Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Diskripsi
Buku Sumber
III. SOSIOLOGI
A. Pengertian, Karakteristik, dan Ruang Lingkup Sosiologi
B. Kegunaan Sosiologi
C. Konsep-konsep Sosiologi
D. Generalisasi-generlisasi Sosiologi
E. Teori-teori Sosiologi
IV. ANTROPOLOGI
A. Pengertian dan Ruang Lingkup Antropologi
B. Tujuan dan Kegunaan Antropologi
C. Konsep-konsep Antropologi
D. Generalisasi-generlisasi Antropologi
E. Teori-teori Antropologi
V. ILMU GEOGRAFI
A. Pengertian dan Ruang Lingkup Geografi
B. Manfaat Terapan Geografi
C. Konsep-konsep Geografi
D. Generalisasi-generlisasi Geografi
E. Teori-teori Geografi
BAB I
PENGERTIAN ILMU SOSIAL, METODE ILMIAH,
DAN KEBENARAN ILMIAH
A. PENGERTIAN ILMU
Jerome R. Ravert dalam karyanya The Philosophy of science, sampai saat ini
mungkin mengakui bahwa ilmu merupakan sebuah kisah sukses luar biasa.
Kemenangan-kemenangan ilmu melambangkan suatu proses kumulatif peningkatan
pengetahuan dan rangkaian kemenangan tehadap kebodohan dan takhayul dan dari
ilmulah kemudian mengalir arus penemuan yang berguna untuk kemajuan hidup
manusia.
The Liang Gie (1999), ilmu dipandang sebagai kumpulan pengetahuan sistematis,
metode penelitian, aktivitas penelitian.
Ilmu menunjuk pada kumpulan yang disusun secara sistematis dari pengetahuan
yang dihimpun tentang alam semesta yang selalu diperoleh melalui teknik-teknik
pengamatan yang objektif.
Tidak semua pengetahuan adalah ilmu sebab ilmu hanya terbatas pada
pengetahuan yang diperoleh secara sistermatis.
B. PENGERTIAN SOSIAL
Istilah sosial (social dalam bahasa inggris )dalam ilmu sosil memiliki arti yang
berbeda–beda, misalkan istilah sosial dalam sosialialisme dengan istilah bepartemen
sosial, jelas keduanya menunjukan makna yang sangat jauh berbeda.Menurut
Soekanto apabila istilah sosial pada ilmu sosial mrnunjuk pada objeknya,yaiti
masyarakat sosialisme adalah suatu ideologi yang pokok pada prinsip pemilikan
umum alat-alat atau produksi dan jasa–jasa bidang ekonomi. Sedangkan istilah
sosial pada departemen sosial menunjuk pada kegiatan–kegiatan di lapangan sosial.
Artinya kegiatan–kegiatan yang ditunjukan untuk mengatasi persoalan-persoalan
yang dihadapi masyarakat dalam bidang kesejahteraan, sepeti tuna karya,tuna
susila,tuna wisma,orang jompo,anak yatim piatu, dan lain-lain. Selain itu Soekanto
mengemukakan bahwa istilah sosial pun berkenaan dengan prilaku
interpersonal,atau yang berkaitan dengan proses-proses sosial.Secara
keilmuan,masyarakat yang menjadi objek kajian ilmu-ilmu sosial ,dapat dilihat
sebagai suatu yang terdiri dari berbagai segi .Dilihat dari segi ekonomi akan
bersangkut paut dengan paktor produkdi ,distribusi,penggunaan barang-barang serta
jasa-jasa .Dari segi politik antaralain berhubungan dengan penggunaan kekuasan
dalam masayarakat.Dari segi antropologi budaya lebih menekanka pada masyarakat
dan kebudayaanya,dan begitu seterusnya untuk ilmu-ilmu sosial yang lainya,seperti
geografi sosial,sejarah,maupun sosiologi.
Begitupun tentang pengertian masyarakat (societi)banyak sarjana terdahulu
yang mendepinisikan apa itu masyarakat dintaranya:
Menurut Mac Iver dan Page mengemukakan bahwa masyarakat adalah
suatu sistem dari kebiasaan dan tata cara, dari wewenang dan kerjasama
antara berbagai kelompok dan penggolongan, dari pengawasan tingkah laku
serta kebebasan-kebebasan manusia.
Menurut Ralph Linton dalam bukunya yang bejudul “The Study of Man“
mengemukakan bahwa masyarakat merupakan setiap kelompok manusia
uang telah hidup dan bekerja bersama cukup lama sehingga mereka dapat
mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan
sosial dengan batas-batas yang di rumuskan dengan jelas.
Menurut Selo Soemarjan Menyatakan bahwa masyarakat adalah orang
yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.
Dari pendapat-pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa pengertian
masyarakat terdiri atas beberapa unsur.
a. Manusia yang hidup bersama
b. Bercampur untuk waktu yang lama
c. Mereka merupakan suatu sistem hidup bersama
Sedangkan yang merupakan bentuk umum pada proses-proses sosial adalah
interaksi sosial, bahkan ahli sosiologi berpendapat bahwa interaksi sosial tersebut
merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial.
Berlangsungnya suatu proses interaksi sosial yang di dasarkan pada berbagai
faktor, dan menurut Soekanto di sebabkan melalui :
1. Imitasi
Mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses interaksi interaksi
sosial tersebut. Sebab salah satu peran positifnya adalah bahwa proses imitasi
dapat mendorong seseorang untuk mematuhi kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang
berlaku di masyarakat.
2. Sugesti
Berlangsungnya apabila seseorang memberi suatu pandangan atau sikap
yang berasal dari dirinya yang kemudian di terima oleh pihak lain secara emosi.
3. Identifikasi
Merupakan kecenderungan-kecenderungan ataupun keinginan-keinginan
dalam diri seseorang untuk menjadi identik atau sama dengan orang lain.
4. Simpati
Sebenarnya merupakan suatu proses yang di sebabkan oleh ketertarikan
seseorang oleh pihak lain, baik itu sebatas kerjasama, merasa senang dan tertarik
karena faktor-faktor yang menyebabkan ia patut di kaguminya, maupun karena
merasa adanya keterikatan dengan dirinya.
BAB 3
STUKTUR DAN PERANAN ILMU
2. Metode
Para ahli sosiologi dalam penelitiannya banyak menggunakan beberapa
metode penelitian.
a. Metode Deskriptif
Metode ini sering disebut bagian metode empiris yang menekankan pada
kajian masa kini. Secara sngkat, metode deskriptif ini adalah suatu metode yang
berupaya untuk mengungkap pengejaran atau pelacakan pengetahuan. Metode
tersebut dirancang untuk menemukan apa yang sedang terjadi, tentang siapa, di
mana, dan kapan.
Dengan demikian, dalam metode ini pun termasuk metode survei dengan
jumlah sampel yang begitu banyak untuk mengungkap dan mengukur sikap sosial
maupun politik, seperti yang dirintis George Gallup dalam The Literary Digest (1936).
Dalam metode tersebut, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan
pertanyaan – pertanyaan yang disusun melalui angket (kuesioner) terhadap
responden untuk mengukur pendapat atau tanggapan publik tentang sesuatu yang
diteliti (Bailey, 1982: 110; Spencer dan Inkeles, 1982: 32).
b. Metode Eksplanatori
Metode ini pun merupakan bagian metode empiris. Popenoe (1983: 28)
mengemukakan bahwa jika saja dalam studi deskriptif lebih banyak bertanya tentang
apa, siapa, kapan, dan di mana maka dalam studi eksplanatori lebih banyak
menjawab mengapa dan bagaimana. Oleh karena itu, metode ini bersifat
menjelaskan atas jawaban dari pertanyaan “mengapa” dan “bagaimana”.
c. Metode Historis Komparatif
Metode ini menekankan pada analisis atas peristiwa – peristiwa masa silam
untuk merumuskan prinsip – prinsip umum, yang kemudian digabungkan dengan
metode komparatif, dengan menitikberatkan pada perbandingan antara berbagai
masyarakat beserta bidangnya untuk memperoleh perbedaan dan persamaan, serta
sebab – sebabnya.
d. Metode Fungsionalisme
Metode ini bertujuan untuk meneliti fungsi lembaga – lembaga kemasyarakatan
dan struktur sosial dalam masyarakat.
e. Metode Studi Kasus
Metode studi kasus merupakan suatu penyelidikan mendalam dari suatu
individu, kelompok, atau institusi untuk menentukan variabel itu, dan hubungannya di
antara variabel memengaruhi status atau perilaku yang saat itu menjadi pokok kajian
(Fraenkel dan Wallen, 1993: 548).
f. Metode Survei
Penelitian survei adalah salah satu bentuk dari penelitian yang umum dalam
ilmu – ilmu sosial.
