Вы находитесь на странице: 1из 11

OTITIS MEDIA AKUT

1.Otitis Media Akut


peradangan akut pada telinga tengah yang berlangsung kurang dari tiga minggu

A. Etiologi
Sumbatan pada tuba eustachius merupakan penyebab utama dali otitis
media. pertahanan tubuh pada silia mukosa tuba eustachius tergannggu,
sehingga pencegahan invasi kuman ke dalam telinga tengah terganggu
juga Selain itu, ISPA juga merupakan salah satu faktor penyebab yang
paling sering- Kuman penyebab OMA adalah bakteri piogenik, seperti
Streptococcus hemoliticus, Haemophilus Influenzae (10-52%).
Staphylococcus aureus (2%), Streptococcus Pneumoniae (27-52%),
Pneumococcus, Moraxella flatanhalis (2-15%)' Haemophilus Influenzae
adalah bakteri patogen yang sering ditemukan pada anak di bawah usia
lima tahun, meskipun juga patogen pada orang Dewasa.
B. PATOGENESIS
Otitis media sering diawali dengan infeksi pada saluran napas seperti
radang tenggorokan atau pilek yang menyebar ke telinga tengah lewat
saluran Eustachius. Saat bakteri melalui saluran Eustachius, mereka dapat
menyebabkan infeksi di saluran tersebut sehingga terjadi pembengkakan di
sekitar saluran, tersumbatnya saluran, dan datangnya sel-sel darah putih
untuk melawan bakteri. Sel-sel darah putih akan membunuh bakteri
dengan mengorbankan diri mereka sendiri. Sebagai hasilnya terbentuklah
nanah dalam telinga tengah. Selain itu pembengkakan jaringan sekitar
saluran Eustachius menyebabkan lendir yang dihasilkan sel-sel di telinga
tengah terkumpul di belakang gendang telinga Jika lendir dan nanah
bertambah banyak, pendengaran dapat terganggu karena gendang telinga
dan tulang-tulang kecil penghubung gendang telinga dengan organ
pendengaran di telinga dalam tidak dapat bergerak bebas. Kehilangan
pendengaran yang dialami umumnya sekitar 24 desibel (bisikan halus).
Namun cairan yang lebih banyak dapat menyebabkan gangguan
pendengaran hingga 45 desibel (kisaran pembicaraan normal). Selain itu
telinga juga akan terasa nyeri. Dan yang paling berat, cairan yang terlalu
banyak tersebut akhirnya dapat merobek gendang telinga karena
tekanannya.
Otitis media dari nasofaring yang kemudian mengenai telinga tengah, yang
mendapatkan infeksi bakteri yang membocorkan membran timpani.
Stadium awal komplikasi ini dimulai dengan hiperemi dan edema pada
mukosa tuba eusthacius bagian faring, yang kemudian lumennya
dipersempit oleh hiperplasi limfoid pada submukosa. Gangguan ventilasi
telinga tengah ini disertai oleh terkumpulnya cairan eksudat dan transudat
dalam telinga tengah, akibatnya telinga tengah menjadi sangat rentan
terhadap infeksi bakteri yang datang langsung dari nasofaring. Selanjutnya
faktor ketahanan tubuh pejamu dan virulensi bakteri akan menentukan
progresivitas penyakit.

Gambar 1.1 Otitis media akut patofisiologi


C. GEJALA KLINIS
Gejala otitis media bervariasi menurut beratnya infeksi dan bisa
sangat ringan dan sementara atau sangat berat. Keadaan ini biasanya
unilateral pada orang dewasa, dan mungkin terdapat otalgia. Nyeri akan
hilang secara spontan bila terjadi perforasi spontan membrana timpani atau
setelah dilakukan miringotomi (insisi membrana timpani). Gejala lain
dapat berupa keluarnya cairan dari telinga, demam, kehilangan
pendengaran, dan tinitus. Pada pemeriksaan otoskopis, kanalis auditoris
eksternus sering tampak normal, dan tak terjadi nyeri bila aurikula
digerakkan. Membrana timpani tampak merah dan sering
menggelembung. Nyeri di telinga yang terkena adalah gejala tersering
otitis media akut. Pada bayi / todler, demam, rewel, dan menari-narik
telinga dapat menandakan otitis media akut. Anoreksia, muntah, dan diare
dapat menyertai otitis media akut. Rasa penuh yang tidak enak di telinga
sering terjadi pada otitis media dengan efusi.

