Вы находитесь на странице: 1из 11

RIDHA HIDAYAT

FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN CAKUPAN


IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
TAPUNG I KECAMATAN TAPUNG I TAHUN 2014

Ridha Hidayat
Dosen S1 Keperawatan STIKes Tuanku Tambusai Riau

ABSTRACT

Immunization is one of the causes of death in children worldwide are increasing


throughout the year. In 2005 deaths reached 345,000. Kampar Regency in 2014 were the
lowest measles immunization at PHC Tapung I found that as many as 176. The purpose of
this study was to determine the factors associated with measles immunization coverage in
infants in Puskesmas Tapung I. This research is descriptive analytic approach cross
sectional. The population in this study are all mothers with babies aged 9-11 months
amounted to 412 people. While the sampling is done by simple random sampling as many
as 100 people. Data collection tool was a questionnaire. Data were analyzed using
univariate and bivariate analysis. Based on the results of the study with Chi-Square test
showed that there was no significant relationship between educational factors, factors of
knowledge, attitude factors with measles immunization coverage in infants (p> 0.5) and
there is a relationship between factors signitif work with measles immunization coverage in
baby with a value of (p <0.05). Therefore recommended to drive Posyandu in order to open
the Posyandu from morning till evening, and for the clinic to always promote the effects
and dangers of measles for infants periodically so that health problems can
diminimalisirkan.

Bibliography : 20 (1997-2014)
Keywords: Measles immunization coverage, education, knowledge, attitude, work.

PENDAHULUAN yang penting dalam kehidupan


Tujuan pembangunan nasional nasional, khususnya di dalam
adalah tercapainya kemampuan hidup memelihara dan meningkatkan
sehat bagi setiap penduduk atau kesehatan. Dalam pelaksanaannya,
individu agar dapat mewujudkan masyarakat harus dapat berperan aktif
derajat kesehatan masyarakat yang sejak dimulainya perencanaan
optimal sebagai salah satu unsur kebijakan pembangunan kesehatan.
kesejahteraan umum dari tujuan Pemberdayaan masyarakat dilakukan
pembangunan nasional. Pembangunan dengan mendorong masyarakat agar
di bidang kesehatan mempunyai arti mampu secara mandiri menjamin

Jurnal Kesehatan Masyarakat STIKes Tuanku Tambusai Riau Page 97


FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN CAKUPAN IMUNISASI
CAMPAK PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAPUNG I
KECAMATAN TAPUNG I TAHUN 2014

terpenuhinya kebutuhan kesehatan angka kematian anak yang merupakan


dan kesinambungan pelayanan salah satu tujuan dari Millenium
kesehatan (Depkes RI,2005). Development Goals (MDGs). Goal ke
Sebagai acuan pembanguan 4 MDGs menurunkan angka kematian
kesehatan mengacu kepada konsep “ balita sebesar dua pertiganya antara
Paradigma Sehat “ yaitu 1990 dan 2015, indikatornya adalah
pembangunan kesehatan yang persentase anak dibawah 1 tahun yang
memberikan prioritas utama pada diimunisasi campak. Imunisasi
upaya pelayanan peningkatan campak diambil sebagai indikator
kesehatan (promotif) dan pencegahan karena merupakan imunisasi terakhir
penyakit (preventif) dibandingkan yang diberikan kepada anak setelah
upaya pelayanan mendapat semua jenis imunisasi dasar
penyembuhan/pengobatan (kuratif) lainnya seperti HBO, BCG, DPT,
dan pemulihan (rehabilitatif) secara Polio, Campak.
menyeluruh dan terpadu dan Imunisasi dapat mencegah
berkesinambungan. Menurut undang terjadinya campak pada anak sebab
– undang kesehatan nomor 23 tahun penyakit ini sangat menular,
1992,”Paradigma Sehat” dilaksanakan pemberian vaksin ini pada usia 9 – 11
melalui beberapa kegiatan antara lain bulan dengan cara melalui subkutan
pencegahan penyakit. Salah satu efeksampingnya terjadinya ruam pada
upaya pencegahan penyakit menular tempat suntikan dan panas.
adalah upaya imunisasi Penyakit campak merupakan
(Depkes,2005). salah satu penyebab kematian pada
Imunisasi adalah suatu upaya anak-anak di seluruh dunia yang
untuk mendapatkan kekebalan tubuh meningkat sepanjang tahun. Pada
terhadap suatu penyakit dengan tahun 2005 terdapat 345.000 kematian
memasukkan kuman atau produk di dunia akibat penyakit campak dan
kuman yang sudah dilemahkan atau sekitar 311.000 kematian terjadi pada
dimatikan. Dengan memasukkan anak-anak usia dibawah lima tahun.
kuman atau bibit penyakit tersebut Pada tahun 2006 terdapat 242.000
diharapkan tubuh dapat menghasilkan kematian karena campak atau 27-
Eat Anti yang pada akhirnya nanti kematian terjadi setiap jamnya
digunakan tubuh untuk melawan (WHO, 2007). Kematian campak
kuman atau bibit penyakit yang yang meliputi seluruh dunia pada
menyerang tubuh( BKKBN, 1998). tahun 2007 adalah 197.000 dengan
Pemberian imunisasi kadang interval 141.000 hingga 267.000
menimbukan efek samping. Demam kematian dimana 177.000 kematian
tinggi pasca-imunisasi DPT. Padahal terjadi pada anak-anak usia dibawah
efek samping ini sebenarnya pertanda lima tahun. Lebih dari 95% kematian
baik, karena membuktikan vaksin campak terjadi di negara-negara
yang dimasukkan ke dalam tubuh berpenghasilan rendah dengan
tengah bekerja. infrastruktur kesehatan lemah (WHO,
Kegiatan imunisasi merupakan 2008).
salah satu kegiatan prioritas Pada sidang WHO (World
Kementerian Kesehatan, sebagai salah Health Organization) tahun 1996
satu upaya efektif untuk menurunkan menyimpulkan bahwa campak

