Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Kombucha
Kombucha yang
Menakjubkan
© Oleh Günther W. Frank, Genossensch.-Str. 10
D-75217 Birkenfeld, Germany
E-mail: frank@kombu.de
Bisa dibaca didalam Injil (Ruth 2 :14) bahwa tuan tanah Boas pada saat
sedang panen gandum, mengundang makan Moabite Ruth, yang kelak menjadi isterinya, dengan
berkata Ruth seperti kutipan berikut: "Datanglah kemari dan makanlah roti serta celupkanlah
sepotong dari rotimu kedalam minuman asam ini! Kemudian dia duduk disamping para pengetam
gandum; serta diberikannya gandum yang telah dimasak kepada Ruth yang kemudian memakannya
dan terpuaskan, lalu pergilah Ruth". Ceritera Injil ini terjadi sekitar 1000 tahun S.M., tidak hanya
memberikan kepada kita gambaran mengenai contoh kebiasaan mereka dalam hal gizi, walaupun pola
hidup mereka masih sangat sederhana dalam ukuran kita sekarang. Bisa dilihat bahwa dalam
mempersiapkan minuman, dipakai asam dari susu untuk menjamu rekan-rekannya guna memberi
kekuatan dan kesegaran jasmani setelah bekerja keras memanen hasil pertanian.
Kombucha adalah suatu ramuan minuman kuno, yang terjadi atas hasil simbiosis murni dari bakteri
dan ragi Kombucha Tea (KT) yang berasal dari Asia Timur, dan sampai di Jerman melalui Russia
sekitar akhir abad lalu. Penyembuh terhadap berbagai macam penyakit ini telah di gunakan berulang
kali dirumah tangga dipelbagai Negara Asia. Jamur tersebut terdiri dari gelatinoid serta membrane
jamur yang liat dan berbentuk piringan bulat serta hidup dalam lingkungan nustrisi teh-manis yang
akan tumbuh secara berulang sehingga membentuk susunan piringan berlapis. Piringan pertama akan
tumbuh pada lapisan paling atas yang akan memenuhi lapisan, kemudian disusul oleh pertumbuhan
piringan berlapis-lapis dibawahnya yang akan menebal. Bila dirawat secara benar, maka jamur ini
akan tumbuh pesat dan sehat, sehingga akan hidup sepanjang umur pemilik serta keturunannya.
Selama proses fermentasi dan oksidasi berlangsung, maka akan terjadi bermacam-macam reaksi pada
larutan teh-manis secara assimilatif dan dissimilatif. Jamur teh akan memakan gula, dan sebagai
gantinya memproduksi berbagai unsur berguna yang akan muncul pada minuman tersebut seperti :
glucuron acid, acetic acid, lactic-acid, vitamin, asam-asam amino, berbagai unsur antibiotik, serta
unsur-unsur lain. Maka dari itu, jamur Kombucha ini adalah sebuah paberik biokimia mini yang
sesungguh-nya.
Focus, majalah mungguan Jerman mempublikasikan artikel mengenai Kombucha dan Gunther W. Frank (FOCUS No. 34,
August 21, 1995, halaman 128). Foto ini adalah sebagaimana dimuat dalam artikel tersebut. Judulnya mengatakan bahwa
pribadi-pribadi ini adalah penggemar Kombucha.
Banyak dokter dan ilmuwan telah membuktikan bahwa efek dari minuman Kombucha ini, merupakan
penyembuh rumahan. Berbagai penelitian mengenai Kombucha telah dilaksanakan serta dibicarakan
efektivitas penyembuhannya yang berbasiskan pada glucon-acid serta glucuron-acid, lactic-acid, acetic
acid, serta berbagai macam vitamin C dan kelompok vitamin B yang sangat mujarab untuk menunjang
kesehatan. Sebagaimana telah dibuktikan oleh para peneliti di Russia, bahwa banyak komponennya
mengandung zat-zat yang mempunyai sifat antibiotik serta penawar racun, dimana zat-zat tersebut
memainkan peran penting dalam proses biokimia tubuh manusia.
Berlawanan dengan obat-obatan farmasi yang mempunyai efek samping yang kurang menyenangkan,
maka unsur-unsur aktif dari Kombucha akan mengarah kepada seluruh sistem tubuh melalui pengaruh-
pengaruh metabolisme bersahabat, yang mana bisa memulihkan kembali kondisi dari dinding-dinding
sel tanpa mengakibatkan efek samping, sehingga akan membuat sehat para penggunanya. Gunakanlah
kekuatan alami ini untuk menjaga vitalitas, aktivitas, dan juga kapasitas mental serta fisik anda!
Professor S. Bazarewski mengemukakan dalam suatu laporan di "Correspondence for the Association
of Nature Researchers in Riga",1915, bahwa diantara para penduduk Latvia di Propinsi Rusia Baltic,
yaitu di Livland dan Kurland, mereka mempunyai obat tradisional yang bernama "Brinum Ssene" yang
secara harfiah diterjemahkan sebagai "Jamur Ajaib". Penduduk Latvia menggambarkan jamur ini
sebagai "Suatu kekuatan penyembuhan yang ajaib untuk berbagai macam penyakit" sesuai dengan
uraian Bazarewski. Beberapa orang penduduk yang ditanyai oleh Bazarewski menyatakan bahwa
jamur ini bisa menyembuhkan pusing kepala, tetapi yang lain juga menyatakan kepadanya bahwa
"jamur ini sangat berguna dalam menyembuhkan berbagai macam penyakit".
Ketua Councilor Prof. Dr. Rudolf Kobert (1917-18) mendapatkan bahwa "jamur ini juga, secara
pasti, adalah obat untuk encok atau rematik pada persendian".
Demikian pula Prof. Dr. Wilhelm Henneberg (1926) melaporkan bahwa minuman yang dibuat dari
jamur ini, yang di Rusia dinamai "Tea Kwass", digunakan sebagai obat penyembuh berbagai penyakit,
terutama untuk sembelit.
Sesuai dengan uraian Dr. Madaus didalam "Seni Penyembuhan secara Biologis" (1927), bahwa jamur
tersebut dengan produk-produk metabolismenya, mempunyai pengaruh kuat dalam pembentukan
dinding-dinding sel baru pada proses regenerasi sel, dan dengan begitu merupakan alat penyembuh
yang sangat baik bagi arteriosclerosis atau pengerasan pembuluh darah yang disebabkan oleh endapan
cholesterol maupun kapur.
Prof. Br. Lakowitz (1928) mengkonfirmasikan pernyataan Waldeck, bahwa masalah gangguan
pencernaan akan dipulihkan dengan cepat oleh teh-jamur ini. Sakit kepala yang berat serta gangguan
syaraf bisa disembuhkan secara meyakinkan. Lackowits sampai kepada kesimpulan: "Penyebaran
secara ekstensif untuk memproduksi Tee-Kwass sebagai penyembuh terhadap gangguan pencernaan,
akan sangat disukai oleh berbagai macam lapisan masyarakat".
Dalam tabloid "White Flag" (1928) dilaporkan bahwa: "Rasa segar dari teh-jamur ini sangat
menyenangkan, dan efeknya juga akan sangat menguntungkan bagai para pemakainya. Rasa dari teh
yang sudah terfermentasi oleh jamur Kombucha ini, sungguh sangat nikmat. Boleh dikatakan mirip
dengan anggur yang ringan dan sparkling (Jawa: kemranyas), atau terrasa seperti semacam Pear-Juice.
Efeknya terhadap tubuh akan terasa dengan sangat cepat. Teh jamur ini kerjanya terutama adalah
membersihkan darah dan sebagai pembersih racun didalam sel-sel tubuh, sehingga dikatakan sebagai
obat yang mujarab bagi kebersihan kulit wajah (jerawat). Selanjutnya, menurut keterangan dokter,
adalah sangat baik bagi penyembuh sakit kepala yang kontinu atau menahun, nyeri2 pada anggauta
badan, penyakit gout atau encok yang menyebabkan sendi-sendi tangan membengkak karena adanya
endapan kristal asam urea, rematik tulang serta masalah-masalah lanjut usia lainnya. Efeknya secara
umum akan terlihat setelah minum teh-kombucha ini beberapa minggu, dicirikan dengan mening-
katnya kinerja tubuh, yang bisa dikaitkan dengan kandungan K(ombucha) T(ea) yang mengandung
berbagai macam vitamin serta efek hormonal, yang telah diketahui pula oleh beberapa dokter serta ahli
kesehatan.
Terlebih jauh, maka KT akan meningkatkan metabolisme tubuh secara meyakinkan dan dengan
demikian membersihkan tubuh melalui jalan a.l. membuang segala macam racun penyakit didalam
tubuh yang merongrong kesehatan.
Akibat yang menggembirakan pada penderita Arteriosclerosis
Dr. Maxim Bing (1928) merekomendasikan KT sebagai "penyembuh efektif untuk Arteriosclerosis,
gout serta gangguan alat-alat pencernaan. "Akibat yang menggembirakan adalah efeknya dalam
menurunkan tekanan darah, menurunkan kece-masan, obat peradangan, pembengkakan, nyeri2 serta
sakit dan pusing kepala sebagai akibat dari arteriosclerosis, dan kemudian menjadikan tubuh segar dan
sehat akibat penggunaan KT ini. "Masalah kelambanan reaksi usus besar dalam memproses sisa
makanan serta akibat-akibat lain seperti peradangan serta ambeien yang sering2 menyertainya, dengan
cepat akan dipulihkan oleh minuman KT ini. Demikian juga halnya dengan pengapuran pada ginjal
serta pembuluh-pembuluh darah kapiler di otak, akan diatasi dengan meminum KT secara teratur.