4. Ilmu Bantu
Beberapa ilmu bantu yang sering digunakan dalam sosiologi, seperti statistik,
psikologi, etnologi, arkeologi, dan antropologi, di samping ilmu – ilmu sosial lainnya,
seperti sejarah, ekonomi, antropologi, politik, hukum, maupun geografi.
a. Statistik
Statistik sangat diperlukan dalam sosiologi terutama dalam perhitungan –
perhitungan yang menyangkut pendekatan kuantitatif agar hasil – hasil
penelitiannya lebih valid, akurat, dan terukur.
b. Psikologi
Psikologi pun sangat diperlukan dalam kajian sosiologi karena dalam
psikologi dapat diperoleh keterangan, baik latar belakang seseorang
berperilaku maupun proses – proses mentl yang diperlukan keterangan –
keterangannya.
c. Etnologi
Etnologi adalah ilmu tentang adat istiadat suatu bangsa. Ilmu tersebut
sangat diperlukan dalam sosiologi karena menyangkut tradisi – tradisi yang
berkembang pada bangsa tersebut. Oleh karena itu, etnologi sering disebut
juga sosial antropologi (Shadily, 1984: 20).
d. Arkeologi
Arkeologi adalah ilmu tentang peninggalan ataupun kebudayaan klasik
dari suatu bangsa yang telah silam.
e. Antropologi
Antropologi telah memasuki kajian kelompok maupun etnis atau ras
masyarakat kota ataupun yang lebih maju. Maksud dari hasil penelitian
bidang antropologi adalah untuk lebih mudah memahami tentang beberapa
keunikan secara ideografis serta memberikan pengertian yang mendalam
mengenai masyarakat modern yang lebih luas dan kompleks.
5. Jenis Penelitian Sosiologi
Dalam penelitian sosiologi (Shadily, 1984: 50 – 52), setidaknya kita mengenal
tiga macam penelitian sosiologi, yakni penelitian lengkap, penelitian fact finding, dan
penelitian interpretasi kritis.
a. Penelitian Lengkap
b. Penelitian Fact Finding
c. Penelitian Interpretasi Kritis
C. KEGUNAAN SOSIOLOGI
Kegunaan sosiologi secara praktis dapat berfungsi untuk mengetahui,
mengidentifikasi, dan mengatasi problema sosial (Soekanto, 1986: 339 – 340).
Adapun beberapa problema sosial tersebut jika dilihat fokus kajiannya secara makro
dapat dibedakan berdasarkan bidang – bidang keilmuannya. Dari sisi fokus kajian
mikro, sosiologi juga berfungsi dalam memberikan informasi untuk mengatasi
masalah – masalah keluarga, seperti disorganisasi keluarga.
Sedangkan untuk kajian sosiologi mikro menurut Popenoe (1983), “… the study
of the individual as social being”, dalam arti lebih memfokuskan pada kajian
individual sebagai makhluk sosial. Sosiologi mikro tersebut menurut Douglas (1980)
sering disebut sebagai the sosiology of everyday life yang bersifat mikro, khususnya
dalam keluarga.
Untuk memudahkan pemahaman dalam mengklasifikasikan berbagai tingkatan
dalam kenyataan sosial, menurut Johnson (1986: 61 – 62) dapat dibedakan menjadi
4 (empat) tingkatan
1. Tingkat Budaya
2. Tingkat Individual
3. Tingkat Interpersonal
4. Tingkat Struktur Sosial
G. OBJEKTIVITAS DALAM SOSIOLOGI
Objektif merupakan sosiologi merupakan hal yang utama jika bukan pertama
dalam keharusan ilmiah. Tidaklah cukup dengan bersedia mengetahui sesuatu
sebagaimana adanya. Kita harus mengetahui dan waspada terhadap penyimpangan
– penyimpangan yang mungkin kita lakukan. Secara sederhana penyimpangan
adalah suatu kecenderungan, biasanya secara tidak sadar, melihat fakta dalam
suatu arah tertentu karena pengaruh kebiasaan, harapan, kepentingan dan nilai –
nilai seseorang.
Dengan demikian, beberapa bahaya umum terhadap objektivitas adalah
kepentingan pribadi, kedapatan, dan penyimpangan. Sebab bagi seorang pengamat
objektivitas tidaklah datang sedemikian mudah, namun hal tersebut dapat dipelajari.
Kita akan dapat lebih objektif apabila kita semakin waspada terhadap preferensi –
preferensi pribadi kita untuk kemudian menyingkirkannya. Melalui latihan yang tepat
dalam metodologi, studi ilmiah di atas kebanyakan eksperimen, serta mencatat
contoh – contoh penggunaan data, baik secara objektif maupun subjektif, seorang
pengamat pada akhirnya mungkin dapat mengembangkan kemampuannya untuk
menembus berbagai lapisan penipuan diri dan memandang fakta dengan objektivitas
ilmiah pada tingkat yang lebih tinggi. Para ilmuan memiliki juga sekutu yang kuat,
yaitu kritik dari rekan sejawat. Ilmuan menerbitkan hasil penelitiannya sehingga
dengan demikian karya mereka dapat diperiksa oleh para sejawat ilmuan lainnya.
Berkat proses penerbitan dan kritik tersebut, karya yang bermutu rendah akan
segera terlihat dan para ilmuan yang membiarkan preferensinya mengatur
penggunaan data akan mendapt kritik tajam.
H. KONSEP – KONSEP SOSIOLOGI
Herbert Blumer, seorang ahli sosiologi yang terpandang menetapkan bahwa
konsep – konsep yang menjadi kunci dalam sosiologis adalah samar – samar,
ambigu, dan tidak tentu, usaha untuk membuat terminologi yang lebih tepat telah
menjadikan sebagian besarnya tanpa hasil (Quated dalam Gitter dan Manheim,
1947; 2). Zetterberg menuliskan dengan jernih tentang masalah ini sebagai berikut.
Sosiologists have spent much energy in developing technical definitions, but
to date they have not achieved a consensus about them that is
commensurate with their effort. At present there are so many different
competing definitions for key sociological notions such as “status” and “social
role” that these terms are no more valuable than their counterparts …. In
everyday speech” (Zetterberg, 1966: 30).
Sebaliknya, Horton dan Hunt (1991: 48-49) mengemukakan pendapat yang
jauh berbeda. Mereka beranggapan bahwa studi sosiologi yang menggunakan
konsep – konsep tersebut paling tidak ada dua manfaat:
1. Kita memerlukan konsep yang diutarakan dengan teliti untuk melangsungkan
suatu diskusi ilmiiah.
2. Perumusan konser menyebabkan ilmu pengetahuan bertambah.
5. Interaksi Sosial
Interaksi sosial adalah proses sosial yang menyangkut hubungan timbala balik
antar pribadi, kelompok, maupun pribadi dengan kelompok (Popenoe, 1983:
104; Soekanto, 1993: 247).
6. Konflik Sosial
Konflik sosial adalah pertentangan sosial yang bertujuan untuk menguasai
atau menghancurkan pihak lain.
7. Perubahan Sosial
Perubahan sosial mengacu pada variasi hubungan antarindividu, kelompok,
organisasi, kultur, dan masyarakat pada waktu tertentu (Ritzer, 1987: 560).
8. Permasalahan Sosial
Istilah permasalahan sosial merujuk kepada suatu kondisi yang tidak
diinginkan, tidak adail berbahaya, ofensif, dan dalam pengertian tertentu
mengancam kehidupan masyarakat. Dalam pendekatannya, studi tentang
permasalahan sosial dapat dibagi menjadi dua kelompok, yakni pendekatan
realis dan objektif dan konstruksionalisme sosial (Pawluch, 2000: 995).
9. Penyimpangan
Istilah penyimpangan atau deviance sebenarnya dalam sosiologi telah lama
ada sejak awal kelahiran ilmu tersebut. Akan tetapi, makna sosiologisnya baru
muncul belakangan.para sosiolog dan kriminolog mengartikan sebagai
perilaku yang terlarang , perlu dibatasi , disensor, diancam hukuman atau label
lain yang dianggap buruk sehingga istilah tersebut sering di padankan dengan
pelanggaran aturan (Rock, 2000:227-228). Namun demikian, istilah
penyimpangan tersebut tetap lebih luas dari pada kriminalitas karena
menyimpang itu tidak sepenuhnya melanggar secara kriminal.
