Вы находитесь на странице: 1из 10

PERTUNJUKAN MUSIK TRADISIONAL

A. Konsep Dalam Pertunjukan Musik Tradisional

Seni Musik Tradisional adalah salah satu macam dari seni musik yang secara turun temurun dan
melekat sebagai sarana hiburan di kalangan masyarakat tertentu. Ketika berbicara tentang seni musik
tradisional maka kita tidak hanya berbicara tentang musik tradisional Indonesia, karena setiap daerah di
suatu negara memiliki ciri khas atau musik tradisional masing-masing yang berkembang karena
pengaruh kehidupan di masa lalu atau lain sebagainya.

Pada umumnya, seni musik tradisional disusun atau dibuat berdasarkan gaya, tradisi serta bahasa
yang sesuai dengan daerahnya. Untuk itu tidak sulit mengenali dari mana sebuah seni musik tradisional
berasal. Misalkan ketika kita mendengar lantunan musik ‘Bubuy Bulan’ maka secara naluriah kita bisa
mengenali bahwa musik tersebut berasal dari tanah sunda karena dilantukan dengan bahasa sunda,
serta memiliki ciri khas sunda yang sangat kental.

Dilansir dari Ensiklopdi Nasional Indonesia ( 1990 : 413 ) disebutkan bahwa kata musik berasal dari
bahasa Yunani mousike yang diambil dari nama dewa dari mitologi Yunani yaitu Mousa yakni yang
memimpin seni dan ilmu. Sedangkan Tradisional berasal dari bahasa latin yaitu Traditio yang artinya
kebiasaan masyrakat yang sifatnya turun temurun. Jadi dapat disimpulkan bahawa Seni Musik
tradisional adalah sebuah seni musik yang menggambarkan ciri khas dari kalangan masyarakat tertentu
secara turun temurun.

Berikut beberapa ulasan mengenai unsur unsur pertunjukan musik tradisional yang diuraikan di
bawah ini.

1. Tema

Unsur unsur pertunjukan musik traditional yang pertama adalah tema. Tema merupakan sebuah plot
dan menjadi dasar pemikiran dalam sebuah pertunjukan. Pikiran pokok atau tema tersebut akan
menjadi pegangan dalam proses pembuatan karya seni musik untuk sebuah pertunjukan. Tema yang
biasanya dipilih pada pertunjukan musik traditional akan berkaitan erat dengan adat istiadat, cerita
rakyat, dan berbagai macam fakta tertentu dari sebuah daerah di nusantara. Proses penentuan tema ini
akan sangat mempengaruhi hasil karya yang akan dipertunjukan dalam pageralaran musik traditional
nantinya sehingga harus dipertimbangkan dengan baik dan benar.

2. Instrumen musik

Selain tema, instrumen atau alat musik traditional yang akan digunakan dalam sebuah pertunjukan
seni musik traditional juga merupakan unsur unsur pertunjukan musik traditional. Intrumen yang
digunakan sebagai unsur pertunjukan musik traditional pastinya berupa alat musik yang cukup terkenal
dan menjadi sebuah ciri khas kebudayaan pada suatu daerah.
3. Pemain musik

Berkaitan dengan instrumen musik atau alat musik maka unsur unsur pertunjukan musik terutam
dalam hal ini musik traditional lainnya adalah pemain musik itu sendiri. Pemain musik berperan dalam
terjadinya sebuah suara yang akan di padu padankan dari berbagai macam alat atau instrumen musik
traditional dengan berbagai macam tema tertentu.

4. Lirik vokal

Unsur lainnya dalam pertunjukan seni musik traditional yang disajikan secara campuran yang
didalamnya terdapat berbagai macam jenis musik vokal musik instrumen yakni lirik dari vokal dalam
pertunjukan tersebut. Lirik musik traditional akan sarat dengan pesan pesan moral yang berkaitan
dengan tema dan adat istiadat dari daerah asal musik traditional yang dibawakan.

Unsur Musik

Sebagai sebuah seni musik, musik pertunjukan traditional juga semestinya memiliki unsur unsur
musik pada umumnya yang diterapkan dalam proses pembuatan sebuah karya musik yang dapat seseuai
dengan kondisi yang ingin di munculkan dalam pertunjukan musik traditional tersebut. Unsur musik
yang terdapat didalam pertunjukan musik traditional diataranya disebutkan diawah ini.

