Вы находитесь на странице: 1из 29

3.4.

PROSES KEPERAWATAN

Nama : An S Ruang : Mirah


Umur : 10 bulan Cm : 890197
Jenis kelamin : perempuan DM : Bronchopnomonia
N Diagnosa Keperawatan P E R E N C A N AA N IMPLEMENTASI EVALUASI
Tujuan Intervensi Rasionalisasi
o
1 2 3 4 5 6 7
1. Gangguan pemenuhan O2 Kebutuhan O2 terpenuhi - Pertahankan  Dengan Tgl 26 Oktober Jam Tgl 26 oktober 2005
kurng dari kebutuhan s.d setelah 2 hari dengan pemberian O2 memberikan 09.00 Wib Jam 13.00 Wib
S : Menurut penuturan
peradangan pada bronchus criteria : inhalasi,2 liter / oksigen inhalasi, Memberikan therapy O2
ibu klien, klien masih
sehingga terjadi - R = 28 – 35 mnt maka dapat sesuai kebutuhan klien,O2
batuk dan sesak tetapi
peningkatan produksi x/mnt memenuhi = 2 liter / mnt
mulai berkurang
bronchus yang ditandai - Tidak terdapat kebutuhan O2
- R = 38 x/mnt
dengan : sekret klien.
- Ronchi (+)
Ds : - Menurut penuturan - Tidak ada ronchi - Atur posisi  Dengan posisi Jam 09.15 Wib
- Secret berkurang
ibu klien ,klien batuk- - Tidak ada napas kepala lebih tinggi kepala lebih tinggi Mengatur posisi tidur
- Cuping hidung (+)
batuk dan sesak cuping hidung dari kaki dari kaki maka klien dengan posisi kepala
- Reaksi suprasternal
Do : - Reaksi interkosta akan terjadi lebih tinggi dari kaki
(+)
- R = 40 x / menit sternal ( - ) penekanan dari
- O2 terpasang
- Suara nafas ronchi - Klien tidak sesak rongga abdomen
- Terdapat secret - Klien tidak batuk pada rongga dada.
- Adanya reaksi - Observasi respirasi  Dengan Jam 09. 30 Wib
interkosta suora sternal klien tiap 1 jam mengobservasi Mengobservasi respirasi
- Nafas cuping sekali. respirasi maka klien setiap satu jam
hidung (+) pemenhan sekali
- O2 terpasang kebutuhan O2 klien
dapat teratasi..
- Isap mucus  Dengan menghisap Jam 10.00Wib
dari jalan napas mucus dari jalan Menghisap mucus dari
napas maka jalan jalan napas dengan
napas tidak akan suction sesuai kebutuhan
terhalangi sehingga
klien dapat
bernapas dengan
baik
- Berikan obat  Dengan Jam 09.05Wib
sesuai advis memberikan Memberiakan therapy
dokter : therapy antibiotika obat sesuai advise dokter
 Anbacin 3x250mg maka akan - Anbacin 1x 200 mg (iv)
Pkl : membunuh kuman - Samficilin 1x300 mg (iv)
09.00,17.00,01.00 shg akan - Sagestam 1x10 mg (iv)
 Sanficilin 2x 10 mg mempercepat
09.00,21.00 penyembuhan Tgl 26 Oktober Jam
2. Gangguan pemenhuan  Sagestam 1x 10 mg  Untuk mengurangi Tgl 26 Oktober Jam 12.30 Wib
nutrisi s/d adanya batuk - Berikan PASI frekuensi muntah 07.30 Wib S : - Menurut penuturan
dan sesak yang ditandai Kebutuhan nutrisi sedikit-sedikit tapi - Memberikan ibu klien daya hisap
dengan : terpenuhi setelah satu hari sering PASI sedikit demi klien mulai normal
Ds : Menurut penuturan ibu dengan kriteria. sedikit tapi sering O : - Sonde terpasang
klien daya hisap klien - BB klien normal  Untuk merangsang Jam 11.00 Wib - Intake ASI (+)
berkurang sehingga - Klien mau - Berikan ASI peristaltik usus dan - Memberikan ASI
intake kurang memakan makanan hangat mengurangi yang hangat
tambahan rangsangan muntah
- Klien makan  Dengan Jam 10.30 Wib
peroral - Berikan infus memberikan infus - Memberikan
- Kien tidak dan monitor cairan akan membantu cairan infus dan
muntah infus, infus KAEN pemenuhan nutrisi memonitor cairang
20 tts/menit klien memonitor
infus agar tidak
terjadi kelebihan
intake dalam tubuh