Secara umum gejala anak dengan OMA, yaitu :


 nyeri telinga
 keluarnya cairan dari telinga
 berkurangnya pendengaran
 demam
 sulit makan
 mual dan muntah
 riwayat menarik-narik daun telinga pada bayi
Selain itu, keadaan ini biasanya unilateral pada orang dewasa, yaitu :
 Otorrhea, bila terjadi ruptur membran timpani
 Keluhan nyeri telinga (otalgia)
 Demam
 Anoreksia
 Limfadenopati servikal anterior
 Otitis media serosa
 Pasien mungkin mengeluh kehilangan pendengaran, rasa penuh atau
gatal dalam telinga atau perasaan bendungan, atau bahkan suara letup
atau berderik, yang terjadi ketika tuba Eustachius berusaha membuka.
 Membran timpani merah, atau tampak kusam (warna kuning redup
sampai abu-abu pada otoskopi pneumatik) sering menggelembung tanpa
tonjolan tulang (dapat terlihat gelembung udara dalam telinga tengah),
dan tidak bergerak pada otoskopi pneumatik (pemberian tekanan positif
atau negatif pada telinga tengah dengan insulator balon yang dikaitkan
ke otoskop), dan dapat mengalami perforasi.
Perbandingan gambaran klinis : otitis eksterna akut dan otitis media akut

Gambaran Otitis Ekterna Akut Otitis media akut

Otorea Mungkin ada mungkin Ada bila membrana


tidak timpani berlubang ;
cairan banyak keluar

Otalgia Persisten, samapai Hilang ketika


membangunkan membrana timpani
penderita dimalam hari ruptur

Nyeri tekan aural Ada pada palpasi Biasanya tidak ada


aurikula

Gejala sistemik Tak ada Demam, infeksi saluran


napas atas, rinitis

Edema kanalis Ada Tak ada


auditorius eksternus

Membrana timpani Tampak normal Eritema,


menggelembung, dapat
mengalami perforasi

Kehilangan Tipe konduktif Tipe konduktif


pendengaran

D. KLASIFIKASI

stadium otitis media akut ada 5 stadium diantaranya adalah :


1. Stadium Oklusi Tuba Eustachius
Terdapat gambaran retraksi membran timpani akibat tekanan negatif di
dalam telinga tengah. Kadang berwarna normal atau keruh pucat. Efusi
tidak dapat dideteksi. Sukar dibedakan dengan otitis media serosa
akibat virus atau alergi.
Gambar 1.2 Stadium oklusi Otitis media Akut
2. Stadium Hiperemis (Presupurasi)
Tampak pembuluh darah yang melebar di membran timpani atau
seluruh membran timpani tampak hiperemis dan edema. Sekret yang
telah terbentuk mungkin masih bersifat eksudat serosa sehingga sukar
terlihat.
Gambar 1.3 Stadium Hiperemis Otitis Media Akut
3. Stadium Supurasi
Membran timpani menonjol ke arah telinga luar akibat edema yang
hebat pada mukosa telinga tengah dan hancurnya sel epitel superfisial,
serta terbentuknya eksudat purulen di kavum timpani.

