Вы находитесь на странице: 1из 1

BAB 3

KESIMPULAN

Sirosis hepatis merupakan tahap akhir proses difus fibrosis hati progresif

yang ditandai oleh distorsi arsitektur hati dan pembentukan nodul regeneratif.

Gambaran morfologi dari sirosis hepatis meliputi fibrosis difus, nodul regeneratif,

perubahan arsitektur lobular lobular dan pembentukan hubungan vaskular

intrahepatik antara pembuluh darah hati aferen (vena porta dan arteri hepatika) dan

eferen (vena hepatika).

Klasifikasi sirosis dikelompokkan berdasarkan morfologi, secara fungsional

dan etiologinya. Secara morfologi sirosis hepatis dibagi menjadi mikronodular,

makronodular, dan campuran. Secara fungsional sirosis hepatis dibagi menjadi

kompensata dekompensata. Dan secara etiologi dibagi berdasarkan berbagai

macam penyakit yang mendasarinya.

Diagnosis Sirosis hepatis ditegakkan dengan pmeriksaan fisik,

laboratorium, dan pemeriksaan penunjang lainnya seperti USG, radiologi, dan

esofagoskopi.

Etiologi sirosis mempengaruhi penatalaksanaan sirosis. Tetapi ditujukan

mengurangi progresi penyakit, menghindarkan bahan-bahan yang bisa menambah

kerusakan hati, pencegahan dan penanganan komplikasi. Bilamana tidak ada koma

hepatik diberikan diet yang mengandung protein 1 gr/KgBB dan kalori sebanyak

2000-3000 kkal/hari.

Prognosis sirosis sangat bervariasi dipengaruhi sejumlah faktor, meliputi

etiologi, beratnya kerusakan hati, komplikasi, dan penyakit lain yang menyertai.

15

Вам также может понравиться