Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Djoko Suwito
Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya
e-mail: djokosuwito@unesa.ac.id
Abstrak
PT. Lavilla Creative merupakan perusahaan yang bergerak di bidang percetakan. Perusahaan ini masih
mempunyai permasalahan pada hasil produk dan jumlah permintaan yang tinggi tidak seimbang dengan
hasil produksi. Salah satu metode untuk mengetahui efektifitas suatu mesin produksi adalah Overall
Equipment effectiveness (OEE). Overall Equipment Effectiveness (OEE) adalah suatu pengukuran yang
dilakukan terhadap performance yang berhubungan dengan availability dari proses produktivitas dan
kualitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Bagaimana tingkat efektifitas Mesin Cetak
Offset Sakurai Oliver – 2 Color menggunakan metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) dan (2)
Aspek – aspek apa saja yang perlu diperbaiki untuk meningkatkan efektfitas mesin Cetak Offset Sakurai
Oliver – 2 Color.Jenis penelitian yang dilakukan adalah deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Pengumpulan
data menggunakan teknik wawancara, observasi serta data dari arsip/dokumen perusahaan. Pengolahan
data yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan metode Overall Equipment Effectiveness
(OEE) yaitu dengan pengukuran nilai yang meliputi availability, performance, dan quality. Sedangkan
untuk mengetahui penyebab nilai efektifitas mesin yang rendah menggunakan diagram fishbone. Dari hasil
penelitian yang dilakukan di PT. Lavilla Creative didapat nilai OEE sebagai berikut mesin cetak offset
sakurai oliver – 2 color availability 90,4%, performance 94,3%, Quality 98,1% dan OEE 83,6%. Faktor-
faktor yang mempengaruhi rendahnya nilai OEE adalah breakdown, idling and minor stoppage, dan reject
loss.
Kata kunci: Efektifitas, Mesin Cetak, Motode OEE (Over Equipment Effectiveness)
Abstract
PT. Lavilla Creative is a company engaged in printing. This company still has problems with product
yields and high demand is not balanced with production results. One method to determine the effectiveness
of a production machine is the overall equipment effectiveness (OEE). Overall Equipment Effectiveness
(OEE) is a measurement performed on performance related to the availability of process productivity and
quality. The purpose of this study is to study (1) How the effectiveness of the Sakurai Oliver Offset
Printing Machine - 2 Colors using the Overall Equipment Effectiveness (OEE) method and (2) What
aspects are needed to increase the efficiency of the Sakurai Oliver Offset Printing Machine - 2 Colors . The
type of research conducted is quantitative and qualitative descriptive. Data collection uses interview
techniques, observations and data from company archives / documents. Processing data used in this study
using the Overall Equipment Effectiveness (OEE) method, namely by measuring values that include
availability, performance, and quality. While to find out the causes of machine values using fishbone
diagrams. From the results of research conducted at PT. Lavilla Creative received the OEE value as
follows: sakurai oliver-2 offset printing machine color availability 90.4%, performance 94.3%, Quality
98.1% and OEE 83.6%. Factors that influence the low value of OEE are damage, idling and small
termination, and reject losses.
Keywords: Effectiveness, Printing Machine, OEE Method (Over Equipment Effectiveness
JPTM. Volume 06 Nomor 03 Tahun 2019,186 - 191
Berikut ini adalah tabel hasil pengolahan data nilai OEE Menurut Nakajima (1988) nilai OEE standar kelas dunia
mesin yang berproduksi pada tanggal 1 November – 1 yang ideal adalah sebagai berikut:
Desember 2017 dan 1 November – 1 Desember 2018 ,
Tabel 4. World Class OEE
dapat dilihat pada tabel 2 dan tabel 3.
Nilai Availability
Tabel 3 Nilai OEE Berproduksi Tahun 2018 Gambar 2. Nilai Availability Mesin Tahun 2017 dan
Mesin Tahun 2018
Dari grafik di atas terlihat bahwa nilai Availability
keseluruhan mencapai 90.4%-92.1%, untuk nilai
Availability terendah terdapat pada mesin cetak yang
berproduksi pada tahun 2018 dengan nilai rata - rata
90.4% dan nilai Availability tertinggi terdapat pada mesin
cetak yang berproduksi pada tahun 2017 dengan nilai rata
– rata 92.1%.
