Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
1
untuk dikontrol, baik dengan tindakan pengobatan maupun dengan tindakan -
tindakan medis lainnya. Lebih parahnya jika kondisi hipertensi ini tidak
terkontrol, maka dapat mengakibatkan terjadinya infark jantung, gagal jantung,
gagal ginjal, stroke, dan kerusakan mata.
1.2. Tujuan
Tujuan Umum
Agar mampu melakukan asuhan keperawatan pada lansia dengan penyakit
hipertensi.
Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan keluarga pada lansia
yang mengalami gangguan rasa nyaman(nyeri).
b. Mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan pada keluarga dengan
lansia hipertensi yang mengalami insomnia.
c. Mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan pada lansia yang
mengalami risiko jatuh.
A. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Dapat menjelaskan cara mengatasi penyebab kekambuhan hipertensi
seperti kualitas tidur sehingga dapat digunakan sebagai kerangka dalam
mengembangkan terapi hipertensi non farmakologi agar tidak
meningkaktan nyeri pada lansia.
2. Bagi Petugas Kesehatan
Diharapkan laporan asuhan keperawatan ini dapat menjadi tambahan
informasi bagi petugas kesehatan khususnya mengenali nyeri pada lansia
terhadap tingkat kekambuhan pada pasien hipertensi.
3. Bagi lansia
Dapat meningkatkan kualitas tidur sebagai upaya untuk melakukan
kontrol untuk meningkatkan rasa nyaman
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. KONSEP KELUARGA
3
1. Patrilineal : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah
dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur ayah
2. Matrilineal : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah
dalam beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis
ibu
3. Matrilokal : sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah
ibu
4. Patrilokal : sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah
suami
5. Keluarga kawinan : hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan
keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga
karena adanya hubungan dengan suami atau istri.
4
c Keluarga usila Keluarga yang terdiri dari suami istri yang sudah tua
dengan anak sudah memisahkan diri.
d The childless family Keluarga tanpa anak karena terlambat menikah dan
untuk mendapatkan anak terlambat waktunya, yang disebabkan karena
mengejar karir/pendidikan yang terjadi pada wanita.
e The extended family (keluarga luas/besar) Keluarga yang terdiri dari
tiga generasi yang hidup bersama dalam satu rumah seperti nuclear
family disertai : paman, tante, orang tua (kakak-nenek), keponakan, dll)
f The single-parent family (keluarga duda/janda) Keluarga yang terdiri
dari satu orang tua (ayah dan ibu) dengan anak, hal ini terjadi biasanya
melalui proses perceraian, kematian dan ditinggalkan (menyalahi
hukum pernikahan)
g Commuter family Kedua orang tua bekerja di kota yang berbeda, tetapi
salah satu kota tersebut sebagai tempat tinggal dan orang tua yang
bekerja diluar kota bisa berkumpul pada anggota keluarga pada saat
akhir pekan (week-end)
h Multigenerational family Keluarga dengan beberapa generasi atau
kelompok umur yang tinggal bersama dalam satu rumah
i Kin-network family Beberapa keluarga inti yang tinggal dalam satu
rumah atau saling berdekatan dan saling menggunakan barang-barang
dan pelayanan yang sama. Misalnya : dapur, kamar mandi, televisi,
telpon, dll)
j Blended family Keluarga yang dibentuk oleh duda atau janda yang
menikah kembali dan membesarkan anak dari perkawinan sebelumny
k The single adult living alone / single-adult family Keluarga yang terdiri
dari orang dewasa yang hidup sendiri karena pilihannya atau perpisahan
(separasi), seperti : perceraian atau ditinggal mati
2. Non-Tradisional
a The unmarried teenage mother Keluarga yang terdiri dari orang tua
(terutama ibu) dengan anak dari hubungan tanpa nikah
b The stepparent family Keluarga dengan orangtua tiri
5
c Commune family Beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya)
yang tidak ada hubungan saudara, yang hidup bersama dalam satu
rumah, sumber dan fasilitas yang sama, pengalaman yang sama,
sosialisasi anak dengan melalui aktivitas kelompok / membesarkan
anak bersama.
d The nonmarital heterosexual cohabiting family Keluarga yang
hidup bersama berganti-ganti pasangan tanpa melalui pernikahan
e Gay and lesbian families Seseorang yang mempunyai persamaan
sex hidup bersama sebagaimana pasangan suami-istri (marital
partners)
f Cohabitating couple Orang dewasa yang hidup bersama diluar
ikatan perkawinan karena beberapa alasan tertentu
g Group-marriage family Beberapa orang dewasa yang
menggunakan alat-alat rumah tangga bersama, yang merasa telah
saling menikah satu dengan yang lainnya, berbagi sesuatu,
termasuk sexual dan membesarkan anaknya
h Group network family Keluarga inti yang dibatasi oleh set
aturan/nilai-nilai, hidup berdekatan satu sama lain dan saling
menggunakan barang-barang rumah tangga bersama, pelayanan
dan bertanggung jawab membesarkan anaknya
i Foster family Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan
keluarga/saudara dalam waktu sementara, pada saat orangtua anak
tersebut perlu mendapatkan bantuan untuk menyatukan kembali
keluarga yang aslinya
j Homeless family Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai
perlindungan yang permanen karena krisis personal yang
dihubungkan dengan keadaan ekonomi dan atau problem kesehatan
mental
k Gang Sebuah bentuk keluarga yang destruktif, dari orang-orang
muda yang mencari ikatan emosional dan keluarga yang
6
mempunyai perhatian, tetapi berkembang dalam kekerasan dan
kriminal dalam kehidupannya.
7
b. Membantu anak untuk bersosialisasi
c. Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara kebutuhan anak yang lain
juga harus terpenuhi
d. Mempertahankan hubungan yang sehat, baik di dalam maupun di luar keluarga
(keluarga lain dan lingkungan sekitar)
e. Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak (tahap yang paling repot)
f. Pembagian tanggung jawab anggota keluarga
g. Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh dan kembang anak
8
6. Keluarga dengan anak dewasa (pelepasan)
Tahap ini dimulai pada saat anak pertama meninggalkan rumah dan
berakhir pada saat anak terakhir meninggalkan rumah. Lamanya tahap ini
tergantung dari jumlah anak dalam keluarga, atau jika ada anak yang belum
berkeluarga dan tetap tinggal bersama orang tua :
a. Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar
b. Mempertahankan keintiman pasangan
c. Membantu orangtua suami/istri yang sedang sakit dan memasuki masa tua
d. Membantu anak untuk mandiri di masyarakat
e. Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga
9
B. KONSEP DASAR HIPERTENSI
2.1 Definisi Hipertensi
Hipertensi atau Darah Tinggi adalah keadaan dimana seseorang mengalami
peningkatan tekanan darah diatas normal atau kronis (dalam waktu yang lama).
Hipertensi merupakan kelainan yang sulit diketahui oleh tubuh kita sendiri. Satu-
satunya cara untuk mengetahui hipertensi adalah dengan mengukur tekanan darah
kita secara teratur.(Saraswati,2009).
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis di mana terjadi
peningkatan tekanan darah secara kronis (dalam jangka waktu lama). Penderita
yang mempunyai sekurang-kurangnya tiga bacaan tekanan darah yang melebihi
140/90 mmHg saat istirahat diperkirakan mempunyai keadaan darah tinggi. Pada
pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi
diperoleh pada saat jantung berkontraksi (sistolik), angka yang lebih rendah
diperoleh pada saat jantung berelaksasi (diastolik). Tekanan darah kurang dari
120/80 mmHg didefinisikan sebagai "normal". Pada tekanan darah tinggi,
biasanya terjadi kenaikan tekanan sistolik dan diastolik. Hipertensi biasanya
terjadi pada tekanan darah 140/90 mmHg atau ke atas, diukur di kedua lengan tiga
kali dalam jangka beberapa minggu. ( Smeltzer,2010)
10
terbesar dari penderita hipertensi adalah hipertensia esensial, maka penyelidikan
dan pengobatan lebih banyak ditujukan ke penderita hipertensi esensial. (Sutanto,
2009).
11
ini juga berpengaruh terhadap timbulnya hipertensi esensial. Hubungan antara
stress dengan Hipertensi, diduga melalui aktivasi saraf simpatis. Saraf simpatis
adalah saraf yang bekerja pada saat kita beraktivitas, saraf parasimpatis adalah
saraf yang bekerja pada saat kita tidak beraktivitas.