Tanggal 26 Oktober 05
3. Gangguan pengaturan suhu  Dengan Jam 11.30 Wib Jam 14 .00 Wib
tubuh :hipertermi - Berikan kompres memberikan - Memberikan kompres S : - Menurut penuturan
sehubungan adanya hangat pada kompres hangat hangat pada daerah dahi Ibu klien panas badan
peradangan pada broncus daerah dahi dan akan terjadi dan lipatan kulit klien mulai berkurang
yang ditandai dengan : lipatan kulit konduksi panas dan O : - Suhu tubuh 37,8c
Ds : - Menurut penuturan Pengaturan suhu tubuh mencagah - Tekstur bibir kasar
Ibu klien badan terpenuhi setelah 2 hari vasokontriksi - Mukosa kering
klien terasa panas dengan kriteria : pembuluh darah
Do : - Suhu tubuh 38,5 c - Suhu tubuh 36-
- Tekstur bibir kasar 37 c  Untuk menggganti Jam 11. 45 Wib
- Mukosa bibir kering - Tekstur bibir - Anjurkan banyak cairan yang keluar - Menganjurkan banyak
- Badan klien panas halus minum. akibat peningkatan minum
- Mukosa lembab suhu tubuh Tanggal 27 Oktober 05
4 Gangguan pemenuhan  Supaya tidur klien Jam 07.00 Wib Jam 07.30 Wib
Kebutuhan istirahat tidur - Ciptakan lingkungan nyenyak - Menciptakan suasana S : -Menurut penuturan
sehubungan dengan adanya senyaman mungkin senyaman mungkin Ibu klien,tidur
batuk dan sesak yang dengan cara kliencukup nyenyak
ditandai dengan : membersihkan O : - Sklera sedikit
Ds : Menurut penuturan lingkungan kemerahan
Ibu klien,klien batuk  Maka tidur klien - Membatasi jumlah - Konjungtiva pucat
dan sesak,dan tidur Gangguan pola istirahat -Batasi jumlah tidak terganggu pengunjung - Klien masih lemah
klien kurang tidur teratasi setelah 2 hari pengunjung
Do: - Sklera mata yang ditandai dengan :
kemerahan - Ibu klien
- Konjungtiva pucat mengatakan tidur
- Klien tampak lemah klien cukup nyenyak
- Sklera tidak
kemerahan
- Konjungtiva
tidak pucat
- Klien tidak
lemah.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perwatan anak adalah bentuk pelayanan profesional yang merupakan

bagian integral dari pelayanan kesehatan di dasarakan pada kiat keperaawatan

berdasarkan berebentuk asuhan bio-psiko-sosial yang komprehensif di tujukan

kepada individu, keluarga dan masyarakat baik sakit maupaun sehat yang

mencakup seluruh kehidupanmanusia


BAB III
TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. S DENGAN
BRONCHOPNEUMONIA (BHP) DI RUANG MIRAH
RSU Dr SLAMET GARUT

A. TINJAUAN KASUS

3.1. Pengkajian

1. Biodata Klien

Nama : An. S

Umur : 10 bulan

Alamat : Cidatar, Cisurupan, Garut

Jenis kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Suku bangsa : Sunda / Indonesia

