Вы находитесь на странице: 1из 23

KEPEMIMPINAN

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Hadits Ekonomi

Dosen Pengampu : Muhammad Masrur, S.H.I, M.E.I

Disusun Oleh :

1. Khodijah (2013115338)
2. Ira Ristia (2013116278)
3. Ayu setiyani (2013116304)

Kelas J

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKINOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN
2019
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat serta karunia-Nya. Sholawat serta salam kami curahkan
kepada Nabi Muhammad SAW. Pada kesempatan ini kami dapat
menyelesaikan makalah dengan judul “Kepemimpinan” yang dibuat untuk
memenuhi mata kuliah Hadist Ekonomi.
Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Muhammad Masrur,
S.H.I, M.E.I selaku dosen pembimbing dalam mendalami mata kuliah Hadist
Ekonomi. Kami sepenuhnya sadar makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dikarenakan keterbatasan ilmu serta ilmu pengetahuan yang kami miliki. Oleh
karena itu kami berharap kepada pembaca makalah untuk dapat
memakluminya, apabila makalah ini masih kurang sesuai dengan harapan
pembaca kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat ilmu
pengetahuan serta wawasan bagi setiap yang membacanya.

Pekalongan, 19 April 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................................................. 2

Daftar Isi ............................................................................................................ 3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...................................................................................... 5


B. Rumusan Masalah ................................................................................. 5
C. Tujuan Penulisan ................................................................................... 6

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Kepemimpinan .................................................................... 7


B. Asas Dan Sifat kepemimpinan ............................................................... 9
C. Hadits Tentang Kepemimpinan............................................................ 11

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ......................................................................................... 21
B. Saran ..................................................................................................... 21

Daftar Pustaka ................................................................................................. 22

3
Pengertian kepemimpinan Kemanusiaan

Asas kepemimpinan Efisien

Kesejahteraan dan
kebahagiaan yang merata

KEPEMIMPINAN
jujur, berpengatuhuan,
berani, mampu mengambil
Sifat Kepemimpinan keputusan, amanah,
inisiatif, bijaksana, tegas,
adil, dsb

setiap muslim adalah


pemimpin

Hadits tentang kepemimpinan pemimpin adalah abdi


masyarakat

batas ketaatan kepada


pemimpin

4
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kepemimpinan merupakan variabel yang tidak boleh diabaikan
dalam pembangunan masyarakat, bangsa, dan hidup bernegara. Al-qur’an
dan Hadist telah banyak memberikan gambaran tentang adanya hubungan
positif antara pemimpin yang baik bagi kesejahteraan masyarakatnya.
Dalam pandangan Islam, seorang pemimpin adalah orang yang diberi
amanat dan akan dimintai pertanggungjawabannya kelak.
Didalam Al-qur’an Surat An-nisa ayat 58 dijelaskan bahwa Allah
menyuruh manusia yang diberikan amanat untuk menyampaikannya
kepada orang yang berhak menerimanya dan bersikap adil termasuk
seorang pemimpin. Hal yang semacam itu akan memberikan manfaat bagi
pemimpin yang melaksanakan tugasnya dengan baik. Dari beberapa
penjelasan dalam Al-qur’an, bagaimana pengertian dari pemimpin, dan
bagaimana seharusnya sikap yang harus dilakukan oleh seorang pemimpin
atas tugas-tugas yang sudah menjadi kewajibannya.
Sebagai seorang pemimpin, bukan berarti menjadi orang yang
paling hebat, karena sesungguhnya pemimpin mempunyai tugas yang
sangat berat yakni melayani masyarakat yang menjadi tanggungjawabnya.
Bagaimana tanggungjawab yang seharusnya dilakukan oleh para
pemimpin dan bagaimana pula sikap bagi rakyat terhadap pemimpinnya,
dalam makalah ini penulis mencoba menguraikan terkait tanggungjawab
bagi seorang pemimpin
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian kepemimpinan?
2. Apa saja asas dan sifat kepemimpinan?
3. Bagaimana hadits tentang kepemimpinan?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui pengertian kepemimpinan

5
2. Untuk mengetahui asas dan sifat kepemimpinan
3. Untuk mengetahui hadits tentang kepemimpinan

