Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BEST PRACTICE
OLEH:
MUNJIRIN, S.Pd
NIP. 198202172006041009
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya sehingga laporan karya tulis limiah yang berjudul “Penggunaan
Media pembelajaran Buku Bacaan Berjenjang (B3) Untuk Meningkatkan
Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa” dapat terselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari bahwa penyusunan karya tulis ini tidak akan terwujud tanpa
ridho Allah Swt. serta bantuan dari semua pihak. Oleh karena itu penulis
menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga terutama kepada:
1. UPT Disdikbud Kecamatan Kaduhejo yang telah memberikan motivasi dan
dorongan untuk senantiasa terus berkarya.
2. Pengawas TK/SD yang senantiasa memberikan bimbingan dan kesempatan
peningkatan karier kepada penulis
3. Kepala SD Negeri Sukasari 2 Kecamatan Kaduhejo yang telah memberikan
banyak dukungan baik moril maupun materil kepada penulis
4. Rekan-rekan dewan guru yang telah menambahkan semangat kepada
penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan PTK ini.
5. USAID Prioritas Banten yang telah memberikan bantuan berupa Buku yang
sangat luar biasa yaitu sepaket Buku Bacaan Berjenjang (B3) yang sangat
bermanfaat bagi peningkatan dan pembiasaan membaca dalam rangka
mendukung kegiatan literasi di SDN Sukasari 2
6. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu tanpa
mengurangi rasa hormat.
Semoga amal baik yang telah mereka berikan senantiasa mendapat ridho dari
Allah Swt. Amin.
Penulis
DAFTAR ISI
1. Desain buku
Ditinjau dari segi desain buku Buku Bacaan Berjenjang ini adalah buku yang
sangat menarik dan inovatif mudah untuk dibaca dan dipahami oleh siswa baik
bagi mereka yang baru belajar membaca ataupun bagi mereka yang sudah bisa
membaca karena buku ini dilengkapi dengan gambar-gambar yang menarik
minat dan seusai dengan karakteristik siswa sekolah dasar. Cover dan isinya
menggunakan kertas dengan kualitas terbaik dan dicetak di Amerika Serikat
dan tidak diperjualbelikan secara bebas karena buku ini adalah hibah dari
USAID Prioritas dengan tujuan agar para siswa gemar membaca dan mampu
memahami isi bacaan yang mereka baca.
2. Jenis Buku
Terdapat tiga jenis buku dalam satu paket Buku Bacaan Berjenjang yaitu buku
besar (Big Book), Buku Bacaan Berjenjang, dan lembar kerja peunjang buku
bacan beejenjang. Pada setiap jenis buku memiliki peran dan fungsi yang
berbeda. Buku besar (Big Book) memiliki peran dan fungsi untuk
meningkatkan minat dan baca siswa secara bersama-sama sedangkan Buku
Bacaan Berjenjang berfungsi untuk meningkatkan level membaca siswa yang
dilengkapi dengan lembar kerja penunjang untuk mengetahui tingkat
keberhasilan membaca siswa.
3. Teknik dan Strategi yang digunakan
Ada teknik tersendiri dalam menggunakan Buku Bacaan Berjenjang
diantaranya adalah dengan menerapkan beberapa fokus pada setiap strategi
membaca baik strategi membaca bersama, terbimbing maupun mandiri. Fokus
yang pertama adalah fokus prediksi tujuan dari fokus ini adalah menggali
pengetahuan awal siswa sebelum mengetahui isi buku. Siswa dapat menuliskan
prediksinya ketika hanya mengatahui judul bukunya saja. Kemudian fokus
yang kedua adalah pengenalan tanda baca. Tujuan dari fokus ini adalah agar
para siswa mengenal setiap jenis tanda baca dan menerapkannya saat membaca
dengan menekankan intonasi baca. Fokus selanjutnya adalah fokus kosa kata
atau pengenalan makna kata-kata sulit yang terdapat pada buku bacaan secara
bertahap siswa diarahkan untuk dapat menambah perbendaharaan kata
sehingga peerbendaharaan kata siswa dapat bertambah. Fokus yang ketiga
adalah pemahaman. Tujuan dari fokus ini adalah megarahkan siswa agar
mampu memahami isi bacaan yang mereka baca berdasarkan bimbinga dari
guru pada tahap awal sebelum memasuki strategi membaca mandiri.
