
inti dari sebuah Bank Umum . Namun seiring dengan berjalannya waktu, tugas dari Bank
Umum kini semakin berkembang, diantaranya yaitu:
Penciptaan uang. Uang yang diciptakan bank umum adalah uang giral, yaitu alat
pembayaran lewat mekanisme pemindahbukuan (kliring). Kemampuan bank umum
menciptakan uang giral menyebabkan posisi dan fungsinya dalam pelaksanaan kebijakan
moneter. Bank sentral dapat mengurangi atau menambah jumlah uang yang beredar dengan
cara mempengaruhi kemampuan bank umum menciptakan uang giral.
Mendukung Kelancaran Mekanisme Pembayaran. Fungsi lain dari bank umum yang
juga sangat penting adalah mendukung kelancaran mekanisme pembayaran. Hal ini
dimungkinkan karena salah satu jasa yang ditawarkan bank umum adalah jasa-jasa yang
berkaitan dengan mekanisme pembayaran. Beberapa jasa yang amat dikenal adalah kliring,
transfer uang, penerimaan setoran-setoran, pemberian fasilitas pembayaran dengan tunai,
kredit, fasilitas-fasilitas pembayaran yang mudah dan nyaman, seperti kartu plastik dan sistem
pembayaran elektronik.
Penghimpunan Dana Simpanan Masyarakat. Dana yang paling banyak dihimpun oleh
bank umum adalah dana simpanan. Di Indonesia dana simpanan terdiri atas giro, deposito
berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dapat dipersamakan
dengan itu. Kemampuan bank umum menghimpun dana jauh lebih besar dibandingkan dengan
lembaga-lembaga keuangan lainnya. Dana-dana simpanan yang berhasil dihimpun akan
disalurkan kepada pihak-pihak yang membutuhkan, utamanya melalui penyaluran kredit.
Mendukung Kelancaran Transaksi Internasional. Bank umum juga sangat dibutuhkan
untuk memudahkan dan atau memperlancar transaksi internasional, baik transaksi barang/jasa
maupun transaksi modal. Kesulitan-kesulitan transaksi antara dua pihak yang berbeda negara
selalu muncul karena perbedaan geografis, jarak, budaya dan sistem moneter masing-masing
negara. Kehadiran bank umum yang beroperasi dalam skala internasional akan memudahkan
penyelesaian transaksi-transaksi tersebut. Dengan adanya bank umum, kepentingan pihak-
pihak yang melakukan transaksi internasional dapat ditangani dengan lebih mudah, cepat, dan
murah.
Penyimpanan Barang-Barang Berharga. Penyimpanan barang-barang berharga adalah
satu satu jasa yang paling awal yang ditawarkan oleh bank umum. Masyarakat dapat
menyimpan barang-barang berharga yang dimilikinya seperti perhiasan, uang, dan ijazah
dalam kotak-kotak yang sengaja disediakan oleh bank untuk disewa (safety box atau safe
deposit box). Perkembangan ekonomi yang semakin pesat menyebabkan bank memperluas jasa
pelayanan dengan menyimpan sekuritas atau surat-surat berharga.
Pemberian Jasa-Jasa Lainnya. Di Indonesia pemberian jasa-jasa lainnya oleh bank
umum juga semakin banyak dan luas. Saat ini kita sudah dapat membayar listrik, telepon
membeli pulsa telepon seluler, mengirim uang melalui atm, membayar gaji pegawai dengan
menggunakan jasa-jasa bank, atas dasar pentingnya pembahasan dan pengkajian mengenai
peran perbankan dalam perekonomian di atas maka kami mengambil topik permasalahan ini
untuk dikaji bersama.
B. Rumusan Masalah
Yang menjadi Rumusan Masalah dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian lembaga perbankan ?
2. Apa fungsi dan tujuan lembaga perbankan ?
3. Apa tujuan pendirian lembaga perbankan ?
4. Bagaimana asas hukum lembaga perbankan ?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang mejadi tujuan penulisannya adalah
sebagai berikut :
1. Memahami pengertian lembaga perbankan.
2. Mengetahui fungsi dan tujuan lembaga perbankan.
3. Mengetahui tujuan pendirian lembaga perbankan.
4. Memahami asas hukum lembaga perbankan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Lembaga Perbankan
a. Definisi Bank
Bank berasal dari bahasa Italia yang berarti bantu atau pembantu. Namun seiring
berjalannya waktu, pengertian bank meluas menjadi suatu bentuk pranata sosial yang bersifat
finansial, yang melakukan kegiatan keuangan dan melaksanakan jasa-jasa keuangan. Secara
umum bank adalah suatu badan usaha yang memiliki wewenang dan fungsi untuk untuk
menghimpun dana masyarakat umum untuk disalurkan kepada yang memerlukan dana
tersebut.
