Вы находитесь на странице: 1из 10

PENGARUH KEBIJAKAN HUTANG, STRUKTUR MODAL DAN

PROFITABILITAS TERHADAP AKTIVITAS INVESTASI PERUSAHAAN


MANUFAKTUR BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA

Abstract
This study aims to analyz: the debt policy, capital structure and
profitability to the investment activity both partially and
simultaneously on consumer goods manufacturing companies listed in
Indonesia Stock Exchange. The variables studied were Debt to Total
Assets ratio (DAR) as an indicator of debt policy, Debt to equity ratio
(DER) as an indicator of capital structure and Return On Capital
Employed (ROCE) as an indicator of profitability, and Fix Asset ratio
( FAT) as an indicator of investment activity. The type of research is
associative causal research. The sampling method used is purposive
sampling, from 17 companies manufacturing consumer goods, 10 is
used as a sample in this study from 2011-2014. The data used are
annual reports of each company, published through the website
www.idx.co.id by using SPSS version 18 as the tool to analyze and use
multiple linear regression statistical analysis. The Results of this
study is the policy of debt and profitability is partially significant
effect on the activity of investment in capital structure whereas no
significant effect partially on investment activity in the Consumer
Goods Manufacturing Company Listed in Indonesia Stock Exchange.
In addition, debt policy, capital structure, and profitability
simultaneously significant effect on investment activity in the
Consumer Goods Manufacturing Company Listed in Indonesia Stock
Exchange.
Keywords: Debt Policy, Capital Structure, Profitability and
Investment Activity.

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kebijakan hutang, struktur
modal dan profitabilitas terhadap kegiatan investasi baik secara
parsial dan simultan pada konsumen perusahaan manufaktur barang
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Variabel yang diteliti adalah
Rasio hutang terhadap Total Aktiva (DAR) sebagai indikator
Writer: kebijakan hutang, Debt to equity ratio (DER) sebagai indikator
Prasetya Tri Mahendra struktur modal dan Return On Capital Employed (ROCE) sebagai
indikator profitabilitas dan Fixed asset ratio(FAT) sebagai indikator
kegiatan investasi.Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif
Correspondence: kausal. Metode sampling yang digunakan adalah purposive sampling,
pmsukses@gmail.com dari 17 perusahaan manufaktur barang konsumsi, 10 digunakan
sebagai sampel dalam penelitian ini 2011-2014. Data yang digunakan
adalah laporan tahunan masing-masing perusahaan, dipublikasikan
Institution: melalui www.idx.co.id. Alat bantu analisis menggunakan SPSS versi
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi 18 dengan analisa statistik regresi linier berganda. Hasil penelitian
(STIE) Nganjuk menunjukkan bahwa kebijakan hutang dan profitabilitas secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap aktivitas investasi di struktur modal
EKSIS tetapi tidak berpengaruh secara parsial terhadap kegiatan investasi di
Vol X No 2, Oktober 2015 Consumer Goods Manufacturing Company yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia. Selain itu, kebijakan hutang, struktur modal, dan
ISSN: profitabilitas secara simultan berpengaruh signifikan terhadap
1907-7513 kegiatan investasi di Consumer Goods Manufacturing Company yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
http://ejournal.stiedewantara.ac.id Kata kunci: Kebijakan Hutang, Struktur Modal, Profitabilitas
dan Aktivitas Investasi.
Prasetya Tri Mahendra 172