Dilihat dari standar nilai Availability kelas dunia
untuk nilai minimal dari availability adalah 90%, maka
dapat disimpulkan bahwa mesin cetak yang berproduksi
pada tahun 2018 dengan nilai Availability 90,4% sudah
memenuhi standar nilai Availability yaitu 90% dan mesin
cetak yang berproduksi pada tahun 2017 dengan nilai
Availability 92.1% sudah memenuhi standar nilai
availabilty yaitu minimal 90%. Maka nilai tesebut
membuktikan bahwa mesin pada tahun 2018 mengalami
penurunan nilai availability sebanyak 1,7% dari tahun
sebelumnya. Maka dari itu mesin harus melakukan
peningkatan nilai availability agar dapat melebihi nilai
Availability dari tahun sebelumnya.
JPTM. Volume 08 Nomor 01 Tahun 2019, 88-95
Nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE) Dari tabel six big loss di atas dapat dilihat nilai loss
yang terjadi pada downtime yaitu breakdown, nilai
breakdown terbesar terjadi pada tanggal 10 November
2018 sebesar 13,5% karena adanya kerusakan pada
sensor sehingga menyebabkan mesin berhenti dalam
waktu yang lama dan pada set up & adjustment yaitu 0,
karena set up & adjustment dilakukan diluar jam operasi
mesin. Pada kolom speed loss permasalahan yang terjadi
yaitu pada idling & minor stoppage dengan rata-rata
Gambar 5. Komposisi Nilai OEE Mesin Tahun 2017 dan 14,1% dan nilai terbesar terjadi pada tanggal 2 November
Mesin Tahun 2018 2018 hal ini disebabkan oleh banyaknya komponen mesin
Dari tabel diatas terlihat bahwa pencapaian OEE dari yang macet. Permasalahan terjadi pada reject tanggal 1
keseluruhan mesin mulai dari mesin produksi tahun 2017 Desember yaitu sebesar 3,5% ini terjadi karena plat
sebesar 87,3% dan mesin produksi tahun 2018 sebesar cetakan yang tidak sesuai dan kondisi kertas yang terlalu
83,6%, nilai standar untuk OEE adalah 85%. Dan nilai lembab sehingga hasil cetakan menjadi jelek.
yang menyebabkan rendahnya nilai OEE adalah nilai
Performance mesin produksi tahun 2018 sebesar 94,3%, Analisa Akar Permasalahan
yang seharusnya nilai tersebut adalah 95% sesuai standar Setelah melakukan analisa six big loss, maka didapatkan
nilai OEE dan nilai Quality mesin produksi tahun 2018 permasalahan yang terjadi yaitu meliputi tiga aspek
sebesar 98,1%, nilai ini juga masih di bawah nilai standar utama yang mempengaruhi produktivitas dan efektifitas
yang harusnya 99% sesuai dengan standar OEE kelas mesin dalam proses produksi. Permasalahan tersebut
dunia. adalah breakdown, idling and minor stoppage, dan
Analisa Six Big Losses Reject. Berikut adalah Fish-bone diagram (diagram
Tabel 9. Six Big Losses Mesin Cetak Offset Sakurai sebab-akibat) untuk mengetahui permasalahan yang
Oliver – 2 Color terjadi.
d. Manusia
Operator kurang mengontrol secara berkala
terutama terhadap temperature mesin yang
bekerja terus menerus, dan juga kurang adanya
sikap K3 dalam setiap operasi.
Operator kurang memahami kondisi mesin dan
gejala kerusakan mesin yang terjadi sebelum
adanya kerusakan mesin sehingga kerusakan
baru diketahui setelah terjadi bukan sebelum
untuk pencegahan.
PENUTUP
Simpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan di PT. Lavilla
Creative maka penulis mengambil simpulan sebagai
berikut:
1. Dari periode penelitian yang dilakukan yaitu pada
tanggal 1 November – 1 Desember tahun 2018,
didapat nilai OEE sebagai berikut mesin cetak offset
JPTM. Volume 06 Nomor 03 Tahun 2019,186 - 191
sakurai oliver – 2 color availability 90,4%, Gustovich, David dan Visnic, Chris. 2012. Overall
performance 94,3%, Quality 98,1% dan OEE 83,6%. Equipment Effectiveness (OEE). 3000 Stonewood
Nilai OEE dari mesin tersebut masih di bawah standar Drive, Suite 120. Wexford, USA. IQity Solutions.
yaitu sebesar 85% Habib, Agil Septiyan dan Supriyanto, Hari. 2012.