 Harmoni, kerja sama antara berbagai faktor dengan sedemikian rupa hingga faktor-faktor tersebut
dapat menghasilkan suatu kesatuan yang luhur.
 Tangga Nada, susunan berjenjang dari nada-nada pokok suatu sistem nada, mulai dari salah satu
nada dasar sampai dengan nada oktafnya. Tangga nada dibagi menjadi dua, yaitu tangga nada
diatonik dan tangga nada pentatonik
 Tempo, ukuran kecepatan dalam birama lagu yang diukur menggunakan alat bernama metronom. Di
dalam keyboard terdapat digital metronome yang bisa berfungsi sebagai pengukur kecepatan dalam
birama
 Dinamika, tanda untuk memainkan volume nada secara nyaring atau lembut. Dinamika biasanya
digunakan oleh komposer untuk menunjukan bagaimana perasaan yang terkandung di dalam sebuah
komposisi
 Timbre, menurut wikipedia disebut juga warna nada atau kualitas nada dari ilmu psikoakustik yang
merupakan kualitas penerimaan suara dari sebuah nada musik, suara, atau nada yang membedakan
jenis yang berbeda dari produksi suara.
 Melodi, sebuah suksesi linear nada musik yang dianggap sebagai satu kesatuan berupa urutan nada
dan tangga nada.
 Irama atau Ritme, variasi horizontal dan aksen dari suatu suara yang teratur. Sebagai unsur unsur
musik, ritme terbentuk dari suara dan diam yang digabungkan untuk membentuk pola suara
berulang.
 Birama, Birama merupakan bagian atau segmen dari suatu baris unsur melodi, yang menunjukkan
berapa ketukan dalam bagian tersebut.
B. Jenis Pertunjukan Musik Tradisional

1. Musik Gambang Kromong

Untuk awal awal kita membahas terlebih dahulu musik tradisional nusantara asal Betawi, yaitu
Gambang Kromong.

Musik ini asli dari daerah jakarta khususnya Betawi dan merupakan gabungan antara musik betawi
dengan Tionghoa. menggunakan 2 alat musik yaitu gamelan dan alat-alat musik China. Dua buah alat
perkusi yaitu Gambang dan kromong merupakan asal dari nama jenis musik tersebut.

Musik ini pertama kali diperkenalkan oleh Nie Hoe Kong seorang pemimpin komunitas Tionghoa
pada masa penjajahan belanda. Musik Gambang Kromong ini biasanya menggunakan tangga nada
Pentatonik China. Lagu-lagu yang sering dibawakan biasanya bertema humor dan sindiran. Lagunya
dibawakan oleh 2 orang yaitu laki-laki dan perempuan dan dinyanyikan secara bergiliran.

Seiringnya zaman, musik Gambang Kromong juga mengalami perubahan. Yang dulunya hanya
menggunakan gamelan dan alat musik China sebagai pengiringnya, sekarang juga ditambahkan dengan
menggunakan alat musik modern seperti gitar, drum, bas dan lainnya. Dengan banyaknya kombinasi
tersebut sekarang banyak orang yang menyebutnya “gambang kromong kombinasi”.

2. Musik Keroncong

Sebenarnya keroncong merupakan musik yang berasal dari Portugis, dibawa ke Indonesia dan
dimainkan di sana. Setelah Portugis meninggalkan Indonesia, masyarakat pribumi tetap memainkannya
dengan menambahkan beberapa instrumen seperti seruling dan beberapa alat gamelan.

Untuk memainkan musik keroncong dibutuhkan beberapa alat diantaranya suling, gendang,
kontrabas, ukulele, biola, dll. Tokoh yang paling terkenal dan berpengaruh adalah bapak Gesang, orang
yang juga berjasa mengembangkan musik keroncong.

3. Musik Gong Luang

Musik Gong Luang adalah musik khas asli dari Bali. Musik ini awalnya adalah peninggalan dari
kerajaan majapahit di Jawa kemudian dibawa ke bali oleh beberapa orang kerajaan. Kata Gong Luang
sendiri berasal dari kata “Luang” yang berarti kurang, karena memang alat -alat gong yang dipakai tidak
lengkap.