10. Globalisasi
Istilah globalisasi merujuk pada implikasi tidak berartinya lagi jarak nasional,
regional, maupun teritorial sehingga apapun yang terjadi dan berlangsung di
satu tempat, bukan jaminan bahwa kejadian atau peristiwa tersebut tidak
membawa pengaruh di tempat lain (Ohmae, 2002: 3-30).
11. Patronase
Istilah patronase dalam istilah ilmu – ilmu sosial lebih banyak dikaitkan dengan
bitokrasi sehingga dikenal birokrasi patrimonial. Dalam birokrasi patrimonial ini
serupa dengan lembaga perkawulaan, di mana patron adalah gusti atau
juragan, dan klien adalah kawula. Hubungan antara gusti dan kawula tersebut
bersifat ikatan pribadi, implisit dianggap mengikat seluruh hidup, seumur
hidup, dengan loyalitas primordial sebagai dasar tali perhubungan (Kuntjoro-
Jakti, 1980: 6).
12. Kelompok
Konsep kelompok atau group secara umum dapat didefinisikan sebagai
sekumpulan orang yang disatukan oleh suatu prinsip dengan pola rekrutmen
hak dan kewajiban tertentu (Holy, 2000:421).
13. Patriarki
Secara harfiah patriarki berarti aturan dari pihak ayah. Istilah ini memiliki
penggunaan yang cukup luas, namun umumnya memiliki kecenderungan
untuk mendeskripsikan kondisi superioritas laki – laki atas perempuan
(Cannel, 2000: 734).
14. Hierarki
Konsep hierarki merujuk kepada suatu jenjang, tatanan, peringkat kekuatan,
prestise, atau prioritas. Ditinjau dari historisnya, secara umum konsep hierarki
diserap oleh ilmu – ilmu sosial pada mulanya hanya mengacu kepada gereja,
pemerintahan pendeta, dan biasanya Gereja Katolik Roma. Dalam pengertian
yang lebih luas, merujuk pada organisasi bertingkat dari para pendeta atau
paderi (Halsey, 2000: 433).
I. TEORI – TEORI SOSIOLOGI
1. Teori Tindakan Sosial dan Sistem Sosial Talcot Parsons
a. Teori Tindakan Sosial
b. Teori Sistem Sosial
2. Teori Evolusi Sosial Herbert Spencer
3. Teori Teknologi dan Ketinggalan Budaya (Cultural Lag) William F. Ogburn
4. Teori Dramaturgi Erving Goffman
5. Teori Strukturasi Anthony Giddens
6. Teori Globalisasi “of Nothing” George Ritzer
BAB 5
ANTROPOLOGI
2. Antropologi budaya
Memfokuskan perhatiannya pada kebudayaan manusia ataupun cara hidupnya
dalam masyarakat. Antropolgi budaya lebih menekankan kepada 4 aspek yang
tersusun :
a. Pertimbangan politik
b. Menyangkut hubungan kebudayaan dengan kekuasaan
c. Menyangkut bahasa dalam antropologi budaya
d. Preferensi dan pemikiran individual dimana terjadi hubungan antara jati diri
dan emosi.
Seperti yang telah dikemukakan diatas, cabang antropologi budaya ini dibagi
menjadi 3 bagian, yaitu :
a. Arkeologi
Adalah cabang antropologi kebudayaan yang mempelajari benda-benda
peninggalan lama dengan maksud untuk menggambarkan serta menerangkan
prilaku manusia karena dalam peninggalan-peninggalan lama itulah terpantul
ekspresi kebudayaannya.
b. Antropologi linguistik
Ernest cassirer mengatakan bahwa manusia adalah mahluk yang paling mahir
dalam menggunakan simbol-simbol sehingga manusia disebut homo
symbolicum. Disinilah antropologilinguistik berperan. Ia merupakan deskripsi
suatu bahasa maupun sejarah bahasa yang digunakan.
c. Etnologi
Pendekatan etnologi adalah etnografi, lebih memusatkan perhatiannya pada
kebudayaan-kebudayaannya zaman sekarang, telaahnya pun terpusat pada
prilku manusia, sebagaimana yang dapat disaksikan langsung, dialami serta
didiskusikan dengan pendukung kebudayaannya.
Hanya dengan mempelajari mekanisme, struktur, serta sarana-sarana diluar
diri manusia, yakni alat yang digunakan manusia untuk mentransformasikan
dirinya sendiri,dapat kita ketahui alasan perbedaan keyakinan, nilai,
prilaku,dan bentuk sosial antara kelompok satu dengan yang lainnya.
Secara keseluruhan, yang termasuk bidang-bidang khusus secara tematis
dalam antropologi lainnya,selain antropologi fisik dan kebudayaan adalah :
1. Antropologi ekonomi
Bidang ini merupakan cara manusia dalam mempertahankan dan
mengekspresikan diri melalui penggunaan barang dan jasa material.
Ruang lingkup antropologi ekonomi tersebut mencakup riset tentang
teknologi,produksi,perdagangan. Konsumsi,serta tinjauan tentang berbagai
bentuk pengaturan sosial dan ideologis manusia untuk mendukung kehidupan
materi manusia.
2. Antropologi medis
Antropologi medis ini banyak membahas hubungan antara penyakit dan
kebudayaan yang tampak mempengaruhi evolusi manusia tertuma
berdasarkan hasi-hasil penemuan paleopatologi. Begitu luasnya ruang lingkup
antropologi medis ini, sampai sekarang tiadak mudah untuk mendefinisikan
subjek kajiannya.
3. Antropologi psikologi
Bidang ini merupakan wilayah antropologi yang mengkaji tentang hubungan
antara individu dengan makna dan nilai dengan kebiasaan sosial dari sistem
budaya yang ada.
4. Antropologi sosial
Dalam kajiannya, antropologi sosial mendeskripsikan proyek evolusionis yang
bertujuan merekontruksi masyarakat primitif asli dan mencatat
perkembangannya melalui berbagai tingkat peradaban.
4. Prehistori
Merupakan ilmu tentang perkembangan dan penyebaran semua kebudayaan
manusia sejak sebelum manusia mengenal tulisan atau huruf
5. etnologi
Merupakan bagian ilmu atropologi tentang asas-asas manusia , mempelajari
kebudayaan-kebudayaan dalam kehidupan masyarakat dari bangsa-bangsa
tertentu yang tersebar dimuka bumi ini pada masa sekarang.
C. Tujuan dan Kegunaan Antropologi
Setiap antropologi yang memulai penelitian lapangan perdana nya, pada
umumnya mencari suatu bangsa atau kelompok yang belum pernah di teliti.
Tujuannya sudah jelas adalah untuk memperluas arena perbandingan di samping
untuk merekam berbagai budaya sebelum budaya-budaya itu lenyap.
Antropologi memang merupakan studi tentang manusia. Ia tidak hanya sebagai
suatu disiplin ilmu yang bersifat akademis tetapi juga merupakan suatu cara hidup
yang berusaha menyampaikan kepada para mahasiswa apa yang telah diketahui
orang.
Antropologi fisik memusatkan perhatiannya pada manusia sebagai organisme
biologis yang tekanannya pada upaya melacak evolusi perkembangan manusia dan
mempelajari pariasi-pariasi biologis dalam spesies manusia. Sedangkan Antropologi
budaya berusaha mempelajari manusia berdasarkan kebudayaan nya.
Selain itu, antropologi bermaksud mempelajari umat manusia secara objektif,
paling tidak mendekati objektif dan sistematis. Sedangkan data yang digunakan ahli
antropologi dapat berupa data dari suatu masyarakat atau studi komparatif diantara
sejumlah besar masyarakat.
7. Etnosentrisme
Penilaian yang baik terhadap sikap-sikap dan pola kebudayaan kelompoknya
sendiri.
8. Tradisi
Aktivitas kebudayaan yang bermaksud untuk memuaskan suatu rangkaian
dari sejumlah kebutuhan naluri makhluk manusia yang berhubungan dengan
seluruh kehidupannya.
9. Ras dan etnik
Ras merupakan suatu konsep biologi yang valid. Sedangkan konsep etnik
lebih merujuk kepada kesatuan-kesatuan sosial dalam sistem sosial.
10. Stereotip
Berkembangnya prasangka dan stereotip antar etnik yang terjadi di indonesia
akan memperlemah rasa persatuan dan kesatuan bangsa indonesia
11. Kekerabatan
Ikatan ibu dan anak dapat diamati dan dinilai secara universal, tetapi peranan
ayah maupun ibu dalam masyarakat tradisional sangatlah bervariasi.
