BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mayoritas masyarakat dunia memandang kejadian sehat-sakit sebagai
sesuatu yang hitam putih. Kesehatan dianggap sebagai kondisi yag terbebas
dari penyakit. Konsep sehat sakit merupakan konsep yang kompleks dan
multiinterpretasi. Konsep sehat sakit yakni suatu keadaan yang berhubungan
dengan keadaan badan atau kondisi tubuh, kelainan-kelainan, serta gejala
yang yang dirasakan. Sehat bagi seseorang berarti suatu keadaan normal,
wajar, nyaman, hingga ia dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan
semangat. Namun kini berbeda, sehat telah dipandang dari` perspektif yang
lebih luas. Sehat merupakan sebuah keadaan baik, tidak hanya terbatas dari
penyakit, tetapi juga melipti seluruh emosi, sosial dan spiritual individu.
Sementara sakit dianggap sebagai suatu keadaan badan kurang
menyenangkan, bahkan dirasakan sebagai siksaan. Sakit juga sering kali
menjadi penyebab seseorang tidak dapat menjalankan aktivitas sehari-hari
layaknya orang sehat. Penyakit pun kini dianggap suatu fenomena kompleks
dengan pengaruh negatif terhadap kehidupan manusia. Tidak dipungkiri pada
awal peradaban dimulai, semua kejadian dikaitkan dengan fenomena spiritual
dan dikaitkan dengan dewa-dewa. Ini pun terjadi di masa Yunani Kuno
tempat lahirnya kedokteran Barat yang dikenal saat ini, mereka memercayai
adanya dewi yang merawat dan menyembuhkan penyakit. Dewi Hygea dan
Panakeia merupakan putri dewa kesehatan, dewa Aesclepius sedangkan para
pendeta kuil menjadi orang-orang yang dianggap perantara dan bertugas
menangani kesehatan semua orang. Orang-orang menyebut diri mereka
Asclepiad (putra Aesclepius) yang membantu menyembuhkan orang-orang
sakit.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian sehat?
2. Apa pengertian sakit?

1
 3. Bagaimana pandangan sehat-sakit menurut dunia barat?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu sehat.
2. Untuk mengetahui apa itu sakit.
3. Untuk mengetahui pandangan sehat-sakit menurut dunia barat.

2
 BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sehat
Sehat menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) adalah keadaan
keseimbangan yang sempurna, fisik, mental, maupun sosial. Seseorang yang
sehat tidak hanya terbebas dari penyakit dan kelemahan. Dalam konsep
kesehatan masyarakat, sehat diartikan ketika seseorang mampu bekerja dan
menjalankan pekerjaan atau aktivitasnya sehari-hari. Undang-Undang No. 23
Tahun 1992 mendefinisikan sehat menjadi kondisi atau keadaan sejahtera
badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan
ekonomi (Induniasih dan Wahyu Ratna, 2018).
Berikut beberapa definisi sehat menurut para pakar :
1. Nola J. Pender
Sehat adalah perwujudan individu yang diperoleh melalui kepuasan
dalam berhubungan dengan orang lain (aktualisasi).
2. Paune
Sehat adalah fungsi efektif dari sumber-sumber perawatan diri (self care
resouces) yang menjamin tindakan untuk perawatan diri (self care
action).
3. Talcott Parsons
Sosiologi ini mengartikan sehat sebagai kemampuan optimal individu
untuk menjalankan peran dan tugasnya secara efektif. (dalam Dewi, M,
P, P, & Nunung Rachmawati 2018).
B. Pengertian Sakit
Sakit adalah penilaian seorang terhadap penyakit sehubungan dengan
pengalaman yang langsung dialaminya. Hal tersebut adalah fenomena
subjektif yang ditandai dengan perasaan tidak enak. Penyakit adalah suatu
bentuk reaksi biologis terhadap suatu organisme, benda asing, ataupun luka.
Hal tersebut merupakan fenomena objektif yang ditandai oleh perubahan

