Вы находитесь на странице: 1из 21

ANALISIS PEMAHAMAN KONSEP SEL HEWAN DAN SEL

TUMBUHAN PADA SISWA SMA LABORATORIUM UM MALANG

MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Biologi Umum yang dibimbing
Oleh:
Dr. Sueb, M.Kes

Disusun Oleh
Kelompok 1 / Offering B
Muhamad Arjuna Salim (180341617565)
Laila Badriyatul Habibah (180341617528)
Verona Tri Nur Jannah (180341617541)
Alivia Salsabila Agustin (180341617583)
Annisa’ Ihda Fajriyati (180341617589)
Muhammad Aulia Hikmah R. (180341617569)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
November 2018
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 2
1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................................. 2
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................................ 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................... 4
2.1 Hakikat Belajar Biologi .................................................................................... 4
2.2 Pemahaman Konsep Siswa............................................................................... 6
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................................. 8
3.1 Rancangan Penelitian ....................................................................................... 8
3.4 Populasi dan Sampel ......................................................................................... 9
3.5 Metode Penelitian.............................................................................................. 9
3.6 Proses Pengambilan Data ............................................................................... 10
3.7 Analisis data .................................................................................................... 11
DAFTAR RUJUKAN ..................................................................................................... 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Pendidikan berasal dari bahasa latin yang berarti tumbuh, mengolah,


membimbing dan mendidik. Pendidikan merupakan fenomena sosial yang
memungkinkan siswa untuk memperoleh pengetahuan teoritis dan praktis dari apa
yang telah dikumpulkan oleh manusia sepanjang sejarah evolusi sosial untuk
membentuk kepribadian dan keterampilan profesional pada generasi muda
sehingga dapat menjadi entitas sosial yang bermanfaat (Lancu, 2013).

Peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan Nomor 69 tahun 2013


Tentang Kerangka kasar dan struktur kurikulum Sekolah Menengah Atas/
Madrasah Aliyah menyatakan bahwa pendidikan ditujukan untuk
mengembangkan kecerdasan intelektual dan kecemerlangan akademik melalui
pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini menentukan bahwa isi kurikulum adalah
disiplin ilmu dan pembelajaran adalah pembelajaran disiplin ilmu (essentialism).
Filosofi ini mewajibkan kurikulum memiliki nama mata pelajaran yang sama
dengan nama disiplin ilmu, selalu bertujuan untuk mengembangkan kemampuan
intelektual dan kecemerlangan akademik yang diantaranya adalah mata pelajaran
Biologi. Ilmu Biologi merupakan ilmu yang objek pembelajarannya adalah
makhluk hidup serta lingkungan sekitar sehingga dalam proses belajar, siswa
memiliki berbagai konsep yang perlu diintegrasikan antara konsep materi yang
berasal dari lingkungan sekitar dengan pembelajaran di kelas agar tidak terjadi
kesalahan konsep materi Biologi yang dipelajari. Lingkungan belajar yang sesuai
akan mendukung proses pembelajaran serta berpengaruh terhadap tingkat
pemahaman siswa baik itu dari lingkungan rumah maupun lingkungan sekolah
yang meliputi sarana prasarana serta proses pembelajaran guru di kelas.
Aqib (2002) menjelaskan, faktor penyebab kesulitan belajar pada dasarnya
ada dua macam, yaitu faktor internal (faktor yang berasal dari diri siswa) dan
faktor eksternal (faktor yang berasal dari luar diri siswa). Menurut Sousa (2016),
Faktor intern meliputi keadaan fisik, keadaan emosi, gangguan psikis, intelegensi

1
2

bakat khusus dan perhatian sedangkan faktor ekstern meliputi keadaan keluarga,
sekolah dan masyarakat.
Alasan kami memilih judul ini yaitu untuk mengetahui bagaimana tingkat
pemahaman siswa tentang materi sel hewan dan sel tumbuhan berdasarkan
jawaban dari kuisioner yang kami berikan sehingga dapat mengevaluasi hal yang
harus diperbaiki pada faktor internal dan eksternal.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana tingkat pemahaman konsep siswa pada materi sel hewan dan
sel tumbuhan?
2. Apakah faktor yang menyebabkan tingkat pemahaman setiap siswa pada
materi sel hewan dan tumbuhan?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Mengetahui tingkat pemahaman konsep siswa terhadap materi sel hewan
dan sel tumbuhan dikaitkan dengan faktor belajar siswa di kelas.
2. Mengetahui apa saja faktor yang menyebabkan tingkat pemahaman siswa
berbeda satu sama lain.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam


upaya perbaikan pembelajaran biologi, yaitu :

A. Manfaat Teoritis

Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan


manfaat sebagai bahan referensi tambahan wawasan dan pengetahuan
terhadap dunia ilmu pengetahuan alam.