Jurnal Kesehatan Masyarakat STIKes Tuanku Tambusai Riau Page 98


RIDHA HIDAYAT

dimungkinkan untuk dieradikasi, Dari hasil survei awal ke


karena satu-satunya pejamu (host) Dinas Kesehatan Kampar terdapat
atau reservoir campak hanya manusia. bahwa Puskesmas Tapung I cakupan
Pada sidang World Health Assembly imunisasi campak masih terendah ( 27
(WHA) tahun 1998 menetapkan %) dibandingkan puskesmas yang lain
kesepakatan global salah satunya seperti : Kuok, Bangkinang, XIII
adalah reduksi campak dengan cara Kotokampar dan lain-lain ( daftar
mengurangi angka kesakitan sebesar puskesmas terlampir ).
90% dan angka kematian sebesar 95% Berdasarkan data Puskesmas
dari angka kesakitan dan angka Tapung I, didapatkan bahwa terdapat
kematian sebelum pelaksanaan penurunan Cakupan Imunisaai
program imunisasi campak. Beberapa Campak seperti tahun 2012 hanya
negara seperti Amerika, Australia dan 88,89 %, tahun 2013 hanya 61,41 % (
beberapa negara lainnya telah penurunan 27,48 %) dan Cakupan
memasuki tahap eliminasi campak Imunisasi Campak pada bulan Januari
(cakupan imunisasi sangat tinggi dan – April 2014 sekitar 27,91 % ( data
kasus campak jarang terjadi) (Depkes terlampir).
RI, 2005). Pada saat dilakukan survei
Menurut regional and global pendahuluan pada tanggal 20 mei
summaries of measles incidence 2014, diketahui bahwa jadwal
WHO tahun 2008, angka insidens kegiatan rutin posyandu di setiap desa
campak di wilayah South-East Asia di- Kecamatan Tapung I setiap satu
(SEARO) adalah 75.770 (WHO, bulan sekali, yang dilaksanakan di
2008). Masalah kematian campak di kantor desa di setiap perumahan atau
dunia yang dilaporkan pada tahun kelurahan. Hasil wawancara peneliti
2002 sebanyak 777.000 dan 202.000 terhadap tiga orang ibu yang
di antaranya berasal dari negara berkunjung ke Puskesmas dan
ASEAN serta 15% dari kematian mempunyai bayi yang berumur 9-11
campak tersebut berasal dari bulan, ibu tersebut mengatakan bahwa
Indonesia (Depkes RI, 2006). pekerjaan membuat ibu tidak sempat
Indonesia termasuk salah satu dari 47 membawa anaknya untuk imunisasi
negara penyumbang kasus campak dan pengetahuan ibu yang rendah
terbesar di dunia (Depkes RI, 2008). terhadap penyakit campak. Mereka
Pada tahun 2008, angka absolut beranggapan bahwa penyakit campak
campak di Indonesia adalah 15.369 akan sembuh secara sendirinya tanpa
kasus (WHO, 2008). Kematian anak ditangani oleh tenaga medis padahal
akibat penyakit yang dapat dicegah semestinya jika ada anak yang
dengan imunisasi (PD3I) di Indonesia menderita campak harus segera
adalah 1,7 juta kematian dan 5% mendapat pengobatan untuk
penyebab kematian anak di bawah mencegah komplikasi lebih lanjut
lima tahun (Depkes RI, 2006). yang dapat mengakibatkan kematian.
Imunisasi campak Di Propinsi Riau Hasil penelitian Eka (2009)
sebesar 92,54% meningkat yang dilakukan di Kabupaten Wajo,
dibandingkan dengan tahun 2010 menunjukkan ada hubungan antara
(89,65%), sudah mencapai target pendidikan dan pengetahuan dengan
(90%). sikap ibu dalam memberikan