Dr. Siegwart Hermann (1/929) menggambarkan eksperimen pada kucing yang diracuni dengan
Vigantol (suatu preparat vitamin B terhadap penyakit anti rickets–anti pertumbuhan tulang). Bisa
dilihat akibat positif pada tingkat kolesterolnya setelah menerima ekstrak KT. Hal ini menarik sebab
pada kasus arteriosclerosis, maka tingkat kolesterolnya juga meningkat. Kesimpulan Dr. Herman pada
ekperimen tersebut : "Observasi oleh para dokter di Ruang Rawat Inap di Rumah Sakit, serta
percobaan2 terhadap beberapa binatang menunjukkan bahwa pengetahuan manusia dalam penelitian
ini telah jauh berkembang sehingga secara, umum muncul pengalaman 2 baru yang telah pula menjadi
catatan."
Pada tahun 1961, Dr. med. Valentin Köhler menstimulasikan suatu diskusi dalam penggunaan Asam
Glucuronic untuk penyembuhan melalui artikel berjudul "Asam Glucuronic memberikan keyakinan
pada para pasien penderita Kanker" dalam majalah "Medical Practice". Asam Glucuronic adalah salah
satu dari produk2 yang dihasilkan pada saat proses fermentasi pada KT. Dr. Köhler melaporkan pada
saat itu, bahwa dia mempunyai keyakinan yang kuat, mengenai pengobatan pasien kanker dengan
Asam Glucuronic ini. Efek panjang yang maksimal dari Asam Glucuronic adalah kemampuannya
dalam membangkitkan system pertahanan tubuh dan kemungkinan besar juga dalam menghasilkan
Interferon.
Efek detoxifikasi atau penawar racun tubuh dari Asam Glucuronic akan berjalan seiring dengan
peningkatan kondisi tubuh secara umum didalam metabolisme oksidatif tubuh.
Dr. Köhler juga mencatat keberhasilan yang menakjubkan dalam pengobatan pepohonan yang sakit.
Berbagai Lembaga telah mengadakan percobaan ilmiah dalam mengatasi kematian pepohonan.
Melalui kombinasi dengan pemberian pelbagai unsur nutrisi, elemen dasar kimia, serta ion logam
berat, maka suatu proses pembangunan tubuh pohon bersangkutan, akan teraktifkan atau terpacu.
Kapasitas Asam Glucuronic untuk masuk dalam kombinasi, baik dengan unsur racun dari luar maupun
yang bersifat endogenic, berakibat positif dalam melindungi sel tetumbuhan tersebut. Lebih dari 200
unsur kimia dapat ditangkal dari efeknya yang merusak dengan jalan ini, termasuk juga unsur 2 yang
bersifat larutan dalam hujan asam serta radioaktif, dan juga belerang dioksida, nitrat, serta ozone atau
O3. Menurut riset yang dilakukan oleh Dr. Köhler's, maka aktivitas proteksi yang berhubungan dengan
Asam Glucuronic, melindungi pula genetika tanaman dari gangguan dalam masa pertumbuhan atau
meningkatkan restorasi atau perbaikan dalam perjalanan pertumbuhannya. Kesimpulan yang muncul
dari percobaan Dr. Köhler's dapat pula dilakukan pada sel2 tubuh manusia. Proses pertumbuhan serta
dekomposisi dalam metabolisme manusia akan terpelihara dengan kondisi yang optimal melalui
pengaruh dosis kecil Asam Glucuronic yang didapat dari minuman KT, sehingga akan didapat
kombinasi perlakuan ilmiah serta produk alami yang mana akan disukai pula oleh orang awam.
Disinilah adanya kemungkinan pertolongan alami dalam hal netralisasi efek unsur racun didalam
tubuh yang didapat dari lingkungan luar oleh KT. Oleh Asam Glucuronic maka unsur-unsur beracun
dalam tubuh manusia yang mengganggu, diuraikan menjadi produk akhir yang kemudian dinetralisir,
sehingga dengan demikian dibuat tidak berbahaya. Fungsi netralisasi racun oleh Asam Glucuronic
bermanfaat bagi berbagai fungsi sel-sel.
Hal ini memperlihatkan peningkatan kapasitas endogenic berupa perbaikan sel-sel tubuh dan restorasi
serta peningkatan kesehatan tubuh yang telah mengalami kerusakan akibat tekanan lingkungan oleh
racun yang selalu mengancam kita dari berbagai sudut. Ketika banyak orang mengatakan, minum KT
tidak perlu untuk menyembuhkan penyakit tertentu, namun meminumnya untuk kesehatan secara
umum; hal ini akan menjadi titik temu dari aspek ilmiah serta pengalaman masyarakat awam yang bisa
berjalan secara beriringan.
Dr. E. Arauner (1929) melaporkan bahwa setelah menelaah beberapa laporan medis serta beberapa
evaluasi medis, akhirnya sampai kepada kesimpulan berikut :"Dalam kesimpulannya, bisa dikatakan
bahwa KT atau ekstraknya, telah dibuktikan bahwa KT merupakan pencegah yang sangat bagus
terhadap diabetes, namun khusus terhadap masalah ketuaan seperti arterioschlerosis, tekanan darah
tinggi dengan konsekwensi pusing kepala, gout, hemorrhoids atau peradangan sekitar dubur; sampai
kemungkinan terakhir paling tidak maka KT ini adalah pelancar buang air besar yang bagus." Dr.
Arauner melaporkan bahwa di negeri asalnya, KT telah digunakan berabad-abad oleh bangsa-bangsa
di Asia karena kemampuannya yang hebat menyembuhkan berbagai penyakit, dan paling tidak
menjadi obat rumah dalah penyembuhan kelelahan kronis, penyakit ketegangan syaraf dan jiwa,
berbagai penyakit penuaan, arteriosclerosis atau pengerasan pembuluh darah, masalah kekurang
lancaran dalam pembuangan kotoran, gout atau encok disertai pembengkakan pada sendi atau buku
jari (karena ada pengendapan asam urea yang terbentuk menjadi krsital), rematik, peradangan anus,
serta diabetes atau kencing manis.
Arauner menambahkan, tidak hanya para professor dan dokter serta ahli biologi telah menyatakan
keberhasilan KT yang menakjubkan dalam penyembuhan penyakit, namun juga menambahkan. bahwa
para peminum KT menyatakan "KT sangat berpengaruh dalam membina kesehatan fungsi tubuh
secara meyakinkan sekali".
Dokter Dr. Rudolf Sklenar dari Lich, Oberhessen, melaporkan di majalah periodik "Experiential
Healing Science" pada 1964 mengenai metodenya dalam mendiagnosa dan terapi yang berhasil:
"Suatu zat penyembuh alami yang berupa jamur yang bernama Kombucha, yang berperan sebagai
penawar berbagai racun yang menghancurkan macam-macam microorganisme dan juga cholesterol".
Dr. Sklenar menemukan suatu cara penyembuhan kanker, yang mana digunakan Kombucha dan juga
pelbagai penyembuh lain berupa preparat Coli, yang mempunyai peran penting dalam sanitasi flora di
bagian pencernaan manusia.
Dalam sebuah edaran setebal 8 halaman, berjudul "Diagnosa Kanker berbasiskan treatment pada
darah, treatment terhadap kanker, kondisi sebelum kanker, serta penyakit metabolik yang lain, dengan
menggunakan preparat Kombucha dan preparat Coli", Dr. Sklenar melaporkan bahwa vitamin-vitamin,
asam laktik serta asam glucuronic sangat efektif dalam percobaan ini. "Unsur-unsur tersebut
menghancurkan microorganisms yang merusak (viruses, bacteria, fungi) serta membuang kotoran dan
racun (uric acid, cholesterol, etc.)". Kombucha berperan secara bagus sekali, dalam menawarkan
segala macam racun tubuh yang diakibatkan oleh organisme. "Melalui kesenangan meminum KT ini,
maka akan didapatkan manfaat penguatan seluruh kelenjar didalam tubuh serta peningkatan
metabolisme tubuh".
Dr. Sklenar melaporkan mengenai apa yang telah secara sukses disembuhkannya dengan KT: gout,
rheumatik, arterio-sclerosis, arthritis sakit tulang, dysbacteria atau kekurangan bakteri tubuh dalam
pembusukan makanan diusus besar, constipation atau sembelit, impotensi atau hilangnya fungsi
seksual, nonspecific draining atau kekurangan cairan tubuh, obesity atau kegemukan, furunculosis(?),
kidney stones atau batu ginjal, cholesterol, cancer terutama pada gejala awalnya, dsb.
Gottfried Mueller, pendiri world-wide "Salem Children's and Youth Villages" memberikan pujian
terhadap Kombucha tea-mushroom sebagai berikut ini: "Pemberian dari Surga, khususnya untuk
kondisi darurat dalam masalah2 kesehatan manusia" ( dalam "Salem-Help" 15, No. 3, Agustus 1987,
hal 2).
Penilaian Pribadi atau Perorangan
Dalam pelbagai laporan tertulis di berbagai Lembaga maupun pengalaman perorangan yang saya baca
dalam penelitian saya mengenai Kombucha ini, maka banyak kesaksian yang meyakinkan muncul. Hal
ini menyiratkan secara dasar, bahwa Kombucha ini tidaklah khusus membidik organ tubuh tertentu,
namun terlebih kepada mempengaruhi organisme tubuh secara menyeluruh, sehingga tercapai situasi
kestabilan metabolisme tubuh melalui efek penetralan racun pada asam glucuronic. Hal ini akan
menyebabkan peningkatan kapasitas pertahanan endogenic tubuh terhadap pengaruh dan serangan
racun dari luar serta tekanan lingkungan yang menyerang dari berbagai sudut, sehingga sel akan
diperkuat setelah terjadi kerusakan metabolisme sel, dan akan berlanjut dalam bentuk restorasi tubuh
serta arahan2 penting bagi kesehatan.
Beberapa aspek kesehatan yang dinyatakan sebagai hasil dari penggunaan KT haruslah didukung
dengan penelitian lebih lanjut. Namun, mekanisme aktif lainnya telah secara keseluruhan dibuktikan
melalui pengujian ilmiah serta percobaan, seperti pada: fungsi pengaturannya terhadap bakteri pada
alat2 pencernaan, penguatan dan peremajaan sel-sel tubuh, detoxification (penawar racun didalam
tubuh) serta pengurangan pembuangan dengan kata lain seperti mengurangi kelebihan keringat,
harmonisasi metabolis, efek antibiotik, memfasilitasi keseimbangan pH tubuh.