Peningkatan aktivitas saraf simpatis dapat meningkatkan tekanan darah secara
intermitten (tidak menentu). Apabila stress berkepanjangan, dapat mengakibatkan
tekanan darah menetap tinggi. Walaupun hal ini belum terbukti, akan tetapi angka
kejadian di masyarakat perkotaan lebih tinggi dibandingkan dengan di pedesaan.
Hal ini dapat dihubungkan dengan pengaruh stress yang dialami kelompok
masyarakat yang tinggal di kota. Berdasarkan penyelidikan, kegemukan
merupakan ciri khas dari populasi Hipertensi dan dibuktikan bahwa faktor ini
mempunyai kaitan yang erat dengan terjadinya Hipertensi dikemudian hari.
Walaupun belum dapat dijelaskan hubungan antara obesitas dan hipertensi
esensial, tetapi penyelidikan membuktikan bahwa daya pompa jantung dan
sirkulasi volume darah penderita obesitas dengan hipertensi lebih tinggi
dibandingan dengan penderita yang mempunyai berat badan normal.
12
3. Glukosa :Hiperglikemia (diabetes melitus adalah pencetus hipertensi)
dapat diakibatkan oleh peningkatan kadar katekolamin (meningkatkan
hipertensi).
4. Kalium serum : hipokalemia dapat mengindikasikan adanya aldosteron
utama (penyebab) atau menjadi efek samping terapi diuretic
5. Kalsium serum : peningkatan kadar kalsium serum dapat meningkatkan
hipertensi.
6. Kolesterol dan trigeliserida serum : peningkatan kadar dapat
mengindikasikan pencetus untuk/adanya pembentukan plak ateromatosa
(efek kardiofaskuler)
7. Pemeriksaan tiroid : hipertiroidisme dapat mengakibatkan vasikonstriksi
dan hipertensi.
8. Kadar aldosteron urin dan serum : untuk menguji aldosteronisme primer
(penyebab).
9. Urinalisa : darah, protein dan glukosa mengisyaratkan disfungsi ginjal dan
atau adanya diabetes.
10. VMA urin (metabolit katekolamin) : kenaikan dapat mengindikasikan
adanya feokomositoma (penyebab); VMA urin 24 jam dapat digunakan
untuk pengkajian feokromositoma bila hipertensi hilang timbul.
11. Asam urat: hiperurisemia telah menjadi implikasi sebagai faktor resiko
terjadinya hipertensi.
12. Steroid urin : kenaikan dapat mengindikasikan hiperadrenalisme,
feokromositoma atau disfungsi ptuitari, sindrom Cushing’s; kadar renin
dapat juga meningkat.
13. IVP : dapat mengidentifikasi penyebab hipertensi, seperti penyakit
parenkim ginjal, batu ginjal dan ureter.
14. Foto dada : dapat menunjukkan obstruksi kalsifikasi pada area katub;
deposit pada dan/ EKG atau takik aorta; perbesaran jantung.
15. CT scan : mengkaji tumor serebral, CSV, ensevalopati, atau
feokromositoma.
13
16. EKG: dapat menunjukkan perbesaran jantung, pola regangan, gangguan
konduksi. Catatan : Luas, peninggian gelombang P adalah salah satu tanda
dini penyakit jantung hipertensi.
2.5. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan Hipertensi menurut (Smelthzer dan Bare, 2015)
1. Penatalaksanaan Non Farmakologis
a .Diet
Pembatasan atau pengurangan konsumsi garam. Penurunan BB dapat
menurunkan tekanan darah dibarengi dengan penurunan aktivitas rennin
dalam plasma dan kadar adosteron dalam plasma
b Aktivitas
Klien disarankan untuk berpartisipasi pada kegiatan dan disesuaikan
dengan batasan medis dan sesuai dengan kemampuan seperti berjalan,
jogging, bersepeda atau berenang.
c PenatalaksanaanFarmakologis.
Secara garis besar terdapat bebrapa hal yang perlu diperhatikan dalam
pemberian atau pemilihan obat anti hipertensi yaitu:
1. Mempunyai efektivitas yang tinggi.
2. Mempunyai toksitas dan efek samping yang ringan atau minimal.
3. Memungkinkan penggunaan obat secara oral.
4. Tidak menimbulakan intoleransi.
5. Harga obat relative murah sehingga terjangkau oleh klien.
6. Memungkinkan penggunaan jangka panjang. Golongan obat -
obatan yang diberikan pada klien dengan hipertensi seperti
golongan diuretic, golongan betabloker, golongan antagonis
kalsium,golongan penghambat konversi rennin angitensin.
2.6. Komplikasi
Organ organ tubuh sering terserang akibat hipertensi anatara lain mata
berupa perdarahan retina bahkan gangguan penglihatan sampai
14
kebutaan,gagal jantung, gagal ginjal, pecahnya pembuluh darah otak,
(Wijaya dan Putri, 2013).
15
Buah dan sayuran segar mengandung banyak vitamin dan mineral. Buah yang
banyak mengandung mineral kalium dapat membantu menurunkan tekanan darah.
f. Tidak merokok dan minum alkohol.
16
Bayam merupakan sumber magnesium yang sangat baik. Tidak hanya
melindungi dari penyakit jantung, tetapi juga dapat mengurangi tekanan
darah. Selain itu, kandungan folat dalam bayam dapat melindungi tubuh dari
homosistein yang membuat bahan kimia berbahaya. Penelitian telah
menunjukkan bahwa tingkat tinggi asam amino (homosistein) dapat
menyebabkan serangan jantung dan stroke.
2. Kacang-kacangan
Kacang-kacangan, seperti kacang tanah, almond, kacang merah
mengandung magnesium dan potasium. Potasium dikenal cukup efektif
menurunkan tekanan darah tinggi.
4. Pisang
Buah ini tidak hanya menawarkan rasa lezat tetapi juga membuat tekanan
darah lebih sehat. Pisang mengandung kalium dan serat tinggi yang
bermanfaat mencegah penyakit jantung. Penelitian juga menunjukkan
bahwa satu pisang sehari cukup untuk membantu mencegah tekanan darah
tinggi.
5. Kedelai
Banyak sekali keuntungan mengonsumsi kacang kedelai bagi kesehatan
Anda. Salah satunya dalah menurunkan kolesterol jahat dan tekanan darah
tinggi. Kandungan isoflavonnya memang sangat bermanfaat bagi kesehatan.
6. Kentang
Nutrisi dari kentang sering hilang karena cara memasaknya yang tidak
sehat. Padahal kandungan mineral, serat dan potasium pada kentang sangat
tinggi yang sangat baik untuk menstabilkan tekanan darah.
7. Coklat pekat
Pecinta cokelat pasti akan senang, karena kandungan flavonoid dalam
cokelat dapat membantu menurunkan tekanan darah dengan merangsang
produksi nitrat oksida. Nitrat oksida membuat sinyal otot-otot sekitar
pembuluh darah untuk lebih relaks, dan menyebabkan aliran darah
meningkat.
17
2.9. Makanan Yang Tidak di Perbolehkan
1. Roti, kue yang dimasak dengan garam dapur atau soda.
2. Ginjal, hati, lidah, sardin, keju, otak, semua makanan yang diawetkan
dengan menggunakan garam dapur; seperti daging asap, ham, ikan kaleng,
kornet, dan ebi.
3.Sayuran dan buah yang diawetkan dengan garam dapur; seperti sawi asin,
asinan, acar.
4. Garam dapur, soda kue, baking powder , MSG (penyedap rasa).
5.Margarin dan mentega biasa.
6.Bumbu yang mengandung garam dapur yaitu terasi, kecap, saus tomat,
petis, tauco.
Keterangan:
18
1. Mengkudu
Cara Membuat :
1. Cuci sampai bersih buah mengkudu, lalu parut, peras, saring untuk diambil
airnya.
2. Tambahkan madu satu sendok makan, aduk hingga merata, lalu saring
Cara Penggunaan :
1. Seledri
19
Bahan :
1. Daun seledri (Apium graveolens) secukupnya
2. Air bersih secukupnya
CaraMembuat:
Ambil daun seledri, lalu cuci sampai bersih, tambahkan air bersih secukupnya.
Setelah itu remas-remaslah dengan tangan, kemudian diperas dan saring untuk
diambil airnya.
Cara Penggunaan :
Minum secara rutin sehari tiga kali sebanyak dua sendok makan.
3. Buah Belimbing
Bahan :
20
1. Belimbing segar dan matang
2. Air secukupnya
Cara Membuat :
1.Pilihlah buah belimbing yang segar dan yang sudah matang dan tambahkan
sedikit air lalu diblender. Kemudian ampasnya dibuang dan airnya diminum.