. PENDAHULUAN biaya modal akan sebesar biaya bunga


Salah satu solusi mempertahankan yang dibebankan oleh kreditur,
posisi perusahaan untuk terus dapat sedangkan pada kreditur, akan timbul
beroperasi dalam mengantisipasi kondisi opportunity cost dari dana yang
keuangan yang terkadang tidak mampu digunakan. Keputusan manajemen
untuk kita prediksi, adalah dengan keuangan yang tidak tepat dapat
memanajemen keuangan agar mampu mengakibatkan biaya modal yang tinggi
bertahan dalam menghadapi persaingan sehingga mengakibatkan rendahnya
bisnis profitabilitas perusahaan, sehingga dapat
Bagian keuangan memegang menyebabkan resiko yang mempengaruhi
peranan penting dalam menentukan arah faktor-faktor fundamental yang ada
perencanaan dan keberlangsungan sebuah didalam perusahaan. Risiko yang
perusahaan. Hal ini disebabkan karena dihadapi oleh perusahaan tersebut
pendanaan sangat berpengaruh penting merupakan faktor yang mempengaruhi
bagi dunia usaha, termasuk kreditur, keputusan tentang struktur modal. Risiko
pemegang saham serta pihak manajemen dapat dikategorikan dalam (1) Risiko
perusahaan sendiri, karena menyangkut bisnis (business risk) yaitu tingkat risiko
jalannya operasi sebuah perusahaan. terkait dengan tidak digunakannya
Menciptakan suatu perencanaan hutang jangka panjang untuk membiayai
yang baik, manajemen keuangan dituntut asset perusahaan. Jika risiko bisnis makin
untuk berusaha menempatkan kajian dari besar, artinya rasio hutang makin kecil.
sudut efisiensi dan efektivitas. Efisiensi (2) Risiko keuangan (financial risk) yaitu
dilihat dari segi biaya, dan efektivitas risiko yang dihadapi para pemegang
dari segi waktu. Salah satu yang saham biasa sebagai akibat penggunaan
membuat suatu perusahaan memiliki hutang jangka panjang. Kebijakan
daya saing dalam jangka panjang karena mengenai struktur modal melibatkan
faktor kuatnya struktur modal yang trade off antara risiko dan tingkat
dimilikinya. Struktur modal merupakan pengembalian (return). Penambahan
salah satu keputusan yang dihadapi hutang akan memperbesar risiko
manajer keuangan yang berkaitan erat perusahaan, tapi akan memperbesar
dengan komposisi hutang. Menurut tingkat pengembalian yang diharapkan
Gitman (dalam Situmorang, 2010), (expected return).
“definisi struktur modal adalah campuran Bagi sebuah perusahaan yang
dari utang jangka panjang dan ekuitas bersifat profit oriented keputusan
yang harus dipertahankan oleh pencarian sumber pendanaan dalam
perusahaan". Struktur modal perusahaan rangka memperkuat struktur modal
menggambarkan perbandingan antara menjadi keputusan keputusan penting
utang jangka panjang dan modal ekuitas yang harus dikaji secara mendalam. Dan
yang digunakan oleh perusahaan. hal ini juga dapat dilihat dari sisi
Kebutuhan dana untuk memperkuat profitabilitas sebuah perusahaan, adapun
struktur modal bersumber dari internal rasio profitabilitas bermanfaat
dan eksternal, dengan ketentuan sumber menunjukkan keberhasilan perusahaan
dana yang dibutuhkan harus bersumber didalam menghasilkan keuntungan.
dari tempat-tempat yang dianggap aman Seorang investor yang potensial akan
(safety positon) dan jika dipergunakan menganalisis dengan cermat kelancaran
memiliki nilai dorong dalan memperkuat sebuah perusahaan dan kemampuannya
struktur modal keuangan perusahaan. mendapatkan keuntungan (profitabilitas),
Ketika perusahaan menggunakan hutang, karena jikalau mereka ingin berinvestasi

