Вы находитесь на странице: 1из 13

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan antara lain yaitu, alat tulis, freezer,


oven, berbagai macam pisau, berbagai macam gunting bedah,
pinset berbagai macam ukuran, pengasah pisau, tang, kaliper
geser, jarum jahit, jarum pentul, penggaris siku, penggaris
stainless 30 cm, timbangan pesola, nampan (papan bedah).
Bahan yang digunakan antara lain yaitu, spesimen burung
hidup maupun dari awetan basah, boraks, chloroform, styrofoam,
kapas, benang, kertas label, bambu (tusuk sate), cornmeal, serbuk
kayu, tepung maizena, alkohol 96%, PDB (Para- dichloro-
benzena) dan kamper.

Pembuatan Spesimen Burung


Adapun cara pembuatan spesimen burung dengan
metode taksidermi yaitu sebagai berikut.
1. Mematikan spesimen. Pembuatan awetan dengan metode
taksidermi diawali dengan mematikan spesimen (untuk
spesimen segar).
2. Morfometri (Pengukuran spesimen). Tubuh spesimen
burung diukur yang meliputi berat, panjang paruh, panjang
total tubuh, panjang kepala, lebar paruh, tebal paruh, panjang
sayap natural, panjang sayap maksimal, panjang ekor, dan
tinggi tarsus. Selanjutnya hasil pengukuran di catat pada
kertas yang telah disediakan.
3. Skinning (Pengulitan). Pada tahap ini kulit yang melekat
pada otot /menempel pada daging dilepaskan atau dipisahkan.
Diawali dengan membuat sayatan pada bagian dada sampai
perut. Selanjutnya kulit dilepaskan dari bagian tubuh dengan
menggunakan jari atau dengan bantuan pinset dan pisau,
diteruskan pelepasan kulit sampai kebagian pangkal ekor.
Potong bagian leher, pangkal sayap, pangkal kaki, dan sampai
terakhir potong pangkal brutu burung untuk melepaskan
bagian badan burung terhadap kulitnya. Setelah bagian badan
burung terlepas dari kulitnya, selanjutnya bagian sayap dan
paha dipisahkan dari badan,serta bagian kepala dikuliti
melalui leher ,
4. Preserving (Pengawetan kulit). Setelah selesai tahap
pengulitan dilanjutkan dengan pengawetan kulit dengan cara
memberi boraks yang ditaburkan keseluruh kulit bagian dalam
tubuh burung.
5. Balg (Pembentukan badan). Setelah proses skinning selesai
dibuat gulungan kapas dengan menggunakan tusuk bambu
yang telah disediakan dan kemudian dibentuk sesuai dengan
badan burung. Selanjunya kapas dimasukkan kedalam tubuh
burung dengan bantuan pinset sampai menyerupai dengan
tubuh asli burung. Setelah itu jahit bagian perut yang terbuka.
Terakhir balut tubuh burung menggunakan kapas
6. Pinning. Setelah tahap skinning sampai balg dilakukan tahap
pinning dilakukan dengan menusuk spesimen dengan jarum
pentul diatas syrofoam yang kemudian selanjutnya untuk
dimasukkan ke dalam oven 7-14 hari dengan suhu 40-50oC
dan dimasukkan ke dalam freezer selama 14 hari.

Pembuatan Spesimen

Pembuatan spesimen burung meliputi Morfometri, dan


mounting. Teknik mounting pada burung itu sendiri terdiri atas
pengulitan kulit (skinning), pengawetan kulit (preserving) sampai
pembentukan badan (balg). Dimana data hasil pembuatan
spesimen diuraikan pada tabel sebagai berikut.

Tabel 3.1 Morfometri spesimen burung Cucak kutilang


Pycnonotus aurigaster
Tahap Gambar Keterangan
1 Mematikan spesimen burung
Cucak kutilang Pycnonotus
aurigaster. menggunakan cairan
kimia berupa chloroform.

Mematikan spesimen
(Dokumentasi pribadi,
2018)
2 Mengukur berat tubuh spesimen
burung Cucak kutilang
Pycnonotus aurigaster dengan
menggunakan timbangan
pesola.