Sekarang, sering ada peringatan2 dari pihak-pihak yang kurang paham atau mengerti. Demikian pula
dari pihak2 yang mempunyai niat penguasaan ekonomi atau kepentingan kekuasaan dagang, agar
jangan membuat minuman Kombucha sendiri. Peringatan ini diikuti pula dengan lampiran mengenai
cara2 yang keliru mengenai pembuatan Kombucha untuk membelokkan dan menyesatkan para
penggemarnya, yang seharusnya dilampiri dengan resep2 yang benar dan telah dicoba dengan bukti
yang seksama dari orang2 yang berpengalaman.
Bagaimanapun juga, bila kita bekerja dengan bersih serta memperhatikan pentunjuk yang dibuktikan
kebenarannya melalui pengalaman, maka tidak usah ragu-ragu dalam membuat minuman Kombucha
sendiri, seperti yang telah dilakukan oleh generasi-generasi sebelumnya. Siapapun harus mempunyai
pengetahuan yang mencukupi untuk dapat membuat KT ini, seperti halnya dengan mengolah bahan
makanan rumah tangga yang lain. Bila memperhatikan petunjuk yang benar, maka akan didapat KT
yang bagus serta enak rasanya, berfaedah serta efektif bagi kesehatan. Jamur ini akan meningkatkan
serta mengabdi kepada pemiliknya seumur hidup serta bisa diwariskan kepada anak cucunya turun
temurun, dalam menjaga kesehatan mereka.
Jamur Kombucha bisa Menjaga Dirinya Sendiri
Barangsiapa yang menjaga jamurnya dengan aturan yang telah ditetapkan melalui penelitian serta
dengan pengertian dan kehati-hatian, maka tidak akan menjumpai kesulitan ataupun hambatan atau
gangguan. Dalam laporan-laporan dari Rusia, diterangkan bahwa tidak perlu dilakukan penjagaan
yang ekstra hati-hati terhadap jamur ini, karena jamur ini bisa menjaga dirinya sendiri terhadap
kotoran. Jamur ini punya berbagai senjata guna menjaga dirinya seperti : asam organik, kandungan
alcoholic rendah, asam karbonik, produk2 antibiotik yang akan memblokir mikroorganisme luar yang
bukan berasal dari jamur itu sendiri.
Peneliti dari Russia I.N. Konovalow mengemukakan dalam laporannya pada th.1959, bahwa
pertumbuhan secara intensif dari jamur dan bakteri teh ini, akan mencegah atau mempersempit gerak
pertumbuhan berbagai jamur dan bakteri lainnya, yang bukan merupakan anggauta. Demikian pula
Professor G.F.Barbancik dari Russia (1958) melaporkan dalam bukunya mengenai teh jamur yang
didasarkan atas penelitian laboratorium, yang mana hasil pengujiannya memperlihatkan bahwa
mikroba lain akan dibasmi atau diusir oleh teh jamur ini secara kuat (antagonistis).
Sebaliknya, maka jamur ini dengan cepat akan berbiak serta membelah dirinya sendiri. Karena jamur
ini berkembang biak dengan cepat serta mudah di pisah-pisahkan, sanak saudara serta handai taulan
dengan mudah akan mendapat manfaatnya dari pemberian seorang pemakai. Adalah hal yang baik,
bila kita membagi-bagikan jamur ini kepada mereka guna menjaga kesehatan bersama dan sebagai
tanda persahabatan serta kerja sama antar umat manusia didunia.
Bahan:
• Kombucha culture (the ferment)
• 70 - 100 g (2.5- 3 ounce ) gula putih
untuk satu liter air
• 2 sendok teh hijau/hitam untuk satu
liter air
Alat:
• Tempat memasak air
• Toples
Adalah baik sekali bila anda membuat KOMBUCHA TEA untuk ukuran dua liter.
Sehingga bila anda punya Koloni Kombucha cukup besar, maka anda akan mudah
membuat KT untuk beberapa toples.
1. - Buat teh dengan cara biasa. Untuk per liter air, tambahkan 2 sdt teh hijau/hitam
kedalam air yang baru mendidih. Anda juga bisa gunakan teh-celup. Biarkan teh
mengembang selama 15 minutes. Teh hijau dan hitam n=berasal dari teh yang sama, hanya
cara prosesnya yang beda; hanya tidak difermentasikan. Dokter Jepang menemukan bahwa
teh hijau bisa menghindari tumbuhnya. Saya sarankan memakai teh hijau untuk membuta
minuman KT. Jika anda tidak ingin menggunakan teh hijau atau hitam, anda juga bisa
menggunakan Herbal Tea.
10. - Bila teh telah mencapai tingkat keasaman yang benar (pH 2,7 - 3,2), yang tergantung
pada cita-rasa individu, ambil KT colony dengan tangan yang bersih. Bersihkan KT colony
dibawah air ledeng atau air suam-suam kuku. Isi air teh yang sudah disiapkan kedalam
tempat/wadah/toples dan segera masukkan KT colony. Jaga temperatur air tehnya.
Tuangkan air teh Kombucha yang sudah jadi, kedalam botol, yang harus diisi. Sisakan
seperpuluh (10%) bagian untuk keperluan pembuatan Kombucaha Tea berikutnya. Tutup
botol dengan rapat. Saya fikir tidak perlu menyaring minuman yang sudah terfermentasi.
Adalah normal bila ada sisa-sisa zat didasar toples fermentasi. Ini disebabkan pertumbuhan
ragi, yang menghasilkan minuman KT. Ragi tersebut memiliki efek positif yang diinginkan
bagi organisme tubuh.
12. - Minuman ini memilki rasa yang enak. Menyegarkan, sedikit kecut. Minumlah tiga
gelas sehari; satu gelas (4 to 6 ounces atau lebih) pada waktu perut kosong dipagi hari,
gelas kedua setelah makan siang dan gelas ketiga pada saat menjelang tidur.
13. - Setiap kali proses fermentasi, jangan lupa untuk menambahkan 10 % minuman KT
ke cairan teh.
Hal-Hal Penting Yang Perlu Diketahui
Kadang-kadang
Kombucha Culture
terapung, dan kadang-
kadang ia tenggelam.
Keduanya OK. Bila
Kombucha Culture
tenggelam namun
kombucha culture yang
baru akan mulai
tumbuh dipermukaan.
Untuk keterangan
lengkapnya, silahkan
lihat halaman 33 dari
buku saya. Kombucha
culture perlu waktu untuk menghasilkan dirinya kembali. Ia mulai dengan lapisan sangat
tipis. Lebih lama anda biarkan dengan tenang, ianya akan semakin berkembang jadi lebih
tebal. Karena mengemabngak sebuah
Kombucha culture yang baru memerlukan
waktu , anda harus memisahkan nya dari
minuman Kombucha tea yang akan diminum.
Secara pribadi, apabila saya sudah mempunyai teh-kombucha saat anak-anak saya masih kecil, maka
tidak ada keraguan untuk memberikannya kepada mereka, walaupun saat itu mereka masih bayi,. Saya
tahu mengenai beberapa keluarga yang memberikan teh-kombucha kepada anak-anaknya secara
teratur setiap hari. Reaksi jasmaniah dari anak-anak tersebut, (dan juga orang dewasa), maka tubuhnya
akan lebih kebal terhadap penyakit demam. Dan apabila mereka sedang mengidapnya, maka mereka
juga akan lebih cepat sembuh dibandingkan dengan keadaan sebelum mereka minum teh-kombucha.
Saya tidak punya data ilmiah mengenai ini, namun pada hemat saya, KT aman untuk diminum oleh
semua orang yang tidak punya alergi terhadap unsur2 atau kandungan KT. Apabila seorang anak
mempunyai kecenderungan alergi terhadap makanan tertentu, maka cara yang paling baik adalah
berhati-hati dalam cara memberikannya dengan cara memberinya sedikit demi sedikit dan kemudian
jumlahnya kian ditambah.
Seperti halnya makanan yang baru diperkenalkan kepada seseorang yang punya kecenderungan alergi.
Untuk seorang anak (atau dewasa), maka sebaiknya jumlah yang diberikan sangat sedikit dulu, seperti
satu sendok teh pada hari pertama dan untuk beberapa hari berikutnya dan kemudian dilihat reaksinya
dengan seksama. Pada umumnya bila ada reaksi alergi sebagai akibat dari minuman KT ini, maka akan
muncul dengan sendirinya sehingga kita bisa memperkirakan cara pemberiannya.
Jawaban saya pribadi adalah: "Colleen, saya juga tidak mempunyai pengetahuan mengenai
pemberian KT kepada anak2. Sejauh ini dibuktikan bahwa tidak ada yang bahaya yang muncul pada
anak2 dengan memberinya minuman KT ini. Dikisahkan pula bahwa ada seorang ibu yang memberi
anaknya KT beberapa sendok setiap hari yang berakibat sembuhnya bayi tersebut dari penyakit kulit
merah gatal pada pipi diakibatkan karena terkena tumpahan susu ibunya sewaktu disusui. Kandungan
alkohol KT juga sangat rendah, setara dengan kandungan pada jus buah yang bisa diberikan kepada
anak2tanpa kekhawatiran. Tentu saja kita harus memberikannya secara hati2 dan teliti dengan takaran
sesuai dengan umur tentu saja, seperti halnya dengan obat2-an. Para orang tua diminta untuk memakai
perkiraan yang berdasarkan kebijakan dan akal sehat ketika memutuskan hal2 yang berkenaan dengan
apa yang akan dimakan dan diminum anaknya. Ada hal lain yang menyatakan bahwa : Kombucha
sangat bagus bagi para remaja yang mempunyai masalah jerawat.