Jurnal Kesehatan Masyarakat STIKes Tuanku Tambusai Riau Page 99


FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN CAKUPAN IMUNISASI
CAMPAK PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAPUNG I
KECAMATAN TAPUNG I TAHUN 2014

imunisasi campak. Berdasarkan c. Untuk mengetahui distribusi


permasalahan diatas peneliti tertarik pengetahuan ibu tentang
meneliti Faktor-faktor yang imunisasi campak.
berhubungan dengan Cakupan d. Untuk mengetahui distribusi
Imunisasi Campak pada bayi frekuensi sikap ibu tentang
diWilayah Kerja Puskesmas Tapung imuniasi campak.
I. e. Untuk mengetahui distribusi
Rumusan Masalah. pekerjaan ibu tentang
Dari penelitian ini adalah sebagai imuniasi campak.
berikut : f. Untuk menganalisa
1. Apakah faktor pendidikan ibu hubungan pendidikan ibu
yang berhubungan dengan dengan cakupan imunisasi
cakupan imunisasi Campak pada Campak diwilayah Kerja
bayi di wilayah kerja Puskesmas Puskesmas Tapung I.
Tapung I ? g. Untuk menganalisa
2. Apakah faktor pengetahuan ibu hubungan pengetahuan ibu
yang berhubungan dengan dengan cakupan imunisasi
cakupan imunisasi campak pada Campak diwilayah Kerja
bayi di wilayah kerja Puskesmas Puskesmas Tapung I.
Tapung I ? h. Untuk menganalisa
3. Apakah faktor sikap ibu yang hubungan sikap ibu dengan
berhubungan dengan cakupan cakupan imunisasi Campak
imunisasi campak pada bayi di diwilayah kerja Puskesmas
wilayah kerja Puskesmas Tapung Tapung I.
I? i. Untuk menganalisa
4. Apakah faktor Pekerjaan ibu hubungan pekerjaan ibu
yang berhubungan dengan dengan cakupan imunisasi
cakupan imunisasi campak pada Campak diwilayah kerja
bayi di wilayah kerja Puskesmas Puskesmas Tapung I.
Tapung I? Manfaat Penelitian
Tujuan Penelitian 1. Aspek Teoritis (Keilmuan)
1. Tujuan Umum a. Penelitian ini diharapkan
Untuk mengetahui faktor- dapat memberikan suatu
faktor yang berhubungan dengan masukan untuk teori dan
cakupan imunisasi Campak pada menambah hasil informasi
bayi diwilayah Kerja Puskesmas ilmiah yang berhubungan
Tapung I. dengan kompetensi tenaga
2. Tujuan Khusus kesehatan dalam
a. Untuk mengetahui menanggulangi Penyakit
karakteristik responden campak.
b. Untuk mengetahui distribusi b. Hasil penelitian ini dapat
frekuensi tingkat pendidikan digunakan untuk menyusun
ibu tentang imunisasi hipotensi baru dalam
campak. merancang penelitian
selanjutnya.