Agar pengertian bank menjadi jelas, berikut beberapa definisi menurut para ahli :
1. Undang-undang Repuplik Indonesia no 7 tahun 1992 tentang Perbankan yang telah diubah
dengan Undang-undang No. 10 Tahun 1998 :
a) Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit
dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
banyak.
Bank adalah lembaga keuangan berarti bank adalah badan usaha yang kekayaannya
terutama dalam bentuk asset keuangan (financial assets) serta bermotifkan profit dan juga
sosial, jadi bukan hanya mencari keuntungan saja.
Bank selaku stabilitator moneter diartikan bahwa bank mempunyai kewajiban ikut serta
menstabilkan nilai tukar uang, nilai kurs, atau harga barang-barang relatif stabil atau tetap, baik
secara langsung maupun mekanisme Giro Wajib Minimum (GWM), Operasi Pasar Terbuka,
atau pun Kebijakan Diskonto.
Sedangkan bank sebagai dinamisator perekonomian maksudnya bahwa bank
merupakan pusat perekonomian, sumber dana, pelaksanaan lalu lintas pembayaran,
memproduktifkan tabungan, dan mendorong kemajuan perdagangan nasional dan
internasional. Tanpa peranan perbankan, tidak mungkin dilakukan globalisasi perekonomian.
Bank memiliki asas dalam melaksanakan kegiatan usahanya yakni demokrasi ekonomi
dengan menggunakan prinsip kehati-hatian. Fungsi utama perbankan Indonesia adalah sebagai
penghimpun dan penyalur dana masyarakat (finacial intermediary).
a. Fungsi Perbankan
Fungsi perbankan adalah sebagai penghimpun, penyalur dan pelayan jasa dalam lalu
lintas pembayaran dan peredaran uang di masyarakat yang bertujuan menunjang pelaksanaan
pembangunan nasional, dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi dan
stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteran rakyat banyak.
1. penghimpun dana
Untuk menjalankan fungsinya sebagai penghimpun dana maka bank memiliki beberapa sumber
yang secara garis besar ada tiga sumber, yaitu:
a) Dana yang bersumber dari bank sendiri yang berupa setoran modal waktu
pendirian.
b) Dana yang berasal dari masyarakat luas yang dikumpulkan melalui usaha
perbankan seperti usaha simpanan giro, deposito dan tabanas.
c) Dana yang bersumber dari lembaga keuangan yang diperoleh dari pinjaman
dana yang berupa kredit lekuiditasdan call money (dana yang sewaktu-waktu
dapat ditarik oleh bank yang meminjam)
3. Fungsi investasi yaitu menyalurkan dana yang terkumpul oleh bank untuk membeli surat-
surat berharga, penyertaan, pemilikan harta tetap.
4. Memberikan pelayanan Jasa Bank dalam mengemban tugas sebagai “ pelayanan lalu-lintas
pembayaran uang” melakukan berbagai aktifitas kegiatan antara lain pengiriman uang, inkaso,
cek wisata, kartu kredit dan pelayanan lainnya
Jika fungsi di atas diklasifikasikan lagi maka fungsi bank dibagi menjadi Fungsi Utama
dan Fungsi Tambahan.
Fungsi Utama, meliputi:
1. Penghimpun dana
2. Pembiayaan
4. Penanggung resiko
2. Penggunaan cek
Lembaga perbankan mempunyai fungsi dan tanggung jawab yang sangat besar, selain
memiliki fungsi tradisional, yaitu untuk menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat dalam
arti sebagai perantara pihak yang berlebihan dana dan kekurangan dana, yakni fungsi financial
intermediary, juga berfungsi sebagai sarana pembayaran
1. Lembaga kepercayaan;
3. Lembaga pemerataan.
Jasa bank sangat penting dalam pembangunan ekonomi suatu negara. Jasa perbankan
pada umumnya terbagi atas dua tujuan:
Pertama, sebagai penyedia mekanisme dan alat pembayaran yang efisien bagi nasabah.