Cara Penggunaan :
Makan buah belimbing setiap hari sesudah makan. Dan minum jus belimbing
setiap hari
4. Daun Salam (syzigium polyanthum)
Khasiat : Menurunkan kolesterol dan tekanan darah tinggi, menurunkan kadar
gula darah tinggi.
CaraMembuat: :
1.Ambil Daun salam segar sebanyak kurang lebih 10 lembar.
2.Daun salam dicuci, lalu direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas.
Cara Penggunaan :
1.Setelah dingin, air disaring lalu diminum sekaligus pada malam hari.
2.Lakukan rutin setiap hari untuk mendapatkan hasil yang
3 Bawang Putih
Khasiat: Menurunkan tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi, menghancurkan
penggumpalan darah.
21
Bahan : Bawang putih segar
Cara Membuat :
Ambillah 3 siung bawang putih yang masih segar, kemudian kupas dan cuci
hingga bersih, tumbuk sampai halus lantas diperas dengan ditambah air
secukupnya
Cara Penggunaan :
Airnya diminum cukup dikerjakan 3 kali sehari
1. Daun Alpukat(Persea americana)
Khasiat : Mengobati darah tinggi dan sakit kepala
Bahan :
1. Daun Alpukat(Persea americana) 4 lembar
2. Gula batu 8 gr
3. Air bersih 1 gelas
Cara Membuat :
22
Ambil daun alpukat, lalu cuci sampai bersih. Rebus dengan satu gelas air bersih,
lalu tambahkan gula batu, biarkan sampai mendidih, angkat dan dinginkan.
Cara Penggunaan :
Minum sehari satu kali.
BUAH MENTIMUN
Khasiat : Bermanfaat mengurangi tingkat tekanan darah tinggi, mengurangi
denyut jantung dengan meminimalkan efek natrium.
Bahan :
Buah timun (Cucumis sativuz) 4 buah
Cara Membuat :
Ambil buah timun, lalu cuci sampai bersih. Setelah bersih kemudian dikukus dan
dinginkan.
23
Berdasarkan jurnal yang berjudul ” Terapi Rendam Kaki Menggunakan
Air hangat Efektif Menurunkan Tekanan Darah Pada Lanjut Usia” didapat hasil
uji statistic didapatkan rata – rata tekanan darah diastolic sesudah diberi terapi
rendam kaki menggunakan air hangat adalah 74,00 dan standar deviasi 5,02
dengan nilai p value sistolik yaiut 0,000 ( , o,oo5) dan p value diastolic 0,000
sehingga dapat dinyatakan bahwa ada pengaruh rendam kaki dengan air hangat
terhadap penurunan tekanan darah pada lanjut usia.(Yesihanani,2017)
Berdasarkan jurnal yang berjudul “ Efektifitas Pemberian Terapi rendam
kaki dengan air hangat terhadap penurunan Tekanan darah Pada Lansia Dengan
hipertensi dip anti werdha Puncang Gading Semarang”. Uji statistic yang
digunakan adalah uji dependen t- test didapat p value tekanan darah sistolik 0.001
dan p value tekanan diastolic 0,0001 maka Ha diterima artinya ada pengaruh
pemberian rendam kaki dengan air hangat terhadap penurunan tekana darah pada
lansia dipanti Werda Pucang semarang.(Nurahmandai,2016)
24
BAB III
I. PENGKAJIAN
A. DATA DASAR
1. Kepala Keluarga
a. Nama : Ny. U
b. Umur : 65 tahun
c. Jenis Kelamin : Perempuan
d. Agama : Islam
e. Pendidikan : Madrasah
f. Pekerjaan : IRT
g. Alamat : RT 02 Dusun Aryo Jipang Desa Sukajaya
Lempasing
2. Komposisi Keluarga
N NA UM L AGA PENDI PEKER HUBUN STATU KET
O MA UR /P MA DIKAN JAAN GAN S
DENGA PERK
N KK AWIN
AN
1 Tn. 60 L Islam Madras - KK Kawin Men
S Th ah ingg
al
2 Ny. 65 P Islam Madras IRT Istri Kawin
UK Th ah
3 Ny. 23 P Islam SMP IRT Anak Kawin
O Th
4 An. 14 L Islam SMP Pelajar Anak Tidak
A Th Kawin
5 An. 12 L Islam SD Pelajar Anak Tidak
D Th Kawin
6 Tn. 26 L Islam SMP Buruh Menantu Kawin
K
7 An. 2 Th L Islam Belum - Cucu Tidak
25
U sekolah Kawin
3. Genogram
Keterangan:
= Laki – laki
= Perempuan
= = Meninggal
= Hamil
= Menikah
26
4. Tipe Keluarga: Keluarga besar
5. Latar Belakang Budaya
a. Latar belakang budaya keluarga/ suku
Jawa Serang – Indonesia, Ny. U berasal dari serang
b. Bahasa Yang digunakan: Jawa Sunda
c. Kebiasaan suku yang berpengaruh terhadap kesehatan ?
Keluarga Ny. U dalam kepercayaan dan istiadat tidak ada yang
berpengaruh terhadap kesehatan.
d. Struktur kekuatan keluarga banyak dipengaruhi oleh budaya tradisional /
modern?
Struktur keluarga Ny. U masih mengikuti kebiasaan tradisional seperti
kebiasaa urut bila keluarga sakit, tetapi juga menggunakan pelayananan
kesehatan modern bila cara tradisional tidak sembuh.
6. Identifikasi Agama
Keluarga Ny. U menganut agama Islam, semua anggota keluarga menganut
keyakinan beragama yang sama. Keluarga Ny. U menjalankan ibadah sholat
5 waktu dan mengikuti pengajian ibu- ibu. Keluarga meyakini bahwa agama
adalah dasar keyakinan keluarga
7. Rekreasi keluarga
Keluarga Ny. U tidak mempunyai kebiasaan rekreasi yang diatur secara rutin,
biasanya rekreasi ke rumah kerabat saat hari raya. Untuk menisci waktu
senggang keluarga menonton TV dirumah.
27
- Massa/nyeri Tidak teraba Tidak teraba Tidak teraba
massa, Nyeri massa, tidak nyeri massa, tdk nyeri
kepala
5 Mata An anemis An anemis An anemis
- Konjungtiva Tidak ikterik Tidak ikterik Tidak ikterik
- Sklera Tampak keruh Tampak bening Tampak bening
- Lensa Miosis saat terkena Miosis saat terkena Miosis saat
- Reflek pupil cahaya cahaya terkena cahaya
Kurang/ tidak baik/ dapat Baik dapat
- Fungsi penglihatan dapat membaca membaca papan membaca papan
papan nama nama perawat nama perawat
perawat dengan dengan jarak 30 dengan jarak 30
jarak 30 cm cm cm
6 Hidung
- Bentuk Simetris Simetris Simetris
- Septum nasal Di tengah Di tengah Di tengah
- Secret/lender Tidak ada Tidak ada Tidak ada
- Nyeri/masa Tidak teraba Tidak teraba Tidak teraba
- Pernapasan cuping Tidak ada Tidak ada Tidak ada
hidung Baik dapat Baik dapat Baik dapat
- Fungsi penciuman membedakan bau membedakan bau membedakan
alkohol dan alkohol dan bau alkohol dan
minyak kayu minyak kayu minyak kayu
putih. putih. putih.