3
 fungsi-fungsi tubuh sebagai organisme biologis (Induniasih dan Wahyu Ratna
2018).
Beberapa pendapat pakar mengenai definisi sakit :
1. Perkins
Sakit merupakan suatu keadaan tidak menyenangkan yang dialami
seseorang sehingga mengakibatkan terjadinya gangguan pada aktivitas
sehari-harinya, baik aktivitas jasmani maupun sosial.
2. Zygmunt Bauman
Dalam menentukan sakit atau tidak, seseorang biasanya menggunakan
tiga kriteria. Pertama, adanya gejala tertentu seperti naiknya suhu tubuh
atau merasakan nyeri. Kedua, tergantung persepsi tentang bagaimana
merasakan baik, buruk, atau sakit. Kriteria terakhir, ditentukan
kemampuannya melaksanakan aktivitas sehari-hari.
3. Talcott Parsons
Sakit terjadi akibat ketidakseimbangan fungsi normal dari tubuh
manusia, termasuk sistem biologis dan kondisi penyesuaiannya. (dalam
Dewi, M, P, P, & Nunung Rachmawati 2018)
C. Pandangan Sehat-Sakit Menurut Dunia Barat
Dunia barat selalu menjadi simbol dari sudut pandang materi ataupun
pendekatan empiris. Tidak dipungkiri pada awal peradaban dimulai, semua
kejadian dikaitkan dengan fenomena spiritual dan dikaitkan dengan dewa-
dewa. Inipun terjadi di masa Yunani Kuno tempat lahirnya kedokteran Barat
yang dikenal saat ini, mereka memercayai adanya dewi yang merawat dan
menyembuhkan penyakit. Dewi Hygea dan Panakeia merupakan putri dewa
kesehatan, dewa Aesclepius sedangkan para pendeta kuil menjadi orang-
orang yang dianggap perantara dan bertugas menangani kesehatan semua
orang. Orang-orang menyebut diri mereka Asclepiad (putra Aesclepius) yang
membantu menyembuhkan orang-orang sakit.
Asclepiad merupakan cikal bakal dari dokter-dokter masa kini,
membentuk serikat kerja medis yang mendorong lahirnya bentuk ilmu
kedokteran yang didasarkan atas pengetahuan empiris. Asclepaid merupakan

4
seorang sangat terkenal dan dianggap sebagai peletak dasar ilmu kedokteran
modern Hippocrates (bapak kedokteran) banyak membuat tulisan turun-
temurun diajarkan kepada dokter-dokter setelahnya. Intinya kedokteran
hippocrates adalah kepercayaan bahwa penyakit tidak disebabkan oleh iblis
atau kekuatan-kekuatan supranatural yang lain.
Dalam ilmu kedokteran Barat, manusia direduksi menjadi proses
biokimiawi yang dapat dianalisis sebagai proses normal atau patologik.
Kerangka pikir ini membuat sistem medis modern menganggap kondisi sakit
atau penyakit hanya dapat disembuhkan dengan memanipulasi proses-proses
patologik menggunakan zat-zat atau obat-obatan. Proses dilakukan untuk
menormalisasikan kondisi yang dianggap ‘salah’. Pendekatan ini disebut
pendekatan biomedis dan telah menjadi kekhasan dalam sistem medis modern
(Barat). Pada perkembangan selanjutnya, pendekatan biomedis Barat ini
berkembang sesuai dengan hasil penelitian dan data-data empiris. Pendekatan
ini telah berhasil menciptakan kemajuan-kemajuan yang tidak bisa disangkal
di bidang ilmu kedokteran. Peran dokter dan paramedis sangat dihargai terkait
dengan kepemilikan pengetahuan yang luas khususnya pengetahuan ilmiah
sistem medis ini. Dalam kalangan ilmuwan, ada pula yang memposisikan
pengobatan sebagai seni dan ilmu.
Di abad modern ini, sistem medis mulai menunjukkan adanya
perkembangan baru. Sistem medis modern telah mengembangkan pendekatan
holistik dalam medis. Pengembangan pendekatan holistik di dunia medis
merupakan respons terhadap terapi-terapi dalam bidang psikologis,
pendekatan emosional, dan spiritual. Hal ini ditunjukkan dengan diakuinya
empat faktor kesehatan dalam diri manusia oleh WHO.
Pada sistem medis modern zaman sekarang dikenal adanya layanan
kesehatan holistik modern. Layanan kesehatan holistik modern merupakan
sebutan terhadap satu sistem pelayanan terpadu dalam memenuhi berbagai
kebutuhan individu untuk pemeliharaan dan perbaikan tingkat kesehatannya.
Layanan kesehatan holistik modern dalam arti luas meliputi berbagai layanan
yang semuanya dilakukan secara menyeluruh. Mulai dari layanan

