Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Andi Rusdin
Jurusan Teknik Sipil Universitas Tadulako (Untad) Palu
Email : a.rus33@gmail.com
ABSTRACT
Breakwaters are structures that reduce the amount of wave energy by removing, reflecting or breaking the
incoming wave. This study aims to determine the influence of not symmetrical slope variation type of tune wave to
transmission coefficient (KT) and to find out the good value of the breakwater slope for the transmission coefficient.
This research is an experimental research conducted at Hydro Engineering Laboratory, Tadulako University. The
model scale used in this study is 1: 15 with two high variations of breakwaters and three frequency variations with five
water surface conditions. The results showed that the higher water depth (d), the larger the wave period (T), the shorter
the wavelength (Lo) and the smaller the slope of the front and rare breakwater (m), and then the value of the
transmission coefficient (KT) is smaller. Than from the eight variations of breakwater model that produces the smallest
transmission coefficient (KT) is model I with 5 cm height of the breakwater (H B) and front slope variation is 1:1.5 while
slope variation on the back is 1:1 with the interval value of KT 0.188-1.911
Keywords: Breakwater, Height of breakwater (HB), transmission coefficient (KT), Water depth (d), Wave period (T),
Slope of breakwater (m) adn Length of wave (Lo)
ABSTRAK
Pemecah gelombang adalah struktur yang mengurangi jumlah energi gelombang dengan
menghilangkan, memantulkan atau memecahkan gelombang yang masuk. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh variasi kemiringan talud tidak simetris pada pemecah gelombang tipe tenggelam
terhadap koefisien transmisi (KT) dan untuk mengetahui nilai kemiringan pemecah gelombang yang baik
untuk koefisien transmisi. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental yang dilakukan di laboratorium
Hidrolika Teknik Universitas Tadulako. Skala model yang digunakan pada penelitian adalah 1:15 dengan
dua variasi tinggi pemecah gelombang dan tiga variasi frekuensi dengan lima kondisi permukaan air. Hasil
penelitian menunjukan semakin tinggi kedalaman air (d), semakin besar periode gelombang (T), semakin
pendek panjang gelombang (Lo) dan semakin kecil kemiringan pemecah gelombang bagian depan dan
belakang maka nilai koefisien transmisi (KT) semakin kecil. Maka dari kedelapan variasi model pemecah
gelombang yang menghasilkan nilai koefisien transmisi terkecil yaitu model I dengan tinggi pemecah
gelombang (HB) 5 cm dan variasi kemiringan depan (mdean) sebesar 1:15 sedangkan kemiringan belakang
(mbelakang) sebesar 1:1 dengan interval nilai KT anatara 0.118 – 1.911.
Kata kunci : Pemecah Gelombang, Tinggi Pemecah Gelombang (HB), Koefisien Transmisi (KT), Kedalaman Air
(d), Periode Gelombang (T), kemiringan pemecah gelombang (m) dan Panjang Gelombang (Lo).
1
Pengaruh Variasi Kemiringan Talud Tidak Simetris Terhadap Koefisien
Transmisi Gelombang Pada Pemecah Gelombang Tipe Tenggelam.
(Anissa Novriyana Dewi, Andi Rusdin, Vera Wim Andiesse)
bertambahnya tinggi gelombang. Pada saat di luar daerah pembangkitan disebut swell. [9]
kemiringan gelombang (perbandingan antara tinggi Ketika gelombang menjalar, partikel air di
dan panjang gelombang) mencapai batas permukaan bergerak dalam suatu lingkaran besar
maksimum, gelombang akan pecah. Karakteristik membentuk puncak gelombang pada puncak
gelombang setelah pecah berbeda dengan sebelum lingkarannya dan lembah pada lintasan terendah. Di
pecah. Gelombang yang telah pecah tersebut bawah permukaan, air bergerak dalam lingkaran-
merambat terus ke arah pantai sampai akhirnya lingkaran yang makin kecil. Saat gelombang
gelombang bergerak naik dan turun pada mendekati pantai, bagian bawah gelombang akan
permukaan pantai (uprush dan downrush). mulai bergesekan dengan dasar laut yang
Garis gelombang pecah merupakan batas menyebabkan pecahnya gelombang dan terjadi
perubahan perilaku gelombang dan juga transpor putaran pada dasar laut yang dapat membawa
sedimen pantai. Daerah dari garis gelombang pecah material dari dasar pantai serta menyebabkan
ke arah laut disebut dengan offshore. Sedang daerah perubahan profil pantai.
yang terbentang ke arah pantai dari garis gelombang Bentuk gelombang di alam adalah sangat
pecah dibedakan menjadi tiga daerah yaitu : kompleks dan sulit digambarkan secara matematis
1. Daerah gelombang pecah (breaker zone) adalah karena ketidak-linieran, tiga dimensi dan
daerah di mana gelombang yang datang dari laut mempunyai bentuk yang random (suatu deret
(lepas pantai) mencapai ketidak-stabilan dan gelombang mempunyai tinggi dan periode berbeda).