Musik Gong Luang hanya memakai 25-30 alat musik diantaranya Gangsa, Jublag, Jegog, Saron,
Trompong, Kendang, Suling, dan Riyong. Jumlah itu terkadang berbeda tergantung daerahnya masing-
masing. Keunikan dari musik Gong Luang ini adalah memiliki 7 tangga nada yaitu ndang, ndaing, nding,
ndong, ndeng, ndeung, ndung. Untuk laras terdiri dari laras pelog, laras selendro, dan laras
keselendroan.
Musik Gong Luang ini biasanya untuk di Bali digunakan sebagai pengiring upacara adat, selain itu juga
digunakan untuk pengiring tari-tarian contohnya Tari Topeng, Tari Baris Poleng, Tari Pendet, Tari Rejang
dan lain sebagainya.

4. Musik Santi Swara dan Laras Madya

Jenis musik tradisional ini bisa kita temukan di daerah pinggiran Jawa Tengah. Kemunculan awal jenis
musik ini sudah ada semenjak abad 17, tepatnya di era pemerintahan Paku Buwana ke-V. Santi Swara
berasal dari kata “Santi” yang artinya doa dan “Swara” yang berarti suara atau senandung lagu,
sedangkan Larasmadya memiliki arti irama (laras) dan bersahaja (madya). Kalau digabungkan menjadi
Santi Swara Laras Madya yang berarti doa yang dilantunkan dalam senandung lagu dalam irama yang
bersahaja.

Makanya musik ini membawakan lagu-lagu yang bernafaskan islam dengan diiringi tiga alat musik
utama yaitu kendang, bogem dan kemanak. Tidak ada perbedaan kedua jenis musik tersebut untuk segi
iramanya, namun yang membedakannya hanyalah Santi Swara membawakan lagu bersyair sholawat
sedangkan Laras Madya menggunakan tetembangan Macapat seperti pucung, Mijil, Gambuh, Kinanthi
dan lainnya

5. Musik Karang Dodou

Musik ini berasal dari daerah Kalimantan Timur, tepatnya di Tanah Siang, Barito Utara. Orang sana
biasanya menggunakan musik ini sebagai iringan ritual dan acara tertentu seperti Noka Pati yaitu acara
memandikan dan memberikan nama bayi dan acara mengobati orang sakit. Lagu-lagu yang biasanya
dibawakan adalah mantera mantera berisi doa-doa.

6. Musik Tabuh Salimpat

Inilah musik tradisional khas dari daerah Jambi yang sampai sekarang masih ada dan dimainkan di
kalangan penduduk sana. Alat musik utamanya adalah kerenceng dan gambus lunik dan diiringi dengan
alat musik lainnya diantaranya alat musik tabuh seperti rebana dan alaat musik petik seperti gitar.

7.Musik Tradisional Kombi

Musik Kombi adalah musik tradisional asli yang berasal dari Papua. Kombi berasal dari kata nai
krombi yang berarti memetik atau memainkan. Musik ini memiliki alat musik utama, biasanya orang
Papua di sana menyebutnya mbref atau gauto.

Mbref atau gauto terbuat dari seruas bambu dan dililit dengan rotan di kedua ujungnya kemudian
diberi penyangga sehingga bilah sayatan tersebut kencang bisa berbunyi seperti senar, di bagian bawah
bambu diberi lubang. Alat musik ini di mainkan secara di pukul.

Musik Kombi sering digunakan sebagai pengiring acara-acara tertentu seperti untuk hiburan, upacara
adat dan upacara keagamaan.

8. Musik Senandung Jolo


Senandung Jolo merupakan musik yang berasal dari daerah Jambi khususnya di dusun Tanjung.
Senandung jolo memiliki arti yaitu senandung yang berarti nyanyian sedangkan jolo berarti pantun.
Makanya musik ini membawakan lagu yang berbentuk pantun.

Lirik lagunya juga tidak sembarangan di buat karena ada strukturnya diantaranya pantun pembuka –
pantun spontan – pantun penutup. Awalnya musik ini tidak ada alat musik untuk pengiringnya, namun
dibuatkan alat musik utama yaitu Gambang Kayu, alat musik yang terdiri dari 4 bilah kayu terbuat dari
kayu Marelang.

