Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Penjelasan
A. Kondisi ABK
Anak Tunagrahita memiliki kemampuan yang berbeda-beda antara satu dengan
yang lain. Dengan adanya perbedaan tersebut, maka mereka dikelompokkan menjadi 3,
yaitu Samuel A. Kirk dan J.J. Galagher, 1996 mengemukakan
(1) Tunagrahita Ringan dengan angka IQ antara 50 – 55 sampai 70,
(2) Tunagrahita Sedang dengan angka IQ antara 35 – 40 sampai 50-55, dan
(3) Tunagrahita berat dengan angka IQ di bawah 35.
Mulyono A, 1993 mengemukakan klasifikasi untuk pembelajaran Anak
Tunagrahita adalah
(1) Tunagrahita mampu didik (IQ 50 sampai 70 atau 75),
(2) Tunagrahita mampu latih (IQ 30 atau 35 sampai 50 atau 55), dan
(3) Tunagrahita mampu rawat (IQ di bawah 25 atau 30).
Keterangan :
1. Contoh KI dan KD SMALB-C Kelas X (B. Indonesia, IPA, IPS dan Matematika
2. KI dan KD untuk SMALB-C (Tunagrahita Ringan) dan C1 (Tunagrahita Sedang) Kl
X
3. KI dan KD untuk semester 1 dan semester 2 Kelas X
C. Buku Pegangan
Dengan adanya jenis ketunaan dan Kompetensi Dasar (KD) seperti itu tidak ada :
1. Buku Pegangan
2. Buku Sumber ABK
3. Menggunakan buku sekolah reguler
D. Perangkat Pembelajaran
Tugas seorang guru di antaranya adalah membuat perencanaan pembelajaran.
Perencanaan pembelajaran Guru Sekolah Luar Biasa antara lain:
1. Membuat alokasi waktu minggu dan hari
2. Membuat Jadwal Pelajaran
3. Menganalisis KI dan KD semua mata pelajaran;
4. Membuat pemetaan KI dan KD semua mata pelajaran;
5. Membuat Program Tahunan semua mata pelajaran;
6. Membuat Program semester semua mata pelajaran
7. Membuat Pemetaan Tema semua mata pelajaran;
8. Membuat Silabus semua mata pelajaran (Agama, PPKn, Bahasa Indonesia, Bahasa
Inggris, IPA, IPS, Matematika, Seni Budaya, Olah raga, Keterampilan dan Program
Khusus);
9. Membuat RPP semua mata pelajaran (Agama, PPKn, Bahasa Indonesia, Bahasa
Inggris, IPA, IPS, Matematika, Seni Budaya, Olah raga, Keterampilan dan Program
Khusus);
10. Merancang Penilaian untuk semua mata pelajaran (Agama, PPKn, Bahasa
Indonesia, Bahasa Inggris, IPA, IPS, Matematika, Seni Budaya, Olah raga,
Keterampilan dan Program Khusus).
E. Permasalahan
1. Dengan kondisi anak seperti itu, mengapa Kompetensi Dasar (KD) tidak dibedakan
antara SLB-C dengan SLB-C1?
2. Dengan tugas guru yang begitu banyak, mengapa tidak diberikan buku pegangan
atau buku sumber khusus?
3. Dengan kondisi anak dan tugas guru yang banyak, mengapa tidak dibuatkan
rancangan silabus?
4. Mengapa siswa SMALB-C/C1 harus menggunakan tema, padahal yang dibutuhkan
keterampilan untuk menolong diri?
5. Mengapa guru Sekolah Luar Biasa disibukkan dengan membuat perencanaan
pembelajaran, kapan melaksanakannya?
F. Pemecahan Masalah
1. Setiap Kompetensi Dasar (KD) dari semua mata pelajaran harus dianalisis sesuai
dengan tingkat IQ-nya (Tunagrahita ringan sendiri dan Tunagrahita sedang juga
sendiri), meskipun membutuhkan waktu yang lama.
2. Setelah Kompetensi Dasar (KD) dianalisis, dibuatkan buku sumber untuk setiap
mata pelajaran.
3. Sangat memerlukan analisis untuk menyalurkan hobi, kemampuan dan keterampilan
setiap anak, karena anak 10 kemampuan dan keterampilannya juga 10.
AGUS SALIM
Mahasiswa TP