Sedangkan fokus yang terakhir adalah merangkum yang merupakan puncak
dari serangkaian kegiatan membaca berimbang. Setelah siswa mengenal tanda
baca, kosa kata/makna kata-kata sulit, memahami isi bacaan dan yang terakhir
siswa diharapkan mampu membuat rangkuman isi bacaan dengan
menggunakan kata-kata sendiri.
4. Level atau tingkatan kemampuan membaca
Buku ini adalah buku yang sangat berbeda dengan buku-buku pada umumnya.
Dalam buku ini disajikan secara rinci bagaiaman menuntun para siswa agar
memiliki kemampuan membaca yang baik. Dimulai dari pengenalan kata,
kalimat, paragraf, dan wacana berbentuk cerita yang disertai gambar dengan
tujuan untuk menumbuhkan minat baca siswa. Dengan penggunaan yang
berulang-ulang diharapkan kemampuan membaca siswa dapat naik ke level
berikutnya melalui kegiatan membaca terbimbing. Mulai dari jenjang A yang
merupakan level terendah dan jenjang F yang merupakan level tertinggi.
B. Implementasi Strategi Pemecahan Masalah
Implementasi strategi pemecahan masalah penggunaan Buku Bacaan
Berjenjang (B3) pada siswa kelas VI SDN Sukasari 2 adalah dengan cara
sebagai berikut:
1. Mendata kemampuan awal membaca siswa
Pada langkah ini setiap siswa harus didata dan identifikasi kemampuan
membacanya dengan menggunakan buku bacaan berjenjang sebagai bahan
tindak lanjut pembimbingan berikutnya.
Siswa memilih buku bacaan secara acak sesuai dengan selera setelah itu
diadakan konfirmasi untuk mengetahui kemampuan membacanya
Dalam hal ini siswa diberikan kesempatan untuk memilih sesuai dengan
keinginan jenjang buku yang disediakan mulai dari jenjang A hingga
jenjang F. Setelah siswa memperoleh buku maka secara bergantian
melakukan konfirmasi dengan guru untuk menetapkan posisi level
kemampuan membaca siswa. Teknik ini digunakan agar para siswa merasa
senang kemudian baru langkah selanjutnya adalah mengecek kemampuan
membaca siswa apabila terdapat lima kesalahan atau lebih saat membaca
buku, siswa diberikan kesempatan untuk memilih buku yang lain dengan
level lebih rendah dari sebelumnya. Begitu seterusnya hingga menemukan
buku yang sesuai dengan kemampuan awal yang sebenarnya.
3. Setiap selesai membaca pada level tertentu, maka siswa akan diuji
kemampuan membacanya dengan cara mengisi lembar kerja guna
mengetahui kemampuan membacanya. Setiap siswa dipantau dan
dievaluasi kemampuan membacanya berdasarkan fokus membaca saat itu.
Jika siswa mengalami peningkatan level membaca, maka siswa tersebut
harus bergabung dengan siswa yang memiliki level yang sama dengannya.
Setelah menyelesaikan satu fokus membaca maka hari berikutnya adalah
mengerjakan lembar kerja
Jika siswa sudah mempelajari semua fokus membaca dan mencapai level
tertinggi maka dilanjutkan dengan strategi membaca mandiri
3
5 5 5 5 5
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3
1 2 2 2 2
1
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Grafik 2.1
Kemampuan level membaca siswa awal pada kondisi awal
3 6 6 6
5 5 5 5 5 5
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 3 3
1 2 2 2 2 2
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Grafik 2.2
Kemampuan level membaca siswa setelah tindakan ke-1
Level Membaca Siswa
6
3 6 6 6 6 6
5 5 5 5 5 5 5
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 3
1
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Grafik 2.3
Kemampuan level membaca siswa setelah tindakan ke-2
Penjelasan :
Berdasarkan sajian data di atas dapat dijelaskan bahwa:
Pada kondisi awal kemampuan level membaca siswa adalah sebagai berikut:
- Kemampuan membaca siswa pada level 1 atau level B sebanyak 1 orang
atau 3,3%;
- Kemampuan membaca siswa pada level 2 atau level B sebanyak 4 orang