Seiring berjalannya waktu musik Senandung Jolo ditambahkan beberapa instrumen musik lagi seperti
Tetawak, Rebano, Gendang Panjang, Gong dan Beduk. Biasanya musik tersebut digunakan untuk iringan
acara nugal jolo yaitu acara sebelum penanaman bibit bunga dan sebagai hiburan bagi ibu-ibu yang
memasak di acara perkawinan atau sunatan.

9. Musik Krumpyung

Musik yang berasal dari Yogyakarta ini dimainkan dengan alat musik yang terbuat dari bambu atau
biasa kita sebut angklung. Biasanya nada yang dihasilkan mirip dengan gamelan jawa, tetapi dalam
Krumpyung gongnya ditiup dan dipukul supaya berbunyi. Lagu-lagu yang dibawakan lumayan bervariasi,
bisa campur sari, uyon-uyon dan lagu lainnya.

10. Musik Goong Renteng

Goong Renteng adalah musik tradisional khas dari Sunda yang memakai gamelan untuk instrumen
musiknya. Sebenarnya musik ini sudah lumayan tua, karena diperkenalkan di abad 16. Goong Renteng
memiliki dua arti, Goong artinya gamelan sedangkan renteng berarti ngarenteng jika dalam bahasa
sunda. Lagu dan nada yang biasa dipakai berasal dari arab

Memiliki 2 irama yaitu Salendro dan Pelog. Alat musik Goong renteng terdiri dari alat musik bilah,
alat musik berpencon dan idiofon. Biasanya musik ini digunakan untuk penyambutan tamu dan acara
maulid nabi.

11. Musik Syair Telima

Musik Syair telima adalah musik khas dari kalimantan Barat, tepatnya di Tanah Mandalam. Syairnya
lumayan terkenal dan berisi tentang pesan kepada generasi muda. Musik Syair Telima biasanya
digunakan untuk acara resmi dan pertemuan para sesepuh di Tanah Mandalam.

12. Musik Sasando Gong

Musik ini berasal dari Nusa Tenggara Timur, di pulau Rote. Alat musik utamanya adalah sasando gong
yang terbuat dari bambu, daun lontar dan kawat halus. Memiliki 2 tangga nada yaitu pelog dan slendro.
Biasanya Sasando Gong digunakan sebagai pengiring acara penyambutan tamu dan hiburan bagi
masyarakat di sana.

13. Musik Painting


Musik painting berasal dari Kalimantan Selatan. Painting sendiri memiliki arti, yaitu petik (karena
memang alat musiknya berupa senar yang disentilkan). Beberapa instrumen yang biasa digunakan
diantaranya painting, babaun, agung, marakas dan talinting.

14. Musik Gaghahanggase

Musik Gaghahanggase asli berasal dari daerah Sahinge Talaud. Sudah lama hidup dan berkembang di
sana, dan menjadi panduan untuk beberapa jenis alat musik yang bersifat diatonis dan non diatonis.

Beberapa Instrumen musik Gaghahanggase diantaranya adalah musik bambu, seheng, tambur,
karoncongan, kentel, tateng korang, tangonggong, behohang dan kalikitong. Biasanya lagunya adalah
lagu-lagu daerah atau nasional serta dinyanyikan oleh vokal laki-laki dan perempuan.

15. Musik Tradisional Huda

Inilah musik tradisional nusantara yang terakhir. Musik Huda adalah musik tradisional nusantara yang
berasal dari Minangkabau yang berkembang semenjak masuk islamnya di tanah Sumatera. Musik Huda
bernuansa islam dan merupakan gabungan dari 3 jenis musik yaitu Dikil Rabaro, Salaulaik Dulang dan
Dikil Mundan.

Dikil Rabaro lebih ke vokal dan diringi dengan rabaro, Dikil Mundan diringi mandai sedangkan
Salaulaik adalah musik asli minang yang masih tahan dan utuh

C. Bentuk Pertunjukan Musik Tradisional

1. Penyajian musik tunggal menampilkan seseorang dalam memainkan alat musik tertentu. Misalnya
penampilan piano tunggal, penampilan gitar tunggal, penampilan organ tunggal, penampilan biola
tunggal dan lainnya.