6
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kepemimpinan
Secara etimologi kepemimpinan berarti Khilafah, Imamah, Imaroh,
yang mempunyai makna daya memimpin atau kualitas seorang pemimpin
atau tindakan dalam memimpin. Sedangkan secara terminologinya adalah
suatu kemampuan untuk mengajak orang lain agar mencapai tujuan-tujuan
tertentu yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, kepemimpinan adalah
upaya untuk mentransformasi-kan semua potensi yang terpendam menjadi
kenyataan.
Tugas dan tanggungjawab seorang pemimpin adalah
menggerakkan dan mengarahkan, menuntun, memberi mutivasi serta
mendorong orang yang dipimpin untuk berbuat sesuatu guna mencapai
tujuan. Sedangkan tugas dan tanggungjawab yang dipimpin adalah
mengambil peran aktif dalam mensukseskan pekerjaan yang
dibebankannya. tanpa adanya kesatuan komando yang didasarkan atas satu
perencanaan dan kebijakan yang jelas, maka rasanya sulit diharapkan
tujuan yang telah ditetapkan akan tercapai dengan baik. Bahkan
sebaliknya, yang terjadi adalah kekacauan dalam pekerjaan. Inilah arti
penting komitmen dan kesadaran bersama untuk mentaati pemimpin dan
peraturan yang telah ditetapkan.
Secara Bahasa Kepemimpinan (leadership) adalah proses
mempengaruhi yang dilakukan oleh seseorang terhadap orang lain untuk
dapat bekerjasama dalam mencapai tujuan atau sasaran bersama yang telah
ditetapkan. Berdasarkan pengertian kepemimpinan di atas, pemimpin
dapat didefinisikan sebagai individu yang memiliki pengaruh terhadap
individu lain dalam sebuah system untuk mencapai tujuan bersama.
Sedangkan menurut istilah, Dalam Islam terdapat beberapa istilah
yang digunakan untuk membahasakan istlah pemimpin, diantaranya
sebagai berikut:

7
1. Khalifah
Dilihat dari segi bahasa, term khalifah akar katanya terdiri dari tiga
huruf yaitu kha`, lam dan fa. Menurut Prof.Dr.H. Mahmud Yunus
kata kholifah adalah bentuk isim fail dari bentuk
madlykholafa yang bentuk jamaknya adalah khulafaa’. (Yunus,
1998:120)
Pengertian mengganti di sini dapat merujuk kepada pergantian
generasi ataupun pergantian kedudukan kepemimpinan. Tetapi ada
satu hal yang perlu dicermati bahwa konsep yang ada pada kata
kerja khalafa disamping bermakna pergantian generasi dan
pergantian kedudukan kepemimpinan, juga berkonotasi fungsional
artinya seseorang yang diangkat sebagai pemimpin dan penguasa
di muka bumi mengemban fungsi dan tugas-tugas tertentu.
2. Amiir (Ulul Amr)
Dilihat dari akar katanya, term al-Amr terdiri dari tiga huruf
hamzah, mim dan ra. Menurut Prof.Dr.H. Mahmud Yunus,
kata amiir yang berarti pemimpin atau raja adalah bentuk isim fail
dari madly amaro yang berarti memerintah. (Yunus, 1998: 48)
3. Imam (imaamah)
Menurut Prof.Dr.H. Mahmud Yunus , kata Imam berarti imam,
ikutan, atau panutan, sedangkan imaamah berarti keimaman atau
kekepalaan, yang semakna juga dengan kata imaaroh (amaro) yang
berati keamiran, kekerajaan, atau pemerintahan. (Yunus, 1998:48)
Kata imam dalam kepemimpinan Islam lebih spesifik terhadap
aspek keteladanan, artinya seorang Imam adalah seorang figur
yang mampu menjadi panutan dan memberi keteladanan (uswatun
khasanah) bagi rakyatnya.1

1
Rizki Fauzi, Makalah Hadits Tentang Kepeninpinan,
http://www.academia.edu.makalahhaditstentangkepemimpinan (diakses pada tanggal 21 April
2019 pukul 20.00 WIB)

8
B. Asas Dan Sifat Kepemimpinan
Pada hakikatnya asas kepemimpinan merupakan pedoman bagi
seorang pemimpin. Asas-asas kepemimpinan tersebut:
1. Kemanusiaan
Mengutamakan sifat-sifat kemanusiaan, yaitu pembimbingan
manusia oleh manusia, untuk mengembangkan potensi dan
kemampuannya setiap individu, demi tujuan-tujuan human.
2. Efisien
Efisiensi tehnis maupun sosial, berkaitan dengan terbatasnya
sumber-sumber, materi dan jumlah manusia; atas prinsip
penghematan, adanya nilai-nilai ekonomis, serta asas-asas
manajemen modern
3. Kesejahteraan dan kebahagiaan yang lebih merata, menuju pada
taraf kehidupan yang lebih tinggi.2

Adapun sifat yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin ialah:

1. Jujur: Merupakan perpaduan daripada keteguhan watak sehat dalam


prinsip-prinsip moral, tabiat suka akan kebenaran, tulus hati dan
perasaan halus mengenai etika keadilan dan kebenaran
2. Berpengetahuan: Adalah totalitas daripada kecerdasan dan pengertian
luas yang diperoleh dengan belajar terus menerus
3. Berani: Keberanian merupakan suatu tingkatan mental yang
mengakui adanya ketakutan atau kekhawatiran terhadap bahaya-
bahaya atau kemungkinan-kemungkinan celaan.
4. Mampu mengambil keputusan: Adalah kecakapan untuk memecahkan
persoalan dengan cepat dan tepat serta menyatakan pendapatnya
mengenai tindakan-tindakan yang harus dilaksanakan secara tepat
pula.