atau 13,3%;
- Kemampuan membaca siswa pada level 3 atau level C sebanyak 9 orang
atau 30%
- Kemampuan membaca siswa pada level 4 atau level D sebanyak 11 orang
atau 36,7%
- Kemampuan membaca siswa pada level 5 atau level D sebanyak 5 orang
atau 16,7%
Setelah tindakan ke-1 capaian level membaca siswa adalah sebagai berikut:
- Kemampuan membaca siswa pada level 2 atau level B sebanyak 5 orang
atau 16,7%;
- Kemampuan membaca siswa pada level 3 atau level C sebanyak 6 orang
atau sebanyak 20%
- Kemampuan membaca siswa pada level 4 atau level D sebanyak 10 orang
atau 33,3%
- Kemampuan membaca siswa pada level 5 atau level E sebanyak 6 orang
atau 20%
- Kemampuan membaca siswa pada level 5 atau level F sebanyak 3 orang
atau 10%
Setelah tindakan ke-2 capaian level membaca siswa adalah sebagai berikut:
- Kemampuan membaca siswa pada level 3 atau level C sebanyak 5 orang
atau 16,7%
- Kemampuan membaca siswa pada level 4 atau level D sebanyak 13 orang
atau 43,3%
- Kemampuan membaca siswa pada level 5 atau level E sebanyak 7 orang
atau 23,3%
- Kemampuan membaca siswa pada level 6 atau level F sebanyak 5 orang
atau 16,7%
Grafik 2.4
Hasil Belajar Siswa pada kondisi awal
Hasil Belajar Siswa
100
90
80
70
60
50
40 81 82 82 82 79 81 79 75 77 78 83 83 80 77
75 71 76 76
63 69 69 63 70 69 68 67 66 68 70 69
30
20
10
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Grafik 2.5
Hasil Belajar Siswa setelah tindakan ke-1
Grafik 2.5
Hasil Belajar Siswa setelah tindakan ke-2
Penjelasan:
Berdasarkan sajian grafik di atas dapat dijelaskan bahwa :
Pada kondisi awal hasil belajar siswa adalah sebagai berikut:
- Siswa yang memperoleh nilai 53-59 sebanyak 11 orang atau sebesar 36,7%
- Siswa yang memperoleh nilai 60-64 sebanyak 9 orang atau sebesar 30%
- Siswa yang memperoleh nilai 65-75 sebanyak 10 orang atau sebesar 33,3%
Sehingga ketuntasan belajar siswa baru mencapai 23,3%
1. Ada beberapa siswa yang perlu waktu lama untuk meningkat ke level yang
lebih tinggi sementara porsi waktu terbatas yaitu 15-20 menit sebelum
pembelajaran.
2. Jika siswa tidak hadir pada salah satu sesi maka akan mengalami kesulitan
pada sesi berikutnya karena kegiatannya berupa satu rangkaian.
3. Beberapa siswa tidak mau dikelompokkan dengan temannya yang lain
padahal level membacanya sama, ia lebih cenderung ingin satu kelompok
dengan teman sebangkunya padahal level membacaya berbeda.
E. Faktor-Faktor Pendukung
Faktor yang mendukung peningkatan kemampuan membaca pemahaman siswa
dengan menggunakan media pembelajaran Buku Bacaan Berjenjang adalah:
1. Koleksi Buku Bacaan Berjenjang cukup memadai yaitu jenjang A sebanyak
21 Judul, jenjang B sebanyak 9 judul, jenjang C sebanyak 9 judul, jenjnag
D sebanyak 24 judul, jenjang E sebanyak 13 judul dan jenjnag F sebanyak
9 judul sehingga siswa dapat mengganti judul buku pada level yang sama
untuk menambah wawasan.
2. Adanya program membaca 15-20 menit sebelum pembelajaran dinilai
sangat membantu meningkatkan kemampuan membaca siswa karena
dilakukan setiap hari.
3. Kebijakan membaca sebelum pembelajaran dilakukan oleh semua warga
sekolah yang dikemas dalam sebuah program “Sukasari 2 Berkaca”
Bersama Kami Membaca. Adapun buku yang digunakan di samping buku
bacaan berjenjang siswa yang lain dapat memanfaaan buku koleksi
perpustakaan.
F. Alternatif Pengembangan
Tindak lanjut pengembangan Penggunaan media pembelajaran Buku
Bacaan Berjenjang dalam upaya meningkatkan kemampuan membaca pemahaman
siswa antara lain sebagai berikut:
1. Mengintegrasikan penggunaan Buku Bacaan Berjenjang dalam proses
pembelajaran khususnya untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia.
