Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
TINJAUAN PUSTAKA
kehamilan, yang terdiri dari susuk/implant, AKDR/IUD, MOP, dan MOW (BkkbN,
2011 c). Implant dan AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)/IUD (Intra Uterine
Devices) adalah metode kontrasepsi jangka panjang paling efektif yang bersifat
reversible, sedangkan MOW dan MOP adalah metode kontrasepsi jangka panjang
yang tidak reversible. Implant dan AKDR juga memiliki keuntungan tambahan yaitu
menyenangkan, disukai pengguna, dan murah dengan angka kegagalan < 1% serta
bisa “dilupakan” tidak harus dikonsumsi setiap hari seperti pil atau harus disuntik
ulang setiap 1 atau 3 bulan seperti kontrasepsi suntikan. Oleh karena itu, implant dan
merupakan metode kontrasepsi yang dominan di banyak negara. Lebih dari 170 juta
sterilisasi sudah dilakukan dan menjadi metode kontrasepsi yang paling penting di
banyak negara, khususnya India, Cina, dan negara-negara Asia lainnya serta di
(terutama terhadap efek samping IUD), masalah yang juga dijumpai pada tahun 1980-
jumlah klien yang mau memakai metode kontrasepsi tersebut. IUD kemudian
digunakan secara luas di banyak negara, khususnya Cina, dimana saat ini
diperkirakan ada sebanyak 82 juta akseptor IUD (Brown, 1997). Hasil penelitian
pemakaian implant pada awal post partum ( dalam 6 bulan post partum) dengan
terjadinya kehamilan pada tahun pertama post partum. Wanita dewasa dan remaja
yang tidak menggunakan alat KB setelah partus atau yang memakai metode KB
selain implant, kemungkinan untuk menjadi hamil dalam 1 tahun pertama 35 kali
lebih besar dibandingkan yang memakai implant dalam 6 bulan post partum. Dan
kemungkinan hamil pada tahun kedua post partum 8,6 kali pada wanita yang tidak
Menurut Brown (1997) kontrasepsi jangka panjang harus tersedia bagi wanita
yang aktif secara seksual yang telah memperoleh informasi tentang MKJP dan mau
membuat metode ini tersedia dan terjangkau oleh akseptor, termasuk layanan
berkembang masalah biaya pencabutan ini telah menjadi suatu kendala dalam
layanan.
implantasi
4) Menekan ovulasi
5) Mioma uterus
g. Jadwal kunjungan kembali. Klien tidak perlu kembali ke klinik kecuali ingin
5) Sakit kepala hebat, penglihatan jadi kabur atau nyeri dada hebat
dalam rahim terbuat dari plastik elastik, dililit tembaga atau campuran
dengan waktu penggunaan dapat mencapai 8-10 tahun, dengan metode kerja
Pemasangan dan pencabutan alat kontrasepsi ini harus dilakukan oleh tenaga
medis (dokter atau bidan terlatih), dapat dipakai oleh semua perempuan usia
reproduksi namun tidak boleh dipakai oleh perempuan yang terpapar infeksi
menular seksual.
b. Jenis AKDR. Jenis AKDR yang dipakai di Indonesia antara lain adalah :
tembaga halus ini mempunyai efek anti fertilitas (anti pembuahan) yang
cukup baik.
AKDR Copper-T.
tangan kiri dan kanan berbentuk sayap yang fleksibel. Panjang dari
ujung atas ke ujung bawah 3,6 cm. Batang diberi gulungan kawat
tembaga dengan luas permukaan 250 mm² atau 375 mm² untuk
menambah efektifitas. Ada tiga jenis ukuran multi load yaitu standar,
4) Lippes loop. AKDR ini terbuat dari polyethelene, berbentuk huruf spiral
pada ekornya. Lippes loop terdiri dari 4 jenis yang berbeda menurut
plastik.
c. Cara kerja AKDR. Cara kerja dari AKDR antara lain yaitu
3) Metode jangka panjang (10 tahun proteksi dari CuT-380A dan tidak
perlu diganti).
terjadi infeksi).
10) Dapat digunakan sampai menapouse ( 1 tahun atau lebih setelah haid
terakhir).
bulan), haid lebih lama dan banyak, perdarahan antar mensturasi, saat
pasangan.
pemasangan AKDR.
10) Perempuan harus memeriksa posisi benang AKDR dari waktu ke waktu.
saat :
1) Setiap waktu dalam siklus haid, yang dapat dipastikan klien tidak hamil.
kontrol kembali untuk memeriksa posisi benang AKDR dari waktu ke waktu.
2) 3 bulan kemudian
a. Metode Operasi Pria (MOP) / Vasektomi. Metode operasi pria yang dikenal
mempunyai arti demografis yang tinggi, artinya dengan operasi ini banyak
mani tidak dapat ke luar membuahi sel telur yang mengakibatkan proses
adalah lebih ringan dari pada sunat atau khinatan pada pria, dan pada
2) Peserta Vasektomi.
a) Suami dari pasangan usia subur yang dengan sukarela mau melakukan
vasektomi.