12. Magis
Magis memang kejam, jahat dan mudah disalah gunakan oleh pihak-pihak
yang berkepentingan
13. Tabu
Dalam pandangan kaum fungsionalis, tabu memilki nilai-nilai kegunaan yang
perlu dijaga oleh masyarakat dalam upaya pemenuhan kebutuhan hidupnya.
14. Perkawinan
Untuk mengatur proses pemilihan pasangan dan perkawinan memiliki norma
yang begitu kompleks.
I. Teori-Teori Antropologi
1. Teori orientasi nilai budaya
a. Dalam kaitannya dengan makna hidup manusia.
b. Berkenaan dengan hubungan manusia dengan alam sekitarnya.
c. Dalam kaitannya dengan persepsi manusia dengan waktu.
d. Dalam kaitannya dengan makna dari pekerjaan.
e. Dalam kaitannya dengan hubungan antar sesama manusia.
2. Teori evolusi sosiokultural
a. Evolusi sosiokultural meliputi seluruh sistem sosiokultural maupun
komponen-komponen yang terpisah dari sistem tersebut.
b. Evolusi sosiokultural bukanlah proses tunggal.
c. Perbedaan tersebut dapat dirinci sebagai evolusi paralelel, evolusi
konvergen, dan evolusi divergen.
d. Evolusi paralel, merupakan evolusi yang terjadi dalam dua atau lebih
sosiobudaya tang berkembang dengan cara yang sama dan dengan
tingkat yang pada dasarnya sama.
e. Evolusi konvergen, terjadi ketika berbagai masyarakat berbeda
perkembangannya, namun akhirnya mengikuti pola yang serupa
kemajuannya.
f. Evolusi divergen, terjadi ketika berbagi masyarakat yang semula mengikuti
banyak persamaan yang serupa, namun akhirnya mencapai tingkat
perkembangan yang jauh berbeda.
3. Teori evolusi kebudayaan
a. Zaman liar tua
b. Zaman liar madya
c. Zaman liar muda
d. Zaman barbar tua
e. Zaman barbar madya
f. Zaman barbar muda
g. Zaman peradaban purba
h. Zaman peradaban masa kini
4. Teori evolusi animisme dan magic
a. Animisme adalah suatu kepercayaan pada semua benda.
b. Asal mula religi adalah kesadaran manusia akan adanya jiwa
c. Manusia memecahkan beberapa persoalan hidupnya selalu dengan akal
dan sisitem pengetahuannya.
d. Ilmu gaib mulanya hanya untuk mengatasi pemecahan masalah hidup
yang berada diluar kemampuan akal dan sistem pengetahuannya.
e. Karena penggunaan magic tidak selalu berhasil maka mulailah diyakini
bahwa alam semesta dihuni oleh makhluk-makhluk halus yang lebih
berkuasa daripada manusia.
f. Antara agama dan magic itu berbeda.
g. Magic memiliki 2 prinsip utama. Pertama magic simpatetis, kedua magic
senggol.
5. Teori evolusi keluarga
a. Tahap promiskuitas
b. Lambat laun manusia sadar akan hubungan antara ibu dengan anaknya
sebagai suatu kelompok keluarga inti dalam masyarakat.
c. Sistem patriarchate, dimana ayah menjadi kepala keluarga.
d. Perkawinan tidak selalu dari luar kelompok, tetapi dapat juga dari dalam
kelompok yang sama.
6. Teori upacara sesaji
a. Disamping sistem keyakinan dan doktrin sisitem upacara pun merupakan
suatu perwujudan dan religi yang memerlukan studi analisis khusus.
b. Upacara religi tersebut, biasnya dilaksanakan oleh banyak warga
masyarakat dan memiliki fungsi sosial untuk mengintensifkan solidaritas
masyarakat.
c. Pada prinsipnya, upacara sesaji, dimana manusia menyajikan sebagian
dari seekor binatang, terutama darahnya kepada dewa, kemudian
memakan sendiri sisa daging dan darahnya.
BAB 6
ILMU GEOGRAFI
Seperti halnya ilmu-ilmu sosial lainnya, pada mulanya disiplin geografi tidak
tersusun secara sistematis seperti sekarang ini.pada zaman Homeros dan Hesiodos.
Pada abad ke-9 sampai ke-8 sebelum Masehi, sebagian orang menganggap
pengetahuan tentang bumi masih sangat dipengaruhi oleh mitologi, terutama mitos
kosmogonis ( keterangan tentang asal usul serta sifat kejadian-kejadian dalam alam
semesta) (Bertens, 1999: 19). Selain itu, pengetahuan mengenai suatu wilayah yang
meliputi aspek-aspek alamiah dan insaniah, pada mulanya hanya dalam bentuk
cerita yang disampaikan oleh seseorang kepada yang lainnya.
Pada zaman Thales (640-548 SM), masih beranggapan bahwa bumi berbentuk
silinder yang terapung di atas air dengan separuh bola hampa diatasnya. Pendapat
itu hilang seabad kemudian setelah Parmenides (515-455 SM) mengemukakan
pendapatnya bahwa bumi memiliki bentuk bulat. Lambat laun pengaruh mitologi itu
semakin berkurang dengan berkembangnya pengaruh ilmu alam sejak abad ke-6
SM, sehingga corak pengetahuan tentang bumi tersebut mulai memiliki dasar ilmu
pasti/ alam yang lebih baik. Kemudian terdorong oleh kebutuhan untuk
mempermudah perjalanan berikutnya, secara sederhana pengalaman perjalan itu
dilukiskan kedalam bentuk peta. Sejak itu, penyelidikan tentang bumi dilakukan
dengan memakai logika. Dengan demikian, logos (akal budi dan rasio) mengganti
mitos (Bintarto dan Hadisumarno, 1979:2).
Bagi kepentingan perjalanan, perdagangan, peperangan, dan pertahanan, peta
tersebut sangat membantu dalam memvisualisasikan suatu objek telaahan. Pada
zaman Yunani kuno, pandangan paham geografi sangat dipengaruhi oleh
pandangan filsafat spekulatif maupun sejarawan yang berusaha memadukan ilmu
pengetahuan geografi dengan sejarah. Tidak sedikit uraian geografi bersifat sejarah,
atau sebaliknya uraian sejarah bersifat geografi.
D. MANFAAT TERAPAN GEOGRAFI
E. KONSEP-KONSEP GEOGRAFI
1. Tempat
Konsep tempat (place) merujuk kepada suatu wilayah di mana orang hidup
berada. Dalam analisis geografi, konsep tempat memiliki peran penting karena
kedudukan dan konstribusi tempat member banyak arti dan makna bagi
manusia serta bagi organisasi lainnya.
2. Sensus Penduduk
Sensus penduduk merupakan suatu konsep geografi sosial yang jika dilihat dari
sejarah aktivitasnya, merupakan salah satu kegiatan statistik tertua dan terluas
yang dilakukan oleh pemerintah di seluruh dunia, dahulunya lebih berorientasi
untuk taksiran kekuatan militer dan perpajakan. Sensus pu dikembangkan
untuk mengumpulkan informasi mengenai perumahan, sektor manufaktur,
pertanian industry pertambangan, dan dunia bisnis (Taeuber, 2000: 99).
3. Iklim
Iklim menurut Ensiklopedia Indonesia (1984: 1376-1377) adalah keadaaan
rata-rata dari cuaca di suatu daerah dalam periode tertentu, keadaan variasinya
dari tahun ke tahun dan keadaan ekstremnya. Unsure-unsur yang
menggambarkan keadaan cuaca atau iklim meliputi suhu udara kelembaban
udara, angin, curah hujaan dan penyinaran matahari. Biasanya, untuk
menggambarkan keadaan iklim, dibuat klafikasi iklim. Klafikasi iklim memiliki
tujuan yang berbeda-beda. Ada yang bertujuan untuk digunakan dalam bidang
pertanian, perdagangan maupun perindustrian.
4. Laut
Laut dalam Ensiklopedia Indonesia (1984: 1974-1975) diartikan sebagai
keseluruhan massa air yang saling berhubungan, mengelilingi semua sisi
daratan di bumi. Laut yang besar dinyatakan sebagai samudera (lautan). Dari
pantai ke laut dalam, pertama-tama terdapat suatu jalur dasar laut yang datar,
yakni dataran kontinental yang merupakan lanjutan tanah daratan di bawah
permukaan laut. Dari kedalaman lebih kurang 180 meter, kemiringan itu
menjadi lebih besar berupa lereng kontinental, yaitu lanjutan lereng daratan di
bawah permukaan laut. Pada kedalaman 3.000-6.000 meter baru terdapat
dasar laut yang dalam, dalam mentuk cekungan besar yang dipisahkan oleh
punggung-punggung dibawah permukaan laut.