2
http://mainhati89.blogspot.com/2011/02/asas-asas-kepemimpinan.html (diakses pada tanggal
21 April 2019 pukul 20.00 WIB)

9
5. Dapat dipercaya: Merupakan kepastian pelaksanaan kewajiban dengan
setepat-tepatnya.
6. Berinsiatif: adalah tindakan yang sehat dan tepat yang dilakukan atas
dasar pemikiran sendiri pada waktu tidak ada perintah – perintah
tentang bagaimana mengatasi kesukaran atau petunjuk – petunjuk dari
atasan.
7. Bijaksana: Merupakan tindakan dan sikap yang menggambarkan
pengertian yang sehat dan tepat mengenai jiwa seseorang.
8. Tegas: Ketegasan merupakan kemampuan mengambil keputusan atau
tindakan yang tepat, yang didasarkan kepada keyakinan, bahwa
keputusan atau tindakan itu akan membawa keuntungan dalam
kepentingan atau pelaksanaan tugas.
9. Adil: adalah kualitas keadaan tidak berat sebelah dan keteguhan dalam
pelaksanaan pimpinan
10. Menjadi teladan: Merupakan sifat yang paling utama dalam
kepemimpinan. Teladan berarti dapat menunjukkan sikap dan perilaku
yang baik, sesuai norma-norma kepribadian bangsa pada umumnya.
11. Tahan uji (ulet): adalah stamina mental dan fisik dari kemampuan
seseorang untuk bertahan terhadap sakit, lelah, putus asa dan
kesukaran atau kemalangan.
12. Loyalitas: Adalah kualitas kesetiaan seseorang terhadap negara,
bangsa dan tanah air, terhadap tugas, kesatuan, atasan dan
bawahannya
13. Tidak mementingkan diri sendiri: Adalah menghindarkan diri
daripada terpenuhinya kebutuhan dan kemajuan serta kesenangan diri
sendiri dengan mengorbankan orang lain.
14. Antusias: Adalah cara menunjukkan adan memperlihatkan poerhatian
yang tulus iklas dan mengembirakan serta memberi semangat
berkobar-kobar dalam pelaksanaan kewajiban.
15. Simpatik: Berarti mampu menunjukkan sikap dan perilaku yang sopan
serta dapat menghargai setiap anggota bawahannya.

10
16. Rendah hati: adalah menunjukkan sikap yang menghargai pada setiap
orang yang dihadapi, tanpa menghilangkan atau merendahkan
kedudukan yang dimiliki.3

C. Hadits Tentang Kepemimpinan


1. Setiap muslim adalah pemimpin

‫علَ ْيه‬
َ ‫صلَّى للاه‬ ‫أ َ َّن َر ه‬, ‫ع ْنهه‬
َ ‫س ْو َل للا‬ َ ‫ع َم َر َرض َي للا‬
‫ع ْبدا للا ْبن ه‬ ‫َحد ْي ه‬
َ ‫ث‬
َ ‫ فَ ْال َ م ْي هر الَّذى‬,‫سئ ْهول ع َْن َرعيَّته‬
‫علَى النَّاس‬ ْ ‫ هكلُّ هك ْم َراع َو َم‬:‫سلَّ َم قَا َل‬
َ ‫َو‬
ْ ‫علَى أَ ْه َل َب ْيته َو هه َو َم‬
‫سئ ْهول‬ َّ ‫ َو‬,‫ع ْن هه ْم‬
َ ‫الر هج هل َراع‬ ْ ‫َراع َو هه َو َم‬
َ ‫سئ ْهول‬
َ ‫سئ ْهو َلة‬
,‫ع ْن هه ْم‬ َ ‫ َوا ْل َم ْر أَةه َرا عيَة‬,‫ع ْن هه ْم‬
ْ ‫علَى بَ ْيت بَ ْعل َها َو َولَده َوه َي َم‬ َ
‫ أَ َل فَ هكلُّ هك ْم َراع َو هكلُّ هك ْم‬, ‫ع ْنهه‬ َ ‫َوا ْلعَ ْب هد َراع‬
َ ‫علَى َما َل‬
ْ ‫سيِّده َو هه َو َم‬
َ ‫سئ ْهول‬
)‫ (اخرجه البخارى فى كتاب العتق‬.‫سئ ْهول ع َْن َرعيَّته‬
ْ ‫َم‬

Hadits Abdullah bin Umar r.a bahwa Rasulullah saw bersabda:


“Setiap orang diantara kalian adalah pemimpin, dan (setiap orang)
bertanggung jawab atas yang dipimpinnya. Maka, seorang pemimpin
besar yang memelihara manusia bertanggung jawab atas mereka.
Seorang lelaki adalah pemimpin atas keluarganya dan ia bertanggung
jawab atas mereka. Adapun wanita bertanggung jawab memelihara
anggota keluarga suaminya dan ia (akan) diminta pertanggung
jawabnya atas mereka. Hamba sahaya (seseorang) memiliki tanggung
jawab untuk memelihara kekayaan tuannya dan bertanggung jawab
atas hal itu. Ketahuilah bahwa setiap orang diantara kalian adalah
pemelihara (pemimpin) da setiap orang diantara kalian (akan) diminta
pertanggungan jawab tentang piaraanya”. (Ditakhrij oleh al-Bukhari
dalam kitab al-‘Itq).