EKSIS Volume X No 2, Oktober 2015


Prasetya Tri Mahendra 173

misalnya saja dalam bentuk saham dalam tingkat perputaran piutang, tingkat
sebuah perusahaan, mereka akan perputaran persediaan, dan tingkat
mengharapkan dividen dan harga pasar perputaran aktiva tetap.
dari sahamnya. Pada penelitian ini peneliti
Kinerja sebuah perusahaan juga menganalisis hubungan antara kebijakan
dapat dilihat dengan cara bagaimana hutang dengan menggunakan Debt to
manajemennya dalam memanfaatkan dan Total Asset Ratio (DAR), struktur modal
mengefektifkan penggunaan aktiva dengan menggunakan rasio Debt to
perusahaan. Semakin tinggi struktur equity ratio (DER), dan profitabilitas
aktiva maka semakin tinggi struktur dengan Return On Capital Employed
modalnya, yang berarti semakin besar (ROCE) terhadap aktivitas investasi
aktiva tetap yang dapat dijadikan agunan dengan rasio Fix Asset Turnover. Debt to
hutang oleh perusahaan tersebut. asset ratio merupakan rasio leverage
Sebaliknya, semakin rendah struktur yang berfungsi untuk mengukur sampai
aktiva dari suatu perusahaan, semakin sejauh mana modal pemilik dapat
rendah kemampuan dari perusahaan menutupi hutang-hutang kepada pihak
tersebut untuk dapat menjamin hutang luar. Debt to equity ratio merupakan
jangka panjangnya. Produktifitas rasio struktur modal yang
perusahaan dapat dilihat dari aktivitas menggambarkan perbandingan utang dan
pendanaan, aktivitas investasi, dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan
aktivitas operasi. menunjukan kemampuan modal sendiri
Kemampuan manajemen dalam perusahaan tersebut untuk memenuhi
menggunakan faktor produksi dapat seluruh kewajibannya. Return on capital
diukur dari rasio aktivitas investasi yang employed merupakan rasio profitabilitas
menggambarkan tingkat efisien yang mengukur tingkat pengembalian
penggunaan sumber daya. Aktivitas perusahaan dalam menghasilkan
investasi merupakan tanggung jawab keuntungan, dengan kata lain ROCE
manajemen investasi yang berfungsi merupakan indikator seberapa baiknya
merencanakan dan mengambil keputusan perusahaan dalam memanfaatkan modal
jenis investasi apa yang dilakukan untuk untuk menghasilkan pendapatan. Untuk
mendukung operasional perusahaan. sektor industri penelitimelakukan
Hasil dari aktivitas investasi diukur dari penelitian pada sektor industri
peningkatan efisiensi penggunaan aktiva manufaktur barang konsumsi .
yang tercermin dari tingkat perputaran Berdasarkan latar belakang yang
aktiva lancar dan aktiva tetap sebuah telah diuraikan di atas, permasalahan
perusahaan. Aktiva tetap atau disebut yang menjadi pokok dalam penelitian ini
plant assets adalah aktiva berwujud yang adalah apakah kebijakan hutang, struktur
dimiliki untuk digunakan dalam kegiatan modal, dan profitabilitas berpengaruh
usaha perusahaan, dan mempunyai masa signifikan secara parsial dan simultan
manfaat lebih dari satu tahun. Posisi terhadap Aktivitas Investasi pada
aktiva tetap dan taksiran waktu Perusahaan Manufaktur Barang
perputaran aktiva tetap dapat dinilai Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek
dengan menghitung tingkat perputaran Indonesia. Hasil dari penelitian ini
aktiva tetap yaitu, dengan membagi diharapkan akan bermanfaat bagi banyak
penjualan dengan total aktiva tetap pihak, terutama untuk memperkaya
bersih. Rasio aktivitas investasi yang pustaka penelitian.
menggambarkan tingkat efisien
penggunaan sumber daya diantaranya

EKSIS Volume X No 2, Oktober 2015


Prasetya Tri Mahendra 174

B. KAJIAN TEORI Struktur Modal


Kebijakan Hutang Pengertian struktur modal menurut
Menurut Hanafi (2004: 40) Martono dan Harjito (2010:240)
mengatakan bahwa:Kebijakan utang menyatakan bahwa “struktur modal
termasuk kebijakan pendanaan adalah perbandingan atau imbangan
perusahaan yang bersumber dari pendanaan jangka panjang perusahaan
eksternal. Penentuan kebijakan utang ini yang ditunjukkan oleh perbandingan
berkaitan dengan struktur modal karena hutang jangka panjang terhadap modal
utang merupakan bagian dari penentuan sendiri”. “Struktur permodalan disebut
struktur modal yang optimal. Perusahaan juga sebagai keputusan untuk memilih
dinilai berisiko apabila memiliki porsi sumber pembiayaan atau komposisi
utang yang besar dalam struktur modal, pemilihan atas pendanaan yang
namun sebaliknya apabila perusahaan merupakan perbandingan dalam
mengunakan utang yang kecil atau tidak menentukan pemenuhan kebutuhan
sama sekali maka perusahaan dinilai belanja perusahaan dimana dana yang
tidak dapat memanfaatkan tambahan diperoleh merupakan kombinasi dari
modal eksternal yang dapat sumber yang berasal dari dana jangka
meningkatkan operasional perusahaan. panjang yang terdiri dari dua sumber
Untuk mengukur tingkat kebijakan utama, yaitu berasal dari dalam dan luar
hutang menggunakan debt to total asset perusahaan” (Rodoni dan Ali, 2010:137).
ratio. Rasio ini diperoleh dari Sedangkan menurut Fahmi (2011:106),
perbandingan total utang dengan total menyatakan tentang Struktur modal
harta yang mengukur persentase total merupakan gambaran dari bentuk
dana yang berasal dari kreditur. proporsi finansial perusahaan yaitu antara
Debt to Asset Ratio menurut modal yang dimiliki yang bersumber dari
Kasmir (2012:156) merupakan “utang utang jangka panjang (long-term
yang digunakan untuk mengukur liabilities) dan modal sendiri
perbandingan antara total utang dengan (shareholder’s equity) yang menjadi
total aktiva”. Menurut Darsono sumber pembiayaan suatu perusahaan”.
(2005:54), “rasio ini menekankan Menurut Sartono (2010:248),
pentingnya pendanaan hutang jangka faktor-faktor yang mempengaruhi
panjang dengan jalan menunjukkan struktur modal perusahaan adalah:
persentase aktiva perusahaan yang 1. Tingkat penjualan. Perusahaan dengan
didukung oleh hutang”. Rumus yang penjualan yang relatif stabil berarti
digunakan untuk mengukur besarnya memiliki aliran kas yang relatif stabil
hutang dalam perusahaan adalah sebagai pula, maka dapat menggunakan
berikut: hutang lebih besar daripada
=
perusahaan dengan penjualan yang
tidak stabil.
Debt to assets ratio menyediakan 2. Struktur aset. Perusahaan yang
informasi tentang kemampuan memiliki aset tetap dalam jumlah
perusahaan dalam mengadaptasi kondisi besar dapat menggunakan hutang
pengurangan aktiva akibat kerugian tanpa dalam jumlah besar. Hal ini
mengurangi pembayaran bunga pada disebabkan karena dari skalanya
kreditor. Nilai rasio yang tinggi perusahaan besar akan lebih mudah
menunjukkan peningkatan dari resiko mendapatkan akses ke sumber dana
pada kreditor berupa ketidak mampuan dibandingkan dengan perusahaan
perusahaan membayar semua kecil. Kemudian, besarnya asset tetap
kewajibannya.