5. Lingkungan
Linkungan dalam ensiklopedia Indonesia (1984: 2021) didefinisikan sebagai
segala sesuatu yang ada di luar suatu organism, meliputi lingkungan benda
mati (abiotk) dan lingkungan hidup (biotik). Lingkungan benda mati atau fisik
adalah lingkungan di luar suatu organisme yang terdiri atas benda atau faktor
alam yang tidak hidup, seperti bahan kimia, suhu, cahaya, gravitasi, atmosfer,
dan lain-lain. Lingkungan hidup (biaotik) adalah lingkungan di luar suatu
organisme yang terdiri atas organism hidup, seperti tumbuh-tumbuhan,
hewwan, dan manusia.
6. Benua
Istilah benua dalam Ensiklopedia Indonesia (1984:449)merujuk pada suatu
daratan yang begitu luas sehingga bagian tengah daratan yang luas tersebut
tidak mendapat pengaruh angin laut sama sekali. Dalam sejarah, dikenal 5
benua yang dihuni manusia, yaitu Asia, Eropa, Amerika. Afrika, dan Australia.
Sedangkan secara geografis, pembagian benua tersebut terbagi atas 3 benua,
yakni Erasia, Afrika, dan Australia. Secara keseluruhan, luas benua tersebut
mencapai lebih kurang 29% dari seluruh permukaan bumi, dan sisannya (71%)
adalah luas samudera
7. Urbanisasi
Konsep urbanisasi memiliki dua pengertian. Pertama, para ahli demografi lebih
banyak menggunakan istilah ini untuk menunjukan redistribusi penduduk
ataupun perpindahan dari wilayah-wilayah pedesaan ke perkotaan,
memberikan makna yang oaling spesifik pada tingkat konseptua. Kedua, dalam
beberapa ilmu sosial lainnya, terutama ekonomi, geografi, dan sosiologi,
urbanisasi merujuk kepada struktur morfologik yang sedang berubah dari
berbagai pemusatan (agglomeration) perkotaan dan perkembangannya (Sly,
2000: 1116). Pada kajian ini, tentu saja lebih didasarkan pada kajian yang
pertama. Jika terdapat aspek-aspek kajian kedua, hanyalah sebagai
supplement karena satu sama lainnya berkaitan.
8. Peta
Peta adalah pola permukaan bumi yang dilukiskan pada bidang datar
(Esiklopedia Indonesia, 1984: 2698-2699). Gambar itu dapat menyatakan
keadaan fisik bumi, keadaan budaya, ekonomi bahkan politik sekalipun.
Biasanya, tiap titik peta itu menunjukan kedudukan geografis menurut skala
dan proyeksiyang telah ditentukan.
9. Kota
Konsep kota sebenarnya merujuk kepada fenomena yang sangat bervariasi
sesuai dengan perbedaan sejarah dan wilayahnya. Namun, secara umum
istilah kota adalah tempat di wilayah tertentu yang dihuni oleh cukup banyak
banyak orang dengan tingkat kepadatan penduduk yang cukup tinggi. Studi
tentang masyarakat kota tidak hanya terbatas menelaah masyarakat secara
luas, namun juga karakterisik-karakteristik tertentu dikehidupan internalnya
(Hannerz, 2000:110).
10. Mortalitas
Konsep mortalitas merujuk kepada rangkuman tingkat kematian kotor rata-rata
(crude death rate di singkat CDR) penduduk, yaitu jumlah kematian per tahun
per seribu penduduk ( Ewbank, 2000:684). Rangkuman yang sederhana
tersebut mengukur efek mortalitas pada laju pertumbuhan penduduk. Mortalitas
atau CDR dipengaruhi oleh distribusi umum dari populasi. Oleh karena itu tidak
akan banyak berguna membandingkan mortalitas pada masyarakat yang
memiliki tingkat fertilitas yang berbeda atau pada masyarakat yang terpengaruh
oleh migrasi.
12. Demografi
Konsep demografi merujuk kepada analisis terhadap berbagai variabel
kependudukan. Di dalamnya mencakup berbagai metode perhitungan dan hasil
substantif dalam riset mengenai angka kematian (mortalitas), angka kelahiran
(natalitas) migrasi, dan jumlah serta komposisi penduduk atau populasi
(Keyfitz, 2000: 219).
13. Tanah
Istilah tanah merujuk kepada suatu wilayah permukaan bumi dengan ciri khas
mencakup segala sifat yang sepatutnya stabil atau diperkirakan selalu terulang
kembali dari lingkungan hidup yang lurus, di atas atau di bawah wilayah
tersebut. Dengan demikian, ia mencakup udara di atasnya, bumi dan geologi
yang melandasinya, hirologi, tumbuhan, dan hewan yang ada akibat kegiatan
manusia di masa lalu dan masa kini, sejauh semua hal tersebutm menimbulkan
pengaruh yang berarti atas penggunaan tanah tersebut oleh manusia, kini dan
kelak kemudian hari (Vink, 1986: 194).
14. Transmigrasi
Transmigrasi adalah suatu sistem pembangunan terpadu, upaya untuk
mencapai keseimbangan penyebaran penduduk, juga dimaksudkan untuk
menciptakan perluasan kesempatan kerja sehingga dapat meningkatkan
produktivitas dan pendapatan melalui perpindahan penduduk dari darah yang
padat ( jawa, Madura, dan Bali) ke daerah-daerah yang jarang penduduknya
(Martono, 1986: 180).
15. Wilayah
Konsep wilayah merujuk pada suatu area di permukaan bumi yang relatif
homogen dan berbeda dengan sekelilingnya berdasarkan beberapa kritera
tertentu (Johnston, 2000: 910). Jadi, kunci dalam geografi kawasan adalah
kawasan yang dibangun di atas sebuah unit spasial yang homoddden. Konsep
itu tampil sebagai kajian tentang bagaimana bagian-bagian bumi begitu
beragam akibat distribusi yang tidak merata dari fenomena alam dan
manusianya (termasuk interkasi keduanya). Berbagai jenis kumpulan fenomena
berada dalam berbagai wilayah, menciptakan kawasan-kawassan sehingga
kajian kawasan menyoroti tentang pembentukan kumpulan-kumpulan tersebut
dan menguraikan cirri-ciri khas berbagai bagian dunia.
D. GENERALISASI-GENERALISAI GEOGRAFI
1. Tempat
Nilai penting karakteristik suatu tempat dalam masa lalu, sekarang maupun
masa sepan terhadap suatu tempat-tempat yang strategis secara ekonomi,
selalu memiliki daya tarik tersendiri bagi pengembangan politik-ekonomi. Hal itu
disebabkan makin meningkatnya mobilitas ddan faktor utama produksi, yaitu
modal dan tenaga kerja. Suatu tempat harus memiliki daya tarik bagi investasi
dan pekerja, mereka yang terlibat dalam manajemennya harus bekerja dengan
tujuan tersebut. Hal itu telah menimbulkan ketertarikan untuk menciptakan dan
menjual tempat kepada berbagai kelompok bisnis.
2. Sensus Penduduk
Sensus penduduk memiliki makna multidimensi, karena darihasil tersebut dapat
memberikan informasi tentang penduduk, angkatan kerja prouktif, perumahan
sector manufaktor, pertanian, perindustrian, pertambangan, dunia bisnis, dan
lain-lain. Dalam praktiknya, sensus penduduk dapat dilakukan secara de facto
maupun de jure (di mana ia dihitung walaupu tidak ada ketika sensus
berlangsung) (Taeuber, 2000:100).
3. Iklim
Masalah-masalah yang sering muncul dalam pembangunan pertanian di
daerah tropis dari segi iklim adalah tanah di daerah tropis beriklim lembab.
Sepanjang tahun mungkin dapat digunakan untuk pertanian, tetapi sebagian
tanah tanah itu tidak cocok untuk didayagunakan menurut pola pertanianmodrn
yang mengandalkan penggunakan teknologi mutakhir karena tidak dapat
dipupuk secara efektif dengan pupuk mineral (Weischet, 1986: 1).
4. Laut
Sebagai Negara bahari, bangsa Indonesia belum optimal dalam melakukan
peberdayaan kelautan atau apa yang dinamakan Revolusi biru masih jalan
ditempat.
5. Lingkungan
Dalam setiap proyek pembangunan, sebelumnya perlu dilakukan analisis
menyeluruh tentang dampak lingkungan yang ditimbulkannya. Hal itu bukan
hanya kepada perisahaan-perusahaan pemerintah, tetapi juga perusahaan-
perusahaan swasta, terutama sanagat berperan dalam memperoleh izin resmi
usaha tersebut, khususnya bagi kegiatan-kegiatan yang dianggap peka
lingkungan. (O’ Riodan, 2000: 299).