Berikut ini adalah tabel yang bida dipakai sebagai pedoman praktis:
Umur Dosis
Lebih dari 18 Dosis penuh spt. dewasa
15 s/d17 tahun ¾ dosis
10 s/d 14 tahun ½ dosis
5 s/d 9 tahun 1/3 dosis
3 s/d 4 tahun ¼ dosage
1/10 to
1 s/d 2 tahun
1/5 dosis
Jack Barclay menambahkan: "Saya mengingatkan orang2 mengenai masalah pemberian KT untuk
anak2 yang berumur dibawah 1 tahun. Dokter mengingatkan agar jangan memberikan madu kepada
bayi dibawah 1 tahun karena karena mengandung bakteria serta enzim2 jumlahnya terlalu banyak bagi
organ pencernaannya yang masih muda serta sistem kekebalan mereka belumlah sepenuhnya tumbuh
dan terbangun dengan baik. Pada saat bayi baru keluar dari rahim ibunya, maka organ dalam mulai
mengalami pertumbuhan dan penguatan. KT juga mempunyai bakteri serta enzim2 yang terlalu keras
kerjanya bagi organ pencernaan bayi yang masih dalam kondisi berkembang. KT yang mempunyai
kandungan unsur pencahar atau unsur yang berkwalitas laxative(pencahar) bisa berakibat telalu
kerasnya reaksi pada peralatan pencernaannya. Saya tidak akan menyarankan pemberian KT pada bayi
dibawah 1 tahun atau yang baru lahir. Saya kira aturan yang benar adalah bila bayi sudah cukup umur
untuk diberi madu, maka dia juga sudah cukup waktunya untuk diberi KT ".
Kombucha, minuman hasil fermentasi
yang ada unsur "Ces-Pleng" didalamnya
Komentar oleh Günther W. Frank: artikel dari Tom Valentine (Search For Health, Volume 1, Nomer 6,
July/August 1993) membawa Kombucha ke Amerika Serikat pada tahun 1993. Sejak saat itulah maka
minuman kuno ini tersebut tersebar keseluruh penjuru Amerika Serikat.
Sesuatu yang kuno dan antik telah datang ke Amerika, dan anda harus tahu
mengenai hal ini sehingga sekarang anda bisa dengan sungguh2 berusaha untuk
mencegah penyakit seperti kanker serta pengerasan pembuluh darah (arthritis).
Dengan demikian anda juga akan bisa menjaga kesehatan bagi seluruh keluarga
dari penyakit dengan menggunakan minuman sederhana ramuan kuno buatan
sendiri ini, yang disebut sebagai Kombucha, yang berfungsi sebagai
penetralisir racun serta untuk menambah tenaga tubuh.
Berikut ada beberapa komentar dari para dokter yang telah menyelidiki
Kombucha pada tahun 1920-an:
"Maxim Bing (1928) merekomendasikan bahwa Jamur Kombucha adalah suatu saran yang sangat
efektif untuk mengatasi pengerasan pembuluh nadi, gout atau rematik tulang, serta ketidak lancaran
pada pencernaan perut. Dengan minum kombucha yang berasal dari bibit yang bagus serta segar, maka
efeknya yang sangat bermanfaat akan terasa optimal, yang ditandai dengan adanya penurunan tekanan
darah pada penderita darah tinggi, merasa lebih pasrah dan hilangnya rasa khawatir bagi penderita
ketegangan jiwa, hilangnya peradangan dan nyeri serta sakit2, sakit kepala dan pusing2, dsb. Perut yang
bermasalah serta penyakit yang mengiringinya, dengan cepat akan dapat teratasi. Hasil yang nyata
serta menggembirakan akan terlihat dalam perbaikan, terutama pada pengerasan ginjal serta
pembuluh2 darah kapiler didalam otak. Namun untuk pengerasan pada pembuluh darah jantung, agak
kurang berpengaruh.
Dr. E. Arauner (1929) menyatakan bahwa "Kultur Kombucha telah digunakan oleh penduduk Asia
selama ratusan tahun ditanah asalnya karena hasilnya yang sangat bagus sebagai obat mengatasi
kelelahan, kejenuhan, ketegangan syaraf, penunda ketuaan, pengerasan pembuluh nadi, masalah
pencernaan, gout dan rematik, pembengkakan pembuluh sekitar dubur atau anus atau ambeein, serta
diabetes atau kencing manis".
Kesaksian dari seorang wanita di Belanda pada akhir2 ini adalah sebagai berikut:
"Saya telah menderita berbagai sklerosis sejak 1982. Tetapi sejak saya minum Kombucha, maka
hasilnya sangat baik. KT mempunyai pengaruh menawarkan serta membuang racun dibadan. Saya
mulai minum KT sejak 1989. Pada saat itu saya hanya bisa jalan beberapa meter saja dari rumah
dengan tergantung pada pertolongan kedua tongkat penopang saya, selain penglihatan saya yang juga
buruk. Sekarang saya sudah bisa pergi tanpa kedua tongkat saya selama 20 menit, dan tidak lagi cepat
merasa lelah. Hasil penelitian terhadap kesehatan saya juga merupakan jalan untuk memperlancar
kearah pemilikan surat ijin mengemudi. Saya juga sudah mencoba bermain ski sedikit2 pada tahun ini
(1992). Dengan memiliki kultur Kombucha maka anda sudah mampu mempersiapkan obat alami
untuk seumur hidup. Saya harap kesaksian ini dapat menjadi bahan pengalaman bagi orang lain serta
bagi anda dalam usaha untuk meningkatkan kondisi kesehatan".
Dalam mencari Kehidupan yang Sehat, kita telah dipesonakan oleh hasil fermentasi serta
penggunaanya dalam meningkatkan metabolisme tubuh manusia serta kondisi fisiologisnya. Sebagai
contoh maka asam laktat telah lama dikenal sebagai bakteri lactobacillus acidophilus yang bersahabat,
yang hadir dalam kehidupan kita sebagai bagian dari metabolisme sel manusia. Untuk alasan inilah,
maka kita sangat tertarik pada asam laktat, terutama manfaat dari asam laktat yang baik (+) dan
berlawanan dengan asam laktat yang buruk (-), sebagaimana halnya dengan proses fermentasi lain
yang memberikan hasil yang baik bagi kehidupan. Perihal asam laktat maka telah kami sajikan dalam
artikel pada bulan Maret/April 1993 yang telah pula diperbaharui pada bulan Mei/Juni serta
Juli/Agustus.
Walapun hal itu baru bagi kami, dan juga baru pula bagi anda, maka "Kombucha" sebenarnya
bukanlah barang baru samasekali, tetapi adalah sesuatu yang sudah berusia kuno dalam arti
sesungguhnya. Sebagai kenyataan, maka nama Kombu diambil dari nama seorang dokter Korea yang
dipanggil untuk menyembuhkan penyakit Kaisar Jepang, Inkyo pada tahun 415 Sebelum Masehi.
Selama 3 bulan berlalu, maka secara pribadi kita sudah mencoba serta membuatnya, yang dikenal
dengan bermacam-macam nama, baik di Eropa dan Asia. Sebagai contoh di beberapa daerah di Rusia
dikenal dengan nama Kvass. Kita telah mendatangkan 2 buah buku, yang aselinya ditulis dalam
bahasa Jerman dan sekarang ada juga yang dalam bahasa Inggeris, yang menyajikan tonik hasil
fermentasi yang menakjubkan tersebut secara lengkap dan terperinci, namun riset dan penelitian tetap
kita adakan juga.
Dua buah buku tersebut berjudul : Kombucha, Minuman Kesehatan dan Penyembuh Alami dari Timur
Jauh (Kombucha, Healthy Beverage and Natural Remedy) oleh Günther W. Frank (150 halaman) serta
Teh Jamur Kombucha, Penyembuh Alami serta Kemanjurannya dalam kasus Kanker serta penyakit
Metabolik yang lain(Tea Fungus Kombucha, The Natural Remedy and its Significance in Cases of
Cancer and Other Metabolic Diseases), oleh Rosina Fasching (60 halaman). Buku-buku ini diterbitkan
di Austria. Informasi mengenai cara untuk mendapatkan buku ini dapat ditemukan dihalaman 40.
Buku2 karangan Günther Frank diuraikan dengan sangat rinci dan tetap objektif. Beliau telah
mengadakan penelitian dalam berbagai literatur serta menelaah berbagai pendapat mengenai cara
terbaik untuk membuat minuman tersebut, serta mengenai bagaimana cara memelihara ramuan ini
yang telah diberikan secara turun temurun selama beberapa abad.
Kita sangat senang dengan pengolahan Frank dalam berbagai variable serta pendapat mengenai
Kombucha.
Selagi beliau menguraikan beberapa catatan mengenai pemeraman Kombucha, beliau juga
menjelaskan kepada para pembaca mengenai bagaimana menyiapkan minuman ini bagi keperluan
penyembuhan. Lagipula, Frank tidaklah berpenda-pat bahwa Kombucha sebagai "obat penyembuh
segala", dimana ada pihak2 lain yang cenderung menyebutnya demikian.
Rosina Fasching telah menguraikan mengenai hasil penelitian klinis oleh pamannya yang terkenal,
Rudolf Sklenar MD, yang berhasil meningkatkan kesehatan pasiennya dengan menggunakan
Kombucha sebagai penyembuh primer.
"Jamur" Kombucha akan mengubah teh hitam serta gula putih menjadi minuman kesehatan? Memang
benar, "teh hitam serta gula putih" adalah penyuplai bahan makanan bagi jamur tersebut. Karena gula
putih kurang disukai dibanyak rumah tangga disebabkan karena alasan diabetes, kita sering hanya
minum teh hijau organik saja tanpa gula. Dengan keterangan adanya penggunaan gula dalam proses
pembuatan Kombucha, maka prasangka negatif mengenai minuman tradisional ini muncul berhubung
dengan penggunaan gula tersebut. Bagaimanapun juga, akhirnya gula dipakai dengan cara yang
berbeda. Kalau diperhatikan, maka dua unsur kunci pelaku metabolis dalam proses fermentasi gula-teh
ini oleh Kombucha, yaitu asam glucuronic dan asam laktat yang baik(+) serta ada unsur keseimbangan
semua vitamin B, maka unsur2 tersebutlah yang mengerjakan pemeraman teh manis hitam seperti yang
telah disebutkan diatas, menjadi minuman kesehatan bagi keluarga.
