Вы находитесь на странице: 1из 18

1

MAKALAH TANAMAN OBAT

(Untuk melengkapi tugas Kimia Farmasi)

Disusun Oleh :

Nama : Arby Yusuf Bachtiar


Nim : 171815038
Kelas : II.B

AKADEMI ANALIS KESHATAN AN NASHER


Jl. Pp Tarbiyatul Banin Kaliwadas, Cirebon 45611, Jawa Barat. Telp / fax 0231- 322919

TAHUN 2017

1
2

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb.

Puji syukur saya panjatjan kedapada allah SWT, karna dengan rahmat dan karunia-
Nya kami dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “Tanaman Obat”. Saya ucapkan
terimakasih kepada pihak - pihak yang telah membantu terselesaikannya makalah ini.
Semoga makalah ini dapat di pergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun
pedoman dan membantu menambah pengetahuan serta pengalaman bagi para pembaca.

Saya sudah berusaha menampilkan yang terbaik untuk makalah ini.Namun saya
menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna.Maka dari itu, dengan tulus saya
mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar menjadikan makalah ini jauh lebih
baik lagi

Saya berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan menjadi referensi
untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan khususnya bagi dunia pendidikan.

20 November 2018

Penyusun

2
3

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................. 2

Daftar Isi ........................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 4

1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 4


1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 5
1.3 Tujuan Makalah ............................................................................................ 5

BAB II ISI ......................................................................................................... 6

2.1 Pengertian Tanaman obat ................................................................................ 6

2.2 Jenis – Jenis Tanaman Obat .................................................................................... 6

BAB III PENUTUP.......................................................................................... 17

3.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 17

3.2 Saran ............................................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 18

3
4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tumbuhan obat merupakan keanekaragaman hayati yang ada di sekitar kita, baik itu
yang tumbuh secara liar maupun yang sengaja dibudidayakan. Sejak turun-temurun,
tumbuhan sudah digunakan sebagai tanaman obat. Mengingat biaya pengobatan yang tidak
terjangkau oleh semua orang, pengobatan alamiah tradisional dipandang sebagai
alternative yang terjangkau oleh masyarakat (Bangun. A, 2012:7).

Krisis ekonomi yang merupakan bagian dari krisis di Indonesia menyebabkan tingginya
biaya dan obat-obatan kimia. Tingginya biaya obat-obatan dan pengobatan dikarenakan
sebagian besar bahan bakunya berasal dari Luar Negeri. Kondisi seperti ini mendorong
masyarakat untuk mencari berbagai alternative untuk pengobatan. Salah satunya adalah
pengobatan dengan tanaman obat (Mahendra, 2005).

Indonesia sangat kaya dengan berbagai spesies flora. Dari 40 ribu jenis flora yang
tumbuh di dunia, 30 ribu diantaranya tumbuh di Indonesia. Sekitar 20 % telah
dibudidayakan lebih dari 940 jenis digunakan sebagai obat tradisional. Perkembangan
argoindustri tanaman obat di Indonesia memiliki prospek yang baik. Faktor yang
mendukung pengembangan agroindustri tanaman obat tersebut diantaranya besarnya
potensi kekayaan Sumber Daya Alam Indonesia sebagai sumber bahan baku simplisia
yang dapat diformulasikan menjadi obat tradisional (Siwabessy. R, 2009:1).

Bagian terbesar dari bahan baku obat yang berasal dari tumbuhan masih belum
dibudidayakan sedangkan peluang untuk usaha agrobisnis sangat berpotensi meningkatkan
peluang dan kemungkinan yang terbuka untuk produk obat. Untuk menunjang kelestarian
lingkungan hidup dan menjamin suplai bahan baku bagi kebutuhan industri obat, maka
perlu di kembangkan sistem budidaya tanaman obat sesuai dengan agroekosistem dalam
budidaya tersebut, juga perlu diperhatikan kualitas produk bahan baku yang dihasilkan dan
keaslian varietas (Supriadi, 2001).

