Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan kesehatan adalah upaya yang diselenggarakan oleh suatu organisasi untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta
memulihkan kesehatan individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat
Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dapat
memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata
penduduk, serta yang penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik dan standar pelayanan
profesi yang telah ditetapkan.
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal
bagi masyarakat. Salah satu yang tertuang dalam Undang – undang No.23 Tahun 1992 tentang
kesehatan bertujuan melindungi pemberi dan penerima jasa pelayanan kesehatan serta
memberi kepastian hukum dalam rangka meningkatkan, mengarahkan dan memberi dasar bagi
pembangunan kesehatan. Dalam pembangunan kesehatan. Dalam pembangunan kesehatan
perlu dilakukan peningkatan pelayanan kesehatan termasuk peningkatan Pelayanan
Laboratorium di Rumah Sakit.
Pelayanan Laboratorium merupakan bagian integral dari pelayanan penunjang medik
Rumah Sakit yang perlu mendapat perhatian khusus,karena sebagaimana diketahui bahwa
Pelayanan Laboratorium selain telah dirasakan besar manfaatnya, namun oleh karena didalam
pelaksanaan pemeriksaan laboratorium berhubungan dengan cairan tubuh penderita sehingga
ada resiko bahaya terpapar bahan infeksius baik terhadap pekerja, pasien maupun
lingkungannya, denga demikian Pelayanan Laboratorium harus dikelola oleh mereka yang
benar – benar profesional dalam bidang laboratorium demi keselamatan kerja terhadap bahan
infeksius.
2. Khusus
a. Memudahkan bagi tenaga laboratorium dalam memberikan Pelayanan Laboratorium
yang bermutu dan profesional.
b. Setiap pemberi jasa pelayanan Laboratorium dapat bekerja berdasarkan Visi, Misi,
Falsafah dan Tujuan Instalasi Laboratorium RSUD Z.A. Pagaralam Way Kanan.
c. Mengetahui kualifikasi standar ketenagaan dan Standar Fasilitas untuk pelayanan di
Instalasi Laboratorium RSUD Z.A. Pagaralam Way Kanan.
D. Batasan Operasional
1. Laboratorium Klinik
Laboratorium Klinik adalah laboratorium kesehatan yang melaksanakan pelayanan
pemeriksaan specimen klinik untuk mendapatkan informasi tentang kesehatan
perorangan terutama untuk menunjang upaya diagnosis penyakit, penyembuhan
penyakit, dan pemulihan kesehatan.
a. Kimia Darah biasanya menerima serum. Sering kali bagian ini adalah bagian yang
melakukan pemeriksaan rutin terbanyak. Mereka menguji komponen/analit yang
berbeda – beda dalam serum atau plasma..
6. Ruangan
7. Peralatan Laboratorium
Laboratorium harus dilengkapi dengan semua peralatan yang diperlukan sesuai
dengan layanan yang disediakan sekalipun tidak digunakan secara rutin. Pada saat
instalasi alat maupun saat kerja rutin, peralatan harus diperhatikan menunjukan
kemampuan atau memenuhi kinerja yang dipersyaratkan dan harus memenuhi
spesifikasi yang sesuai untuk pemeriksaan bersangkutan.
8. Bahan Laboratorium
a. Reagent adalah zat kimia yang digunakan dalam suatu reaksi untuk mendeteksi,
mengukur, memeriksa dan menghasilkan zat lain.
b. Standar adalah zat – zat yang konsentrasi atau kemurniannya diketahui dan
diperoleh dengan cara penimbangan.
c. Bahan Kontrol adalah bahan yang digunakan untuk memantau ketepatan suatu
pemeriksaan di laboratorium, atau untuk mengawasi kualitas hasil pemeriksaan
sehari – hari.
d. Air merupakan bahan termurah dari semua bahan yang digunakan di laboratorium
tetapi air merupakan bahan terpenting dan yang paling sering digunakan, oleh
karena itu kualitas air yang digunakan harus memenuhi standar seperti halnya
bahan lain yang digunakan dalam analisis.
e. Media adalah suatu bahan yang terdiri atas campuran nutrisi ( nutrient ) yang
dipakai untuk menumbuhkan mikroba.