EKSIS Volume X No 2, Oktober 2015


Prasetya Tri Mahendra 175

dapat dijadikan sebagai jaminan atau (2012:151), menyatakan bahwa “Debt to


kolateral utang perusahaan. equity ratio digunakan untuk menilai
3. Tingkat pertumbuhan perusahaan. hutang dengan ekuitas. Rasio ini dicari
Semakin cepat pertumbuhan dengan cara membandingkan antara
perusahaan, maka semakin besar seluruh hutang, termasuk hutang lancar
kebutuhan dana untuk pembiayaan dengan seluruh ekuitas”. Rasio ini
ekspansi. Semakin besar kebutuhan digunakan untuk mengetahui jumlah
untuk pembiayaan masa mendatang, danayang disediakan peminjam (kredior)
maka semakin besar keinginan dengan pemilik perusahaan. Dengan kata
perusahaan untuk menahan laba. lain, rasio ini berfungsi untuk mengetahui
4. Profitabilitas. Dengan laba ditahan setiap rupiah modal sendiri yang
yang besar, perusahaan akan lebih dijadikan untuk jaminan hutang
senang menggunakan laba ditahan Menurut Fahmi (2011:108)
sebelum menggunakan utang. menjelaskan tentang bentuk rumus
5. Variabel laba dan perlindungan pajak. struktur modal ini, yaitu :
Variabel ini sangat erat kaitannya =
dengan stabilitas penjualan. Jika
variabilitas atau volatibilitas laba Keterangan :
perusahaan kecil, maka perusahaan Total liabilities = Total utang
mempunyai kemampuan yang lebih Total equity = Modal sendiri
besar untuk menanggung beban tetap Debt to equity ratio merupakan
dari utang. keseluruhan total hutang baik hutang
6. Skala perusahaan. Perusahaan besar jangka panjang maupun jangka pendek
yang sudah well-established akan dibandingkan dengan ekuitas. Debt to
lebih mudah memperoleh modal di equity ratio juga dapat berarti sebagai
pasar modal dibanding dengan kemampuan perusahaan dalam
perusahaan kecil. Karena kemudahan memenuhi kewajiban dalam membayar
akses tersebut berarti perusahaan besar hutangnya dengan jaminan modal sendiri.
memiliki fleksibilitas yang lebih besar Investor cenderung lebih tertarik pada
pula. tingkat debt to euity ratio tertentu yang
7. Kondisi intern perusahaan dan besarnya kurang dari satu, karena jika
ekonomi makro. Sebagai contoh, lebih besar dari satu menunjukkan risiko
perusahaan membayar deviden perusahaan yang lebih tinggi.
sebagai upaya untuk meyakinkan Menurut Kasmir (2010:113)
pasar tentang prospek perusahaan, dan keuntungan dengan mengetahui rasio
kemudian menjual obligasi. Strategi Debt to equity ratio antara lain adalah :
itu diharapkan dapat meyakinkan 1. Dapat menilai kemampuan posisi
investor bahwa prospek perusahaan perusahaan terhadap kewajiban
baik. Dengan kata lain, agar menarik kepada pihak lain.
minat investor dalam hal pendanaan. 2. Menilai kemampuan perusahaan
Rasio Struktur Modal memenuhi kewajiban yang bersifat
Debt to equity ratio adalah rasio tetap.
yang menggambarkan perbandingan 3. Mengetahui keseimbangan antara nilai
hutang dan ekuitas dalam pendanaan aktiva khususnya aktiva tetap dengan
perusahaan dan menunjukkan modal.
kemampuan modal sendiri perusahaan 4. Guna mengambil keputusan
tersebut untuk memenuhi seluruh penggunaan sumber dana ke depan.
kewajibannya. Menurut Kasmir