2. Aspek – aspek yang perlu diperbaiki yaitu: Pengukuran Nilai Overall Equipment Effectiveness
peningkatan pemeliharaan tiap mesin dan (OEE) Sebagai Pedoman Perbaikan Efektivitas Mesin
pemeliharaan harus terjadwal, pelatihan kerja secara CNC Cutting. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh
Nopember (ITS). Jurnal Teknik Pomits Vol. 1, No. 1,
langsung kepada karyawan, dalam pengerjaan
(2012) 1-6
produksi percetakan keratas harus hati-hati, perlu
adanya metode sebagai standar waktu produksi, dan Hasriyono, Miko. 2009. Evaluasi Efektivitas Mesin
Dengan Penerapan Total Productive Maintenance
menciptakan budaya kerja produktif melalui organisasi
(TPM) di PT. HadiBaru.
tempat kerja yang efektif berdasarkan filosofi 5S/5R.
Nakajima, S. 1988. Introduction to TPM: Total Productive
Saran Maintenance. University of Minnesota, USA:
Productivity Press
Adapun saran yang disampaikan dalam penelitian ini
adalah: Rahmad, Pratikto, Slamet Wahyudi. 2012. Penerapan
1. Perusahaan harus melakukan perhitungan nilai OEE Overall Equipment Effectiveness (OEE) Dalam
terhadap semua mesin, agar mengetahui efektifitas tiap Implementasi Total Productive Maintenance (TPM)
(Studi Kasus di Pabrik Gula PT. “Y”.). Malang:
mesin dan dapat melakukan evaluasi terhadap Universitas Brawijaya. Jurnal Rekayasa Mesin Vol.3,
efektifitas, produktivitas dan performa mesin. No.3 Tahun 2012 : 431-437
2. Perusahaan harus menggunakan metode sesuai dengan
Saiful, Rapi, A., & Novawanda, O. (2014). Pengukuran
standar yang ada.
Kinerja Mesin Defekator I dengan Menggunakan
3. Peningkatan nilai OEE pada periode berikutnya Metode Overall Equipment Effectiveness (Studi Kasus
diharapkan melibatkan semua departemen yang terkait pada PT. Perkebunan XY). 2.
di perusahaan agar tujuan menekan nilai losses dapat
Subiyanto. 2014. Analisis Efektifitas Mesin/Alat Pabrik
dilakukan secara efektif.
Gula Menggunakan Metode Overall Equipments
. Effectiveness. Tangerang: Pusat Audit Teknologi,
DAFTAR PUSTAKA Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. Jurnal
Teknik Industri, Vol. 16, No. 1, Juni 2014, 41-50
Afefy, I. H. (2013). Implementation of total productive
maintenance and overall equipment effectiveness Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif
evaluation. International Journal of Mechanical & dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Mechatronics Engineering, 13(01), 69-75. Tiann. 2012. Diagram Fishbone dari Ishikawa.
Asmoko, Hendri. 2011. Teknik Pemecahan Masalah – https://tianno.wordpress.com/2012/05
Fishbone Diagram Tim Penulis,. 2014. Buku Pedoman Penulisan Skripsi
Ahuja, I.P.S and Khamba, J.S. (2008). Total Productive Universitas Negeri Surabaya. Surabaya: Unesa.
Maintenance, literature review and direction: Wauters, F. and Mathot, J. 2002. OEE (Overall
Interational Journal of Quality and Reability Equipment Effectiveness). ABB Inc
Management, Vol. 25 No.7
Borris, Steven.2006. Total Productive Maintenance. USA:
The McGraw-Hill Companies.
Chrystanto, Dimas Setiyadi. 2015. Analisis Efektivitas
Mesin Printing Kemasan Meggunakan Metode Overall
Equipment Effectiviness (OEE) di PT. Miwon
Indonesia. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Surabaya:
Universitas Negeri Surabaya.
Denso. 2006. Introduction To Total Productive
Maintenance. Student Study Guide: Nippondenso.
EXOR / DataVisor Marquees. 2010. The Complete Guide
to Simple OEE. Cincinnati, Ohio: International Blvd.