7 Mulut
- Keadaan Bersih Kotor Bersih
- Mukosa Lembab Lembab Lembab
- Jumlah gigi 26 buah 32 buah 32 buah
- Caries ada Tidak ada Tidak ada
- Ovula Terangkat simetris Terangkat simetris Terangkat
Baik, dapat Baik, dapat simetris
- Fungsi pengecapan membedakan membedakan Baik, dapat
manis dan asin manis dan asin membedakan
manis dan asin
8 Telinga
- Bentuk Simetris kiri dan Simetris kiri dan Simetris kiri
kanan kanan dan kanan
- Secret Tidak ada Tidak ada Tidak ada
- Massa/nyeri Tidak teraba Tidak teraba Tidak teraba
- Fungsi pendengaran Baik, test rine +/+ Baik, test rine +/+ Baik, test rine
+/+
9 Leher
- Vena jugularis Tidak ada Tidak ada Tidak ada
peningkatan peningkatan peningkatan
- Reflek menelan Baik Baik Baik
- Kelenjar getah bening Tidak ada Tidak Ada Tidak ada
28
pembesaran pembesaran pembesaran
10 Dada Bentuk Simetris Simetris Simetris
- Pergerakan Sama kiri dan Sama kiri dan Sama kiri dan
kanan kanan kanan
- Perkusi paru Resonan Resonan Resonan
- Auskultasi paru Vesikuler Vesikuler Vesikuler
- Auskultasi jantung Murni reguler Murni reguler Murni reguler
11 Abdomen Bentuk simetris Membesar, gravid Datar
- Tekstur Lembut 40 minggu Lembut
- Massa Tidak teraba Teraba janin TFU Tidak teraba
3 jari dibawah PX,
- Nyeri Tidak ada Pu Ka. Tidak ada
Ekstremitas bawah Simetris kiri dan Simetris kiri dan Simetris kiri
- Bentuk kanan kanan dan kanan
Tidak ada Tidak ada Tidak ada
- Deformitas Mampu fleksi, Mampu fleksi, Mampu fleksi,
- Pergerakan ekstensi, abduksi, ekstensi, abduksi, ekstensi,
adduksi, rotasi. adduksi, rotasi. abduksi,
adduksi, rotasi.
Nyeri Saat berjalan Tidak ada Tidak ada
- Kekuatan otot 5 5 5 5 5 5
29
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi :
Ditemukannya tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi. Ny. U
adalah orang tua tunggal, suaminya Tn S. Meninggal 10 tahun yang lalu.
Anak pertama sampai anak ke 6 sudah menikah dan yang tinggal bersama
dengan Ny. U adalah anak ke 6 yaitu Ny. O. Anak ke 7 Nn. S usia 16 tahun
masih sekolah SMA, anak ke 8 An. A usia 14 tahun masih sekolah SMP dan
anak ke 9 An. R usia 12 tahun masih sekolah SD. Ny. U mengetahui tugas
dan tahap perkembangan keluarga saat ini yaitu:
D. DATA LINGKUNGAN
1. Karakteristik Rumah
a. status kepemilikan : rumah sendiri
b. Tipe rumah : Permanen
c. Luas rumah :5mx8m
30
d. Jumlah ruangan : 5 ruangan
e. Jumlah jendela : 4 buah jendela
f. Pemanfaatan ruangan : tidak digunakan secara tepat misalnya makan
dilakukan keluarga diruang tamu, tidur Ny. U
lebih suka didepan TV ( diruang tamu)
g. Peletakan perabotan : Cukup rapih
h. Jenis septictank : Memiliki saptic tank sendiri
i. Jarak Septic tank : kurang 30 m
j. Sumber air bersih : Sumur gali tidak terpasang bis sehingga bila musim
hujan air menjadi keruh.
k. Denah rumah :
Kamar mandi
Dapur sumur
Kamar tidur U
B T
Ruang tamu
teras
teras
31
2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Penduduk didaerah tersebut rata – rata adalah pendatang (suku jawa serang
) dengan mata pencaharian sebagai pekerja nelayan dan buruh di
pengasinan ikan. Jarak antara rumah rapat dan beberapa rumah tidak
memilki pekarangan dan halaman depan. Semua penduduk teutama
tetangga yang berdekatan seperti saudara sendiri. Ibu – ibu sering
berkumpul pada sore hari untuk mengobrol.
Kebiasaan ke dukun pijat atau dukun bayi untuk berobat masih dilakukan
oleh warga sekitar.
3. Mobilitas goegrafis keluarga
Keluarga Ny. U sudah tinggal di dusun ariyo jipang sejak 30 tahun yang
lalu. Sebelumnya tinggal di padang cermin
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyrakat
Ny. U sering mengikuti kegiatan dilingkungannya seperti pengajian dan
kegiatan kerja bakti anak- anak Ny. U mengikuti
D. Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi
Pola komunikasi keluarga bersifat terbuka. Bila ada masalah selalu
dibicarakan dengan anggota keluarga yang lain dan pengambilan keputusan
sangat demokratis yaitu dengan musyawarah untuk mendapat keputusan yang
terbaik
2. Struktur kekuatan
Keputusan yang diambil berdasarkan hasil musyawarah bersama dimana
setiap anggota keluarga mempunyai hak yang sama untuk mengemukakan
pendapatnya. Tidak ada salah satu anggota keluarga yang dominan dalam
menentuklan keputusan.
3. Struktur peran
Sebagai kepala keluarga dan pencari nafkah untuk menghidupi keluarganya
adalah Ny. U dan Tn K menantunya, anaknya Ny. O turut membantu
32
mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Ibu S sebagai ibu rumah tangga yang
menggurus pekerjaan rumah.
E. Fungsi keluarga
1. Fungsi afektif
Semua anggota keluarga saling menghormati dan menghargai, komunikasi
selalu dilakukan secara terbuka, tidak ada masalah yang selalu dipendam dan
semua langsung dibicarakan. Anak – anak lebih dekat dengan ibunya.
2. Fungsi sosiallisasi
Sosialisasi keluarga dan tetangga sangat baik. Anak – anak sering keluar
masuk rumah tetangga, demikian pula sebaliknya. Anak – anak aktif
diperkumpulan seperti sepak bola baik disekolah dan dikampungnya. Ny. U
biasanya juga mengikuti kegiatan pengajian dikampung. Ny. U sering
berkumpul dengan ibu – ibu dekat rumahnya.
3. Fungsi ekonomi
Untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari Ny. U bekerja di pengasinan ikan
dan menantunya yang bekerja sebagai buruh lepas di perusahaan yang bekerja
sama dengan PLN.Penghasilan keluarga perbulan kurang lebih 1,5 juta
terkadang tidak cukup sehingga Ny. U tidak memiliki tabungan.
4. Fungsi perawatan kesehatan
a. Mengenal Masalah
Saat dikaji Ny.U mengatakan bahwa sebelumnya mengetahui bahwa
Ny.U terkena hipertensi dan tidak mengetahui cara mencegah hipertensi dan
bagaimana cara perawatan terhadap orang yang terkena hipertensi
b. Mengambil Keputusan
Keluarga Ny. U mengatakan tidak pernah mengontrolkan Ny.U hanya
minum obat anti hipertensi yang didapat dari puskesmas apabila sudah
merasa kepalanya sakit, Ny.U biasanya mengikuti posyandu lansia yang
diadakan di desa Gedung Harapan. Keluarga Ny.U selalu berfikir positif
bahawa penyakit Ny.U akan sembuh.
c. Merawat anggota keluarga yang sakit
33
Keluarga Ny.U mengatakan tidak tahu bagaimana cara perawatan
terhadap orang yang terkena hipertensi
d. Memelihara/Memodifikasi Lingkungan
Ny.U mengatakan ada jendela dimasing – masing kamar tidurnya.
Keluarga Ny.U mengatakan cahaya matahari tidak sampai masuk sampai
kamar. Pada saat pengkajian Jendela ruang tamu dan lantai bersih, ventilasi
dikamar dan ruang tamu cukup baik, ruangan hanya menggunakan
penerangan listrik cukup terang. Keluarga Ny.U mengetahui bahwa
lingkungan rumah yang bersih dapat mencegah berbagai penyakit. Keluarga
Ny.U juga termasuk keluarga yang senang dengan kebersihan lingkungan
rumah.
e. Menggunakan Fasilitas Kesehatan yang Ada
Keluarga sudah menggunakan fasilitas kesehatan yang ada yaitu dokter
atau pelayanan kesehatan lain seperti Puskesmas. Keluarga Ny.U tidak
memiliki pengalaman yang kurang baik pada petugas kesehatan.