Penjelasan (syarah) Hadits:

3
https://alisadikinwear.wordpress.com/2011/07/28/kepemimpinan-leadership/ (diakses pada
tanggal 21 April 2019 pada pukul 20.00 WIB)

11
Manusia sebagai individu yang memiliki kekuasaan untuk
melakukan sesuatu kehendak hatinya dengan selalu memperhatikan
norma – norma yang berlaku. Dalam hidupnya manusai tidak terlepas
dari kehidupan orang lain sebagai teman hidup dan akan selalu
membutuhkan bantuan orang lain. Oleh karena itu, dalam
kehidupannya manusia selalu hidup berkelompok dan membentuk
sebuah masyarakat. Agar kehidupan masyarakat baik dan tentram,
maka dibuat peraturan yang didalamnya diatur seseorang yang
menjadi pemimpin.
Jiwa kepemimpinan harus dimiliki oleh setiap manusia dalam
beraktifitas. Karena, pada dasarnya setiap manusia merupakan
individu yang memimpin dirinya sendiri dan akan diminta
pertanggungjawaban atas setiap perbuatan yang dilakukannya. Oleh
karena, itu Nabi menyatakan bahwa setiap individu adalah pemimpin.
Kepemimpinan individu menyangkut segala hal yang bersifat pribadi
dan menjadi pengendali perilaku seseorang dalam berperilaku.
Misalnya, seseorang akan berbuat baik, maka dia mengendalikan
emosi, akal pikiran, dan perilakunya terhadap segala hal yang baik dan
menjaga agar tidak berperilaku buruk. Pengendalian seseorang
terhadap diri itu merupakan bentuk kepemimpinan individu dan
menjadi tanggung jawabnya kelak. Allah SWT berfirman dalam al-
Quran surat Al.An’am ayat 164 yang berbunyi sebagai berikut :
“..... Dan tidaklah seorang berbuat dosa melainkan
kemudaratannya kembali kepada dirinya sendiri, dan seseorang yang
berdosa tidak akan memikul dosa orang lain”
Dengan demikian, setiap manusia bertanggungjawab atas semua
hal yang dilakukannya. Manusia akan diminta atas segala hal yang
menjadi tanggungjawabnya.
Sebagai makhluk sosial yang tergantung pada orang lain, maka setiap
individu akan berinteraksi dengan sesamanya dan membentuk sebuah

12
kelompok yang terkecil adalah keluarga. Sebuah keluarga akan terdiri
dari suami dan istri atau ditambah dengan anak dan pembantu.
Agar kehidupan keluarga itu serasi dan penuh kedamaian dan
ketentraman, maka perlu adanya pengendali,pengatur, dan pemantau
serta penentu kebijakan dalam kehidupan keluarga. Pemegang tampuk
kepemimpinan dalam keluarga biasa dikendalikan oleh suami atau
ayah dari anak – anak. Sebagai pengendali kehidupan keluarga,
seorang ayah memiliki tanggung jawab dalam memberikan
ketenangan, kenyamanan, dan kedamaian bagi seluruh anggota
keluarga. Oleh karena itu, seorang ayah memiliki kewajiban untuk
memberikan tempat tinggal yang layak bagi keluarga, memenuhi hak
– hak nafkah, bagi keluarga serta menjamin keamanan keluarga itu.
Dalam al-Quran surat al-Baqarah ayat 233 Allah berfirman :
“dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu
dengan cara yang ma’ruf”

Seorang ayah memikul tanggung jawab untuk menjaga dan


memberikan arahan bagi seluruh anggota keluarga dari segala perilaku
yang menjurus akibatnya di neraka sebagaimana perintah Allah dalam
al-Quran surat al-Tahrim (66) ayat 6 sebagai berikut :

“Hai orang – orang yang beriman, peliharalah dirimu dan


keluargamu dari api neraka”

Ayat diatas mengingatkan kepada kaum lelaku sebagai pemimpin


keluarga untuk memberikan bimbingan kepada seluruh anggota
keluarga dari berbagai bentuk perilaku yang tidak baik. Namun, tugas
membimbing keluargaitu bukan hanya beban seorang ayah, seorang
ibu pun turut berperan serta untuk bersama – sama membina keluarga
dan anak – anaknya. Oleh karena itu, seorang perempuan sebagai ibu
rumah tangga pun memiliki tanggung jawaab yang harus dilakukan
dengan baik dan akan diminta pertanggungjawabannya kelak di

13
akhirat. Peran seorang ibu dalam membina rumah tangga turut
membantu kehidupan keluarga menjadi lebih baik, dan hal tersebut
sangat vital. Oleh karena itu disebutkan dalam hadits bahwa “ surga
itu terletak dibawah telapak kaki ibu” hal tersebut menunjukkan peran
seorang perempuan sebagai ibu rumah tangga yang turut berperan
dalam membina keluaraga sebagaimana seorang suami yang hendak
membina keluarga agar jauh dari perbuatan maksiat yang dapat
menggiring ke neraka.