Gambar 1.4 Stadium Supurasi Otitis Media Akut

4. Stadium Perforasi
Karena pemberian antibiotik yang terlambat atau virulensi kuman yang
tinggi, dapat terjadi ruptur membran timpani dan nanah keluar
mengalir dari telinga tengah ke telinga luar.
Gambar 1.5 Stadium Perforasi Otitis Media Akut
5. Stadium Resolusi
Bila membran timpani tetap utuh, maka perlahan-lahan akan normal
kembali. Bila terjadi perforasi, maka sekret akan berkurang dan
mengering. Bila daya tahan tubuh baik dan virulensi kuman rendah,
maka resolusi dapat terjadi tanpa pengobatan.
Gambar 1.6 Stadium Resolusi Otitis Media Akut
E. PENATALAKSANAAN
Terapi OMA tergantung pada stadiumnya. Pengobatan pada
stadium awal ditujukan untuk mengobati infeksi saluran nafas, dengan
pemberian antibiotik, dekongestan lokal atau sistemik, dan antipiretik.
1) Pada stadium oklusi, tujuan terapi dikhususkan untuk membuka
kembali tuba eustachius. Diberikan obat tetes hidung HCl efedrin
0,5% dalam larutan fisiologik untuk anak <12 thn dan HCl efedrin
1% dalam larutan fisiologik untuk anak yang berumur >12 thn atau
dewasa.. selain itu, sumber infeksi juga harus diobati dengan
memberikan antibiotik.
2) Pada stadium presupurasi, diberikan antibiotik, obat tetes hidung,
dan analgesik. Bila membran timpani sudah hiperemi difus,
sebaiknya dilakukan miringotomi. Antibiotik yang diberikan ialah
penisilin atau eritromisin. Jika terdapat resistensi, dapat diberikan
kombinasi dengan asam klavunalat atau sefalosporin. Untuk terapi
awal diberikan penisilin IM agar konsentrasinya adekuat di dalam
darah. Antibiotik diberikan minimal selama 7 hari. Pada anak
diberikan ampisilin 4x50-100 mg/KgBB, amoksisilin 4x40
mg/KgBB/hari, atau eritromisin 4x40 mg/kgBB/hari.
3) Pengobatan stadium supurasi selain antibiotik, pasien harus
dirujuk untuk dilakukan miringotomi bila membran timpani masih
utuh. Selain itu, analgesik juga perlu diberikan agar nyeri dapat
berkurang.
4) Pada stadium perforasi, diberikan obat cuci telinga H2O2 3%
selama 3-5 hari serta antibiotik yang adekuat sampai 3 minggu.
Biasanya sekret akan hilang dan perforasi akan menutup sendiri
dalam 7-10 hari.
5) Stadium resolusi biasanya akan tampak sekret mengalir keluar.
Pada keadaan ini dapat dilanjutkan antibiotik sampai 3 minggu,
namun bila masih keluar sekret diduga telah terjadi mastoiditis.
F. KOMPLIKASI
A. Komplikasi intrakranial meliputi:
1. Meningitis
Meningitis dapat terjadi disetiap saat dalam perjalanan komplikasi
infeksi telinga. Jalan penyebaran yang biasa terjadi yaitu melalui
penyebaran langsung, jarang melalui tromboflebitis. Pada waktu
kuman menyerang biasanya streptokokkus, pneumokokkus, atau
stafilokokkus atau kuman yang lebih jarang H. Influenza, koliform,
atau piokokus, menginvasi ruang sub arachnoid, pia-arachnoid
bereaksi dengan mengadakan eksudasi cairan serosa yang
menyebabkan peningkatan ringan tekanan cairan spinal.
2. Abses subdural
Abses subdural merupakan stadium supurasi dari pekimeningitis
interna. Sekarang sudah jarang ditemukan. Bila terjadi harus
dianggap keadaan gawat darurat bedah saraf, karena harus
mendapatkan pembedahan segera untuk mencegah kematian.
3. Abses ekstradural
Abses ekstradural ialah terkumpulnya nanah diantara durameter
dan tulang yang menutupi rongga mastoid atau telinga tengah.
Abses ekstradural jika tidak tertangani dengan baik dapat
menyebabkan meningitis, trombosis sinus sigmoid dan abses otak
(lobus temporal atau serebelar, tergantung pada sisi yang terkena.
4. Trombosis sinus lateralis
Sejalan dengan progresifitas infeksi, trombus mengalami perlusan
retrograd kedaerah vena jugular, melintasi sinus petrosus hingga ke
daerah sinus cavernosus. Komplikasi ini sering ditemukan pada
zaman pra-antibiotik, tetapi kini sudah jarang terjadi.
5. Abses otak
Sebagai komplikasi otitis media dan mastoiditis, abses otak dapat
timbul di serebellum di fossa kranii posterior, atau pada lobus
temporal di fossa kranii media. Abses otak biasanya terbentuk
sebagai perluasan langsung infeksi telinga atau tromboflebitis.
6. Hidrosefalus otitis
Kelainan ini berupa peningkatan tekanan intrakranial dengan
temuan cairan serebrospinal yang normal. Pada pemeriksaan
terdapat edema papil. Keadaan ini dapat menyertai otitis media
akut atau kronis.