34
Komposisi makanan yang dikonsumsi keluarga :
Jenis makanan Tidak pernah Kadang-kadang Selalu
Makanan pokok √
Protein nabati √
Sayur-sayuran √
Buah √
Susu √
35
Keluarga Ny.U sangat mengharapkan bantuan dari perawat dalam
mengatasi masalah Ny.U dan masalah lainnya. Sehingga penyakit Ny.U dapat
diatasi atau di obati dengan benar
36
- Keluarga Ny.U senang
mengkonsumsi makanan asin
2 DS: ISPA Ketidak
- Ny.O mengataka suka mengeluh mampuan
batuk pilek ± 4hari keluarga
DO merawat anggota
- keluarga Ny.U tampak bingung keluarga yang
saat ditanya tentang penyakit asma sakit
dan cara mengatasinya
- Ny.O tampak memegangi
tangannya
- Td 100/60 mmhg,n 82
x/menit,rr 22 x/menit
3 DS : Kurang Ketidakmampua
- Ny.U mengatakan terkadang pengetahuan n keluarga
merasa nyeri pada sendinya mengenal
- Ny.U mengatakan sangat senang penyakit anggota
mengkonsumsi jeroan dan keluarganya
sayuran hijau
- Keluarga Ny.U mengatakan
tidak mengerti tetang penyakit
asam urat tanda dan gejala
maupun pencegahanya
DO :
- Asam Urat : 8,5 mg/dl
- Keluarga Ny.U tampak bingung
- Keluarga Ny.U tidak
mengetahui tanda dan gejala
serta cara pencegahan asam urat
37
III. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri (akut)berhubungan dengan Ketidak mampuan keluarga merawat
anggota keluarga yang menderita hipertensi
2. ISPA berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga dalam merawat
anggota keluarga yang sakit
3. Kurang pengetahuan berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga
mengenal penyakit asam urat pada anggota keluarganya
PRIORITAS MASALAH
1. Nyeri (akut) Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang
menderita hipertensi
No Kriteria Perhitungan Skor
1. Sifat masalah skala 3/3 x 1 1
- Aktual (3)
- Ancaman kesehatan (2)
- Keadaan sejahtera (1)
2. Kemungkinan masalah dapat 1/2 x 2 1
diubah skala :
- Mudah (2)
- Sebagian (1)
- Tidak dapat (0)
3 Potensial msalah untuk 3/3 x 1 1
dicegah skala :
- Tinggi (3)
- Cukup (2)
- Rendah (1)
4 Menonjolnya msalah skala : 2/2 x 1 1
- Masalah berat harus segera
ditangani (2)
- Ada msalah tetapi tidak
38
perlu segera ditangani (1)
- Masalah tidak dirasakan
(0)
Jumalah 4
39
3. Kurang pengetahuan berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga
mengenal penyakit asam urat pada anggota keluarganya
No Kriteria Skor Bobot
1. Sifat masalah skala 2/3 x 1 2/3
- Aktual (3)
- Ancaman kesehatan (2)
- Keadaan sejahtera (1)
2. Kemungkinan masalah dapat 1/2 x 2 1
diubah skala :
- Mudah (2)
- Sebagian (1)
- Tidak dapat (0)
3 Potensial masalah untuk 3/3 x 1 1
dicegah skala :
- Tinggi (3)
- Cukup (2)
- Rendah (1)
4 Menonjolnya msalah skala : ½x1 ½
- Masalah berat harus segera
ditangani (2)
- Ada msalah tetapi tidak
perlu segera ditangani (1)
- Masalah tidak dirasakan
(0)
Jumlah 2 ½
40
2 ispa berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga 2 4/3
dalam merawat anggota keluarga yang sakit
41
C. RENCANA KEPERAWATAN
NO EVALUASI
TUJUAN TUJUAN
DX KRITERIA STANDAR INTERVENSI
UMUM KHUSUS
KEP
DX.I Setelah Mengenal hipertensi Reson verbal 1. Keluarga TUK I
dilakukan dengan menyebutkan menyebutkan
1. Mendiskusikan bersama
tindakan asuhan 1. Pengertian pengertian penyakit
keluarga tentang pengertian
keperawatan hipertensi hipertensi yaitu
hipertensi
selama 3 x 2. factor penyebab/ kenaikan TD sistolik/
2. Menanyakan kembali pada
pertemuan risiko hipertensi yg atas 140-159
keluarga tentang pengertian
diharapkan 3. tanda & gejala mmHg atau TD
hipertensi
keluarga dapat hipertensi diastolic/ yg bawah
3. Mendiskusikan bersama
merawat Ny.U 90-99 mmHg
keluarga tentang faktor
yang menderita 2. menyebutkan 4 dari
penyebab hipertensi
hipertensi 5 penyebab
4. Memotivasi keluarga untuk
hipertensi :
menyebutkan kembali faktor
- Stress penyebab hipertensi
- Merokok 5. Mendiskusikan bersama
42
- Obesitas keluarga tentang tanda dan
- Alcohol gejala hipertensi
- Keturunan 6. Memotivasi keluarga untuk
menyebutkan kembali tanda
3. Menyebutkan 4 dari
dan gejala hipertensi
5 tanda gejala
7. Memberikan reinforcement
hipertensi
positif atas usaha yang
- Sakit kepala
dilakukan keluarga
- Pusing
- Lemas
- Kesemutan
- Nyeri tengkuk
- Pandangan kabur
43
hipertensi bila tdk - Gagal jantung menyebutkan kembali akibat
segera diatasi - Stoke/ lumpuh lanjut hipertensi jika tidak
2. Mengambil diatasi
2. Keluarga
keputusan utk 3. Mendiskusikan kembali
memutuskan untuk
merawat anggota dengan keluarga tentang
membawa keluarga
keluarga dg keinginan keluarga untuk
yang mengalami
hipertensi merawat anggota keluarganya
hipertensi ke yankes
4. Memberikan reinforcement
positif atas jawaban dan
keputusan keluarga untuk
merawat anggota keluarga
dengan hipertensi
44
keluarga dg - Kurangi konsumsi menyebutkan kembali
hipertensi garam perawatan hipertensi
2. Mampu mengelola - Kurangi makanan 3. Mendiskusikan dengan
SDK sbg salah satu yang berlemak keluarga tentang cara
cara mengatasi (gaji, kulit ayam mengatasi hipertensi dengan
hipertensi dan dll) rendam air hangat.
gejalanya, - Minum obat secara 4. Memdemonstrasikan cara
pembuatan ramuan teratur rendam kaki dengan air
herbal 2. Keluarga dapat hangat.
memperagakan 5. Memberikan kesempatan pada
tentang mengatasi keluarga untuk
masalah hipertensi mendemonstrasikan kembali
dari sumber di cara rendam kaki dengan air
sekitar keluarga: hangat.
rendam kaki dengan 6. Memberikan reinforcement
Psikomotor air hangat positif pada keluarga atas
3. Diskusikan bersama usaha yang dilakukan sesuai
keluarga cara dengan kemampuan
merawat hipertensi
45
dg mengunakan
leaflet
- Motivasi
keluarga untuk
mengulangi yg
telah dijelaskan
- Berikan pujian
atas jawaban
yang benar
- Pastikan keluarga
mampu
melakukan
tindakan
keperawatan
46
mampu memodifikasi lingkungan dengan cara lingkungan yang sehat
lingkungan mengkondisikan 2. Memotivasi keluarga untuk
lingkungan yang dapat menyebutkan kembali
mencetuskan hipertensi lingkungan yang sehat
3. Memberikan reinforcement
- Menata peralatan
positif pada keluarga atas
rumah tangga
kemampuannya menyebutkan
- Tidak marah-marah
lingkungan yang sehat
- Diskusikan dg
keluarga tentang
modifikasi yang
dapat menyebabkan
hipertensi
- Upayakan pelibatan
keluarga secaara
maksimal dlm
memberikan
perawatan/ dukungan
- Berikan pujian atas
47
kemampuan
memodifikasi
lingkungan
48
tindakan asuhan menit Mengenal panjang atau kronis 1. Mendiskusikan bersama
keperawatan katarak dengan pada saluran keluarga tentang pengertian
selama 3 x menyebutkan pernapasan yang katarak
pertemuan 1. Pengertian Ispa ditandai dengan 2. Menanyakan kembali pada
diharapkan 2. factor penyebab/ peradangan dan keluarga tentang pengertian
keluarga dapat risiko Ispa penyempitan saluran katarak
merawat Ny.E 3. tanda & gejala Ispa napas yang 3. Mendiskusikan bersama
yang menderita menimbulkan sesak keluarga tentang penyebab
Anemia atau sulit bernapas. katarak
Selain sulit bernapas, 4. Memotivasi keluarga untuk
penderita ISPAjuga menyebutkan kembali
bisa mengalami penyebab katarak
gejala lain seperti 5. Mendiskusikan bersama
nyeri dada, batuk- keluarga tentang tanda dan
batuk, dan mengi. gejala katarak
2. Penyebab ISPA 6. Memotivasi keluarga untuk
secara pasti masih menyebutkan kembali tanda
belum diketahui. dan gejala katarak
Meskipun begitu, ada 7. Memberikan reinforcement
49
beberapa hal yang positif atas usaha yang
dapat memicu dilakukan keluarga
kemunculan gejala
penyakit ini, di
antaranya: Infeksi
paru-paru dan
saluran napas yang
umumnya
menyerang saluran
napas bagian atas
seperti flu. Alergen
(bulu hewan, tungau
debu, dan serbuk
bunga).