E. Landasan Hukum
1. UU No. 23 / 1992 tentang kesehatan menjadi landasan hukum yang kuat untuk
pelaksanaan peningkatan mutu pelayanan kesehatan. Sebagai penjabaran dari
undang-undang tersebut salah satunya adalah Surat Keputusan Direktur Jendral
Pelayanan Medik Nomor HK 006.06.3.5.00788 tahun 1995 tentang pelaksanaan
akreditasi Rumah Sakit (termasuk di dalamnya adalah pelayanan laboratorium
klinik) untuk mengukur mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit;
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi SDM
B. Distribusi Ketenagaan
Pola pengaturan ketenagaan Laboratorium yaitu :
1. Shift Pagi
1) Uraian Pekerjaan
Kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh petugas laboratorium adalah sebagai berikut :
a) Registrasi Pasien
a. Mendaftarkan pasien Rawat Jalan
b. Mendaftarkan pasien Rawat Inap
c. Pemberian label sampel
d. Persiapan sampling
e. Pengambilan hasil pemeriksaan
f. Penulisan hasil pemeriksaan
g. Mengarsip hasil pemeriksaan
b) Pengambilan sampel
a. Sampel Darah
- Sampel darah vena
- Sampel darah arteri
- Sampel darah perifer
b. Sampel Urin
- Urin lengkap
- Urin rutin
- Test Kehamilan
c. Sampel Feaces
- Feaces lengkap
d. Sampel Dahak
- Sampel dahak Sewaktu
- Sampel dahak Pagi
c) Pemeriksaan laboratorium rutin
a. Pemeriksaan Hematologi
b. Pemeriksaan Kimia Darah
c. Pemeriksaan Urinalisa
Pedoman Pelayanan Laboratorium RSUD Z.A. Pagaralam Way Kanan 7
d. Pemeriksaan Feaces
e. Pemeriksaan Dahak
f. Pemeriksaan Imunoserologi
g. Pemeriksaan Mikrobiologi
d) Persiapan dan Tata laksana pemeriksaan
a. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk pengambilan sampel
b. Memberi label pada tabung sampel pasien
c. melakukan sampling
e) Analisa Sampel
a. Pemeriksaan sampel
b. Memastikan tidak adanya kesalahan pasien
c. Memastikan kualitas hasil pemeriksaan
d. Menginput hasil pemeriksaan
e. Merapikan hasil dan formulir permintaan dari dokter dan memberi identitas
2. Shift Sore/Malam
1) Uraian Pekerjaan
Kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh petugas laboratorium adalah sebagai berikut :
a. Registrasi Pasien
a) Mendaftarkan pasien Rawat Jalan
b) Mendaftarkan pasien Rawat Inap
c) Pemberian label sampel
d) Persiapan sampling
e) Pengambilan hasil pemeriksaan
f) Penulisan hasil pemeriksaan
g) Mengarsip hasil pemeriksaan
b. Pengambilan sampel
a) Sampel Darah
- Sampel darah vena
- Sampel darah arteri
- Sampel darah perifer
b) Sampel Urin
- Urin lengkap
- Urin rutin
- Test Kehamilan
c) Sampel Feaces
- Feaces lengkap
d) Sampel Dahak
- Sampel dahak sewaktu
- Sampel dahak pagi
c. Pemeriksaan laboratorium rutin
a) Pemeriksaan Hematologi
b) Pemeriksaan Kimia Darah
c) Pemeriksaan Urinalisa
d) Pemeriksaan Feaces
e) Pemeriksaan Dahak
e. Analisa Sampel
a) Pemeriksaan sampel
b) Memastikan tidak adanya kesalahan pasien
c) Memastikan kualitas hasil pemeriksaan
d) Menginput hasil pemeriksaan
e) Merapikan hasil dan formulir permintaan dari dokter dan memberi identitas
C. Pengaturan Jaga
Laboratorium merupakan salah satu penunjang medis terpenting di dalam rumah sakit,
sehingga laboratorium dibuat 24 jam untuk memenuhi kebutuhan tersebut. untuk
pembagian dinas, laboratorium dibuat 2 shift untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut :
a. Dinas pagi 8 jam kerja dengan kualifikasi ketenagaan 1 orang Kepala Ruangan/Unit
dan 2 orang Analis Pelaksana.
b. Dinas sore/malam 16 jam kerja dengan kualifikasi ketenagaan 2 orang analis
pelaksana.