Mengukur berat tubuh


(Dokumentasi pribadi,
2018)

3 Mengukur panjang total


spesimen burung Cucak
kutilang Pycnonotus aurigaster
dengan menggunakan penggaris
siku.

Mengukur panjang total


(Dokumentasi pribadi,
2018)

4 Mengukur panjang sayap


natural spesimen burung Cucak
kutilang Pycnonotus aurigaster
menggunakan penggaris siku.

Mengukur panjang
sayap natural
(Dokumentasi pribadi,
2018)
5 Mengukur panjang sayap
maksimal spesimen burung
Cucak kutilang Pycnonotus
aurigaster menggunakan
penggaris siku.

Mengukur panjang
sayap maksimal
(Dokumentasi pribadi,
2018)

6 Mengukur panjang paruh


spesimen burung Cucak
kutilang Pycnonotus aurigaster
dengan menggunakan kaliper.

Mengukur panjang
paruh
(Dokumentasi pribadi,
2018)

7 Mengukur panjang kepala


spesimen burung Cucak
kutilang Pycnonotus aurigaster
dengan menggunakan kaliper.

Mengukur panjang
kepala
(Dokumentasi pribadi,
2018)
8 Mengukur lebar paruh spesimen
burung Cucak kutilang
Pycnonotus aurigaster dengan
menggunakan kaliper.

Mengukur lebar paruh


(Dokumentasi pribadi,
2018)

9 Mengukur tinggi tarsus


spesimen burung Cucak
kutilang Pycnonotus aurigaster
dengan menggunakan kaliper.

Mengukur tinggi tarsus


(Dokumentasi pribadi,
2018)

10 Mengukur panjang ekor


spesimen burung Cucak
kutilang Pycnonotus aurigaster
dengan menggunakan penggaris

Mengukur panjang ekor


(Dokumentasi pribadi,
2018)
Spesimen hidup sebelum dilakukan proses taksidermi,
burung harus dimatikan terlebih dahulu. Setelah spesimen
dimatikan dilakukan morfometri (pengukuran tubuh) burung
dengan parameter meliputi berat tubuh, panjang total, panjang
sayap natural, panjang sayap maksimal panjang paruh, panjang
kepala, lebar paruh, tinggi tarsus dan panjang ekor.

Tabel 3.2 Mounting spesimen burung Cucak kutilang Pycnonotus


aurigaster
Tahap Gambar Keterangan
1 Membuat sayatan bagian
dada sampai perut dengan
menggunakan pisau bedah.

Membuat sayatan pada


bagian dada sampai perut
(Dokumentasi pribadi,
2018)

2 Menguliti bagian badan


spesimen burung Cucak
kutilang Pycnonotus
aurigaster dengan
menggunakan jari atau
dengan bantuan pinset dan
pisau.

Menguliti bagian badan


(Dokumentasi pribadi,
2018)
3 Memotong bagian leher
spesimen burung Cucak
kutilang Pycnonotus
aurigaster dengan
menggunakan gunting bedah

Memotong bagian leher


(Dokumentasi pribadi,
2018)
4 Memotong sepasang sayap
(pada bagian pangkal)
spesimen burung Cucak
kutilang Pycnonotus
aurigaster dengan
menggunakan gunting
bedah.

Memotong bagian sayap


(Dokumentasi pribadi,
2018)

5 Memotong sepasang kaki


(pada bagian pangkal)
spesimen burung Cucak
kutilang Pycnonotus
aurigaster dengan
menggunakan gunting
bedah.

Memotong bagian kaki


(Dokumentasi pribadi,
2018)
6 Menguliti bagian kepala dan
mengeluarkan bola mata dari
spesimen burung Cucak
kutilang Pycnonotus
aurigaster dengan
menggunakan jari dan
bantuan pinset.

Menguliti bagian kepala


(Dokumentasi pribadi,
2018)

7 Menguliti sepasang sayap


dan sepasang kaki, serta
membalut dengan kapas
spesimen burung Cucak
kutilang Pycnonotus
aurigaster

Menguliti sepasang sayap


(Dokumentasi pribadi,
2018)
9 Pemeriksaan alat kelamin
spesimen burung Cucak
kutilang Pycnonotus
aurigaster.

