Вы находитесь на странице: 1из 6

1.

Nilai Produksi Total


Konsep produk total ini digunakan untuk menggambarkan hubungan antara output dengan
hanya ada satu input yang berubah-ubah yang digunakan dalam fungsi produksi. Hubungan
yang tepat antara output atau total produk dan tenaga kerja dapat diilustrasikan dengan
menggunakan fungsi tertentu, persamaan Q = f (L, K) atau Tabel 5.1 yang menunjukkan
hubungan antara output dan tenaga kerja ketika modal perusahaan ditetapkan.

Kolom pertama(Capital/K) berisi daftar jumlah modal tetap: delapan meja kerja yang lengkap.

Kolom kedua(Labor/L) menunjukkan berapa banyak input variabel, tenaga kerja, perusahaan
gunakan.

Kolom Ketiga(Output, total product of labor) Total output (jumlah komputer yang dirakit
dalam satu hari)

KET :

Dengan 0 pekerja, tidak ada komputer yang dirakit. Seorang pekerja dengan akses ke peralatan
perusahaan merakit lima komputer dalam sehari. Ketika jumlah pekerja meningkat, demikian juga
output:

- 1 pekerja merakit 5 komputer dalam sehari


- 2 pekerja merakit 18 komputer sehari
- 3 pekerja merakit 36 komputer sehari
- 4 pekerja merakit 56 komputer sehari
- 5 pekerja merakit 75 komputer sehari
- 6 pekerja merakit 90 komputer sehari
- 7 pekerja merakit 98 komputer sehari
- 8 pekerja merakit 104 komputer sehari
- 9 pekerja merakit 108 komputer sehari
- 10 pekerja merakit 110 komputer sehari
- 11 pekerja merakit 110 komputer sehari

Jumlah maksimum komputer yang dapat dirakit dengan modal tersedia, bagaimanapun,
dibatasi hingga 110 per hari. Maksimal itu dapat diproduksi dengan 10 atau 11 pekerja.
Jika perusahaan menggunakan 12 pekerja atau lebih, pekerja akan saling menghalangi dan
produksinya akan lebih rendah dibandingkan dengan 11 pekerja. Garis putus-putus dalam
tabel menunjukkan bahwa perusahaan tidak akan menggunakan lebih dari 11 pekerja, karena
itu akan tidak efisien untuk melakukannya.

Kita dapat menunjukkan bagaimana pekerja tambahan mempengaruhi total produk dengan
menggunakan dua konsep tambahan: produk marginal tenaga kerja dan produk rata-rata tenaga
kerja.
2. Produk Marjinal Tenaga Kerja
Jika output berubah oleh ΔQ ketika jumlah tenaga kerja meningkat sebesar ΔL, perubahan
𝚫𝐐
output per unit kerja adalah: Dengan rumus : MPL =
𝚫𝐋
Dimana : MPL = produk marjinal tenaga kerja, 𝚫𝐋 = unit tenaga kerja tambahan, 𝚫𝐐= output
Seperti yang ditunjukkan Tabel 5.1,

KET:

 Jika jumlah pekerja meningkat dari 1 menjadi 2, ΔL = 1, output naik sebesar ΔQ = 13


didapatkan dari (output 2 – 1) = 18 – 5 = 13, sehingga produk marginal tenaga kerja
adalah 13
 Jika jumlah pekerja meningkat dari 2 menjadi 3, ΔL = 1, output naik sebesar ΔQ = 18
didapatkan dari (output 3 – 2) = 36 – 18 = 18, sehingga produk marginal tenaga kerja
adalah 18
 Jika jumlah pekerja meningkat dari 3 menjadi 4, ΔL = 1, output naik sebesar ΔQ = 20
didapatkan dari (output 4 – 3) = 56 – 36 = 20, sehingga produk marginal tenaga kerja
adalah 20
 Jika jumlah pekerja meningkat dari 4 menjadi 5, ΔL = 1, output naik sebesar ΔQ = 19
didapatkan dari (output 5 – 4) = 75 – 56 = 19, sehingga produk marginal tenaga kerja
adalah 19
 Jika jumlah pekerja meningkat dari 5 menjadi 6, ΔL = 1, output naik sebesar ΔQ = 15
didapatkan dari (output 6 – 5) = 90 – 75 = 15, sehingga produk marginal tenaga kerja
adalah 15
 Jika jumlah pekerja meningkat dari 6 menjadi 7, ΔL = 1, output naik sebesar ΔQ =
8didapatkan dari (output 7 – 6) = 98 – 90 = 8, sehingga produk marginal tenaga kerja
adalah 8
 Jika jumlah pekerja meningkat dari 7 menjadi 8, ΔL = 1, output naik sebesar ΔQ =6
didapatkan dari (output 8 – 7) = 104 – 98 = , sehingga produk marginal tenaga kerja
adalah 6
 Jika jumlah pekerja meningkat dari 8 menjadi 9 , ΔL = 1, output naik sebesar ΔQ = 4
didapatkan dari (output 9 – 8) = 108 – 104 = 4, sehingga produk marginal tenaga kerja
adalah 4.
 Jika jumlah pekerja meningkat dari 9 menjadi 10, ΔL = 1, output naik sebesar ΔQ = 2
didapatkan dari (output 10 – 9) = 110 – 108 = 2, sehingga produk marginal tenaga
kerja adalah 2
 Jika jumlah pekerja meningkat dari 10 menjadi 11, ΔL = 1, output naik sebesar ΔQ =
0 didapatkan dari (output 11– 10) = 0 – 0 = 0, sehingga produk marginal tenaga kerja
adalah = 0
 Jika jumlah pekerja meningkat dari 11menjadi 12, ΔL = 1, output naik sebesar ΔQ = -
2 didapatkan dari (output 12 – 11) = 108 – 110 = -2, sehingga produk marginal tenaga
kerja adalah -2
 Jika jumlah pekerja meningkat dari 12 menjadi 13, ΔL = 1, output naik sebesar ΔQ = -
4 didapatkan dari (output 13 – 12) = 104 – 108 = -4, sehingga produk marginal tenaga
kerja adalah -4