EKSIS Volume X No 2, Oktober 2015


Prasetya Tri Mahendra 176

Profitabilitas perusahaan dalam memanfaatkan


Menurut Harahap (2013:304) modalnya untuk memperoleh profit yang
mendefinisikan bahwa profitabilibitas maksimal. Umumnya Return on Capital
“Menggambarkan kemampuan Employed dapat diungkapkan dengan dua
perusahaan mendapatkan laba melalui pendekatan, yaitu gross capital employed
semua kemampuan dan sumber yang ada dan net capital employed. Gross capital
seperti kegiatan penjualan, kas, modal”. employed sering diartikan sebagai total
Sedangkan menurut Simamora aset, harta tetap dan harta lancar,
(2012:528) mengatakan bahwa sedangkan net capital employed mengacu
“Profitabilitas merupakan ukuran pokok pada total aset dikurang hutang. Di lain
keseluruhan keberhasilan perusahaan”. pihak, Return on Capital Employed juga
Menurut Riyanto (2011 : 35) berarti total modal, cadangan modal,
mendefinisikan “profitabilitas adalah cadangan pendapatan, surat hutang dan
kemampuan suatu perusahaan untuk hutang jangka panjang.
menghasilkan laba selama suatu periode Return On Capital Employed
tertentu”. (ROCE) merupakan rasio yang
Kasmir (2014:196) menjelaskan menunjukkan efisiensi dan profitabilitas
bahwa “hasil pengukuran dapat dijadikan dari investasi modal perusahaan. Dengan
sebagai alat evaluasi kinerja manajemen kata lain, Return on Capital Employed
selama ini, apakah mereka telah bekerja merupakan indikator seberapa baiknya
secara efektif atau tidak. Kegagalan atau perusahaan dalam memanfaatkan modal
keberhasilan dapat dijadikan sebagai untuk menghasilkan pendapatan. Rumus
bahan acuan untuk perencanaan laba ke Menghitung Return on Capital Employed
depan, sekaligus kemungkinan untuk (ROCE) adalah :
menggantikan manajemen yang baru ( )
=
terutama setelah manajemen lama ( −
mengalami kegagalan”. Oleh karena itu, Aktivitas Investasi
rasio profitabilitas ini sering disebut Menurut Tandelilin (2010:2),
sebagai salah satu alat ukur kinerja investasi adalah sebuah komitmen
manajemen. seseorang atas sejumlah dana atau
Rasio yang dipakai untuk sumber daya lain yang dilakukan pada
mengukur profitabilitas perusahaan saat ini, dengan maksud dan tujuan untuk
adalah Return on Capital Employed memperoleh sejumlah keuntungan di
(pengembalian atas modal yang masa yang akan datang. Dalam laporan
digunakan). Return on capital employed Arus kas, penerimaan dan pengeluaran
(ROCE) is a measure of the returns that kas diklasifikasikan menurut tiga
a business is achieving from the capital kategori utama yaitu, aktivitas operasi,
employed, usually expressed in aktivitas pendanaan dan aktivitas
percentage terms. Capital employed investasi. Aktivitas investasi yang utama
equals a company's Equity plus Non- adalah pembelian dan penjualan tanah,
current liabilities (or Total Assets − bangunan peralatan, dan aktiva lainnya
Current Liabilities). Merupakan ukuran yang tidak dibeli untuk dijual kembali.
kinerja fundamental keuangan yang Pengungkapan terpisah arus kas yang
dihitung sebagai angka persentase laba berasal dari aktivitas investasi perlu
sebelum bunga dan pajak terhadap uang dilakukan sebab arus kas tersebut
yang diinvestasikan dalam bisnis. Return mencerminkan penerimaan dan
on Capital Employed dapat pengeluaran kas sehubungan dengan
mengindikasikan seberapa baik kinerja sumber daya yang bertujuan untuk