Jumlah asam glucuronic yang oleh jamur ini secara potensial dihasilkan ini cukup banyak, sebenarnya
sangat menguntungkan kita. Halnya pengalaman dari para peneliti serta para penyelidik kanker di
Sovet, pada saat tahun2 terakhir pemerintahan Joseph Stalin – akan saya ceriterakan kemudian. Asam
glucuronic yang terkandung didalam minuman tersebut, belumlah dibuat secara komersial. Namun hati
atau lever manusia yang sehat, mampu memproduksinya dalam jumlah yang cukup banyak bagi
keperluan tubuhnya, sehingga mampu untuk menetralkan racun. Didalam hati atau lever tadi, maka
asam glucuronic mengikat semua "racun" dan "bisa" yang didapat dari lingkungannya yang kemudian,
dengan proses metabolis, dibuang melalui alat2 pembuangan. Sekali racun diikat oleh asam glucuronic,
maka tidak akan bisa lagi terhisap oleh tubuh, sehingga selamatlah kita dari malapetakan keracunan.
Apakah manusia memerlukan Kombucha? Pertanyaan tersebut sebenarnya lebih tepat bila berbunyi:
punyakah mereka hati (lever) yang sehat? Kita telah menunjukkannya berulang kali, dan Frank
menunjukkan pula hal ini dalam bukunya mengenai Kombucha - bahwa akan sulitkah untuk
memastikan bahwa apakah seseorang mempunyai lever atau hati yang sehat dan berfungsi dengan
baik, bila berada dibawah pengaruh lingkungan yang sedemikian kotor karena polusi serta racun yang
terkandung dalam makanan, selain juga mengalami banyak tekanan pada kehidupan yang
mengakibatkan stress? Frank lebih jauh menerangkan demikian: "Seseorang yang sehat mempunyai
lever atau hati yang akan memproduksi asam glucuronic yang cukup, akan tetapi pada saat yang
bersamaan, dia juga mengalami kondisi kritis karena pencemaran lingkungan oleh unsur2 yang
mengandung racun bebas dalam jumlah berlebihan, ditambah lagi adanya racun hasil metabolisme
endogenic (yang berasal dari obat, minuman keras serta makanan2 kecil atau junk food) yang
terakumulasi atau tertimbun secara berlebihan dalam tubuhnya".
Kehidupan Amerika modern mengakibatkan masalah yang serius seperti lingkungan urban yang sudah
terkena polusi, minum, makan, masak serta mandi dengan air yang berkwalitas buruk dan tercemar,
makanan yang telah disarikan, di denaturalisasikan serta ditambahi zat pengawet. Proses tersebut juga
telah berkembang diatas platform tanah yang notabene juga sudah tercemar, sehingga lever atau hati
para penghuninya akan terbebani dengan dengan berbagai bahan berracun secara berlebihan.
Belum lagi akibat dari merokok, kecanduan alcohol, narkoba, obat2-an antibiotik dan bahan mercury,
serta zat pengisi tambalan gigi dengan amalgam! Bagaimanapun juga, adalah suatu kenyataan yang
mengerikan sekali untuk mengetahui bahwa masalah keracunan menduduki peringkat teratas dalam
kehidupan Amerika modern. Disinilah minuman Kombucha menawarkan alternatif sebagai penawar
racun dengan asam glucuronicnya yang terproses secara alami.
Mengacu kepada suatu teknik polisi dari KGB, para peneliti kanker Soviet menetapkan cara untuk
mencari tahu mengapa, atau dimana serta bagaimana penyakit yang menakutkan ini bisa berkembang
begitu pesat setelah Perang Dunia II. Dengan menggunakan teknik2 penyelidikan punya KGB yang
kurang populer atau kurang disukai, para peneliti Soviet menganalisa penyebaran kanker tersebut pada
kelompok masyarakat satu ke yang lain secara terperinci, dengan menyertakan pula perhitungan
faktor2 lingkungan.
Adanya wabah kanker yang meruyak serta menakutkan seluruh negeri, maka melalui penyelidikan
dengan menggunakan metode statistik, didapatkan data yang berbentuk jajaran garis vertikal tinggi2
seperti jajaran lampu neon reklame. Dalam keraguan data statisik yang histogtamnya pada mencuat
tinggi tersebut, penyelidikan mengenai penyakit kanker ini diputuskan untuk diadakan di dua tempat
didaerah Penn, di sungai Kama yang terletak di pegunungan Ural Barat. Tetapi yang mengherankan,
ternyata didistrik Ssolikamsk dan Beresniki ini sangat jarang dijumpai penyakit kanker. Kalaupun ada,
maka pengidapnya adalah orang yang berasal dari daerah lain atau pendatang.
Bagaimana mungkin hal ini bisa terjadi? Kondisi lingkungan kedua daerah kurang lebih sama saja
dengan daerah lain, kecuali bahwa daerah itu mengandung potassium, tambang 2 timah hitam, air raksa
serta asbes dengan fasilitas produksi yang memuntahkan polusi dalam jumlah besar keudara.
Kenyataan yang lain adalah bahwa pepohonan dan ikan didaerah Kama juga pada mati.
Dengan gaya KGB yang khas, dua kelompok team peneliti yang telah diorganisir, mengirimkan
masing2 anggautanya ke Ssolikamsk dan Beresniki. Mereka masuk ke kehidupan pribadi serta
menyelidiki dan menganalisa segala kemungkinan yang ada. Tetapi mereka tetap dipusingkan dengan
masalah tersebut, yang tidak terpecahkan. Günther Frank menunjukkan detailnya bahwa, bagaimana
penduduk di kedua distrik ini minum vodka sama banyaknya dengan penduduk Rusia yang lain, tetapi
tidak mempunyai masalah penyakit mabuk secara sosial, dan tidak juga mempunyai penilaian kerja
yang buruk, yang biasanya akan terkait dengan sifat mabuk-mabukan. Masalahnya adalah
bagaimanakah jawaban mengenai kondisi yang baik tetapi penuh teka-teki tersebut ?
Wanita itu menjawab bahwa minuman tersebut adalah "kvass teh". Dokter itu tahunya hanya
bahwa"kvass" yang difermentasikan dari roti (adalah "Brottrunk" dari fermentasi roti dengan rye yang
telah diuraikan sebelumnya dalam terbitan yang lalu).
Kvass roti Rusia adalah bir lunak yang rasanya agak asam, dan dibuat dari tepung rye dan biji malt, bran dan gandum, atau
dari roti hitam dan apel yang disisakan untuk fermentasi didalam air, dimana ditambahkan beberapa unsur lain. Asam pada
Kvas Rusia unsur utamanya adalah asam laktat.
Namun Dr. Molodyev tidak pernah mengerti mengenai produk khusus ini yang bernama kvass teh.
Molodyev menyelidiki dan mempelajari semua hal mengenai "anggur teh" yang dibuat dari "gumpalan
jamur teh" dari wanita tua itu.
"Gumpalan jamur" yang mengambang pada teh manis bukanlah pemandangan yang menimbulkan
selera, tetapi seperti kata wanita tua tersebut bahwa: "minuman itu cukup enak dan sangat sehat serta
mudah untuk dicerna, apalagi ini gratis!".
"Ini adalah minuman masyarakat yang murah serta bermanfaat. Yang perlu menjadi perhatian adalah
bahwa para pecandu alkohol juga meminumnya dalam jumlah banyak sebelum dan sesudah mereka
minum alkohol. Sesuatu yang patut menjadi perhatian adalah bahwa walaupun mereka meminum
alkohol dalam jumlah banyak namun para peminum ini tidak menunjukkan gejala 2 mabuk samasekali.
Kejadian sebagai akibat dari minum alkohol seperti penyerangan dan perkelahian serta kecelakaan
yang berkenaan dengan mabuk2-an maupun kecelakaan ditempat kerja, jarang sekali terjadi," demikian
yang dilaporkan para peneliti Soviet tersebut. "Konsumsi alkohol serta tembakau agak tinggi pada
daerah yang diteliti dibandingkan dengan daerah lain di USSR".
Pusat Institut Penelitian Bakteri di Moskow menyatakan bahwa mereka sedang berhadapan dengan
"Kombucha yang belum dikenal luas, atau spons teh Jepang". Para peneliti selanjutnya menyatakan
bahwa kultur jamur yang menyerupai spons tersebut sesungguhnya adalah suatu massa-jelly yang
dibentuk oleh pertumbuhan symbiosis dari bakteri Xylinum dari genus Saccharomyces, dengan
gumpalan sel2 jamur berbentuk sarang. Mengenai symbiosis ini, Frank menulis, "termasuk juga:
Saccharomyces Ludwigii, Saccharomyces dari tipe2 apiculatus; Bacterium xylinoides, Bacterium
gluconicum, Schizosaccharomycespombe, Acetobacter ketogenum, Torula types, Pichia fermentans
serta jamur2 lain."
Para ahli mikrobiologi Soviet menyimpulkan bahwa "jamur teh" bukanlah jamur dalam arti
sebenarnya, namun dari jenis lumut. "Walaupun salah satu dari produknya adalah "antibiotika-mirip
lumut," Frank tidak sependapat dan menyatakan sbb. "Lumut adalah symbiosis dari algae serta fungi,
dan membutuhkan sumber enerji berupa sinar untuk membangun chlorophyll melalui proses
fotosyntesa, suatu sifat tipikal dari algae. Kombucha pada sisi lain, berkembang walaupun dalam
ruangan gelap sekalipun, yang secara jelas tidak mempunyai sifat algae.
Dalam buku ini Frank masuk kedetail mengenai mikroba serta biokimia dengan bahasa yang mudah
dimengerti.
Ceriteranya mengenai para peneliti kanker di USSR yang juga menyinggung mengenai masalah2
politik USSR terkait yang menarik, pada tahun2 terakhir pemerintahan Joseph Stalin, serta
mengkaitkan penelitian kanker ini kepada intrik2 pada saat Stalin wafat. Kisah itu sendiri harganya
sesuai dengan buku tersebut, namun kisah mengenai Kombucha nilainya terlebih berharga lagi.