Pemeriksaan alat kelamin


(Dokumentasi pribadi,
2018)

10 Pengambilan sampel DNA


berupa organ hati, daging,
dan jantung, dimasukkan
dalam ependof untuk
selanjutnya disimpan dalam
freezer

Pengambilan sampel DNA


(Dokumentasi pribadi,
2018)

11 Pengisian kapas pada bagian


tubuh spesimen burung
Cucak kutilang Pycnonotus
aurigaster dan menjahit
bagian perut yang terbuka

Tahapan balg
(Dokumentasi pribadi,
2018)
12 Membungkus spesimen
menggunakan kapas dan
melakukan pinning pada
styrofoam sebelum
dimasukkan kedalam oven

Tahapan pinning
(Dokumentasi pribadi,
2018)

Setelah dilakukan morfometri (pengukuran tubuh) burung,


selanjutnya dilakukan tahap mounting burung. Teknik mounting
didahului dengan tahap skinning (pengulitan). Pada tahap ini kulit
yang melekat pada otot/menempel pada daging dilepaskan atau
dipisahkan dengan menggunakan jari atau dengan bantuan pinset
dan pisau. Tahap skinning (pengulitan), pertama spesimen disayat
mulai dari bagian dada kebelakang sampai didepan alat kelamin
luar perut (Tabel 3.2 tahap 1). Pelepasan kulit diteruskan sampai
pada bagian sayap. Bagian sayap dikuliti dengan didahului
pemotongan bagian pangkal sayap (Tabel 3.2 tahap 2). Setelah
sayap terlepas dari tubuh burung sayap dikuliti sampai bagian
ujung distal radius ulna. Selanjutnya sayap dipotong pada bagian
ujung distal radius ulna.
Pelepasan kulit diteruskan ke kaki belakang, dengan
memotong pangkal kaki, setelah terlepas dari tubuh burung kaki
dikuliti sampai pergelangan kaki. Selanjutnya kaki dipotong pada
bagian lutut (Tabel 3.2 tahap 5). Setelah dipotong kaki dikuliti
sampai bagian betis, selanjutnya daging pada betis dibersihkan,
olesi tulang betis serta kulit bagian dalam menggunakan boraks,
selanjutnya tulang betis dibalut dengan kapas dan dimasukkan
kembali pada kulit pembungkusnya.
Pengulitan dilanjutkan pada bagian kepala, pengulitan
kepala berhenti pada paruh (Tabel 3.2 tahap 6), organ dalam (otak,
mata dan lidah) di kepala dikeluarkan sampai bersih dengan
memotong dasar tengkorak dan daging yang menempel pada paruh
bawah. Setelah proses skinning selesai, taburi kulit sebelah dalam
dengan menggunakan borax sampai merata dan semua lemak dan
sisa-sisa jaringan pengikat dihilangkan dengan menggunakan
pinset atau skapel. Bulu dikeringkan dan dibersihkan
menggunakan hairdryer (apabila dari spesimen basah).
Kemudian dibuat gulungan kapas dengan menggunakan
tusuk bambu yang telah disediakan dan kemudian dibentuk sesuai
dengan badan burung (Tabel 3.2 tahap 11). Ujung penusuk bambu
digunakan untuk menancapkan ke tengkorak burung sampai
menembus paruh, sedangkan pangkal penusuk digunakan sebagai
pegangan jika membawa spesimen. Selanjunya kapas dimasukkan
kedalam tubuh burung dengan bantuan pinset sampai menyerupai
dengan bentuk tubuh asli burung. Selanjutnya jahit bagian perut
yang terbuka (Seperti pada tanda garis putus-putus Tabel 3.2 tahap
11).
Setelah selesai balut tubuh burung menggunakan kapas,
dan dilakukan proses pinning diatas styrofoam dengan
menggunakan jarum pentul (Tabel 3.2 tahap 12). Beberapa
spesimen dalam hal ini bulu burung yang sulit dirapikan, harus
dibantu dengan balutan kapas, cara tersebut bertujuan untuk
merapikan bulu burung yang mekar agar hasil yang didapatkan
baik. Setelah selesai kemudian spesimen di oven selama 7-14 hari
dengan suhu 40-50oC dan dimasukkan ke dalam freezer selama 14
hari. Spesimen yang telah dikeluarkan dari freezer siap untuk
disimpan.

Вам также может понравиться