EKSIS Volume X No 2, Oktober 2015


Prasetya Tri Mahendra 177

menghasilkan pendapatan dan arus kas H4 : Kebijakan hutang, struktur modal,


masa depan. dan profitabilitas berpengaruh
Aktivitas investasi mengukur signifikan secara simultan terhadap
seberapa efektif perusahaan perusahaan Aktivitas Investasi.
mengelola aktivanya. Jika perusahaan
terlalu banyak aktiva, maka biaya C. METODE PENELITIAN
modalnya akan menjadi terlalu tinggi, Jenis Penelitian
dan akibatnya laba turun. Di sisi lain, jika Metode yang digunakan dalam
aktiva terlalu rendah, maka penjualan penelitian ini adalah metode asosiatif
menguntungkan akan hilang. Rasio kausal. Menurut Sugiyono (2012:57)
perputaran aktiva tetap digunakan oleh “metode assosiatif kausal adalah rumusan
manajemen perusahaan untuk mengukur masalah penelitian yang bersifat
efisiensi penggunaan aktiva tetap dalam menanyakan hubungan antara dua
menunjang kegiatan penjualan variabel atau lebih. Hubungan kausal
perusahaan. Dari segi kepailitan, nilai adalah hubungan yang bersifat sebab
dari aktiva tidak berwujud akan hilang akibat”. Dengan demikian, penelitian ini
hampir seluruhnya, oleh karena itu akan dapat dibangun suatu teori yang
keberadaan aktiva berwujud dianggap dapat berfungsi untuk menjelaskan,
memiliki peranan penting dalam meramalkan dan mengontrol suatu gejala.
peminjaman dana eksternal karena dapat Dengan kata lain, desain kausal berguna
dijadikan jaminan. Keberadaan aktiva untuk mengukur hubungan-hubungan
berwujud akan mengurangi biaya antar variabel riset atau berguna untuk
keagenan sebab hutang dapat menjadi menganalisis bagaimana suatu variabel
lebih aman dengan keadaan aktiva mempengaruhi variabel yang lain.
berwujud yang memiliki alternatif jika Populasi dan Sampel
terjadi kegagalan. Populasi menurut Sugiyono
Hipotesis (2012:115) adalah “wilayah generalisasi
hipotesis adalah jawaban sementara yang terdiri atas: obyek/subjek yang
terhadap rumusan masalah penelitian, mempunyai kualitas dan karakteristik
dimana rumusan masalah penelitian telah tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
dinyatakan dalam bentuk kalimat untuk dipelajari dan kemudian ditarik
pertanyaan, dikatakan sementara karena kesimpulannya.” Jadi populasi bukan
jawaban yang diberikan didasarkan pada hanya orang, tetapi juga obyek dan
teori yang relevan, belum didasarkan benda-benda alam yang lain. Populasi
pada fakta-fakta empiris yang diperoleh juga bukan sekedar jumlah yang ada pada
melalui pengumpulan data. (Sugiyono, obyek/subyek yang dipelajari, tetapi
2012:221). Adapun model hipotesis dari meliputi seluruh karakteristik/sifat yang
penelitian ini adalah sebagai berikut : dimiliki oleh subyek atau obyek itu.
H1 : Kebijakan hutang berpengaruh Populasi dalam penelitian ini
signifikan secara parsial terhadap adalah perusahaan-perusahaan yang
aktivitas investasi. termasuk ke perusahaan manufaktur
H2 : Struktur modal berpengaruh sektor makanan dan minuman yang
signifikan secara parsial terhadap terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
aktivitas investasi. tahun 2011 – 2014 yaitu sebanyak 17
H3 : Profitabilitas berpengaruh signifikan perusahaan.
secara parsial terhadap aktivitas Sampel adalah bagian dari jumlah
investasi. dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2012:116).