Terlepas dari intrik mengenai Reagan, maka pengalaman dari Soviet merupakan suatu bagian dari
sejumlah besar laporan yang didokumentasikan mengenai bukti2 tentang penggunaan minuman
Kombucha, yang dibuat dari fermentasi teh-gula yang digunakan untuk keperluan peningkatan sistem
kekebalan tubuh serta penawar racun di tubuh yang dramatis. Di masyarakat bangsa kita dan saat ini
adalah bahwa tubuh kita secara pasti membutuhkan banyak sekali dua unsur penting yaitu peningkat
kekebalan dan penawar racun. Ini adalah dasar dari mengapa kita tertarik mengenai masa depan
Kombucha di Amerika sini dan mengapa Search for Health akan berjuang untuk menyebarkan uraian
serta bibit kepada masayarakat seluas mungkin.
Anda bisa hampir2 kehabisan bibit bila dibagikan kepada para seluruh sanak keluarga serta handai
taulan yang datang. Inilah yang disebut oleh wanita tua tersebut sebagai minuman sehat yang "gratis".
Berbagai teh celup bisa digunakan, namun lebih disukai teh organik atau teh daun biasa yang hitam,
merah maupun hijau.(Benar, Frank menerangkan pula bagaimana membuat minuman ini dari teh
herbal). Bagaimanapun bibit Kombucha ini tidak akan berkembang bagus bila digunakan fruit-tea atau
teh yang mempunyai campuran minyak. Detailnya ada di buku.
Kita memulainya dari benda berbentuk piringan pipih bulat oleh 2 dari langganan kita di Arizona,
kemudian kita menerima kiriman 2 lapis berbentuk segi empat dari Günther Frank. Dan pada saat saya
menulis ini, maka saya sudah mempunyai 16 "jamur" yang sehat dan padat, sampai2 hampir kehabisan
tempat. Maka beberapa yang tumbuh kurang padat dan sehat kita buang untuk dipakai sebagai pupuk,
atau diblender sabagi obat penghalus kulit yang sangat bagus.
Mengenai cara berpikir kita adalah bahwa Kombucha bukanlah bersifat seperti "spons", sebab tidaklah
bersifat lunak atau porous. Lebih mirip kue dari karet karena jamurnya menyelimuti massa dengan
semacam lapisan lender yang licin serta halus.
Untuk diketahui, bahwa gula murni yang telah dicampurkan dalam proses tersebut dengan
memperhatikan aspek kesehatannya, maka Frank memberikan catatan berikut : "Harap diperhatikan
bahwa setelah proses fermentasi yang wajar setelah periode 14 hari, maka kandungan gulanya akan
tinggal 3 gram gula biasa (monosacharida) untuk setiap 100 gram teh Kombucha
Nyonya Fasching, seperti peneliti lain jaman sekarang, menyatakan bahwa Louis Pasteur sekalipun,
yang mempelopori teori kuman dari penyakit, menambahkan kata terakhir bahwa "mikroba bukanlah
apa2 tetapi lingkunganlah menjadi penyebabnya".
Dapat dikatakan, bisa juga tidak, bahwa mengenai keterangan ilmiah tentang bagaimana Kombucha
seperti menghambat pertumbuhan kanker, kita hanya bisa mengasumsikan bahwa dari pengalaman
Soviet telah dibuktikan usaha2 sampai kepada kwalitas pencegahan. Kita juga bisa menyarankan agar
yang berwenang mengadakan penelitian terhadap thesis dari Enderlein secara teliti dan jujur.
Ada pula sedikit informasi mengenai pengawetan makanan yang ditulis oleh Frank: "Asam
mempunyai memproduksi efek pengawetan pada makanan2 awetan sehingga kondisi pH cenderung
asam yang mana beberapa mikroba tertentu, terutama yang menghasilkan racun, tidak bisa lagi hidup.
Sebagaimana diketahui bahwa pada taraf tertentu, minuman Kombucha juga mengawetkan dirinya
sendiri. Anasir berupa organisme lain akan ditekan oleh asam2 yang dihasilkannya".
"Bukan demikian!" sergah Günther Frank ketika kami tanyakan kepadanya. Beliau berpendapat bahwa
Saccharomycodes adalah ragi tidak memiliki spora dan dengan begitu bukanlah keluarga candida. Hal
ini sesungguhnya adalah suatu pendapat yang bertentangan dari kenyataan yang menganggap ragi
mengganggu serta mencemari banyak orang.
Frank menerangkan: "Kebanyakan jenis ascomycetes seperti penicillin, ergot, ragi roti, jamur pelapuk,
penyakit jamur dimulut pada anak atau thrush (candida mulut), dan yang lain yang menghasilkan
spora, maka kebanyakan ragi mereproduksi diri secara vegetatif melalui jalan pertumbuhan tunas.
Sebagai tambahan maka ada kombinasi antara pertumbuhan tunas dengan pembelahan sel.
Pembelahan sel pada ragi adalah seperti halnya pada bakteria, mereka tidaklah bertunas tidak pula
berspora. Pembelahan sel ragi Pombe pada minuman Kombucha tergolong dari jenis ini."
"Bacinskaya telah menyimpulkannya pada 1914 bahwa minuman ini efektif dalam mengatur aktivitas
saluran pencernaan. Pengarang merekomendasikan agar meminum segelas kecil sebelum makan, dan
menambahnya secara perlahan-lahan.
Prof. Rudolf Kobert, Privy Councillor, (1917-18) menyebutkan bahwa pengobatan terhadap rematik
yang pasti berhasil dipersiapkan dengan menggunakan minuman Kombucha ini.
Prof. Wilhelm Henneberg juga menulis bahwa suatu minuman ini dipersiapkan dari kultur
Kombucha dan disebut sebagai kvass teh – di Rusia, dan terkenal sebagai obat untuk memerangi
segala macam penyakit, terutama sembelit.
Menurut Dr. Madaus dalam Metode Biologi bagi Penyembuhan, pada 1927, maka kultur Kombucha
serta produk2 metaboliknya mempunyai efek yang bagus sekali pada proses regenerasi dinding 2 sel.
Maka dari itu sangat mujarab untuk mengobati "pengerasan pembuluih darah arteri." Kita telah
mengutip pernyataan Drs. Bing dan Arauner pada permulaan uraian ini.
Anak lelaki umur 15 tahun dari Negeri Belanda: "Malapetaka itu datang sewaktu saya berumur
sepuluh tahun dan berlangsung selama 41/2 tahun. Awalnya penyakit itu datang di lengan saya, dan
saya garuk hingga berdarah, terutama ditempat tidur pada malam hari. Setelah 6 minggu saya pergi ke
dokter, saya kemudian diobati dengan penicillin dan salep, sebab satu lengan saya meradang karena
saya garuk2 terus. Hal ini berlangsung selama setahun setengah. Saya mendapatkan salep lebih banyak
lagi, wadah demi wadah, demikian pula dengan penicillinnya. Akhirnya saya pergi ke seorang spesialis
di Rumah Sakit.
"Dokter tersebut berkata bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh suatu bakteri yang berada didalam
kandung pencernaan. Lalu saya diberinya obat lebih banyak lagi yang membuat saya mual, namun
penyakitnya masih saja ada. ….dan sampai sekarang ibu saya membuatkan ramuan Kombucha yang
telah berlangsung selama 6 bulan. Saya mulai meminumnya dan setelah 1 minggu maka sakitnypun
hilang. Saya merasa se-olah2 seperti dilahirkan kembali. Carut-marutnya juga hilang dan sulit dilihat
lagi. Sayapun suka menceriterakannya kepada orang2 lain untuk berhenti minum obat2-an dan mulai
minum Kombucha".
Bagaimanapun, ada suatu keberatan. Dari pengalaman kita dengan Essiac, serta Paud'Arco atau
Taheebo—pengobatan herbal yang mengejutkan dari jaman budaya kuno-yang tidaklah berhasil secara
nyata didalam dunia kita yang modern, yang terpolusi serta hiruk-pikuk ini. Padahal direputasikan
bahwa ramuan2 tersebut dahulunya bekerja dengan sangat bagus. Kombucha mempunyai asam serta
nutrisi yang bagus sekali untuk pengobatan. Namun janganlah berharap banyak bila gaya hidup kita
yang tidak sehat ditambah dengan kelakuan kita yang penuh beban buruk bagi kesehatan kita sendiri.
Anda tidak bisa mengabaikan kekurangan nutrisi, merokok dan merusak tubuh anda, lalu
mengharapkan Kombucha memperbaikinya. Maka usaha tersebut tidaklah akan berhasil. Kombucha
pasti bisa memegang peran utama dalam membentuk suatu rumah tangga yang sehat, namun jangan
mengharapkan membangunkan orang dari kematian. Hal itu bukanlah suatu keajaiban, ini adalah
minuman dari alam, proses fermentasi yang sehat.
Satu lagi – pengetahuan yang dangkal bisa menjadi berbahaya bagi diri kita. Sebelum anda membuat
KT, bacalah 2 buah bukunya dahulu serta mengerti mengenai apa yang anda lakukan. Bisa-bisa anda
akan membayar kerugiannya. Kita menemukan banyak informasi beredar yang keliru mengenai
Kombucha, dan dengan demikian maka kami menghubungi Jerman dan kemudian memulai penelitian
kami.
Sejak kombucha dikategorikan sebagai"jamur" oleh masya-rakat satu, dan "cendawan" oleh yang lain,
dan karena juga bersifat ragi dan juga berjenis bakteri fermentasi, maka ada se-mentara pihak yang
secara otomatis akan memperingatkan para penderita candida albicans – mereka yang menderita
candiasis khron atau infeksi yang diakibatkan oleh ragi lain-agar tidak memakai Kombucha.
Bagaimanapun, hal ini tidak benar. Schizosacharomycodes, yang berada didalam kultur Kombucha,
adalah ragi yang bukan merupakan famili dari candida, maka adalah suatu hal yang bertentangan
bahwa kombucha dapat menginfeksi banyak orang.