Upaya departemen kesehatan dalam pemerataan kesehatan sudah cukup banyak, akan
tetapi masih saja ada kalangan yang belum terjangkau terutama masyarakat di pelosok
daerah atau masyarakat yang tingkat ekonominya rendah. Pendapatan masyarakat yang

4
5

masih sangat rendah merupakan penyebab utama bagi mereka untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan yang memadai tidak dapat terpenuhi. Dengan demikian peranan
pengetahuan pengobatan dengan memanfaatkan tanaman obat sangat penting diketahui
(Hamzari, 2008:159).

Manusia secara umum menerima informasi dari lingkungan lewat proses yang sama.
Oleh karena itu dalam memahami persepsi harus ada proses dimana ada informasi yang
diperoleh lewat memori organisme yang hidup, sehingga persepsi adalah proses dimana
seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca inderanya termasuk apa yang
dialaminya misalnya suatu penyakit (Lekalete. D, 2012:1).

Pengembangan tumbuhan obat yang bersumber dari hutan dan kebun sudah selayaknya
mendapat perhatian yang lebih besar, bukan saja disebabkan potensi pengembangan yang
terus meningkat (Siwabessy. R, 2009).

Tanaman obat sering digunakan masyarakat untuk mengobati penyakit yang diantaranya
adalah antawali, meniran, ciplukan, sambung nyawa, dan mengkudu. Tanaman obat ini
adalah tanaman obat yang ditanam di pekarangan rumah, ada yang tumbuh dengan sendiri,
dan ada juga yang tumbuh liar.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah pada makalah Tanaman obat adalah sebagai berikut :
1. Pengertian Tanaman Obat
2. Manfaat tanaman obat

1.3 Tujuan Makalah


1. Mengetahui keragaman tanaman obat
2.Untuk mengetahui manfaat tanaman obat

5
6

BAB II
ISI
2.1 Pengertian Tanaman obat

Tanaman obat adalah jenis-jenis tanaman yang memiliki fungsi dan berkhasiat
sebagai obat dan dipergunakan untuk penyembuhan ataupun maupun mencegah berbagai
penyakit. Tanaman obat mengandung zat aktif yang bisa mengobati penyakit tertentu
atau jika tidak memiliki kandungan zat aktif tertentu tapi memiliki kandungan efek
resultan / sinergi dari berbagai zat yang mempunyai efek mengobati. Penggunaan
tanaman obat sebagai obat bisa dengan cara diminum, ditempel, dihirup sehingga
kegunaannya dapat memenuhi konsep kerja reseptor sel dalam menerima senyawa kimia
atau rangsangan.
Tanaman obat yang dapat digunakan sebagai obat, baik yang sengaja ditanam
maupun tumbuh secara liar. Tumbuhan tersebut digunakan oleh masyarakat untuk
diracik dan disajikan sebagai obat guna penyembuhan penyakit. Tumbuhan obat
merupakan salah satu ramuan paling utama produk-produk obat herbal. Tanaman atau
bagian tanaman yang diekstraksi dan ekstrak tumbuhan tersebut dipakai sebagai obat

2.2 Jenis-Jenis Tanaman Obat


1. CENGKEH

 Nama Latin : Syzygium aromaticum, (Linn.) Merr.


 Nama Daerah: Clove (Inggris), Cengkeh (Indonesia, Jawa, Sunda), ; Wunga
Lawang (Bali), Cangkih (Lampung), Sake (Nias); Bungeu lawang (Gayo),
Cengke (Bugis), Sinke (Flores); Canke (Ujung Pandang), Gomode
(Halmahera, Tidore).
 Indikasi : Kolera, Menghitamkan alis mata, Menambah denyut Jantung;
Campak.

6
7

2. CEPLUKAN

 Nama Latin : Physalis angulata L.


 Nama Daerah : Sumatera: ceplukan (Melayu), leletop (Sumatera
Timur). Jawa: ciplukan, ceplokan, ceplukan sapi, ceplukan, ciciplukan (Jawa),
cecendet, cecendetan, cecendet kunir, cecenet, cecenetan, cicenet, cicindet
(Sunda), nyornyoran, yoyoran (Madura). Bali dan Nusa Tenggara :
keceplokan, kopok- kopokan, padang rase, ciciplukan, angket (Bali),
kenampok, dededes (Sasak). Maluku: lapunonat (Tanimbar, seram), daun
boba (Ambon), dagameme (Ternate). Sulawesi: daun kopo- kopo, daun loto-
loto (Makasar), leletokan (Minahasa).
 Indikasi : Herba ceplukan digunakan untuk mengatasi :
influensa, sakit tenggorok batuk rejan, bronkitis, radang gusi, gondongan,
herpes zoster, hepatitis akut, disentri, buah zakar bengkak, hipertensi, dan
kencing manis.