No Cm : 890197

Tgl masuk : 25 Oktober 2005

Tgl pengkajian : 26 Oktober 2005

2. Biodata penanggung jawab


Nama : Tn E

Umur : 44 tahun

Alamat : Cidatar, Cisurupan, Garut

Jenis kelamin : Laki-laki

Pekerjaan : Wiraswasta

Hub dgn klien : Ayah kandung

B. Riwayat Kesehatan

a. Keluhan utama

Menurut penuturan ibu klien,klien sering batuk-batuk.

b. Riwayat kesehatan sekarang

Menurut penuturan ibu klien,± 4 hari sebelum klien masuk rumah sakit,

klien mengalami batuk batuk, awalnya batuk biasa dan tidak sering, tapi

hari kedua batuknya disertai pengeluaran dahak pada pagi pagi, dan hari

ketiga disertai adanya sesak dan waktu menetek hisapannya lemah,karena

merasa khawatir,maka oleh keluarganya klien dibawa ke RSU Dr Slamet

Garut. Dan klien dinyatakan hrus dirawat inap diruang Mirah I,Pada saat

dilakukan pengkajian tanggal 26 Oktober 2005,klien tampak batuk batuk

sesak dan klien tampak lemah

Riwayat kesehatan dahulu

Menurut penuturan ibu klien,±2 bulan yang lalu anaknya mengalami batuk

dan panas, kemudian klien dibawa berobat ke Bhetesda dan akhirnya

sembuh,±10 hari kemudian anaknya sakit lagi batuk dan panas,kemudian


berobat ke Puskesmas dan akhirnya sembuh. ±7 hari batuk dan panas lagi

dan akhirnya dibawa ke rumah sakit.

3 Riwayat kesehatan keluarga

Menurut penuturan ibu klien,diantara anggota keluarganya tidak ada yang

mempunyai penyakit menular maupun penyakit yang sama seperti klien.

Genogram :

Keterangan :

: Laki-laki : Klien
: Perempuan

Klien adalah anak ke 3 dari 3 bersaudara,klien tinggal bersama kedua orang

tuanya.

5. Riwayat Kehamilan dan Persalinan

a. Prenatal

Menurut penuturan Ibu klien, selama kehamilan Ibu mendapatkan

Imunisasi TT 1x, yaitu pada usia kehamilan 6 bulan,dan Ibu jarang

memeriksakan kehamilannya .

b. Intra natal

Menurut penuturan Ibu klien, pada saat melahirkan klien dalam usia

kandungan 9 bulan, klien dilahirkan secara spontan dan ditolong oleh

bidan.

c. Postnatal

Menurut penuturan Ibu klien, pada saat klien lahir tampak sehat, tidak

ada kecacatan tubuh, bayi menangis kuat, dan dapat menghisap

terutama saat menetek.

6. Riwayat Nutrisi

Menurut penuturan Ibu klien, sampai sekarang anaknya masih

diberi Asi dan makan bubur nasi +sayur +lauk pauk ± 3x. sehari.sebelum

sakit frekuensi menetek dalam satu hari 5-6x, sedangkan pada saat ini

frekuensi meneteknya 3-4x dan sedikit, karena terganggu oleh batuk dan
sesak. Pada saat ini klien tidak mau diberi makanan tambahan sehingga

klien dipasang sonde

7. Riwayat Imunisasi

Menurut penuturan Ibu klien, bahwa anaknya sampai saat ini baru

mendapatkan Imunisasi BCG umur 3 bulan, kemudian Imunisasi Polio 2x

pemberian dan Imunisasi yang lainnya belum, karena pada waktu akan di

Imunisasi klien dalam keadaan demam .

8. Riwayat pertumbuhan dan perkembangan

- Riwayat pertumbuhan

Menurut penuturan Ibu klien, Berat Badan klien sebelum sakit

adalah:9 kg, Tinggi badan :62 cm, Berat Badan saat lahir 2900 garm.

- Riwayat perkembangan

Perkembangan motorik kasar :menurut penuturan Ibu klien, klien

sudah dapat tengkurap dan terbalik sendiri, merangkak meraih benda,

memindahkan satu tangan ke tangan lainnya.