3. Produk Rata-Rata Tenaga Kerja


Pertanyaan : Sebelum mempekerjakan pekerja tambahan, seorang manajer mungkin juga
ingin tahu apakah output akan naik sebanding dengan tenaga kerja tambahan ini?
Jawaban : perusahaan menentukan bagaimana tenaga kerja tambahan mempengaruhi produk
𝐐
rata-rata tenaga kerja. Dengan rumus : APL =
𝐋
Dimana; (APL) = rata-rata tenaga kerja
Q = output terhadap / L= jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkan output
Tabel 5.1 menunjukkan bahwa

 1 pekerja merakit 5 komp sehari, = 5 (output) : 1(labor/t.k) = 5, produk rata-rata tenaga


kerja untuk 1 pekerja = 5 komp sehari.
 2 pekerja merakit 18 komp sehari, = 18 (output) : 2 (labor/t.k) = 9, produk rata-rata
tenaga kerja untuk 2pekerja = 9 komp sehari.
 3 pekerja merakit 36 komp sehari, = 36 (output) : 3 (labor/t.k) = 12, produk rata-rata
tenaga kerja untuk 3 pekerja = 12 komp sehari.
 4 pekerja merakit 56 komp sehari, = 56 (output) : 4 (labor/t.k) = 14 , produk rata-rata
tenaga kerja untuk 4 pekerja = 14 komp sehari.
 5 pekerja merakit 75 komp sehari, = 75 (output) : 5 (labor/t.k) = , produk rata-rata
tenaga kerja untuk 5 pekerja = 15 komp sehari
 6 pekerja merakit 90 komp sehari, = 90 (output) : 6 (labor/t.k) = , produk rata-rata
tenaga kerja untuk 6 pekerja = 15 komp sehari
 7 pekerja merakit 98 komp sehari, = 98 (output) : 7 (labor/t.k) = , produk rata-rata
tenaga kerja untuk 7 pekerja = 14 komp sehari
 8 pekerja merakit 104 komp sehari, = 104 (output) : 8 (labor/t.k) = , produk rata-rata
tenaga kerja untuk 8 pekerja = 13 komp sehari
 9 pekerja merakit 108 komp sehari, = 108 (output) : 9 (labor/t.k) = , produk rata-rata
tenaga kerja untuk 9 pekerja = 12 komp sehari
 10 pekerja merakit 110 komp sehari, = 110(output) : 10(labor/t.k) = , produk rata-rata
tenaga kerja untuk 10 pekerja = 11 komp sehari
 11 pekerja merakit 110 komp sehari, = 110 (output) : 11(labor/t.k) = , produk rata-rata
tenaga kerja untuk 11 pekerja = 10 komp sehari

Dengan demikian, meningkatkan angkatan kerja dapat menurunkan produk rata-rata per
pekerja.
4. Grafik Kurva Produk
KURVA A :
Kurva pada panel a pada Gambar 5.1 menunjukkan bagaimana perubahan dalam tenaga kerja
mempengaruhi total produk, adalah jumlah output yang dapat diproduksi oleh jumlah tenaga kerja
tertentu. Output naik dengan tenaga kerja hingga mencapai maksimum 110 komputer di 11
pekerja, titik B; dengan pekerja tambahan, jumlah komputer yang dirakit turun.

Total produk kurva tenaga kerja menunjukkan berapa banyak komputer (Q) yang dapat dirakit
dengan delapan meja kerja yang lengkap dan sejumlah pekerja (L) yang bekerja delapan jam
sehari (lihat kolom 2 dan 3 pada Tabel 5.1). Ketika pekerja tambahan mengurangi jumlah
komputer yang dirakit (di luar titik B), kurva total produk adalah garis putus-putus, yang
menunjukkan bahwa produksi semacam itu tidak efisien dan karenanya bukan bagian dari fungsi
produksi. Kemiringan garis dari titik asal ke titik A adalah produk rata-rata tenaga kerja untuk
enam pekerja.

KURVA B

Panel b dari gambar menunjukkan bagaimana produk rata-rata tenaga kerja dan produk marginal
tenaga kerja berbeda dengan jumlah pekerja. Kita dapat menyejajarkan angka-angka di panel a dan
b secara vertikal karena unit di sepanjang sumbu horizontal kedua angka, jumlah pekerja per hari,
adalah sama. Namun sumbu vertikal berbeda. Sumbu vertikal adalah produk total pada panel a dan
produk rata-rata atau marginal tenaga kerja (ukuran output per unit kerja) di panel b.
Jika kurva produk marginal tenaga kerja (MPL = ΔQ / ΔL, kolom 4 dari Tabel 5.1) berada di atas
kurva produk rata-rata tenaga kerja (APL = Q / L, kolom 5 dari Tabel 5.1), APL harus naik.
Demikian pula, jika kurva MPL di bawah kurva APL, APL harus jatuh. Dengan demikian, kurva
MPL memotong kurva APL di puncak kurva APL, titik b, di mana perusahaan menggunakan 6
pekerja.

Вам также может понравиться