Kombucha ini sangat bermanfaat dengan alasan sebagai beri-kut. Candida albicans adalah ragi yang
akan is bersaing dengan microflora pada perut dan tidak menghasilkan apa2 yang ber-manfaat bagi
organisme tuan rumah. Dia akan menguasai per-tahanan tubuh, dimana yang seharusnya pertahanan
tubuh ter-sebutlah yang melawan Candida albicans tersebut. Sementara hal ini terjadi pada sistim
kekebalan tubuh, maka sistim ke-kebalan tubuh anda tidak akan mampu mengatasi infeksi 2 lain-nya.
Kombucha pada sisi lain adalah suatu komunitas mikro-organisme yang membawa manfaat bagi bagi
tuan rumah, karena menghasilkan glucuronic acid. Ragi pada Kombucha akan berkompetisi dengan
ragi candida dan secara ber-angsur2 menggantikannya. Kombucha berkembang secara vegetatif atau
bertunas, atau dengan membelah diri dan bukan melalui spora. Berarti bahwa anda akan mempunyai
teman didalam tubuh anda, dan bukan musuh.
Sebagai tambahan, maka mereka akan membuat suatu koloni dalam jumlah kecil pada usus anda dan
akan meneruskan kerja mereka yang baik. Anggaplah bahwa perut tidak terkon-taminasi oleh jamur
saat ini, maka dengan hadirnya Kombucha ini, maka tidak ada salah satu unsurpun didalam Kombucha
yang akan membahayakan anda. Memang ada sementara o-rang yang sensitive terhadap Kombucha,
namun bisa diatasi dengan jalan mengurangi dosisnya. Hal ini sederhana dan bu-kan suatu masalah
yang sulit. Bukan hal yang ajaib, dan tidak ada bahaya samasekali!
Prof. Rieth, Hamburg, pakar Mycology terkemuka di Jerman menegaskan kepada saya : Tidak ada
resiko apapun dalam me-minum Kombucha berkaitan dengan infeksi jamur, karena Kombucha adalah
jenis ragi apathogen. Anda dapat memegang pernyataannya yang didasarkan dari hasil riset yang
dilakukan secara hati2. Ada banyak sekali kertas2 kerja ilmiah yang me-nyatakan bahwa tidak ada
bahaya dan anda tidak perlu kha-watir dalam mempersiapkan minuman Kombucha anda sendiri. Prof.
Rieth menyatakan kepada saya, bahwa baru ada sedikit pengetahuan mengenai mycology (penyakit2
yang disebabkan oleh jamur) bahkan para dokter dan banyak lagi .
Kombucha
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
Kombucha adalah jamur teh yang berasal dari Asia Timur dan tersebar ke Jerman melalui Rusia
sekitar pergantian abad ke-20. Penyembuh berbagai macam penyakit ini semakin banyak digunakan di
rumah tangga di pelbagai negara di Asia.
Jamur kombucha merupakan membran jaringan-jamur yang bersifat gelatinoid dan liat, serta
berbentuk piringan datar. Kombucha hidup dalam larutan nustrisi teh-gula yang tumbuh dengan cara
germinasi. Pada mulanya, piringan jamur tumbuh meluas pada permukaan teh lalu menebal. Bila
dirawat secara benar, jamur ini akan tumbuh pesat dan sehat, sehingga akan hidup sepanjang umur
pemilik serta keturunannya.
Kombucha tea (teh kombucha) merupakan produk minuman tradisional hasil fermentasi larutan teh
dan gula dengan menggunakan starter mikroba kombucha (Acetobacter xylinum dan beberapa jenis
khamir) dan di fermentasi selama 8-12 hari. kombucha adalah suatu ramuan minuman kuno, yang
merupakan hasil dari simbiosis murni dari bakteri dan ragi kombucha yang berasal dari Asia Timur,
dan sampai di Jerman melalui Russia sekitar akhir abad lalu. Kombucha berfungsi sebagai penyembuh
terhadap berbagai macam penyakit ini telah di gunakan berulang kali dirumah tangga diberbagai
negara Asia. Jamur tersebut terdiri dari gelatinoid serta membrane jamur yang liat dan berbentuk
piringan bulat serta hidup dalam lingkungan nustrisi teh-manis yang akan tumbuh secara berulang
sehingga membentuk susunan piringan berlapis. Piringan pertama akan tumbuh pada lapisan paling
atas yang akan memenuhi lapisan, kemudian disusul oleh pertumbuhan piringan berlapis-lapis
dibawahnya yang akan menebal. Bila dirawat secara benar, jamur ini akan tumbuh pesat dan sehat.
Selama proses fermentasi dan oksidasi berlangsung, terjadi bermacam-macam reaksi pada larutan teh-
manis secara asimilatif dan disimilatif. Jamur teh memakan gula, dan sebagai gantinya memproduksi
zat-zat bermanfaat yang dalam minuman tersebut, seperti asam glukuronat, asam laktat, vitamin, asam
amino, antibiotik, serta zat-zat lain. Maka dari itu, jamur kombucha ini bagaikan sebuah pabrik
biokimia mini.
Khasiat Kombucha
Pada tahun 1914 Bacinskaja menyatakan bahwa minuman ini efektif untuk kegiatan perut dan usus,
khususnya pada bagian pembuangan. Ia menyarankan orang meminum segelas kecil sebelum makan
dan meningkatkan takarannya secara berangsur-angsur untuk mendapatkan khasiat yang nyata dari
minuman ini.
Professor S. Bazarewski mengemukakan dalam suatu laporan di "Correspondence for the Association
of Nature Researchers in Riga" (1915) bahwa penduduk berbangsa Latvia di Provinsi Rusia Baltic,
yaitu di Livland dan Kurland, mempunyai obat tradisional yang bernama "Brinum Ssene", yang secara
harfiah diterjemahkan sebagai "Jamur Ajaib". Penduduk Latvia menggambarkan jamur ini sebagai
"kekuatan penyembuh yang ajaib untuk berbagai macam penyakit", sesuai dengan uraian Bazarewski.
Beberapa orang yang ditanyai Bazarewski menyatakan bahwa jamur ini bisa menyembuhkan sakit
kepala, tetapi yang lain juga menyatakan kepadanya bahwa "jamur ini sangat berguna dalam
menyembuhkan berbagai macam penyakit".
• Mengobati sembelit
• Memperbaiki kondisi tubuh
• Bermanfaat melawan arteriosclerosis
• Memulihkan fungsi alat pencernaan
• Bermanfaat bagi penderita stres mental
• Menawarkan racun
• Membunuh kanker
Beberapa sifat menyehatkan teh kombucha ini harus didukung oleh penelitian lebih lanjut. Namun,
mekanisme aktif lainnya telah dibuktikan melalui pengujian dan percobaan ilmiah, seperti pada:
pengaturannya terhadap bakteri pada alat pencernaan, penguatan sel, detoksifikasi dan seperti
mengurangi kelebihan keringat, harmonisasi metabolis, efek antibiotik, memfasilitasi keseimbangan
pH tubuh.
Kandungan asam glukonat yang ada pada minuman kombucha mampu memperkuat daya kekebalan
tubuh terhadap infeksi dari luar serta mempunyai kemampuan untuk mengikat racun dan
mengeluarkannya dari tubuh lewat urine. Kandungan antimikroba pada minuman kombucha mampu
menghambat pertumbuhan Shigella sonmei, E. coli, dan Salmonella typhimurium.
Selama fermentasi kultur kombucha akan menghasilkan sejumlah alkohol, karbondioksida, vitamin B,
vitamin C, serta berbagai jenis asam organik yang sangat penting bagi metabolisme manusia seperti
asam asetat, asam glukonat, asam glukoronat, asam oksalat, dan asam laktat. Komposisi larutan media
(teh) mempengaruhi aroma dan rasa kombucha. Komposisi yang dimaksud adalah gula-gula residu,
kaarbondioksida dan asam organik (terutama rasio antara asam asetat dengan asam glukonat). Asam
asetat yang bersifat volatil menghasilkan aroma kuat dan menusuk serta aroma asam, sedangkan flavor
asam yang dihasilkan asam glukonat lembut.
Cara Membuat Kombucha
Minuman kombucha dapat dibuat sendiri dengan biaya murah. Karena jamur senantiasa tumbuh,
minuman bisa dibuat dengan sepotong membran jamur-teh dan membiarkan ramuan sehat ini
berkembang sendiri. Pembibitannya tidak sulit jika diketahui caranya. Sejak zaman dahulu, minuman
Kombucha dipersiapkan di rumah dan dibagi-bagikan kepada sanak-saudara dan handai-taulan sebagai
tanda persahabatan serta gotong royong. Teh jamur ini mempunyai daya hidup tinggi dan mudah
berkembang biak.
Langkah-langkah pembuatan kombucha adalah sebagai berikut: 1. Ekstraksi teh, 10-20 gr teh
hijau/hitam dimasukkan ke dalam 1 liter air panas/mendidih dalam stainless steel biarkan selama 10
menit.
2. Penyaringan, dilakukan dengan tujuan untuk memisahkan teh dengan air seduhan.
3. Pencampuran, ekstrak teh ditambahkan gula pasir sekitar 10% dari volume air seduhan.
4. Pendinginan, setelah dilakukan penyaringan dan pencampuran, seduhan teh dituangkan ke dalam
toples gelas dengan permukaan yang luas dan kemudian ditutup dengan kain yang rapat, agar semut,
lalat dan nyamuk, debu atau polutan lainnya tidak bisa masuk, namun udara bisa mengalir dengan
bebas. Ikat tutup toples dengan karet, lalu didinginkan sampai suhu 27°C. Bila teh sudah sama dengan
temperatur ruangan, masukkan kedalam toples, atau tempat/wadah dari Stainless Steel. Untuk alasan
keamanan, maka hendaknya digunakan bahan-bahan yang ditujukan khusus untuk bahan pangan.