2. Penggunaan Buku Bacaan berjenjang dapat digunakan oleh kelas bawah
maupun kelas atas
BAB III
A. Kesimpulan
Penggunaan Buku Bacaan Berjenjang (B3) dalam meningkatkan
kemampuan membaca pemahaman siswa, cara berpikir kreatif siswa, dan hasil
belajar siswa dinilai sangat efektif dan efisien. Terlihat dari hasil yang
menunjukkan bahwa kemampuan membaca siswa naik secara bertahap selama
kurun waktu tertentu. Jika dibanding dengan menggunakan buku lainnya ternyata
siswa lebih senang membaca dengan menggunakan media pembelajaran Buku
Bacaan Berjenjang sebagai stimulus dengan alasan desain dan gambarnya menarik,
isi bacaannya mudah dimengerti dan dipahami, sesuai dengan tingkat kemampuan
membaca siswa.
Buku Bacaan Berjenjang dapat digunakan oleh semua kelas baik kelas
bawah maupun kelas atas sesuai dengan kebutuhan. Karena kemampuan siswa yag
berbeda maka bukunyapun harus berbeda namun lambat laut pada akhirnya siswa
dibimbing dan diarahkan agar dapat meningkatkan kemampuan membacanya.
B. Rekomendasi
Rekomendasi yang diberikan berdasarkan hasil pengembangan Penggunaan
Buku Bacaan Berjenjang dalam upaya meningkatkan kemampuan membaca
pemahaman siswa adalah sebgai berikut :
1. Konsistensi pelaksanaan program membaca harus dijaga oleh segenap warga
sekolah agar hak anak dalam hal pemanfaatan media buku pembelajaran dapat
terpenuhi
2. Guru hendaknya mengidentifikasi kompetensi dasar yang dapat diintegrasikan
dengan pembelajaran membaca dengan menggunakan media pembelajaran
Buku Bacaan berjenjang (B3).
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
MENDENGARKAN
A. Kompetensi Dasar
1.1 Menulis hal-hal penting/ pokok dari suatu teks yang dibacakan/
didengarkan
B. Tujuan Pembelajaran**
Siswa dapat Mendengarkan pembacaan teks
Siswa dapat Melengkapi pernyataan yang sesuai dengan teks
Siswa dapat Menentukan hal-hal penting dari teks yang
didengarkan
Siswa dapat Meringkas teks yang didengar-kan berdasarkan hal-
hal penting/ pokok
F. Penilaian
Indikator Teknik Bentuk Contoh
Pencapaian Penilaian Instrumen Instrumen
Siswa dapat Lisan Lembar Lengkapi-lah
mendengarkan Tertulis penilaian pernyataan yang
pembacaan teks Penugasan Produk sesuai dengan
Siswa dapat teks!
melengkapi Ringkaslah teks
pernyataan yang yang didengar-
sesuai dengan kan berdasar-kan
teks hal-hal penting /
Siswa dapat pokok!
menentukan hal-
hal penting dari
teks yang
didengarkan
Siswa dapat
meringkas teks
yang didengarkan
berdasar-kan hal-
hal penting/
pokok
2. Sikap * Aktif 4
* kurang aktif 2
* tidak aktif 1
Jumlah 14
Mengetahui, Sukasari......................2016
Kepala Sekolah Guru Kelas
MENDENGARKAN
A. Kompetensi Dasar
1.2 Mengidentifikasi tokoh,watak,latar,tema ,amanat,dari cerita anak yang
dibacakan.
C. Tujuan Pembelajaran
F. Materi Ajar
Cerita rakyat adalah cerita yang berasal dari masyarakat dan berkembang dalam
masyarakat. Ada dua jenis cerita rakyat yaitu puisi dan prosa. Cerita rakyat dalam
bentuk prosa terdiri atas dongeng, legenda, dan mite.
Unsur-unsur pembangun cerita di antaranya:
Tema atau dasar cerita adalah persoalan pokok yang menjadi bahan cerita utama.
Plot atau alur cerita adalah rangkaian kejadian dan perbuatan yang di alami oleh
para pelaku sehingga menjalin sebuah cerita.
Latar adalah tempat atau waktu terjadinya cerita.
Tokoh adalah pelaku utama dan sampingan dengan segala perilakunya.
