Вы находитесь на странице: 1из 3

TATA CARA PENYUSUNAN

SASARAN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL

1. Setiap Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) WAJIB Menyusun
Sasaran Kerja Pegawai (SKP) dan ditandatangani Paling lambat pada tanggal 5 awal tahun
kegiatan berjalan.
2. Sasaran Kerja Pegawai (SKP) memuat kegiatan tugas jabatan dan target yang harus dicapai dan
disepakati antara Pejabat Penilai dengan PNS yang dinilai dalam jangka waktu 1 (satu) tahun
yang bersifat :
a. Jelas, dalam artian kegiatan yang dilakukan harus dapat diuraikan secara jelas.
b. Dapat Diukur, yang berarti kegiatan yang dilakukan harus dapat diukur secara kuantitas
maupun kualitas.
c. Relevan, kegiatan yang dilakukan harus berdasarkan lingkup tugas masing-masing.
d. Dapat Dicapai, kegiatan yang dilakukan harus disesuaikan dengan kemampuan PNS.
e. Memiliki Target Waktu, kegiatan yang dilakukan harus dapat ditentukan waktunya.
3. Bahan pendukung dalam menyusun Sasaran Kerja Pegawai (SKP) sebagai berikut:
a. Rencana Kerja Tahunan atau Penetapan Kinerja Tahunan Organisasi bersangkutan;
b. Dokumen Organisasi dan Tata Kerja Organisasi bersangkutan yang ditetapkan oleh
pejabat yang berwenang;
c. Dokumen DIPA/RKAKL/POK;
d. Dokumen Uraian Tugas/jabatan pemegang jabatan (Nomenklatur Jabatan);
e. Peta jabatan yang telah divalidasi;
f. Presedur Operasional Standar (SOP) pelaksanaan tugas/pekerjaan;
g. Laporan capaian pelaksanaan tugas tahun sebelumnya;
h. Permenpan dan RB tentang Jabfung dan angka kreditnya bagi jabatan fungsional tertentu;
4. Setiap Kuasa Pemegang Anggaran (KPA) di dalam Satuan Kerja Perangkat Daerah WAJIB
mencantumkan Target Biaya pada Form Sasaran Kerja Pegawai (SKP).
5. Penyusunan SKP bagi PNS yang menjalani Cuti Bersalin, Cuti Besar, atau Cuti Sakit, pada
awal tahun kegiatan maka penyusunan SKP yang bersangkutan disesuaikan dengan
kondisinya.
6. PNS yang karena kepentingan tugas ditunjuk oleh pejabat yang berwenang menjadi Pejabat
Pelaksana Tugas (PLT) di jabatan lain, maka kegiatan yang dilakukan (sebagai PLT)
merupakan tugas tambahan.
7. PNS yang terlibat dalam tim kerja dan merupakan tugas jabatannya (core business), maka
kegiatan yang dilakukan (sebagai Tim Kerja) merupakan tugas jabatan. Sedangkan, PNS
yang karena kepentingan tugas ditunjuk menjadi tim kerja di unit kerja lain yang bukan
merupakan tugas jabatannya (core business), maka kegiatan yang dilakukan (sebagai Tim
Kerja) merupakan tugas tambahan.
8. PNS yang tidak diberhentikan dari dari jabatan organiknya Apabila seorang PNS yang diangkat
menjadi pejabat Negara dan tidak diberhentikan dari jabatan organiknya, maka yang
bersangkutan tetap menyusun SKP. Sedangkan, apabila seorang PNS yang diangkat menjadi
Pejabat Negara dan diberhentikan dari jabatan organiknya, maka yang bersangkutan
dikecualikan dari penyusunan SKP.

