Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
I. REFERENSI
1. Spesifikasi Umum Bina Marga 2010 Revisi 3 Divisi 6.3
2. Buku Ajar Laboratorium Uji Bahan Rekayasa Bahan Aspal Politeknik Negeri
Bandung
II. TUJUAN
Menentukan komposisi masing-masing campuran bahan yang diperlukan dalam
merancang campuran beton aspal panas dengan metoda marshall.
pemadatan Marshall. Perkiraan awal kadar aspal rancangan campuran dapat diperoleh
dari rumus dibawah ini:
Pb = 0,035 (% CA) + 0,045 (% FA) + 0,18 (% Filler) + Konstanta.
dimana:
Pb = kadar aspal perkiraan
CA = agregat kasar tertahan saringan No. 8
FA = agregat halus lolos saringan No. 8 dan tertahan No. 200
Filler = agregat halus lolos saringan No. 200
Nilai konstanta sekitar 0,5-1,0 untuk AC dan HRS
Buatlah benda uji dengan kadar aspal menggunakan rumus di atas, dibulatkan
menjadi 0,5%, dengan tiga kadar aspal di atas dan dua kadar aspal di bawah kadar aspal
perkiraan awal yang sudah dibulatkan mendekati 0,5% ini.
Sementara berdasarkan Spesifikasi Bina Marga 2010 Revisi 2, Divisi 6.3 terdapat
jenis campuran beraspal yang telah ditentukan, yaitu:
a. Lapis Tipis Aspal Pasir (Sand Sheet, SS) Kelas A dan B
Lapis Tipis Aspal Pasir (Latasir) yang selanjutnya disebut SS, terdiri dari dua jenis
campuran, SS-A dan SS-B. Pemilihan SS-A dan SS-B tergantung pada tebal
nominal minimum. Sand Sheet biasanya memerlukan penambahan filler agar
memenuhi kebutuhan sifat-sifat yang disyaratkan.
b. Lapis Tipis Aspal Beton (Hot Rolled Sheet, HRS)
Lapis Tipis Aspal Beton (Lataston) yang selanjutnya disebut HRS, terdiri dari dua
jenis campuran, HRS Pondasi (HRS-Base) dan HRS Lapis Aus (HRSWearing
Course, HRS-WC) dan ukuran maksimum agregat masing-masing campuran adalah
19 mm. HRS-Base mempunyai proporsi fraksi agregat kasar lebih besar daripada
HRS-WC.
Untuk mendapatkan hasil yang memuaskan, maka campuran harus dirancang
sampai memenuhi semua ketentuan yang diberikan dalam spesifikasi. Dua kunci
utama nya adalah:
Gradasi yang benar-benar senjang
Agar diperoleh gradasi yang benar-benar senjang, maka selalu dilakukan
Putri Berliana Milleni 2B-KSI/Kelompok 3 4 April 2018
LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
Screen
% Berat = (18,235 : 232,877) x 100
= 7,830 %
Abu Batu
% Berat = (155,400 : 232,877) x 100
= 66,731 %
Filler (Semen)
% Berat = (5,608 : 232,877) x 100
= 2,408 %
3. Menentukan Kadar Aspal Rencana
Berdasarkan hasil penggabungan agregat maka didapatkan:
CA = 100% - 29,83% = 70,17 %
FA = 100% - 70,17% - 4,72% = 25,11%
FF = 4,72%
Maka nilai Pb
Pb = 0,035 (% CA) + 0,045 (% FA) + 0,18 (% FF) + K
Pb = 0,035 (70,17%) + 0,045 (25,11%) + 0,18 (4,72%) + K (K=0,87%<1)
Pb = 5,3%
Pb ≈ 5,5%
4. Penentuan Jumlah Benda Uji
Jumlah benda uji dengan berat 1150 gram
Benda uji Marshall = 6 x 3 = 18 buah
Benda uji Gmm = 3 x 2 = 6 buah
Benda uji IP = 3 x 2 = 6 buah
Benda uji cadangan = 3 buah
Total benda uji dengan berat 1150 gram = 18 + 6 + 6 + 3 = 33 buah
Jumlah benda uji dengan berat 2500 gram
Benda uji PRD = 3 x 2 = 6 buah
Benda uji cadangan = 2 buah
Total benda uji dengan berat 2500 gram = 6 + 2 = 8 buah
Putri Berliana Milleni 2B-KSI/Kelompok 3 4 April 2018
LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
VI. KESIMPULAN
Berdasarkan perhitungan hasil design, maka komposisi masing-masing campuran
bahan yang diperlukan dalam merancang campuran beton aspal panas dengan
metoda marshall adalah sebagai berikut.
Untuk 1 bh Benda
Jenis Total Benda Uji Total
Uji Pembulatan
Bahan Bahan
1150 gr 2500 gr 33 bh 8 bh
Split 264,857 575,776 8740,3 4606,21 13346,49 14 kg
Screen 90,049 195,758 2971,6 1566,06 4537,67 5 kg
Abu Batu 767,401 1668,263 25324,2 13346,10 38670,33 39 kg
Filler 27,694 60,203 913,9 481,63 1395,52 2 kg