pecah. Pantai yang landai gelombang pecah bisa Ada beberapa teori dengan berbagai derajat
terjadi dua kali. kekomplekan dan ketelitian untuk menggambarkan
2. Surf zone adalah daerah yang terbentang antara gelombang di alam. Teori yang sederhana adalah
bagian dalam dari gelombang pecah dan batas teori gelombang linier. Menurut teori gelombang
naik-turunnya gelombang di pantai. Pantai yang linier, gelombang berdasarkan kedalaman relatifnya
landai mempunyai surf zone yang lebar. dibagi menjadi tiga yaitu deep water (gelombang di
3. Swash zone adalah daerah yang dibatasi oleh laut dangkal), transitional water (gelombang laut
garis batas tertinggi naiknya gelombang dan transisi), shallow water (gelombang di laut dalam).
batas terendah turunnya gelombang di pantai. [9]
Parameter penting untuk menjelaskan Berdasarkan kedalaman relatif, yaitu
gelombang air adalah panjang gelombang, tinggi perbandingan antara kedalaman air (d) dan panjang
gelombang, dan kedalaman air. Parameter- gelombang (L) (d/L), gelombang dapat
parameter yang lain seperti kecepatan dan diklasifikasikan menjadi tiga macam, yaitu :
percepatan dapat ditentukan dari ketiga parameter 1. Gelombang di laut dangkal, jika d/L < ½ (1)
pokok di atas. [9] 2. Gelombang di laut transisi, jika
1. Panjang gelombang (L) adalah jarak horizontal 1/20 < d/L < ½ (2)
antara kedua puncak atau titik tertinggi 3. Gelombang di laut dalam, jika d/L < ½ (3)
gelombang yang berurutan, atau bisa dikatakan Keterangan:
sebagai jarak antara dua lembah gelombang. d = Kedalaman laut
2. Periode Gelombang (T) adalah waktu yang L = Panjang antara puncak gelombang
dibutuh kan oleh dua puncak/lembah gelombang c. Pemecah Gelombang (Breakwater)
yang berurutan melewati titik tertentu. Pemecah gelombang (breakwater) adalah
3. Kecepatan rambat gelombang Celerity (C) struktur yang mengurangi jumlah energi gelombang
merupakan perbandingan antara panjang dengan menghilangkan, memantulkan atau
gelombang dan periode gelombang (L/T). Ketika memecahkan gelombang yang masuk. [14]
gelombang air menjalar dengan kecepatan C, Pemecah gelombang digunakan untuk
partikel air tidak turut bergerak ke arah mengendalikan abrasi yang menggerus garis pantai
perambatan gelombang. dan untuk menenangkan gelombang disuatu
4. Amplitudo (a) adalah jarak antara puncak/titik pelabuhan sehingga kapal dapat merapat
tertinggi gelombang atau lembah/titik terendah dipelabuhan dengan lebih mudah dan cepat.
gelombang dengan muka air tenang (H/2). Pemecah gelombang dibedakan menjadi dua
Pada umumnya gelombang terjadi karena macam yaitu, pemecah gelombang sambung pantai
hembusan angin di permukaan air laut. Daerah di dan pemecah gelombang lepas pantai. Pemecah
mana gelombang itu dibentuk disebut daerah gelombang sambung pantai biasanya digunakan
pembangkitan gelombang (wave generating area). untuk melindungi daerah perairan pelabuhan dari
Gelombang yang terjadi di daerah pembangkitan gangguan gelombang, Sedangkan pemecah
disebut sea, sedangkan gelombang yang terbentuk gelombang lepas pantai adalah bangunan yang
3
Pengaruh Variasi Kemiringan Talud Tidak Simetris Terhadap Koefisien
Transmisi Gelombang Pada Pemecah Gelombang Tipe Tenggelam.
(Anissa Novriyana Dewi, Andi Rusdin, Vera Wim Andiesse)
dibuat sejajar pantai dan berada pada jarak tertentu 𝐾𝑇 = Koefisien transmisi
dari garis pantai. Pemecah gelombang lepas pantai 𝐻𝑇 = Tinggi Gelombang transmisi
banyak digunakan sebagai pelindung pantai 𝐻𝑖 = Tinggi Gelombang dating
terhadap erosi dengan menghancurkan energi Dimana,
gelombang sebelum mencapai pantai. 𝐻𝑖 = ℎ𝑚𝑎𝑥 − ℎ𝑚𝑖𝑛 (5)
Pemecah gelombang lepas pantai dibuat sejajar 𝐻𝑇 = (ℎ𝑚𝑎𝑥 ) 𝑇 − (ℎ𝑚𝑖𝑛 ) 𝑇 (6)
pantai dan berada pada jarak tertentu dari garis Keterangan:
pantai, maka tergantung pada panjang pantai yang hmax = Tinggi gelombang puncak dari dasar
dilindungi, pemecah gelombang lepas pantai dapat flume
dibuat dari satu pemecah gelombang atau suatu seri hmin = Tinggi gelombang terendah dari dasar
bangunan yang terdiri dari beberapa ruas pemecah
flume
gelombang yang dipisahkan oleh celah.