3. DAUN KENTUT

 Nama Latin : Paederia scandens (Lour.) Merr.


 Nama Daerah : Kahitutan (Sunda), Kasembukan (Jawa), ; Bintaos,
kasembhukan (Madura), Gumi siki (Ternate); Daun kentut, sembukan
(Sumatera); Ji shi teng (China).
 Indikasi : Radang usus (enteritis), Bronkhitis, Reumatik, tulang
patah, keseleo; Kejang, perut kembung, Sakit kuning (hepatitis), disentri,
batuk; Keracunan organic, Kencing tidak lancar, Luka benturan.

7
8

4. DAUN SENDOK

 Nama Latin : Plantago mayor L.


 Nama Daerah : Ki urat, ceuli, c. uncal (Sunda), meloh kiloh, otot-
ototan,; Sangkabuah, sangkabuah, sangkuah, sembung otot,; suri pandak
(Jawa). daun urat. daun urat-urat, daun sendok,; Ekor angin, kuping
menjangan (Sumatera). ; Torongoat (Minahasa).
 Indikasi :
a) Akar berkhasiat untuk mengatasi:
Keputihan (leukore) dan nyeri otot.
b) Biji berkhasiat untuk mengatasi:
Gangguan pencernaan pada anak (dispepsia), perangsang birahi
(afrodisiak), beser mani (spermatorea), kencing sakit (disuria), sukar
kencing, rasa penuh di perut bagian bawah, diare, disentri,Ccacingan,
penglihatan kabur, mata merah, bengkak dan terasa sakit akibat panas
pada organ hati, batuk disertai banyak dahak, beri-beri, darah tinggi
(hipertensi), sakit kuning (jaundice), dan rematik gout.

5. DELIMA

 Nama Latin : Punica granatum L.


 Nama Daerah : Sumatera: glima (Aceh), glimeu mekah (Gayo),
dalimo (Batak). Jawa: gangsalan (Jawa), dalima (Sunda), dhalima (Madura).

8
9

Nusa Tenggara: jeliman (Sasak), talima (Bima), dila dae lok (Roti), lelo kase,
rumau (Timor). Maluku: dilimene (Kisar).
 Indikasi :
a) Kulit buah (shi flu pi) digunakan untuk:
Sakit perut karena cacing, buang air besar mengandung darah dan
lendir (disentri amuba), diare kronis, perdarahan seperti wasir
berdarah, muntah darah, batuk darah, perdarahan rahim, perdarahan
rektum, prolaps rektum, radang tenggorok, radang telinga, keputihan
(leukorea),nyeri lambung.
b) Kulit akar dan kulit kayu digunakan untuk:
Cacingan terutama cacing pita (taeniasis), batuk, diare.
c) Bunga digunakan untuk:
Radang gusi, perdarahan, bronkhitis.
d) Daging buah digunakan untuk:
menurunkan berat badan, cacingan, sariawan, tenggorokan sakit, suara
parau,tekanan darah tinggi (hipertensi), sering kencing, rematik
(artritis), perut kembung.
e) Biji digunakan untuk:
menurunkan demam, batuk, keracunan, cacingan.

6. DIGITALIS

 Nama Latin : Digitalis purpurea L


 Nama Daerah : Digitalis (Jawa)
 Indikasi : Daun Digitalis digunakan untuk mengatasi : gagal
jantung (Heart failure)dan denyut jantung tidak beratur.

9
10

7. JAMBU BIJI

 Nama Latin : Psidium guajava, Linn.


 Nama Daerah : Psidium guajava (Inggris/Belanda), Jambu Biji
(Indonesia); Jambu klutuk, Bayawas, tetokal, Tokal (Jawa); Jambu klutuk,
Jambu Batu (Sunda), Jambu bender (Madura).
 Indikasi : Diabetes melitus, Maag, Diare (sakit perut), Masuk
angin, Beser; Prolapsisani, Sariawan, Sakit Kulit, Luka baru.