2. Penyajian kelompok music terbatas. Penyajian musik terbatas adalah penyajian kelompok musik
seriosa dalam bentuk duet alat musik, bentuk-bentuk trio, kuartet, atau kuintet alat musick sampai
dengan bentuk ensemble terbatas sifat penyajian musik seperti ini tidak jauh berbeda dari penyajian
musik sebelumnya, yakni terkesan formal dan penonton harus benar-benar disiplin.

3. Penyajian musik orchestra. Meskipun masih memiliki sifat formal dan disiplin tinggi, namun dihadiri
oleh jumlah penonton yang jauh lebih besar daripada penyajian musik lainnya. Untuk menampilkan
bentuk penyajian musik seperti ini diperlukan ruang yang cukup besar serta tata akustik gedung yang
sangat baik.
4. Penyajian musik elektrik. Berbeda dari pertunjukkan musik lainnya yang ditampilkan di dalam ruang
tertutup, penyajian jenis musik dapat dilakuakn di uadar terbuka dengan jumlah penonton yang bias
mencapai tujuan ribuan orang. Sifat dari penyajian musik ini tidak bersifat formal dan penonton
boleh saja berteriak-teriak atau ikut menyanyi bersama penyanyi yang sedang tampil diatas pentas.

D. Pertunjukan Musik Tradisional yang Mengiringi Teater

Dalam pertunjukan teater, musik sangatlah erat kaitannya, sehingga ada yang menyebutkan
pertunjukan teater dengan didukung aktor yang baik pun akan masih terasa “hambar” jika tidak
didukung oleh penataan musik yang sesuai dengan konteks cerita yang disajikan. Musik pada
pertunjukan teater sejak kemunculannya hingga sekarang masih menjadi polemik. Terjadinya polemik
dikarenakan pada setiap pembicaraan tentang teater, orang tidak banyak yang menyinggung tentang
keberadaan musik dalam teater. Hal ini disebabkan oleh banyaknya orang yang beranggapan bahwa
pertunjukkan teater adalah pertunjukan seni peran, yang didalamnya hanya menceritakan tentang satu
alur cerita saja.

Keberadaan musik pada teater sangatlah penting, karena selain berpengaruh terhadap aktor (emosi
aktor dapat dicapai melalui musik), juga berpengaruh terhadap emosi penonton dalam menuntun atau
mengapresiasi sebuah karya teater.

Musik untuk teater dan pada penggarapannya sangatlah bebas bentuknya, dalam arti musik
disesuaikan dengan adegan pada naskah. Meskipun demikaian, musik pada teater bukanlah sekedar
musik “pelengkap” yang hanya berfungsi sebagai “pengekor” pada naskah. Pada proses penggarapan
musik harus selalu ada kesepakatan antara seorang penata musik, sutradara dan pemain tentang
kesesuaian musik dengan adegan atau sebaliknya, adegan yang menyesuaikan terhadap musik. Musik
pada pertunjukan teater memang bukan untuk disajikan untuk keperluan pementasan musik, melainkan
satu kesatuan yang berfungsi sebagai media untuk memperkuat dalam pengungkapan apa yang
dimaksud dari naskah yang akan dipentaskan. Salah satu contoh, terdapat sebuah adegan yang tidak
bisa atau tidak mungkin digambarkan secara visual oleh aktor, maka musik yang memungkinkan untuk
mengungkapkan atau menggambarkan dalam bahasa musik tentang apa yang dimaksud oleh adegan
tersebut, dalam hal ini penata musiklah yang harus berperan.

Musik pada pertunjukan teater dan pada dasarnya berfungsi sebagai “penguat” sebuah cerita yang
terdapat pada naskah. Namun, pada kenyataannya musik pada teater bisa berfungsi lebih dan berperan
sangat penting. Terdapat beberapa fungsi tentang tentang peranan musik sebagai ilustrasi pada
pertunjukan teater, yaitu :

1. Musik Pembuka ( Overture )

Berfungsi untuk memusatkan perhatian penonton pada pertunjukan yang akan disajikan, sekaligus
memberitahukan bahwa pertunjukan akan dimulai. Oleh karena fungsinya untuk memusatkan perhatian
penonton, maka komposisi musik pembuka harus dapat menarik perhatian penonton.
2. Musik Penutup

Musik yang berfungsi untuk memberitahukan penonton bahwa pertunjukan telah selesai. Musik
penutup ini memungkinkan sekali terjadi kesamaan bentuk komposisinya dengan musik pembuka atau
dengan musik lainnya.