B. Manfaat Praktis
1) Bagi Siswa

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi siswa


terutama dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa.
3

2) Bagi Guru

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai masukan untuk


dijadikan acuan dalam mengajar agar mampu mengatasi masalah
masalah kesulitan belajar siswa yang akhirnya dapat meningkatkan hasil
belajar siswa.

3) Bagi Sekolah

Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi dan masukan


kepada pihak sekolah sehingga berguna dalam pengambilan kebijakan
dalam mengevaluasi siswa sebagai bentuk tindak lanjut dan memberikan
dorongan kepada guru dalam mengatasi kesulitan belajar siswa.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Hakikat Belajar Biologi

Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi dalam proses


kehidupan. Majunya suatu bangsa dipengaruhi oleh mutu pendidikan dari bangsa
itu sendiri, karena pendidikan yang tinggi dapat mencetak sumber daya manusia
yang berkualitas. Kualitas pendidikan yang bagus akan membawa siswa untuk
meningkatkan prestasi belajarnya (Hassani dan Rahmatkhah, 2014).

Menurut Hilgrad dan Brower dalam Baharudin (2007) belajar memiliki


pengertian memperoleh pengetahuan atau menguasai pengetahuan melalui
pengalaman, mengingat, menguasai pengalaman dan mendapatkan informasi atau
menemukan. Syah (2007) menjelaskan belajar merupakan kegiatan yang
berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap
pelaksanaan jenis dan jenjang pendidikan sedangkan Slameto (2012) menjelaskan,
belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Keberhasilan
belajar tergantung pada proses belajar baik di sekolah maupun di lingkungan
rumah.

Proses pembelajaran merupakan suatu sistem dengan komponen-


komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan pembelajaran (Dick et
al, 2005). Untuk dapat menciptakan sistem yang baik diperlukan perencanaan
yang sistematis mulai dari identifikasi tujuan pembelajaran, penentuan langkah-
langkah pelaksanaan hingga evaluasinya. Melalu Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) guru diberikan keleluasaan untuk menganalisis Kompetensi
Dasar (KD) dan mengembangkannya dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) yang akan dijadikan pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran (Rahmat,
2014). Dengan demikian, identifikasi tujuan sebagai langkah awal perencanaan
pembelajaran dilakukan dengan merujuk kepada Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar.

4
5

Kurniawan (2013) menegaskan, pelajaran Biologi merupakan pelajaran


yang menarik dan menyenangkan serta berkaitan dengan kehidupan sehari-hari,
agar pembelajaran Biologi dapat terlaksana dengan baik dan tercapainya tujuan
pembelajaran yang maksimal maka siswa harus dapat memahami konsep materi
yang diberikan guru pada saat proses pembelajaran. Konsep tersebut berkaitan
dengan diri serta lingkungan sekitar siswa sehingga memungkinkan adanya
konsep awal siswa berkaitan dengan materi Biologi sebelum siswa mendapatkan
pembelajaran di dalam kelas.

Salah satu cara mengetahui bahwa siswa telah memahami mata pelajaran
biologi yang diajarkan di SMA Laboratorium UM Malang adalah dengan cara
melakukan kuisioner pada siswa yang ada di SMA tersebut. Menurut Pujihastuti
(2010), menyatakan bahwa kuisioner adalah teknik pengumpulan data
berhubungan dengan penyusunan (desain) studi penelitian, jenis sumber data serta
cara pengumpulan data. Cara pengumpulan data dapat dilakukan melalui tiga cara
yaitu: wawancara, observasi dan penyebaran kuesioner kepada responden
penelitian. Jenis data meliputi data primer dan data sekunder, lebih mudah
mempertanggungjawabkan data sekunder dibandingkan dengan data primer
(Huda, 2015). Desain penelitian dapat ditinjau dari desain laboratorium,
eksperimen atau lingkungan alami subyek dengan masing-masing keunggulan
maupun kelemahannya. Kualitas data primer yang dikumpulkan berdasarkan
teknik survei ditentukan oleh kualitas instrumen yang diwakili oleh pernyataan-
pernyataan atau pertanyaan-pertanyaan yang ada di dalam kuesioner penelitian
tersebut.