Jurnal Kesehatan Masyarakat STIKes Tuanku Tambusai Riau Page 100


RIDHA HIDAYAT

c. Bagi Instansi Pendidikan dan psikologi pengobatan


(STIKes Tuanku Tambuai bila anak sakit.
Riau)Hasil penelitian ini
dapat digunakan sebagai METODE PENELITIAN
referensi untuk penelitian Jenis penelitian ini adalah
selanjutnya yang berkaitan deskriptif analitik dengan rancangan
dengan Imunisasi Campak. cross sectional studyyaitu sebuah
d. Bagi peneliti dapat studi dari sekelompok orang pada satu
mengaplikasikan ilmu titik waktu untuk menentukan apakah
pengetahuan yang di dapat paparan berkaitan dengan terjadinya
dari perkuliahan, dilapangan penyakit yang akan melihat faktor –
dan menambah wawasan faktor yang berhubungan dengan
peneliti tentang Imunisasi cakupan imunisasi campak pada bayi.
Campak. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan diwilayah
2. Aspek Praktis (Guna laksana ) kerja puskesmas Tapung I pada
a. Hasil penelitian ini tanggal 15- 22 September 2014.
diharapkan dapat Populasi dan Sampel
memberikan perbaikan Populasi. Populasi adalah
kebijakan dalam keseluruhan objek penelitian atau
memperbarui dan objek yang akan diteliti
meningkatkan pengetahuan (Notoatmodjo, 2003). Populasi
dan kesiagaan masyarakat adalah Bayi yang ada diwilayah kerja
dan tenaga kesehatan untuk puskesmas Tapung I yaitu sebanyak
menanggulangi penyakit 412 orang.
campak. 1. Populasi target ( Sasaran)
b. Bagi Instansi Kesehatan Bayi berumur 9 – 11 bulan yang
(Puskesmas Tapung I)Hasil berada diwilayah kerja
penelitian ini dapat Puskesmas Tapung I Kecamatan
memberikan informasi Tapung I.
tentang faktor-faktor yang 2. Populasi terjangkau (Aktual)
berhubungan dengan Bayi berumur 9-11 bulan yang
cakupan imunisasi campak terdaftar di Puskesmas Tapung I.
dan dapat pula di gunakan Sampel. Sampel adalah bagian dari
sebagai masukan dalam objek yang diteliti dan dianggap
meninggkatkan mutu mewakili seluruh populasi. Teknik
pelayanan, khususnya pengambilan sampel dilakukan secara
pemberian Imunisasi simple random sampling yaitu seluruh
Campak. ibu yang memiliki bayi berumur 9-11
c. Bagi bayi dapat mencegah bulan yang berada diwilayah kerja
terjadinya penyakit yang puskesmas Tapung Iyaitu sebanyak
disebabkan oleh virus 100 orang.
campak dan kemungkinan Besar Sampel. Jumlah sampel yang
cacat atau kematian. direncanakan pada penelitian ini
d. Bagi ibu dapat adalah 100 orang. Dimana peneliti
menghilangkan kecemasan mengambil 3 Desa yang mana kriteria

Jurnal Kesehatan Masyarakat STIKes Tuanku Tambusai Riau Page 101


FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN CAKUPAN IMUNISASI
CAMPAK PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAPUNG I
KECAMATAN TAPUNG I TAHUN 2014