Kehidupan keluarga yang baik ditopang pula oleh peran seorang


pembantu rumah tangga. Seorang pembantu memiliki tanggung
jawaab untuk melaksanakan tugasnya dlama memelihara kekayaan
tuannya pada saat tuannya itu tidak ada di rumah. Kita dapat
membayangkan seadainnya para pembantu itu tidak menunaikan
amanah dengan baik tentu banyaak keluarga yang rumahnya tidak
terurus dengan baik. Pelaksanaan tugas dari seorang pembantu atas
kekayaan tuannya itu akan diminta pertanggungjawabannya.
Beban dan tanggung jawab setiap orang akan bertambah dengan
semakin banyak beban yang ia pikul. Oleh karena itu, seorang
pemimpin negara (pemerintah)memiliki tanggung jawab yang sangat
besar terhadap kehidupan masyarakatnya. Sebagai pemimpin, ia
hendaknya dapat mengatur dirinya sendiri, keluarga, serta
masyarakatnya. Pada puncaknya terdapat amanah besar yang akan
dimintai pertanggungjawabannnya diakhirat. Itulah sebabnya, Umar
bin Abdul ‘Aziz menangis pada saat diangkat sebagai khalifah dengan
baik. Belia mengetahui akan pertaggungjawwabn bagi seorang
khalifah. Oleh karena itu beliau tanggalkan kemewahan yang
diperoleh sebelumnya serta membebaskan semua orang yang menjadi
pelayannnya. Hal itu semata – mata beliau ingin melaksanakan
amanahnya dengan baik.

14
Kisah khalifah Umar bin Abdul ‘Aziz itu merupakan sebuah
gambaran ketakwaan seorang pemimpin yang adil serta memahami
beban dan tanggungjwab yang harus dipikulnya sebagai sseorang
pemimpin negara. Dengan memahami tugas dan tanggungjawab yang
cukup berat bagi top leader dalam sebuah pemerintahan, pelayanan
terhadap masyarakat menjafdi prioritas. Dengan demikian tidak akan
terjadi, seorang pemimpin negara yang hidup dalam kemewahan
sedangkan rakyatnya banyak yang hidup dalam kemiskinan,
kelaparan, dan keterbelakangan.4
Intisari Hadits:
1. Setiap orang adalah pemimpin
2. Setiap orang harus bertanggung jawab atas segala perbuatannya
3. Laki – laki dan perempuan sama – sama memiliki tanggung jawab
dan akan dimintai pertanggung jawabnya.
4. Tidak ada orang yang lepas dari tanggung jawab sekalipun dia
hamba sahaya.
5. Semakin tinggi kedudukan seseorang, maka semakin besar pula
tanggung jawab yang dipikulnya.
2. Pemimpin adalah abdi masyarakat

ُ‫ن َم ْعقَ ُِل َح ِد ْيث‬


ُِ ‫سارُ ْب‬
َ ‫َن َي‬
ُِ ‫ن ع‬ َ ‫للاِ ع َبُْي َدُ أَنُ ا ْل َح‬
ُِ ‫س‬ ُ ‫ن‬ ُِ ‫ََ َم ْعقَل عَا َدُ ِز َيادُ ْب‬
ُ‫سارُ ْب َن‬ ُْ ‫فِ ْي ُِه َماتَُ الذ‬، ‫ َم ْعقَلُ هََُل فَقَا َُل‬: ‫ي‬
َ َ‫ِي َم َر ِض ُِه فِى ي‬ ُْ ِِّ‫م َح ِدِّثكَُ ِإن‬
‫س ِم ْعتهُ َح ِد ْيثًا‬
َ ‫ن‬ُْ ‫للاِ َرس ْو ُِل ِم‬
ُ ‫صلى‬ َ ُ‫علَُ ْي ُِه للا‬
َ ‫سلُ َُم‬
َ ‫س ِم ْعتُ َو‬ َ ُ‫الن ِبي‬
‫صلى‬ َ ُ‫علَ ْي ُِه للا‬
َ ‫سل َُم‬
َ ‫يَق ْولُ َو‬: ‫ن‬ُْ ‫ن َم‬ُْ ‫ع ْبدُ ِم‬
َ ُ‫ست َ ْرعَاه‬ْ ِ‫فَلَ ُْم َر ِعي ُةً للاُ ا‬
‫ ُِةَََِّا ْل َجن َرائِ َح ُةَ يَ ِج ُْد لَ ُْم إِلُ ِبنَ ِص ْي َحةُ يَح ْط َها‬.