Materi kuisioner yang akan digunakan adalah mengenai materi dasar sel
hewan dan sel tumbuhan, dimana materi ini sudah di ajarkan pada kelas XII.
Menurut (Charra, et al, 2009), menyatakan bahwa sel hewan adalah jenis sel
eukariotik yang mendominasi sebagian besar sel jaringan pada hewan. Sel hewan
berbeda dari sel tumbuhan dikarenakan tidak mempunyai dinding sel serta
kloroplas yang ada hampir di semua sel tanaman. Sedangkan menurut Shahid
(2018), menyatakan bahwa sel tumbuhan adalah bagian terkecil dari setiap organ
tumbuhan. Sel tumbuhan adalah penggerak dari suatu tumbuhan itu sendiri. Sel
tumbuhan cukup berbeda dengan sel organisme eukariotik lainnya. dengan
6

menggunakan materi dasar, dapat mengetahui kesulitan belajar siswa mengenai


materi sel hewan dan sel tumbuhan pada makhluk hidup. Sekaran (2000), Kualitas
data penelitian tergantung pada kualitas instrumen serta kualitas teknik
pengumpulan datanya.

2.2 Pemahaman Konsep Siswa

Menurut UU Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003, menyatakan,


bahwa tujuan pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya. Manusia yang bertakwa terhadap
Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan
keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan
mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

Menurut Silveira (2014), pemahaman (comprehension) adalah bagaimana


seseorang mempertahankan, membedakan, menduga (estimates), menerangkan,
memperluas, menyimpulkan, menggeneralisasikan, memberikan contoh, menulis
kembali dan memperkirakan.

Sudjana (2011) menjelaskan bahwa pemahaman merupakan tingkat hasil


belajar yang lebih tinggi daripada pengetahuan yang diperoleh, perlu adanya
mengenal atau mengetahui untuk dapat memahami. Namun, setiap siswa memiliki
kemampuan yang berbeda dalam memahami materi yang diterima sehingga
timbul kesulitan belajar yang disebabkan oleh beberapa faktor.

Aqib (2002) menjelaskan, faktor penyebab kesulitan belajar pada dasarnya


ada dua macam, yaitu faktor intern (faktor yang berasal dari diri siswa) dan faktor
ekstern (faktor yang berasal dari luar diri siswa). Menurut Sousa (2016), Faktor
intern meliputi keadaan fisik, keadaan emosi, gangguan psikis, intelegensi bakat
khusus dan perhatian sedangkan faktor ekstern meliputi keadaan keluarga, sekolah
dan masyarakat.

Menurut Raihani (2007), Pendidikan perlu dilaksanakan terpadu, serasi


dan teratur serta pelaksanaan pendidikan yang didukung oleh tripusat pendidikan
(keluarga, masyarakat dan sekolah). Pendidikan merupakan salah satu cara untuk
meningkatkan kualitas manusia dan suatu bangsa. Manusia sebagai sasaran dalam
7

pendidikan, maka dalam konteks pendidikan peserta didik merupakan sumber


daya manusia yang disiapkan sebagai individu, warga negara dan warga dunia di
masa depan. Pemerintah selalu memperbarui kurikulum dengan tujuan untuk
memperbaiki kualitas pendidikan dan pembelajaran di Indonesia. Perbaikan
kemampuan peserta didik dilakukan dengan meningkatkan kuantitas dan kualitas
guru, penyiapan bahan ajar dan mengembangkan pemanfaatan lembar kerja
peserta didik (Novitasari Lilis dan Leonard, 2017).