3. Tanda-tanda ISPA
- Sesak
- Lelah lesu
- Berkeringat
- Terdapat suara
50
nafas tambahan
Setelah 1x 30 menit Respon Menyebutkab akibat TUK II
kunjungan rumah, verbal lanjut dari katarak yang
1. Menjelaskan kepada keluarga
keluarga mampu tidak diobati:
tentang akibat lanjut apabila
mengambil keputusan - Bibir dan kuku
katarak tidak di obati
untuk merawat anggota menjadi biru
2. Memotivasi keluarga untuk
keluarga yang - Gagal nafas
menyebutkan kembali akibat
menderita katarak - Kematian
lanjut katarak jika tidak
dengan cara:
diobati
1. Menyebutkan
3. Mendiskusikan kembali
akibat lanjut tidak
dengan keluarga tentang
diobatinya asma
keinginan keluarga untuk
merawat anggota keluarganya
4. Memberikan reinforcement
positif atas jawaban dan
keputusan keluarga untuk
merawat anggota keluarga
51
dengan katarak
52
tradisional
6. Memberikan reinforcement
positif pada keluarga atas
usaha yang dilakukan sesuai
dengan kemampuan
53
Setelah 1x 45 menit Respon Menunjukan kartu TUK V
kunjungan rumah, verbal dan berobat adanya terapi
1. Mendiskusikan bersama
keluarga mampu pskikomotor pengobatan
keluarga tentang manfaat
memanfaatkan
pelayanan kesehatan
pelayanan kesehatan
2. Memotivasi keluarga untuk
dengan cara:
menyebutkan kembali manfaat
1. Menyebutkan
yankes
kembali manfaat
3. Memberikan reinforcement
kunjungan ke
positif pada keluarga atas
fasilitas kesehatan
usaha yang dilakukan keluarga
2. Memanfaatkan
pelayanan
kesehatan dalam
merawat Ispa
DX.III Setelah Mengenal hipertensi Reson verbal 1. asam urat adalah TUK I
dilakukan dengan menyebutkan bentuk dari penyakit
1. Mendiskusikan bersama
tindakan asuhan 1. Pengertian asam arthritis yang
keluarga tentang pengertian
keperawatan urat menyebabkan
asam urat
selama 3 x 2. factor penyebab/ kemerahan,
54
pertemuan risiko asam urat pembengkakan, dan 2. Menanyakan kembali pada
diharapkan 3. tanda & gejala rasa sakit yang keluarga tentang pengertian
keluarga dapat asam urat datang secara tiba- asam urat
merawat Ny.U tiba pada sendi tubuh 3. Mendiskusikan bersama
yang menderita 2. penyebab asam keluarga tentang faktor
asam Urat urat : Penyebab penyebab asam urat
asam urat terlampau 4. Memotivasi keluarga untuk
tinggi adalah terlalu menyebutkan kembali faktor
sering dan banyak penyebab asam urat
mengonsumsi 5. Mendiskusikan bersama
makanan yang keluarga tentang tanda dan
mengandung purin. gejala asam urat
Purin adalah suatu 6. Memotivasi keluarga untuk
zat kimia yang menyebutkan kembali tanda
diproduksi secara dan gejala asam urat
alami oleh tubuh, 7. Memberikan reinforcement
namun terkandung positif atas usaha yang
juga di dalam dilakukan keluarga
beberapa jenis
55
makanan
3. tanda gejala asam
urat
- Nyeri sendi parah
dan mendadak,
yang sering
pertama terjadi di
pagi hari
- Sendi bengkak
dan lunak
- Sendi kemerahan
- Rasa panas di
sekitar sendi
56
akibat dari asam - kesulitan 2. Memotivasi keluarga untuk
urat bila tdk segera berjalan menyebutkan kembali akibat
diatasi 2. Keluarga lanjut asam urat jika tidak
2. Mengambil memutuskan untuk diatasi
keputusan utk membawa keluarga 3. Mendiskusikan kembali
merawat anggota yang mengalami dengan keluarga tentang
keluarga dg asam urat ke yankes keinginan keluarga untuk
hipertensi merawat anggota keluarganya
4. Memberikan reinforcement
positif atas jawaban dan
keputusan keluarga untuk
merawat anggota keluarga
dengan hipertensi
57
urat 2. Memotivasi keluarga untuk
1. Menjelaskan cara
- Ikuti pola makan/ menyebutkan kembali
perawatan anggota
diet perawatan hipertensi
keluarga dengan
- Kurangi konsumsi 3. Memberikan reinforcement
asam urat
makanan yang positif pada keluarga atas
mengandung purin usaha yang dilakukan sesuai
3. Mampu mengelola
- Kurangi makanan dengan kemampuan
sumber daya
yang berlemak
keluarga sebagai
(gaji, kulit ayam
salah satu cara
dll)
mengatasi asam
Psikomotor - Minum obat secara
urat dan gejalanya,
teratur
58
mencetuskan asam urat menyebutkan kembali
lingkungan yang sehat
- Menata peralatan
3. Memberikan reinforcement
rumah tangga
positif pada keluarga atas
- Membiasakan
kemampuannya menyebutkan
olahraga
lingkungan yang sehat
- Diskusikan dg
keluarga tentang
modifikasi yang dapat
menyebabkan
- Upayakan pelibatan
keluarga secaara
maksimal dlm
memberikan
perawatan/ dukungan
59
memanfaatkan fasilitas utk dpt memantau pelayanan kesehatan
kesehatan untuk asam urat & 2. Memotivasi keluarga untuk
membantu memantau mengenali tanda- menyebutkan kembali manfaat
asam urat tanda bahaya asam yankes
urat yg harus segera 3. Memberikan reinforcement
dibawa ke yankes positif pada keluarga atas
2. Keluarga dapat usaha yang dilakukan keluarga
Psikomotor menunjukkan kartu
berobat dan obat
yang didapat
60
D. IMPLEMENTASI / EVALUASI
NO. TUJUAN KHUSUS TGL/ IMPLEMENTASI PARAF EVAL
DX WAK UASI
KEP TU
DX. Setelah 1x 30 menit TUK I
I kunjungan rumah,
1. Mendiskusikan
keluarga mampu
bersama keluarga
mengenal masalah
tentang pengertian
hipertensi pada
hipertensi
anggota keluarga.
2. Menanyakan kembali
Dengan cara:
pada keluarga tentang
1. Menyebutkan
pengertian hipertensi
pengertian
3. Mendiskusikan
hipertensi
bersama keluarga
2. Menyebutkan
tentang penyebab
penyebab
hipertensi
hipertensi
4. Memotivasi keluarga
3. Menyebutkan
untuk menyebutkan
tanda dan gejala
kembali penyebab
hipertensi
hipertensi
5. Mendiskusikan
bersama keluarga
tentang tanda dan
gejala hipertensi
6. Memotivasi keluarga
untuk menyebutkan
kembali tanda dan
gejala rematik
7. Memberikan
reinforcement positif
61
atas usaha yang
dilakukan keluarga
62
keluarga mampu bersama keluarga
merawat anggota tentang perawatan
keluarga dengan hipertensi
hipertensi 2. Memotivasi keluarga
untuk menyebutkan
1. Menyebutkan
kembali perawatan
cara perawatan
hipertensi
reumatik
3. Mendiskusikan dengan
2. Mendemonstrasi
keluarga tentang cara
kan cara
mengatasi hipertensi
pembuatan obat
dengan rendam ait
tradisional dan
hangat.
