Вы находитесь на странице: 1из 3

Meet 3 Mekanisme penguatan dengan cara presipitasi =Diagram fasa suatu paduan (larut padat kelarutannya akan berkurang

dengan
turunnya temperatur), kemudian terbentuklah pengerasan presipitasi. Contohnya
Duralumin, paduan aluminium seri 2000 yang mengandung 4% Cu.

Room temperature microstructure in the Al+4 wt% alloy


(a) Produced by slow cooling from 550 C. The precipitate are large and for apart, (b)
produced by moderatetley cooling from 550 C. The precipitates are small and close
together.

• Diagram fasa Al-Cu : Antara 500ºC dan 580ºC, paduan 4% Cu merupakan fasa tunggal, Cu larut dalam Al yang membentuk
larutan padat substitusi a yang sifatnya acak. Temperatur dibawah 500ºC paduan membentuk dua fasa a + CuAl2,dengan
turunnya temperatur sejumlah CuAl2 meningkat dan pada temperatur kamar campuran yang seimbang adalah 93 wt% a + 7 wt%
CuAl2. Pada gambar a, menjelaskan struktur mikro paduan Al-4 wt% Cu yang mengalami pendiginan lambat dari 550°C ke
temperatur kamar. Pendinginan lambat menyebabkan gaya gerak presipitasi CuAl2 kecil dan laju pengintian juga rendah.
Selanjutnya presipitat CuAl2 makin lama makin membesar. Dislokasi mudah bergerak menghindari presipitat dan paduan
sifatnya lebih lunak . Bila paduan didinginkan secara cepat maka akan menghasilkan struktur yang lebih halus. Pada gambar b,
karena gaya gerak presipitasi lebar dan laju pengintian lebih tinggi. Presipitat walaupun kecil tetapi padat ,dislokasi dapat
menghalangi gerakan dislokasi dan membuat paduan lebih keras. Pengerasan presipitasi dapat dihasilkan melalui pendinginan
langsung.
Jika laju pendinginan terlalu tinggi maka hidung kurva C hilang untuk reaksi presipitasinya dan tidak akan mendapatkan
presipitat. Sebaliknya bila kekuatan luluhnya ditingkatkan maka kemungkinan paduan dapat dikeraskan.
• Tahapan proses pengerasan Presipitasi paduan Al-4 wt% Cu : a. Panaskan pada temperatur 550ºC dan Cu semua larut
menjadi larutan padat, b. Pendinginan cepat sampai temperatur kamar melalui air atau oli. Selanjutnya pada temperatur kamar
akan terbentuk larutan padat lewat jenuh (supersaturated solid solution). c. Tahan pada temperatur 150ºC selama 100 jam (age).
Larutan padat lewat jenuh (supersaturated solid solution) a bertransformasi menjadi a + CuAl2 yang memiliki driving force
yang tinggi dan halus dengan struktur yang kuat.
• Mekanisme pengerasan : a. Solid solution strengthening Paduan mulai dikeraskan oleh 4 wt % Cu yang terperangkap dalam
larutan lewat jenuh a. Bila GP terbentuk maka seluruh Cu keluar dari larutan. b. Coherency stress hardening Regangan
koherency yang mengelilingi GP zones dan presipitat meningkatkan tegangan yang dapat mencegah pergerakan dislokasi. GP
zones memberikan efek pengerasan yang besar. c. Precipitation hardening Presipitat dapat menjadi penghalang gerakan
dislokasi, tetapi efektifitasnya dibatasi oleh 2 hal : dislokasi dapat memotong presipitat atau dislokasi dapat membentuk bow
(loop), cutting stress akan meningkat dengan waktu aging dan bow stress akan menurun dengan waktu aging.
tahapan presipitasi CuAl2, Disc-shaped GP Zones (b) Nuklesi yang terus homogen dari SSSS(a). Disc faces koheren sempurna dengan
matrix. Disc Edge juga koheren, tap dengan Coherency strain yang besar.(c) bbrp GP zone tumbuh membentuk presipitat yangdibilang teta
aksen dua. Disk face koheren sempurna. disc edge koheren, tapi mismatch pada parameter latice diantara teta aksen 2. (d) presipitasi yang
disebut teta 2 aksen bernukleasi pada dislokasi matriks. teta aksen 2 prsipitate semua larut dan transfer Cu ke pertumbuhan Ttea aksen 1.
(e)Kesetimbangan CuAl2(teta) bernukleasi pada batas butir dan teta aksen satu-pada matrik interfas.
MEET 2
Komposit merupakan kombinasi dari dua material atau lebih yang memiliki fasa yang berbeda menjadi suatu material baru yang memiliki
properti lebih baik dari keduanya. Jika kombinasi ini terjadi dalam skala makroskopis maka disebut sebagai komposit. Jika kombinasi ini
terjadi secara mikoroskopis (molekular level) maka disebut sebagai alloy atau paduan. Definition: a material composed of 2 or more
constituents : Reinforcement phase (e.g., Fibers), Binder phase (e.g., compliant matrix), Advantages, High strength and stiffness, Low
weight ratio, Material can be designed in addition to the structure
Matriks yang dipadukan dengan fiber berfungsi sebagai : Penjepit fiber, Melindungi fiber dari kerusakan permukaan, Pemisah antara
fiber dan juga mencegah timbulnya perambatan crack dari suatu fiber ke fiber lain, Berfungsi sebagai medium dimana eksternal stress yang
diaplikasikan ke komposit, ditransmisikan dan didistribusikan ke fiber.
Matriks yang digunakan harus : Ductility tinggi, Memiliki modulus elastisitans lebih rendah daripada fiber, Mempunyai ikatan yang
bagus antara matriks dan fiber, Biasanya secara umum yang digunakan adalah polimer dan logam
Fibers – Glass Sangat umun digunakan, fiber yang murah adalah glass fiber yang sering digunakan untuk reinforcement dalam matrik
polimer, Komposisi umum adalah 50 – 60 % SiO2 dan paduan lain yaitu Al, Ca, Mg, Na, dll.Moisture dapat mengurangi kekuatan dari glass
fiber,Glass fiber sangat rentan mengalami static fatik,Biasanya digunakan untuk: piping, tanks, boats, alat-alat olah raga
Sifat-Sifatnya:Densitynya cukup rendah ( sekitar 2.55 g/cc), Tensile strengthnya cukup tinggi (sekitar 1.8 GPa), Biasanya stiffnessnya
rendah (70GPa), Stabilitas dimensinya baik, Resisten terhadap panas, Resisten terhadap dingin, Tahan korosi
Keuntungan : Biaya murah, Tahan korosi, Biayanya relative lebih rendah dari komposit lainnya
Kerugian :Kekuatannya relative rendah,Elongasi tinggi,Keuatan dan beratnya sedang (moderate)
Jenis-jenisnya antara lain : E-Glass - electrical, cheaper, S-Glass - high strength
Fibers - Aramid (kevlar, Twaron) Biasanya digunakan untuk : Armor, protective clothing, industrial, sporting goods, Keuntungan
:kekutannya cukup tinggi, dan lebih ductile dari carbon
Carbon Fibers Densitaskarbon cukup ringan yaitu sekitar 2.3 g/cc, Struktur grafit yang digunakan untuk membuat fiber berbentuk seperti
kristal intan,Karakteristik komposit dengan serat karbon :ringan;kekuatan yang sangat tinggi;kekakuan (modulus elastisitas) tinggi.
Diproduksi dari poliakrilonitril (PAN), melalui tiga tahap proses : Stabilisasi = peregangan dan oksidasi;, Karbonisasi= pemanasan untuk
mengurangi O, H, N;Grafitisasi = meningkatkan modulus elastisitas.
Fiber reinforced komposit : Technologically, the most important type of composite, Characterized in terms of specific strength or specific
modulus = strength (or E) per weight>usually want to maximize specific strength and modulus, Subclasses: Short fiber and continuous fiber
lengths
Fiber phase :
Requirements for the fiber The small diameter fiber must be much stronger than the bulk material, High tensile strength
Different classifications: whiskers (single crystal - large aspect ratio), fibers (polycrystalline or amorphous), wires (large diameters -
usually metal)
KISI2
1. Parameter Komposit :For a given matrix/dispersed phase system: shape,Size, Distribution, concentration, orientation