Desa berdasarkan persentase adalah HASIL PENELITIAN


Desa Kenantan memiliki persentase Penelitian ini dilakukan pada
tertinggi yaitu 42,22 %, Desa Tanjung tanggal 15 – 22 September 2014
Sawit memiliki persentase sedang dengan jumlah responden adalah
yaitu 28,74 % dan Desa Batu Gajah 100ibu yang memiliki bayi yang
memiliki persentase terendah yaitu berumur 9-11 bulan di wilayah kerja
14,81 %. Puskesmas Tapung I. Hasil penelitian
Berdasarkan data dari Puskesmas ini dianalisa dalam dua bagian
Tapung I maka Peneliti mengambil analisa, yaitu analisa univariat dan
tiga Desa yang mana Desa tersebut bivariat. Dan penyebaran kuesioner
memiliki cakupan yang rendah, didapatkan hasil sebagai berikut:
sedang dan tinggi kategorinya adalah Analisa Univariat
Desa Batu Gajah (14,81%), Desa 1. Cakupan Imunisasi Campak
Tanjung Sawit (28,74%) dan Desa Berdasarkan data tabel 4.1 dapat
Kenantan (42,22%). dilihat bahwa sebagian besar
Rumus Sampel = responden tidak pernah
Sasaran bayiPerdesa X Total Sampel mengimunisasi campak di
Total sasaran bayi Wilayah Kerja Puskesmas
Jumlah sampel dari tiga Desa Tapung I dengan jumlah 58
yang memiliki Cakupan Imunisasi responden (58,0 %).
rendah adalah : 2. Pendidikan
Berdasarkan data tabel 4.2 dapat
1. Desa Batu Gajah : dilihat bahwa sebagian besar
Sampel = 27 x 100 = 16,77 pendidikan responden di Wilayah
161 Kerja Puskesmas Tapung I
Jadi sampel yang diambil sebesar berada pada kategori menengah (
17 orang. SMA ) dengan jumlah 51 orang
2. Desa Tanjung Sawit : (51,0 %).
Sampel = 89 x 100 = 55,27 3. Pengetahuan
161 Berdasarkan data tabel 4.3 dapat
Jadi sampel yang diambil sebesar dilihat bahwa sebagian besar
55 orang. pengetahuan responden tentang
3. Desa Kenantan imunisasi campak berada pada
Sampel = 45 x 100 = 27,95 katagori rendah yaitu berjumlah
161 77 orang (77,0 %).
Jadi sampel yang diambil sebesar 4. Sikap
28 orang. Berdasarkan data tabel 4.4 bahwa
sebagian besar sikap responden
Analisis Data tentang imunisasi campak berada
Analisa data berguna untuk pada katagori positif yaitu
menyederhanakan sehingga mudah berjumlah 78 orang (78,0 %).
ditafsirkan(Notoatmodjo, 2003).
Dalam penelitian ini peneliti
menganalisa data dengan 2 cara yaitu 5. Pekerjaan
analisis univariat dan bivariat:. Berdasarkan data tabel 4.5 dapat
dilihat bahwa sebagian besar

Jurnal Kesehatan Masyarakat STIKes Tuanku Tambusai Riau Page 102


RIDHA HIDAYAT

pekerjaan responden tentang responden (11,0%) yang pernah


imunisasi campak berada pada mengimunisasi anak khususnya
katagori bekerja yaitu berjumlah imunisasi campak. Uji statistik chi-
56 orang (56,0 %). square menunjukkan tidak ada
hubungan yang bermakna antara
Analisa Bivariat pengetahuan dan imunisasi campak,
Analisa bivariat ini di buktikan p value 0,686.
memberikan gambaran ada tidaknya Seperti yang disajikan pada
hubungan antara variabel independen tabel 4.8menunjukkan bahwa
(faktor pendidikan, faktor responden yang bersifat positif
pengetahuan, faktor sikap dan faktor sebanyak 45 responden (45,0%) lebih
pekerjaan) dengan variabel dependen tinggi tidak pernah dalam
(Imunisasi campak). Analisa bivariat mengimunisasi anak khususnya
ini menggunakan uji Chi-Square (X2) imunisasi campak, sedangkan
sehingga dapat dilihat ada tidaknya responden yang bersikap negatif
hubungan antara kedua variabel sebanyak 9 responden (9,0%) yang
tersebut. pernah mengimunisasi anak
Seperti yang disajikan pada khususnya imunisasi campak. Uji
tabel 4.6menunjukkan bahwa statistik chi-square menunjukkan
responden yang memiliki pendidikan tidak ada hubungan yang bermakna
menengah (SMA) sebanyak 28 antara sikap dan imunisasi campak,
responden (28,0%) lebih tinggi tidak di buktikan p value 1,000.
pernah dalam mengimunisasi anak Seperti yang disajikan pada
khususnya imunisasi campak, tabel 4.9menunjukkan bahwa
sedangkan responden yang responden yang bekerja lebih tinggi
berpendidikan Dasar (SD dan SMP) sebanyak 43 responden (43,0%) tidak
pernah mengimunisasi anak sebanyak pernah dalam mengimunisasi anak
16 responden (16,0%) dan responden khususnya imunisasi campak,
yang berpendidikan tinggi ( sedangkan responden yang tidak
Perguruan Tinggi ) pernah bekerja sebanyak 29 responden
mengimunisasi anak sebanyak 3 (29,0%) yang pernah mengimunisasi
responden (3,0 %). Uji statistik chi- anak khususnya imunisasi campak.
square menunjukkan tidak ada Uji statistik chi-square menunjukkan
hubungan yang bermakna antara ada hubungan yang bermakna antara
pendidikan dan imunisasi campak, di pekerjaan dan imunisasi campak, di
buktikan p value > 0,05 (p buktikan p value < 0,001.
value=0,640).
Seperti yang disajikan pada PEMBAHASAN
tabel 4.7menunjukkan bahwa 1. Gambaran Imunisasi Campak di
responden yang memiliki Wilayah Kerja Puskesmas
pengetahuan rendah sebanyak 46 Tapung I
responden (46,0 % ) lebih tinggi tidak Berdasarkan hasil penelitian
pernah dalam mengimunisasi anak dapat dilihat bahwa sebagian besar
khususnya imunisasi campak, responden tidak pernah
sedangkan responden yang mengimunisasi anak khususnya
berpengetahuan tinggi sebanyak 11 imunisasi campak di Wilayah Kerja