teknik relaksasi
4. Memdemonstrasikan
tarik napas
cara rendam kaki
dalam
dengan air hangat
3. Menyebutkan
5. Memberikan
jenis makanan
kesempatan pada
untuk hipertensi
keluarga untuk
mendemonstrasikan
kembali cara rendam
kaki dengan air hangat
6. Mendiskusikan
bersama keluarga
tentang jenis makanan
untuk hipertensi
7. Memotivasi keluarga
untuk menyebutkan
kembali jenis makanan
untuk hipertensi
8. Memberikan
reinforcement positif
63
pada keluarga atas
usaha yang dilakukan
sesuai dengan
kemampuan
64
kunjungan ke yankes
fasilitas 3. Memberikan
kesehatan reinforcement positif
2. Memanfaatkan pada keluarga atas
pelayanan usaha yang dilakukan
kesehatan dalam keluarga
merawat
reumatik
DX. Mengenal asma TUK I
II dengan menyebutkan
1. Mendiskusikan
1. Pengertian Ispa
bersama keluarga
2. factor penyebab/
tentang pengertian
risiko asam urat
asma
3. tanda & gejala
2. Menanyakan kembali
Ispa
pada keluarga tentang
pengertian asma
3. Mendiskusikan
bersama keluarga
tentang faktor
penyebab asma
4. Memotivasi keluarga
untuk menyebutkan
kembali faktor
penyebab asma
5. Mendiskusikan
bersama keluarga
tentang tanda dan
gejala asma
6. Memotivasi keluarga
untuk menyebutkan
65
kembali tanda dan
gejala asma
7. Memberikan
reinforcement positif
atas usaha yang
dilakukan keluarga
Mengambil TUK II
keputusan untuk
1. Menjelaskan kepada
mengatasi asma
keluarga tentang akibat
dengan :
lanjut apabila asma
1. Menyebutkan tidak diatasi
akibat dari asma 2. Memotivasi keluarga
bila tidak segera untuk menyebutkan
diatasi kembali akibat lanjut
2. Mengambil asma jika tidak diatasi
keputusan utk 3. Mendiskusikan
merawat anggota kembali dengan
keluarga dengan keluarga tentang
Ispa keinginan keluarga
untuk merawat anggota
keluarganya
4. Memberikan
reinforcement positif
atas jawaban dan
keputusan keluarga
untuk merawat anggota
keluarga dengan ispa
66
merawat anggota 1. Mendiskusikan
keluarga dengan Ispa bersama keluarga
tentang perawatan ispa
1. Menjelaskan cara
2. Memotivasi keluarga
perawatan
untuk menyebutkan
anggota keluarga
kembali perawatan
dengan Ispa
ispa
2. Mampu
3. Mendiskusikan dengan
mengelola
keluarga tentang cara
Sumber daya
pembuatan obat
keluarga sebagai
tradisional
salah satu cara
4. Memdemonstrasikan
mengatasi Ispa
cara pembuatan obat
dan gejalanya,
tradisional
pembuatan
5. Memberikan
ramuan herbal
kesempatan pada
keluarga untuk
mendemonstrasikan
kembali cara
pembuatan obat
tradisional
6. Memberikan
reinforcement positif
pada keluarga atas
usaha yang dilakukan
sesuai dengan
kemampuan
67
mampu bersama keluarga
memodifikasi tentang memodifikasi
lingkungan lingkungan yang sehat
2. Memotivasi keluarga
untuk menyebutkan
kembali lingkungan
yang sehat
3. Memberikan
reinforcement positif
pada keluarga atas
kemampuannya
menyebutkan
lingkungan yang sehat
68
III kunjungan selama 30 1. Mendiskusikan
menit Mengenal bersama keluarga
asam urat dengan tentang pengertian
menyebutkan asam urat
1. Pengertian, 2. Menanyakan kembali
2. factor penyebab/ pada keluarga tentang
risiko pengertian asam urat
3. tanda dan gejala 3. Mendiskusikan
bersama keluarga
tentang penyebab asam
urat
4. Memotivasi keluarga
untuk menyebutkan
kembali penyebab
asam urat
5. Mendiskusikan
bersama keluarga
tentang tanda dan
gejala asam urat
6. Memotivasi keluarga
untuk menyebutkan
kembali tanda dan
gejala asam urat
7. Memberikan
reinforcement positif
atas usaha yang
dilakukan keluarga
Setelah 1x 30 menit TUK II
kunjungan rumah,
1. Menjelaskan kepada
keluarga mampu
keluarga tentang akibat
mengambil
69
keputusan untuk lanjut apabila asam
merawat anggota urat tidak di obati
keluarga yang 2. Memotivasi keluarga
menderita asam urat untuk menyebutkan
dengan cara: kembali akibat lanjut
2. Menyebutkan asam urat katarak jika
akibat lanjut tidak diobati
tidak diobatinya 3. Mendiskusikan
asam urat kembali dengan
3. Memutuskan keluarga tentang
untuk merawat keinginan keluarga
untuk merawat anggota
keluarganya
4. Memberikan
reinforcement positif
atas jawaban dan
keputusan keluarga
untuk merawat anggota
keluarga dengan asam
urat
Setelah 1x 30 menit TUK III
kunjungan rumah,
1. Mendiskusikan
keluarga mampu
bersama keluarga
merawat anggota
tentang perawatan
keluarga dengan
asam urat
asam urat
2. Memotivasi keluarga
1. Menyebutkan untuk menyebutkan
cara perawatan kembali perawatan
asam urat asam urat
2. Mendemonstrasi 3. endiskusikan dengan
70
kan cara keluarga tentang cara
pembuatan obat pembuatan obat
tradisional tradisional
4. Memberikan
reinforcement positif
pada keluarga atas
usaha yang dilakukan
sesuai dengan
kemampuan
71
pelayanan kesehatan pelayanan kesehatan
dengan cara: 2. Memotivasi keluarga
1. Menyebutkan untuk menyebutkan
kembali manfaat kembali manfaat
kunjungan ke yankes
fasilitas 3. Memberikan
kesehatan reinforcement positif
2. Memanfaatkan pada keluarga atas
pelayanan usaha yang dilakukan
kesehatan dalam keluarga
merawat katarak
72
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Pembahasan
Pada bab ini penulis akan membahas tentang “askep keluarga pada
keluarga ny.n dengan diagnosa hipertensi di desa batu menyan baru
kecamatan lempasing kabupaten pesawaran prinsip pembahasan ini
adalah memfokuskan keluarga sebagai klien. Proses keperawatan
adalah sekumpulan tindakan yang dipilih dalam usaha
memperbaiki status kesehatan keluarga atau pasien serta
manambah kemampuan mereka dalam mengatasi masalah
kesehatannya.
Dalam proses keperawatan terdapat langkah-langkah yang
harus dilalui secara urut dari pengkajian, perumusan diagnosis
keperawatan, rencana asuhan keparawatan, implementasi dan
evaluasi. (Harmoko,2012)
4.1.1 Pengkajian
Pengkajian adalah tahapan seseorang perawat
mengumpulkan informasi secara terus-menerusterhadap anggota
keluarga yang dibinanya. Secara garis besar data dasar yang di
pergunakan mengkaji status keluarga adalah struktur dan
karakteristik keluarga, sosial,ekonomi dan budaya,faktor
lingkungan, riwayat kesehatan, psikososi keluarga. Hal yang perlu
di kaji meliputi : data umum, riwayat dan tahap perkembangan
keluarga, pengkajian lingkungan, struktur keluarga, stres dan
koping, pemeriksaan fisik, harapan keluarga (Harmoko,2012)
73
berusia 60 tahun dan pendidikan terakhir nya SD. Keluarga Ny.U
mempunyai anak 7 dan Ny.U tinggal bersama anak yaitu Ny.O
Tn.D Tn.P Hal ini didukung oleh teori menurut (aprina ,2010),
keluarga yang hanya terdiri dari ayah, ibu dan anak yang di
peroleh dari keturunannya atau adopsi atau keduanya.
Pengkajian status sosial ekonomi keluarga menurut
(Harmoko,2012) ditentukan oleh pendapatan, baik dari kepala
keluarga maupun anggota keluarga lainnya.Selain itu, status sosial
ekonomi keluarga ditentukan pula oleh kebutuhan-kebutuhan
yang dikeluarkan oleh keluarga serta barang-barang yang dimiliki
oleh keluarga.Pengkajian status sosial ekonomi keluarga Ny.U
mengatakan pendapatan anggota keluarga kurang lebih Rp.
1.500.000 perbulan dan untuk memenuhi kebutuhan terkadang
cukup dan kurang, untuk keperluan, bayar listrik, makan, dan lain-
lain. Ny.U mengatakan tidak mempunyai tabungan khusus untuk
kesehatan.
74
masing anggota keluarga, perhatian terhadap upaya pencegahan
penyakit, upaya dan pengalaman keluarga terhadap pelayanan
kesehatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan kesehatan.