(‫ فى البخاري أخرجه‬92-‫األحكام كتاب‬: ‫فلم رعية استرعى من باب‬


‫)ينصح‬
4
Oneng Nurul Bahiyah, Materi Hadits tentang Islam, Hukum, Ekonomi, Sosial dan Lingkungan,
(Jakarta:Kalam Mulia.2007)hlm 115-120

15
Hadits dari Ma’qil bin Yasar (yang ia terima) dari al Hasan bahwa
Ubaidillah bin Zayid menjenguk Ma’qil bin Yasar pada saat ia sakit
yang membawa pada kematiannya. Ma’qil berkata kepadanya:
“sesungguhnya aku akan menceritakan kepadamu sebuah hadits yang
aku telah mendengarnya dari Rasulullah saw. saya mendengar nabi
saw., bersabda: “Tidak ada seorang hamba yang Allah berikan
kepadanya kekuasaan (mengurus/memerintah) masyarakat kemudian
dia tidak menjaganya dengan penuh kebijaksanaan, maka (tidak ada
baginya) melainkan dia tidak akan dapat mencium wanginya surga”.
(Ditarjikh oleh al-Bukhari dalam kitab al-Ahkam)

Penjelasan (Syarah) Hadist:

Sebuah kepemimpinan merupakan amanah bagi orang yang


mengembannya. Oleh karena itu, kekuasaan yang diemban seorang
pemimpin itu harus dijaga dan dilaksanakan sebaik-baiknya.

Sebagai pengemban amanah, seseorang pemimpin memiliki


kewajiban untuk melaksanakan amanah itu dengan melayani
masyarakat yang dipimpinnya. Sehingga , pemimpin itu adalah abdi
masyarakat. Artinya , pemimpin harus mengabdikan kekuasaan yang
diterimanya untuk kepentingan masyarakat dan berlaku adil dalam
menyelesaikan masalah dalam masyarakat. Sebagai abdi masyarakat,
seorang pemimpin menjadi pelayan dengan selalu memperhatikan
kehidupan masyarakat yang menjadi tanggung jawabnya. Apabila ada
masyarakat yang membutuhkan bantuan, maka seorang pemimpin
segera memberikan bantuan itu. Apabila ada masyarakat yang
teraniaya, maka segeralah menyelesaikannya.

Wujud pengabdian seorang pemimpin terhadap masyarakat


dilakukan dalam berbagai segi dan wilayah. Pemimpin berada di
gardu depan menjadi imam (pemimpin) dalam memberikan contoh
suri teladan yang baik. Seluruh gerak gerik kehidupannya menjadi

16
panutan yang mesti ditiru oleh masyarakat. Demikian pula seorang
pemimpin menjadi motor penggerak dari belakang agar
masyarakatnya menjadi maju dan sejahtera.

Seseorang pemimpin hendaknya berlaku adil terhadap masyarakat dan


tidak melakukan kezaliman. Karena , seorang pemimpin yang zalim
akan merusak kondisi sosial masyarakat sebaliknya pemimpin yang
adil dapat menciptakan kehidupan yang tenteram dan damai. Oleh
karena itu, seorang pemimpin yang zalim tidak akan mendapatkan
perlindungan dari Allah.

Rasulullah saw bersabda:

“Barang siapa menjadi wali-pemimpin dalam urusan kaum muslim,


kemudian dia menjadikan salah seorang sebagai amir-ajudan mereka
atas dasar pilih kasih, maka dia mendapat laknat Allah dan Allah tidak
menerima sharfan (yang wajib) dan ‘adlan (yang sunnah) darinya,
hingga Dia memasukkan wali tersebut ke neraka jahannam. Barang
siapa yang telah diberikan perlindungan dari Allah, kemudian dia
merusak perlindungan Allah dengan yang bukan haknya, maka dia
mendapat laknat Allah. Atau beliau bersabda,” Dzimmah
(perlindungan) Allah terbebas darinya.” (HR Ahmad (1/6) dan al-
Hakim (4/93)

Hadits diatas , walaupun dari segi sanadnya dinyatakan lemah,


tetapi dapat menjadi pengendali bagi seorang pemimpin agar berlaku
adil. Karena, keadilan seseorang pemimpin akan menjadi titik tolak
bagi terselenggaranya kehidupan masyarakat yang aman dan tenteram.
Sebaliknya, kezaliman pemimpin akan menjadi racun sumber
keburukan dalam kehidupan bermasyarakat. Menanamkan kejujuran

17
dan kedisiplinan para pemimpin merupakan faktor yang sangat
penting dalam kehidupan bernegara.5

Intisari Hadist:

1. Seorang pemimpin harus berlaku adil dan bijaksana.


2. Ancaman bagi pemimpin yang tidak dapat membimbing rakyatnya
berupa azab Allah.
3. Pemimpin harus mengerahkan pengabdiannya untuk kemaslahatan
masyarakatnya.
4. Seseorang dapat menyampaikan kebenaran walaupun dalam
keadaan sakit.
3. Batas ketaatan kepada pemimpin