A. Denah Ruangan
DENAH LABORATORIUM
RSUD Z.A. PAGARALAM WAY KANAN
RUANG
ADMINISTRASI
(ADMISSION) RUANG TUNGGU PASIEN
RUANG SAMPLING
RUANG
PEMERIKSAAN
RUANG REAGENSIA
RUANG PENYIMPANAN
B. Standar Fasilitas
Petugas Laboratorium
Petugas Admission
2. Tata Laksana Pendaftaran Pasien IGD
Petugas menerima formulir permintaan laboratorium dari poliklinik, rawat jalan
atau rawat inap serta specimen rujukan dari luar;
Memilah atau menyeleksi jenis pemeriksaan yang diminta;
Bila pemeriksaan rutin bisa langsung dikerjakan setelah melalui persyaratan
tekhnis administrasi.
a. Untuk pasien rawat jalan :
Dipersiapkan terlebih dahulu.
Diberi penjelasan tentang pemeriksaan yang akan dilakukan baik secara
lisan maupun tertulis.
Dijanjikan hasil pemeriksaan selesai pada jam/tanggal yang ditentukan
dengan memberikan formulir untuk pengambilan hasil sesuai dengan
tanggal selesai hasil.
b. Untuk pasien rawat inap :
Pasien umum atau tunai biaya pemeriksaan harus dibayar langsung
dikasir,kemudian petugas kasir memberikan stampel lunas sebagai tanda
bahwa pasien telah selesai administrasinya.
Pasien umum tagihan ( BPJS ) harus melengkapi persyaratan yang berlaku
dan acc serta tanda tangan pihak kasir untuk diberikan pengesahan
pemeriksaan bahwa pemeriksaan telah dapat dilayani.
Apabila proses administrasi telah selesai maka pasien bisa dilakukan
pemeriksaan. Semua pasien rawat jalan harus registrasi dahulu di
B. PERSIAPAN PEMERIKSAAN
a. Persiapan pemeriksaan dilakukan untuk pemeriksaan yang diharuskan puasa terlebih
dahulu ( mis : Gula Darah Puasa/2 Jam PP, Cholesterol Lengkap, Total Lipid )
b. Persiapan pemeriksaan yang diharuskan puasa meliputi :
- Pasien berpuasa dari malam hari dan hanya dipeerbolehkan minum air putih
- Pasien berpuasa minimal 8 – 12 jam.
- Pada pagi keesokan harinya pasien diambil darah oleh petugas laboratorium masih
dalam keadaan puasa
- Pasien tiba di instalasi laboratorium setengah jam sebelum habis waktu puasa 12 jam
- Apabila pasien datang dalam keadaan puasa yang telah lebih dari 12 jam,maka
pemeriksaan tidak bisa dilakukan
- Apabila pasien datang dalam keadaan puasa yang masih kurang dari 8 jam, maka
pasien harus menunggu hingga minimal puasa 8 jam
c Pelaksanaan Pemeriksaan
1) Pemeriksaan laboratorium rutin terdiri dari hematologi rutin,kimia klinik rutin,
Urinalisa, Feaces, Pemeriksaan BTA, Immuno/Serologi rutin. Adapun ketentuan
pelaksanaan pemeriksaan sebagai berikut :
Mempersilahkan pasien untuk duduk
Membaca formulir permintaan pemeriksaan laboratorium ( Lihat identitas pasien,
pemeriksaan yang diminta, dan diagnosa )
Menginput kedalam buku register laboratorium Rumah Sakit
Mempersiapan peralatan sampling dan pemberian label pada tabung yang akan
dipergunakan
2) Apabila ada pemeriksaan urinalisa, maka pasien dipersilahkan berkemih terlebih
dahulu di toilet yang telah disediakan dan sampel ditampung didalam pot urin yang
telah dipersiapkan oleh petugas laboratorium
3) Apabila pemeriksaan yang diminta adalah darah lengkap atau kimia klinik rutin dan
pasien telah dewasa, dan darah yang dibutuhkan untuk pemeriksaan banyak, maka
a. Penyerahan Hasil
Hasil laboratorium yang telah diprint dimasukkan kedalam amplop
Mengarsipkan semua hasil serta jam pemeriksaan dan selesai hasil dan jumlah harga
pemeriksaan kedalam buku registrasi laboratorium
Melayani pengambilan hasil laboratorium
BAB V
LOGISTIK
Keperluan logistik di unit laboratorium meliputu bahan medis yang dipenuhi oleh instalasi
farmasi seperti : handscoon, masker, alcohol swab, syringe, reagensia laboratorium, dll.
Sedangkan untuk bahan – bahan ATK (Alat Tulis Kantor ) dipenuhi melalui bagian Gudang
umum.