Dalam pengkajian yan dapatkan pada keluarga, Ny.U sering
mengalami nyeri kepala dibagian tengkuk di bagian jari, Lutut dan
persendian. Ny.U mengatakan bahwa kondisi seperti ini sangat
mengganggu aktivitasnya, karena jika kambuh Ny.U tidak dapat
beraktifitas dengan nyaman Ny.U. mengatakan tidak mengetahui cara
mengatasi dan mencegah penyakit hipertensi dengan baik. Ny.U
mengatakan jika penyakitnya kambuh hanya di pijat dan di olesi
dengan balsam Ny.U mengatakan belum pernah menggunakan obat-
obatan herbal. Keluarga Ny.U mengatakan menggunakan fasilitas
kesehatan puskesmas dan rumah sakit jika ada anggota keluarganya
yang sakit dan membutuhkan pertolongan lebih lanjut Ny.U
mengatakkan dalam keluarganya dan dari keluarga suaminya tidak ada
anggota keluarga yang menderita penyakit keturunanseperti hipertensi,
asma dan diabetes mellitus. Sesuai dengan teori hal yang perlu dikaji
riwayat generasi diatas orang tentang riwayat penyakit keturunan,
upaya generasi tersebut tentang upaya penanggulangan penyakit,
upaya kesehatan yang di pertahankan sampai saat ini (Harmoko,2012).
Menurut Suprajitno (2004), hal-hal yang perlu di kaji sejauh mana
keluarga melakukan pemenuhan tugas dan perawatan keluarga adalah
mengetahui kemampuan keluarga untuk mengenal masalah kesehatan.
Hal yang dikaji adalah sejauh mana keluarga mengetahui fakta dari
masalah kesehatan, meliputi pengertian, tanda dan gejala, faktor
penyebab dan faktor yang mempengaruhi serta persepsi Menurut
Harmoko (2012), hal-hal yang perlu di kaji sejauh mana keluarga
melakukan pemenuhan tugas dan perawatan keluarga adalah
mengetahui kemampuan keluarga untuk mengenal masalah kesehatan.
Hal yang dikaji adalah sejauh mana keluarga mengetahui fakta dari
masalah kesehatan, meliputi pengertian, tanda dan gejala, faktor
75
penyebab dan faktor yang mempengaruhi serta persepsi keluarga
terhadap masalah terutama yang dialami oleh salah satu anggota
keluarga.
Dalam pengkajian didapatkan keluarga Ny.U terutama Ny.U
mengatakan tidak tahu apa itu hipertensi, penyebab hipertensi, tanda
dan gejala rematik dan faktor pencetus hipertensi. Ny.U mengatakan
sering mengalami nyeri di lulut kaki sebelah kanannya, nyeri seperti
ditusuk-tusuk Ny.U mengatakan jika penyakitnya kambuh hanya di
pijat dan di olesi dengan balsem Ny.U mengatakan belum pernah
menggunakan obat-obatan herbal Ny.O juga mengatakan tidak
mengetahui apa saja indikator prilaku hidup besih dan sehat.
Pemeriksaan fisik pada Ny.U yang dilakukan penulis di fokuskan
pada keluhan sering mengalami nyeri lulut atau kambuhnya penyakit
hipertensi pada Ny.U dan kurang pengetahuan keluarga tentang
penyakit hipertensi.
76
Dari data tersebut penulis menuliskan etiologi
Ketidakmampuan keluarga merawat Ny.U yang sakit hipertensi,
Menurut teori, kemampuan keluarga dalam mengenal
masalah kesehatan dapat ditentukan dari sejauh mana keluarga
mengetahui fakta dari masalah kesehatan, meliputi pengertian,
penyebab, tanda dan gejala, dan faktor yang mempengaruhi serta
persepsi keluarga terhadap masalah kesehatan terutama yang
dialami anggota keluarga (Suprajitno 2004).
Dari problem dan etiologi di atas penulis merumuskan
diagnosa keperawatan masalah kesehatan Kurang pengetahuan
tentang cara mengatasi nyeri Ny.U berhubungan dengan ketidak
mampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit .
Ny.O juga mengatakan tidak mengetahui apa saja indikator
perilaku hidup bersih dan sehat . dan saat pengkajian tampak
kondisi ruangan tidak tertatarapi dan banyak debu yang masuk ke
dalam rumah dan sekitar lingkungan yang kotor.
Dari masalah dan etiologi tersebut maka penulis
merumuskan diagnosa ISPA berhubungan dengan ketidak
mampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit
77
mampu menjelaskan kembali tentang penyakit rematik meliputi pengertian,
penyebab, tanda dan gejala obat herbal hipertensi serta faktor pencetusnya. Dan
juga keluarga mampu menjelaskan cara merawat angggota keluarga yang sakit.
Dengan intervensi pertama yaitu kaji pengetahan keluarga tentang penyakit
hipertensi dan perawatannya dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana
pengetahuan keluarga tentang Nyeri (akut)berhubungan dengan Ketidak
mampuan keluarga merawat anggota keluarga yang menderita hipertensi
78
dengan diare dan keluarga menerapkan perilaku hidup besih dan sehat. Intervensi
keempat mendiskusikan dengan keluarga strategi-strategi yang tepat untuk
menangani diare, ini dimaksudkan dengan kondisi keluarga saat ini keluarga dapat
memilih perawatan diare yang tepat dan mudah dilakukan. Intervensi kelima yaitu
berikan dukungan dan dorongan agar keluarga mampu mencapai keberhasilan ini
dimaksudkan agar keluarga mempunyai motivasi untuk bisa merawat anggota
keluarga yang sakit.
4.1.4. Implementasi
Penulis melakukan implementasi sesuai dengan rencana tindakan yang
penulis buat.Tindakan keperawatan dilakukan dalam 3 kali kunjungan rumah.
Pada kegiatan implementasi perawat perlu melakukan kontrak sebelumnya (saat
mensosialisasikan diagnosis keperawatan) untuk pelaksanaan yang meliputi kapan
dilaksanakan, berapa lama waktu yang dibutuhkan, materi atau topik yang
didiskusikan, siapa yang melaksanakan, anggota keluarga yang perlu mendapat
informasi (sasaran langsung implementasi), dan (mungkin) peralatan yang perlu
disiapkan keluarga (Harmoko,2012). Implementasi yang penulis berikan kepada
keluarga Ny.U sesuai dengan perencanaan keperawatan yang telah penulis buat.
79
data subyektif keluarga mengatakan sudah paham dengan penjelasan tentang
rhipertensi keluarga mengatakan sudah mengetahui cara merawat anggota
keluarga yang sakit hipertensi dengan obat herbal dan keluarga mengatakan akan
melakukan cara-cara yang sudah dijelaskan jika memang sakit terjadi. Data
obyektif keluarga mampu menjawab pertanyaan seputar hipertensi keluarga
sudah mampu menjelaskan cara merawat anggota keluarga yang sakit. Sehingga
dapat Nyeri (akut) Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang
menderita hipertensi
80
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Pengkajian adalah pengumpulan data untuk merumuskan suatu
masalah.Pada tahap pengkajian salah satu faktor yang harus dikaji adalah tahap
perkembangan.Pada saat melakukan pengkajian tentang tahap perkembangan
pada keluarga Ny.U yaitu tahap perkembangan dengan anak usia dewasa,
dilihat dari anak Ny.N yaituNy.O sudah menikah dan mulai meninggalkan
rumah, tetapi masih ada anak lain yang masih bersekolah dan masih tinggal
bersama. Diagnosa keperawatan yang diangkat berfokus pada lima fungsi
keluargadan merupakan masalah utama yang dapat dilaksanakan oleh keluarga.
Diagnosa yang diangkat yaitu Ketidak efektifan pemeliharaan kesehatan pada
keluarga Nyeri (akut) Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga
yang menderita hipertensi, ISPA berhubungan dengan ketidak mampuan
keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit, Kurang pengetahuan
berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga mengenal penyakit asam urat
pada anggota keluarganya
Karena ditemukan data-data yang kuat untuk diagnose tersebut penulis
merencanakan mengatasi masalah dari ketiga diagnose tersebut.
81
bertanyadanmemberi pujian positifs aat keluarga berespon pada saat member
kan penyuluhan.
Pada tahap evaluasi keperawatan, keluarga mengatakan sudah
memahami semua penyuluhan yang dijelas kan dan berjanji akan
melaksanakan nya.
5.2. Saran
Bagi petugas kesehatan di harapkan dapat bekerja sama dengan setiap
kader dan keluarga untuk mengadakan penyuluhan kesehatan sesuai dengan
pendidikan masyarakat setempat, untuk melakukan pendeteksian lebih dini
masalah-maslah kesehatan yang ada di masyarakat dengan cara control
kesehatan setiap bulan untuk mencegah terjadinya akibat lebih lanjut.
82
DAFTAR PUSTAKA
83