8. JARAK

 Nama Latin : Ricinus communis Linn.


 Nama Daerah : Jarak, jarak jitun, kaliki (Sunda), Jarak (jawa), Kaleke
(Madura),; Gloah, lulang, dulang, jarak, kalikih alang, jarag (Sumatra),;
Malasai, kalalei, alale, tangang jara, peleng kaliki jera (Sulawesi); Jarak
(Bali), luluk (Roti), paku penuai (Timor), Balacai (Ternate).
 Indikasi : Kanker rahim, Kanker kulit, Sulit buang air besar,
Sulit. Melahirkan, ; TBC, Bisul, Koreng, Scabies, Infeksi jamur, Jerawat,
lumpuh otot muka; Gatal, Batuk, Hernia, Bengkak, Reumatik, Tetanus,
Bronkhitis.

10
11

9. JATI BELANDA

 Nama Latin : Guazuma ulmifolia Lamk, var. Tomentosa Schum.


 Nama Daerah : Daun Jati belanda
 Indikasi :
a) Daun : Kegemukan.
b) Buah : Bronkhitis.
c) Biji : Kegemukan, Sakit perut

10. JAKANG

 Nama Latin : Homalocladium platycladum [F.Muell.ex


Hook.]Bailey
 Nama Daerah : Puring jakang, kismis.
 Indikasi : Abses paru, sakit tenggorok, batuk karena paru- paru
panas, bengkak akibat terbentur, bisul, koreng, gigitan binatang berbisa,
seperti ular dan lipan.

11
12

11. KAMBOJA

 Nama Latin : Plumeria rubra L.cv. Acutifolia.


 Nama Daerah: Kamboja (Indonesia), Semboja (Jawa), Bunga jebun (Bali);
Samoja, Kamoja (Sunda), Bunga lomilate (Gorontalo); Campaka molja/bakul
(Madura), Pandam (Minangkabau); Karasuti, Kolosusu, Tintis (Minahasa),
Capaka kubu(Tidore).
 Indikasi : Kencing nanah (Gonorrhea), Bengkak, Bisul.

12. KANGKUNG

 Nama Latin : Ipomoea aquatica Forsk.


 Nama Daerah : Sumatera : rumpun, kalayu, kangkueng, lalidih. Jawa :
kangkung, kangkong. Nusa Tenggara : pangpung, lara, nggongodano,
angodono. Sulawesi : kangko, kanto, tatanggo, tanggo, naniri, lare. Maluku :
utangko, beehob, takako, kangko.
 Indikasi : Keracunan makanan, keracunan arsen, gelsemiun
elegans, oliguria, kencing nanah, pendarahan seperti mimisan, urin berdarah,
batuk darah, wasir berdarah, sulit tidur, sulit buang air besar, terkilir, digigit
ular atau serangga.
Akar kangkung dapat mengatasi : keputihan (lekore), batuk lama. radang gusi,
dan keringat dingin.

12
13

13. KUNYIT

 Nama Latin : Curcuma longa Linn.


 Nama Daerah : Saffron (Inggris), Kurkuma (Belanda), Kunyit
(Indonesia); Kunir (Jawa), Koneng (Sunda), Konyet (Madura)
 Indikasi : Diabetes melitus, Tifus, Usus buntu, Disentri, Sakit
keputihan; Haid tidak lancar, Perut mulas saat haid, Memperlancar ASI;
Amandel, Berak lendir, Morbili, Cangkrang (Waterproken).

14. KUMIS KUCING

 Nama Latin : Orthosiphon aristatus (B1) Miq.)


 Nama Daerah : Kumis kucing, Mamang besar (Indonesia); Kutun,
mamam, bunga laba-laba (Jawa); Mao Xu Cao (China).
 Indikasi : Infeksi Ginjal, Infeksi Kandung kemih, Kencing batu,
Encok; Peluruh air seni, menghilangkan panas dan lembab.

13
14

15. KEJI BELING

 Nama Latin : Strobilanthes crispus Bl.


 Nama Daerah : Jawa : daun picah beling (Jakarta), enyoh kelo,
kecibeling, kejibeling, ngokilo (Jawa).
 Indikasi : Daun keji beling digunakan sebagai obat : batu saluran
kencing, batu kandung empedu, kencing kurang lancar, wasir, sembelit, dan
kencing manis (diabetes melitus).