Jurnal Kesehatan Masyarakat STIKes Tuanku Tambusai Riau Page 103


FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN CAKUPAN IMUNISASI
CAMPAK PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAPUNG I
KECAMATAN TAPUNG I TAHUN 2014

Puskesmas Tapung I dengan jumlah campak tersebut, namun ada juga


58 responden (58,0 %). responden yang berpendidikan rendah
Menurut hasil penelitian yang tidak mau mengimunisasi
bahwa masih banyak responden yang anaknya karena menurut mereka
tidak pernah mengimunisasi anak kurang faham efek dari imunisasi
dengan imunisasi campak campak.
dikarenakan responden yang bekerja 3. Hubungan Faktor Pengetahuan
sehingga waktunya akan tersita oleh terhadap Cakupan Imunisasi
pekerjaannya sehingga perannya Campak
dalam membawa anaknya untuk
imunisasi tidak terlaksana. Imunisasi Dapat dilihat bahwa
campak merupakan kegiatan yang Pengetahuan dari 100 responden
wajib dilaksanakan oleh setiap ibu tentang imunisasi campak yang
yang memiliki bayi yang berumur banyak berpengetahuan rendah yaitu
antara 9-11 bulan yang di adakan di 77,0 %. Uji statistik chi-square
setiap posyandu setiap sekali dalam menunjukkan tidak ada hubungan
sebulan. Perilaku untuk mengunjungi yang bermakna antara pengetahuan
fasilitas kesehatan dapat terwujud dan imunisasi campak, di buktikan p
apabila seseorang mengetahui dengan value > 0,05 (p value=0,686).
pasti manfaat dari fasilitas kesehatan Menurut asumsi peneliti
tersebut, artinya seorang ibu yang rendahnya pengetahuan responden
memiliki bayi yang berumur 9-11 tentang imunisasi campak karena
bulan akan rutin ke Posyandu apabila responden kurang memahami konsep
seorang ibu mengetahui dengan pasti campak dan efek telah diberikan
apa manfaat imunisasi bagi bayi imunisasi tersebut. Bagi mereka
tersebut. campak sama dengan cacar air
2. Hubungan Faktor Pendidikan kesalahan dalam memahami konsep
Terhadap Cakupan Imunisasi tersebut membuat responden salah
Campak dalam mempersepsikan apa itu
imunisasi campak.
Dapat dilihat bahwa 4. Hubungan Faktor Sikap
pendidikan dari 100 responden di terhadap Cakupan Imunisasi
Wilayah Kerja Puskesmas Tapung I Campak
yang terbanyak adalah berpendidikan Dapat dilihat bahwa sikap dari
Menengah (SMA) yaitu 51,0 %. Uji 91 responden terhadap imunisasi
statistik chi-square menunjukkan campak sebagian besar bersikap
tidak ada hubungan yang bermakna positif yaitu 78,0 %. Uji statistik chi-
antara pendidikan dan imunisasi square menunjukkan tidak ada
campak, di buktikan p value > 0,05 (p hubungan yang bermakna antara sikap
value=0,640). dan imunisasi campak, di buktikan p
Menurut asumsi peneliti, value > 0,05 (p value=1,000). Dapat
responden yang mempunyai dilihat semakin positif sikap
pendidikan tinggi cenderung responden maka cenderung untuk
mengimunisasi anaknya ke pelayanan mendapatkan imunisasi campak.
kesehatan sehingga responden Menurut peneliti dari hasil
memperoleh manfaat imunisasi penelitian bahwa sikap positif