Dalam hal pembuatan kombucha, wadah dari gelas/kaca merupakan yang terbaik.. Metal/besi selain
Stainless Steel tidak baik sebagai kontainer bahan pangan karena asam (acids) yang terbentuk akan
bereaksi pada metal. Pemakaian bahan sintetis tingkat tinggi (masuk kelompok polylefine, seperti
polyethylene (PE) atau polypropylene juga diperbolehkan, akan tetapi pemakaian tempat/wadah yang
terbuat dari polyvinylchloride (PVC) atau polystyrene harus dihindarkan.
5. Inokulasi, adalah penambahan starter (berupa lapisan selulosa yang didalamnya mengandung
mikroba kombucha), sebelum starter digunakan biarkan terlebih dahulu kurang lebih 30 menit berada
di udara bebas.
6. Fermentasi, setelah diinokulasi, toples ditutup kembali dengan kain/kertas dan disimpan pada suhu
kamar selama 8-12 hari. Fermentasi berlangsung sekitar 8 - 12 hari, tergantung suhu. Lebih hangat
temperatur ruangan, lebih cepat proses fermentasinya. Periode 8 - 12 hari diberikan hanya sebagai
pedoman. Koloni kombucha memerlukan tempat yang tenang dan hangat dan tidak boleh digoyang
dan dipindah-pindah. Temperatur teh tidak boleh berada dibawah 68°F (= 20°C) dan tidak boleh lebih
dari 86°F (=30°C). Temperatur idealnya adalah 74- 80°F (=23 - 27°C). Koloni kombucha juga tidak
membutuhkan sinar matahari dalam proses fermentasinya dan koloni tersebut akan rusak terkena sinar
matahari.Pada saat proses fermentasi terjadi, gula akan dipecah oleh khamir dalam starter dan akan
terbentuk CO2. Cairan teh tersebut menjadi berbuih dan rasanya akan lebih masam. Ketika tingkat
keasaman pH sekitar 2,7-3,2, maka fermentasi sudah dapat dihentikan.
7. Pemisahan dan penyaringan, lapisan selulosa yang terbentuk dipisahkan dari seduhan teh fermentasi
dan disimpan dalam toples lainnya. Seduhan teh hasil fermentasi disaring supaya bersih dari residu
fermentasi. Teh kombucha siap dikonsumsi. Sebaiknya sebelum dikonsumsi dan disimpan produk
tersebut dipanaskan dahulu, supaya tidak terjadi fermentasi lanjutan(Cakrawala, 2007). Setiap kali
selesai fermentasi pada saat pemisahan selalu disisakan sepersepuluh (10%) bagian untuk keperluan
pembuatan kombucaha tea berikutnya. Tutup botol dengan rapat dengan menggunakan kain.
Faktor Kehigienisan
Barangsiapa menjaga jamurnya dengan aturan dengan teliti dan hati-hati, tidak akan menjumpai
kesulitan. Dalam laporan dari Rusia, diterangkan bahwa tidak perlu dilakukan penjagaan khusus
terhadap jamur ini, karena jamur ini bisa menjaga dirinya sendiri terhadap kotoran. Jamur ini memiliki
beberapa senjata guna menjaga dirinya seperti: asam organik, kandungan alkohol yang rendah, asam
karbonat, produk antibiotik yang akan merintangi pertumbuhan mikroorganisme asing yang bukan
berasal dari jamur itu sendiri.
Peneliti dari Rusia, I.N. Konovalow mengemukakan dalam laporannya pada tahun 1959, bahwa
pertumbuhan jamur dan bakteri teh yang intensif ini mencegah pertumbuhan jamur dan bakteri
lainnya. Demikian pula, Professor G.F. Barbancik dari Rusia (1958) melaporkan dalam bukunya
mengenai teh-jamur yang didasarkan atas penelitian laboratorium, yang menunjukkan bahwa mikroba
lain diusir teh jamur ini secara kuat (antagonisme).
Selama proses fermentasi kombucha tea terjadi aktivitas mikroorganisme yang berlangsung secara
simultan dan sekuensial. Proses fermentasi dimulai dengan aktivitas khamir yang memecah sukrosa
menjadi glukosa dan fruktosa dengan bantuan enzim ekstraseluler invertase dan selanjutnya glukosa
direduksi menjadi etanol dan karbondioksida yang terbentuk bereaksi dengan air membentuk asam
karbonat.
Laju pemecahan sukrosa menjadi fruktosa lebih tinggi dibandingkan terhadap produksi glukosa.
Kedua gula ini dapat digunakan oleh A.xylinum untuk memproduksi asam2 organik dan biosintesis
selulosa. A.xylinum tidak aktif memetabolisir fruktosa seperti halnya glukosa, sehingga fruktosa
terakumulasi di dalam larutan.
Lama fermentasi akan berlangsung selama 4-14 hari. Semakin lama fermentasi maka rasa teh
kombucha akan semakin asam dan rasa manis akan semakin berkurang. Lama fermentasi yang
disarankan adalah 14 hari karena gula telah benar-benar difermentasi dari minuman dan minuman
memiliki rasa yang kuat seperti anggur.
Pada fermentasi 10 hari, dengan kadar gula awal 8%, akan diperoleh fruktosa 25g/L, asam glukonat
3,1 g/L, dan asam asetat 2 g/L. Jika fermentasi diperpanjang menjadi 13 hari, maka fruktosa akan
menjadi 15,03 g/L, asam glukonat 6,64 g/L dan asam asetat 8,61 g/L.
Kultur Kombucha
Kultur kombucha mengandung berbagai macam bakteri dan khamir diantaranya Acetobacter xylinum,
A. aceti, A. pasteurianus, Gluconobacter, Brettanamyces bruxellensis, B. intermedius, Candida fomata,
Mycoderma, Mycotorula, Pichia, Saccharomyces cerevisiae, Schizosaccharomyces, Torula,
Torulaspora delbrueckii, torulopsis, Zygosaccharomyces bailii dan Z. rouxii.
Kultur kombucha berbentuk seperti pancake yang berwarna putih (pucat) dan bertekstur kenyal seperti
karet dan menyerupai gel. Kultur yang disebut pelikel ini terbuat dari selulosa hasil metabolisme
bakteri asam asetat. Kultur kombucha dapat terletak mengapung di permukaan cairan atau kadang
dijumpai tenggelam di dalam cairan teh kombucha. Kultur kombucha mencerna gula menjadi asam-
asam organik, vitamin B dan C, serta asam amino dan enzim. Kultur ini juga berperan sebagai
mikroorganisme probiotik yang baik bagi kesehatan.
Koloni kombucha mewakili hubungan simbiosis antara bakteri dan khamir. Acetobacter xylinum
dalam aktivitasnya menunjukkan perannya sebagai bakteri utama dalam koloni kultur. Beberapa
kombinasi bakteri-khamir dalam kombucha antara lain Acetabacter sp. dan Pichia,
Zygosaccharomyces, jumlah khamir yang terdapat di dalam koloni sangat bervariasi, namun yang
paling sering ditemukan berasal dari genera Brettanomyces, Zygosaccharomyces dan Saccharomyces.
Rendahnya laju kontaminasi oleh mikroorganisme berbahaya (patogen dan pembusuk) menandakan
bahwa kombucha juga dapat diproduksi sendiri tanpa adanya resiko pathogen bagi kesehatan.
Keasaman produk kombucha relatif tinggi, yaitu dengan total asam sekitar 33 g/L, dan dalam jumlah
ini kontaminan lain akan sulit tumbuh. Namun apabila fermentasi berlangsung terlalu lama, maka
keasaman akan meningkat sangat jauh sehingga dapat membahayakan orang yang mengkonsumsinya.
pH yang rendah dan kondisi lingkungan yang anaerob menyebabkan viabilitas khamir dan bakteri
menjadi menurun selama fermentasi berlangsung, namun masih ada beberapa genera baik khamir
maupun bakteri yang dapat tahan dalam kondisi tersebut.
Langkah-langkah prosedur dilakukan sama seperti proses pembuatan kombucha tea, tetapi toplesnya
bisa digunakan yang lebih kecil. Lapisan selulosa yang baru terbentuk dan seduhan teh yang sudah
difermentasi dijadikan starter untuk pembuatan minuman kombucha tea. Agar diperoleh kepuasan
maksimal dari minuman ini, biarkan minuman ini sekitar beberapa hari (sekurang-kurangnya 5 hari)
setelah ditaruh dalam botol. Kegiatan bakteri terhenti karena minuman yang di dalam botol tanpa
udara, sementara raginya terus bekerja. Jika botol benar-benar tertutup dengan baik, gas yang
dihasilkan oleh kegiatan ragi, tidak bisa keluar, sehingga minuman yang berbuih halus biasa
dihasilkan.
Asam laktat yang ada di dalam kombucha sebagian besar terdapat dalam bentuk L(+)-laktat. Asam
laktat penting bagi sistem pencernaan manusia. Asam laktat juga digunakan sebagai indikator penyakit
kanker.
2. Asam asetat
Asam asetat dapat menghambat bakteri berbahaya sehingga sering digunakan menjadi pengawet.
Asam asetat merupakan komponen yang memberi aroma dan rasa khas pada kombucha.
3. Asam malat
4. Asam oksalat
Asam oksalat dapat berfungsi sebagai pengawet alami dan juga mendukung sel dalam memproduksi
energi bagi tubuh.
4. Asam glukonat
5. Asam butirat
Asam butirat diproduksi oleh khamir dan bekerja sama melawan infeksi khamir dengan asam
glukonat.
6. Asam nukleat
7. Asam amino
Merupakan sekelompok asam yang berperan dalam pembentukan protein. Asam amino penting dalam
pembelahan sel dan memperbaiki jaringan yang rusak. Asam amino juga dapat membentuk antibodi
yang dapat melawan bakteri dan virus.
8. Enzim
Enzim adalah bagian dari protein yang bertindak sebagai biokatalis, mempercepat laju reaksi biokimia
dalam tubuh. Oleh karena itu, enzim akan meningkatkan fungsi-fungsi kesehatan kombucha dengan
tubuh.
9. Kombucha juga mengandung beberapa vitamin B dan C, serta bakteri dan khamir yang
penting.