Untuk ini, bank menyediakan uang tunai, tabungan dan kartu kredit. Ini adalah peran bank yang
paling penting dalam kehidupan ekonomi. Tanpa adanya penyediaan alat pembayaran yang
efisien ini, maka barang hanya dapat diperdagangkan dengan cara barter yng memakan waktu.
Kedua, dengan menerima tabungan dari nasabah dan meminjamkannya kepada pihak
yang membutuhkan dana, berarti bank meningkatkan arus dana untuk investasi dan
pemanfaatan yang lebh produktif. Bila peran ini berjalan dengan baik, ekonomi suatu negara
akan meningkat. Tanpa adanya arus dana ini, uang hanya berdiam di saku seseorang, orang
tidak dapat memperoleh pinjaman dan bisnis tidak dapat dibangun arena mereka tidak memiliki
dana pinjaman.
Secara umum dapat dikatakan bahwa hukum perbankan adalah hukum yang mengatur
segala sesuatu yang berhubungan dengan perbankan. Tentu untuk memperoleh pengertian yang
lebih mendalam mengenai pengertian hukum perbankan tidaklah cukup dengan memberikan
rumusan yang demikian. Maka diperlukan pendapat para ahli hukuim perbankan.
Dalam kacamata sistem hukum nasional, hukum perbankan telah berkembang menjadi
hukum sektoral dan fungsional, oleh karena itu hukum perbankan dalam kajiannya meniadakan
pembedaan antara hukum publik dan hukum privat, sehingga bentang ruang lingkupnya sangat
luas. Kalau mau dirinci hukum perbankan itu mencakup bidang hukum administrasi, hukum
perdata, hukum dagang, hukum pidana dan hukum internasional.
1. Prinsip Kepercayaan
Prinsip kepercayaan adalah suatu asas yang menyatakan bahwa usaha bank dilandasi
oleh hubungan kepercayaan antara bank dengan nasabahnya. Bank terutama bekerja dengan
dana dari masyarakat yang disimpan padanya atas dasar kepercayaan, sehingga setiap bank
perlu terus menjaga kesehatannya dengan tetap memelihara dan mempertahankan kepercayaan
masyarakat padanya.
Prinsip ini merupakan tulang punggung dari suatu bank yang dapat mendukung
kemajuan bank. Dengan kokohnya kepercayaan yang diterima oleh bank dari masyarakat,
maka akan dapat memberikan eksistensi dan value yang baik terhadap bank tersebut.
2. Prinsip Kerahasiaan
Prinsip Kehati-hatian adalah suatu asas yang menyatakan bahwa bank dalam
menjalankan fungsi dan kegiatan usahanya wajib menerapkan prinsip kehati-hatian dalam
rangka melindungi dana masyarakat yang dipercayakan padanya.
Tentunya bahwa bank sebagai lembaga yang mengelola uang nasabah, diharapkan oleh
nasabah itu pula bahwa bank dapat mengelola uang yang disimpan secara baik dan hati – hati.
Ketika hal ini dapat dilakukan dengan baik oleh pihak bank, maka bukan tidak mungkin akan
dapat meningkatkan kepercayaan nasabah terhadap bank yang digunakan untuk menyimpan
uangnya tersebut.
4. Prinsip Mengenal Nasabah (know how costumer principle)
Prinsip mengenal nasabah adalah prinsip yang diterapkan oleh bank untuk mengenal
dan mengetahui identitas nasabah, memantau kegiatan transaksi nasabah termasuk melaporkan
setiap transaksi yang mencurigakan. Prinsip mengenal nasabah nasabah diatur dalam Peraturan
Bank Indonesia No.3/1 0/PBI/2001 tentang Penerapan Prinsip Mengenal nasabah. Tujuan yang
hendak dicapai dalam penerapan prinsip mengenal nasabah adalah meningkatkan peran
lembaga keuangan dengan berbagai kebijakan dalam menunjang praktik lembaga keuangan,
menghindari berbagai kemungkinan lembaga keuangan dijadikan ajang tindak kejahatan dan
aktivitas illegal yang dilakukan nasabah, dan melindungi nama baik dan reputasi lembaga
keuangan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan