CLARIFIER

Tugas : Menjalankan proses koagulasi, flokulasi, dan sedimentasi pada kotoran

padatan sisa (koloid) pada campuran air sungai, alum, dan soda abu
sebanyak 94.276,55 kg/jam.
Jenis alat : Silinder tegak dari beton yang dilengkapi dengan pengaduk.
Jumlah : 2 buah

Clarifier merupakan alat yang digunakan untuk menjalankan proses koagulasi

pada partikel koloid, sehingga terbentuk flok partikel tersebut (flokulasi), dan
sedimentasi gumpalan padat yang terkandung dalam air, dengan flowrate air sebesar
94.276,55 kg/jam tiap clarifier.
Pada proses koagulasi, air direaksikan dengan aluminium sulfat (Al2(SO4)3) dan
soda abu (Na2CO3) sebagai koagulan, dengan reaksi sebagai berikut:
Al2(SO4)3 + 3 Na2CO3 + 3 H2O → 2 Al(OH)3 + 3 Na2SO4 + 3 CO2

Perancangan Koagulator
Penentuan bahan kimia
Kebutuhan bahan kimia yang digunakan untuk proses koagulasi ini adalah (Camelia,
2015)
- Kebutuhan aluminium sulfat (alum) atau Al2(SO4)3 adalah sebesar 40 ppm.
- Kebutuhan soda abu atau Na2CO3 adalah sebesar 9 ppm.

Perancangan dimensi seksi koagulasi

Waktu tinggal pada seksi koagulator berkisar antara 20-60 menit (Powell,
1954). Pada perancangan kali ini, digunakan waktu tinggal selama 40 menit.
Densitas campuran = 1000 kg/m3
Volumetric flowrate = 94,2766 m3/jam
 m3 40 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
Volume seksi koagulasi = (94,2766 )x
jam 60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
Volume seksi koagulasi = 62,8510 m3

Dengan overdesign sebesar 20% maka volume seksi koagulasi adalah sebesar
75,4212 m3.

Untuk mencari dimensi seksi koagulasi, maka diasumsikan bagian ini

berbentuk silinder dengan diameter dan tinggi sama (D = H).
π
Volume = D2 H
4
3 4V
Diameter = √ = 4,5793 m
π

Sehingga tinggi seksi koagulasi sebesar 4,5793 m

Perancangan pengaduk koagulator

Pengaduk yang dipilih adalah Paddle with 4 blades, Berdasarkan tabel (Brown,
1950), diperoleh data perancangan pengaduk sebagai berikut:
Dt/Di =3
Zi/Di = 0,5 (diambil 1)
Wi/Di = 0,11
L/Di = 0,17
 Zl Zr
L
wi
Di
Zi

Dt

Gambar 1. Skema Pengaduk

Dt = 4,5793 m
Di = 1,5264 m
Zi = 0,7632 m
w = 0,1679 m
L = 0,2595 m

Diasumsikan:
Specific gravity = 1,000
Volume tangki
Tinggi cairan (Z1) = Luas penampang tangki = 3,8161 m

WELH = Sg.Z1
= 3,8161 m = 12,5199 ft

Sehingga jumlah pengaduk yang diperlukan

WELH
Jumlah pengaduk = Diameter seksi koagulasi

= 0,8333 ≈ 1

Untuk menentukan putaran pengaduk (N), digunakan persamaan berikut :

600 WELH 0,5
N= ( )
πDi 2Di
Diperoleh nilai putaran pengaduk (N) sebesar 42,6380 rpm
Untuk menentukan power pengaduk, digunakan persamaan berikut :
ρ. 𝑁 3 . 𝐷𝑖 5 𝑃𝑜
𝑃𝑜𝑤𝑒𝑟 =
550. gc
Dengan, ρ = rapat massa cairan, lb/ft3
N = putaran pengaduk, rps
Di = diameter impeller
Po = konstanta f (bilangan Reynold) fig. 477 (Brown, 1950)
𝐷𝑖 2 .𝜌.𝑁
Re = Bilangan Reynold, 𝑅𝑒 = = 1655790,498
𝜇

gc = Percepatan gravitasi, 32,2 ft/s2

Diperoleh nilai power pengaduk ideal sebesar 3,1878 Hp (efisiensi 0,8), power
pengaduk sesungguhnya sebesar 3,9847 Hp, Digunakan motor dengan standar NEMA
sebesar 5 Hp.

Perancangan Clarifier
Flowrate air sungai yang diolah di clarifier adalah sebanyak 94.276.55 kg/jam
dan waktu tinggal clarifier adalah selama 2 – 8 jam (Powell, 1954). Dirancang waktu
tinggal air dalam clarifier selama 3 jam.
Unit area yang digunakan dalam perancangan clarifier berkisar antara 0,6-2,5
m2/(ton.hari) (Perry, 1997). Pada perancangan ini, diambil unit area sebesar 0,6
m2/(ton.hari), sehingga luas penampang clarifier sebesar :

Luas clarifier = [0,6 m2/(ton.hari)] x (2262,637 ton/hari)

= 1357,582 m2
4𝐴
Diameter clarifier = √ 𝜋 = 41,5756 m

Ketinggian clarifier berkisar antara 3-5 m (Perry, 1997). Pada perancangan kali
ini, diambil tinggi clarifier sebanyak 4 m.
 Diasumsikan pada proses pengendapan di clarifier air yang terikut padatan
mengendap adalah 0,08%, sehingga air keluar clarifier adalah sejumlah 94.201,13
kg/jam.

Penentuan pengaduk/rake
Clarifier dilengkapi rake dengan jenis scraper blade dengan kecepatan flight 0,020
rpm. Kecepatan pengaduk ini membutuhkan power sebesar 16 Hp (Perry, 1997). Untuk
power pengaduk yang standar, dipilih motor standard NEMA untuk pengaduk sebesar
20 Hp.