3) Cara kerja. Menghalangi jalannya sel sperma sehingga tidak dapat membuahi
sel telur.
4) Kelebihan
kontrasepsi lain
5) Keterbatasan
infeksi).
d) Jika ada tanda-tanda radang dan/atau infeksi jamur pada buah zakar,
hernia, kelainan akibat cacing tertentu pada buah zakar dan kencing
vaginal. Sekarang, dengan alat dan tehnik baru, tindakan ini diselenggarakan
2) Cara kerja. Tubektomi menghambat perjalanan sel telur wanita sehingga tidak
4) Keuntungan tubektomi
motivasi berulang-ulang.
5) Keterbatasan. Resiko dan efek samping bedah tetap ada dan tidak melindungi
disebut juga determinan perilaku, yang dapat dibedakan menjadi dua yakni :
reproduksi sehat, berapa sebaiknya jumlah anak sesuai kondisi, berapa jarak
umur antar anak. Seorang wanita secara biologik memasuki usia reproduksinya
dan dipilih oleh akseptor/calon akseptor. Pilihan ini sangat pula tergantung pada
keadaan wanita (kondisi fisik dan umur) serta disesuaikan dengan fase-fase
(rangsangan dari luar). Perilaku juga dapat dikatakan sebagai totalitas penghayatan
dan aktivitas seseorang yang merupakan hasil bersama antara beberapa faktor.
Sebagian besar perilaku manusia adalah operant response yang berarti respons yang
timbul dan berkembang kemudian diikuti oleh stimulus tertentu yang disebut
reinforcing stimulation atau reinforcer yang akan memperkuat respons. Oleh karena
itu untuk membentuk perilaku seperti pemakaian alat kontrasepsi jangka panjang
perlu adanya suatu kondisi tertentu yang dapat memperkuat pembentukan perilaku.
Di antara berbagai teori dan model perilaku kesehatan, yang saat ini menonjol
Kesehatan (Becker, 1974, 1979), perilaku ditentukan apakah seseorang : (1) percaya
bahwa mereka rentan terhadap masalah kesehatan tertentu; (2) menganggap masalah
mahal; dan (5) menerima anjuran untuk mengambil tindakan kesehatan. Sebagai
contoh, seorang wanita akan mempergunakan kontrasepsi apabila : (1) dia telah
mempunyai beberapa orang anak dan mengetahui bahwa ia masih potensial untuk
hamil pada beberapa tahun mendatang; (2) melihat kesehatan dan status ekonomi
tetangganya menjadi rusak karena terlalu banyak anak; (3) mendengar bahwa tehnik
kontrasepsi aman dan tidak mahal; dan (5) dianjurkan oleh petugas kesehatannya
menyatakan bahwa perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng
daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan dan dari penelitian tersebut
juga terungkap, bahwa sebelum seseorang mengadopsi perilaku baru, di dalam diri
tersebut bagi dirinya). Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.
merupakan bagian dari teori motivasi yang ditemukan oleh para ilmuwan psikologi
keputusan yang dibuat oleh individu dapat dipengaruhi dengan apa yang terjadi di
luar dari dirinya dengan kata lain motivasi eksternal berperan di sini. Lingkungan
membentuk manusia menjadi lebih baik atau menjadi jahat, ramah, atau sombong.
4) Faktor Like or Dislike with Something. Percaya atau tidak faktor ini juga
atasannya dalam memimpin, maka apapun yang dikatakan atasan hanya merupakan
Faktor pola
perencanaan keluarga
Faktor subjektif Pemakaian alat
Faktor objektif kontrasepsi jangka
Faktor motivasi panjang
panjang tidak terlepas dari faktor perilaku yang dimiliki oleh masing-masing
dengan Teori Lawrence Green yang dibedakan dalam tiga jenis yaitu :
Faktor ini merupakan faktor anteseden terhadap perilaku yang menjadi dasar
atau motivasi bagi perilaku. Termasuk dalam faktor ini adalah pengetahuan, sikap,
keyakinan, nilai dan persepsi yang berkenaan dengan motivasi seseorang atau
kesehatan memperoleh dukungan atau tidak. Sumber penguat tentu saja tergantung
pada tujuan dan jenis program. Faktor ini terwujud dalam sikap dan perilaku petugas
kesehatan atau petugas lain yang merupakan kelompok referensi dari perilaku
masyarakat.