6. Benua
Sebagai penduduk dari benua yang paling banyak dan padat penduduknya,
bangsa asia lebih kompleks menghadapi tantangan kehidupan mendatang
disbanding ddenga bangsa Australia yang lebih sedikit dan rendah tingkat
kepadatan penduduknya.
7. Urbanisasi
Urbanisasi merupakan salah satu proses perubahan sosial yang tercepat,
khususnya di negara-negara berkembang bahkan dunia. Tranformasi-
transformasi sosial dan demografis yang tumbuh bersamaan dengan
tumbuhnya penduduknya kota di Negara-negara berkembang tersebut, telah
menunjukan pelipat gandaan pertumbuhan demografis yang memprihatinkan.
(Evers, 1995:49).
8. Peta
Para birokrat pemerintah, kaum profesional, maupun intelektual, pada
hakikatnya memerlukan peta. Dsri keperluan untuk pembangunan ekonomi,
pertahanan nasional, perlindungan lingkungan, ekonomi, bisnis, wisata,
industry, maupun untuk memberikan eksplanasi visual dalam ranah-ranah
abstrak yang perlu dipahami secara mendalam. Apalagi jika peta itu bentuk dan
desainnya lebih bersifat dinamis dan interaktif karena dibuat dengan teknologi
yang kian canggih dan menarik, jelas sangat diperlukan (Monmonier, 2000: 96).
9. Kota
Banyak hal tentang kontak-kontak sosial diperkotaan sebagai sesuatu yang
bersifat impersonal, supervisal, sementara, dan segmental. Hal ini pula yang
dikhawatirkan oleh beberapa sosiolog yang cenderung pesismis mengenai
kemungkinan terciptanya kehidupan manusiawi di perkotaan yang dipenuhi
industry (Hannerz, 2000: 111).
10. Mortalitas
Terjadinya transisi demografis (demographic transition) yang dikenal sebagai
lingakran siklus demografis, menggambarkan proses perubahan tingkat
mortalitas dan natalitas pada suatu masyarakat dari suatu situasi di mana
keduanya menunjukan angka yang tinggi (Caldwel, 2000: 218).
11. Khatulistiwa/Ekuator
Bagi negara-negara yang dilalaui dengan garis khatulistiwa, tidak ada alasan
untuk merasa takut kekurangan sinar matahari. Hal ini jelas berbeda dengan
daerah-daerah subtropis yang jauh dari garis khatulistiwa, hanya pada bulan-
bulan tertentu mereka dapat menikmati hangatnya sinar matahari.
12. Demografi
Ledakan demografi dunia, khususnya di Negara-negara berkembang,
memperhatikan kecenderungan yang mencemaskan. Di tahun 1825, saat
Malthus membuat perubahan akhir atas karya aslinya Essay on Population,
kira-kira satu miliyar umat manusia mendiami planet bumi. Akan tetapi,
menjelang itu, industrialisasi dan kedokteran modern memungkinkan penduduk
bertambah dengan laju kecepatan yang makin meningkat. Dalam seratus tahun
berikutnya, penduduk dunia berlipat ganda menjadi dua miliar, setengah abad
berikutnya (dari tahun 1925 ke tahun 1976) berlipat ganda lagi menjadi 4 miliar,
dan menjelang tahun 1990 angka itu melaju sampai 5,3 miliar (Kennedy, 1995:
28-29).
13. Tanah
Banyak pekerjaan dilaksanakan diatas tanah yang diolah melalui sistem-sistem
hidrologi. Sistem-sistem ini kerap kali menghubungkan tanah dengan perairan
terbuka. Perairan terbuka, sungai, danau, laut, dan samudera memiliki
ekosistem sendiri-sendiri yang juga dapat diteliti dan dipetakan serta sangat
dipengaruhi oleh kegiatan manusia di daratan (Vink, 1986: 199).
14. Transmigrasi
Bagi bangsa Indonesia, program transigrasi bukan sesuatu yang baru. Sejak
pertengahan abad ke-19, Etische Politik telah mempengaruhi parlemen
Belanda untuk mengetuk dan membuat penelitian tentang kemakmuran rakyat
daerah-daerah pedesaan di Jawa (demindere wel vaart onderzoek) yang
akhirnya mencanangkan dan melaksanakan program transmigrasi
(purboadiwidjojo), 1986:9), walaupun pelaksanaanya bukan semata-mata atas
dasar kemanusiaan. Begitupun ketika Indonesia memasuki
pascakemerdekaan, pemerintah segera mencanangkan Program Transmigrasi,
terutama untuk mengatasi ketidakseimbangan demografis antara Pulau Jawa
(termasuk Madura da Bali) yang padat penduduknya dengan pulau-pulau luar
Jawa yang jarang penduduknya (Swasono, 1986:xi; Scholz, 1986: 287).
15. Willayah
Kompleksitas persoalan-persoalan demografis wilayah Asia jauh melebihi
kompleksitas persoalan-persoalan demografis wilayah Australia, baik melalui
natalitas, mortalitas, proyeksi kependudukan, serta kesejahteraan.
H. TEORI-TEORI GEOGRAFI
Namun sebaliknya, banyak juga penduduk di luar atau di pinggir kota yang
justtru senang tinggal di kota. Penyebabnya berkaitan dengan gaya sentripetal.
a) Memiliki tempat-tempat di pusat kota yang strategis, sangat cocok untuk
pengembangan industri dan merupakan kemudahan tersendiri dalam
operasi industry.
b) Berbagai perusahaan dan bisnis, biasanya lebih menyukai lokasi-lokasi
ddekat stasiun kereta api, pelabuhan, terminal bus, maupun pusat-pusat
keramaian public lainnya.
c) Dalam dunia bisnis, lebih menyukai dan kecendrungan adanya konsentrasi-
konsentrasi penjual jasa, seperti penjahit, tempat praktik para dokter,
pengacara, tukang gigi, pemangkas rambut dan kecantikan, biassanya
terdapat pada lokasi yang berdekatan.
d) Selain itu, di kota-kota sudah tersusun pusat-pusat perbelanjaan, seperti
took-toko.tekstil, elektronik, perhiassan (emas dan perak), pakaian jadi,
makanan dan minuman, barang-barang kelontong, mainan anak dan
sebagainya.
e) Banyaknya flat-flat atau rumah tersusun untuk masyarakat kecil, setidaknya
dapat meringankan harga sewa bagi penduduk kota.
f) Kota pun menyediakan sejumlah tempat hiburan, olahraga, seni budaya,
pendidikan, di samping menyediakan pekerjaan.
g) Para pegawai dan pekerja kota lainnya, lebih menyukai tempat tinggal yang
tidak berjauhan dengan tempat kerjanya. Artinya, kota tetap diminati
sebagai kebutuhan untuk bertempat tinggal karena dekat dengan tempat
bekerja.
A. PENGERTIAN EKONOMI
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih
dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya
ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat
pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan tersebut kemudian
menyebabkan timbulnya kelangkaan (Ingg: scarcity).Kata "ekonomi" sendiri berasal
dari kata Yunani οἶκος (oikos) yang berarti "keluarga, rumah tangga" dan νόμος
(nomos), atau "peraturan, aturan, hukum," dan secara garis besar diartikan sebagai
"aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah tangga." Sementara yang dimaksud
dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan
data dalam bekerja.
Secara umum, subyek dalam ekonomi dapat dibagi dengan beberapa cara, yang
paling terkenal adalah” mikroekonomi vs makroekonomi”. Selain itu, subyek ekonomi
juga bisa dibagi menjadi positif (deskriptif) vs normatif,” mainstream vs heterodox”,
dan lainnya. Ekonomi juga difungsikan sebagai ilmu terapan dalam manajemen
keluarga, bisnis, dan pemerintah. Teori ekonomi juga dapat digunakan dalam
bidang-bidang selain bidang moneter, seperti misalnya penelitian perilaku kriminal,
penelitian ilmiah, kematian, politik, kesehatan, pendidikan, keluarga dan lainnya. Hal
ini dimungkinkan karena pada dasarnya ekonomi — seperti yang telah disebutkan di
atas — adalah ilmu yang mempelajari pilihan manusia. Banyak teori yang dipelajari
dalam ilmu ekonomi diantaranya adalah teori pasar bebas, teori lingkaran ekonomi,
invisble hand, informatic economy, daya tahan ekonomi, merkantilisme, briton
woods, dan sebagainya.