EKSIS Volume X No 2, Oktober 2015


Prasetya Tri Mahendra 178

Sampel yang digunakan dalam penelitian struktur modal (x2) yang diukur
ini sebanyak 10 perusahaan selama dengan debt to equity ratio(DER) dan
periode tahun 2011 - 2014. Teknik profitabilitas (x3) yang diukur dengan
pengambilan sampel dalam penelitian ini return on capital employed (ROCE).
adalah menggunakan purposive sampling 2. Variabel Dependen (Variabel terikat).
dengan tujuan untuk memperoleh sampel Variabel terikat dalam penelitian ini
yang representative berdasarkan kriteria adalah aktivitas investasi (y) yang
yang ditentukan. Penentuan kriteria diukur dengan fix assets turnover
sampel diperlukan untuk menghindari (FAT).
timbulnya kesalahan dalam penentuan
sampel penelitian yang selanjutnya akan D. HASIL PENELITIAN DAN
berpengaruh terhadap hasil analisis. PEMBAHASAN
Variabel Penelitian Hasil Pengujian Analisis Regresi
1. Variabel Independen (Variabel Berganda
Bebas). Variabel bebas yang Dari data yang masuk dan
digunakan dalam penelitian ini adalah selanjutnya diolah dengan alat bantu
kebijakan hutang (x1) yang diukur SPSS, didapat hasil perhitungan regresi
dengan debt to assets ratio (DAR), sebagai berikut :

Tabel 1 Hasil Regresi Linier Berganda


Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 1,170 2,384 ,491 ,626
DAR 1,091 1,421 6,464 1,965 ,001
DER -1,351 1,483 -,286 -1,544 ,139
ROCE ,720 1,304 ,116 1,752 ,004
a. Dependent Variable: FAT
Sumber : data primer diolah peneliti

Jika dimasukkan ke dalam variabel Debt to Asset Ratio (DAR)


persamaan regresi linier berganda didapat sebesar 1 dan variabel bebas lain
persamaan sebagai berikut : yaitu Debt to equity ratio (DER), dan
y = 1,170+ 1,091DAR -1,351DER +0,720ROCE Return on Capital Employed Equity
Sesuai dengan persamaan regresi (ROCE).mempunyai nilai konstan
linier berganda di atas, dapat atau tetap maka akan terjadi kenaikan
diinterpretasikan sebagai berikut : Fix Assets Turnover (FAT) investasi
1. Konstanta (a) persamaan tersebut perusahaan sebesar 1,091.
dapat diketahui bahwa nilai konstanta 3. Debt to equity ratio (DER)
sebesar 1,170. Artinya jika variabel mempunyai koefisien regresi sebesar-
Debt to Asset Ratio (DAR), Debt to 1,351. Artinya bahwa setiap kenaikan
equity ratio (DER), dan Return on variabel Debt to equity ratio (DER)
Capital Employed Equity (ROCE). sebesar 1 dan variabel bebas lain
dianggap konstan atau tetap, maka yaitu Debt to Asset Ratio (DAR), dan
adanya kenaikan Fix Assets Turnover Return on Capital Employed Equity
(FAT) sebesar 1,170. (ROCE) mempunyai nilai konstan
2. Debt to Asset Ratio (DAR) atau tetap maka akan terjadi
mempunyai koefisien regresi sebesar
1,091. Artinya bahwa setiap kenaikan