 Perkembangan motorik halus :menurut penuturan Ibu klien,

klien sudah dapat memegang benda kecil dengan ibu jari dan

jari telunjuk

 Perkembangan bahasa dan bicara :menurut penuturan Ibu klien

klien sudah dapat bicara Mama, Papa.

 Kebiasaan :menurut penuturan Ibu klien, klien mempunyai

kebiasaan yang khas seperti menghisap jempol atau jari tangan

lainnya .

9. Pemeriksaan fisik.
Tanggal 26 Oktober 2005, pukul 09.00 oleh penulis.

a. keadaan umum.

- penampilan umum :lemah

- kesadaran :composmentis.

- TTV :T :-

- P :120X/MNT

- R :40X/MNT

- S :38,5 c

- BB lahir :2900 gram

- BB sekarang :7 kg.

b. Sistem integumen

1. Rambut dan kepala

Warna hitam, tekstur halus, penyebaran merata, kondisi kulit tidak

ada kelainan, tidak ada kotoran .

2. Kulit

Warna kulit sawo matang, tekstur halus, lembab, turgor kulit

baik,ketika di cubit dapat kembali kesemula ±2 detik.

3. Kuku.

Warna dasar transparan, tekstur halus, bentuk cembung, ketika

ditekan pengisian kapiler kembali kesemula dalam waktu ±2 detik,

kuku panjang tapi tidak ada kotoran.

c. Sistem penglihatan.
Posisi mata kiri dan kanan klien simetris, sclera kemerahan, konjungtiva

pucat, kornea jernih, bola mata dapat digerakan kesegala arah.,pupl bereaksi

ketika ada cahaya.

d. Sistem pendengaran .

Posisi telinga kiri dan kanan simetris, warna sama dengan kulit

wajah,kedua telinga kondisinya baik,teksturnya halus,fungsi pendengaran

baik,terbukti ketika dipanggil klien bereaksi

e. system pernapasan

posisi hidung tampak simetris dengan wajah, warna sama dengan kulit

wajah,tekstur halus, pergerakan dada saat ekspirasi dan inspirasi sama,

suara napas ronchi, terdapat secret, frekuensi napas 40x/menit. Adanya

reaksi Intercosta supra sternal, dan adanya pergerakan cuping hidung.

f. Sistem kardiovaskuler

Frekuensi nadi 120x/menit.

g. Sistem Gastrointestinal

1. Mulut.

Warna bibir merah muda,tektur kasar, mukosa kering, tidak tampak

adanya stomatitis, bibir atas dan bibir bawah tampak simetris, warna

gigi tampak putih, tidak tampak adanya kotoran, jumlah 4 buah.

2. Abdomen.

Warna kulit sama dengan kulit sekitar,tidak ada Oedema, tidak

tampak adanya kotoran, simetris dengan kedudukan tubuh.


3. Pola eliminasi

Menurut penuturan Ibu klien, saat sehat BAB klien 1x/hari,warna

kuning,kondisi lembek, bau khas feses, dan selama di rumah sakit

klien pernah BAB 3x

h. Sistem Genitourinaria

Menurut penuturan Ibu klien, saat sehat dan sakit klien BAKnya

lancar, frekuensi tidak teratur, warna kuning, bau khas urine, serta

tidak ada kelainan pada alat genetalianya.

i. Sistem penciuman.

Kedua lubang hidung,tampak simetris,terdapat napas cuping

hidung,tidak tampak adanya kotoran, tampak terpasang O2 dilubang

hidung kiri dengan sonde dilubang hidung kanan.

j. Sistem muskuloskeletal

- Ekstremitas atas.

. Tangan sebelah kanan dapat digerakan dengan leluasa, tidak terdapat

cianosys, tidak ada oedema.

Tangan sebelah kiri pergerakannya terbatas karena terpasang

infus,tidak ada cyanosis,tidak ada oedema.