Dilihat dari konflik yang terjadi, tokoh dapat dikelompokkan menjadi dua, yakni
tokoh protagonist dan antagonis. Tokoh protagonis adalah tokoh yang berperan
sebagai pembawa amanat pengarang. Adapun tokoh antagonis adalah tokoh yang
melawan amanat yang disampaikan. Tokoh protagonis menunjukkan perilaku yang
baik, misalnya jujur, setia, bertanggung jawab, dan lain-lain. Tokoh antagonis
biasanya menunjukkan perilaku yang kurang terpuji, misalnya sombong, iri,
dengki, dan lain-lain.
Perwatakan adalah penggambaran watak atau sifat tokoh dalam cerita. Adapun
watak adalah kebiasaan atau perilaku tokoh dalam cerita.
G. Metode Pembelajaran
1. Diskusi
2. Tanya Jawab
3. Pemberian Tugas
H. Kegiatan Pembelajaran
1. Pendahuluan
a. Berdoa dan presensi siswa.
b. Siswa bersama dengan guru menyanyikan lagu “selamat pagi” dan “siapa
kau suka hati”.
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
d. Apersepsi
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
Siswa Tanya jawab dengan guru mengenai unsure-unsur yang ada
dalam cerita.
Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai langkah-langkah
meringkas isi cerita dengan membuat daftar pertanyaan mengenai
cerita yang dibaca.
b. Elaborasi
c. Konfirmasi
Siswa mengerjakan soal-soal tes membaca pemahaman secara individu.
Guru membuat kesimpulan.
Guru memberikan penguatan dan penghargaan bagi masing-masing
kelompok.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
3. Kegiatan Akhir
I. Sumber Belajar
1. Nuni Sulistyani Idris & Tati Tresnawati (2010), Cerdas dan Kreatif
Berbahasa Indonesia.Jakarta:Pusat Perbukuan Kemdiknas.
2. Sehata,E.Tugiman (2010), Senang Berbahasa 6. Jakarta: Pusat Perbukuan
Kemdiknas.
J. Penilaian
1. Produk
Instrumen tes : LKS (terlampir)
2. Proses
Rubrik Penilaian
B. Tujuan Pembelajaran**
Produk ( hasil diskusi )
No. Aspek Kriteria Skor
1. Konsep * semua benar 4
* sebagian besar benar 3
* sebagian kecil benar 2
* semua salah 1
Jumlah 10
Performansi
No. Aspek Kriteria Skor
1. Penguasaan * Menguasai 4
materi * kurangMenguasai 2
* tidak Menguasai 1
2. Sikap * Aktif 4
* kurang aktif 2
* tidak aktif 1
Jumlah 14
Mengetahui, Sukasari.......................2016
Kepala Sekolah Guru Kelas
Pelajaran Berharga
Disa dongkol sekali. la merasa teman temannya tidak adil. Setiap kali
Disa ingin meminjam buku cerita, ensiklopedi, ataupun majalah pada mereka,
pasti tidak boleh. Misalnya saja waktu Lili punya majalah baru, Vida, Dani, dan
Aldo boleh meminjamnya. Namun Disa tidak. Begitu pula hari ini. Dani
memperlihatkan ensiklopedinya. Kali ini Dani mengizinkan Disa melihat-lihat
dan membacanya sebentar. Namun ketika Disa memohon untuk meminjam dan
membawanya pulang, Dani tidak mengizinkan. Disa ngambek berat.
“Uuuh...pelit!”keluhnya. “Siapa yang pelit?” tanya Ibu yang tiba-tiba
muncul dari balik pintu kamar Disa. “Lili, Dani, Aldo, Vida, semuanya deh!”
seru Disa. Kemudian Disa mengungkapkan segala kekesalannya pada Ibu.
“Masak cuma aku yang nggak boleh pinjam!” protes Disa. “Pasti ada sebabnya.
Apakah kamu juga suka meminjamkan buku ceritamu?” selidik Ibu. “Enggak,”
jawab Disa tanpa merasa bersalah.
“Pantas. Kalau begitu siapa sebenarnya yang pelit?” sindir Ibu. “Habis
kalau dipinjamkan nanti bukuku jadi lecek, kusut atau halamannya jadi banyak
lipatan!” alasan Disa. “Lalu buku segitu banyak buat apa? Pajangan?” Ibu
menunjuk ke arah rak di mana buku-buku Disa tertata rapi. “Ya aku baca
sendiri,” kilah Disa keras kepala. Ibu dengan gemas mencubit pipi Disa pelan.
Ibu sangat memahami sifat Disa yang mau menang sendiri.
Setelah membaca cerita “Pelajaran Berharga” di atas, Berilah tanda (x) pada
huruf a, b, c atau d pada jawaban yang benar!