Ada sebuah peningkatan trend untuk mengaplikasikan ide dan metode ekonomi
dalam konteks yang lebih luas. Fokus analisa ekonomi adalah "pembuatan
keputusan" dalam berbagai bidang dimana orang dihadapi pada pilihan-pilihan.
misalnya bidang pendidikan, pernikahan, kesehatan, hukum, kriminal, perang, dan
agama. Gary Becker dari University of Chicago adalah seorang perintis trend ini.
Dalam artikel-artikelnya ia menerangkan bahwa ekonomi seharusnya tidak
ditegaskan melalui pokok persoalannya, tetapi sebaiknya ditegaskan sebagai
pendekatan untuk menerangkan perilaku manusia. Pendapatnya ini kadang-kadang
digambarkan sebagai ekonomi imperialis oleh beberapa kritikus.
Banyak ahli ekonomi” mainstream” merasa bahwa kombinasi antara teori
dengan data yang ada sudah cukup untuk membuat kita mengerti fenomena yang
ada di dunia. Ilmu ekonomi akan mengalami perubahan besar dalam ide, konsep,
dan metodenya; walaupun menurut pendapat kritikus, kadang-kadang perubahan
tersebut malah merusak konsep yang benar sehingga tidak sesuai dengan
kenyataan yang ada. Hal ini menimbulkan pertanyaan "apa seharusnya dilakukan
para ahli ekonomi?" The traditional Chicago School, with its emphasis on economics
being an empirical science aimed at explaining real-world phenomena, has insisted
on the powerfulness of price theory as the tool of analysis. On the other hand, some
economic theorists have formed the view that a consistent economic theory may be
useful even if at present no real world economy bears out its prediction
B. SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU EKONOMI
Adam Smith sering disebut sebagai yang pertama mengembangkan ilmu
ekonomi pada abad 18 sebagai satu cabang tersendiri dalam ilmu pengetahuan.
Melalui karya besarnya Wealth of Nations, Smith mencoba mencari tahu sejarah
perkembangan negara-negara di Eropa. Sebagai seorang ekonom, Smith tidak
melupakan akar moralitasnya terutama yang tertuang dalam The Theory of Moral
Sentiments. Perkembangan sejarah pemikiran ekonomi kemudian berlanjut dengan
menghasilkan tokoh-tokoh seperti Alfred Marshall, J.M. Keynes, Karl Marx, hingga
peraih hadiah Nobel bidang Ekonomi tahun 2006, Edmund Phelps.
Secara garis besar, perkembangan aliran pemikiran dalam ilmu ekonomi diawali
oleh apa yang disebut sebagai” aliran klasik”. Aliran yang terutama dipelopori oleh
Adam Smith ini menekankan adanya” invisible hand” dalam mengatur pembagian
sumber daya, dan oleh karenanya peran pemerintah menjadi sangat dibatasi karena
akan mengganggu proses ini. Konsep “invisble hand” ini kemudian direpresentasikan
sebagai mekanisme pasar melalui harga sebagai instrumen utamanya.
Aliran klasik mengalami kegagalannya setelah terjadi Depresi Besar tahun 1930-
an yang menunjukkan bahwa pasar tidak mampu bereaksi terhadap gejolak di pasar
saham. Sebagai penanding aliran klasik, Keynes mengajukan teori dalam bukunya
General Theory of Employment, Interest, and Money yang menyatakan bahwa pasar
tidak selalu mampu menciptakan keseimbangan, dan karena itu intervensi
pemerintah harus dilakukan agar distribusi sumber daya mencapai sasarannya. Dua
aliran ini kemudian saling "bertarung" dalam dunia ilmu ekonomi dan menghasilkan
banyak varian dari keduanya seperti: new classical, neo klasik, new keynesian,
monetarist, dan lain sebagainya.
Namun perkembangan dalam pemikiran ini juga berkembang ke arah lain,
seperti teori pertentangan kelas dari Karl Marx dan Friedrich Engels, serta aliran
institusional yang pertama dikembangkan oleh Thorstein Veblen dkk dan kemudian
oleh peraih nobel Douglass C. North.
C. METODOLOGI
Sering disebut sebagai” The queen of social sciences”, ilmu ekonomi telah
mengembangkan serangkaian metode kuantitatif untuk menganalisis fenomena
ekonomi. Jan Tinbergen pada masa setelah Perang Dunia II merupakan salah satu
pelopor utama ilmu ekonometri, yang mengkombinasikan matematika, statistik, dan
teori ekonomi. Kubu lain dari metode kuantitatif dalam ilmu ekonomi adalah model
General equilibrium (keseimbangan umum), yang menggunakan konsep aliran uang
dalam masyarakat, dari satu agen ekonomi ke agen yang lain. Dua metode
kuantitatif ini kemudian berkembang pesat hingga hampir semua makalah ekonomi
sekarang menggunakan salah satu dari keduanya dalam analisisnya. Di lain pihak,
metode kualitatif juga sama berkembangnya terutama didorong oleh keterbatasan
metode kuantitatif dalam menjelaskan perilaku agen yang berubah-ubah.
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih
dan menciptakan kemakmuran.
Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan
manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya
terbatas. Permasalahan itu kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan.
Ilmu ekonomi dapat dikatakan memegang peranan penting dalam kehidupan
sosial, terkait dengan kemakmuran. Ilmu ini mengkaji upaya memenuhi kebutuhan
untuk mencapai kemakmuran. Kemakmuranitu sendiri diartikan sebagai kondisi
dimana semua kebutuhan materi dapat terpenuhi dengan baik.
Jika masyarakat sejahtera berarti masyarakat tersebut mengalami kemakmuran.
Masyarakat dikatakan makmur apabila semua kebutuhan materi dapat dipenuhi
dengan sebaik-baiknya, dan tingkat kemakmuran dapat diukur dari banyaknya
barang dan jasa yang dihasilkan serta banyak barang dan jasa yang digunakan
untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Sebelum orang mengenal ilmu ekonomi, raja-raja dan para cerdik pandai pada
jaman dahulu menggunakan ilmu filsafat sebagai dasar untuk mengatur dan
memecahkan persoalan ekonomi.
Dengan semakin pentingnya peranan ekonomi dalam kehidupan, mulailah
banyak ahli yang tertarik untuk memecahkan persoalan ekonomi, karena filsafat
tidak lagi sanggup memecahkan seluruh masalah yang berkembang di masyarakat.
Adam Smith sering disebut sebagai yang pertama mengembangkan ilmu
ekonomi pada abad 18 sebagai satu cabang tersendiri dalam ilmu pengetahuan.
Melalui karya besarnya Wealth of Nations, Smith mencoba mencari tahu sejarah
perkembangan negara-negara di Eropa.
Sebagai seorang ekonom, Smith tidak melupakan akar moralitasnya terutama
yang tertuang dalam The Theory of Moral Sentiments. Perkembangan sejarah
pemikiran ekonomi kemudian berlanjut dengan menghasilkan tokoh-tokoh seperti
Alfred Marshall, J.M. Keynes, Karl Marx, hingga peraih hadiah Nobel bidang
Ekonomi tahun 2006, Edmund Phelps.
Dalam perkembangannya, ilmu ekonomi kemudian bercabang-cabang mengikuti
perkembangan kehidupan ekonomi itu sendiri. Diantaranya yaitu :
Ilmu ekonomi deskriptif adalah kajian yang memaparkan secara apa adanya
tentang kehidupan ekonomi suatu daerah atau negara pada suatu masa tertentu.
Misalnya:
Ekonomi Indonesia pada tahun 70-an.
Ekonomi Jepang pasca perang dunia II.
Selain itu ilmu ini juga dibahas khusus secara teori yaitu makro ekonomi dan
mikro ekonomi. Ilmu ekonomi teori ini membahas gejala-gejala yang timbul sebagai
akibat perbuatan manusia dalam usahanya meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
Dalam hal ini makro ekonomi, mengkaji tentang pendapatan nasional,
kesempatan kerja, pengangguran, inflasi, dsb. Mikro ekonomi, hanya mempelajari
bagian-bagian dari teori ekonomi secara lebih mendalam seperti: pembentukan
harga, rumah tangga produksi, konsumen, dsb.
Cabang yang ketiga dari ilmu ini adalah ekonomi terapan. Ilmu ekonomi terapan
merupakan cabang ilmu yang membahas secara khusus tentang penerapan teori
ekonomi dalam suatu rumah tangga produksi, misalnya: ekonomi perusahaan,
ekonomi moneter, ekonomi perbankan, dsb.