Bentuk dan karakteristik pemecah gelombang
berbeda-beda begitu juga kemampuan peredaman METODE PERANCANGAN
gelombang yang dihasilkan. Menurut bentuknya a. Lokasi penelitian
Penelitian dilaksanakan di laboratorium Hidro
bangunan pemecah gelombang dibedakan menjadi
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas
bangunan sisi miring dan sisi tegak dengan tipe
Tadulako.
tenggelam dan tidak tenggelam.
Seiring pekembangan jaman dalam konstruksi b. Prosedur Penelitian
Secara garis besar, prosedur pada penelitian ini
pemecah gelombang lepas pantai juga mengalami
digambarkan pada flowchart berikut :
perkembangan yang signifikan. Belakangan juga
dikenal konstruksi pemecah gelombang komposit,
yaitu dengan menggabungkan bangunan sisi tegak
dan bangunan sisi miring, dalam penggunaan
materilpun dikombinasikan misalnya antara kaison
beton dengan batu-batuan sebagai pondasinya.
Selain itu pula terdapat bangunan pemecah
gelombang dari potongan bamboo yang dianyam,
dan dari ban-ban bekas yang biayanya lebih murah
namun masih dipertanyakan mengenai keramahan
lingkungannya.
i. Transmisi Gelombang
Saat gelombang menghantam pemecah
gelombang, energi gelombang akan berbalik
diantara, menghilang, atau menyebar melalui atau
melewati struktur. Maka saat gelombang datang
energi gelombang terbagi antara refleksi, dispasi
dan transmisi tergantung dari karakteristik
gelombangnya (waktu, tinggi dan kedalaman air),
tipe pemecah gelombang, dan ukuruan strukturnya.
Idealnya breakwater pelabuhan harus memantulkan
atau menghilangkan energi gelombang mendekati
garis pantai. Transmisi energi gelombang yang
berlebihan yang melewati pemecah gelombang
harus diminimalkann untuk mencegah gelombang
merusak garis pantai. [2]
Namun, kelemahan utama dari pemecah
gelombang tenggelam adalah transmisi Gambar 1. Flowchart Prosedur Penelitian
gelombangnya memepunyai nilai koefisien
transmisi lebih besar dari 0,4, dimana Hi dan Ht
adalah tinggi gelombang datang dan tinggi
gelombang transmisi.
𝐻
𝐾𝑇 = 𝐻𝑇 (4)
𝑖
Keterangan:
4
Pengaruh Variasi Kemiringan Talud Tidak Simetris Terhadap Koefisien
Transmisi Gelombang Pada Pemecah Gelombang Tipe Tenggelam.
(Anissa Novriyana Dewi, Andi Rusdin, Vera Wim Andiesse)
6
Pengaruh Variasi Kemiringan Talud Tidak Simetris Terhadap Koefisien
Transmisi Gelombang Pada Pemecah Gelombang Tipe Tenggelam.
(Anissa Novriyana Dewi, Andi Rusdin, Vera Wim Andiesse)
8
Pengaruh Variasi Kemiringan Talud Tidak Simetris Terhadap Koefisien
Transmisi Gelombang Pada Pemecah Gelombang Tipe Tenggelam.
(Anissa Novriyana Dewi, Andi Rusdin, Vera Wim Andiesse)
HB 5 cm kondisi d = 6 cm
9
Pengaruh Variasi Kemiringan Talud Tidak Simetris Terhadap Koefisien
Transmisi Gelombang Pada Pemecah Gelombang Tipe Tenggelam.
(Anissa Novriyana Dewi, Andi Rusdin, Vera Wim Andiesse)
11
Pengaruh Variasi Kemiringan Talud Tidak Simetris Terhadap Koefisien
Transmisi Gelombang Pada Pemecah Gelombang Tipe Tenggelam.
(Anissa Novriyana Dewi, Andi Rusdin, Vera Wim Andiesse)
Koefisien yang ditransmisi atau diteruskan akan Gambar 40. Grafik Hubungan KT dengan m untuk d
semakin besar. = 10 cm pada model 5 dan model 6 dengan m
HB 5 cm kondisi d = 15 cm belakang = 1:1 (θb = 45°)
Gambar 40. menunjukkan bahwa grafik KT
cenderung meningkat akibat bertambahnya nilai m,
Sehingga untuk kedalaman air (d) = 10 cm dapat
disimpulkan bahwa semakin besar nilai m maka
Koefisien yang ditransmisi atau diteruskan akan
semakin besar.
HB 7 cm kondisi d = 12,5 cm
13
Pengaruh Variasi Kemiringan Talud Tidak Simetris Terhadap Koefisien
Transmisi Gelombang Pada Pemecah Gelombang Tipe Tenggelam.
(Anissa Novriyana Dewi, Andi Rusdin, Vera Wim Andiesse)
HB 7 cm kondisi d = 15 cm
15