ُ‫ي َح ِد ْيث‬
ُِّ ‫ع ِل‬
َ ‫ي‬ َ ، ‫قَا َُل‬: ‫ث‬
َُ ‫ع ْنهُ للاُ َر ِض‬ َ ُ‫علَ ْي ُِه للا‬
َُ ‫صلى النُِبي بَ َع‬ َ ‫سل َُم‬
َ ‫و‬:
َ
ً‫س ِري ُة‬
َ ‫علَ ْي ِه ُْم أَم َُر َُو‬
َ ً‫ل‬ َُ ‫ار ِم‬
ُ ‫ن َرج‬ َ ‫ن أ َ َم َره ُْم ََو اْأل َ ْن‬
ُِ ‫ص‬ ُْ َ ‫ي ِط ْيع ْوهُ أ‬. ‫ب‬ َُ َ‫فَغ‬
َُ ‫ض‬
ُ‫علَ ْي ِه ْم‬ َُ ‫صلى النبِي أ َ َم َُر قَ ُْد أَلَ ْي‬
َ ، ‫قَا َُل َُو‬: ‫س‬ َ ُ‫علَ ْي ُِه للا‬
َ ‫سل َُم َُو‬
َ ‫ن‬ ُْ َ ‫ت َ ِطُْيع ْونِي؟ أ‬
‫قَال ْوا‬: ‫بَلَى‬. ‫قَا َُل‬: َُ‫علَ ْيك ُْم ع ََز ْمت‬ َ ‫ارا أ َ ْوقَدْت ُْم َُو َح‬
َ ‫طبًا َْ َج َم ْعتم َل َما‬ ً َ‫ََث ُِّم ن‬
َ ‫ َح‬، ‫فَأ َ ْوقَد ْوا‬. ‫باِلدُّخ ْو ُِل َه ُّم ْوا ماََفَل‬، ‫فَقَا َُم‬
ُ‫فِ ْي َها َد َخ ْلت ْم‬. ‫طبًا فَ َج َمع ْوا‬
ُ‫ َب ْعضُ ِإ َلى َب ْعضه ُْم َي ْنظر‬، ‫ َب ْعضه ُْم َقا َُل‬: ‫ص َلى الن ِبي ت َ ِب ْع َنا ِإن َُما‬ َ ُ‫ع َلُ ْي ُِه للا‬
َ
ُ‫سل َُم َو‬ َ ‫ارا‬ ً ‫ن ِف َر‬ ُِ ‫الن‬، ‫ت اِ ُْذ كَذ ِلكَُ ه ُْم َماََفَ َب ْين أَفَنَدْخل َها؟‬
َُ ‫ار ِم‬ ُِ ‫َِالنار َخ َم َد‬،
َُ ‫سك‬
‫َن َُو‬ َ ُ‫ضبه‬ ْ ‫غ‬ َ . ‫ َفُ َقا َُل سلم عليه للا صلي ِللن ِبي َفُذ ِك َُر‬: ‫َما َد َخل ْو َها َل ُْو‬
‫أَبَدًا ِم ْن َها َخ َرج ْوا‬، ‫طاَعَةُ ِإن َما‬
ِّ ‫فَا ْل َم ْعر فِي ال‬
ُِ ‫و‬.
ْ (‫)البخاري أخرجه‬

Ali ra berkata: Rasulullah saw mengirim pasukan dan diserahkan


pimpinannya kepada sekorang sahabat Anshar, tiba-tiba ia marah
kepada mereka dan berkata: Tidakkah Nabi saw telah menyuruh
kalian menurut kepadaku? Jawab mereka Benar. Kini aku perintahkan

5
Oneng Nurul Bahiyah, Materi Hadits tentang Islam, Hukum, Ekonomi, Sosial dan Lingkungan,
(Jakarta:Kalam Mulia.2007)hlm 121-124

18
kalian supaya mengumpulkan kayu dan menyalakan api kemudian
kalian masuk ke dalamnya. Maka mereka mengumpulkan kayu dan
menyalakan api, dan ketika akan masuk ke dalam api satu sama lain
pandang memandang dan berkata: Kami mengikuti Nabi saw, hanya
karena takut kepada api, apakah kami akan memasukinya. Kemudian
tidak lama padamlah api dan reda juga marah pemimpin itu, kemudian
kejadian itu diberitakan kepada Nabi saw maka sabda Nabi saw:
Andaikan mereka masuk api itu niscaya tidak akan keluar selamanya.
Sesungguhnya wajib taat hanya dalam kebaikan (Bukhari Muslim)”

Penjelasan (syarah) Hadits:

Melalui hadits diatas Rasulullah SAW mengingatkan para


sahabatnya untuk mengikuti perintah pemimpin mereka. Namun,
ketaatan kepada pemimpinnya itu terbatas dalam hal yang bersifat
positif. Dalam hadits diatas digambarkan seorang pemimpin yang
menyuruh anggota pasukannya masuk kedalam api yang sedang
menyala. Seandainya pasukan itu masuk kedalam kebakaran api itu,
tentu mereka akan terbakar didalamnya dan tidak akan kembali.