Ilmu ekonomi memerlukan beberapa alat analisis untuk menerangkan teori-
teorinya dan untuk menguji kebenaran teori-teori tersebut. Grafik dan kurva adalah
alat analisis yang utama dalam teori ekonomi.
Dalam teori yang lebih mendalam, matematika dan persamaan matematika
memegang peranan yang sangat penting. Di samping itu statistik adalah alat analisis
untuk mengumpulkan fakta dan menguji kebenaran teori ekonomi.
BAB 9
ILMU PSIKOLOGI
A. PENGERTIAN PSIKOLOGI
Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dalam
hubungan dengan lingkungannya.
Menurut asalnya katanya, psikologi berasal dari bahasa Yunani Kuno: "ψυχή"
(Psychē yang berarti jiwa) dan "-λογία" (-logia yang artinya ilmu) sehingga secara
etimologis, psikologi dapat diartikan dengan ilmu yang mempelajari tentang jiwa.
Ilmu Psikologi adalah ilmu yang tergolong muda (sekitar akhir 1800an.) Tetapi,
manusia di sepanjang sejarah telah memperhatikan masalah psikologi.
Seperti filsuf yunani terutama Plato dan Aristoteles. Setelah itu St. Augustine
(354-430) dianggap tokoh besar dalam psikologi modern karena perhatiannya pada
intropeksi dan keingintahuannya tentang fenomena psikologi.
Descartes (1596-1650) mengajukan teori bahwa hewan adalah mesin yang
dapat dipelajari sebagaimana mesin lainnya. Ia juga memperkenalkan konsep kerja
refleks.
Banyak ahli filsafat terkenal lain dalam abad tujuh belas dan delapan belas-
Leibnits, Hobbes, Locke, Kant, dan Hume-memberikan sumbangan dalam bidang
psikologi. Pada waktu itu psikologi masih berbentuk wacana belum menjadi ilmu
pengetahuan.
B. SEJARAH PSIKOLOGI
Sebagai bagian dari ilmu pengetahuan, psikologi melalui sebuah perjalanan
panjang. Bahkan sebelum Wundt mendeklarasikan laboratoriumnya tahun 1879,
yang dipandang sebagai kelahiran psikologi sebagai ilmu. pandangan tentang
manusia dapat ditelusuri jauh ke masa Yunani kuno. Dapat dikatakan bahwa sejarah
psikologi sejalan dengan perkembangan intelektual di Eropa, dan mendapatkan
bentuk pragmatisnya di benua Amerika.
C. METODE PSIKOLOGI
Beberapa metodologi dalam psikologi, di antaranya sebagai berikut :
1. Metodologi Eksperimental
Cara ini dilakukan biasanya di dalam laboratorium dengan mengadakan
berbagai eksperimen. Peneliti mempunyai kontrol sepenuhnya terhadap
jalannya suatu eksperimen. Yaitu menentukan akan melakukan apa pada
sesuatu yang akan ditelitinya, kapan akan melakukan penelitian, seberapa
sering melakukan penelitiannya, dan sebagainya.
2. Observasi Ilmiah
Pada observasi ilmiah, suatu hal pada situasi-situasi yang ditimbulkan tidak
dengan sengaja. Melainkan dengan proses ilmiah dan secara spontan.
Observasi alamiah ini dapat diterapkan pula pada tingkah laku yang lain,
misalnya saja : tingkah laku orang-orang yang berada di toko serba ada,
tingkah laku pengendara kendaraan bermotor dijalan raya, tingkah laku anak
yang sedang bermain, perilaku orang dalam bencana alam, dan sebagainya.
3. Sejarah Kehidupan
Sejarah kehidupan seseorang dapat merupakan sumber data yang penting
untuk lebih mengetahui “jiwa” orang yang bersangkutan, misalnya dari cerita
ibunya, seorang anak yang tidak naik kelas mungkin diketahui bahwa dia
bukannya kurang pandai tetapi minatnya sejak kecil memang dibidang musik
sehingga dia tidak cukup serius untuk mengikuti pendidikan di sekolahnya.
4. Wawancara
Wawancara merupakan tanya jawab si pemeriksa dan orang yang diperiksa.
Agar orang diperiksa itu dapat menemukan isi hatinya itu sendiri, pandangan-
pandangannya, pendapatnya dan lain-lain sedemikian rupa sehingga orang
yang mewawancarai dapat menggali semua informasi yang dibutuhkan.
5. Angket
Angket merupakan wawancara dalam bentuk tertulis. Semua pertanyaan telah
di susun secara tertulis pada lembar-lembar pertanyaan itu, dan orang yang
diwawancarai tinggal membaca pertanyaan yang diajukan, lalu menjawabnya
secara tertulis pula. Jawaban-jawabannya akan dianalisis untuk mengetahui
hal-hal yang diselidiki.
6. Pemeriksaan Psikologi
Dalam bahasa populernya pemeriksaan psikologi disebut juga dengan
psikotes Metode ini menggunakan alat-alat psikodiagnostik tertentu yang
hanya dapat digunakan oleh para ahli yang benar-benar sudah terlatih. alat-
alat itu dapat dipergunakan unntuk mengukur dan untuk mengetahui taraf
kecerdasan seseorang, arah minat seseorang, sikap seseorang, struktur
kepribadian seeorang, dan lain-lain dari orang yang diperiksa itu.
3. Psikologi kerekayasaan
Penerapan psikologi yang berkaitan dengan interaksi antara manusia dan mesin
untuk meminimalisasikan kesalahan manusia ketika berhubungan dengan mesin
(human error)
4. Psikologi klinis
Adalah bidang studi psikologi dan juga penerapan psikologi dalam memahami,
mencegah dan memulihkan keadaan psikologis individu ke ambang normal.
BAB 10
ILMU POLITIK
A. PENGERTIAN, KARAKTERISTIK, DAN RUANG LINGKUP POLITIK
1. Pemikiran Politik
Subbidang ini merupakan akumulasi bangunan teks dan tulisanpara filsuf
besar yang membingkai pendidikan intelektual. Bagi mereka, tugas pemikiran
politik adalah untuk menemukan makna dan yang asli dari wacana klasik.
2. Teori Politik
Para ahli teori politik biasanya memiliki gaya sendiri- sendiri, kendati
memiliki cirri umum yang bersifat normative dalan orientasi teori politiknya yang
telah lama berevolusi.
5. Politik Perbandingan
Merupakan asumsi dari para ilmuan politik bahwa focus perbandingan
memberikan satu- satunya cara untuk menjadi ilmu social murni.
6. Ekonomi Politik
Subidang ini bertolak dari suatu pemikiran bahwa teori perilaku politik
sebagaimana teori perilaku ekonomi, harus bermula dari premis sederhana
tentang manusia yang suka membangun prediksi dari perilaku mereka.di sinilah
letak hubungan ilmu politik dan ekonomi, dimana manusia tidak pernah puas
menggapai kepentingan diri yang rakus tersebut.
8. Teori Kenegaraan
Teori ini sering diduga merupakan teori politik yang paling padu dalam
memerikan perhatian bagi teori politik kontemporer, pemikiran politik, administrasi
politik, dan hubungan internasional.
9. Hubungan Internasional
Hubungan antarnegara merupakan hubungan internasional, jelas istilah
tersebut sangat menyesatkan bagi subdisiplin ilmu politik yang mempokuskan
pada hubungan lintas Negara dan internegara dalam diplomasi, transaksi
ekonomi, serta perang maupun damai.
Beberapa bidang kajian bidang kajian ilmu politik secara tematis yang
berkembang dewasa ini demikian luas dan banyak ragam seperti psikologi politik,
pluralisme politik, budaya politik, ekonomi politik, antropologi politik, politik etnik,
rekruitmen politik, partai politik, perwakilan politik, dan birokrasi politik.
B. PENDEKATAN, METODE, TEKNIK, DAN ILMU BANTU POLITIK
1. Pendekatan
a. pendekatan kuantitatif
b. pendekatan kualitatif
2. Metode
a. metode deskriftif
b. metode analisis
c. metode evaluatif
d. metode klasifikasi
e. metode perbandingan
3. Teknik
Teknik yang banyak digunakan dalam ilmu politik sebenarnya banyak
ragamnya seperti field work, infestigation, questionare, sampling, interview,
opinionnaire, participant observer, schedule, direct observation,case study, dan
action research.
4. Ilmu Bantu
a. Sejarah
b. Filsafat
c. Antropologi
d. Sosiologi
e. Psikologi Sosial
f. Ilmu Ekonomi
g. Ilmu Hukum
h. Ilmu Geografi