Basiran (2012) menjelaskan dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah ada


tiga variabel yang saling berkaitan. Ketiga variabel tersebut adalah kurikulum,
guru dan proses belajar mengajar. Guru menempati kedudukan sentral sebab
peranannya sangat menentukan dalam belajar senantiasa ada rintangan dan
hambatan yang akan mempengaruhi prestasi yang dicapai siswa. Dalam kegiatan
pembelajaran di sekolah, para guru dihadapkan dengan sejumlah karakteristik
siswa yang beranekaragam, ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya
secara lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan, namun disisi lain tidak
sedikit pula siswa yang justru dalam belajarnya mengalami berbagai kesulitan.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian


Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan
kuantitatif yaitu metode yang dirancang untuk mengumpulkan informasi keadaan
yang sementara berjalan pada saat penelitian dilakukan, dengan menggunakan
metode survei dan teknik persentase. Dimana metode ini dilakukan dengan cara
memberikan tes pilihan ganda dan kuisioner tertutup dengan jumlah butir 20 soal
dengan pilihan jawaban dan skor kepada siswa yang dijadikan responden untuk
dijawab.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman konsep


siswa terhadap materi sel hewan dan sel tumbuhan serta mengetahui apa saja
faktor yang menyebabkan tingkat pemahaman siswa berbeda satu sama lain.
Variabel terikat adalah pemahaman siswa pada sel hewan dan tumbuhan
sedangkan variabel bebas adalah pemahaman konsep.

3.2 Instrumen penelitian

Adapun alat penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah tiga
puluh soal tes pilihan ganda dan kuisioner tertutup yang nantinya harus dijawab
oleh para responden.

3.3 Tempat dan waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA Laboratorium UM Malang. Yang


beralamat di Jl. Bromo No.16, Klojen, Kota Malang, Jawa Timur. Pada hari
Sabtu, tanggal 12 November 2018. Lokasi dapat dilihat pada gambar 1.1.

8
9

Gambar 1.1 Lokasi SMA LABORATORIUM UM, Malang


Sumber www.lahistoriaconmapas.com

3.4 Populasi dan Sampel


Adapun populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa SMA
Laboratorium UM Malang.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah para siswa tingkat tiga
dari tiga kelas yang berbeda.

3.5 Metode Penelitian


Dalam penelitian ini, menggunakan teknik non-probability sampling atau
non-random sampling. Dimana teknik sampling tersebut menggunakan sampel
yang tidak dipilih secara acak.
10

Langkah awal, menentukan masalah yang akan diteliti, kemudian


membuat dan mendata instrumen dan mengembangkannya. Selanjutnya
menentukan sampel. Setelah sampel ditentukan, mencari 20 pertanyaan untuk tes
dan 20 pernyataan kuesioner tertutup yang akan diajukan untuk dijawab. Kemudi-
an menemui sampel untuk menjelaskan prosedur peraturan tes dan pengisian
kuesioner. Pelaksanaan tes, dilanjutkan dengan pengisian kuesioner tertutup.
Setelah itu, data yang terkumpul kemudian diperiksa, diolah, dan di
analisis. Melakukan interpretasi data yang kemudian ditarik kesimpulan serta
rekomendasi.

3.6 Proses Pengambilan Data


Pertama, persiapan penarikan sampel dengan mendatangi SMA
Laboratorium UM Malang. Selanjutnya, responden diberikan dua puluh
pertanyaan tentang sel hewan dan tumbuhan. Langkah selanjutnya yaitu
pemberian kuesioner berupa angket. Selanjutnya, pengumpulan data berupa
jawaban yang responden berikan setelah menjawab tes dan kuesioner tertutup.
Kemudian semua data yang terkumpul akan diolah untuk mengetahui tingkat
pemahaman responden terhadap sel hewan dan tumbuhan.

Deskripsi secara rinci metode atau prosedur

Metode Persiapan Mengumpulkan


pertanyaan

Mendatangi responden Menyusun


pertanyaan

Melakukan tes

Pengumpulan Analisis Simpulan


data data
11

3.7 Analisis data


Untuk mengetahui tingkat pemahaman konsep sel hewan dan sel
tumbuhan pada siswa SMA Laboratorium UM Malang yang menggunakan
kategori persentase. Setelah dilakukan tes, data yang terkumpul kemudian
dianalisis dan hasilnya dinyatakan dalam bentuk persen. Hal yang sama juga
dilakukan untuk mengetahui faktor penyebab tingkat pemahaman setiap siswa
pada materi sel hewan dan tumbuhan menggunakan kategori persentase. Setelah
dilakukan pengisian angket, data yang terkumpul dianalisis dan hasilnya
dinyatakan dalam bentuk persen
DAFTAR RUJUKAN