Keadaan demikian dapat pula terjadi dalam kehidupan masyarakat


ketika pemerintah menetapkan kebijakan yang justru membawa
malapetaka bagi kehidupan masyarakat. Misalnya, pemerintah pernah
menggulirkan adanya PORKAS sebagai upaya pengumpulan dana
bagi kegiatan olahraga yang didalamnya sarat dengan judi. Bagi
masyarakat yang ikut dalam kegiatan itu tentu ia akan terjerumus
dalam kehidupan yang membawa pada kehancuran karena berangan-
angan dengan uang hasil judinya. Sedangkan masyarakat yang tidak
ikut ia akan selamat.

Kebujakan pemerintah yang tidak mengarah bagi kemaslahatan


umum akan membawa masyarakatnya dalam kehancuran sehingga
lenyaplah bangsa itu. Oleh karena itu, setiap gerak langkah kebijakan

19
semestinya menggunakan pemikiran yang matang sehingga tidak
terjadi benturan dalam masyarakat.6

Intisari Hadits:

1. Setiap orang harus mengikuti dan menaati pemimpinnya selama


pemimpin itu mengajak melakukan kebaikan
2. Pemimpin yang membuat berbagai kebijakan yang menyimpang
dari kebenaran tidak wajib dipatuhi
3. Ukuran kepatuhan kepada pemimpin adalah baik dan buruknya
kebijakan yang diambil dengan melihat kemasalahatan.

6
Oneng Nurul Bahiyah, Materi Hadits tentang Islam, Hukum, Ekonomi, Sosial dan Lingkungan,
(Jakarta:Kalam Mulia.2007)hlm 126-128

20
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pemimpin adalah pelaku atau seseorang yang melakukan kegiatan
kepemimpinan, yaitu seseorang yang melakukan proses yang berisi
rangkaian kegiatan saling pengaruh-mempengaruhi, berkesinambungan
dan terarah pada suatu tujuan. Dalam agama Islam, seorang pemimpin
adalah orang yang dipercaya untuk mengemban tugas kepemimpinan, dan
akan mempertanggung jawabkannya dihadapan tuhannya kelak.
Menjadi seorang pemimpin bukan berarti menjadi penguasa yang
bebas melakukan apapun sesuai dengan keinginannya, pemimpin
mempunyai tanggungjawab untuk memenuhi tugas sebagai wakil rakyat.
Oleh karena itu, menjadi pelayan atas apa yang menjadi kebutuhan rakyat
dalam pelayanan publik merupakan tugas yang harus dapat dipenuhi oleh
pemimpin.

B. Saran
Penulis menyarankan, setelah mempelajari materi tentang
pemimpin dan bagaimana tanggungjawab seorang pemimpin, maka sudah
sepatutnya kita mengetahuinya. Agar tidak terjadi salah pengartian
terhadap apa itu pemimpin, bagi para pemimpin, hendaknya melaksanakan
tugas sesuai dengan yang ada dalam Al-hadist.

21
DAFTAR PUSTAKA

Fauzi, Rizki. Makalah Hadits Tentang Kepemimpinan


http://www.academia.edu.makalahhaditstentangkepemimpinan diakses
pada tanggal 21 April 2019 pukul 20.00 WIB

http://mainhati89.blogspot.com/2011/02/asas-asas-kepemimpinan.html diakses
pada tanggal 21 April 2019 pukul 20.00 WIB

https://alisadikinwear.wordpress.com/2011/07/28/kepemimpinan-leadership/
diakses pada tanggal 21 April 2019 pada pukul 20.00 WIB

Bahiyah, Oneng Nurul. 2007. Materi Hadits tentang Islam, Hukum, Ekonomi,
Sosial dan Lingkungan. Jakarta: Kalam Mulia

22
Biodata Penulis

Nama : Khodijah
Tempat/Tanggal Lahir : Pekalongan, 17 Mei 1997
Alamat : Perumahan Wonopringgo Asri B-44
Hobi : Memasak
Motto Hidup : Man Jadda Wa Jadda

Nama : Ira Ristia (cute girl)


Tempat/Tanggal Lahir : Pekalongan, 20 Februari 1997
Alamat : Dk. Doro Raharjo, Doro, Pekalongan
Hobi : Membaca
Motto Hidup : Never Give Up

Nama : Ayu Setiyani


Tempat/Tanggal Lahir : Pekalongan, 10 April 1998
Alamat : Desa Banjarsari, Talun, Pekalongan
Hobi : Membaca
Motto Hidup : Dream, Believe, And Make It Happen

23

Вам также может понравиться