9. PNS yang .............................


-2-

9. PNS yang dipekerjakan (DPK)/diperbantukan (DPB) dalam menyusun SKP sesuai dengan
tempat dimana yang bersangkutan dipekerjakan/diperbantukan dan penilaian SKP-nya tetap
dinilai oleh atasan langsungnya dimana yang bersangkutan dipekerjakan/ diperbantukan.
10. Perpindahan pegawai dapat terjadi baik secara horizontal, vertikal, maupun diagonal (antar
jabatan struktural, jabatan fungsional, dari struktural ke fungsional atau sebaliknya). Dalam
hal demikian, penilaian SKP-nya adalah dengan cara menggabungkan capaian SKP dari
jabatan yang lama dengan jabatan yang baru.
11. Penyusunan SKP terhitung bagi CPNS dilakukan mulai tanggal yang bersangkutan
melaksanakan tugas sesuai surat perintah melaksanakan tugas (SPMT) dan Nomenklatur
Jabatan yang dilamar. Dan bagi CPNS yang melamar menjadi Jabatan Fungsional Tertentu
maka, tidak mencantumkan Jenjang Jabatan hingga ada pengangkatan
12. PNS yang akan mengakhiri masa jabatan wajib terlebih dahulu membuat laporan capaian SKP
bawahannya dan diserahkan kepada pejabat penggantinya
13. Bagi PNS yang menduduki jabatan struktural maupun fungsional umum dengan sifat
tugas yang input/bahan kerjanya berasal dari unit organisasi yang bersangkutan, maka
penetapan target didasarkan pada rata-rata penetapan kinerja tahun-tahun sebelumnya, selama
3 (tiga) tahun terakhir.
14. PNS yang melaksanakan tugas belajar di dalam negeri dan luar negeri tidak diwajibkan
menyusun SKP, namun penilaian prestasi kerjanya berdasarkan hasil nilai akademik yang
diperoleh dan Nilai Perilaku didapat dari Nilai terakhir yang didapat PNS sebelum mengikuti
tugas belajar.
15. Penilaian Prestasi Kerja bagi PNS yang dipekerjakan/ diperbantukan pada lembaga
i nternasional di luar negeri dilakukan oleh pimpinan instansi induknya atau pejabat lain yang
ditunjuk berdasarkan bahan yang diperoleh dari instansi tempat yang bersangkutan bekerja.
16. PNS yang dipekerjakan/diperbantukan pada lembaga i nternasional di Luar Negeri dan
dibebaskan dari jabatan organiknya tidak wajib menyusun SKP. Penilaian Prestasi Kerja pada
akhir tahun hanya dinilai dari unsur perilaku kerja.
17. Contoh kata operasional dalam menyusun Sasaran Kerja Pegawai (SKP) berdasarkan jenjang
jabatan :
a. Eselon II : Menyelenggarakan, menetapkan, (penyusunan, pelaksanaan urusan,
pengelolaan, pembinaan, pengkajian, koordinasi pelaksanaan, fasilitasi
dan bimbingan, evaluasi dan pemantauan, dll).
b. Eselon III : Mensosialisasikan, merumuskan, melaksanakan, mengembangkan
(koordinasi dan sinkronisasi, pengelolaan, pengkajian, penyusunan,
pengusulan, pengembangan, fasilitasi dan bimbingan, perumusan
kebijakan, pemantauan dan evaluasi, dll).
c. Eselon IV : Memproses, merancang, melakukan, mengerjakan (penyusunan bahan,
melakukan urusan, penelaahan, pengkajian, pulahta, pemantuan dan
evaluasi, pengelolaan dan perawatan sarpras, penyimpanan, dll).
d. JFU : Menyiapkan, mengolah, mengumpulkan bahan, mengetik,
membayar, mendokumentasikan, (menyiapkan administrasi,
menyiapkan bahan, menganalisis, meng-entry data, memeriksa berkas,
menerima, menyortir, mengirim, dll).
e. JFT : Kata operasional yang digunakan disesuaikan dengan tingkat
Jabatan Fungsional Tertentu
18. Terkait, dengan penyusunan Sasaran Kerja Pegawai Negeri Sipil setelah perubahan Satuan
Organisasi Perangkat Daerah di Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat penyusunan dilakukan
dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Untuk Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama penyusunan Sasaran Kerja Pegawai Negeri Sipil
dapat dilakukan langsung dengan kegiatan tugas jabatan baru setelah pengukuhan dan
pelantikan pada tanggal 3 s.d 4 Januari 2017.
b.Untuk Pejabat ......................
-3-

b. Untuk Pejabat Administrator dan Pengawas serta Pelaksana penyusunan Sasaran Kerja
Pegawai (SKP) tetap dilakukan sebagaimana penyusunan SKP tahun sebelumnya sampai
dengan tanggal pengukuhan dan pelantikan Pejabat Administrator dan Pengawas tanggal
16 Januari 2017. Selanjutnya, setelah pengukuhan dan pelantikan disusun kembali Sasaran
Kerja Pegawai Negeri Sipil sesuai kegiatan tugas jabatan pada jabatan yang baru setelah
pelantikan.
c. Untuk pejabat fungsional tertentu penyusunan Sasaran Kerja Pegawai Negeri Sipil tetap
seperti pada penyusunan tahun sebelumnya yaitu paling lama ditetapkan pada tanggal 5
awal tahun kegiatan.
19. Berdasarkan Surat Edaran Kepala Badan Kepegawaian Negara RI Nomor K.26-30/V.20-3/99
tanggal 5 Februari 2016 yang tertuang dalam angka 3 (tiga) poin e disampaikan bahwa Pejabat
Pelaksana Tugas (PLT) dan Pelaksana Harian (PLH) dapat menetapkan Sasaran Kerja Pegawai dan
Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil.

Вам также может понравиться