1) Alur Permintaan Barang Bahan Medis dan Non Medis Bagian
Pengadaan/
Gudang umum
Permintaan
Ka Ruangan/Unit Lab Barang
Bagian
Pengadaan
Pedoman Pelayanan Laboratorium RSUD Z.A. Pagaralam Way Kanan Logistik farmasi
15
2) Perencanaan
Pengadaan bahan laboratorium harus mempertimbangkan hal – hal sebagai berikut :
a) Tingkat Persediaan
Pada umumnya tingkat persediaan harus selalu sama dengan jumlah persediaan yaitu
jumlah persediaan minimum ditambah jumlah safety/buffer stock. Tingkat persediaan
minimum adalah jumlah bahan yang diperlukan untuk memenuhi kegiatan operasional
normal, sampai pengadaan berikutnya dari pembekal atau ruang penyimpanan umum.
Safety /buffer stock adalah jumlah persediaan cadangan yang harus ada untuk bahan –
bahan yang dibutuhkan atau yang sering terlambat diterima dari pemasok.
Buffer stock adalah stock penyangga kekurangan reagent di laboratorium.
Reserve stock adalah cadangan reagent/sisa.
b) Perkiraan jumlah kebutuhan
Perkiraan kebutuhan dapat diperoleh berdasarkan jumlah pemakaian atau pembelian
bahan dalam periode 6-12 bulan yang lalu dan proyeksi jumlah pemeriksaan untuk
periode 6-12 bulan untuk tahun yang akan datang. Jumlah rata – rata pemakaian bahan
untuk satu bulan perlu dicatat.
c) Waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan bahan (delivery time)
Lamanya waktu yang dibutuhkan mulai dari pemesanan sampai bahan diterima dari
pemasok perlu diperhitungkan, terutama untuk bahan yang sulit didapat. Perencanaan
dimulai dari Penanggung jawab/Koordinator Adm. Dan Koordinator Logistik yang
mendata kebutuhan barang – barang medis dan non medis habis pakai setiap bulan,
mencek barang dan kebutuhan yang diperlukan dan membuat bon permintaan barang
yang kemudian diserahkan kepada kepala ruangan/unit laboratorium untuk
ditandatangani untuk kemudian diberikan kepada bagian pengadaan/Gudang umum
atau kebagian farmasi sesuai dengan kebutuhan pemesanannya.
3) Permintaan
Permintaan barang tersebut dilakukan sesuai kebutuhan permintaan, kebagian farmasi
atau kebagian pengadaan dengan menggunakan formulir bon permintan barang. Dalam
4) Penyimpanan
Bahan laboratorium yang sudah ada harus ditangani secara cermat dengan
mempertimbangkan :
a) Perputaran pemakaian dengan menggunakan kaidah :
Pertama masuk – petama keluar ( FIFO – First In – First Out ), yaitu bahwa
barang yang lebih dahulu masuk persediaan harus digunakan lebih dahulu.
Masa kadarluarsa pendek dipakai dahulu ( FEFO – First Expired – First Out )
Hal ini adalah untuk menjamin barang tidak rusak akibat penyimpanan yang
terlalu lama.
b) Tempat penyimpanan
c) Suhu / kelembaban
d) Sirkulasi udara
e) Incompatibility / Bahan kimia yang tidak boleh bercampur
5) Penggunaan
Penggunaan barang dan reagensia yang lebih dahulu masuk persediaan harus digunakan
lebih dahulu. Sedangkan yang memiliki Masa kadarluarsa pendek juga dipakai terlebih
dahulu.
A. Pengertian
Keselamatan Pasien ( Patient Safety ) Adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat
asuhan pasien lebih aman.
Sistem tersebut meliputi :
Asesmen resiko
Identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien
Pelaporan dan analisis insiden
Kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya
Implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko
B. Tujuan
Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit
Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat
KESALAHAN MEDIS
Medical Errors:
Adalah kesalahan yang terjadi dalam proses asuhan medis yang mengakibatkan atau
berpotensi mengakibatkan cedera pada pasien
KEJADIAN SENTINEL
Sentinel Event :
Adalah suatu KTD yang mengakibatkan kematian atau cedera yang serius; biasanya
dipakai untuk kejadian yang sangat tidak diharapkan atau tidak dapat diterima, seperti :
operasi pada bagian tubuh yang salah.