16. LADA

 Nama Latin : Piper nigrum L.


 Nama Daerah : Buah Lada hitam
 Indikasi :
a) Buah: Disentri, Kolera, Kaki bengkak, Nyeri haid, Rematik (nyeri
otot), Selesma, Sakit kepala (obat luar).
b) Daun: Batu ginjal.

14
15

c)

17. LIDAH MERTUA

 Nama Latin : Sansevieria laurentii [N.E.Br.] De Wild.


 Nama Daerah : ki kolo, letah bayawak (sumatera), lidah buaya
(Melayu). Jawa : rajek wesi, nanas belandha (Sunda).
 Indikasi : Daun lidah mertua digunakan untuk pengobatan : flu,
batuk, bronkitis, memar, keseleo, digigt ular berbisa, borok, bisul, dan
penyubur rambut.

18. LENGKUAS

 Nama Latin : Alpinia galanga, Linn., Willd.


 Nama Daerah : Laos (Jawa), Laja (Sunda).
 Indikasi : Reumatik, Sakit Limpa, Gairah seks, Nafsu makan,
Bronkhitis; Morbili, Panu.

19. MAHKOTA DEWA

15
16

 Nama Latin : Phaleria macrocarpa [Scheff.] Boerl.


 Nama Daerah : Simalakama (Melayu), makutadewa, makuto mewo,
makuto ratu, makuto rojo (Jawa). NAMA ASING - NAMA SIMPLISIA
Phaleriae Fructus (buah mahkota dewa).
 Indikasi :
a) Kulit buah dan daging buah digunakan untuk: disentri, psoriasis, dan
jerawat.
b) Daun dan biji digunakan untuk pengobatan: penyakit kulit, seperti
ekzim dan gatal-gatal.

20. MENGKUDU

 Nama Latin : Morinda citrifolia, Linn.


 Nama Daerah : Mengkudu (Indonesia), Pace, Kemudu, Kudu (Jawa);
Cengkudu (Sunda), Kodhuk (Madura), Wengkudu (Bali);
 Indikasi : Hipertensi, Sakit kuning, Demam, Influenza, Batuk,
Sakit perut; Menghilangkan sisik pada kaki;

16
17

BAB III

PENUTUP

1.1 Kesimpulan

Berdasarkan isi makalah yang ada maka dapat disimpulkan bahwa :

1. sebagian besar tanaman obat tumbuh di pekarangan, ada yang tumbuh dengan sendiri,
dan ada juga yang tumbuh liar.
2. Manfaat tanaman obat dalam kehidupan masyarakat sehari-hari sangat penting guna
untuk meperoleh kesembuhan jika terserang penyakit.
2.2 Saran
1. Bagi masyarakat agar dapat memanfaatkan tanaman obat sebagai obat alternative
keluarga.
2. Bagi masyarakat sebelum memanfaatkan tanaman sebagai obat harus mengetahui
tanaman yang memiliki efek samping sehingga tidak terjadi hal yang diinginkan.
3. Bagi masyarakat dan pemerintah agar dapat melestarikan dan membudidayakan
tanaman obat.
4. Bagi pemerintah agar dapat mensosialisasikan pemanfaatan tumbuhan obat misalnya
dengan pengembangan TOGA agar supaya dapat mendekatkan tanaman obat pada
pelayanan kesehatan masyarakat dan merupakan salah satu langkah yang tepat untuk
pelestarian tanaman obat

17
18

DAFTAR PUSTAKA

Rehena. J, Bakarbessy. E, dan Tumbel. F. 2009. Beberapa Jenis Tanaman Obat Dan
Penggunaannya Sebagai Anti Malaria. Simbiosis Volume 6. No 2:145-146. Penerbit FKIP
MIPA Unpatty. Ambon.

Siwabessy. R. 2009. Tinjauan Tentang Persepsi Masyarakat Mengenai Cara Pemanfaatan


Dan Pengolahan Tanaman Obat Sebagai Obat-Obatan Alternatif . Skripsi, Unpatti. Ambon

Yatin. W. 2003. Kamus Biologi. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta

18

Вам также может понравиться