-. Ektremitas bawah

kedua kaki dapat digerakan kesegala arah dengan leluasa

k. Neurosensori

Klien dapat merasakan menggenggam ketika dirangsang sentuhan pada

telapak tangan klien, pada ektremitas atas dan bawah tidak di

temukanya adanya kelumpuhan.


l. Pola aktivitas sehari hari

Menurut penuturan Ibu klien, klien dimandikan 1x sehari,ganti pakaian

2x sehari, klien tidur malam ±8-9 jam/hari,tidur siang 2-3

jam/hari,dengan kualitas tidak nyenyak karena klien sering sesak,suhu

tubuh meningkat, klien tampak bedrest, kebutuhan klien dipenuhi oleh

Ibunya dan perawat.

m. Data penunjang

a. lab

Hematologi Hasil Normal


Haemoglobin 11,4 P :12-16 gr/dl

Glukosit 8.500 7000-17 000/mm

Trombosit 30.000 150 000-350 000/mm

Hematrokit 16 % L :40-50 % P :35-45 %


..

b. Dx :Bronchopnuemonia

c. Therapy :

- Inhalasi : O2 2 liter /menit.

- Parenteral :
3.2. Analisa Data

SYMPTOM ETIOLOGI

NO PROBLEM
DS :Menurut penuturan Masuknya bakteri Gangguan

1 Ibu klien, klien batuk kesaluran pernapasan pemenuhan

batuk dan sesak. kebutuhan O2

DO : respirasi :40x/menit. Penyeberan hematogen kurang dari

- suara nafas ronchi. kebutuhan.

- adanya reaksi Intercosta Infeksi

Suprosternal.

- Nafas cuping hidung Peradangan pada bronchus

- O2 terpasang
Alveolus terisi oleh cairan

Cairan tersebut

terkontaminasi dan

terinfeksi oleh mikro

organisme

Cairan tersebut menjadi

mucus
DS :menurut penuturan Terjadi peningkatan

Ibuklien daya menghisap mucus

klien berkurang sehingga

intake Asi berkurang dan Nafas sesak

klien tidak mau memakan Gangguan

2 makanan tambahan Batuk pemenuhan

DO : klien tampak lemah kebutuhan

Sonde terpasang Batuk dan sesak nutrisi

Refleks menghisap pada

DS : Menurut penuturan waktu menetek menurun

Ibu klien badan klien

terasa panas Asupan nutrisi ke dalam

DO : suhu :38,5 c tubuhtidak cukup

Tekstur bibir kasar

Mukosa kering Cadangan energi untuk

metebolisme menurun

Anoreksia Gangguan

3 pengaturan

suhu tubuh

DS : Menurut penuturan Adanya peradangan pada :Hipertermi.

Ibu klien, klien sesak dan bronchus oleh bakteri

batuk batuk
DO : Sklera mata Terjadi peningkatan

kemerahan metabolisme tubuh untuk

Konjungtiva pucat memproduksi antibody

Tidur malam 8-9 jam

(kurang nyenyak) Peningkatan kalori dalam

tubuh

Gangguan

4 Suhu tubuh meningkat pola istsrahat

tidur
Batuk,sesak dan demam

Merangsang RAS

Klien terjaga

Sulit untuk tidur

Gangguan pemenuhan

istirahat tidur

3.3. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Gangguan pemenuahn kebutuhan O2 kurang dari kebutuhan sehubungan

dengan peradangan pada Broncus sehingga terjadi peningkatan produksi mucus

yang di tandai dengan :

DS : Menurut penuturan Ibu klien,klien batuk batuk dan sesak


DO : Respirasi :40x /menit

Suara napas ronchi

Terdapat secret

Adanya reaksi Intercosta suprasternal

Napas cuping hidung (+)

O2 terpasang

2. gangguan pemenuhan kebutuhan Nutrisi sehubungan dengan adanya batuk dan

sesak yang ditandai oleh :

DS : Menurut penuturan Ibu klien, daya menghisap klien berkurang

sehingga intake ASI berkurang, dan klien tidak mau memakan makanan tambahan

DO : klien tampak lemah

Sonde terpasang

3. gangguan pengaturan suhu tubuh :hipertermi sehubungan dengan adanya

peradangan pada broncus yang ditandai dengan:

DS : Menurut penuturan Ibu klien badan klien terasa panas

DO : - Suhu 38,5 c

- Tekstur bibir kasar

- Mukosa kering

4. gangguan pola istirahat tidur sehubungan dengan adanya batuk batuk dan sesak

yang ditandai dengan :

DS : menurut penuturan Ibu klien, klien sesak dan batuk batuk

DO : sclera mata kemerahan

Konjungtiva pucat

Tidur malam 8-9 jam (kurang nyenyak)


3.5. CATATAN PERKEMBANGAN

Nama : An. S Tanggal Pengkajian : 26 Oktober 2005

Umur : 10 bulan Diagnosa Medis : Bronchopneumonia

Jenis kelamin : Perempuan

No Tanggal DP Catatan Perkembangan Paraf


1. 26 Oktober I S : Menurut penuturan ibu klien, klien Perawat

2005 batuk dan sesak dan

O : R : 40 X/ menit Mahasi

- Suara nafas ronchi swa

- Terdapat secret

- Nafas kuping hidung (+)

- 02 terpasang

- adanya reaksi cater costo

suprasternal

A : Gangguan Pemenuhan Kebutuhan 02

Sebagian teratasi

P : - pertahankan pemberian 02 2 liter/ menit

- Atur posisi kepala lebih tinggi dari kaki

- Observasi respirasi tiap 1 jam sekali


- Usap mucus dari jalan nafas

- lanjutkan program pengobatan sesuai

advis dokter

I : - Mempertahankan pemberian 02 2 liter/

menit

- Mengatur posisi kepala lebih tinggi

dari kaki

- Mengobservasi respirasi tiap 1 jam

sekali

- Mengusap mucus dari jalan nafas

- Memberikan obat sesuai dengan advis

dokter

-Anbalin1x250mg iv

- sanficilin 2x 2000 mg iv

- Sagestam 1x 10 mg iv

E : Dalam waktu 2 hari batuk dan sesak

berkurang

- R : 18x/menit

- Ronchi (+)

- Secret (-)

- Cuping hidung (+)

- 02 terpasang

2 26 Oktober II S : Menurut ibu klien, daya hisap kien

2005 berkurang, intake asi < dan tidak mau


makanan tambahan

O : - sonde terpasang

- klien tampak lemah

- BB berkurang

A : Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi

teratasi sebagian

P : - berikan PASI sedikit demi sedikit

- berikan ASI yang hangat

- monitoring cairan infus ( KAEN 20

tts/mnt)

I : - Memberikan PASI sedikit demi sedikit

- Memberikan ASI yang hangat

- Memberikan cairan infus

E : daya hisap klien mulai normal.

- Sonde masih terpasang

- Intake ASI ( +)

- Klien tampak lemah

3. III S : menurut penuturan ibu klien, badan

klien terasa panas

O : - Suhu 38,5 0c

- tekstur bibir panas

- mukosa kuning

- badan klien panas

A : Gangguan pengaturan suhu tubuh


teratasi sebagian

P : - berikan kompres hangat pada daerah

dahi dan lipatan kulit

- anjurkan banyak minum air hangat.

I : - Memberikan kompres hangat pada

daerah dahi dan lipatan kulit

- Menganjurkan banyak minum air hangat

E : Panas badan klien mulai berkurang

- S : 37,8 0 C

- Tekstur bibir kasar

- Mukosa kuning

4 IV S : Menurut penuturan ibu klien, klien batuk

dan sesk sehingga tidur klien kurang

nyenyak

O : - sclera kemerahan

- konjungtiva pucat

- klien tampak lemah

A : Gangguan pola istirahat tidur teratasi

sebagian

P : - ciptakan lingkungan senyaman

mungkin

- batasi jumlah pengunjung

I : menciptakn lingkungan senyaman

mungkin
- Membatasi jumlah pengunjung

E : sclera sedikit kemerahan

- konjungtiva tidak pucat

- klien masih tampak lemah.

Вам также может понравиться