3. Musik Pergantian Babak

Setiap pergantian babak pada pertunjukan teater diciptakan komposisi musik yang relatif pendek.
Komposisi musik ini berfungsi untuk menjaga stabilitas emosi penonton dalam menghantarkan suasana
ke babak selanjutnya. Selain itu, berfungsi juga sebagai persiapan para aktor dan stage crew.

4. Musik Ilustrasi

Musik yang berfungsi membantu mengungkapkan suasana batin aktor dalam penokohan yang ada
dalam cerita pada babak atau adegan tertentu. Komposisi musik ini harus bisa membantu aktor dalam
mengungkapkan ini hati si aktor, oleh karenanya proses dialog dan kesepakatan antara aktor dan penata
musik sangat diperlukan.

5. Musik Sound Track

Sebuah komposisi musik yang biasanya berbentuk lagu atau nyanyian dengan teks yang tema dari
lagu atau nyanyian tersebut menjadi tema utama atau pokok dalam cerita.

6. Musik Theme Song

Musik Theme Song adalah musik yang diilhami oleh tema-tema yang dianggap penting dalam sebuah
cerita. Musik ini bisa membawakan beberpa karakter sesuai dengan tema adegan pada sebuah cerita
dan kadang-kadang disajikan dalam bentuk instrumen.

7. Musik Penokohan

Komposisi musik yang digarap khusus sebagai ciri khas dari kemunculan seorang tokoh. Musik ini
harus bisa menjelaskan dan menggambarkan karakter tokoh yang muncul, sehingga penonton akan tahu
bahwa dengan dimainkannya musik tersebut berarti akan muncul tokoh yang menjadi ciri daripada
musik tersebut.

8. Musik Aksentuasi

Berfungsi untuk memperjelas maksud dari gerakan aktor. Meskipun pada kenyataanya suatu gerakan
manusia tidak berbunyi secara jelas, misalnya ketika dalam sebuah cerita seseorang dikisahkan
memukul lawannya, untuk memperjelas gerakan tersebut maka dipertebal dan diperjelas melalui musik
aksentuasi.

9. Musik Setting
Musik yang mengungkapkan tempat dan waktu terjadinya suatu peristiwa. Salah satu contoh
misalnya peristiwa malam hari disebuah hutan atau disuatu pedesaan, musik mempunyai peranan
penting untuk mengungkapkan keadaan tersebut secara auditif melalui bunyi-bunyi asosiatif atau kreatif
tentang suasana tersebut. Secara teknis iringan musik ini harus ada kesinambungan antara suasana,
gerak dan musik.

10. Musik Pelebur Emosi

Artinya menghancurkan atau membuyarkan emosi yang telah terbimbing dari adegan-adegan
sebelumnya, kemudian dilebur secara sengaja agar penonton sadar bahwa yang mereka lakukan
hanyalah sebuah sandiwara.

Musik tradisional sering dipakai untuk mengiringi pertunjukan teater, meskipun tidak sesering
pemakaian musik modern. Dalam pertunjukan teater tradisional, musik yang biasanya digunakan untuk
mengiringi pertunjukan tersebut adalah musik tradisional. Contohnya dalam pertunjukan Arja (Bali),
Lenong (Betawi), Ludruk (Jawa Timur), dan Ketoprak (Jawa Tengah).

Ciri Khas Seni Musik Tradisional

1. Dipelajari Secara Lisan

Seperti sudah dikatakan sebelumnya bahwa musik tradisional adalah musik yang diwariskan secara
turun temurun, oleh karena itu dalam proses pembelajarannya pun terbatas secara lisan. Ketika
generasi sebelumnya hendah mewariskan sebuah seni musik tradisional kepada generasi penerusnya,
maka yang dilakukan adalah mengajari para generasi muda secara langsung dari mulut ke mulut,
begitupun ketika generasi muda harus mewariskannya kembali kepada generasi mendatang, yang
dilakukan adalah pembelajaran secara lisan.