Arthur, B, Pardee. 1973. A Restriction Point for Control of Normal Animal Cell
Proliferation. Proc. Nat. Acad. Sci. USA. 71( 4):1286-1290.
Aqib, Zainal. 2002. Guru dan Profesionalisme. Jakarta. Pustaka Pelajar.
Baharudin & Wahyuni, 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta : Ar-
russ media.
Basiran. 2012. Faktor Yang Mempengaruhi Kesulitan Dalam Belajar. Jurnal
Edukasi. 1 (7): 22-34.
Charras, Guillaume, T., Mitchison, Timothy & J.,Mahadevan L. 2009. Animal
cell hydraulics. Journal of Cell Science. 122 (18): 3233-3241.
Dick, W., L. Carey & J O. Carey. 2005. The Sistematic Design of Instruction.
New York: Allyn and Bacon.
Hassani, M. T. & Rahmatkhah, M. 2014. The Relationship between EFL Learners
Metacognitive Strategies, and Their Critical Thinking. Journal of
Language Teaching and Research. 5(3):1167–1175.
Huda, Sheila, Nurul, Kusumo & Dimas, Adi. 2015. Alat Bantu Ajar Pengenalan
Sel Hewan Dan Tumbuhan. Prosiding SENTIA. Politeknik Negeri Malang. 7:
261-264.
Irnaningtyas & Yossa, Istiadi. 2014. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pen-
erbit Erlangga
Kurniawan.2013. Metode Inkuiri Terbimbing Dalam Pembuatan Media
Pembelajaran Biologi Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dan
Kreativitas Siswa SMP. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia. JPII 2 (1)
(2013) 8-11. Jurusan Pendidikan Biologi FKIP Universitas
Muhammadiyah Pontianak.
Lancu, M. 2013 . Bioethical Education in Teaching Biology. Journal Social and
Behavior Sciences 127(20)73-74
Novitasari, L., & Leonard. 2017 . Pengaruh Kemampuan Pemahaman Konsep
Matematika Terhadap Hasil Belajar Matematika. Jakarta: Universitas
Indraprasta PGRI.
Pujihastuti, isti. 2010. Prinsip Penulisan Kuesioner Penelitian. Jurnal Agribisnis
dan Pengembangan Wilayah. 2(1): 43-56.
Rahmat, Adi, Riandi, Solihat, Rini, WB, Wasis, Wuyung, Zaputra, Riki dan
Ferazona, Sepita. Peta Kompetensi Guru Biologi Di Sma Kota Bandung
Berdasarkan Analisis Kesesuaian Proses Pembelajaran Di Kelas Dengan
Tuntutan Kompetensi Dasar. Jurnal Pengajaran MIPA. 19(2): 179-187.

12
Rahmawati, Dian. 2015. Sel .Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah.
Raihani. 2017. Education reforms in Indonesia in the twenty-first century.
International Education Journal. 8(1): 172-183
Sekaran, Uma. 2000. Research Methods for Business: A Skill Building Approach,
3rd ed., John Wiley & Sons Inc, 1994.
Shahid, Umama and Singh, Priyanka. 2018. Emerging Picture of Deuterosome-
Dependent Centriole Amplification in MCCs. Journal Cells. 7 (152): 1-12.
Silveira, felipa, pasifico, ribeiro, de, assis. 2014. Teaching and investigating the
use of Concept Maps as educational resource facilitator of meaningful
learning for natural sciences in elementary education. Journal of
Investigações em Ensino de Ciências. 19(3):625-642
Slameto. 2012. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinnya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Sudjana, N. 2011. Penilaian Proses Hasil Belajar Mengajar. Bandung: Reamaja
Rosdakarya.
Syah, Muhibbin. 2007. Psikologi Belajar. Jakarta : Rajawali Press
Sousa, C. 2016. Problem-Based Learning on Cell Biology and Ecophysiology
using integrated laboratory and computational activities. Multidisciplinary
Journal for Education Social and Technological Sciences. 3(1) : 118-1
Wahyuni, Sri. 2013. Manfaat Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Belajar Siswa
SMA Negeri 1 Natar Kabupaten Lampung Selatan. Lampung: Universi-
tas Lampung