6. Pertanyaan yang sesuai dengan teks kutipan cerpen tersebut adalah sebagai
berikut, kecuali ....
a. Mengapa teman-teman Disa tidak mau meminjamkan buku?
b. Siapa yang tidak meminjamkan buku pada Disa?
c. Di mana Disa dapat meminjam buku?
d. Mengapa Disa dongkol?
8. Patih Anom pun ingin anak laki-lakinya menjadi lelaki yang dihargai penduduk
kampung. Patih Anom juga ingin anaknya kelak dapat menjadi pelindung
seluruh kampung. Selain itu, Patih Anom ingin anaknya berlaku adil. Pokok
pikiran paragraf tersebut adalah ....
a. keinginan Patih Anom c. Patih Anom jadi pelindung
b. anak Patih Anom penduduk kampong d. keadilan anak Patih Anom
9. ”Ibu, saya tadi baca majalah anak. Di sana, ada tulisan tentang peduli kasih
majalah anak Wow. Ada banyak anak telantar yang butuh perhatian kita,” kata
Nuri. ”Memang, Nak! Banyak anak-anak seusiamu yang kurang beruntung,”
ujar ibu. ”Kalau bagitu, Nuri mau sumbangkan saja honor tulisan Nuri itu.
Mereka lebih membutuhkannya,” Nuri menegaskan. Watak Nuri dalam
kutipan percakapan cerita itu adalah ....
a. percaya diri c. kikir
b. sombong d. baik hati
10. Aku sendiri ingin marah, tetapi kutahan. Cerdik juga si Kimung memper
mainkanku. Aku tetap bisa me ngendalikan diri. Bagaimana sifat tokoh ”aku”
dalam kutipan cerita tersebut?
a. besar kepala c. cerdik
b. usil d. sabar
11. Hari itu kami sekeluarga pergi ke Surabaya untuk menengok saudara. Kami
naik kereta api Kerta Jaya dari Blitar. Saat sampai di stasiun Malang, kereta api
yang kami tumpangi berhenti lama sekali untuk menunggu jam
pemberangkatan. Latar tempat kutipan cerita diatas adalah …..
a. Surabaya c. Blitar
b. Malang d. Stasiun
13. Berdasarkan kutipan cerita pada paragraf tiga. Sikap Disa adalah….
a. peramah c. pemaaf
b. sombong d. ingin menang sendiri
Petani menjadi marah sambil menjewer kuping anaknya. “Anak tidak tahu
diuntung! Tak tahu diri! Dasar anak ikan!” umpat Petani. Tanpa sadar, ia telah
mengucapkan kata pantangan itu.
Setelah Petani mengucapkan kata-kata tersebut, seketika itu juga anak dan
istrinya lenyap; tanpa bekas dan jejak. Dari bekas injakan kakinya, tiba-tiba
menyemburlah air yang sangat deras dan makin deras. Air merendam desa Petani
dan desa sekitarnya. Air meluas hingga membentuk sebuah danau. Danau itu,
akhirnya, dikenal dengan nama Danau Toba, sedangkan pulau kecil di tengahnya
dikenal dengan nama Pulau Samosir.
3. Berikut ini yang bukan merupakan tokoh dalam cerita diatas adalah ….
a. Petani b. Samosir c. Putra d. Putri
7. Dibawah ini pernyataan yang benar sesuai dengan cerita diatas adalah ….
a. Petani mempunyai seorang anak yang selalu membantu bekerja
b. Petani selalu menyombongkan kesuksesannya di depan warga desa
c. Petani adalah seorang yang malas bekerja di sawah
d. Para warga desa tidak pernah berprasangka buruk terhadap orang lain
8. Sebagai suami yang baik, ia terus bekerja untuk mencari nafkah dengan
mengolah sawah dan ladangnya dengan tekun dan ulet. Karena ketekunan dan
keuletannya, petani itu hidup tanpa kekurangan dalam hidupnya. Watak tokoh
petani sesuai dengan pernyataan tersebut adalah ….
a. Tekun dan ulet c. penyayang
b. Sabar d. baik hati
14. Apa janji yang disepakati oleh petani dan putri setelah mereka menikah ?
a. Tidak akan memancing lagi di sungai
b. Tidak akan menyebut asal-usul putri
c. Tidak akan menjewera anaknya
d. Bekerja dengan tekun untuk memenuhi kebutuhan keluarga