Jurnal Kesehatan Masyarakat STIKes Tuanku Tambusai Riau Page 104


RIDHA HIDAYAT

responden sebanyak 78 responden campak, hal tersebut dikarenakan desa


lebih tinggi dibandingkan sikap yang cukup jauh dari Puskesmas
negatif yang hanya 9 responden, sikap sehingga tenaga kesehatan sulit untuk
positif ibu terhadap imunisasi campak memberikan penjelasan tentang
diduga disebabkan oleh ibu pentingnya imunisasi bagi bayi,
mengetahui dampak atau bahaya dari sehingga masih banyak responden
penyakit campak sehingga mereka yang tidak mengetahui manfaat atau
setiap sebulan sekali para ibu pergi ke bahaya bagi bayi apabila tidak
posyandu untuk melakukan imunisasi mendapatkan imunisasi campak.
yang baik bagi perkembangan
bayinya, sehingga dari hasil penelitian KESIMPULAN DAN SARAN
didapat bahwa tidak ada hubungan Kesimpulan
antara sikap dengan cakupan Berdasarkan hasil penelitian tentang
imunisasi campak. faktor-faktor yang berhubungan
5. Hubungan Faktor Pekerjaan dengan cakupan imunisasi campak
terhadap Cakupan Imunisasi pada bayi di Wilayah Kerja
Campak Puskesmas Tapung I, maka peneliti
Uji statistik chi-square dapat mengambil kesimpulan sebagai
menunjukkan ada hubungan yang berikut:
bermakna antara pekerjaan dan 1. Sebagian besar pendidikan
imunisasi campak, di buktikan p value responden berada pada kategori
< 0,05 (p value=0,000).Status tinggi.
pekerjaan ibu dapat mempengaruhi 2. Sebagian besar pengetahuan
status kesehatan anak. responden berada pada kategori
Berdasarkan hasil penelitian rendah.
tersebut menunjukkan sebagian besar 3. Sebagian besar sikap responden
ibu bayi bekerja artinya ibu tidak berada pada kategori positif.
mempunyai waktu banyak untuk 4. Sebagian besar pekerjaan
memperhatikan kesehatan bayi. responden berada pada kategori
Sehingga apabila ibu mengerti akan bekerja.
pentingnya imunisasi, maka ibu akan 5. Tidak ada hubungan yang
meluangkan waktunya untuk pergi bermakna antara faktor
mengimunisasi bayi setiap bulannya. pendidikan dengan imunisasi
Menurut asumsi peneliti dari campak.
hasil wawancara hal ini 6. Tidak ada hubungan yang
dimungkinkan karena ibu yang bermakna antara faktor
bekerja dari pagi sampai sore untuk pengetahuan dengan imunisasi
membantu memenuhi kebutuhan campak.
keluarganya sehingga mereka tidak 7. Tidak ada hubungan yang
sempat membawa bayi untuk bermakna antara faktor sikap
imunisasi pada paginya, pada saat dengan imunisasi campak.
mereka pulang dari bekerja posyandu 8. Ada hubungan yang bermakna
sudah tutup. Selain itu masih antara faktor pekerjaan dengan
kurangnya penjelasan tentang imunisasi campak.
pentingnya bayi mendapatkan
imunisasi khususnya imunisasi Saran

Jurnal Kesehatan Masyarakat STIKes Tuanku Tambusai Riau Page 105


FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN CAKUPAN IMUNISASI
CAMPAK PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAPUNG I
KECAMATAN TAPUNG I TAHUN 2014