EKSIS Volume X No 2, Oktober 2015


Prasetya Tri Mahendra 179

penurunan Fix Assets Turnover (FAT) Berdasarkan hasil pengujian


sebesar 1,351. secara simultan menunjukkan bahwa
4. Return on Capital Employed Equity nilai F hitung lebih besar dari F tabel
(ROCE) mempunyai koefisien regresi (8.904 > 2,87) dan nilai signifikansi
sebesar 1,091. Artinya bahwa setiap kurang dari signifikansi 0,05 (0,002 <
kenaikan variabel Return on Capital 0,05) yang berarti variabel tersebut
Employed Equity (ROCE) sebesar 1 mempengaruhi variabel dependen secara
dan variabel bebas lain yaitu Debt to signifikan. Hal tersebut berarti Kebijakan
equity ratio (DER), dan Debt to Asset hutang, struktur modal, dan profitabilitas
Ratio (DAR) mempunyai nilai berpengaruh signifikan secara simultan
konstan atau tetap maka akan terjadi terhadap Aktivitas Investasi.
kenaikan struktur modal perusahaan
sebesar 0,720. E. PENUTUP
Pembahasan Dari hasil penelitian dan
Berdasarkan pengujian secara pembahasan, dapat diambil kesimpulan
parsial Debt to Asset Ratio (DAR) yang bahwa kebijakan hutang berpengaruh
merupakan indikator dari variabel signifikan secara parsial terhadap
aktivitas investasi memiliki t hitung lebih aktivitas investasi pada Perusahaan
besar dari t tabel sebesar (1,965 > 1,687) Manufaktur Barang Konsumsi yang
dan signifikansi kurang dari 0,05 (0,001 Terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang
< 0,05) maka hipotesis diterima yang dibuktikan dengan Debt to Asset Ratio
berarti bahwa Kebijakan Hutang (DAR) yang merupakan indikator dari
berpengaruh terhadap Aktivitas Investasi variabel kebijakan hutang memiliki t
pada perusahaan manufaktur barang hitung lebih besar dari t tabel dan
konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek signifikansi kurang dari 0,05. Struktur
Indonesia. modal juga berpengaruh signifikan secara
Variabel Debt to equity ratio parsial terhadap aktivitas investasi pada
(DER) yang merupakan inidkator dari Perusahaan Manufaktur Barang
variabel struktur modal memiliki t hitung Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek
sebesar kurang dari t tabel sebesar (- Indonesia yang dibuktikan dengan Debt
1,544 < 1,687) dan signifikansi lebih dari to equity ratio (DER) yang merupakan
0,05 (0,139 > 0,05) maka hipotesis indikator dari variabel struktur modal
ditolak yang berarti bahwa Struktur memiliki t hitung lebih kecil dari t tabel
Modal tidak berpengaruh terhadap dan signifikansi besar dari 0,05. Selain
Aktivitas Investasi pada perusahaan itu, profitabilitas berpengaruh signifikan
manufaktur barang konsumsi yang secara parsial terhadap aktivitas investasi
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. pada Perusahaan Manufaktur Barang
Variabel Return on Capital Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek
Employed Equity (ROCE) yang Indonesia yang dibuktikan dengan Return
merupakan indikator profitabiitas on Capital Employed Equity (ROCE)
memiliki t hitung sebesar lebih besar t yang merupakan indikator dari variabel
tabel (1,752 > 1,687) dan signifikansi profitabilitas memiliki t hitung lebih
kurang dari 0,05 (0,004 < 0,05) maka besar dari t tabel dan signifikansi kurang
hipotesis diterima yang berarti bahwa dari 0,05. Dan seluruh variabel yaitu
Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap kebijakan hutang, struktur modal, dan
Aktivitas Investasi pada perusahaan profitabilitas berpengaruh signifikan
manufaktur barang konsumsi yang secara simultan terhadap Aktivitas
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Investasi pada Perusahaan Manufaktur

EKSIS Volume X No 2, Oktober 2015


Prasetya Tri Mahendra 180

Barang Konsumsi yang Terdaftar di Harahap, Sofyan Syafri. 2013. Analisis


Bursa Efek Indonesia yang dibuktikan Kritis Atas Laporan Keuangan,.
nilai F hitung lebih besar dari F tabel dan Cetakan Kesebelas. Jakarta :
signifikansi kurang dari 0,05. Penerbit Rajawali Pers.
Peneltian tersebut diatas terbatas Kasmir. 2010. Pengantar Manajemen
pada 3 (tiga) variabel yang dikemukakan. Keuangan. Jakarta: Kencana.
Karena itu disarankan kepada peneliti Kasmir. 2012. Analisis Laporan
selanjutnya untuk mempertimbangkan Keuangan. Jakarta : PT. Raja
variabel internal lainnya. Selain itu Grafindo Persada.
gunakan juga variabel yang berasal dari Martono, dan D. Agus Harjito. 2010.
eksternal perusahaan. Peneliti juga harus Manajemen Keuangan. Yogyakarta
mempertimbangkan kondisi makro : Ekonisia
ekonomi seperti tingkat inflasi, suku Riyanto, Agus. 2011. Aplikasi
bunga dan nilai tukar. Metodologi Penelitian Kesehatan.
Yogyakarta : Nuha Medika
DAFTAR PUSTAKA Simamora, Henri. 2012. Akuntansi Basis
Pengambilan Keputusan Bisnis 2.
Ahmad, Rodoni dan Herni Ali. 2010. Jakarta: PT Salemba Empat.
Manajemen Keuangan. Jakarta : Sartono, Agus 2010. Manajemen
Mitra Wacana Media Keuangan Teori dan Aplikasi (4 th
Darsono, Azhari. 2005. Pedoman Praktis ed.). Yogyakarta: BPFE
Memahami Laporan Keuangan. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian
Yogyakarta: Andi. Kuantitatif, kualitatif dan R & D.
Fahmi, Irham. 2011. Analisis Laporan Bandung : Alfabeta
Keuangan. Lampulo: Alfabeta Tandelilin, Eduardus, 2010, Portofolio
Hanafi, Mamduh M. 2004, Manajemen dan Investasi teori dan aplikasi,
Keuangan. Yogyakarta: BPFE Edisi Pertama. Yogyakarta :
Kanisius.

EKSIS Volume X No 2, Oktober 2015

Вам также может понравиться