13
KUESIONER MOTIVASI BELAJAR

A. IDENTITAS
NAMA :
KELAS :
B. PETUNJUK PENGISIAN
1. Bacalah pernyataan berikut dengan teliti
2. Pilihlah alternatif jawaban yang benar-benar sesuai dengan keadaan saudara
3. Pilihlah salah satu jawaban yang sesuai dengan pendapat anda dengan
memberikan tanda ceklist (√) atau silang (X) pada alternatif jawaban yang
tersedia berikut ini:
SS = (sangat setuju/ selalu)
S = (setuju/sering)
TS = (tidak setuju/pernah)
STS = (sangat tidak setuju/tidak pernah)
4. Jawablah dengan sejujurnya karena angket ini tidak akan mempengaruhi pada
nilai raport atau kenaikan kelas
5. Jawaban angket ini akan dirahasiakan
6. Atas partisipasi saudara diucapkan terimakasih

C. KUESIONER MOTIVASI BELAJAR

NO PERNYATAAN PILIHAN JAWABAN


SS S TS STS
1 Saya berkeinginan untuk mengerjakan kesulitan bela-
jar sendiri
2 Saya belajar setiap hari walau orang tua tidak me-
nyuruh
3 Saya pergi ke perpustakaan jika ada materi yang
dibuku tidak lengkap
4 Saya bertanya pada guru jika ada materi yang belum
jelas
5 Saya tidak senang pada mata pelajaran Biologi kare-

14
na guru yang mengajar
6 Saya memperhatikan penjelasan guru meskipun cara
penyampainya tidak menarik
7 Saya harus membaca suatu bagian bahan pelajaran
berulang kali untuk mengerti isinya
8 Saya berusaha membuat ringkasan tentang hal yang
saya pelajari
9 Saya lebih banyak mencatat daripada mendengarkan
waktu guru menjelaskan
10 Saya cenderung untuk melamun waktu pelajaran se-
dang berlangsung
11 Saya berkonsentrasi saat pelajaran sedang berlang-
sung
12 Saya mengisi kekosongan waktu pelajaran dengan
membaca buku seputar pelajaran
13 Saya merasa tidak perlu belajar di luar jam pelajaran
14 Saya belajar dirumah bila ada PR atau ulangan esok
hari
15 Untuk lebih memahami materi pelajaran, saya me-
nyempatkan diri belajar kembali di rumah
16 Jika sudah di rumah, saya memilih untuk tidak men-
gulang kembali materi pelajaran
17 Saya mudah menyerah ketika mengalami kesulitan
dalam belajar
18 Saya mengobrol dengan teman ketika guru sedang
menjelaskan
19 Saya mengerjakan pekerjaan lain ketika guru men-
erangkan
20 Lingkungan keluarga mendukung proses belajar

15
TES PILIHAN GANDA SEL HEWAN DAN SEL TUMBUHAN

1. Teori sel menunjukkan bahwa sel merupakan unit struktural makhluk hidup. Teori
tersebut pertama kali diusulkan oleh …
a. Schleiden dan Schwann
b. Robert Brown
c. Rudolf Virchow
d. Max Schultze
e. Felix Durjadin

2. Komponen sel berikut ditemukan pada sel prokariotik, kecuali …


a. Mitokondria
b. Ribosom
c. Dinding sel
d. Sitoplasma
e. Membran plasma

3. Grana dari kloroplas dan krista dari mitokondria memiliki persamaan fungsi, yaitu
untuk …
a. Perlindungan dari kerusakan
b. Memperbesar tekanan osmosis dan difusi
c. Mengontrol metabolisme sel
d. Memperluas bidang tempat terjadinya reaksi kimia dalam sel
e. Tempat berlangsungnya fotosintesis

4. Organel sel yang berfungsi untuk mensintesis protein adalah …


a. Mitokondria
b. Lisosom
c. Kromosom
d. Ribosom
e. Plastid

5. Organel sel berupa saluran halus yang berbatasan dengan sistem membran dan erat
kaitannya dengan sistem transportasi pada sintesis protein adalah …
a. Ribosom
b. Mitokondria
c. Retikulum endoplasma
d. Plasmodesma
e. Sentrosom