2. A high-strength, low-alloy steel is strengthened by precipitates of VC. If the diameter of the particles is 50 nm, what volume
percent particles would be required to increase the strength by 100 MPa? For iron,
G = 80 GPa, and the atomic diameter is 0.248 nm. Dket : dvc= 50 nm, Delta σ= 100Mpa, G= 80 Gpa, r= 25 nm, b=0,248 nm, alfa= 4.
Ditanya = ∆σ ? jawab= (alfaGbVf^1/2)/r, Vf = [∆σ.r/alfaGb]^2......[100 Mpax25 nm/ 4.80 Gpa.0,248nm]^2......[100
Mpa.25/4.80.1000Mpa.0,248]^2 = 0,00099 atau 0,1 %
3. Turunkan rumus iso stress iso strain,
Pertimbangkan pemuatan longitudinal serat kontinu, dengan ikatan serat / matriks yang baik. dalam kondisi ini strain matriks = strain
serat (kondisi isostrain). εm = εf = εc. Total beban pada komposit, Fc, kemudian sama dengan beban yang dibawa oleh matriks dan
serat Fc = Fm + Ff. Substitusi tekanan σcAc = σmAm + σfAf. Susun ulang σc = σm Am / Ac + σf Af / Ac. Dimana Am / Ac dan Af /
Ac adalah fraksi luas dari matriks dan serat, masing-masing. Jika panjang serat semuanya sama maka persyaratan ini setara dengan
fraksi volume Vf = Af / Ac & Vm = Am / Ac
sc = sm Vm + sf V
Dapat juga menunjukkan rasio beban dibawa oleh serat dan matriks: Ff / Fm = EfVf / EmVm Fc = Ff + Fm
Using the isostrain constraint and Hookes Law, s = εE
Ec=EmVm+EFVf

4. Consider transverse loading of continuous fibers, with good fiber/matrix bonding. under these conditions matrix strain = fiber
strain (isostress condition).σm = σf = σc = σ.The total strain of the composite is given by

εc = εm Vm = εf Vf Using Hookes Law ε = σ/E and the isostress constraint σ/Ec = (σ/Em) Vm + (σ/Ef) Vf. Dividing by σ, Algebraically
this becomes: Ec=EmEf/EfVm+EmVf

5. Critical fiber length - lc“Continuous” fibers l >> 15 lc,“Short” fibers are anything shorter 15 lc lc = σfd/2τc......where d = fiber
diameter, tc = fiber-matrix bond strength, sf = fiber yield strength
(Gambar)

Вам также может понравиться