Pemilihan kata “sentinel” terkait dengan keseriusan cedera yang terjadi ( seperti,
amputasi pada kaki yang salah ) sehingga pencarian fakta terhadap kejadian ini
mengungkapkan adanya masalah yang serius pada kebijakan dan prosedur yang berlaku.
C. TATA LAKSANA
a. Memberikan pertolongan pertama sesuai dengan kondisi yang terjadi pada pasien.
b. Melaporkan pada dokter penanggung jawab Laboratorium.
c. Memberikan tindakan sesuai dengan instruksi dokter jaga.
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
I. Pendahuluan
HIV / AIDS telah menjadi ancaman global. Ancaman penyebaran HIV menjadi lebih
tinggi karena pengidap HIV tidak menampakkan gejal. Setiap hari ribuan anak berusia kurang
dari 15 tahun dan 14.000 penduduk berusia 15 - 49 tahun terinfeksi HIV. Dari keseluruhan
kasus baru 25% terjadi di Negara - negara berkembang yang belum mampu menyelenggarakan
kegiatan penanggulangan yang memadai.
Angka pengidap HIV di Indonesia terus meningkat, dengan peningkatan kasus yang
sangat bermakna. Ledakan kasus HIV / AIDS terjadi akibat masuknya kasus secara langsung
ke masyarakat melalui penduduk migran, sementara potensi penularan dimasyarakat cukup
tinggi (misalnya melalui perilaku seks bebas tanpa pelingdung, pelayanan kesehatan yang
belum aman karena belum ditetapkannya kewaspadaan umum dengan baik, penggunaan
bersama peralatan menembus kulit : tato, tindik, dll).
Penyakit Hepatitis B dan C, yang keduanya potensial untuk menular melalui tindakan
pada pelayanan kesehatan. Sebagai ilustrasi dikemukakan bahwa menurut data PMI angka
kesakitan hepatitis B di Indonesia pada pendonor sebesar 2,08% pada tahun 1998 dan angka
2. Tujuan
a. Petugas kesehatan didalam menjalankan tugas dan kewajibannya dapat melindungi
diri sendiri, pasien dan masyarakat dari penyebaran infeksi.
b. Petugas kesehatan didalam menjalankan tugas dan kewajibannya mempunyai resiko
tinggi terinfeksi penyakit menular dilingkungan tempat kerjanya, untuk
menghindarkan paparan tersebut, setiap petugas harus menerapkan prinsip “Universal
Precaution”.
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Agar upaya peningkatan mutu di RSUD Z.A. Pagaralam Way Kanan dapat dilaksanakan
secara efektif dan efisien maka diperlukan adanya kesatuan bahasa tentang konsep dasar upaya
peningkatan mutu pelayanan.
A. Mutu Pelayanan
1) Pengertian mutu
a. Mutu adalah tingkat kesempurnaan suatu produk atau jasa;
b. Mutu adalah expertise, atau keahlian dan keterikatan (komitmen) yang selalu
dicurahkan pada pekerjaan;
c. Mutu adalah kepatuhan terhadap standar;
d. Mutu adalah kegiatan tanpa salah dalam melakukan pekerjaan;
2) Pihak yang berkepentingan dengan Mutu
a. Konsumen
b. Pembayar / perusahaan / asuransi
c. Manajemen
d. Karyawan
e. Masyarakat
f. Pemerintah
g. Ikatan profesi
Pra analitik
Persiapan Pasien
Penerimaan Spesimen
Pengambilan Spesimen
Pemberian etiket
Mutu Hasil
Analitik
Analisis
Pengolahan Spesimen
Laboratorium
Pemeliharaan/Kalibrasi
Patologi Klinik
Alat
PEMANTAPAN Pelaksanaan Pemeriksaan
MUTU
Pasca Analiik
Pencatatan Hasil
Pemeriksaan
Pelaporan Hasil
Kontrol
BAB IX
Ketelitian & Ketepatan
Pemantapan Mutu
Internal / Eksternal
Demikian pedoman ini kami susun dengan harapan mudah-mudahan dapat dijadikan
acuan dalam pelayanan Instalasi Laboratorium RSUD Z.A. Pagaralam Way Kanan, baik untuk
perencanaan program kerja, kebijakan, standar pelayanan guna untuk meningkatkan mutu
pelayanan yang berorientasi kepada keselamatan pasien.
Kami menyadari dalam penyusunan pedoman ini masih banyak kekurangan sehingga
diharapkan adanya kritik dan saran untuk perbaikan selanjutnya.
DIREKTUR
RSUD ZAINAL ABIDIN PAGARALAM