5
pemeriksaan kesehatan, konsultasi kesehatan, baik fisik, emosional, maupun
kejiwaan. Layanan ini mencakup perawatan maupun pengobatan penyakit,
pemberian nasihat dan anjuran kesehatan, kontrol ulang, serta bimbingan atau
tuntutan selama penyakit yang diderita belum sembuh. Semua dilakukan
secara terpadu oleh tenaga praktisi terlatih. Layanan ini menggunakan
berbagai metode yang mengacu pada ilmu pengetahuan kesehatan dengan
benar. (Dewi, M, P, P, & Nunung Rachmawati 2018)

6
 BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Sehat menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) adalah keadaan
keseimbangan yang sempurna, fisik, mental, maupun sosial. Dalam
konsep kesehatan masyarakat, sehat diartikan ketika seseorang mampu
bekerja dan menjalankan pekerjaan atau aktivitasnya sehari-hari.
2. Sakit adalah penilaian seorang terhadap penyakit sehubungan dengan
pengalaman yang langsung dialaminya. Hal tersebut adalah fenomena
subjektif yang ditandai dengan perasaan tidak enak. Penyakit adalah
suatu bentuk reaksi biologis terhadap suatu organisme, benda asing,
ataupun luka.
3. Dalam pandangan dunia barat tentang sehat-sakit ialah dimana manusia
direduksi menjadi proses biokimiawi yang dapat dianalisis sebagai proses
normal atau patologik. Hal ini membuat sistem medis modern barat
menganggap kondisi sehat adalah proses dimana tubuh dapat
mempertahankan sistem imun tubuhnya dari berbagai penyakit.
Sedangkan sakit ini adalah suatu kondisi yanag hanya dapat disembuhkan
dengan memanipulasi proses-proses patologik menggunakan zat-zat atau
obat-obatan.
B. Saran
1. Dalam melakukan kegiatan sehari-hari maupun pekerjaan, sebaiknya kita juga
harus memperhatikan kondisi tubuh baik itu kesehatan fisik, mental maupun
keadaan sosial.
2. Seharusnya kita bisa menjaga kondisi tubuh kita agar tidak terjadinya sakit,
karena apabila seseorang sudah sakit maka akan terasa begitu tidak nyaman.
3. Menurut kelompok kami, sistem kekebalan imun sangat besar pengaruhnya
terhadap sehat-sakit dunia barat, maka mereka semua harus sangat
mempertahankan sistem kekebalan imun mereka dengan mengkonsumsi vitamin
dan mengatur pola makan serta kesehatan tubuh (berolahraga

7
 DAFTAR PUSTAKA

Induniasih, & Wahyu Ratna. 2018. Promosi Kesehatan Pendidikan Kesehatan

dalam Keperawatan. Yogyakata: Pustaka Baru Press.
Putri, D, M, P, & Nunung Rachmawati. 2018. Antropologi Kesehatan Konsep dan
Aplikasi Antropologi dalam Kesehatan. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Notoatmodjo, Soekidjoe. 2012. Promosi Kesehatan Dan Perilaku Kesehatan.
Jakarta: Rineka Cipta.

Triyanikusumastuti. 2018. Pandangan Sehat Sakit Menurut Budaya Barat.

https://triyanikusumastuti.files.wordpress.com/2018/04/pandangan-
sehat-sakit-menurut-dunia-barat. Diakses tanggal 27 oktober 2018 ,
pikul 17.40