B. Komplikasi intratemporal meliputi :


1. Facial paralisis
2. Labirintitis
3. Abses Subperiosteal

Вам также может понравиться

  • Grup B Streptokokus
    Grup B Streptokokus
    Документ15 страниц
    Grup B Streptokokus
    Johan Prihadiyan Wamin
    Оценок пока нет
  • Uab 235 Fakultas Kedokteran
    Uab 235 Fakultas Kedokteran
    Документ7 страниц
    Uab 235 Fakultas Kedokteran
    Bhe Che Link-link
    Оценок пока нет
  • Skenario 4
    Skenario 4
    Документ22 страницы
    Skenario 4
    Johan Prihadiyan Wamin
    Оценок пока нет
  • Kelainan Kongenital
    Kelainan Kongenital
    Документ6 страниц
    Kelainan Kongenital
    Johan Prihadiyan Wamin
    Оценок пока нет
  • Soal Utb Blok 3.2
    Soal Utb Blok 3.2
    Документ7 страниц
    Soal Utb Blok 3.2
    Johan Prihadiyan Wamin
    Оценок пока нет
  • PERTUSIS
    PERTUSIS
    Документ9 страниц
    PERTUSIS
    Salma Noor
    Оценок пока нет
  • Laporan PBL
    Laporan PBL
    Документ59 страниц
    Laporan PBL
    Johan Prihadiyan Wamin
    Оценок пока нет
  • Resume SK 3 6.3
    Resume SK 3 6.3
    Документ30 страниц
    Resume SK 3 6.3
    Johan Prihadiyan Wamin
    Оценок пока нет
  • Kegawat Daruratan Difteri Berat
    Kegawat Daruratan Difteri Berat
    Документ1 страница
    Kegawat Daruratan Difteri Berat
    Johan Prihadiyan Wamin
    Оценок пока нет
  • Uab 235 Fakultas Kedokteran
    Uab 235 Fakultas Kedokteran
    Документ7 страниц
    Uab 235 Fakultas Kedokteran
    Bhe Che Link-link
    Оценок пока нет
  • Uab 3.2 2015
    Uab 3.2 2015
    Документ5 страниц
    Uab 3.2 2015
    ihda
    Оценок пока нет
  • Isolasi Penderita
    Isolasi Penderita
    Документ22 страницы
    Isolasi Penderita
    Johan Prihadiyan Wamin
    Оценок пока нет
  • Definisi Rekam Medis
    Definisi Rekam Medis
    Документ2 страницы
    Definisi Rekam Medis
    Johan Prihadiyan Wamin
    Оценок пока нет
  • Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif
    Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif
    Документ2 страницы
    Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif
    Johan Prihadiyan Wamin
    Оценок пока нет
  • Vitamin B12
    Vitamin B12
    Документ7 страниц
    Vitamin B12
    Johan Prihadiyan Wamin
    Оценок пока нет
  • HHS Adalah Suatu Keadaan Darurat Diabetes Yang Mengancam Nyawa
    HHS Adalah Suatu Keadaan Darurat Diabetes Yang Mengancam Nyawa
    Документ2 страницы
    HHS Adalah Suatu Keadaan Darurat Diabetes Yang Mengancam Nyawa
    Johan Prihadiyan Wamin
    Оценок пока нет
  • M MMSM
    M MMSM
    Документ56 страниц
    M MMSM
    Mutiara Khaerun Nisa
    Оценок пока нет
  • Anemia Sideroblastik
    Anemia Sideroblastik
    Документ4 страницы
    Anemia Sideroblastik
    Johan Prihadiyan Wamin
    Оценок пока нет
  • SK 3 Myastenia Gravis
    SK 3 Myastenia Gravis
    Документ15 страниц
    SK 3 Myastenia Gravis
    Johan Prihadiyan Wamin
    Оценок пока нет
  • Pedoman TataLaksna Hipertensi Pada Penyakit Kardiovaskular 2015
    Pedoman TataLaksna Hipertensi Pada Penyakit Kardiovaskular 2015
    Документ24 страницы
    Pedoman TataLaksna Hipertensi Pada Penyakit Kardiovaskular 2015
    Dwi Aprilizia
    100% (2)
  • Ureterolitiasis Ngerjain Sasbel
    Ureterolitiasis Ngerjain Sasbel
    Документ13 страниц
    Ureterolitiasis Ngerjain Sasbel
    Johan Prihadiyan Wamin
    Оценок пока нет
  • Laprak Farmako SOAP
    Laprak Farmako SOAP
    Документ1 страница
    Laprak Farmako SOAP
    Johan Prihadiyan Wamin
    Оценок пока нет
  • MMR Kuliah
    MMR Kuliah
    Документ14 страниц
    MMR Kuliah
    Johan Prihadiyan Wamin
    Оценок пока нет
  • Obat CTM
    Obat CTM
    Документ3 страницы
    Obat CTM
    Johan Prihadiyan Wamin
    Оценок пока нет
  • 5
    5
    Документ67 страниц
    5
    Farah
    Оценок пока нет
  • Laporan Farmako 4.3
    Laporan Farmako 4.3
    Документ28 страниц
    Laporan Farmako 4.3
    Johan Prihadiyan Wamin
    Оценок пока нет
  • Penyebaran Ssss
    Penyebaran Ssss
    Документ4 страницы
    Penyebaran Ssss
    Johan Prihadiyan Wamin
    Оценок пока нет
  • Skenario 2 Blok 4.3
    Skenario 2 Blok 4.3
    Документ5 страниц
    Skenario 2 Blok 4.3
    Johan Prihadiyan Wamin
    Оценок пока нет
  • Laprak Farmako SOAP
    Laprak Farmako SOAP
    Документ2 страницы
    Laprak Farmako SOAP
    Johan Prihadiyan Wamin
    Оценок пока нет
  • Kegawat Daruratan Difteri Berat
    Kegawat Daruratan Difteri Berat
    Документ1 страница
    Kegawat Daruratan Difteri Berat
    Johan Prihadiyan Wamin
    Оценок пока нет