6. Dalam oksidasi substrat menghasilkan senyawa racun yaitu hidrogen peroksida


(H2O2). Oleh karena itu, H2O2 perlu segera dirombak menjadi H2O dan O2. Organel
yang berfungsi untuk merombak H2O2 menjadi senyawa tidak beracun adalah …
a. Glioksisom
b. Peroksisom
c. Mitokondria
d. Ribosom
e. Lisosom

16
7. Perhatikan ciri-ciri berikut!
1) Dibentuk oleh kompleks Golgi
2) Berisi enzim hidrolitik (lisozim)
3) Memiliki system membran tunggal
Organel sel yang mempunyai ciri di atas adalah …
a. Nukleus
b. Lisosom
c. Badan mikro
d. Mitokondria
e. Retikulum endoplasma

8. Organel sel yang berfungsi sebagai tempat menampung protein adalah …


a. Peroksisom
b. Mitokondria
c. Kompleks Golgi
d. Retikulum endoplasma halus
e. Retikulum endoplasma kasar

9. Sel merupakan satuan fungsi makhluk hidup karena …


a. Semua jenis sel mempunyai tugas yang sama
b. Semua makhluk hidup terdiri atas satu sel atau lebih
c. Sel merupakan unit struktural terkecil pada makhluk hidup
d. Semua sel mempunyai jumlah dan macam organel yang sama
e. Melakukan segala sesuatu seperti yang dilakukan suatu individu organisme
sebagai suatu kesatuan

10. Vakuola nonkontraktil pada sel hewan berfungsi untuk ….


a. Membangun turgor sel
b. Menyimpan zat makanan
c. Menimbun sisa-sisa metabolisme
d. Mencerna makanan
e. Menjaga tekanan osmotik sitoplasma

11. Protein khas yang terdapat di dalam inti sel disebut ….


a. Mitoprotein
b. Bioprotein
c. Nukleoprotein
d. Fitoprotein
e. Sitoprotein

12. Bagian sel berikut ini yang terdapat pada sel tumbuhan dan tidak terdapat pada sel
hewan yaitu ….
a. Vakuola
b. Benang kromatin
c. Nukleolus
d. Selaput plasma
e. Dinding sel

17
13. Badan sel yang tidak memiliki membran adalah ….
a. Ribosom
b. Vakuola
c. Lisosom
d. Peroksisom
e. Badan mikro

14. Organel terbanyak yang terdapat dalam sitoplasma sel tumbuhan adalah…
a. Golgi kompleks
b. Kloroplas
c. Peroksisom
d. Retikulum Endoplasma
e. Ribosom

15. Gagasan awal tentang sel muncul pada abad ke XVII ketika seorang ahli memeriksa
gabus di bawah kaca pembesar, ahli tersebut adalah…
a. Henri Dutrochet
b. Rudlof Virchow
c. Robert Hooke
d. Johannes Purkinje
e. Felix Dujrain

16. Retikulum endoplasma berperan dalam hal…


a. Ekskresi, sintesis lemak, dan sintesis antibodi
b. Sintesis protein, sintesis lemak, dan transport
c. Antibodi, sekresi, dan fagositosis
d. Sintesis protein, respirasi dan transport
e. Respirasi, ekskresi, dan transport

17. Sel prokariotik merupakan sel yang …


a. Memiliki membran inti
b. Memiliki fosolipid
c. Memiliki dinding sel
d. Memiliki sel bakteri
e. Memiliki sel eukariotik

18. Tempat keluar masuknya berbagai zat dari atau ke dalam sel adalah ….
a. Sitoplasma
b. Membran sel
c. Sentromer
d. Selektif permeabel
e. Sterol

18
19. Pencernaan intraseluler dijalankan oleh organel...
a. Vakuola kontraktil
b. Lisosom
c. Autotom
d. Mesosom
e. Fagosom

20. Pada sel tumbuhan, organel yang berfungsi sebagai tempat penimbunan zat makanan
yaitu ….
a. Sitosol
b. Nukleus
c. Ribosom
d. Sitoplasma
e. Leukopla

19

Вам также может понравиться