Faktor
pemungkin Masalah Non masalah
kesehatan kesehatan
Faktor
pendorong Kualitas
hidup
alat kontrasepsi jangka panjang dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut :
1. Umur
jangka panjang. Mereka yang berumur tua mempunyai peluang lebih kecil untuk
yang kuat antara umur dengan penggunaan kontrasepsi. Wanita yang berumur < 20
dibandingkan dengan yang berumur 40 tahun atau lebih. Sementara wanita yang
kontrasepsi hanya sekitar 0,15 dan 0,38. Hal ini menunjukkan adanya penurunan
Hasil penelitian Murti (2009) ada hubungan yang kuat antara umur ibu
dengan pemakaian MKJP. Wanita berusia 35-49 tahun 15,1% memakai MKJP
dibandingkan 6,8% pada yang berusia 25-34 tahun dan 2,9% pada wanita berusia 15-
24 tahun.
Berdasarkan jumlah anak yang dimiliki, paritas 2-3 merupakan paritas paling
aman ditinjau dari sudut risiko terjadinya kematian maternal. Paritas 1 dan lebih dari
3 memiliki risiko kematian maternal yang lebih tinggi dibandingkan paritas 2-3.
antara jumlah anak dengan pemakaian kontrasepsi. Wanita dengan jumlah anak 4
orang atau lebih memiliki kemungkinan untuk menggunakan alat kontrasepsi sebesar
1,73 kali dibandingkan dengan wanita yang memiliki 2 orang anak atau kurang.
metode kontrasepsi yang akan digunakan. Pada pasangan dengan jumlah anak hidup
dengan efektivitas rendah, sedangkan pada pasangan dengan jumlah anak hidup
tinggi seperti MKJP. Pada wanita dengan jumlah anak hidup 3-4 terdapat 15,2% yang
menggunakan MKJP dibandingkan 8% pada jumlah anak hidup 1-2. Jumlah anak
hidup juga memengaruhi PUS dalam memilih kontrasepsi yang bersifat sementara
3. Pengetahuan
tindakan seseorang (overt behavior), sebab dari pengalaman dan dari hasil penelitian
ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng (long lasting)
sangat tergantung pada pengetahuannya tentang alat kontrasepsi tersebut, baik yang
didapat dari keluarga/kerabat maupun yang didapat dari petugas kesehatan atau tokoh
masyarakat. Hasil penelitian Purba (2008) juga menunjukkan ada pengaruh yang
mental yang terjadi pada diri manusia yang akan mengacu kepada bagaimana
Anak mempunyai nilai tertentu bagi orang tua, dan memiliki anak menuntut
beberapa konsekuensi yang harus dipenuhi karenanya. Latar belakang sosial (tingkat
mempunyai nilai yang tinggi bagi keluarga. Anak dapat memberikan kebahagiaan
kepada orang tuanya selain itu akan merupakan jaminan di hari tua dan dapat
berpandangan bahwa banyak anak banyak rejeki. Dari Penelitian Mohamad Koesnoe
di daerah Tengger, petani yang mempunyai tanah luas akan mencari anak angkat
sebagai tambahan tenaga kerja. Studi lain yang dilakukan oleh proyek VOC (Value Of
Philipina, Thailand mempunyai anak yang banyak dengan alasan bahwa anak
memberikan keuntungan ekonomi dan rasa aman bagi keluarganya (Siregar, 2003).
dari orang tua ke anak, sedangkan di negara berkembang adalah sebaliknya kekayaan
mengalir dari anak ke orang tua. Jika anak merupakan sumber jaminan ekonomi maka
5. Dukungan Suami
oleh reaksi-reaksi negatif dan positif dari orang-orang dalam kerangka kerja sosial
mereka- keluarga dekat, tetangga, dan tokoh masyarakat tertentu bagi praktik-praktik
kesehatan mereka.
baik jika ada dukungan dari pihak-pihak tertentu. Menurut Friedman dan Sarwono
dalam Purba (2008), ikatan suami istri yang kuat sangat membantu ketika keluarga
pasangannya. Hal itu disebabkan orang yang paling bertanggung jawab terhadap
keluarganya adalah pasangan itu sendiri. Dukungan tersebut akan tercipta apabila
6. Ada/Tidaknya KIE
tercapainya perubahan perilaku dari masyarakat. KIE sebagai salah satu komponen
mendorong organisasi profesi, tokoh masyarakat, dan tokoh agama untuk dapat ikut
pelayanan KB. Dengan melakukan konseling berarti petugas membantu klien dalam
memilih dan memutuskan jenis kontrasepsi yang akan digunakan sesuai dengan
kebutuhannya. Konseling yang baik juga akan membantu klien dalam menggunakan
sudah mendapatkan pelatihan atau oleh petugas medis dan paramedis (dokter, bidan,
Variabel Independen
Variabel Dependen
Faktor predisposisi :
1. Karakteristik responden
(Umur, Jumlah anak hidup)
2. Pengetahuan Pemakaian metode
3. Persepsi nilai anak kontrasepsi jangka
panjang pada isteri PUS
Faktor pendorong :
1. Dukungan suami
2. Ada/tidaknya KIE
(umur dan jumlah anak hidup), pengetahuan, persepsi nilai anak, dukungan suami,