Вы находитесь на странице: 1из 15

03/02/2018

Ns. Syahrul Ningrat, M.Kep., Sp.Kep.MB

Sasaran Pembelajaran

• Mengidentifikasi hazard dan risiko bencana
• Menjelaskan sistem surveilance bencana
• Mengidentifikasi kelompok beresiko
• Menjelaskan prinsip-prinsip proses isolasi,
karantina, kontaminasi, dan dekontaminasi
• Menjelaskan koordinasi bencana

1
03/02/2018

MITIGASI BENCANA

“serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana”

Mitigasi (mitigation) vs Kesiapsiagaan (preparedness)?

“the mitigation and preparedness stage encompasses


the process of identifying which disasters a community
is susceptible to and planning how to appropriately
address these events. The difference is that mitigation
focus on disaster risk reduction, while preparedness
refers to the planning for a disaster event.” (Kinter, K.,
et al, 2009, p.1)

Mitigasi vs
Preparedness

Mitigasi mengukur/mengkaji:
• Semua bahaya yang ada
• Struktural dan non-struktural
• Bahaya potensial

Area mitigasi sangat bersinggungan dengan area


tenaga profesional (multi disiplin, multi sektoral)
seperti arsitektur, ahli geologi, dst.

2
03/02/2018

Lanjutan…
Mitigasi vs
Preparedness

Contoh kegiatan mitigasi:
• Penilaian risiko/potensi bencana (bahaya,
kerentanan dan kapasitas
• Meningkatkan keamanan bangunan
• Meningkatkan/mengembangkan alat deteksi
dini bahaya (contoh: deteksi tsunami)
• Imunisasi

Lanjutan…
Mitigasi vs
Preparedness

Kesiapsiagaan (preparedness):
• Personal
• Professional : disaster competency  ICN
framework of disaster nursing competencies
• Komunitas
• Pelatihan, drill

3
03/02/2018

MITIGASI BENCANA

KAJIAN RISIKO BENCANA

Risiko = Hazard x Vulnerability


Capacity

Bahaya? Kerentanan? Kapasitas?

4
03/02/2018

Perkampungan Selili, Samarinda

Bahaya? Kerentanan? Kapasitas?

RISIKO BENCANA

Bahaya (hazard)  suatu kondisi/peristiwa yang
mempunyai potensi untuk menyebabkan terjadinya
kecelakaan, cidera, kehilangan nyawa atau harta benda.

Kerentanan (vulnerability)  kondisi yang


berpengaruh buruk terhadap upaya pencegahan
terjadinya bahaya.

Kapasitas  kekuatan atau potensi yang dimiliki


untuk mencegah/mengurangi/merespon bahaya.

5
03/02/2018

RISIKO BENCANA

Bahaya dapat menimbulkan bencana atau tidak.
Bahaya dianggap sebuah bencana apabila telah
menimbulkan korban dan kerugian.

Risiko bencana  potensi kerugian yang ditimbulkan


akibat bencana.

Risiko = Hazard x Vulnerability


Capacity

PENILAIAN RISIKO BENCANA

6
03/02/2018

Langkah-langkah penilaian
risiko Bencana

1. Mapping bencana yang dapat terjadi di suatau
daerah. Misal teridentifikasi 3 bencana: gempa
bumi, banjir dan kerusahan.
2. Analisis penilaian risiko bencana berdasarkan 3 hal:
bahaya (hazard), kerentanan (vulnerability), dan
kapasitas/manajemen yang dimiliki
3. Jabarkan ketiga hal tersebut menggunakan variabel
yang lebih spesifik
4. Tentukan rentang skala yang akan digunakan untuk
menilai tiap variabel. Misal: 1 = rendah; 2 = sedang;
3 = tinggi.

Lanjutan…

Langkah-langkah penilaian
risiko Bencana

5. Nilai dan bandingkan tiap variabel di antara ketiga
bencana tersebut

Contoh: Variabel Frekuensi

Bencana Frekuensi Nilai (Skala)


Gempa 1x/tahun 2
Banjir 2x/tahun 3
Kerusuhan Tidak mesti dalam 1 tahun 1
terjadi

7
03/02/2018

Lanjutan…
Langkah-langkah penilaian
risiko Bencana

5. Nilai dan bandingkan tiap variabel di antara ketiga
bencana tersebut

Contoh: Variabel Dampak

Bencana Dampak Nilai (Skala)


Gempa 100 org meninggal 3
Banjir 0 org meninggal 1
Kerusuhan 20 org meninggal 2

Ada perbedaan skala antar variabel frekuensi dan


dampak

Lanjutan…

Langkah-langkah penilaian
Catatan: risiko Bencana

1.Konsisten dalam penggunaan skala
2.Hati-hati terhadap penggunaan pernyataan negatif/positif
pada variabel karena akan membiaskan skala

Contoh pernyataan pada variabel kebijakan:


“Ada kebijakan terkait dana secondary disaster”  akan
diberikan skala berapa 1 = rendah atau 3 = tinggi?

Ingat! pada penilaian risiko, bencana yang memiliki total


nilai paling tinggi akan menjadi prioritas utama program
kesiapsiagaan. Maka contoh tersebut seharusnya diberikan
skor 1 = rendah.

8
03/02/2018

SURVEILANCE BENCANA

“proses pengumpulan, pengolahan, analisis dan
interpretasi data secara sistematik dan terus-menerus
serta penyebaran informasi kepada unit yang
membutuhkan untuk dapat mengambil tindakan.”
(WHO, 2004)

Proses ini dilakukan sepanjang siklus bencana.

SURVEILANCE BENCANA

9
03/02/2018

SURVEILANCE BENCANA

Data apa yang dicari?

SEBELUM SAAT SETELAH


• Kelompok berkebutuhan • Kematian • KLB/Wabah
khusus • Kesakitan • Kelompok rentan
• Kelompok rentan • Kebutuhan • Sanitasi lingkungan
• Pola penyakit • Air bersih
• Resep obat keluar • Faktor risiko lain
• Daerah risiko tinggi yang mengancam
penyakit tertentu kesehatan

ISOLASI, KARANTINA,
DEKONTAMINASI

Udara

Isolasi Droplet

Kontak
langsung

10
03/02/2018

Isolasi dan Karantina



Ingat!

Isolasi  untuk orang yang sakit


Karantina  untuk orang yang telah
terekspos (virus) tetapi tidak sakit

Lanjutan…

Isolasi dan Karantina


 Isolasi
Contoh:

Karantina

Julie & Stephanie, 2013

11
03/02/2018

Contoh ruang perawatan pasien Ebola (WHO, 2014)

Contoh ruang isolasi pasien campak

12
03/02/2018

KOORDINASI BENCANA

13
03/02/2018

KOORDINASI BENCANA

14
03/02/2018

Referensi

• DEPKES RI. 2011. Pedoman Teknis Penanggulangan
Krisis Kesehatan Akibat Bencana
• Khan, Y., et al. 2014. Surveillance and Epidemiology
in Natural Disasters: A Novel Framework and
Assessment Reliability.
doi: 10.1371/currents.dis.6773eb9d5e64b733ab490f78
de346003
• Thomas DS & Larry C. 2001. Disaster management
and preparedness. New York: Lewis Publisher
• Pan American Health Organization. 2000. Natural
Disasters: Protecting the public’s health.
Washington: PAHO.

Referensi

• Julie, C & Stephanie G. 2013. Isolation and
Quarantine in a Public Health Emergency.
epi.publichealth.nc.gov
• Clair, M. 2013. Public Health Nurse’s role in disaster
preparedness. www.mphn.org

15

Вам также может понравиться