Demikian seterusnya sampai akhirnya kekayaan/warisan turun-temurun berupa seni musik itu
dikenal sebagai ciri khas masyarakt terssebut. Bagaimana mungkin dapat menghafal secara lisan tanpa
catatan atau apapun? Tentu saja prosesnya tidak mudah dan tidak sebentar, setiap daerah memiliki
budaya masing-masing dan pastinya proses pembelajarannya dilakukan secara berkesinambungan atau
terus-menerus.

2. Tidak Memiliki Notasi

Poin ini sangat relevan dengan poin nomor satu, dimana pembelajaran secara lsan membuat para
pelakunya tidak memiliki catatan apapun sehingga tidak ada notasi yang tertuang di dalam kertas,
partitur atau semacamnya. Dari kedua poin di atas kita harus mengakui kehebatan orang-orang jaman
dahulu yang tetap bisa mempertahankan kesenian tradisional tanpa catatan yang seharusnya lebih bisa
menunjang pembelajaran dari satu generasi ke generasi lain.
Namun tentu saja tetap ada sisi buruknya, yiatu, jika suatu saat nanti suatu generasi tidak mempau
mengajarkan ayau mempertahankan kesenian tradisional mereka, maka sudah bisa dipastikan hal yang
telah dipertahankan dari masa ke masa itu bisa punah seketika. Solusinya adalah mulai dibenahi
informasi-informasi mengenai sejarah atau seni musik tradisional sehingga kelak siapapun (terlepas dari
daerah mana dia berasal) orang akan bisa ikut melestarikannya.

3. Bersifat Informal

Kebanyakan dari seni musik tradisional yang ada hingga saat ini memiliki fungsi yang tidak begitu
serius atau formal, meski memang ada beberapa musik tradisional yang digunakan untuk kegiatan
beribadat sebuah suku. Namun kebanyakan bersifat informal karena biasanya disebuah daerah yang
menciptakan sebuah musik khas diinisialisasi untuk hiburan atau seni karya yang dapat menghibur
masyarakatnya.

4. Permainannya tidak Terspesialisasi

Pada umumnya, Pemain atau orang-orang yang memainkan musik tradisional biasaya adalah orang-
orang yang berasal dari daerah asal musik tradisional tersebut meski tidak menutup kemungkinan orang
lainpun dapat memainkannya. Dan biasanya juga orang-orang tersebut tidak hanya mempelajari satu
jenis alat musik atau satu jenis musik. Banyak dari mereka yang mampu memainkan bermacam-macam
alat musik. Misalkan seorang sinden biasanya memiliki keterampilan lain selain bernyanyi yaitu
memainkan degung, dll.

5. Syair Lagu Berbahasa Daerah

Pada awal artikel ini sudah disebutkan bahwa seni musik tradisional pada umumnya menggunakan
bahasa daerahnya masing-masing. Namun tidak sebatas itu, Seni Musik Tradisional biasanya turut
menghadirkan melodi atau alunan musik yang sesuai dengan karakter daerahnya. Seperti Syiar lagu jawa
memiliki alunan musik yang mendayu-dayu dan halus seperti karakter kebanyakan orang jawa. Dengan
kata lain benar-benar memberikan nuansa kedaerahan.

6. Lebih Melibatkan Alat Musik daerah

Pada umumnya, lagu-lagu daerah yang merupakan seni musik tradisional dibawakan atau dimainkan
dengan alat-alat musik tradisional daerah tersebut. Seperti pagelaran musik sunda dimana penyanyinya
membawakan lagu ‘bubuy bulan’ akan diiringi oleh alat musik khas sunda seperti karinding, degung, dll.

7. Merupakan bagian dari budaya Masyarakat

Musik tradisional benar-benar penggambaran dari kebudayaan atau karakter suatu daerah. Hal itu
membuat siapa saja yang mendengarkan musik tradisional dapat menebak dari mana adal daerah musik
tradisional tersebut.

Вам также может понравиться