Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
bersabda,
« أَنَا َو َكافِ ُل ْاليَتِ ِيم فِى ْال َجنَّ ِة ه َكذَا « وأشار بالسبابة والوسطى وفرج بينهما شيئا
“Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini”, kemudian
beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah beliau
shallallahu ‘alaihi wa sallam, serta agak merenggangkan keduanya[1].
Hadits yang agung ini menunjukkan besarnya keutamaan dan pahala orang yang meyantuni anak
yatim, sehingga imam Bukhari mencantumkan hadits ini dalam bab: keutamaan orang yang
mengasuh anak yatim.
Keutamaan yang bisa didapat dengan menyantuni anak yatim adalah memperoleh kedekatan
dengan Rasulullah SAW di surga sedekat antara jari telunjuk dengan jari tengah seperti yang
sudah difirmankan Rasulullah SAW.
Rasulullah SAW bersabda, “Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di
surga seperti ini”, kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengisyaratkan jari telunjuk
dan jari tengah beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, serta agak merenggangkan keduanya”
(HR. Bukhari, Shahih Bukhari, Sahl bin Sa’ad As-Sa’idiy: 5304)
Ibnu Hajar Al Asqalanty Rahimahulla berkata, “Isyarat ini cukup untuk menegaskan kedekatan
kedudukan pemberi santunan kepada anak yatim dan kedudukan Nabi, karena tidak ada jari yang
memisahkan jari telunjuk dengan jari tengah.”
“Sukakah kamu, jika hatimu menjadi lunak dan kebutuhanmu terpenuhi ? Kasihilah anak yatim,
usaplah mukanya, dan berilah makan dari makananmu, niscaya hatimu menjadi lunak dan
kebutuhanmu akan terpenuhi.” (HR. Al-Baniy, Shahi Al-Jami’, Abu Darda: 80)
“Barang siapa yang mengikutsertakan seorang anak yatim diantara dua orang tua yang
muslim, dalam makan dan minumnya, sehingga mencukupinya maka ia pasti masuk surga.”
(HR. Al-Baniy, Shahih At Targhib, Malik Ibnu Harits: 1895)
“Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zhalim, sebenarnya
mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-
nyala (neraka).” (An-Nisa: 10)
“Dia benar-benar menyayangi anak yatim dan mengerti kekurangannya, dan tidak
menyombongkan diri pada tetangganya atas kekayaan yang diperoleh Allah kepadanya. ” (H. R.
Thabrani)
Dengan menyantuni dan memelihara anak yatim, maka akan banyak kelimpahan berkah yang
ada pada rumah tersebut tidak peduli seberapa bagus atau jelek rumah tersebut. Sebaik-baik
rumah di kalangan kaum muslimin adalah rumah yang terdapat anak yatim yang diperlakukan
dengan baik. Dan sejelek-jelek rumah di kalangan kaum muslimin adalah rumah yang terdapat
anak yatim dan dia diperlakukan dengan buruk.” (HR. Ibnu Majah No. 3669)