1. Bagi Instansi Kesehatan ( menambah wawasan peneliti


Puskesmas Tapung I ) tentang Imunisasi Campak.
Perlu intervensi melalui
pemberdayaan kepada petugas DAFTAR PUSTAKA
kesehatan untuk meningkatkan
keterampilan, kegiatan Achmadi, Umar Fahmi, (2006).
penyuluhan, promosi kesehatan Imunisasi, Mengapa Perlu?.
khususnya tentang imunisasi Jakarta : Penerbit Buku
campak. Hasil penelitian ini dapat Kompas.
memberikan informasi tentang
faktor-faktor yang berhubungan Ali, Muhammad. (2002) ,
dengan cakupan imunisasi Pengetahuan, Sikap dan
campak. Prilaku Ibu Bekerja dan
2. Bagi Pendidikan (STIKes TT) Tidak Bekerja tentang
Hasil penelitian ini dapat Imunisasi. Medan : Fakultas
memberikan masukan, informasi Kedokteran Universitas
dan pemikiran bagi penelitian dan Sumatera Utara. Dari
dapat digunakan sebagai referensi http://library.usu.ac.id/modele
untuk penelitian selanjutnya yang s.php. op=modload (16
berkaitan dengan Imunisasi januari 2008).
Campak. Borneo, A. (2010). Desain
3. Bagi Ibu yang memiliki bayi Penelitian. Dari
Diharapkan dengan http://sanytaayu.blogspot.com/
terlaksananya penelitian ini ibu 2010/19/desain-
lebih mempunyai pengetahuan penelitian.html.
yang baik terhadap imunisasi
campak sehingga bayi yang Depertemen Kesehatan RI, (2000).
berumur 9 bulan telah Pedoman Operasional
mendapatkan imunisasi campak Pelayanan Imunisasi. Jakatra
dan dapat menghilangkan dari
kecemasan dan psikologi http://syehaceh.wordpress.com
pengobatan bila anak sakit. /2008/05/12/imunisasi-dan-
faktor-yang-
mempengaruhinya.html.
4. Bagi bayi
Bagi bayi dapat mencegah ,(2005).
terjadinya penyakit yang Pedoman Imunisasi. Jakarta,
disebabkan oleh virus campak dari
dan kemungkinan cacat atau http://syehaceh.wordpress.com
kematian. /2008/05/12/imunisasi-dan-
5. Bagi Peneliti faktor-yang-
Hasil penelitian ini dapat mempengaruhinya.html.
mengaplikasikan ilmu Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar,
pengetahuan yang di dapat dari (2013). Cakupan Imunisasi
perkuliahan, dilapangan dan Campak Tingkat Puskesmas
Kabupaten Kampar Tahun
2013. Bangkinang.

Jurnal Kesehatan Masyarakat STIKes Tuanku Tambusai Riau Page 106


RIDHA HIDAYAT

Dinas Kesehatan Propinsi Riau. Puskesmas Tapung I. (2014).


(2011). Propil Kesehatan Cakupan Imunisasi Campak
Propinsi Riau. dari di Wilayah Kerja Puskesmas
Http://id.profil-dinas- Tapung I Tahun 2014.
kesehatan-riau.pdfdiperoleh Tapung I.
tanggal 28 April 2014. Ranuh, dkk. (2008). Pedoman
Hidayat, A.Aziz Alimul. (2008). Imunisasi Di Indonesia
Pengantar ilmu Kesehatan Edisa Ketiga. Jakarta : Ikatan
anak untuk pendidikan Dokter Anak Indonesia.
kebidanan. Jakarta : Salemba STIKes Tuanku Tambusai Riau.
Medika. (2014). Panduan Penulisan
Marimbi, H. (2010). Tumbuh Karya Tulis Ilmiah
Kembang, Status Gizi, dan Mahasiswa.
Imunisasi Dasar Pada Sunarti. (2012). Pro Kontra
Balita. Yogyakarta : Nuha Imunisasi Bahaya, Manfaat
Medika. dan Tips Alternatif.
Markum, A. H. (1997). Imunisasi. Yogyakarta : Hanggar
Jakarta: Fakultas Kedokteran Kreator.
Universitas Indonesia. Supartini, Yupi. (2004). Buku ajar
Notoatmodjo, S. (2003). Ilmu konsep dasar keperawatan
Kesehatan Masyarakat anak. Jakarta :EGC.
Prinsip-prinsip Dasar. Wahab, samik. (2000). Ilmu
Jakarta : Rineka Cipta. kesehatan anak vol. 2. Jakarta
: EGC.

. (2010). Promosi
Kesehatan Teori dan
Aplikasi. Jakarta : Rineka
Cipta.

Jurnal Kesehatan Masyarakat STIKes Tuanku Tambusai Riau Page 107

Вам также может понравиться